Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Peningkatan Profesionalisme Guru PAI melalui Kelompok Kerja Guru (KKG) ( Studi pada KKG PAI Tingkat Sekolah Dasar di Kota Palangka Raya). Hartati, Zainap
Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Vol 4, No 2 (2010): Jurnal Studi Agama dan Masyarakat
Publisher : LP2M IAIN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (31.917 KB)

Abstract

Wadah/forum KKG PAI yang ada di Kota Palangka Raya, melaksanakan kegiatan untuk meningkatkan profesionalisme guru PAI melalui program kegiatan yang telah dibuat melalui : seminar, workshop, pelatihan-pelatihan, studi banding maupun diskusi yang rutin dilakukan setiap sebulan sekali dan dilaksanakan pada minggu pertama pada hari Sabtu. Peningkatan profesionali guru PAI dirasakan oleh anggota KKG terutama yang aktif mengikuti secara rutin, berbagai problem maupun kesulitan yang dihadapi dalam melaksanakn tugas di sekolah dapat diselesaikan melalui forum ini.            Upaya untuk meningkatkan profesionalisme guru PAI tersebut tidak terlepas dari problem/kendala yang dihadapi pada forum tersebut, seperti kebijakan pimpinan yang berbeda agama (terutama penyampaian/informasi kegiatan KKG) namun dapat diatasi dengan saling komunikasi sesama anggota di sekolah lainnya, jarak pertemuan yang jauh dengan tempat tugas  hal ini diatasi dengan semaksimal mungkin mempersiapkan kesiapan untuk hadir, hari pertemuan rutin yang berbenturan dnegan jam mengajar sehingga tidak bisa hadir akan tetapi diupayakan kedepan diatur untuk waktu pertemuan rutin jam mengajar dialihkan pada hari lain serta pemberian surat keterangan setiap akhir tahun kepada semua anggota tak terkecuali hal ini menimbulkan kecemburan sesama anggota, namun demikian kedepan oleh pengururs pemberian surat keterangan tersebut akan dipertimbangan keaktifan anggota, karena surat keterangan tersebut dapat dipergunakan untuk kenaikan pangkat sebagai angka kredit. 
PERSEPSI MASYARAKAT PADA PENDIDIKAN ISLAM DI IAIN PALANGKA RAYA (KAJIAN MOTIVASI MASYARAKAT UNTUK MASUK KE IAIN PALANGKA RAYA) Hartati, Zainap
Transformatif Vol 1, No 2 (2017): TRANSFORMATIF
Publisher : GRADUATE SCHOOL OF PALANGKA RAYA STATE ISLAMIC INSTITUTION

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.88 KB) | DOI: 10.23971/tf.v1i2.820

Abstract

IAIN Palangka Raya merupakan satu-satunya perguruan Tinggi Islam Negeri yang ada di Kalimantan Tengah, walaupun terdapat beberapa perguruan tinggi baik negeri maupun swasta dari berbagai lintas agama yang ada di Kalimantan Tengah. Kota Palangka Raya memiliki  Visi sebagai kota pendidikan dan terdapat  satu Madrasah Alyah Negeri  dan 6 Madrasah Aliyah Swasta, keberadaan 7 (tujuh) madrasah  ini merupakan potensi dan prospek yang menguntungkan untuk input mahasiswa ke IAIN Palangka Raya, namun demikian berdasarkan data tentang mahasiswa yang kuliah di IAIN Palangka Raya, belum mendominasi latar pendidikan  adalah lulusan siswa Madrasah Aliyah.  Realitas ini juga menjadi kajian yang menarik, data dilapangan mengungkapkan berbagai faktor yang mengungkapkan persepsi dan motivasi masyarakat yaitu orangtua untuk menjadikan IAIN palangka Raya sebagai lembaga pendidikan tinggi bagi anak-anak mereka. Keinginan untuk memberikan pendidikan anak ke IAIN Palangka Raya didukung dengan ketersediaan daya/biaya, beasiswa dan  anak kuliah samabil bekerja. Kondisi ini juga menjadi daya tarik IAIN untuk dapat menjaring bagaimana dapat menyahuti keinginan orangtua sehingga IAIN menjadi idole atau pilihan utama bagi orangtua untuk pendidikan anak-anaknya.
PERANAN KYAI HAJI IBRAHIM DALAM DAKWAH DAN PENDIDIKAN Hartati, Zainap
Al-Banjari : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Keislaman Vol 11, No 2 (2012)
Publisher : Pascasarjana UIN ANTASARI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.493 KB) | DOI: 10.18592/al-banjari.v11i2.427

Abstract

Islam masuk di Kalimantan Tengah dengan jalan damai, melalui perkawinan dan dengan jalur perdagangan melalui sungai. Masuknya Islam ke daerah ini tidak terlepas dari peran para ulama maupun da’i yang berasal dari Kalimantan Selatan. Salah satu ulama/da’i yang berperan terhadap penyebaran dan perkembangan Islam adalah KH. Ibrahim bin Muhammad Nuh. Beliau dikenal dalam aktivitas dakwah dan peran pendidikan sebagai guru, dan upaya beliau untuk mendirikan pesantren di Palangkaraya. Di antara materi pelajaran yang diajarkan sebagaiman beliau tulis dalam “Hidayatul Insan Fita’limiddin Tauhid”, yang berisikan tentang pelajaran sifat dua puluh, yang masih berupa tulisan tangan beliau dengam huruf Arab Melayu.
Makna Pengobatan Tradisional Badewah Suku Dayak Bagi Masyarakat Muslim di Kalimantan Tengah Asmawati, Asmawati; Hartati, Zainap; Emawati, Emawati
Religió: Jurnal Studi Agama-agama Vol 8 No 1 (2018): March
Publisher : Program Studi Studi Agama-Agama, Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.149 KB)

Abstract

The development of science and technology can not replace the meaning of traditional medicine. Some people choose traditional medicine that have less side effects, is also related to the community's beliefs. Thus, the present study will basically try to answer such questions as: What is a badewah? How is the meaning of badewah for the Moslems communty of Muara Teweh? The study was conducted in North Barito District, Central Kalimantan. The research data consists of language, action, experience and history. The result of research as: badewah is a traditional treatment by praying to the God for healhty. Badewah treats the irrational disease and eternal disease. Muslim community in Muara Teweh choose badewah as an alternative treatment solution and interpreted as a multi-function card. Badewah has been interpreted differently by the patient. The meaning is reflected in their goals and expectations. Dayak tribe believe, if suffering from disease, before or after coming to the doctor or hospital, they are also seeking for alternative treatments such as medicines kampong and traditional healer. [Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak bisa menggantikan makna pengobatan tradisional. Sebagian orang memilih pengobatan tradisional yang memiliki efek samping lebih sedikit, juga terkait dengan kepercayaan masyarakat. Dengan demikian, penelitian ini pada dasarnya akan mencoba menjawab permasalahan: Apa itu badewah? Bagaimana makna badewah bagi umat Muslim di Muara Teweh? Penelitian dilakukan di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah. Data penelitian terdiri dari bahasa, tindakan, pengalaman dan sejarah. Hasil penelitian menunjukkan badewah adalah pengobatan tradisional dengan cara berdoa kepada Tuhan untuk kesehatan. Badewah dilakukan untuk mengobati penyakit irasional dan penyakit yang tak kunjung sembuh. Komunitas Muslim di Muara Teweh memilih badewah sebagai solusi pengobatan alternatif dan ditafsirkan sebagai kartu multi-fungsi dan berbeda oleh pasien. Makna pemilihan pengobatan tradisional tercermin dalam tujuan dan harapan mereka. Suku Dayak percaya, jika menderita penyakit, sebelum atau sesudah datang ke dokter atau rumah sakit, mereka juga mencari pengobatan alternatif seperti obat-obatan kampung dan tabib tradisional.]
PERANAN KYAI HAJI IBRAHIM DALAM DAKWAH DAN PENDIDIKAN Hartati, Zainap
Al-Banjari : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Keislaman Vol 11, No 2 (2012)
Publisher : Pascasarjana UIN ANTASARI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.493 KB) | DOI: 10.18592/al-banjari.v11i2.427

Abstract

Islam masuk di Kalimantan Tengah dengan jalan damai, melalui perkawinan dan dengan jalur perdagangan melalui sungai. Masuknya Islam ke daerah ini tidak terlepas dari peran para ulama maupun da?i yang berasal dari Kalimantan Selatan. Salah satu ulama/da?i yang berperan terhadap penyebaran dan perkembangan Islam adalah KH. Ibrahim bin Muhammad Nuh. Beliau dikenal dalam aktivitas dakwah dan peran pendidikan sebagai guru, dan upaya beliau untuk mendirikan pesantren di Palangkaraya. Di antara materi pelajaran yang diajarkan sebagaiman beliau tulis dalam ?Hidayatul Insan Fita?limiddin Tauhid?, yang berisikan tentang pelajaran sifat dua puluh, yang masih berupa tulisan tangan beliau dengam huruf Arab Melayu.
Menanam Benih Kesalehan: Membentuk Karakter Islami Siswa melalui Religious Culture Riany, Helifsia; Hartati, Zainap; Muslimah, Muslimah
ALSYS Vol 3 No 5 (2023): SEPTEMBER
Publisher : Lembaga Yasin AlSys

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58578/alsys.v3i5.1481

Abstract

The multidimensional crisis that is currently happening to the Indonesian state, if we look for the causes of the problem, comes from weak development of the nation and character which causes moral and moral shifts for the nation's successors such as becoming perpetrators of physical and psychological violence. This study aims to describe the Islamic character of students at Sekolah Sahabat Alam Palangka Raya and to describe the formation of Islamic character in students through religious culture at Sekolah Sahabat Alam Palangka Raya. This research uses descriptive qualitative method. Data collection techniques are observation, interviews and documentation. The results showed that: 1) the character of the students at Sekolah Sahabat Alam Palangka Raya can be said to have good Islamic character. This can be seen from their independent attitude which spontaneously applies religious habituation activities in behaving so that they are well organized without any encouragement or coercion. 2) the formation of the Islamic character of students through religious culture at Sekolah Sahabat Alam Palangka Raya, namely when reciting the Koran, traveling around nature, camping and exploring the environment around the school, praying dhuha in congregation, shaking hands and greeting teachers and students and teachers of the opposite sex do not shake hands directly . In addition, love the environment by disposing of trash in its place.
Multi-religious families: An implementation of religious moderation based on local wisdom in Central Kalimantan Society Hamdanah, Hamdanah; Hartati, Zainap; Afifah, Neela; Hilmatunnisa, Hilmatunnisa
LITE: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya Vol. 20 No. 2 (2024): September
Publisher : Universitas Dian Nuswantoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/lite.v20i2.11273

Abstract

One interesting social reality in Central Kalimantan society is interfaith marriages, so religious diversity occurs in families. This research aims to examine religious diversity in a family related to the religious practices of each religion and the religious values ​​ built into everyday life. The research method used was qualitative, with a case study approach on families of different religions in the Central Kalimantan region. The subjects of this research were 5 families: 3 families from Danau Pantau Village, Kapuas Regency, and 2 families from Antang Kalang Village, East Kotawaringin Regency, while the data collection technique used observation, interviews, and documentation. The results of this research are as follows: 1) Interfaith families in Central Kalimantan find it easier to implement religious moderation. This means that the majority of people in Danau Pantau village and Tumbang Kalang village easily change religions because of marriage. 2) Implementation of the value of religious moderation in families of different religions in Central Kalimantan in worship: Worship is carried out according to each religion in a safe, harmonious, and peaceful manner. 3) Implementation of the values ​​of religious moderation in families of different religions in Central Kalimantan in the social sector: Implementation of social activities is carried out in a safe, harmonious, and peaceful manner, without distinction of religion or ethnicity.
TRACING RELIGIOUS TRANSFORMATIONS IN URBAN SOCIETY DURING THE KUTARINGIN KINGDOM ERA Anwar, Khairil; Hartati, Zainap; Ahmad, Sabarudin; Husain, Muhammad Zidni
AKADEMIKA: Jurnal Pemikiran Islam Vol 29 No 1 (2024)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Institut Agama Islam Negeri Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32332/akademika.v29i1.8618

Abstract

This research article aims to explore the traces of religious transformation in the urban society during the Kutaringin Kingdom era. The current population of Kutaringin, now located within the West Kotawaringin Regency, is predominantly Muslim. The Islamic influence is palpable in both the daily lives of the people and the Islamic symbols present during the current governance. This study adopts an empirical (field research), utilizing both historical and religious approach. The findings indicate that the process of religious transformation occurred peacefully without any acts of violence. Some individuals who were previously adherents of Kaharingan converted to Islam and integrated into the urban society of the Kutaringin Kingdom. Meanwhile, those who remained steadfast in their beliefs chose to reside in the hinterlands. However, their relationship with the kingdom remained strong, and the kingdom sought their opinions and approval, represented by the leaders of their communities, in addressing issues. The role of religious leaders, especially Kyai Gede, played a significant part in this transformation. Kyai Gede, whose passing is commemorated annually, played a crucial role in shaping the religious landscape. Presently, the kingdom's territory is divided into several regencies, including West Kotawaringin regency, Lamandau regency, and Sukamara regency, with the majority of the population adhering to Islam.
ANALISIS FAKTOR ETIKA DI KELAS PADA SISWA ILMU PENGETAHUAN ALAM MAN KOTA PALANGKARAYA Hartati, Zainap; Amina, Ikramina Yusti; Sueb, Sueb
QUANTUM: Jurnal Inovasi Pendidikan Sains Vol 14, No 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/quantum.v14i2.14162

Abstract

Etika memiliki hubungan antara sikap dan karakter dalam norma di masyarakat. Ilmu kesusilaan dan perilaku baik mulai pudar diterapkan saat pandemi, termasuk di lingkungan sekolah. Pembelajaran full online membuat kurangnya interaksi sosial langsung antara guru dengan siswa, sehingga pemahaman etika yang baik di kelas menurun. Penelitian bertujuan: 1) mendeskripsikan faktor etika di kelas IPA; 2) mendeskripsikan perbedaan tingkat faktor etika antara laki-laki dan perempuan; 3) mengetahui demografi etika siswa dikelas berdasarkan gender; 4) mendeskripsikan demografi siswa berdasarkan distribusi umur. Jenis penelitian deskriptif kuantitatif dan inferensial dengan data kuesioner etika dan referensi hasil studi kepustakaan. Pengumpulan data melalui kuesioner online. Teknik pengambilan sampel sampling purposive berdasar kriteria, maka sampel 120 siswa. Data dianalisis menggunakan perhitungan rerata, simpangan baku, dan Uji-T. Hasil penelitian: 1) faktor etika di kelas bagi siswa perempuan hanya memenuhi 6 indikator dan laki-laki  4 indikator (kategori sangat setuju); 2) adanya perbedaan faktor etika antara perempuan dan laki-laki; 3) demografi siswa berdasarkan gender di kelas IPA dan jenjang kelas X, XI, dan XII menunjukkan jumlah siswa perempuan > laki-laki; 4) demografi etika pada siswa berdasarkan distribusi umur tiap jenjang yang berbeda. Simpulan: pemahaman etika bagi siswa perempuan dan laki-laki tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan dari pembelajaran online saat pandemi, namun demografi berdasarkan umur dapat mempengaruhi sikap dan moral.
Pembinaan Rohani Agama Islam Dalam Meningkatkan Akhlakul Karimah Siswa Kelas VII di SMP Negeri 8 Palangka Raya Sarifah, Siti; Hartati, Zainap; Darmawati, Elyas
Jurnal Pengabdian Sosial Vol. 1 No. 12 (2024): Oktober
Publisher : PT. Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/wdzpee54

Abstract

Akhlakul karimah merupakan salah satu aspek penting dalam sistem pendidikan nasional dalam konteks pendidikan karakter. Pembinaan akhlakul karimah siswa melalui kegiatan yang diadakan sekolah tidak hanya mencerdaskan secara intelektual namun secara moral dan etika. Tujuan dari pengabdian ini untuk meningkatan akhlakul karimah siswa melalui kegiatan bimbingan rohani agama Islam bagi siswa kelas VII di SMPN 8 Palangka Raya. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah metode PAR (Participatory Action Research). Tahapan PAR dalam pengabdian ini disederhanakan menjadi 4 tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan refleksi. Hasil kegiatan pengabdian ini adalah siswa mulai menunjukkan perubahan sikap, perilaku, tingkah laku ke arah yang lebih baik dibuktikan dengan saat guru atau ustadz/ah  menjelaskan materi siswa nampak memperhatikan dengan seksana, kemudian siswa mulai menunjukkan sikap bertanggangjawab,disiplin dan peduli terhadap sesama dengan bertutur kata yang baik dan sopan serta melalui kegiatan pengabdian yang dilakukan siswa mulai membiasakan melaksanakan sholat berjamaah di musholla pada waktu dzuhur.