Potensi perikanan tangkap di perairan Kampung Ausem meliputi ikan pelagis dan demersal, serta masyarakat pesisir yang menggunakan pancing ulur untuk menangkap ikan tersebut. Dengan mempertimbangkan potensi sumber daya dan peluang pengembangan, serta kehidupan sosial ekonomi dan budaya masyarakat setempat, pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya di Kampung Ausem, Kabupaten Kepulauan Yerui, sangatlah penting. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis pendapatan nelayan tradisional di Kampung Ausem. Pengumpulan data primer dan sekunder dilakukan pada bulan Juni hingga Agustus 2025 di Kampung Ausem. Secara keseluruhan, ada 23 nelayan yang menggunakan perahu dayung kayu di Kampung Ausem. Mereka berusia di atas 46 tahun, sebagian besar tidak menyelesaikan sekolah dasar, telah menjadi nelayan selama 8 tahun, sebagian besar sudah menikah, dan memiliki 4 hingga 6 anggota keluarga. Karakteristik sosial ekonomi menunjukkan bahwa responden telah tinggal di Kampung Ausem untuk waktu yang lama dan mencari nafkah sebagai nelayan dengan menangkap ikan dan berkebun ketika mereka tidak melaut. Pendapatan bersih yang diperoleh oleh nelayan individu dalam setahun dari kegiatan ini adalah Rp. 60.240.434,78/tahun. Karakteristik sosial ekonomi menunjukkan bahwa responden yang telah tinggal di Kampung Ausem untuk waktu yang lama mencari nafkah sebagai nelayan dengan menangkap ikan dan berkebun ketika mereka tidak melaut. Pendapatan bersih yang diperoleh oleh nelayan individu dalam setahun dari kegiatan ini adalah Rp. 60.240.434,78 per tahun. Dengan demikian, setiap nelayan memperoleh penghasilan bulanan sebesar Rp. 5.020.036,23, sedangkan upah minimum regional (UMR) di Provinsi Papua adalah Rp. 4.285.850. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan kesejahteraan nelayan di Kampung Ausem, Kecamatan Pulau Yerui, Kabupaten Kepulauan Yapen.