Claim Missing Document
Check
Articles

PENERAPAN BLUE ECONOMY DALAM PENGEMBANGAN PENDAPATAN PELAKU USAHA PERIKANAN DI KAMPUNG HAMADI KOTA JAYAPURA: Tuhumena, Lolita; Rumahorbo, Basa T.; Wambrauw, Daniel Z.K.; Battu, Yudistira S.; Karisoh, Gabriela O.; Umbekna , Sara; Paranoan, Nicea Roona; Hehanussa, Kedswin G.
Jurnal Abdi Insani Vol 11 No 3 (2024): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v11i3.1943

Abstract

Processed products in Hamadi Village only rely on the type of processed fish smoked produced by Fishery Business Actors, namely POKLAHSAR Mama Papua. Efforts to maximize the acceptance of processed fishery products and meet market demands can be done by improving the appearance of the product, so that old buyers want to buy more products with a new appearance both in terms of shape, size, style, packaging, and taste. This can be done by making other breakthroughs such as value-added processed fishery products. This program used PRA (Participatory Rural Appraisal) method is one of the methods that can be applied. After getting pretest and posttest scores, must conduct an analysis to get the score obtained. The analysis used is uji normalitas gain. This test is used to determine the effectiveness of the treatment given. Implementation of community partnership service activities to POKLAHSAR Mama Papua in Hamadi village with providing training in the manufacture of a variety of processed fishery products. A variety of processed fishery products that have been made such as; Meatballs, Shredded Fish, Suir-Suir and Sambal whose meat is from Yellow Fin Tuna (Thunnus albacares). Furthermore, make packaging for a variety of processed fisheries and don't forget to teach partners about the importance of making simple bookkeeping by making pre-test and post test about bookkeeping knowledge. Then socialization about making NIB (Nomor Izin Berusaha) online and training in making social media in marketing a variety of processed fishery products, This is done to increase income POKLAHSAR Mama Papua in Hamadi village.
Kepadatan dan Kelimpahan Siput Ena montana sebagai Bioindikator Pencemaran Pada Air Sungai Arbes Desa Batu Merah Kecamatan Sirimau Kota Ambon Gea, Liyatin; Muhamad Hariono2; Imam Misbach; Lolita Tuhumena; Paprian, Nada Pertiwi
ACROPORA: Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Papua Vol 8 No 2 (2025): ACROPORA: Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Papua Edisi November 2025
Publisher : Cenderawasih University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31957/acr.v8i2.4783

Abstract

Penurunan kualitas air dapat berdampak pada menurunnya daya guna, hasil guna, produktivitas, daya dukung, serta daya tampung suatu sumber daya air. Dalam jangka panjang, kondisi ini akan menyebabkan penurunan kualitas lingkungan dan berkurangnya kekayaan sumber daya alam. Salah satu pendekatan untuk menilai tingkat pencemaran adalah melalui penggunaan organisme hidup sebagai bioindikator, yaitu makhluk hidup yang mampu memberikan respons terhadap perubahan kondisi lingkungan. Siput Ena montana merupakan salah satu hewan akuatik yang berpotensi dimanfaatkan sebagai bioindikator pencemaran perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepadatan dan kelimpahan siput E. montana sebagai bioindikator pencemaran pada perairan Sungai Arbes, Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon. Analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kepadatan tertinggi terdapat pada bagian hilir sungai dengan 81 ind/m² dan kelimpahan sebesar 4.843 individu, sedangkan nilai terendah terdapat pada bagian hulu dengan 4 ind/m² dan kelimpahan 214 individu. Temuan ini menunjukkan bahwa semakin ke arah hilir Sungai Arbes, nilai kepadatan dan kelimpahan E. montana semakin meningkat. Tingginya jumlah individu dan kelimpahan E. montana pada kondisi perairan yang tercemar menunjukkan bahwa spesies ini memiliki kemampuan adaptasi fisiologis yang baik untuk bertahan hidup pada lingkungan dengan kualitas air rendah. Oleh karena itu, keberadaan E. montana dapat diidentifikasi sebagai indikator biologis yang efektif dalam menentukan tingkat pencemaran air.
Analisis Pendapatan Nelayan Tradisional di Kampung Ausem Distrik Pulau Yerui Kabupaten Kepulauan Yapen Rumahorbo, Basa T.; Tuhumena, Lolita; Hisyam, Muhammad; Ayer, Popi Ida Laila; Ramadhan, Guntar; Wardani, Aisy Nur; Oktavia, Ria Puspita Ayu; Afan, Yulianus Cia; Lestari, Dita Anggun
ACROPORA: Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Papua Vol 8 No 2 (2025): ACROPORA: Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Papua Edisi November 2025
Publisher : Cenderawasih University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31957/acr.v8i2.5067

Abstract

Potensi perikanan tangkap di perairan Kampung Ausem meliputi ikan pelagis dan demersal, serta masyarakat pesisir yang menggunakan pancing ulur untuk menangkap ikan tersebut. Dengan mempertimbangkan potensi sumber daya dan peluang pengembangan, serta kehidupan sosial ekonomi dan budaya masyarakat setempat, pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya di Kampung Ausem, Kabupaten Kepulauan Yerui, sangatlah penting. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis pendapatan nelayan tradisional di Kampung Ausem. Pengumpulan data primer dan sekunder dilakukan pada bulan Juni hingga Agustus 2025 di Kampung Ausem. Secara keseluruhan, ada 23 nelayan yang menggunakan perahu dayung kayu di Kampung Ausem. Mereka berusia di atas 46 tahun, sebagian besar tidak menyelesaikan sekolah dasar, telah menjadi nelayan selama 8 tahun, sebagian besar sudah menikah, dan memiliki 4 hingga 6 anggota keluarga. Karakteristik sosial ekonomi menunjukkan bahwa responden telah tinggal di Kampung Ausem untuk waktu yang lama dan mencari nafkah sebagai nelayan dengan menangkap ikan dan berkebun ketika mereka tidak melaut. Pendapatan bersih yang diperoleh oleh nelayan individu dalam setahun dari kegiatan ini adalah Rp. 60.240.434,78/tahun. Karakteristik sosial ekonomi menunjukkan bahwa responden yang telah tinggal di Kampung Ausem untuk waktu yang lama mencari nafkah sebagai nelayan dengan menangkap ikan dan berkebun ketika mereka tidak melaut. Pendapatan bersih yang diperoleh oleh nelayan individu dalam setahun dari kegiatan ini adalah Rp. 60.240.434,78 per tahun. Dengan demikian, setiap nelayan memperoleh penghasilan bulanan sebesar Rp. 5.020.036,23, sedangkan upah minimum regional (UMR) di Provinsi Papua adalah Rp. 4.285.850. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan kesejahteraan nelayan di Kampung Ausem, Kecamatan Pulau Yerui, Kabupaten Kepulauan Yapen.
Co-Authors Afan, Yulianus Cia Agamawan, Lalu P I Agamawan, Lalu Panji I. Agustinus Tupamahu Albida Rante Tasak, Albida Rante Appa, Felycitiae E. Aryanto Aryanto Assagaff, Sayid B. B Fitriya, Winda Ade Bara’padang, Barnabas Basa T Rumahorbo Battu, Yudistira S. Bobi Frans Kuddi Boli, Elisabert Bre Caecilia Bintang Girik Allo Daniel Z.K. Wambrauw Dedi Parenden Demi, LA Diana M. Abulais Efray Wanimbo Ely, Achmad J Ervina Indrayani Eygner Talakua Felycitae Ekalaya Appa Friyuanita Lubis Gultom, Ayub Sahala Hamzah, Hardi Hardi Hamzah Haruna Haruna Haryati, Kristina Hehanussa, Kedswin Gerson Henderitte L. Ohee Himawan Himawan Hisya, Muhammad Huwae, Jilian Risky Imam Misbach Imam Mishbach Indrayani, Elvina Kalvin Paiki Karisoh, Gabriela O. La Demi, La Demi Lalu P. I Agamawan Lalu Panji Imam Agamawan Leopold A Tomasila Leopold A. Tomasila Leopold A. Tomasila Leopold A. Tomasila Leopold Arthur Tomasila Lestari, Dita Anggun Lilis W. Talaut Lindon R Pane Liyatin Gea Maklon Warpur Mandey, Vera Kostansie Mantayborbir, Vyona Maruanaya, Yan Maruayana, Yan Merly, Sendy Misbach, Imam Mistina, Rahayu Septyaning Muh. Kasim Muhamad Hariono Muhamad Hariono2 Muhammad Hisyam Nancy Parera Nazal, Muhammad Asghar Nicea Roona Paranoan Numberi, Yulindra M. Numberi, Yulindra Margaretha Nur Fadilah Bakri Octolia Togibasa Oktavia, Ria Puspita Ayu Paprian, Nada Pertiwi Papriani, Nada Pertiwi Parina Sella Pattinaja, Yvonne I Pattinaja, Yvonne I. Pattipeilohy, Christian Ernsz Paulangan, Yunus P. Payapo, Muhammad Z.U. Payapo, Muhammad Zia Ulhaq Pirhel Pirhel, Pirhel Pisi Bethania Titalessy Pontoh, Peggy Popi Ida Laila Ayer Puguh Sujarta R. Rijanta Rahma Ohorella Ramadei, Yohana Ramadhan, Guntar Rejauw, Korinus Rewang, Grisella M. S. P. Risakotta, Tesalonika K. Rosa Pangaribuan, Rosa RR. Ella Evrita Hestiandari Rumahorbo, Basa T. Rumahorbo Rumbiak, Kristhopolus Rumbiak, Kristhopolus K. Runtuboi, Dirk Y. P. Rusdianto Safaati, Sufeni Sahilatua, Jozef M Salhuteru, Stefani T Sara Umbekna Sara Umbekna Sara Umbekna Sara Umbekna Sara Umbekna Silvester Sinau Sinau, Silvester Sitti Rosnafi’an Sumardi Solissa, Margret Inggrit Sopaheluwakan, Juanita Suharno Suharno Tessalonika K. Risakotta Titasam, Onesimus Tomasila, Leopold A Tomasila, Leopold A. Tomasila, Leopold Arthur Tommi Tommi, Tommi Tuhumena, Jeremias Tuhumena, Jeremias R Umarella, Afrizal I Umbekna , Sara Umbekna, Sara Wambrauw, Daniel Wambrauw, Daniel Z K Wambrauw, Daniel Z. K. Wambrauw, Daniel Z.K. Wanimbo, Timiron Wardani, Aisy Nur Way, Jufentus Ronaldo Winda A F Butar butar Winda Ade Fitriya B Yenusi, Tien Nova B. Yofreds Tanamal Yulindra M. Numberi Yvonne Indrawati Pattinaja