Claim Missing Document
Check
Articles

Penyusunan Naskah Pidato dan Public Speaking pada Remaja RW. 03 Meruyung, Limo Depok binaan AM EDU center Yulianto, Eko; Sumadyo, Bambang; Permana, Adi
Presisi Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2022): 2022
Publisher : PT. Lancar Media Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this community service activity is to provide knowledge to RW Youth. 03 Meruyung Village, Limo District, Depok City Assisted by AM Edu Center about the importance of designing speech texts as a provision for public speaking. The abdimas partners were given socialization on how to design an effective speech text as a provision for social life in the future. The method used in this activity is the method of discussion and practice of compiling speech texts interspersed with screenings of films and videos that contain presentations of effective text drafting designs. The output produced in this activity is an article which will be given back to the participants. To measure changes in knowledge in this activity, a questionnaire was also distributed to the audience to measure knowledge before and after the socialization activity.
Sosialisasi implementasi gerakan literasi sekolah di SMP Al Falah, Pondok Melati,Bekasi. Prameswari, Jatut; Sumadyo, Bambang; Susanti, Dewi Indah
Presisi Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2022): 2022
Publisher : PT. Lancar Media Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Literacy is no longer a new thing in our world of education. Where literacy should have become a culture not only for students, but also for educators. Literacy itself is an activity of habitual thinking which is also followed by a reading-writing process and will eventually lead to critical thinking, problem solving, scientific development, and the creation of a work. The school literacy movement (GLS) itself is an implementation of the Minister of Education and Culture Regulation Number 23 of 2015 concerning "Business Character Development". Based on the Minister of Education Regulation, this GLS activity is certainly very important for the progress of education in schools. In addition, GLS provides many positive impacts for the students themselves. Progress of critical thinking and being able to create a scientific work. For this reason, socialization about GLS needs to be done to help teachers know more about GLS itself so that they are able to optimally implement literacy movement activities at Al Falah Junior High School.
Penerapan Keterampilan Tingkat Tinggi (HOTS) dan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dalam Penulisan Soal bagi guru Sekolah Dasar Setyawati, Sulis; Sumadyo, Bambang; Permana, Adi
Presisi Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2022): 2022
Publisher : PT. Lancar Media Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skills (HOTS) merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan lulusan. Hal ini diterapkan sebagai tindak lanjut dari masih rendahnya peringkat Indonesia pada Programme for Internasional Student Assessment (PISA) dibandingkan dengan negara lain. Keterampilan berpikir tingkat tinggi harus dibarengi dengan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Pendidikan karakter adalah suatu sistem pendidikan yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai karakter tertentu kepada peserta didik yang di dalamnya terdapat komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, serta tindakan untuk melakukan nilai-nilai tersebut. Pendidikan karakter  sangat erat hubungannya dengan pendidikan moral dimana tujuannya adalah untuk membentuk dan melatih kemampuan individu secara terus-menerus guna penyempurnaan diri kearah hidup yang lebih baik. Kata kunci : Keterampilan tingkat tinggi (HOTS), Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)   Abstract Higher Order Thinking Skills (HOTS) is an effort that can be made to improve the quality of learning and graduates. This is implemented as a follow-up to Indonesia's low ranking in the Program for International Student Assessment (PISA) compared to other countries. Higher order thinking skills must be accompanied by Strengthening Character Education (KDP). Character education is an educational system that aims to instill certain character values in students in which there is a component of knowledge, awareness or willingness, as well as actions to carry out these values. Character education is closely related to moral education where the goal is to shape and train individual abilities continuously for self-improvement towards a better life. Keywords: high degree or higher order thinking skills ( hots ), Strengthening Character Education (KDP)
Developing teachers’ professional performance based on dual intelligence: a mediation perspective Widodo, Widodo; Sumadyo, Bambang; Suparman, Heru; Tjitrosumarto, Sumaryati
International Journal of Evaluation and Research in Education (IJERE) Vol 13, No 5: October 2024
Publisher : Institute of Advanced Engineering and Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijere.v13i5.29363

Abstract

Teacher professional performance is crucial for schools to improve students’ academic performance and success. However, research on this issue still needs to be completed, including the factors influencing it. Therefore, this study focuses on investigating the role of interpersonal communication skills (ICS) in mediating cultural intelligence (CI) and emotional intelligence (EI) affect teachers’ professional performance. The participants are 455 Indonesian teachers selected by accidental sampling from three provinces in Indonesia. Data was collected by distributing Likert scale questionnaires and analyzed using structural equation modeling (SEM) performed by LisRel 8.80. All hypotheses were supported (significant). It means CI, EI, and ICS are related to teachers’ professional performance; CI and EI link to teachers’ ICS; and ICS mediates CI and EI affect teachers’ professional performance. This evidence promotes a new model of CI and EI affecting teachers’ professional performance via ICS. It provides a theoretical contribution, and practical implication requires critical discussion among researchers, scientists, and practitioners.
The Influence of the Use of Learning Media and Learning Motivation on Social Science Learning Outcomes Nurdin; Rais, Rinovian; Sumadyo, Bambang; Diharjo, Darilah
Journal of Education Reseach and Evaluation Vol 7 No 4 (2023): November
Publisher : LPPM Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jere.v7i4.66661

Abstract

Photographic image learning media is said to be able to arouse students' learning motivation so they can understand the teaching material better. Meanwhile, for computer learning media, students are asked to look at pictures to increase motivation in learning. This research aims to analyze the differences in social science learning outcomes using photographic image learning media and computer learning media for students with high motivation and low motivation. This research uses a quasi-experiment with a 2x2 factorial design. The learning material in the experiment is social science problems for grade 11, with a sample of 80 students who already have adequate initial knowledge. This study uses a two-way analysis of variance, and the Tukey test is used to test data analysis. The research results reveal an interaction effect between learning media and learning motivation on social science learning outcomes. Learning media using computers is better used in groups of students with high learning motivation, and learning media using photographic images is better used in groups of students with low learning motivation.
Bentuk dan Kesalahan Penggunaan Bahasa di Meseum Kebaharian Jakarta Situs Marunda Rumah Si Pitung: Suatu Kajian Lanskap Linguistik Hilda Hilaliyah; Bambang Sumadyo; Lulu Ur Rohmah; Ricka Amalia
DEIKTIS: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Perkumpulan Dosen Muslim Indonesia - Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53769/deiktis.v5i2.1452

Abstract

Lanskap Linguistik (LL) telah menjadi bidang penelitian yang cukup dinamis. Kajiannya berfokus pada pemakaian bahasa di ruang publik. Hal tersebut berlaku juga di museum. Penelitian ini bertujuan menggambarkan bentuk dan kesalahan penggunaan bahasa di Museum Kebaharian Jakarta Situs Marunda Rumah Si Pitung dalam lanskap linguistik. Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Data berupa gambar visual dikumpulkan dengan cara dipotret dan didokumentasikan kemudian diklasifikasikan, dianalisis, dan diinterpretasikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk bahasa yang digunakan di museum meliputi kata, frasa, kalimat, dan wacana. Elemen-elemen ini berfungsi untuk memberikan informasi yang efektif, mulai dari penamaan objek hingga narasi mendalam tentang sejarah dan budaya lokal. Terkait kesalahan penggunaan bahasa, ditemukan beberapa kesalahan penggunaannya, seperti ketidaksesuaian ejaan, tata bahasa, dan istilah tidak baku yang berpotensi memengaruhi pemahaman pengunjung. Kesalahan-kesalahan ini menunjukkan perlunya revisi dari pengelola untuk meningkatkan kualitas komunikasi di Museum Kebaharian Jakarta Situs Marunda Rumah Si Pitung.
Gangguan Berbahasa pada Peserta Didik Berkebutuhan Khusus dengan Afasia di Kabupaten Bekasi sebagai Landasan Program Intervensi Mardiana, Erna; Sumadyo, Bambang; Masrin, Masrin
TERAPUTIK: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 9, No 1 (2025): TERAPUTIK: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Pusat Kajian Bimbingan dan Konseling FIPPS Unindra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26539/teraputik.914022

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk gangguan berbahasa yang dialami oleh peserta didik berkebutuhan khusus dengan afasia di kabupaten Bekasi sebagai landasan menyusun program intervensi yang sesuai. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek penelitian adalah enam peserta didik dari lima sekolah inklusi di Kabupaten Bekasi yang menunjukkan gejala afasia: Broca, Wernicke, dan Global. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap peserta didik mengalami hambatan yang berbeda pada aspek fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, dan wacana. Program intervensi yang disusun menitikberatkan pada latihan berbahasa yang terstruktur sesuai dengan jenis gangguan masing-masing. Temuan ini diharapkan menjadi acuan praktis bagi guru dan terapis dalam mendampingi perkembangan bahasa peserta didik dengan afasia.
Perwujudan Cinta terhadap Bahasa Indonesia Melalui Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Anandari, Elisa; Prameswari, Jatut Yoga; Sumadyo, Bambang
Hortatori : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 9, No 1 (2025): Hortatori: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/jh.v9i1.3865

Abstract

Tindakan komunikasi merupakan proses dalam penukaran ide, gagasan, pesan, dan interaksi sosial. Penerapan bahasa dalam komunikasi ini selalu menitikberatkan kepada penggunaan bahasa dan penerapan penggunaan bahasa oleh masyarakat sebagaimana teknologi dan informasi mempengaruhi perilaku bahasa penuturnya. Arus teknologi dan informasi yang begitu pesat memberikan dampak hebat bagi masyarakat penutur Bahasa Indonesia. Persoalan bangga dan cinta terhadap penggunaan bahasa tetap tidak diindahkan juga oleh masyarakat Indonesia itu sendiri. Globalisasi tentu memberikan berbagai dampak, tidak terkecuali terhadap bahasa dan penuturnya. Hal ini dapat diimbangi dengan meminimalisir pengaruh sifat mimikri terhadap bahasa dengan penanaman pendidikan karakter siswa di sekolah melalui pembelajaran bahasa Indonesia. Pendidikan karakter dapat menjadi solusi dalam kegiatan pembelajaran untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa yang lemah lembut, sopan santun, sistematis, teratur, jelas, dan lugas mencerminkan pribadi penutur yang baik dan berpendidikan. Jelaslah dengan melibatkan pendidikan karakter dalam pembelajaran bahasa Indonesia adalah hal sangat penting. Dengan demikian, maka cinta terhadap bahasa Indonesia melalui pendidikan karakter dalam pembelajaran bahasa Indonesia dapat diwujudkan dengan melibatkan pendidikan karakter dalam kegiatan belajar Bahasa Indonesia di kelas. Melalui kegiatan pembelajaran dengan mengajarakan terkait kesantunan berbahasa, norma berbahasa, dan contoh dalam kegiatan berbahasa melalui pemilihan diksi, penyesuaian bahasa dengan lawan tutur dan situasi tutur.
KESANTUNAN BERBAHASA GURU SEBAGAI PELOPOR SISWA BERETIKA DI SMP IBNU SYINA CILEUNGSI, KABUPATEN BOGOR Nurjanah; Syahfitri Purnama; Bambang Sumadyo; Tati Maryati
PAKDEMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 2 (2025): April
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58222/pakdemas.v4i2.390

Abstract

Di era digital ini banyak para guru mengeluhkan dekadensi moral dari peserta didiknya, baik etika yang kurang sopan maupun bahasanya yang kurang santun juga. Fenomena ini membuat para guru resah terhadap kondisi siswanya. Usaha para guru untuk menjadi panutan siswanya sudah diterapkan, para guru bila berbicara kepada peserta didiknya dengan berbahasa yang santun dan lembut, namun hasil perubahan belum signifikan yang ditunjukan oleh siswanya. Berdasarkan permasalahan tersebut kami tim pelaksana pengabdian masyarakat memberikan sosialisasi kesantunan berbahasa kepada para guru SMP Ibnu Syina Cileungsi Kabupaten Bogor. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah memberikan strategi-strategi kesantuanan berbahasa agar para guru dapat menerapkan strategi tersebut kepada siswanya dengan harapan ada perubahan terhadap siswanya dalam beretika dan berbahasa. Metode pelaksanaan yaitu ceramah, kami memberikan materi-materi strategi kesantunan berbahasa teori Brown dan Levinson. Hasil dari evaluasi yang kami berikan kepada mitra berupa kuesioner yaitu indikator santun 90%, pujian 87%, simpati 84%, senyum 75% dan senda gurau 74%. Hasil dari pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini adalah para guru merasa senang, antusias dan bertambah wawasannya mengenai strategi kesantunan berbahasa.
Sosialisasi implementasi gerakan literasi sekolah di SMP Al Falah, Pondok Melati,  Bekasi Prameswari, Jatut Yoga; Sumadyo, Bambang; Susanti, Dewi Indah
Presisi Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 1 (2022): November 2022
Publisher : PT. Lancar Media Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Literacy is no longer a new thing in our world of education. Where literacy should have become a culture not only for students, but also for educators. Literacy itself is an activity of habitual thinking which is also followed by a reading-writing process and will eventually lead to critical thinking, problem solving, scientific development, and the creation of a work. The school literacy movement (GLS) itself is an implementation of the Minister of Education and Culture Regulation Number 23 of 2015 concerning "Business Character Development". Based on the Minister of Education Regulation,this GLS activity is certainly very important for the progress of education in schools. In addition, GLS provides many positive impacts for the students themselves. Progress of critical thinking and being able to create a scientific work. For this reason, socialization about GLS needs to be done to help teachers know more about GLS itself so that they are able to optimally implement literacy movement activities at Al Falah Junior High School.