Perjalanan Islam di Indonesia telah memadukan tradisi klasik dengan dinamika kehidupan modern. Pemikiran klasik Islam, yang diwariskan oleh para ulama dan lembaga pendidikan tradisional seperti pesantren, masih menjadi fondasi moral dan spiritual masyarakat Indonesia, menurut penelitian ini. Pendekatan yang hati-hati untuk mempelajari kitab-kitab kuning, pendekatan fiqih yang cermat, dan tasawuf, yang menekankan keseimbangan antara lahir dan batin, semua mencerminkan pemikiran ini. Namun, seiring berjalannya waktu, umat Islam di Indonesia menghadapi banyak tantangan modern yang rumit, termasuk dampak globalisasi dan modernisasi teknologi, serta masalah sosial seperti sekularisme, radikalisme, dan krisis identitas. Menghadapi kenyataan ini, banyak orang berusaha menemukan cara tradisi klasik dapat berkolaborasi dengan inovasi pemikiran modern. Ini terlihat dalam upaya tajdid hukum Islam yang berbasis maqashid syariah, pembangunan pesantren yang terbuka terhadap teknologi dan ilmu pengetahuan, dan penggunaan media digital untuk dakwah inovatif. Perpaduan ini menunjukkan kekayaan pemikiran Islam yang dinamis dan kontekstual selain menjadi solusi yang fleksibel. Indonesia memiliki potensi untuk menjadi model untuk pengembangan Islam yang moderat, toleran, dan inklusif. Mereka dapat menjawab tantangan global dengan mempertahankan kearifan lokal. Kata kunci: Islam Indonesia, pemikiran klasik, tantangan kontemporer, konvergensi, pesantren, moderasi beragama.