Claim Missing Document
Check
Articles

Kajian terhadap Pergerakan Kebangkitan Epistemologi (Epistemological Movement) Ide Besar Fritjof Capra Alawi, Dindin; Natsir, Nanat Fatah; Haryanti, Erni
JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol. 5 No. 1 (2022): JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan)
Publisher : STKIP Yapis Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.669 KB) | DOI: 10.54371/jiip.v5i1.415

Abstract

Penelitian ini menjelaskan tentang kajian terhadap pergerakan kebangkitan epistemologi (epistemological movement) ide besar Fritjof Capra. Metode yang digunakan dalam kajian ini menggunakan metode atau pendekatan kepustakaan (library research), bahwa studi pustaka atau kepustakaan dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa relasi yang tidak harmonis antara sains dan agama yang terjadi sejak beberapa abad yang lalu telah memicu munculnya pemikiran-pemikiran dari berbagai ilmuwan termasuk dari seorang ilmuwan Fritjof Capra. Menurut Capra, agama merupakan pengetahuan yang bersifat intuitif dan mistisme sedangkan sains atau fisika baru merupakan pengetahuan yang bersifat rasional. Agama dipersepsikan sebagai pengetahuan yang tidak diabstraksikan dan tidak berdasarkan penalaran sedangkan Sains dalam kegiatannya sangat bergantung pada bahasa verbal dan penalaran, dalam pemikiran Fritjof Capra ditemukan kesejajaran antara fisika baru dan mistisisme, fisika baru dan mistisisme mempunyai kesamaan ketika keduanya mencoba mengungkapkan mengenai realitas. Capra berhasil menawarkan sebuah paradigma alternatif yang dapat dipergunakan sebagai modal dalam membangun masa depan peradaban umat manusia.
Asumsi Dasar pada Ilmu Pengetahuan yang menjadi Basis Penelitian Pendidikan Islam Prasetyo, Eko Budi; Natsir, Nanat Fatah; Haryanti, Erni
JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol. 5 No. 2 (2022): JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan)
Publisher : STKIP Yapis Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (488.457 KB) | DOI: 10.54371/jiip.v5i2.435

Abstract

Penelitian ini menjelaskan tentang asumsi dasar pada ilmu pengetahuan yang menjadi basis penelitian pendidikan islam. Metode yang digunakan dalam kajian ini menggunakan metode atau pendekatan kepustakaan (library research), bahwa studi pustaka atau kepustakaan dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa asumsi dalam kajian filsafat ilmu tergolong ke dalam kelompok ontologi, yaitu bab yang membahas tentang hakikat yang ada. Untuk mengolah pengetahuan menjadi ilmu pengetahuan (sains) perlu dilakukan penelitian dan eksperimen menggunakan metode ilmiah. Asumsi berperan sebagai dugaan atau andaian terhadap objek empiris untuk memperoleh pengetahuan, yang diperlukan sebagai arah atau landasan bagi kegiatan penelitian sebelum sesuatu yang diteliti tersebut terbukti kebenarannya. Penelitian merupakan alat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang hasilnya akan menemukan teori-teori baru maupun induksi-konsultasi. Begitupun dalam mengembangkan ilmu pendidikan Islam perlu diadakan penelitian. Asumsi-asumsi dasar ilmu pengetahuan sebagai basis penelitian Islam bersumberkan dari empirisme, rasionalisme, intuisi, maupun wahyu. Penelitian pendidikan Islam mencakup penelitian terhadap pengetahuan filsafat pendidikan Islam, pengetahuan mistik Pendidikan Islam dan Ilmu Pendidikan Islam. Dari penelitian Ilmu Pendidikan Islam (sains yang empiris) itu akan mucul teori yang selanjutnya disesuaikan dengan ajaran Islam. Teori-teori itulah yang kelak disebut teori Ilmu Pendidikan Islam.
Kajian Kritis terhadap Epistemologi Ilmu: Konsep Hypothetic-Deductive, Verifikasi dan Falsifikasi Anwar, Andi Saefulloh; Natsir, Nanat Fatah; Haryanti, Erni
JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol. 5 No. 2 (2022): JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan)
Publisher : STKIP Yapis Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (483.55 KB) | DOI: 10.54371/jiip.v5i2.436

Abstract

Penelitian ini menjelaskan tentang kajian kritis terhadap epistemologi ilmu: konsep hypothetic-deductive, verifikasi, dan falsifikasi. Metode yang digunakan dalam kajian ini menggunakan metode atau pendekatan kepustakaan (library research), bahwa studi pustaka atau kepustakaan dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa epistemologi adalah pengetahuan sistematik mengenai pengetahuan yang merupakan salah satu cabang filsafat yang membahas tentang terjadinya pengetahuan, sumber pengetahuan, asal mula pengetahuan, metode atau cara memperoleh pengetahuan, validitas dan kebenaran pengetahuan, untuk memperoleh pengetahuan yang benar maka kriterianya harus berdasarkan logico, hypotetico dan verifikasi. Hypothetico-Deductive adalah suatu metode yang melibatkan pengujian hipotesis dimana hipotesis tersebut dideduksi dari hipotesis lain yang tingkat abstraksinya atau perumusan konseptualnya lebih tinggi. Setelah mengajukan hipotesis maka tahap selanjutnya adalah melakukan verifikasi sebagai pembuktian kebenaran secara empiris. Namun Popper berpendapat bahwa kebenaran suatu ilmu bukan ditentukan melalui pembenaran (verifikasi), melainkan melalui upaya penyangkalan terhadap proposisi yang dibangun oleh ilmu itu sendiri (falsifikasi).
Kajian terhadap Gerakan Kebangkitan Epistemologi (Epistemological Movement): Scientific Revolution Thomas S. Kuhn Supriyadi, Asep; Natsir, Nanat Fatah; Haryanti, Erni
JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol. 5 No. 2 (2022): JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan)
Publisher : STKIP Yapis Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.832 KB) | DOI: 10.54371/jiip.v5i2.437

Abstract

Penelitian ini menjelaskan tentang kajian terhadap gerakan kebangkitan epistemologi (epistemological movement): scientific revolution Thomas S. Kuhn. Metode yang digunakan dalam kajian ini menggunakan metode atau pendekatan kepustakaan (library research), bahwa studi pustaka atau kepustakaan dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemikiran Thomas S. Khun dapat diimplementasikan dalam ilmu pengetahuan, dari kajian yang telah ada paling tidak dapat berupa hal sebagai berikut: (1) Pentingnya sejarah ilmu dalam setiap pembahasan keilmuan. Sejarah penting karena dapat menjelaskan kesalahan-kesalahan ilmiah di masa lampau. Sebagai contoh adalah revisi akan konsep heliosentris. (2) Para peneliti atau ilmuan hendaknya menggunakan paradigma tertentu dalam melakukan kajian maupun penenlitian. Sebagaimana telah dibahas dan diuraikan bahwa paradigma merupakan sebuah cara pandang tertentu terhadap suatu hal. Paradigma ini dapat digunakan sebagai alat instrumen dalam sebuah kajian. Terkadang ilmu normal (norman science) yang ada telah berbeda dengan kondisi kekinian. Sehingga paradigma yang ada dalam sebuah subjek kajian pun berbeda. Oleh karena itu, maka diperlukan paradigma baru (new paradigm) dalam kajian keilmuan. (3) Alur berfikir Thomas S. Khun memberikan konstribusi bagi ilmu pengetahuan bahwa ilmu dapat direvisi bahkan direvolusi. Keilmuan tidak menjadi hal yang statis melainkan dinamis. Oleh karena itu, dalam implementasinya, sebuah keilmuan harus senantiasa dikembangkan dan ditinjau ulang kembali disesuaikan dengan zaman sehingga paradigma yang ada merupakan paradigma baru yang sesuai dengan kondisi kekinian.
THE CONCEPT OF INTEGRATION OF RELIGION AND SCIENCE IN THE CONTEXT OF ISLAMIC EDUCATION Agus Ruswandi; Nanat Fatah Natsir; Erni Haryanti
TA'DIB: JURNAL PENDIDIKAN ISLAM Vol 11, No 2 (2022): Ta'dib: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Pusat Penerbitan Universitas (P2U) Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/tjpi.v11i1.9315

Abstract

Religion and science are actually two things that cannot be separated. The dichotomy between general and religious sciences causes an imbalance between scientific aspects and ethical and moral aspects. Humans are not enough just to have intelligence in terms of intellectuality, but humans are required to have good spiritual aspects so that this becomes a balance so that there is no excessive fanaticism between religious knowledge and general science. Integration between science and religion is absolute because basically all knowledge comes from God. Religious science does not only talk about matters related to religious rituals, but also regulates social sciences, humanities, and science to understand everything that exists in this world. In the context of Islamic education, several concepts emerged to unite science and religion, including the concepts offered at the state and private Islamic religious universities with their characteristics. With the concept of integration, it is hoped that there will no longer be a dichotomy of thought that distinguishes or separates absolutely between religion and science
Character Education Based on Islamic Values Aja Rowikarim Rowikarim; Agus Salim Mansyur; Nanat Fatah Natsir; Aan Hasana
Journal of Social Science Vol. 2 No. 6 (2021): Journal of Social Science
Publisher : Syntax Corporation Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.4 KB) | DOI: 10.46799/jss.v2i6.247

Abstract

This research is based on the background that the condition of some teenagers today tend to be anarchists, criminals, bullying, fights, sex before marriage, forgetting manners, losing manners, arrogant students have become a daily scene. This of course causes problems because these characters are not by the ideals of the Indonesian nation that formal school institutions were established to create a generation with noble character. and the impact of character education based on Islamic values. This research uses a qualitative approach with an analytical descriptive method. The method of collecting data is by using staged but still in-depth interviews and supported by observation and documentation data. Data analysis uses an interactive model, namely by reducing data, displaying data, and drawing conclusions. The results of this study indicate that: in general, instilling character based on Islamic values ​​both at SMPN 1 Garut and SMPIT Al-Khoiriyah can form students who believe in one God or monotheism like to worship and have good behavior.This research is based on the background that the condition of some teenagers today tend to be anarchists, criminals, bullying, fights, sex before marriage, forgetting manners, losing manners, arrogant students have become a daily scene. This of course causes problems because these characters are not by the ideals of the Indonesian nation that formal school institutions were established to create a generation with noble character. and the impact of character education based on Islamic values. This research uses a qualitative approach with an analytical descriptive method. The method of collecting data is by using staged but still in-depth interviews and supported by observation and documentation data. Data analysis uses an interactive model, namely by reducing data, displaying data, and drawing conclusions. The results of this study indicate that: in general, instilling character based on Islamic values ​​both at SMPN 1 Garut and SMPIT Al-Khoiriyah can form students who believe in one God or monotheism like to worship and have good behavior.
Stakeholder Perceptions of the Implementation of the Independent Campus Independent Learning Policy Mohammad Jaenuddin; Nanat Fatah Natsir
Jurnal al-Thullab Vol 8, No 1 (2023): Atthulab: Islamic Religion Teaching and Learning Journal
Publisher : Laboratory of Islamic Religious Education Faculty of Tarbiyah and Teacher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ath.v8i1.24731

Abstract

This study aims to determine the response of Stakeholders to the Implementation of MBKM at UIN Sunan Gunung Djati Bandung (Research on Community Users of Graduates in Garut Regency, Bogor Regency and Cianjur Regency). This research uses a qualitative approach, the method used in this research is descriptive analytic research method Data collection techniques to be carried out in this study are observation, interviews, and documentary studies. The results of his research show that the purpose of implementing the values of the four pillars of nationality is very important in building student character so that there are no deviations in understanding about nationality and statehood, and are not easily influenced by bad things. The implementation of the four pillars of nationality in shaping the character of UIN Sunan students Gunung Djati Bandung cannot be separated from its supporting and inhibiting factors. Among the supporting factors in the implementation of the four pillars of nationality include lecturers being given 'freedom' in creativity, including in carrying out learning designs and in developing material for the four pillars of nationality. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon Stakeholder terhadap Implementasi MBKM di UIN Sunan Gunung Djati Bandung (Penelitian pada Masyarakat Pengguna Lulusan di Kabupaten Garut, Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur).Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif analitik Teknik pengumpulan data yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan studi dokumentatif. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa tujuan implementasi nilai-nilai empat pilar kebangsaan merupakan hal yang sangat penting dalam membangun karakter mahasiswa agar tidak terjadi penyimpangan pemahaman tentang kebangsaan dan kenegaraan, serta tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal buruk Pelaksanaan empat pilar kebangsaan dalam membentuk karakter mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung tidak telepas dari faktor-faktor pendukung dan penghambatnya. Di antara faktor pendukung dalam pelaksanaan empat pilar kebangsaan di antaranya Dosen diberi ‘kebebasan’ dalam berkreativitas, termasuk dalam melakukan desain pembelajaran dan dalam mengembangkan materi empat Pilar kebangsaan.
The Dialectical Relationship Between Religion and Science: A Study of the Paradigms of Islamic Science at the State Islamic University, Syarif Hidayatullah, Jakarta Awaliyah Fitri, Sofia Ratna; Natsir, Nanat Fatah; Haryanti, Erni
Jurnal Penelitian Pendidikan Islam Vol 10 No 1 (2022): Islamic Educational Studies
Publisher : Graduate Program, Darussalam Institut for Islamic Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36667/jppi.v10i1.863

Abstract

The research investigates the paradigmatic dialectic and the relationship between religion and science in Indonesia. However, because the topic is quite broad, this research focuses on integrating science as a science paradigm at State Islamic University Syarif Hidayatullah (UIN Syahid). This research is qualitative research with descriptive-explanatory analysis of written sources, which is also library research. This study found that the concept, foundation, and orientation of scientific integration at UIN Syahid showed its uniqueness. On the one hand, UIN Syahid is the pioneer and the first Islamic university in the transformation of IAIN/STAIN to UIN. Still, on the other hand, UIN Syahid is also the only UIN that has not uniformized the implementation and practice of scientific integration at the level of lecturers and students. Therefore, the absence of unification of the implementation and practice of scientific integration is a weakness on the one hand but also a strength and an advantage on the other. However, UIN Syahid has developed the concept of scientific integration at a philosophical level, although it does not express its integration pattern in certain symbols, visualizations, and terminology.
Epistemologi Pendidikan Islam di Indonesia sebagai Solusi Menjawab Tantangan Ilmu Pengetahuan dan Metode Ilmiah di Era 4.0 Hapidin, Ahmad; Natsir, Nanat Fatah; Haryanti, Erni
Tarbawiyah Jurnal Ilmiah Pendidikan Vol 6 No 1 (2022): Tarbawiyah : Jurnal Ilmiah Pendidikan
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32332/tarbawiyah.v6i1.4387

Abstract

Critical Analysis of the Epistemology of Science (Theory of Knowledge and Scientific Methods) aims to realize the development of Islamic education in Indonesia, as a solution in answering the Challenges of Science and Scientific Methods in Era 4.0. So that in this study it is necessary to uncover and explore the views of Islamic reformers in responding to the Challenges of Science and Scientific Methods in Era 4.0. this study concluded that in terms of realizing the development of Islamic education in Indonesia, as a solution in answering the Challenges of Science and Scientific Methods in Era 4.0, it is necessary to adapt to the development of the existing era, and need renewable science, this is because science and methods Scientific research is 1) to parse, 2) to assist (supporters), in realizing the development of superior Islamic education through the arguments contained in the Qur'an and Hadith. A real example is the establishment of formal schools, from elementary school (elementary school) to Islamic boarding school-based universities that exist in Indonesia. In responding to the challenges of science and scientific methods in the 4.0 era, it is necessary to develop an Islamic Education methodology through an alternative paradigm of integralism in the religious sciences with non-religious sciences, which can be done by pesantren-based school institutions.
THE CHALLENGE OF SCIENCE IN ISLAMIC EDUCATION IN ERA 4.0 Hapidin, Ahmad; Natsir, Nanat Fatah; Haryanti, Erni
Jurnal Alwatzikhoebillah : Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, Humaniora Vol. 8 No. 1 (2022): Jurnal Alwatzikhoebillah : Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, Humaniora
Publisher : Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37567/alwatzikhoebillah.v8i1.995

Abstract

Critical analysis of the challenges of science in Islamic education in the 4.0 era, the goal is to realize superior knowledge in Islamic education, especially in the era of disruption (4.0), so that in this study etymologically it is necessary to uncover and explore the views of the reformers. Islam in responding to challenges in Islamic education in the 4.0 era. This research concludes that in realizing superior knowledge in Islamic education, especially in the era of disruption (4.0), the solution is, the knowledge needs to be adapted to the current developments, this is because science is 1) unraveling, 2) assist (supporters), in realizing the development of superior Islamic Education through the arguments contained in the Qur'an and Hadith. The real example is the establishment of formal schools, from elementary school (elementary school) to Islamic boarding school-based universities that exist in Indonesia. In addition, in order to develop superior science, it can be done through an alternative paradigm of integralism, which is integrated through religious sciences with non-religious sciences which can be done by Islamic boarding school-based institutions. As a result, the relevance of the views of Islamic reformers to the challenges of science in Islamic education in Era 4.0 is relevant, where this can be implemented through the development of superior Islamic education through the arguments contained in the Qur'an and Hadith. In addition, in forming a complete generation and competitive superior human beings, the concept of Islam demands to always think, be innovative, have character, be independent, and religious in facing Era 4.0, where humans are required to be fast, precise, effective and efficient in carrying out life activities.