Claim Missing Document
Check
Articles

Konsep Green Building Pada Gedung A Griya Universitas Brawijaya Malang Nur Azlina; Agung Murti Nugroho
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 5, No 3 (2017)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (729.251 KB)

Abstract

Green building merupakan faktor penting dari penerapan pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Saat ini sustainable development menjadi trend dalam dunia pembangunan yang merupakan penghematan energi pada suatu bangunan serta ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi konsep green building pada Griya UB khususnya gedung A. Evaluasi menghasilkan rating dan rekomendasi yang menjadi acuan kedepannya. Penelitian ini menggunakan standar Green Building Council Indonesia (GBCI) pada pengukurannya. Hasil dari evaluasi, gedung A Griya UB mendapatkan rating SILVER. Kriteria yang menghasilkan poin terbanyak adalah efisiensi energi. Griya UB dapat menghemat konsumsi listrik dikarenakan memaksimalkan pencahayaan dan penghawaan alami. Sehingga tidak menggunakan lampu dan AC pada area asrama. Penelitian ini memaksimalkan semua kriteria untuk direkomendasi, untuk mendapatkan rating platinum.Kata kunci: Greenship EB GBCI, Asrama, Griya UB, Rating, Rekomendasi
Rekayasa Pendinginan Alami Rumah Samin Kontemporer Garda Ady Yasa; Agung Murti Nugroho
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 7, No 4 (2019)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The architecture of the house is formed due to the needs,comfort and local culture. The number of traditional houses replaced by modern house without thinking about the comfort, needs and culture of residents who will also have an impact on the absence of sustainable architecture. As the object of this research study is Klopodhuwur Village which is a traditional settlement of Samin people. Therefore, this research has engineered a contemporary natural cool house which can be an alternative to a simple, environmentally friendly village house for the future. The method used in this research is evaluative descriptive, simulation, and pragmatic engineering. Evaluative methods are used to look at thermal problems so that they can be used as a reference for engineering. Experimental simulation methods are used to validate measurement results and engineers samin contemporary passive cooling houses. Finally, the pragmatic method is used as a solution to the overall problem of architectural needs and convenience. The results of the passive cooling engineering of samin contemporary houses show that the temperature is in the comfort range of Karyono 2001 (24.2 ° C-29.2 ° C) and neutral temperature (24.2 ° C-29.2 ° C). While in the aspect of comfort and space requirements for the present and future of the house is also engineered in the contemporary Samin house.  
Balai Materia Medica di Batu (Perancangan Ulang dengan Penerapan Prinsip Konservasi Air) Isnaeni Nur Tafliha; Agung Murti Nugroho; Indyah Martiningrum
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 3, No 4 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Balai Materia Medica merupakan salah satu pusat penelitian tanaman obat yang ada di Jawa Timur. Seiring dengan adanya Program Nasional Pengembangan Obat Alam yang diselenggarakan oleh pemerintah, terdapat rencana perancangan ulang Balai Materia Medica. Proses perancangan tersebut dilakukan dengan menimbang aspek fungsional bangunan serta permasalahan lingkungan. Salah satu permasalahan lingkungan yang ada di kota Batu adalah adanya alih fungsi area hijau sehingga menyebabkan jumlah sumber air bersih menurun. Air bersih merupakan kebutuhan utama dalam kegiatan fungsional Balai Materia Medica yang meliputi kegiatan penelitian, pengembangan, perawatan, dan pengolahan tanaman obat. Berdasarkan keterkaitan kedua aspek tersebut, maka perancangan ulang Balai Materia Medica dilakukan dengan menerapkan prinsip konservasi air. Artikel ilmiah ini membahas perbandingan kondisi eksisting dengan hasil rancangan ulang Balai Materia Medica. Metode yang digunakan adalah evaluasi terhadap hasil rancangan baru sesuai prinsip konservasi air sehingga diperoleh kesimpulan sejauh mana perancangan bangunan dengan penerapan konservasi air dapat menjawab kebutuhan fungsional bangunan dan permasalahan lingkungan pada tapak.Kata kunci: Balai Materia Medica, pusat penelitian, prinsip konservasi air
Rekayasa Bukaan dan Pembayang sebagai Strategi Penghematan Energi pada Gedung Layanan Bersama Universitas Brawijaya Janitra Erlangga; Agung Murti Nugroho
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.718 KB)

Abstract

Dengan bertambahnya laju pertumbuhan penduduk dan lahan bangunan yang semakin berkurang, bangunan berlantai banyak dijadikan salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan – permasalahan tersebut. Namun, penggunaan gedung berlantai banyak juga menimbulkan masalah – masalah baru didalam bangunan itu sendiri, seperti tereksposnya selubung bangunan terhadap radiasi dan cahaya matahari, yang secara langsung dapat memengaruhi tingkat konsumsi energi bangunan. Gedung Layanan Bersama Universitas Brawijaya, sebagai salah satu bangunan berlantai banyak baru yang ada di kawasan Universitas Brawijaya, tidak lepas dari permasalahan tersebut. Bangunan ini memiliki bukaan – bukaan yang cenderung kecil, sehingga cahaya yang masuk kedalam bangunan cenderung tidak merata, terutama di ruangan – ruangan yang tidak berhubungan langsung dengan bukaan. Terlebih, bukaan tersebut tidak didukung dengan pembayang yang memadahi, sehingga panas dan sinar matahari langsung dapat menembus bangunan, yang dapat menambah solar heat gain yang masuk kedalam bangunan. Oleh karena itu, dengan menggunakan program Autodesk Insight sebagai alat simulasinya, penelitian ini berusaha untuk mengubah bukaan dan pembayang eksisting bangunan dengan tujuan utama untuk dapat menghemat energi. baik dari lebih meratakan cahaya yang masuk kedalam bangunan, maupun dari mengurangi beban pendinginan yang masuk melalui bukaan. Penelitian ini menunjukkan bahwa dengan desain bukaan dan pembayang yang memperhatikan konsumsi energi bangunan, biaya energi bangunan dapat ditekan secara signifikan.
Bangunan Sekolah Alam dengan Konsep Arsitektur Ramah Lingkungan melalui Penerapan Material Limbah Padi di Lombok Tengah Abdurrahman Shidqul Qudwah; Agung Murti Nugroho; Rinawati Puji Handajani
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1275.989 KB)

Abstract

Lombok Tengah merupakan bagian dari provinsi NTB yang merupakan provinsi dengan penghasilan beras sepuluh besar di Indonesia. Dari hasil panen kemudian akan menghasilkan limbah padi berupa jerami dan sekam. Kebanyakan limbah dibakar dan sebagian kecil dibuat kompos atau dimanfaatkan sebagai makanan ternak. Namun saat ini telah banyak dilakukan pengembangan bahan bangunan yang memanfaatkan limbah padi baik jerami maupun sekam sebagai material yang terbarukan. Pendidikan sekolah alam mengenalkan bagaimana cara memanfaatkan sumber daya alam Indonesia yang sangat melimpah ini melalui kegiatan-kegiatan bernuansa alam. Penerapan material limbah padi pada sekolah alam di Lombok Tengah tidak hanya mendukung nuansa alam yang diusung, namun juga dapat mengenalkan dan memberikan pembelajaran baik bagi siswa maupun masyarakat bahwa material limbah padi yang banyak terbuang di sekitar mereka dapat dimanfaatkan dan berpotensi sebagai material bangunan untuk dapat dikembangkan dan dimanfaatkan lagi lebih luas. Metode perancangan menggunakan pendekatan programatik dengan mengkompilasikan penelitian-penelitian tentang pemanfaatan material limbah padi dengan memahami potensi material dan kekurangannya untuk diterapkan. Perancangan menghasilkan penerapan material limbah padi pada bangunan yang dapat memenuhi kebutuhan fungsional dan estetika pada tiap fasilitas-fasilitas bangunan sekolah alam.Kata kunci: sekolah alam, material limbah padi
Pengaruh Fasad Tropis Terhadap Pendinginan Alami pada Rumah Adat Betawi (Studi Kasus Setu Babakan) Banu Abdurrahman; Agung Murti Nugroho
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 7, No 4 (2019)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK   Rumah Adat Betawi adalah salah satu rumah adat yang ada di Indonesia yang dapat memberikan kenyamanan termal terhadap pengguna dan penghuninya dengan menggunakan sistem pendinginan alami dengan pendekatan desain fasad yang seimbang dengan iklim lingkungan eksisting. Fasad tropis bangunan merupakan elemen yang sangat penting bagi kinerja pendinginan alami pada bangunan yang berada pada iklim tropis lembab. Penilitian ini meneliti tentang pengaruh desain tropis terhadap pendinginan alami pada rumah Betawi yang berada di Setu Babakan, Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Penelitian meneliti tentang kinerja pendinginan alami pada rumah adat Betawi ini dilakukan dengan cara melakukan pengukuran lapangan selama 27 hari yang berupa pengukuran suhu udara dan kelembaban udara pada tiga rumah yang memiliki visual bangunan yang berbeda. Lalu, dilakukan juga analisis visual yang menggunakan kriteria arsitektur tropis nusantara pada ketiga rumah untuk menilai visual bangunan terhadap iklim tropis lembab Indonesia. Hasil dari penelitian ini adalah rumah yang sesuai dengan kriteria arsitektur tropis nusantara mampu menurunkan suhu udara pada bagian ruang tamu dan kamar rumah adat Betawi masing-masing sebesar 0,9ºC dan 2,1ºC.   Kata kunci: desain fasad, arsitektur tropis nusantara, rumah adat betawi, pendinginan alami.
Pengaruh Bukaan Terhadap Kenyamanan Suhu pada Masjid Jakarta Islam Center Afra Hana Melita; Satya Adhitama; Agung Murti Nugroho
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1517.162 KB)

Abstract

Pemanasan suhu pada Jakarta Utara meningkat hingga 2°C dengan rata-rata 32°C. Elemen bangunan yang dapat menurunan suhu yakni bukaan. Masjid Jakarta Islamic Center merupakan bangunan pada area Jakarta Utara yang menggunakan sistem penghawaan alami. Bukaan yang dominan pada masjid yakni jenis kerawangan, dimana jenis ini minim dalam mengalirkan udara kedalam bangunan. Untuk itu perlu dilakukannya pengkajian mengenai keadaan bukaan yang berpengaruh pada penurunan suhu di masjid. Metode yang digunakan pada penelitian ini deskriptif analisis kuantitatif melalui pengukuran lapangan dengan validasi data melalui simulasi software ANSYS 14.5 serta kuesioner. Penelitian dilakukan pada ruangan masjid yang masih menggunakan sistem penghawaan alami. Untuk hasil penelitian menunjukkan suhu didalam ruang bekisar 28°C - 30°C, kondisi tersebut masih melewati batas dari standar suhu normal ruangan tropis, dan keadaan bukaan berkisar 22,3% berbanding dengan luas dinding masjid, dimana kondisi ini juga masih kurang dari standar luasan bukaan yang telah ditetapkan. Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan suhu yang terjadi dengan adanya luas bukaan yang ditambah pada jenis kerawangan, dimana rekomendasi desain luas bukaan yakni 57,8% berbanding dengan luas dinding masjid dan dapat menurunkan suhu hingga 27,2°C.Kata kunci : Kenyamanan suhu, bukaan jenis kerawangan, masjid Jakarta Islamic Center
ANALISIS PENERAPAN STRATEGI BIOKLIMATIK PADA ARSITEKTUR TROPIS PEGUNUNGAN: STUDI KASUS DESA ADAT CIPTAGELAR Chandra Rio Maulana Akbar; Agung Murti Nugroho
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Arsitektur Vernakular pada iklim tropis pegunungan menjadi sesuatu yang menarik untuk diperhatikan. Local wisdom yang kental tercorak dalam arsitekturnya dipengaruhi keyakinan, adat, dan budaya sebagai identitas yang unik. Strategi Bioklimatik diperlukan sebagai proses adaptasi problematika lingkungan termal alami setempat. Arsitektur vernakular pada hunian di Desa Adat Ciptagelar menjadi salah satu contoh inspirasi bangunan tanggap iklim. Penelitian ini berupaya mengulik penerapan strategi bioklimatik dalam merespon kinerja lingkungan termal alami terhadap hunian pada hunian Desa Adat Ciptagelar. Penelitian menggunakan metode kualitatif kuantitatif dengan deskriptif data dan dievaluasi berdasar standar dan aturan yang berlaku. Data akan dikomparatifkan antar sintesis penelitiannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan strategi bioklimatik memanfaatkan ketebalan selubung bangunan dari material alami sekaligus memanfaatkan hawu atau tungku api dalam penghangatan termal dan upaya mereduksi kelembapan pada dapur tradisional. Dengan konsep bangunan bernafas, suhu ruang dalam bangunan lebih sejuk pada siang hari dibandingkan ruang luar, begitu sebaliknya saat malam hari dengan suhu ruang dalam lebih hangat dibandingkan ruang luar. Perbedaan kemampuan konduktansi antar bangunan dikarenakan perbedaan bukaan pada bangunan sehingga mempengaruhi pertukaran udara. Selain itu, kinerja termal alami juga dipengaruhi dari ketebalan selubung bangunan, orientasi dan proporsional bangunan, hingga bukaan pada bangunan.
Kajian Pendinginan Alami Pada Rumah Adat Nias Jeslyn Johanna Dawolo; Agung Murti Nugroho
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 8, No 4 (2020)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengkaji sistem perancangan arsitektur vernakular pada ragam tipe bentuk rumah adat Nias sebagai jawaban atas permasalahan krisis energi terutama pemakaian energi penghawaan buatan pada hunian tempat tinggal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui elemen pendinginan alami yang utama berdasarkan strategi tanggap iklim dan kinerja lingkungan termal yang terbaik berdasarkan penurunan suhu dalam ruang dari ketiga tipe rumah adat Nias. Metode penelitian dilakukan dengan cara pendekatan studi Investigation of Housing Climate Responsive Design Strategies dan pengukuran suhu dan kelembapan pada kondisi rumah adat Nias saat ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rumah adat Nias di bagian selatan memperoleh bobot penilaian tertinggi dari kriteria elemen pendinginan alami dan kinerja lingkungan termal dibandingkan rumah adat Nias di bagian utara dan tengah. Hal ini ditunjukkan dari perolehan 13 poin kriteria visualisasi pendinginan alami, suhu dan kelembapan ruang dalam sebesar 28.46°C dan 85.76% dan penurunan suhu pada siang hari sebesar 1.74°C.
Sekolah Seni dengan Penerapan Fasad Dinamis di Surabaya Desi Ayu Kusuma; Agung Murti Nugroho; Heru Sufianto
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 3, No 4 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sekolah seni di Surabaya merupakan sekolah dengan sistem akademik berbasis seni pertama di Indonesia, dengan fasilitas utama yang terdiri dari bidang keilmuan seni rupa dan seni pertunjukan. Sifat ilmu seni yang selalu berkembang, bersifat dinamis, menginspirasi untuk membuat desain tampilan bangunan sekolah seni ini berbeda daripada sekolah pada umumnya, sehingga dinamis digunakan untuk kata kunci dalam pemilihan tampilan bangunan agar sesuai dengan fungsi bangunan. Fasad bangunan yang menggunakan sistem fasad dinamis merupakan sistem pintar untuk memberikan perubahan gerak secara otomatis dengan sensor lingkungan sekitar, yang dapat memberikan tampilan yang berbeda dari sisi luar bangunan dan memberikan manfaat bagi fungsi ruang didalamnya. Sekolah merupakan salah satu bangunan yang memerlukan pencahayaan alami yang optimal agar mendukung kenyamanan belajar anak, sehingga perancangan fasad dinamis ini menggunakan sensor pencahayaan alami untuk mengoptimalkan pencahayaan alami di dalam ruangan dan memberikan gerak modul fasad yang berbeda-beda sehingga dapat memberikan efek visual yang dinamis. Perancangan ini menggunakan metode deskriptif, programatik fungsional, analisis, dan parametrik yang akan menghasilkan beberapa kriteria perancangan sekolah seni, dengan hasil visualisasi fasad dinamis yang berbeda pada gedung seni sesuai dengan fungsinya, sehingga dengan adanya pengaturan ini fasad akan bergerak sesuai kebutuhan di dalam ruangan dan dari luar bangunan akan melihat modul fasad yang berubah-ubah sesuai dengan waktu atau pengaturan pengguna.Kata kunci: sekolah, seni, fasad, dinamis
Co-Authors Abdu Fadli Assomadi Abdurrahman Shidqul Qudwah Ach. Muchlasi Ridho Adhiniyah, Putri Nur Aditama, M Satya Adli Bulain Afni Fitria Ningsih Afra Hana Melita Agung Rizky Luddityawan Ahsana Nurul Fauzia Ainy Muyassaroh Aisyah Adzkia Yuliwarto Alfa Nanda Ramadhan Alfiah Zakiah Aastutik Ali Soekirno Almas Nugrahaningsih Amanda, Dita Rizky Amin Setyo Leksnono, Amin Setyo Anisa Budiani Arifah Annisa Daffa Annisa Karolina Annisa Tiar Hapsari Antariksa Antariksa Antariksa Antariksa Antariksa Antariksa Sudikno Antariksa Sudikno Ariz Adhani Satria Budianto Arrifku Hoirul Fazza Arvin Lukyta Astari Hapsari Putri Astari, Dahlia Aula Sekar Arum Pertiwi Aulia Rahmawati Avief Wahyu Hidayat Azizah Fairuz Basyair Bagus Fajar Novianto Bambang Yatnawijaya Bambang Yatnawijaya Soebandono Banu Abdurrahman Barra Pasuka Dewa Benny Karunia Wardana Beta Suryokusumo Beta Suryokusumo Boediono, Nadila Chairil Budiarto Amiuza Chandra Rio Maulana Akbar Cindy Lupita Novia Rizki Cynthia Permata Dewi Damalia Enesty Purnama Damayanti Asikin Damayanti Asikin Damayanti Asikin Dame Teresa Elisabeth Sitorus Dano Quinta Revana Deasy Lastya Sari Dedy Asrizal Desi Ayu Kusuma Dimas Fajar Agung Priambodo Edi Hari Purwono Erisa Ardiansari Erlina Laksmiani Wahjutami, Erlina Laksmiani Fahriansyah, Rahmadatul Faizal Ardiansyah Sangadji Faizatul Ummah Fawwaz Muhammad Haykel Febrianto, Arry Fidelista, Alya Nafisa Firda Ainun Rosyidah Gabriella Rosita Darmawan Garda Ady Yasa Geldy Desdiandra Gibran Khalifah Aulia Gobang, Ambrosius A.K.S. Guruh Pratama Zulkarnaen Handoyono, Ananda Weningtyas Hanief Ariefman Sani Hannaswati Grahitasari Putri Hardian, Gagas Tegar Haru Agus Razziati Haviidho Zulkarnaen Herry Santosa Heru Sufianto Heru Sufianto Heru Sufianto Heru Sufianto Ichsan Sukarno Teng Imam Safawi Ahmad, Imam Safawi Indyah Martiningrum Intan Rosita Dewi Intan Tribuana Dewi Irawan Sandi Dana Ramadhan Isnaeni Nur Tafliha Janitra Erlangga Jenny Ernawati Jeslyn Johanna Dawolo Kanoasa Akbar Khomsatun, Siti Kurnia, Widya Aprilia Kusdiwanggo, Susilo Lisa Dwi Wulandari Lisa Dwi Wulandari M ALFI M Satya Aditama M. Satya Adhitama Maulidi, Chairul Mawaddahni, Sari Mia Permatasari Putri Mirza Nabila Rabul Mohammad Amarullah Mubasysyir, Azzam Fuhaid Muhammad Andi Finaldi Nur Tantyo Muhammad Nelza Mulki Iqbal Muhammad Satya Adhitama Muhammad Syamsul Bahri Muthomimah Muzakky, Achmad Nabila Khaira Nabila Ulfah Nadya Farahmeita Taufiq Nikita Mahditiara Novi Dian Arfiani Noviani Suryasari Nur Azlina Nur Fitriatus Sa'diah Nur Rahmah Nurachmad Sujudwijono Nurmayanti, Yunita Nurul Amalia Olivia Paramitha Parmawati, Rita Perdana, Angga Putri Nabila Zatibayani Rahma Fitriani Rahmat Khoirul Huda Ramadhan, Muhammad Hafizh Randy Hardyanto Reddy Dahana Putra Arifin Retno Adriyani Reza Prasetyo Tinumbia Rifky Kurniansyah Rinawati P. Handajani Rinawati Pudji Handajani Rong -Yau Huang Satya Adhitama Satya Aditama Shiddiq, Muhammad Rafi' Sigmawan T. Pamungkas Slamet Slamet Sofyan Surya Atmaja Sri Palupi Prabandari Sri Utami Subhan Ramdlani SUDARMAJI SUDARMAJI Sugiarto Fajar Handoko Susilo Kusdiwanggo, Susilo Syafei, Arie Dipareza Thomas Kurniawan Dima Tito Haripradianto Tito Haripradianto Triyani Indrahapsari Ulung Satria Suwardiyono Umar Widodo Utari Sulistyandari Wibisono, Mulyono Wisnumurti . Wulan Astrini Wulandari, Prisca Kiki Yogi Misbach Adisurya Yogie Maulana Satuhu Yohanes Wilhelmus Dominikus Kapilawi Zulkifli H. Achmad Zulkifli H. Achmad, Zulkifli H.