Claim Missing Document
Check
Articles

Fleksibilitas Interior Unit Hunian pada Rumah Susun di Kota Malang Ahsana Nurul Fauzia; Rinawati Puji Handajani; Agung Murti Nugroho
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1165.703 KB)

Abstract

Hunian vertikal urban sebagai solusi pemecahan masalah kependudukan di perkotaan, memiliki permasalahan dalam kenyamanan tinggal sebagai wadah beraktivitas di tengah keterbatasan ruang. Fleksibilitas interior pada unit hunian dalam studi kasus di Rumah Susun Sederhana Milik, Kedungkandang Kota Malang ini merupakan salah satu inovasi dalam mengatasi permasalahan tersebut. Fleksibilitas interior merupakan sebuah upaya optimalisasi dan efektifitas ruang di tengah keterbatasan ruang pada unit hunian sebagai wadah beraktivitas penghuninya. Metode yang dilakukan dalam kajian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan programatik berdasarkan acuan teori-teori sebagai dasar analisis. Fleksibilitas ruang dikaji menurut teori Carmona dengan tiga kriteria aspek temporal dimension. Time cycle and management dimana ruang dikembalikan hakikatnya sebagai wadah beraktivitas yang sifatnya dinamis, dapat berubah-ubah sesuai kebutuhan rutinitas aktivitas didalamnya. Continuity and stability dimana perubahan ruang masih optimal pada reaksi terhadap lingkungannya yang mempengaruhi kenyamanan penghuninya juga. Serta implemented overtime dimana perubahan ditelaah dalam jangka yang lebih panjang menyangkut kemungkinan pertumbuhan jumlah penghuni serta aspek teknis elemen ruang. Kata kunci: fleksibilitas, interior, rumah susun, hunian
Evaluasi Penerapan Prinsip Pendinginan Pasif Terhadap Penurunan Suhu Pada Bangunan Kantor Karya Delution Architect Nabila Ulfah; Agung Murti Nugroho
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendinginan pasif merupakan salah satu aspek desain pasif yang umumnya diterapkan pada bangunan di negara iklim tropis, salah satunya Indonesia. Semakin banyaknya penerapan pendinginan pasif dalam upaya efisiensi energi diusung oleh arsitek-arsitek di Indonesia, salah satunya Delution Architect. Bangunan karya Delution Architect secara visual, menerapkan beberapa prinsip pendinginan pasif. Namun, dalam penerapan prinsip tersebut perlu memperhatikan lingkungan sekitar. Objek penelitian yang dipilih yaitu kantor DPD Golkar Cikini dan kantor Himaya Studio. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu kuantitatif dan kualitatif. Metode kualitatif menilai analisis visual dengan parameter dari kajian pustaka, sedangkan metode kuantitatif dengan pengukuran suhu di ruang luar, koridor, dan ruang kerja untuk melihat kinerja termal di kedua objek. Penggabungan analisis visual dan hasil pengukuran menunjukkan bahwa kinerja termal di kantor DPD Golkar tergolong baik karena sebagian besar berada pada suhu netral, dan mengalami penurunan. Rekomendasi pada objek tersebut belum diperlukan. Meskipun demikian, penerapan prinsip pendinginan pasif kantor Himaya Studio belum maksimal pada ruang kerja karena selalu berada di atas suhu netral dan sebagian besar mengalami kenaikan suhu. Namun, koridor kantor Himaya Studio memiliki kinerja termal yang baik karena selalu mengalami penurunan suhu. Berdasarkan analisis visual, yang paling menonjol pada bangunan karya Delution Architect adalah penerapan sistem cross ventilation.
Pengaruh Window-To-Wall Ratio Terhadap Kenyamanan Visual pada Apartemen Mahasiswa di Surabaya Deasy Lastya Sari; Agung Murti Nugroho; Beta Suryokusumo
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.244 KB)

Abstract

Tingkat penyinaran matahari yang tinggi di Surabaya dapat menjadi potensipencahayaan alami yang baik pada bangunan apartemen saat siang hari.Pemanfaatan potensi alami tersebut membutuhkan sebuah strategi desain, yaituoptimalisasi pencahayaan alami melalui rasio luasan jendela denganmempertimbangkan beberapa aspek seperti dimensi, bentuk dan posisi jendela.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh rasio luasan jendelaterhadap tingkat kenyamanan visual penghuni bangunan yang berlanjut padaperancangan jendela yang sesuai dengan kebutuhan pencahayaan. Metode yangdigunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif melalui observasilapangan dan validasi data dengan simulasi software DIALux 4.12 serta evaluasihasil desain. Penelitian ini dilakukan di 4 unit hunian tipe 2 bedroom 30 m2Apartemen Puncak Kertajaya dengan arah hadap berbeda yang berada di lantai 19.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan performa lubang cahayasetelah dilakukan modifikasi desain. Rekomendasi desain rasio luasan jendela yangefektif untuk unit hunian sebesar 50%–60% mampu meningkatkan kondisikenyamanan visual hingga 15%.Kata kunci : WWR, jendela, kenyamanan visual, apartemen mahasiswa
Pengaruh Desain Roster Terhadap Pendinginan Alami pada Bangunan Seroomah Villa Gallery Malang Intan Rosita Dewi; Agung Murti Nugroho
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring berjalannya waktu, terdapat kendala kenyamanan termal di area perkotaan. Peningkatan suhu rata-rata di Kota Malang sebesar 0,6⁰C selama tahun 2007-2014 (BPS Kota Malang). Mayoritas masyarakat kota menggunakan penghawaan buatan yang memerlukan energi. Kementerian ESDM mempublikasikan rencana kebijakan energi jangka panjang. Penghematan energi bangunan komersial ditargetkan sebesar 10%-30%. Masyarakat perlu menerapkan pendinginan alami untuk meminimalisir penghawaan buatan. Salah satu strategi pendinginan alami, yaitu pengaplikasian roster. Terdapat villa bernama Seroomah Villa Gallery Malang karya arsitek Gursiji Studio yang mengaplikasikan roster dan tidak menggunakan AC, sebagai respon terhadap peningkatan suhu di Kota Malang. Penelitian ini menggunakan metode analisis visual untuk mengevaluasi roster sebagai penerapan arsitektur bioklimatik pada objek. Selanjutnya, melakukan pengukuran lapangan, mengumpulkan data, analisis evaluatif, dan analisis komparatif untuk mengetahui pengaruh roster terhadap kinerja termal pada objek, Kemudian, melakukan simulasi digital menggunakan software ANSYS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pengaplikasian roster pada objek telah sesuai dengan parameter arsitektur bioklimatik, kecuali parameter dimensi bukaan. Keberadaan roster pada objek mampu menurunkan suhu bangunan. Kamar tidur A dan D dengan roster berdimensi bukaan 0,42 m2, memiliki penurunan suhu tertinggi sebesar 3,2⁰C dan 3,9⁰C. Namun, memiliki tingkat kelembapan tinggi pula. Terdapat rekomendasi desain kamar tidur terkait dimensi, guna menurunkan kecepatan udara, sehingga mampu menurunkan kelembapan.   Kata kunci: roster, pendinginan alami, arsitektur bioklimatik, kinerja termal
MUSEUM LAYANG-LAYANG DI KUTA SELATAN DENGAN PENDEKATAN KONSEP ARSITEKTUR KINETIK Guruh Pratama Zulkarnaen; Agung Murti Nugroho; Nurachmad Sujudwijono
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1107.319 KB)

Abstract

Museum Layang-layang di Kuta Selatan merupakan suatu tempat pendidikan, penelitian dan rekreasi baru yang ingin memperkenalkan aneka macam jenis layang-layang baik berasal dari Indonesia khususnya dan seluruh dunia pada umumnya dalam bentuk dua dimensi hingga tiga dimensi. Desain museum yang mengambil pendekatan dari arsitektur bergerak yang respon terhadap alam yaitu aliran angin sangat berhubungan erat dimana tanpa bantuan angin yang mengalir kencang layangan tidak dapat terbang dengan bebas begitu pula ruang pamer (publik) dan fasilitas pendukungnya merupakan bagian yang saling berhubungan dan saling terkait. Metode parametric untuk mentransformasikan hasil sintesa dalam wujud desain dengan mengkombinasikan pendekatan yaitu pendekatan programatik fungsional objek yang diwadahi berupa layang-layang dan pendekatan konsep arsitektur kinetik kanonik dan numerik terhadap potensi aliran angin untuk desain fasad kinetik yang sesuai pada museum. Penggunaan selubung bangunan fasad bergerak (kinetik) sebagai strategi penerapan konsep arsitektur kinetik berfungsi bagi kenyamanan pengunjung dan untuk objek pamer serta terkait dengan komponen fasad museum yang dapat bergerak akibat aliran angin. Desain bangunan secara optimal menangkap dan mengalirkan aliran angin dari luar ke dalam bangunan melalui fasad kinetik sederhana pada selubung bangunan, sebagai penyelesaian arsitektur yang selaras lingkungan dalam iklim pesisir pantai.Kata Kunci: museum, layang-layang, arsitektur kinetik sederhana, fasad kinetik
MANGROVE REHABILITATION CENTER KRAKSAAN – PROBOLINGGO DENGAN KONSEP EKOWISATA Muhammad Nelza Mulki Iqbal; Agung Murti Nugroho; Tito Haripradianto
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1117.098 KB)

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara dengan hutan mangrove terbesar , dengan prosentase mencapai 27 % dari luas mangrove dunia serta 75 % dari total mangrove di Asia Tenggara. Namun konversi lahan mangrove menjadi lahan tambak, perumahan, industri, serta eksploitasi berlebihan terhadap ekosistem ini menyebabkan keberadaan ekosistem mangrove di Indonesia semakin terkikis tiap tahunnya. Kecenderungan penurunan dan kerusakan tersebut diidentifikasi oleh Departemen Kehutanan pada tahun 2003 mencapai 200 ribu Ha/tahun. Kabupaten Probolinggo sebagai salah satu daerah pesisir dengan potensi bakau yang cukup baik, sedang merencanakan pengembangan kawasan baru berupa zonasi ruang terbuka hijau yang nantinya selain sebagai wilayah konservasi mangrove juga sebagai areal ekowisata yang diharapkan bisa memberi dampak positif bagi masyarakat terutama disisi ekonomi. Belakangan dalam upaya merehabilitasi dan mengkonservasi suatu areal ekositem mangrove, beberapa daerah telah mengembangkan sebuah tata pengelolaan lahan berwujud ekowisata. Ekowisata secara konsep adalah model pariwisata yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga sekaligus berbasiskan budaya serta memberikan keuntungan secara ekonomi bagi masyarakat. Muatan ekologi dalam sebuah areal wisata sangat erat kaitanya dengan implementasi sustainable development dalam arsitektural. Dimana didalamnya akan sangat berperan implementasi ekologi arsitektur dengan misi pemeliharaan dan konservasi alam. Oleh karena itu ekowisata menjadi salah satu agenda serius pengembangan pariwisata Indonesia ke depan. Dan seiring dengan mendesaknya kebutuhan untuk mengkonservasi dan merehabilitasi mangrove di wilayah Kabupaten Probolinggo, maka perlu disediakan fasilitas untuk mempertahankan dan melestarikan ekosistem hutan mangrove yang ada saat ini yang tidak hanya memiliki fungsi konservasi namun memberi manfaat dalam menjaga keseimbangan ekonomi, pendidikan, dan juga ekologi.Kata Kunci : Mangrove, Ekowisata, Ekologi Arsitektur, Konservasi
Pengaruh Konfigurasi Atap pada Rumah Tinggal Minimalis Terhadap Kenyamanan Termal Ruang Yogi Misbach Adisurya; Agung Murti Nugroho; Muhammad Satya Adhitama
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 4, No 4 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (699.224 KB)

Abstract

Global Warming merupakan permasalahan global yang belum terselesaikan hingga saat ini, dan menyebabkan kenyamanan termal di dalam ruangan menurun dikarenakan suhu di dunia meningkat, penggunaan Air Conditioner (AC) adalah solusi yang banyak digunakan banyak orang namun cara ini membutuhkan konsumsi energi listrik yang cukup besar, khususnya pada bangunan rumah tinggal. Oleh karena itu diperlukan teknologi bangunan yang dapat meningkatkan kenyamanan ruangan, salah satunya adalah teknologi atap. Atap pada rumah tinggal merupakan bagian dari bangunan yang berpengaruh paling besar dalam melindungi bangunan. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental yang kemudian di analisis. Studi ini bertujuan untuk menemukan konfigurasi atap yang dapat meningkatkan kenyamanan termal di dalam ruangan pada bangunan rumah tinggal di kota Malang.Kata kunci: Kenyamanan termal, Rumah tinggal, Atap
Jendela sebagai Pendingin Alami pada Rusunawa Grudo Surabaya Aisyah Adzkia Yuliwarto; Agung Murti Nugroho
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 5, No 4 (2017)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (910.76 KB)

Abstract

Rusunawa yang dibangun setelah tahun 2008 di Kota Surabaya, Rusunawa Grudo, memiliki kondisi suhu ruang dalam yang lebih tinggi dibandingkan ruang luar. Rusunawa sebagai bangunan subsidi pemerintah tidak dapat sepenuhya memanfaatkan pendinginan mekanik untuk mencapai kenyamanan, perlu adanya upaya pendinginan alami. Pendinginan alami dapat dicapai melalui jendela yang berperan sebagai sumber masuknya panas dan angin ke dalam ruangan. Perbedaan segi desain (dimensi, posisi, dan jenis), orientasi terhadap matahari, dan overhang pada jendela memberikan pengaruh yang berbeda terhadap kondisi suhu dan kecepatan angin bangunan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui bagaimana kinerja jendela sebagai pendingin alami untuk menurunkan suhu dan mencapai kenyamanan ventilasi pada Rusunawa Grudo Surabaya. Penelitian dilakukan menggunakan metode deskriptif dan eksperimental dengan software ANSYS 14.5 Fluent. Kinerja jendela diketahui melalui simulasi suhu dan kecepatan angin ruangan. Hasil menunjukkan bahwa modifikasi jendela mampu menurunkan suhu hingga 0,3 OC dan menghasilkan rata-rata kecepatan angin yang dibutuhkan untuk mencapai kenyamanan ventilasi. Modifikasi orientasi jendela mampu menurunkan suhu hingga 0,6 OC, sedangkan penggunaan overhang pada jendela yang sesuai SBV mampu menurunkan suhu hingga 0,12 OC.Kata kunci: jendela, pendinginan alami, rusunawa
Pengaruh Selubung Bangunan Terhadap Pendinginan Alami (Studi Kasus Masjid Wapauwe, Negeri Kaitetu, Leihitu, Kab.Maluku Tengah) Mirza Nabila Rabul; Agung Murti Nugroho
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masjid Wapauwe merupakan salah satu masjid tertua di Indonesia yang masih terpelihara keasliannya hingga kini, dibangun pada tahun 1414 Masehi. Masjid ini menggunakan material alam kinerjanya mengutamakan sistem pendinginan alami. Kualitas lingkungan termal yang mempengaruhi akan kenyamanan termal manusia dapat dicapai dengan pengolahan fasad dan material selubung bangunan terutama pada daerah beriklim tropis dan lembab. Penelitian ini terkait kenyamanan termal dan kinerja pendinginan alami pada masjid Wapauwe yang berlokasi di Negeri Kaitetu, Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah dengan pengukuran lapangan selama 31 hari x 24 jam melalui metode deskriptif untuk mengumpulkan data dan menjelaskan tentang kondisi eksisting objek di lapangan, kemudian metode evaluatif untuk mengevaluasi data dari hasil pengukuran di lapangan dan quasi eksperimental menggunakan simulasi digital. Hasil penelitian menunjukkan suhu udara pada ruang masjid menjelang siang hari melebihi batas maksimal suhu netral kemudian suhu menurun secara bertahap menjelang sore hingga malam hari, memasuki waktu pagi dini hari suhu berada pada minimal suhu netral. Kenyamanan kelembaban udara pada siang hari dan malam hari belum sesuai dengan standar agar kinerja pendinginan alami lebih maksimal dibutuhkan strategi pendinginan alami pada masjid ini dengan dibuatnya rekomendasi desain mampu menurunkan suhu sebesar 0,2°C-1,7°C.
Analisis Persepsi Pengaruh VGS (Vertical Greenery System) Terhadap Kenyamanan Termal di Permukiman Warga (Studi Kasus: Kampung Glintung, Malang) Ariz Adhani Satria Budianto; Agung Murti Nugroho
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 8, No 4 (2020)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dampak merugikan dari pertumbuhan populasi di area perkotaan perlu diantisipasi dengan dilakukannya penghijauan, namun semakin terbatasnya lahan membuat sulitnya melakukan penghijauan di area perkotaan. Vertical Greenery System (VGS) yang merupakan sistem menanam tanaman secara vertikal dinilai efektif diterapkan di area perkotaan, karena melainkan ditanam secara horizontal, tanaman dengan sistem VGS ditanam vertikal. Dengan VGS, dapat dilakukan penghijauan tanpa harus mengurangi banyak lahan di area perkotaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran VGS pada lingkungan termal pada permukiman warga di area perkotaan. Dilakukan perbandingan rata-rata suhu dan kelembapan pada area dengan VGS dan tanpa VGS di kampung Glintung; serta penyebaran kuesioner persepsi dan preferensi lingkungan termal warga kampung Glintung. Hasilnya, area dengan VGS dapat menurunkan suhu lebih baik dari area yang dinaungi atap metal dan area terbuka minim vegetasi, tetapi area dengan VGS dinilai kurang baik dalam fluktuasi udara dibandingkan dengan area yang dinaungi (kanopi tumbuhan dan atap metal). Sedangkan hasil analisis kuesioner didapat bahwa rumah-rumah warga pada RT yang merawat VGS dan tanaman konvensional paling baik adalah yang mempunyai hasil persepsi lingkungan termal yang paling baik. Dari hasil wawancara dengan beberapa tokoh warga didapat pula prioritas pemilihan tanaman warga kampung Glintung adalah dengan fungsi: keindahan, kesehatan, dan ekonomis.
Co-Authors Abdu Fadli Assomadi Abdurrahman Shidqul Qudwah Ach. Muchlasi Ridho Adhiniyah, Putri Nur Aditama, M Satya Adli Bulain Afni Fitria Ningsih Afra Hana Melita Agung Rizky Luddityawan Ahsana Nurul Fauzia Ainy Muyassaroh Aisyah Adzkia Yuliwarto Alfa Nanda Ramadhan Alfiah Zakiah Aastutik Ali Soekirno Almas Nugrahaningsih Amanda, Dita Rizky Amin Setyo Leksnono, Amin Setyo Anisa Budiani Arifah Annisa Daffa Annisa Karolina Annisa Tiar Hapsari Antariksa Antariksa Antariksa Antariksa Antariksa Antariksa Sudikno Antariksa Sudikno Ariz Adhani Satria Budianto Arrifku Hoirul Fazza Arvin Lukyta Astari Hapsari Putri Astari, Dahlia Aula Sekar Arum Pertiwi Aulia Rahmawati Avief Wahyu Hidayat Azizah Fairuz Basyair Bagus Fajar Novianto Bambang Yatnawijaya Bambang Yatnawijaya Soebandono Banu Abdurrahman Barra Pasuka Dewa Benny Karunia Wardana Beta Suryokusumo Beta Suryokusumo Boediono, Nadila Chairil Budiarto Amiuza Chandra Rio Maulana Akbar Cindy Lupita Novia Rizki Cynthia Permata Dewi Damalia Enesty Purnama Damayanti Asikin Damayanti Asikin Damayanti Asikin Dame Teresa Elisabeth Sitorus Dano Quinta Revana Deasy Lastya Sari Dedy Asrizal Desi Ayu Kusuma Dimas Fajar Agung Priambodo Edi Hari Purwono Erisa Ardiansari Erlina Laksmiani Wahjutami, Erlina Laksmiani Fahriansyah, Rahmadatul Faizal Ardiansyah Sangadji Faizatul Ummah Fawwaz Muhammad Haykel Febrianto, Arry Fidelista, Alya Nafisa Firda Ainun Rosyidah Gabriella Rosita Darmawan Garda Ady Yasa Geldy Desdiandra Gibran Khalifah Aulia Gobang, Ambrosius A.K.S. Guruh Pratama Zulkarnaen Handoyono, Ananda Weningtyas Hanief Ariefman Sani Hannaswati Grahitasari Putri Hardian, Gagas Tegar Haru Agus Razziati Haviidho Zulkarnaen Herry Santosa Heru Sufianto Heru Sufianto Heru Sufianto Heru Sufianto Ichsan Sukarno Teng Imam Safawi Ahmad, Imam Safawi Indyah Martiningrum Intan Rosita Dewi Intan Tribuana Dewi Irawan Sandi Dana Ramadhan Isnaeni Nur Tafliha Janitra Erlangga Jenny Ernawati Jeslyn Johanna Dawolo Kanoasa Akbar Khomsatun, Siti Kurnia, Widya Aprilia Kusdiwanggo, Susilo Lisa Dwi Wulandari Lisa Dwi Wulandari M ALFI M Satya Aditama M. Satya Adhitama Maulidi, Chairul Mawaddahni, Sari Mia Permatasari Putri Mirza Nabila Rabul Mohammad Amarullah Mubasysyir, Azzam Fuhaid Muhammad Andi Finaldi Nur Tantyo Muhammad Nelza Mulki Iqbal Muhammad Satya Adhitama Muhammad Syamsul Bahri Muthomimah Muzakky, Achmad Nabila Khaira Nabila Ulfah Nadya Farahmeita Taufiq Nikita Mahditiara Novi Dian Arfiani Noviani Suryasari Nur Azlina Nur Fitriatus Sa'diah Nur Rahmah Nurachmad Sujudwijono Nurmayanti, Yunita Nurul Amalia Olivia Paramitha Parmawati, Rita Perdana, Angga Putri Nabila Zatibayani Rahma Fitriani Rahmat Khoirul Huda Ramadhan, Muhammad Hafizh Randy Hardyanto Reddy Dahana Putra Arifin Retno Adriyani Reza Prasetyo Tinumbia Rifky Kurniansyah Rinawati P. Handajani Rinawati Pudji Handajani Rong -Yau Huang Satya Adhitama Satya Aditama Shiddiq, Muhammad Rafi' Sigmawan T. Pamungkas Slamet Slamet Sofyan Surya Atmaja Sri Palupi Prabandari Sri Utami Subhan Ramdlani SUDARMAJI SUDARMAJI Sugiarto Fajar Handoko Susilo Kusdiwanggo, Susilo Syafei, Arie Dipareza Thomas Kurniawan Dima Tito Haripradianto Tito Haripradianto Triyani Indrahapsari Ulung Satria Suwardiyono Umar Widodo Utari Sulistyandari Wibisono, Mulyono Wisnumurti . Wulan Astrini Wulandari, Prisca Kiki Yogi Misbach Adisurya Yogie Maulana Satuhu Yohanes Wilhelmus Dominikus Kapilawi Zulkifli H. Achmad Zulkifli H. Achmad, Zulkifli H.