Articles
            
            
            
            
            
                            
                    
                        Partisi Kinetik sebagai Elemen Fleksibilitas Interior pada Kantor Sewa 
                    
                    Mia Permatasari Putri; 
Agung Murti Nugroho; 
Rinawati P Handajani                    
                     Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 4, No 3 (2016) 
                    
                    Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (1812.962 KB)
                            
                                                                    
                    
                        
                            
                            
                                
Perkembangan ekonomi di Indonesia berpengaruh kepada pertumbuhan ekonomi di sejumlah kota-kota besar termasuk Kota Malang yang merupakan kota terbesar kedua di Jawa Timur setelah Surabaya. Perkembangan ekonomi juga meningkatkan munculnya para wirausahawan baru dalam merintis karir bisnis barunya. Bisnis baru atau yang sering disebut start-up business ini membutuhkan ruang perkantoran untuk menunjukkan eksistensi bisnisnya. Para pebisnis baru ini membutuhkan ruang perkantoran dengan sistem sewa karena kantor sewa memiliki kelebihan yaitu harga sewa terjangkau, lokasi strategis, dan memiliki fasilitas yang memadai. Pada ruang kantor sewa, juga dituntut adanya fleksibilitas ruang untuk dapat mewadahi aktivitas dan kebutuhan ruang yang beraneka ragam dari penyewa. Fleksibilitas pada ruang dapat ditunjang dengan adanya partisi kinetik yang akan memudahkan perubahan tata layout kantor. Berdasarkan permasalahan ini, maka dibutuhkan inovasi berupa perancangan fleksibilitas ruang dengan penerapan partisi kinetik. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah desriptif kualitatif dan programatis. Penelitian ini akan menghasilkan berbagai macam tatanan layout kantor sesuai jenis kantor yang diwadahi serta memperhatikan standar kenyamanan ruangnya dan menerapkan partisi kinetik untuk menunjang flekisbilitas ruang dalam.Kata kunci: Kantor sewa, fleksibilitas, interior, partisi kinetik
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Pengaruh Bukaan Terhadap Kenyamanan Termal pada Ruang Hunian Rumah Susun Aparna Surabaya 
                    
                    Anisa Budiani Arifah; 
Muhammad Satya Adhitama; 
Agung Murti Nugroho                    
                     Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 5, No 4 (2017) 
                    
                    Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (1054.281 KB)
                            
                                                                    
                    
                        
                            
                            
                                
Kota Surabaya memiliki cuaca yang panas dengan suhu rata-rata dapat mencapai 35 oC.hal tersebut dapat berpengaruh pada kurangnya kenyamanan termal dalam bangunan. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mendukungterciptanya kenyamanan termal pada bangunan yang berada pada daerah tropis adalah dengan meningkatkan kecepatan angin dalam ruang melalui desain bukaan. Bangunan Rumah Susun Aparna Surabaya telah menerapkan sistem penghawaan alami dengan double loaded corridordan cross ventilation. Akan tetapi kondisi udara pada ruang hunian belum memenuhi kenyamanan termal dengan suhu rata-rata 31 oC dan kecepatan angin rata-rata 0,2 m/s. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja bukaan serta pengaruhnya terhadap kenyamanan termal pada ruang yang berlanjut pada perancangan bukaan dengan menyesuaikan kebutuhan kenyamanan termal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif melalui observasi lapangan dan validasi data dengan simulasi software Ansys Workbench CFX Fluid Flow yang berlanjut pada rekomendasi desain. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel sebanyak 2 ruang yang berbeda orientasi pada tiap massa bangunan. Hasil penelitian menunjukkan kinerja bukaan jendela dapat meningktakan kecepatan angin serta perluasan persebaran angin dalam ruang dengan mengganti tipe bukaan menjadi jendela geser vertical dan jendela nako dan menambah dimensi bukaanmenjadi 21%.Kata kunci: Kenyamanan termal, bukaan jendela, rumah susun
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Fasad Bioklimatik Pada Rancangan Perpustakaan Umum Di Kedung Kandang Kota Malang 
                    
                    Nurul Amalia; 
Agung Murti Nugroho; 
Damayanti Asikin                    
                     Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 2, No 2 (2014) 
                    
                    Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (1128.623 KB)
                            
                                                                    
                    
                        
                            
                            
                                
Kota Malang merupakan salah satu kota yang menyandang ikon pendidikan di Jawa Timur, sehingga salah satu penyeimbang kebutuhan pendidikan ialah fasilitas perpustakaan. Meningkatnya institusi-institusi pendidikan yang menyebabkan pertambahan penduduk yang bermigrasi di Kota Malang juga menjadi sebab terhadap pengalihfungsian lahan-lahan hijau menjadi bangunan baru guna mewadahi kebutuhan pendatang baru. Hal ini yang menyebabkan tidak ada lagi penutup vegetasi yang dapat menurunkan suhu lingkungan. Menyikapi permasalahan tersebut maka dibutuhkan suatu pemecahan desain yakni bangunan yang dapat menyesuaikan iklim untuk mendapatkan kenyamanan di dalam bangunan. Metode perancangan yang digunakan ialah programatik dan pragmatik. Pengumpulan data dilakukan dengan melihat kondisi real tapak dan penggunaan teori yang dipaparkan secara kualitatif. Analisis dan sintesis dilakukan dengan metode programatik yang merupakan metode penyelesaian suatu masalah dengan cara yang sistematis dan berurutan sedangkan konsep bioklimatik dikembangkan melalui metode pragmatik. Komparasi yang digunakan ialah komparasi bangunan perpustakaan yang khusus menerapkan bioklimatik dengan fokus utama penerapan parameter bioklimatik yang dicetuskan oleh Ken Yeang. Hasil kajian menunjukkan bahwa konsep arsitektur bioklimatik yang diterapkan di bangunan perpustakaan khususnya pada desain fasad dapat meningkatkan kemampuan insulasi fasad sehingga dapat menurunkan suhu pada beberapa ruang di perpustakaaan.Kata kunci: Malang, perpustakaan, bioklimatik
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Perpustakaan Daerah Kabupaten Malang dengan Pendekatan Pencahayaan Alami 
                    
                    Hanief Ariefman Sani; 
Agung Murti Nugroho; 
Indyah Martiningrum                    
                     Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 3, No 1 (2015) 
                    
                    Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (1149.659 KB)
                            
                                                                    
                    
                        
                            
                            
                                
Kota Malang yang dikenal sebagai kota pendidikan, membuat pembangunan dan pengembangan fasilitas pendidikan di Kota Malang menjadi keharusan. Salah satu fasilitas pendidikan yang akan dikembangkan di Kota Malang adalah perpustakaan. Perpustakaan adalah fasilitas dengan kebutuhan utama pada aspek pencahayaan. Kebutuhan pencahayaan pada perpustakaan sebaiknya tidak silau, tidak merusak koleksi dan memiliki kuat cahaya yang sesuai kebutuhan. Kini banyak perpustakaan yang menerapkan pencahayaan buatan untuk memenuhi kebutuhan pencahayaan tersebut, yang berdampak pada konsumsi energi bangunan yang semakin besar. Indonesia sebagai Negara tropis yang kaya akan sinar matahari sepanjang tahun dapat memanfaatkan kekayaan tersebut sebagai sumber pencahayaan alami. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif yang lebih menekankan analisisnya pada proses analisis serta penyimpulan dengan menggunakan logika ilmiah. Desain perpustakaan ini menerapkan pencahayaan alami dengan mempertimbangkan kebutuhan pencahayaan perpustakaan berdasarkan aktivitas dan koleksi. Untuk mendapatkan cahaya yang maksimal dilakukan analisis kondisi pencahayaan pada tapak, kondisi pembayangan dan sudut jatuh matahari. Penerapan pencahayaan alami menyesuaikan sudut jatuh matahari dan waktu kebutuhan cahaya paling maksimal. Ruang dengan penggunaan pagi-sore menghadap ke arah cahaya seimbang pagi-sore. Ruang dengan penggunaan siang hari menghadap kearah cahaya cenderung siang hari. Untuk penyesuaian kebutuhan kuat cahaya, diterapkan selubung bangunan pada masing-masing sisi bangunan.Kata kunci: perpustakaan, pencahayaan alami
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Laboratorium Kesehatan Masyarakat dengan Pendekatan Kajian Green Building di Universitas Mulawarman Samarinda 
                    
                    Rahmat Khoirul Huda; 
Agung Murti Nugroho; 
Bambang Yatnawijaya Soebandono                    
                     Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 5, No 4 (2017) 
                    
                    Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (1670.249 KB)
                            
                                                                    
                    
                        
                            
                            
                                
Laboratorium Kesehatan Masyarakat di Universitas Mulawarman Samarinda merupakan sebuah tempat yang digunakan sebagai fasilitas penunjang dalam praktikum materi kuliah mahasiswa. Jenis-jenis Laboratorium yang diwadahi di dalam pembangunan Laboratorium Kesehatan Masyarkat terdiri dari Laboratorium Epidemiologi, Laboratorium Gizi Kesehatan Masyarakat, Laboratorium Kesehatan Lingkungan, Laboratorium Promosi Kesehatan, dan Laboratorium K3. Pembangunan Laboratorium ini perlu memperhatikan kondisi lingkungan sehingga dampak dari hasil pembangunan dan aktivitas di dalam Laboratorium tidak merusak lingkungan sekitar pembangunan. Laboratorium Kesehatan ini menggunakan konsep Green Building yang dapat membantu mengurangi dampak bangunan terhadap lingkungan. Konsep Green Building memiliki 6 kriteria penilaian yang masing-masing memiliki kekhususan terhadap kebutuhan bangunan yaitu: Appropriate Site Development, Energy Efficiency and Conservation, Water Conservation, Material Resources and Cycle, Indoor Health and Comfort, dan Building Environment Management. Perancangan Laboratorium Kesehatan dengan menggunakan konsep Green Building ini menjadi salah satu alternative dalam menjaga lingkungan dan sebagai salah satu cara penghematan penggunaan energi bangunan yang berlebih.Kata kunci: Green Building, Laboratorium
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Redesain Pasar Bareng Kota Malang (Perancangan Pasar Tradisional Bercitra Modern) 
                    
                    Yogie Maulana Satuhu; 
Agung Murti Nugroho; 
Lisa Dwi Wulandari                    
                     Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 2, No 2 (2014) 
                    
                    Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (593.187 KB)
                            
                                                                    
                    
                        
                            
                            
                                
Seiring dengan perkembangan dan kemajuan zaman terjadi perubahan tuntutan dan standar konsumen terhadap pasar tradisional sehingga posisi pasar tradisional mulai tergantikan oleh pasar modern. Redesain Pasar Tradisional Bareng Malang bercitra modern adalah sebuah usaha meningkatkan citra pasar tradisional dengan menawarkan fasilitas yang lebih baik dan mengaplikasikan perkembangan teknologi terkini. Guna mewujudkan dan merevitalisasi fungsi pasar tradisional untuk lebih baik dan berkembang, dibutuhkan suatu transformasi berdasarkan perkembangan teknologi masa kini. Metode desain yang digunakan adalah metode deskriptif-analitik melalui pendekatan desain dengan observasi terfokus pada lokasi tapak selanjutnya dianalisa melalui pendekatan perancangan dan munculah sebuah parameter acuan rancang sebuah pasar tradisional. Perwujudan dari aspek-aspek tersebut untuk mendapatkan hasil perancangan pasar tradisional bercitra modern, perlu dilakukan pendekatan pada perkembangan teknologi bangunan masa kini dengan pengaplikasian sistem double skin fasade dan penggunaan material metal deck sehingga diharapkan dengan kerangka acuan dan konsep perancangan pasar tradisional yang bercitra modern ini dapat mengembalikan daya saing pasar tradisional terhadap menjamurnya pasar-pasar modern saat ini.Kata kunci: pasar tradisional, citra modern, teknologi bangunan, double skin fasade
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Strategi Pencahayaan Buatan Dinamis pada Ruang Pamer Museum Etnobotani Indonesia 
                    
                    Annisa Karolina; 
Agung Murti Nugroho                    
                     Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 6, No 1 (2018) 
                    
                    Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (379.075 KB)
                            
                                                                    
                    
                        
                            
                            
                                
Museum Etnobotani Indonesia (MEI) ialah museum bertemakan teknologi tumbuhan yang dimanfaatkan oleh suku-suku di Indonesia sejak jaman lampau hingga pemafaatannya saat ini. Berfungsi untuk menyampaiakn fungsi tumbuhan hingga menyadarkan pentingnya keberadaan tumbuhan di lingkungan, akan tetapi penyampaian pesan dari MEI tidak tersampaikan dengan baik ditunjuakn dengan rendahnya pengunjung MEI. Untuk meningkatkan penyampaian pesan dari museum ini dicetuskanlah eksperimen berupa hubungan antara koleksi, pengamat dan perantaranya. Metode yang digunakan yaitu ekperimen yang menekankan analisis hubungan yang diamati menggunakan logika ilmiah dan disajikan dengan metode kualitatif. Karakter koleksi dikelompokan dalam kelompok bentukan (dua dimensi atau tiga dimensi) dan kelompok besaran (besar, sedang atau kecil) untuk menentukan metode penyajian koleksi agar masing-masing koleksi tersampaikan dengan baik. Kondisi fisik pengunjung museum sebagai pengamat diperhitungkan dalam tinggi titik pengamatan, jarak pengamatan dan lokasi pengamat. Pencahayaan buatan sebagai perantara diperhitungkan berdasarkan besaran cahaya yang direkomendasikan, bentuk cahaya dan sudut cahaya dengan alat bantu simulasi dijital DIAlux 4.12. Hasil dari penelitian ini ialah untuk mencapai pengamatan, pencahayaan dan penyajian koleksi yang baik menggunakan sistem bangunan pintar dengan persepsi kinerja elemen bangunan, pemikiran dinamis dan tindakan karakter komposisi yang menghasilkan beberapa alternatif penyajian koleksi dan jenis pencahayaan sesuai dengan karakter koleksi dan jenis pengamat.   Kata kunci: pencahayaan buatan, dinamis, ruang pamer, Museum Etnobotani Indonesia
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Perancangan Sport Center di Kota Bontang (Pengaruh Bukaan pada Selubung Bangunan) 
                    
                    Haviidho Zulkarnaen; 
Agung Murti Nugroho; 
Nurachmad Sujudwijono                    
                     Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 3, No 2 (2015) 
                    
                    Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (638.531 KB)
                            
                                                                    
                    
                        
                            
                            
                                
Tingginya tingkat kesibukan yang terjadi di masyarakat menyebabkan penurunan kualitas kesehatan, tindakan yang diperlukan untuk mengantisipasi hal ini adalah dengan olahraga teratur. Minimnya sarana olahraga menjadi kendala masyarakat untuk berolahraga, sehingga pemerintah Kota Bontang berencana membangun sport center untuk memenuhi kebutuhan akan sarana dan prasarana olahraga. Kota Bontang terletak pada wilayah garis khatulistiwa dan memiliki cuaca panas yang cukup stabil sepanjang tahun, hal ini menunjukkan potensi dari potensi alam di Kota Bontang akan sangat berguna jika dimanfaatkan sebagai pengganti energi pada bangunan sport center. Metode yang digunakan pada perancangan sport center di Kota Bontang ini menggunakan metode programatik. Tujuan dari metode ini adalah untuk menghasilkan sintesis yang berupa konsep perencanaan melalui pengolahan atau analisis terhadap data-data yang telah dikumpulkan. Aktivitas olahraga pada bangunan sport center tentu akan menghabiskan banyak energi listrik sebagai pencahayaan buatan, namun jika bangunan dirancang dengan dengan memanfaatkan potensi alam seperti sinar matahari, dan angin maka penggunaan energi pada bangunan akan sangat berkurang, oleh karena itu dengan bukaan pada selubung bangunan bertujuan untuk memanfaatkan pencahayaan alami agar didapatkan bangunan yang hemat energi.Kata kunci: sport center, pencahayaan alami, hemat energi
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Pusat Rehabilitasi Kanker dengan Konsep Healing Environment Berbasis Eko-Medikal di Batu 
                    
                    Annisa Tiar Hapsari; 
Agung Murti Nugroho; 
Sri Utami                    
                     Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 5, No 1 (2017) 
                    
                    Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (1269.56 KB)
                            
                                                                    
                    
                        
                            
                            
                                
Kanker merupakan penyakit yang mematikan yang tidak hanya berdampak kondisi fisik penderitanya namun juga berdampak bagi psikologis penderita kanker. Jumlah penderita kanker di Indonesia kian meningkat setiap tahunnya, sehingga dibutuhkan fasilitas yang bersifat rehabilitatif untuk menanggulangi penyakit kanker yang dapat membantu proses peyembuhan dengan pendekatan psikologis penderita kanker. Suasana dan lingkungan merupakan salah satu elemen yang dapat membantu proses penyembuhan. Lingkungan yang sehat dapat mempengaruhi kesehatan manusia di dalamnya. Kajian ini dimaksudkan untuk menganalisis penerapan konsep healing environment berbasis eko-medikal pada bangunan pusat rehabilitasi kanker. Pusat rehabilitasi kanker ini akan berpedoman pada konsep healing environment yang akan dijadikan kriteria desain, sehingga dapat menghasilkan sebuah rancangan yang ideal bagi fasilitas kesehatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mengungkap fakta dan fenomena yang ada dan menggambarkan kondisi yang sebenarnya. Penerapan konsep healing environment pada bangunan pusat rehabilitasi kanker dapat dicapai melalui beberapa kriteria seperti pemisahan zona di dalam tapak maupun ruang, akses view ke ruang luar, elemen-elemen alam yang dapat membantu menyegarkan pikiran, kenyamanan dan keamanan ruang, kemudahan identifikasi sirkulasi, serta elemen interior yang mempengaruhi psikologis penderita kanker. Kriteria-kriteria tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup penderita kanker.Kata kunci : Healing environment, Pusat rehabilitasi kanker
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Lingkungan Termal Alami Pada Model Rumah Tradisional Betawi 
                    
                    Nur Fitriatus Sa'diah; 
Agung Murti Nugroho                    
                     Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 9, No 2 (2021) 
                    
                    Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                    
                    
                        
                            
                            
                                
Perkembangan teknologi berdampak pada budaya Indonesia salah satunya rumah tradisional yang mulai ditinggalkan yaitu Rumah Tradisional Betawi atau Rumah Kebaya. Rumah dengan gaya modern dan minimalis menjadi kriteria rumah saat ini. Rumah tradisional telah mengalami tahap trial and error dalam menghadapi kondisi lingkungan. Mengetahui elemen yang menyebabkan lingkungan termal terasa nyaman agar dapat diterapkan pada bangunan saat ini. Dengan metode analisis data komparatif antara data kualitatif dan kuantitatif. Data kuantitatif dibandingkan dengan standar yang ditentukan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa elemen pembentuk lingkungan termal alami pada model rumah kebaya yaitu Orientasi Bangunan, Tata Letak Vegetasi, Beranda atau Teras. Berdasarkan data dari observasi lapangan, elemen pembentuk lingkungan termal memenuhi standar rata – rata suhu menurut SNI, Peraturan Menteri Kesehatan, dan Suhu Netral serta memenuhi standar rata – rata kelembapan menurut penelitian Tirtha Paul pada buku Frick, H. et al. (2008).