Claim Missing Document
Check
Articles

Eco Green Campus pada Gedung Dekanat Fakultas Peternakan Almas Nugrahaningsih; Agung Murti Nugroho
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 5, No 4 (2017)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1108.596 KB)

Abstract

Fenomena pemanasan global kini menjadi isu populer, yaitu naiknya suhu bumi dikarenakan peningkatan efek rumah kaca. Perjanjian internasional diadakan agar semua negara dapat berkontribusi mengurangi pemanasan global tersebut. Indonesia sudah berkomitmen dengan menurunkan suhu sebesar 2’ C. Universitas Brawijaya, salah satu Universitas di Kota Malang memiliki program Eco Green Campus dengan Fakultas Peternakan sebagai Fakultas yang mempelopori namun dari segi konservasi kawasan. Penelitian mengkaji terkait tingkat ramah lingkungan pada Gedung di Fakultas Peternakan. Gedung Dekanat Fakultas Peternakan atau Gedung V dipilih karena termasuk gedung yang baru dibangun dan berlantai banyak. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif yang dilakukan dengan observasi lapangan dan studi literatur dengan metode analisa data yaitu metode deskriptif dengan mendeskripsikan data yang didapat sesuai dengan 6 kriteria Greenship-GBCI yang menjadi acuan. Hasil penelitian menunjukan Gedung objek studi tidak memenuhi predikat mengacu pada predikat minimum GBCI, dan perlu adanya rekomendasi dan evaluasi untuk meningkatkan kualitas bangunan melalui tolak ukur GBCI untuk menunjang Eco green campus.Kata kunci: green building, greenship-GBCI, Universitas Brawijaya
Kinerja Living Wall sebagai Pendinginan Pasif pada Koridor Rumah Turi Surakarta Astari Hapsari Putri; Agung Murti Nugroho
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan suhu di Kota Surakarta sebesar 1.60C sejak tahun 2012-2016 (BPS Kota Surakarta), tentunya mempengaruhi suhu iklim mikro pada bangunan. Strategi pendinginan pasif berupa penerapan living wall dapat diaplikasikan guna menurunkan suhu iklim mikro pada bangunan sehingga tercipta kenyamanan termal. Rumah Turi Surakarta merupakan salah satu hotel yang mengaplikasikan living wall pada koridor bangunan, untuk menciptakan suhu iklim mikro yang lebih sejuk sebagai tanggapan adanya peningkatan suhu di Kota Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kinerja living wall sebagai pendinginan pasif, yaitu dengan cara mengkomparasi suhu yang dapat tereduksi oleh living wall dan elemen sun shading kayu yang terdapat pada koridor-koridor Rumah Turi Surakarta. Dilakukan observasi lapangan untuk mengambil data visual dan pengukuran, lalu data diolah menggunakan metode deskriptif kuantitatif dan analisis komparatif. Hasil penelitian yang didapat menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja living wall sebagai pendinginan pasif, yaitu orientasi, jarak living wall terhadap koridor, jarak antar tanaman, dan jenis tanaman. Krokot Merah dan Sirih Gading, yang berdaun lebih rimbun dan memiliki warna daun lebih gelap, dapat menurunkan suhu iklim mikro sebesar 0.90C, sedangkan Lili Paris yang berdaun jarang dan berwarna lebih terang, yang hanya mampu menurunkan suhu sebesar 0.20C.
Arsitektur Panas Kering Pada Pasar Tradisional Souq Waqif Doha, Qatar Dame Teresa Elisabeth Sitorus; Agung Murti Nugroho
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Doha adalah ibu kota Qatar. Qatar merupakan sebuah negara yang mengalami transformasi sekitar pertengahan abad ke-20. Pertumbuhan ekonomi di negara Qatar mempengaruhi semua sektor ibu kota. Antara tahun 2004 dan 2017 populasi negara meningkat dari 750.000 menjadi 2.6 juta, dimana 2.3 juta merupakan ekspatriat. Selama 3 dekade terakhir abad ke 20, pasar tradisional Souq Waqif mengalami proses restorasi dengan tujuan untuk melestarikan sejarah dan identitas arsitektur lokal. Bangunan yang dibangun sebelum tahun 1950-an dilestarikan sementara bangunan yang lebih baru dihancurkan. Metode konstruksi yang digunakan adalah metode konstruksi tradisional dengan menggunakan kayu dan bambu yang di impor dari berbagai negara Asia lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja bangunan yang berlokasi di negara dengan iklim panas kering. Dengan menggunakan metode analisis konten dan analisis visual, penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu apakah pasar tradisional Souq Waqif telah memenuhi kriteria-kriteria bangunan yang ditentukan agar bangunan tersebut dapat beradaptasi pada iklim panas kering dengan baik dan apakah prinsip dan ide desain dapat diterapkan pada bangunan pasar tersebut.
Kajian Green Building pada Gedung Dekanat Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang Barra Pasuka Dewa; Agung Murti Nugroho; Muhammad Satya Adhitama
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Green Building merupakan suatu konsep bangunan ramah lingkungan yang sudah menjadi perhatian khususnya di negara beriklim tropis. Indonesia merupakan negara dengan iklim tropis dengan suhu dan kelembaban yang tinggi. Maka pada tahun 2009, sebuah lembaga GBCI (Green Building Council Indonesia) dibentuk untuk memberikan pratik-praktik bangunan ramah lingkungan kepada masyarakat. Universitas Brawijaya merupakan salah satu universitas dengan skala wilayah yang luas. Parameter bangunan yang dipilih adalah bangunan dengan bentukan vertikal, geometri bangunan, bentukan massa, bangunan berlantai 6-8 lantai, fungsi perkantoran dan perkuliahan, dan orientasi bangunan Utara-Selatan. Maka terpilih bangunan Gedung Dekanat FT-UB. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur seberapa jauh tingkat Green Building pada bangunan obyek Gedung Dekanat. Metode penelitian observasi dengan deskriptif kualitatif. Pengamatan, wawancara, dan pengukuran menggunakan alat ukur sebagai pelengkap kajian penelitian ini. Pada gedung tersebut akan dinilai dari standar Greenship dengan 6 kriteria utama. Kriteria utama tersebut adalah Basic Green Area, Electric Sub Metering, Water Metering, Fundamental Refrigerant, Indoor Health and Comfort, dan Basic Waste Management. Setelah dilakukan kajian terhadap obyek, diperoleh nilai 40 poin dengan predikat BRONZE. Kemudian peneliti memberi rekomendasi agar naik satu predikat mejadi SILVER dengan nilai akhir 54 poin. Rekomendasi tersebut diantaranya pada kriteria Water Metering, Indoor Healt And Comfort dan Electrical Sub Metering.Kata kunci: Green Building, Gedung Dekanat Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Greenship, rating/sertifikasi.
Bangunan Industri Peternakan Sapi Perah Berkonsep Agrowisata di Poncokusumo – Malang Umar Widodo; Agung Murti Nugroho; Edi Hari Purwono
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 3, No 3 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1035.237 KB)

Abstract

Rendahnya tingkat produksi susu di Indonesia dikarenakan manajemen ternak yang kurang benar dan masih sedikitnya sentra peternakan sapi perah di Indonesia. Konsep agrowisata merupakan konsep yang menggabungkan aktivitas peternakan dan pariwisata. Agrowisata sapi perah menjadi konsep wisata peternakan yang kaya akan muatan pendidikan tentang manajemen usaha agribisnis ternak sapi perah, konsep ini akan menyediakan sarana bagi peternak kecil untuk menambah wawasannya mengenai mengelola usaha agribisnis persusuan yang baik dan benar, sehingga peternak kecil bisa menghasilkan produk susu segar berkualitas dan berdaya saing yang bisa menopang kebutuhan bahan baku susu segar nasional. Metode perancangan menggunakan pendekatan analitik dan programatik dengan memasukkan konsep agrowisata pada bangunan industri peternakan sapi perah, sehingga menghasilkan desain bangunan yang memenuhi standar sebagai bangunan peternakan sapi perah serta memenuhi kriteria sebagai tempat wisata.Kata kunci: peternakan sapi perah, agrowisata
Arsitektur Bioklimatik pada Rumah Vernakular Madura di Probolinggo Bagus Fajar Novianto; Agung Murti Nugroho
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 9, No 3 (2021)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Makalah ini membahas tentang arsitektur bioklimatik yang terdapat pada rumah vernakular Madura yang berlokasi di Kabupaten Probolinggo. Kajian pada arsitektur bioklimatik bertujuan selain mempertahankan eksistensi arsitektur lokal juga untuk mengupayakan pencapaian kenyamanan termal dengan memaksimalkan sistem pasif. Metode penelitian dengan cara kajian visual terhadap komponen bioklimatik, melakukan pengukuran suhu dan kelembapan serta simulasi bangunan untuk mengembangkan komponen bioklimatik agar mencapai kenyamanan termal yang lebih baik. Hasil penelitian menunjukkan jumlah poin bioklimatik yang dijumpai tidak berbanding lurus dengan hasil pengukuran performa termal rumah. Selain itu ketika suhu luar mencapai suhu diatas standar kenyamanan, suhu dalam rumah juga melebihi batas atas suhu nyaman. Dengan dilakukan simulasi penggantian material pada rumah dengan performa termal yang lebih rendah, didapatkan penurunan suhu dibandingkan sebelumnya saat menggunakan material eksisting.   Kata kunci: arsitektur bioklimatik, kenyamanan termal, material  
TAMAN VERTIKAL SEBAGAI PENDINGINAN ALAMI PADA RUMAH SEDERHANA SEHAT GRIYA SAXOPHONE KECAMATAN LOWOKWARU – KOTA MALANG Agung Rizky Luddityawan; Agung Murti Nugroho; Haru Agus Razziati
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (558.3 KB)

Abstract

Strategi pendinginan alami merupakan kriteria utama untuk mencapai kenyamanan termal penghuni dan rumah tinggal dalam lingkungan permukiman di Indonesia. Tata guna lahan Kota Malang khususnya Kecamatan Lowokwaru didominasi pertumbuhan sektor permukiman dan sektor perdagangan dan jasa, hal ini diikuti berkurangannya lahan hijau dalam upaya penyerapan karbon dioksida sebagai faktor penurun suhu permukaan pada lingkungan. Oleh karena itu kemungkinan penggunaan taman vertikal sebagai strategi pendinginan alami dengan memadukan potensi menurunkan suhu dalam dan luar bangunan dengan penyerapan karbondioksida dalam upaya memasukkan aliran udara dingin kedalam bangunan pada permukiman tipe rumah sederhana sehat penting untuk dikaji. Kajian ini merupakan pengembangan penelitian sebelumnya terutama tentang ventilasi dan selubung pintar bangunan oleh Nugroho (2001, 2002, 2003, 2005, 2006,2007 2009, 2010, 2011), Racmad (2013) dan Rawuli (2013). Penelitian ini akan melanjutkan penelitian tentang pendinginan alami bangunan dengan mengembangkan taman vertikal yang optimum pada lahan rumah yang terbatas untuk mengurangi suhu luar bangunan serta dalam ruang sebagai penyelesaian arsitektur lingkungan dalam iklim panas dan lembab. Kata kunci : pendinginan alami, rumah sederhana sehat, taman vertikal
Strategi Double Skin Façade pada Apartemen di Surabaya Rifky Kurniansyah; Agung Murti Nugroho; Indyah Martiningrum
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 4, No 4 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (877.574 KB)

Abstract

Keterbatasan lahan dan pertambahan jumlah penduduk yang tidak terkendali merupakan permasalahan urban yang banyak dijumpai di kota besar seperti Surabaya. Untuk mengatasi hal tersebut Pemerintah Kota Surabaya merencanakan pembangunan untuk bangunan hunian berkonsep vertikal, seperti apartemen yang terintegarasi dalam satu kawasan Central Bussiness District (CBD). Apartemen sudah menjadi kebutuhan masyarakat perkotaan dan terus diburu, dengan alasan keterbatasan lahan dan budaya masyarakat kota yang mulai berubah menuju modernisasi. Kawasan Kaki Jembatan Suramadu di pesisir Surabaya direncanakan sebagai sebuah area mandiri yang mengintegrasikan kebutuhan bisnis, hunian dan berbagai fungsi penunjang lainnya. Letak kawasan yang berada di wilayah pesisir membutuhkan perhatian khusus dalam desain pengendalian bangunan terhadap panas. Radiasi matahari akan membuat fasade bangunan panas. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan sebuah strategi desain khusus, salah satunya dengan menggunakan double skin façade (DSF) pada fasade bangunan apartemen untuk mereduksi panas matahari. Metode perancangan yang digunakan adalah pragmatik dan simulasi. Variabel rancangan DSF yang digunakan adalah tipe “koridor”, rongga 120 cm, dan material kaca. Hasil yang didapat menunjukkan kombinasi variabel rancangan DSF tersebut mampu menurunkan penggunaan konsumsi energi untuk keseluruhan sebesar 68,64%. Adanya penurunan beban energi yang cukup besar tersebut menunjukkan bahwa penerapan DSF ini sesuai untuk digunakan pada bangunan di daerah beriklim tropis seperti di Indonesia.Kata kunci: perancangan apartemen, radiasi matahari, double skin façade
Rumah Sejahtera Susun untuk Buruh Pabrik di PIER dengan Konsep Bioklimatik Dimas Fajar Agung Priambodo; Agung Murti Nugroho; Bambang Yatnawijaya
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 5, No 3 (2017)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1399.447 KB)

Abstract

Kabupaten Pasuruan merupakan salah satu kawasan industri utama di Jawa Timur. Dengan adanya kawasan industri mendorong meningkatnya kebutuhan akan rumah tinggal. Pembangunan rumah susun ini merupakan solusi di kawasan yang berfungsi sebagai pusat kegiatan ekonomi.Akan tetapi permasalahan yang muncul dari pembangunan rumah susun yaitu memiliki kenyamanan thermal yang rendah akibat paparan radiasi matahari. Dalam permasalahan ini selalu dislesaikan dengan peralatan mekanikal – elektrikal. Konsep arsitektur bioklimatik merupakan konsep arsitektural yang mampu menjawab permasalahan iklim dengan sadar akan potensi sumber daya alam seperti cahaya matahari angin dan suhu di daerah tersebut. Hasil yang diharapkan adalah desain yang mampu menerapkan konsep tanggap iklim pada tapak dan bangunan melalui orientasi bangunan, peletakan servis core, bukaan, desain pada dinding,penggunaan alat pembayangan pasif dan vegetasi.Kata kunci: rumah susun, buruh, bioklimatik
Kajian Bukaan Terhadap Pendinginan Alami Ruangan pada Bangunan Kolonial Di Malang Arvin Lukyta; Agung Murti Nugroho; Muhammad Satya Adhitama
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 4, No 4 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.39 KB)

Abstract

Bangunan kolonial Belanda sudah berdiri sejak abad 17 dimana pada saat ituBelanda menjajah Indonesia terutama di Kota Malang bangunan kolonial sudah adasejak tahun 1767. Pada saat itu pembangunan bangunan kolonial di Malang diawalidengan pembangunan berupa tempat tinggal meluas hingga menjadi kantor danbangunan layanan publik seperti sekolah, rumah sakit, dsb. Dilihat dari segi sainsteknologi bangunan bangunan kolonial yang awalnya hanya dibangun di benuaEropa yang memiliki iklim subtropis kini merambat ke daerah tropis sepertiIndonesia tentu akan memperngaruhi kondisi kenyamanan suhu pada penggunabangunan. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai komponen seperti jendela padabangunan kolonial tersebut yang dibuat untuk bisa beradaptasi dengan lingkunganiklim di Eropa sedangkan jika di Indonesia belum dipastikan komponen jendelatersebut bisa memberikan dampak kenyamanan termal yang sama dengan didampak yang diberikan di Eropa. Melalui penelitian ini akan dikaji seberapa besarpengaruh bukaan jendela ini terhadap pendinginan alami ruang dan apakah masihbisa memberikan kenyamanan termal pada pengguna bangunan. Variabel penelitianyang akan diobservasi dan diukur adalah bentuk bukaan, rasio WWR, dan rasio luaslantai terhadap luas bukaan jendela. Pada penelitian ini akan diukur seberapa besarpengaruh komponen-komponen bukaan tersebut terhadap suhu ruang yangberkaitan dengan pendinginan alami ruang.Kata Kunci: Bangunan kolonial, Jendela, dan pendinginan alami
Co-Authors Abdu Fadli Assomadi Abdurrahman Shidqul Qudwah Ach. Muchlasi Ridho Adhiniyah, Putri Nur Aditama, M Satya Adli Bulain Afni Fitria Ningsih Afra Hana Melita Agung Rizky Luddityawan Ahsana Nurul Fauzia Ainy Muyassaroh Aisyah Adzkia Yuliwarto Alfa Nanda Ramadhan Alfiah Zakiah Aastutik Ali Soekirno Almas Nugrahaningsih Amanda, Dita Rizky Amin Setyo Leksnono, Amin Setyo Anisa Budiani Arifah Annisa Daffa Annisa Karolina Annisa Tiar Hapsari Antariksa Antariksa Antariksa Antariksa Antariksa Antariksa Sudikno Antariksa Sudikno Ariz Adhani Satria Budianto Arrifku Hoirul Fazza Arvin Lukyta Astari Hapsari Putri Astari, Dahlia Aula Sekar Arum Pertiwi Aulia Rahmawati Avief Wahyu Hidayat Azizah Fairuz Basyair Bagus Fajar Novianto Bambang Yatnawijaya Bambang Yatnawijaya Soebandono Banu Abdurrahman Barra Pasuka Dewa Benny Karunia Wardana Beta Suryokusumo Beta Suryokusumo Boediono, Nadila Chairil Budiarto Amiuza Chandra Rio Maulana Akbar Cindy Lupita Novia Rizki Cynthia Permata Dewi Damalia Enesty Purnama Damayanti Asikin Damayanti Asikin Damayanti Asikin Dame Teresa Elisabeth Sitorus Dano Quinta Revana Deasy Lastya Sari Dedy Asrizal Desi Ayu Kusuma Dimas Fajar Agung Priambodo Edi Hari Purwono Erisa Ardiansari Erlina Laksmiani Wahjutami, Erlina Laksmiani Fahriansyah, Rahmadatul Faizal Ardiansyah Sangadji Faizatul Ummah Fawwaz Muhammad Haykel Febrianto, Arry Fidelista, Alya Nafisa Firda Ainun Rosyidah Gabriella Rosita Darmawan Garda Ady Yasa Geldy Desdiandra Gibran Khalifah Aulia Gobang, Ambrosius A.K.S. Guruh Pratama Zulkarnaen Handoyono, Ananda Weningtyas Hanief Ariefman Sani Hannaswati Grahitasari Putri Hardian, Gagas Tegar Haru Agus Razziati Haviidho Zulkarnaen Herry Santosa Heru Sufianto Heru Sufianto Heru Sufianto Heru Sufianto Ichsan Sukarno Teng Imam Safawi Ahmad, Imam Safawi Indyah Martiningrum Intan Rosita Dewi Intan Tribuana Dewi Irawan Sandi Dana Ramadhan Isnaeni Nur Tafliha Janitra Erlangga Jenny Ernawati Jeslyn Johanna Dawolo Kanoasa Akbar Khomsatun, Siti Kurnia, Widya Aprilia Kusdiwanggo, Susilo Lisa Dwi Wulandari Lisa Dwi Wulandari M ALFI M Satya Aditama M. Satya Adhitama Maulidi, Chairul Mawaddahni, Sari Mia Permatasari Putri Mirza Nabila Rabul Mohammad Amarullah Mubasysyir, Azzam Fuhaid Muhammad Andi Finaldi Nur Tantyo Muhammad Nelza Mulki Iqbal Muhammad Satya Adhitama Muhammad Syamsul Bahri Muthomimah Muzakky, Achmad Nabila Khaira Nabila Ulfah Nadya Farahmeita Taufiq Nikita Mahditiara Novi Dian Arfiani Noviani Suryasari Nur Azlina Nur Fitriatus Sa'diah Nur Rahmah Nurachmad Sujudwijono Nurmayanti, Yunita Nurul Amalia Olivia Paramitha Parmawati, Rita Perdana, Angga Putri Nabila Zatibayani Rahma Fitriani Rahmat Khoirul Huda Ramadhan, Muhammad Hafizh Randy Hardyanto Reddy Dahana Putra Arifin Retno Adriyani Reza Prasetyo Tinumbia Rifky Kurniansyah Rinawati P. Handajani Rinawati Pudji Handajani Rong -Yau Huang Satya Adhitama Satya Aditama Shiddiq, Muhammad Rafi' Sigmawan T. Pamungkas Slamet Slamet Sofyan Surya Atmaja Sri Palupi Prabandari Sri Utami Subhan Ramdlani SUDARMAJI SUDARMAJI Sugiarto Fajar Handoko Susilo Kusdiwanggo, Susilo Syafei, Arie Dipareza Thomas Kurniawan Dima Tito Haripradianto Tito Haripradianto Triyani Indrahapsari Ulung Satria Suwardiyono Umar Widodo Utari Sulistyandari Wibisono, Mulyono Wisnumurti . Wulan Astrini Wulandari, Prisca Kiki Yogi Misbach Adisurya Yogie Maulana Satuhu Yohanes Wilhelmus Dominikus Kapilawi Zulkifli H. Achmad Zulkifli H. Achmad, Zulkifli H.