Articles
Masjid Raya Jakarta dengan Konsep Arsitektur Betawi Kontemporer
Randy Hardyanto;
Agung Murti Nugroho;
Noviani Suryasari
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (932.197 KB)
Budaya Betawi merupakan salah satu budaya dari ratusan budaya yang ada di Indonesia dan terdapat di Ibukota Indonesia yaitu Kota Jakarta. Budaya Betawi saat ini mulai diabaikan oleh generasi penerus dikarenakan pengaruh dari budaya luar khususnya dalam bidang arsitektur. Studi ini bertujuan untuk menerapkan ornamen Arsitektur Betawi pada perancangan Masjid Raya Jakarta. Metode yang dilakukan menggunakan metode transformasi dengan memfokuskan arsitektur Betawi pada bagian ornamennya dikarenakan ornamen Betawi merupakan bagian yang paling kuat dalam tampilan dan memiliki ciri khas dari arsitektur Betawi. Ornamen Betawi memiliki geometri dasar berbentuk lingkaran dan segitiga sehingga bentukan dasar tersebut yang ditransformasikan ke dalam bentuk bangunan masjid. Perancangan tersebut diharapkan dapat mengembalikan dan memberikan informasi atau pengetahuan tentang arsitektur Betawi yang telah sesuai dengan kondisi masa kini.Kata Kunci : masjid, arsitektur Betawi, kontemporer
PENGARUH DESAIN ROSTER TERHADAP KENYAMANAN TERMAL BANGUNAN (STUDI KASUS KOS KEPUTIH ANDY RAHMAN)
Nabila Khaira;
Agung Murti Nugroho
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Semakin tahun Indonesia mengalami krisis energi dan tidak bisa dipungkiri lagibangunan adalah salah satu pengguna energi terbesar. Penghawaan buatan (AC) adalahsalah satu penyebab terkuat dari kosnumsi energi dalam sebuah bangunan. Pada tahun2025 Direktorat Konservasi Energi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineralmenargetkan 15-30% penghematan energi dilakukan oleh bangunan residensial. Makadari itu kita harus mencari berusaha mencari cara pasif untuk menghemat energi.Surabaya merupakan salah satu kota yang digandrungi mahasiswa. Semakin banyakmahasiswa yang datang semakin bertambah kebutuhan rumah kos. Di Kota Surabayayang panas, AC merupakan fasilitas yang wajib. Namun, terdapat rumah kos yangmenggunakan roster sebagai fasad utama yang bertujuan untuk menghemat penggunaanAC. Penelitian ini dilakukan dengan metode analisis kualitatif dengan analisis visualuntuk mengetahui penerapan desain tanggap iklim bangunan di Kota Surabaya danpengukuran langsung untuk mengetahui kenyamanan termal sebuah bangunan denganstudi kasus kos keputih series karya Andy Rahman untuk mengetahui pengaruh dariroster terhadap penurunan suhu bangunan. Hasil dari kajian menunjukkan bahwakonsep arsitektur tanggap iklim yang diterapkan pada bangunan kos dapat memberikankenyamanan di dalam ruang dan dapat menurunkan suhu di dalam ruangan serta dapatmengalirkan angin dengan baik ke dalam ruangan pada bangunan.Kata kunci: roster, kenyamanan termal, rumah kos, tanggap iklim
Optimalisasi Kenyamanan Akustik Ruang pada JX International Surabaya
Alfa Nanda Ramadhan;
M. Satya Adhitama;
Agung Murti Nugroho
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1192.299 KB)
Bangunan multifungsi merupakan salah satu fasilitas umum untuk mengadakan aktifitas yang berhubungan dengan percakapan dan musik. Kualitas kenyamanan akustik ruang merupakan salah satu hal utama yang perlu diperhatikan dalam penggunaan bangunan multifungsi, karena hal tersebut memiliki pengaruh besar dalam menentukan keberhasilan sebuah aktifitas yang ditampung didalamnya. JX International merupakan salah satu penyedia fasilitas multifungsi di Surabaya yang didominasi oleh penggunaan hard material. Penggunaan hard material yang terlalu banyak berpotensi menimbulkan cacat akustik seperti gema dan dengung ruang di dalamnya. Penggunaan metode iso-akustik dan pensimulasian menggunakan Ecotect Analysis untuk mengetahui fenomena cacat akustik yang ada di dalam ruang sehingga dapat ditentukan kriteria rekomendasi desain acoustic treatment sebagai langkah pengoptimasian kualitas akustik ruang di JX International Surabaya. Strategi yang digunakan antara lain dengan meneliti fenomena akustik ruang yang terjadi dengan menggunakan grafik noise mapping, penggunaan material, dan permukaan bidang yang dapat mempengaruhi sifat fenomena bunyi dalam ruang sehingga dapat memunculkan kriteria rekomendasi desain secara tentative yang sesuai dengan nilai standar RT60 (reverberation time) sebagai upaya optimalisasi akustik ruang di JX International Surabaya.Kata kunci: akustik ruang, noise mapping, multifungsi, Ecotect Analysis, acoustics treatment, reverberation time
Pusat Olahraga Bunder di Kabupaten Gresik
Ach. Muchlasi Ridho;
Edi Hari Purwono;
Agung Murti Nugroho
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 4, No 3 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (937.428 KB)
Olahraga merupakan kegiatan peningkatan kesehatan yang rekreatif sebagai bagian dari pendidikan menuju sportivitas, disiplin, dan prestasi. Jumlah penduduk Indonesia yang tinggi merupakan salah satu potensi perkembangan dan prestasi kegiatan olahraga. Tetapi kurangnya sarana dan prasarana dapat menghambat perkembangannya. Pengembangan sarana olahraga yang mewadahi dan terstandarisasi harus segera dikembangkan untuk mengatasi kebutuhan masyarakat akan tempat berolahraga. Pengembangan sarana olahraga dapat dilakukan secara mandiri dan terpadu. Perencanaan sarana olahraga harus disesuaikan dengan fungsi kegiatan yang diwadahi sehingga dapat meningkatkan kualitas aktivitas, pelayanan, kenyamanan dan keamanan. Perancangan pusat olahraga Bunder ini dapat menjadi solusi dari kebutuhan masyarakat dalam melakukan kegiatan berolahraga khususnya di Kabupaten Gresik. Kebutuhan ruang yang luas dengan sedikit kolom sebagai bagian dari aktivitas olahraga dan pandangan penonton yang tidak terhalangi menuntut desain bangunan olahraga menggunakan struktur bentang panjang. Perkembangan pada dunia arsitektur yang mulai menggabungkan antara estetika pada arsitektur dengan kekokohan pada sistem struktur juga mempengaruhi dari pemilihan jenis strutur bentang panjang yang dipilih. Struktur lipat membentuk lipatan-lipatan kaku yang bekerja secara efisien untuk menyalurkan beban sehingga memungkinkan dicapainya bentang lebar di antara tumpuan-tumpuan yang direncanakan. Permukaan bidang lipat pada sistem ini dapat juga digunakan menjadi fasade bangunan sehingga dapat memaksimalkan fungsi ruang, memunculkan karakter bangunan, penghematan biaya dan bahan bangunan.Kata kunci: olahraga, pusat olahraga, struktur bentang panjang, struktur lipat
Kinerja Termal Selubung Bangunan pada Gedung Kuliah Universitas Multimedia Nusantara Serpong
Muhammad Syamsul Bahri;
Agung Murti Nugroho
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (426.91 KB)
Pemanasan global berdampak pada peningkatan penggunaan energi bangunan yang didominasi oleh penghawaan buatan. Salah satu bangunan di Indonesia yang menanggapi permasalahan tersebut yakni UMN. UMN menggunakan double skin facade dan breathing wall pada selubung bangunan sebagai pemaksimalan penghawaan alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja termal yang dibentuk oleh selubung bangunan UMN dan rekomendasi desain yang tepat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif (analisis visual) dan kuantitatif (pengukuran data termal). Hasil penelitian ini diolah dengan metode eksperimental menggunakan Software Ecotect 2011. Pengukuran data dilakukan pada bulan Februari 2018. Hasil pengukuran lapangan pada penelitian ini menujukkan bahwa gedung kuliah C-UMN masih diatas suhu nyaman menurut SNI-03-6572-2001 dan suhu nyaman Kota Tangerang. Sehingga perlu diketahui rekomendasi desain yang tepat dengan menggunakan software Ecotect. Hasil rekomendasi desain ini menunjukkan bahwa suhu pada rekomendasi desain dapat turun ke dalam suhu nyaman optimal (22.8˚C – 25.8˚C) dan suhu hangat nyaman (25.8⁰C – 27.1⁰C). Hasil rekomendasi desain ini juga menunjukkan terdapat pengurangan rata-rata radiasi matahari sebesar 146,25 Wh/m², peningkatan dan penurunan kecepatan angin sebesar 0,03–1,91 m/s berdasarkan kelembaban eksisting. Kata kunci: kinerja termal, penghawaan alami, UMN, breathing wall, double skin facade.
Penerapan Prinsip Ekowisata pada Perancangan Fasilitas Pengelolaan Ekosistem Terumbu Karang di Gili Trawangan
Reza Prasetyo Tinumbia;
Agung Murti Nugroho;
Subhan Ramdlani
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Gili Trawangan merupakan sebuah pulau terpencil di bagian barat daya pulaulombok. Pulau ini lebih dikenal sebagai hidden paradise dikalangan wisatawan. Diperairan sekitar Gili Trawangan terdapat Ekosistem Terumbu Karang yang memilikipemandangan bawah laut yang indah. Perairan dangkal disekitar Gili Trawanganjuga dijadikan daerah tangkapan ikan oleh masyarakat sekitar. Namun karenaeksploitasi yang berlebihan, maka kerusakan terumbu karang di perairan ini sangatmemprihatinkan. Jika dikaitkan dengan fungsi ekologinya, terumbu karangmerupakan sumber kehidupan beraneka ragam biota laut serta sebagai penjagakeseimbangan dan stabilitas lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu dibutuhkanbentuk pengelolaan yang tepat terhadap kawasan wisata perairan di GiliTrawangan. Metode yang digunakan adalah mengaitkan bentuk-bentuk pengelolaanekosistem terumbu karang dengan prinsip-prinsip ekowisata sehingga akandihasilkan kebutuhan dan pola ruang yang selanjutnya dapat digunakan dalamperancangan fasilitas pengelolaan ekosistem terumbu karang di Gili Trawangan.Dengan adanya fasilitas terpadu dalam pengelolaan ekosistem terumbu karang diGili Trawangan diharapkan dapat meningkatkan minat serta kepedulian masyarakatdalam menjaga kelestarian alam melalui program-program aktivitas yangdiselenggarakan.Kata kunci: ekosistem, terumbu karang, konservasi, Ekowisata
Kids Safety Park, Batu Penerapan Konsep Keselamatan pada Pengguna Taman Bermain Anak
Gabriella Rosita Darmawan;
Heru Sufianto;
Agung Murti Nugroho
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 4, No 4 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (825.301 KB)
Kecelakaan yang terjadi di masa kanak-kanak dapat mempengaruhi kondisi fisik dan mental di kehidupan selanjutnya. Kecelakaan tersebut biasanya dialami saat anak-anak sedang bermain. Perkembangan otak, fisik dan mental manusia yang paling pesat terjadi di usia 6-12 tahun yang dikatergorikan sebagai usia anak-anak. Pada usia tersebut, anak-anak akan sangat aktif bergerak, namun kewaspadaan akan terjadinya kecelakaan masih kecil. Oleh karena itu, dibutuhkan peralatan dan fasilitas yang mampu mewadahi aktifitas bermain anak dan tetap mengutamakan keselamatan. Untuk mengurangi resiko kecelakaan secara maksimal, perancangan terhadap suatu area permainan dengan faktor keselamatan diperlukan agar anak-anak selamat saat bermain. Melalui tersedianya fasilitas bermain, diharapkan mampu memenuhi kualitas keselamatan sesuai dengan kebutuhan para penggunanya.Kata kunci: Anak-anak, pengguna, keselamatan, taman bermain, Kota Batu
Gedung Asrama Kampus II Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Berkonsep Hemat Energi
Gibran Khalifah Aulia;
Agung Murti Nugroho;
Tito Haripradianto
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 5, No 3 (2017)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (941.547 KB)
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang dalam rencana strategisnya tahun 2030 akan melakukan pengembangan bidang studi dan infrastruktur dengan membuka kampus II yang berlokasi di kecamatan Junrejo, Kota Batu. Salah satunya adalah pembangunan fasilitas fisik kampus yaitu asrama mahasiswa. Kampus II UIN Maliki mengusung konsep “ Green, Health, and Smart Campus”. Konsep green building di Indonesia, telah dikembangkan oleh lembaga Green Building Council Indonesia (GBCI) dalam program sertifikasi green builing. Oleh karena itu perancangan gedung asrama mahasiswa II UIN Maliki didasarkan pada kriteria green building dari GBCI sebagai upaya hemat energi dan perwujudan konsep kampus. Perancangan perancangan gedung asrama mahasiswa II UIN Maliki disesuaikan dengan rancangan masterplan yang sudah tersusun sebelumnya. Rancangan masterplan terutama untuk area asrama dikembangkan dengan pengolahan tapak dan ruang dalam bangunan dengan pertimbangan utama pada aspek hemat energi. Penerapan kriteria green building dari GBCI meliputi aspek tata guna lahan, efisiensi dan konservasi energi, konservasi air, sumber siklus material, kesehatan dan kenyamanan ruang dalam, dan manajemen lingkungan bangunan. Hasil rancangan gedung asrama mahasiswa II UIN Maliki dengan konsep hemat energi telah memenuhi kriteria GBCI setidaknya 24 poin untuk capaian peringkat terendah.Kata kunci: gedung asrama mahasiswa, hemat energi, green building, GBCI
Evaluasi Pengaruh Elemen Pembentuk Ruang Terhadap Kenyamanan Lingkungan Masjid Jami’ Tegalsari Ponorogo
Fawwaz Muhammad Haykel;
Agung Murti Nugroho
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduknya beragama Islam sehingga memiliki beragam masjid. Masih banyak masjid tua yang menggunakan langgam jawa kuno, salah satunya Masjid Jami’ Tegalsari Ponorogo. Dengan umur masjid yang sudah sangat tua dan adanya perbedaan tatanan ruang dengan masjid lain pada umumnya serta selubung bangunan yang digunakan akan mempengaruhi kualitas kenyamanan pada masjid tersebut. Sehingga aspek kenyamanan yang meliputi kenyamanan akustik, kenyamanan pencahayaan, dan kenyamanan termal pada bangunan masjid Masjid Jami’ Tegalsari Ponorogo sangat diperlukan. Pengukuran akustik menggunakan alat pengukur suara SLM (sound level meters) dan dilakukan pengukuran di 64 titik. Pengukuran tersebut menunjukkan area tengah dan belakang masjid mendapatkan distribusi suara yang rendah dan cukup jauh dari standar. Hasil pengukuran cahaya yang menggunakan alat lux meter pada 4 waktu berbeda menunjukkan sisi samping utara dalam masjid dan setiap sisi sudut dalam masjid hanya mendapatkan 15 lux dan diteras masjid hanya mendapatkan 167 lux yang berarti masih dibawah standar pencahayaan tempat ibadah. Pengukuran termal dilakukan dengan memasangkan alat thermometer ruangan selama 4 minggu dan mendapatkan hasil suhu rata-rata ruang utama masjid masih lebih tinggi 1.98℃ daripada suhu netral. Berdasarkan hasil pengaruh kinerja kenyamanan elemen pembentuk ruang masjid yang telah dianalisis, elemen dinding sangat berpengaruh dalam aspek kenyamanan
Kinerja Lingkungan Termal Rumah Vernakular Suku Osing
Avief Wahyu Hidayat;
Agung Murti Nugroho
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 9, No 3 (2021)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Di masa sekarang rumah vernakular Suku Osing hanya bisa ditemui di beberapa desa adat di Banyuwangi. Kemajuan teknologi dan konstruksi banyak menggeser rumah vernakular sebagai hunian di kalangan masyarakat Banyuwangi. Salah satu faktor vital yang membuat perbedaan antara rumah tinggal masa kini dan rumah vernakular Suku Osing adalah kenyamanan termal yang tercipta. Rumah vernakular Suku Osing banyak dinilai tidak praktis dalam mengendalikan kinerja termal di dalam rumah dibandingkan dengan rumah masa kini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah masih ada elemen bangunan rumah vernakular Suku Osing yang bisa berpengaruh dalam menurunkan suhu dan kelembapan di dalam ruang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Hasilnya menyimpulkan jika beberapa elemen strategi lingkungan termal alami pada rumah vernakular Suku Osing masih sangat bisa digunakan dan dimanfaatkan dalam menurunkan suhu sekaligus mencapai kenyamanan termal.