Pengolahan ikan di Desa Pesisir berkembang sejak 2014. Salah satu pelaku usaha adalah Ibu Hosniah, yang merupakan ketua kelompok wanita nelayan. Ibu Hosniah menjalankan usaha pengolahan ikan kering dan mempekerjakan lima karyawan yang semuanya merupakan ibu-ibu warga desa setempat. Proses pencucian dan perebusan ikan dilakukan di halaman rumah, dan penjemuran ikan dilakukan di area terbuka, tetapi kondisi pemukiman yang padat seringkali menghambat proses tersebut. Terdapat kendala seperti adanya sisa ikan yang dijual dengan harga murah dan kurangnya pemanfaatan limbah ikan, yang seharusnya dapat dimanfaatkan sebagai produk baru. keterbatasan peralatan yang digunakan dalam pengolahan ikan masih bersifat tradisional, dan meskipun rata-rata nelayan dapat mengolah 3-4 ton ikan basah setiap harinya, keterbatasan alat ini menjadi kendala dalam efisiensi produksi. Proses pengeringan ikan , memakan waktu 2-4 hari di musim hujan. dengan melibatkan 6-8 tenaga kerja. Hal ini berkontribusi pada tingginya biaya operasional dan mengurangi efisiensi waktu. Serta belum memiliki produk unggulan lainnya selain ikan asin. Permasalahan dalam Program PKM ini : 1)Kualitas dan kuantitas hasil produksi ikan tidak maksimal. Kapasitas Produksi yang dihasilkan selama ini masih terbatas. Hal ini disebabkan, peralatan yang digunakan masih sederhana/tradisional dan terbatas. 2)Belum ada perkembangan produk baru. Terbatasnya motivasi dalam mengembangkan produk baru menjadi hambatan utama mitra3)Produk yang dihasilkan hanya bahan baku utama berupa ikan asin saja. Padahal masih bisa memanfaatkan menjadi produk baru seperti terasi, udang rebon , rengginang dan kotil. 4) keterbatasan pengetahuan tentang manajemen usaha. 5)Skill yang terbatas karena kemampuan tenaga kerja dalam menggunakan peralatan atau alih teknologi.6) Belum ada produk baru bernilai ekonomi Program ini bertujuan untuk memdorong motivasi dan menumbuhkan ketrampilan alih teknologi . Urgensi yang diperlukan adalah inovasi teknologi agar dapat mengatasi persoalan dan kemandirian mitra. Luaran prioritas yang harus segera ditangani adalah bagaimana meningkatkan kapasitas hasil produksi pakan Melalui pengadaan peralatan proses produksi dan inovasi teknologi . Bantuan peralatan diharapkan dapat mempercepat waktu dan kualitas produksi menjadi lebih unggul. Dengan solusi ini maka persoalan kapasitas hasil produksi, serta peningkatan pemberdayaan ekonomi masyarakat bisa tercapai. Metode yang digunakan sosialisasi, Penyuluhan, Pelatihan, demonstrasi, praktek serta Pendampingan diharapkan dapat mengatasi permasalahan mitra. Solusi yakni : Pendampingan pembuatan inovasi produk baru berupa krupuk , kotil dan rengginang serta alat pengering ikan asin. Dengan memiliki alat bantu tersebut , masalah keterlambatan pengeringan ikan, teratasi dan biaya dapat ditekan .Pendekatan partisipatif digunakan agar berjalan sesuai dengan kebutuhan nyata dari mitra. Target program ini adalah tercapainya sinergi yang menguntungkan dan positif dalam meningkatkan kapasitas hasil produksi. Outcome program, mitra dapat memiliki ketrampilan sebagai modal dasar untuk ber-inovasi dan lebih mandiri. Dimana produk yang dihasilkan memiliki kualitas unggul serta terjadi peningkatan kapasitas produksi ikan kering dan olahan baru dari produk ikan.