Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search
Journal : Bosowa Journal of Education

Peningkatan Keterampilan Membaca Pemahaman Dengan Menerapkan Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading And Composition Pada Peserta Didik Kelas V UPTD SD Negeri 73 Parepare Lapi, Sulaiha; Hamsiah, Andi; Rahmaniah, Rahmaniah
Jounal of Primary Education Vol 4 No 1 (2023): Bosowa Journal of Education, Desember 2023
Publisher : Postgraduate Bosowa University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/bje.v4i1.3835

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui penerapan model pembelajaran Cooperative Integrated Rading And Compotin (CIRC) dalam meningkatkan keterampilan membaca pemahaman peserta didik kelas V UPTD SD Negeri 73 Parepare pemahaman peserta didik kelas V UPTD SD Negeri 73 Parepare dan  penerapan model pembelajaran Cooperative Integrated Rading And Compotin (CIRC) dapat meningkatkan keterampilan membaca pemahaman peserta didik kelas V UPTD SD Negeri 73 Parepare. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas V UPTD SD Negeri 73 Parepare sebanyak 25 orang peserta didik. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi. tes dan dokumentasi, sedangkan teknik analisis data yang digunakan yaitu pendekatan statistik deskriptif. Berdasarkan hasil analisis, maka diperoleh nilai rata-rata keterampilan membaca pemahaman siswa kelas V pada siklus I sebesar 71,36, sedangkan pada siklus II diperoleh nilai 85,76. Untuk ketuntasan belajar siswa pada siklus I diperoleh nilai tuntas sebesar 60% dan tidak tuntas sebesar 40%, sedangakn pada siklus II diperoleh nilai tunttas sebesar 96% dan tidak tuntas 4%., artinya penerapan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dalam pembelajaran keterampilan membaca pemahaman pada siswa kelas V UPTD SD Negeri 73 Parepare memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap peningkatan hasil belajar siswa. The aims of the study are to find out: (1) the effect of the application of the Cooperative Integrated Rading and Compotin (CIRC) learning model in improving the reading comprehension skills of class V students at UPTD SD Negeri 73 Parepare, (2) to determine whether the application of the Cooperative Integrated Rading and Compotin (CIRC) learning model can improve the reading comprehension skills of class V students at UPTD SD Negeri 73 Parepare. This type of research is Class Action Research (PTK). The number of samples in this research was 25 students in class V UPTD SD Negeri 73 Parepare. The data collection method used is observation. tests and documentation, while the data analysis technique used is a descriptive statistical approach. Based on the results of the analysis, the average score for reading comprehension skills for class V students in cycle I was 71.36, while in cycle II the score was 85.76. For student learning completeness in cycle I, the score was 60% complete and 40% incomplete, while in cycle II the score was 96% complete and 4% incomplete, it means that the application of the Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) learning model in learning reading comprehension skills for class V students at UPTD SD Negeri 73 Parepare has a significant impact on improving student learning outcomes.
Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Dan Interaksi Sosial Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V Di UPT SPF SD Inpres Layang III Kota Makassar Megawati, Andi; Hamid, Sundari; Rahmaniah, Rahmaniah
Jounal of Primary Education Vol 4 No 2 (2024): Bosowa Journal of Education, Juni 2024
Publisher : Postgraduate Bosowa University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/bje.v4i2.4452

Abstract

Penelitian ini mengkaji pengaruh pola asuh orang tua dan interaksi sosial terhadap hasil belajar siswa kelas V di UPT SPF SD Inpres Layang III Kota Makassar. Menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian korelasi, penelitian ini bertujuan untuk menentukan hubungan antara pola asuh orang tua dan interaksi sosial terhadap hasil belajar siswa. Populasi penelitian meliputi seluruh siswa di sekolah tersebut, dengan sampel yang diambil dari siswa kelas V. Variabel independen dalam penelitian ini adalah pola asuh orang tua dan interaksi sosial siswa, sementara variabel dependen adalah hasil belajar siswa. Data dikumpulkan melalui angket dan dokumentasi hasil belajar, kemudian dianalisis menggunakan analisis deskriptif, uji prasyarat, uji hipotesis, uji t, uji f, dan koefisien determinasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola asuh orang tua yang demokratis dan interaksi sosial yang positif berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa. Pola asuh orang tua yang mendukung dan interaksi sosial yang baik dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang pada gilirannya meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini memberikan wawasan tentang pentingnya peran orang tua dan interaksi sosial dalam mendukung keberhasilan akademik siswa. Hasil ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi orang tua dan pendidik dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di tingkat sekolah dasar. This research aims to examine the effect of parenting and social interaction on the learning outcomes of grade V students at UPT SPF SD Inpres Layang III Makassar City. Using a quantitative approach with a correlation research design, this study aims to determine the relationship between parenting and social interaction on student learning outcomes. The study population included all students in the school, with samples taken from grade V students. The independent variables in this study are parenting patterns and student social interactions, while the dependent variable is student learning outcomes. Data were collected through questionnaires and documentation of learning outcomes, then analyzed using descriptive analysis, prerequisite tests, hypothesis tests, t tests, f tests, and coefficients of determination. The results showed that democratic parenting and positive social interaction had a significant effect on student learning outcomes. Supportive parenting and good social interactions can create a conducive learning environment, which in turn improves student learning outcomes. This study provides insight into the importance of the role of parents and social interactions in supporting students' academic success. These results are expected to be a reference for parents and educators in an effort to improve the quality of education at the primary school level.
Efektivitas Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Media Audiovisual Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV UPT SPF SD Inpres Maccini Sombala 1 Kota Makassar Aswira, Dhani; Hamid, Sundari; Rahmaniah, Rahmaniah
Jounal of Primary Education Vol 4 No 2 (2024): Bosowa Journal of Education, Juni 2024
Publisher : Postgraduate Bosowa University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/bje.v4i2.4462

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengkaji efektivitas model pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan media audiovisual terhadap hasil belajar IPA siswa di UPT SPF SD Inpres Maccini Sombala 1 Kota Makassar, menggunakan desain Quasi Experimental Pretest-Posttest. Penelitian membandingkan dua kelompok: kelas IV-A sebagai kelompok eksperimen yang menerapkan model inkuiri terbimbing dengan media audiovisual dan kelas IV-B sebagai kelompok kontrol dengan metode konvensional. Hasil menunjukkan penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan media audiovisual secara signifikan meningkatkan keterlibatan dan hasil belajar siswa, terbukti melalui perbedaan signifikan antara skor pretest dan posttest. Temuan ini mendukung penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa model inkuiri terbimbing efektif dalam meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa. Analisis statistik deskriptif dan inferensial memperkuat kesimpulan bahwa model ini memberikan dampak positif dalam pembelajaran IPA di sekolah dasar. This research aims to examine the effectiveness of the guided inquiry learning model assisted by audiovisual media on student science learning outcomes at UPT SPF SD Inpres Maccini Sombala 1 Makassar City, using a Quasi Experimental Pretest-Posttest design. The study compared two groups: class IV-A as an experimental group that applied the guided inquiry model with audiovisual media and class IV-B as a control group with conventional methods. The results showed that the application of the guided inquiry learning model assisted by audiovisual media significantly improved student engagement and learning outcomes, as evidenced by the significant difference between pretest and posttest scores. This finding supports previous research showing that the guided inquiry model is effective in improving students' understanding and learning outcomes. Descriptive and inferential statistical analysis reinforces the conclusion that this model has a positive impact on science learning in primary schools.
Studi Kasus Implementasi Kurikulum Merdeka dan Program 18 Revolusi Pendidikan Pada Sekolah Dasar di Kota Makassar Sahruddin, Alphian; Yunus, Muhammad; Rahmaniah, Rahmaniah
Jounal of Primary Education Vol 4 No 2 (2024): Bosowa Journal of Education, Juni 2024
Publisher : Postgraduate Bosowa University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/bje.v4i2.4466

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang implementasi kurikulum merdeka belajar dan program 18 Revolusi Pendidikan pada jenjang sekolah dasar di Kota Makassar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus dengan jenis studi kasus kolektif (collective case study). Data dalam penelitian ini adalah data kualitatif dari hasil wawancara mendalam, observasi partisipan, dan studi dokumen dari informan dan melihat langsung kondisi di lokasi penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekolah pelaksana implementasi kurikulum merdeka terdiri dari dua kategori yaitu sekolah penggerak dan sekolah pelaksana IKM mandiri. Adapun program 18 Revolusi Pendidikan merupakan kewajiban bagi seluruh sekolah dasar maupun negeri yang berada di bawah binaan Dinas Pendidikan Kota Makassar. Keduanya sangat terkait dan saling mendukung sebab apa yang diinginkan dalam kurikulum Merdeka telah dilaksanakan dalam program 18 Revolusi Pendidikan. Faktor pendukung diantaranya: (a) Adanya dukungan dari pemerintah dalam hal ini dinas Pendidikan, guru dan juga orang tua peserta didik serta berbagai sponsor; (b) Kepala sekolah sangat all out dalam memberikan dukungan dan keleluasaan bagi guru dalam berekspresi dan berkreasi; (c) Semangat belajar guru yang tinggi sehingga dengan mudah untuk beradaptasi dengan berbagai perubahan; (d) Banyak inovasi yang sekolah buat serta banyak wadah pembinaan bakat serta minat peserta didik; dan (e) Mendapatkan bantuan khusus termasuk pengadaan buku paket, pelatihan, dan penyediaan sarana dan prasarana pendukung. Adapun faktor penghambat/ tantangannya adalah: (a) Komitmen kepala sekolah untuk mengatur dan menjaga semangat para guru; (b) Ada bakat peserta didik yang masih belum maksimal untuk dikembangkan; (c) Sekolah yang bukan sekolah penggerak harus belajar secara mandiri untuk dapat mengimplementasikan kurikulum Merdeka dengan baik; (d) Kondisi sekolah yang berada satu kompleks dengan lebih dari 1 sekolah; (e) Sarana dan prasarana pendukung yang belum memadai; (f) Banyaknya perbedaan karakteristik anak dalam hal bakat dan minatnya; (g) Guru harus meluangkan waktu lagi untuk tinggal di sekolah; dan (h) Ada saja orang tua peserta didik yang masih enggan untuk terlibat. This research aims to provide an overview regarding the implementation of the independent learning curriculum and the 18 Educational Revolutions program at the elementary school level in Makassar City. This research uses a qualitative research method with a case study approach with a collective case study type. The data in this research is qualitative data from in-depth interviews, observations participant and document studies from informants and directly seeing the conditions at the research location. The research results show that schools implementing the independent curriculum consist of two categories, namely driving schools and schools implementing independent IKM. The 18 educational revolutions program is an obligation for all elementary and state schools under the guidance of the Makassar City Education Office. The two are closely related and support each other because what is desired in the Merdeka curriculum has actually been implemented in 18 educational revolutions. Supporting factors include: (a) The existence of support from the government, in this case the Education Department, teachers and also parents of students as well as various sponsors; (b) The principal is very all out in providing support and freedom for teachers in expression and creativity; (c) Teachers have high enthusiasm for learning so they can easily adapt to various changes; (d) There are many innovations that schools have made and there are many places to develop students' talents and interests; and (e) Obtain special assistance including procurement of textbooks, training, and provision of supporting facilities and infrastructure. The inhibiting factors/challenges are: (a) The principal's commitment to managing and maintaining the enthusiasm of the teachers; (b) There are students' talents that are still not optimally developed; (c) Schools that are not driving schools must learn independently to be able to implement the Merdeka curriculum well; (d) Conditions of schools that are in the same complex with more than 1 school; (e) Inadequate supporting facilities and infrastructure; (f) The many differences in children's characteristics in terms of their talents and interests; (g) Teachers should spend more time staying at school; and (h) There are parents of students who are still reluctant to get involved.
Analisis Kesiapan Guru Kelas Tinggi Dalam Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar Di Sekolah Dasar Negeri 1 Lalebbata Kota Palopo Alamsyah, Muh. Nur; Yunus, Muhammad; Rahmaniah, Rahmaniah
Jounal of Primary Education Vol 5 No 1 (2024): Bosowa Journal of Education, Desember 2024
Publisher : Postgraduate Bosowa University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/bje.v5i1.4558

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan guru dalam penerapan Kurikulum Merdeka pada kelas tinggi di SD Negeri 1 Lalebbata Tahun 2023, Kelebihan dan kekurangan penerapan Kurikulum Merdeka pada kelas tinggi di SD Negeri 1 Lalebbata Tahun 2023, dan faktor pendukung dan penghambat penerapan Kurikulum Merdeka pada kelas tinggi di SD Negeri 1 Lalebbata. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 1 Lalebbata, Kota Palopo pada bulan November 2023 sampai dengan Januari 2024. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Subjek pada penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Waka Kurikulum/Manajemen Mutu, bendahara sekolah, guru dan peserta didik. Data dikumpulkan dengan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Kemudian data yang sudah terkumpul dianalisis dengan tiga tahapan yaitu melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Kesiapan guru kelas tinggi dalam implementasi penerapan Kurikulum Merdeka di SD Negeri 1 Lalebbata untuk 8 standar sudah berjalan dengan baik dan memenuhi standar yang telah ditetapkan, (2) Kelebihan dalam Kurikulum Merdeka yaitu tersedianya sarana dan prasarana, adanya kerja sama antara kepala sekolah, guru, wali kelas, peserta didik, orang tua dan masyarakat luas. Sedangkan kekurangan antara lain, masih terdapat guru yang belum siap mental serta belum terlalu memahami kurikulum secara detail, kurangnya pemahaman dan kompetensi guru terhadap kemajuan teknologi sehingga capaian dari Kurikulum Merdeka belum efisien, terlalu banyak kegiatan yang harus dilakukan peserta didik di samping kegiatan mandiri yang menguras pemikirannya, (3) Faktor pendukung dalam penerapan Kurikulum Merdeka yaitu: (a) Tersedianya sarana dan prasarana, (b) Kerja sama antara Kepala Sekolah, Dinas Pendidikan, Dinas dan Lembaga yang terkait dengan sumber belajar, guru, wali kelas, peserta didik, orang tua dan masyarakat luas, (c) Guru mengikuti kegiatan sosialisasi Kurikulum Merdeka. Sedangkan faktor penghambat yaitu: (a) Masih terdapat kekurangan ruang kelas yang mengakibatkan peserta didik berbagi shift, (b) Jumlah peserta didik yang melebihi standar dalam kelas, (c) Peserta didik kadang kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran mandiri, (d) Pembelajaran berdiferensiasi telah berjalan dengan baik. Akan tetapi dalam hal belajar mandiri dan manajemen waktu, peserta didik di sekolah ini belum begitu terampil dan masih kelelahan dalam setiap proses. This study aims to determine: (1) Teacher readiness in implementing the Merdeka Curriculum in the high grades at SD Negeri 1 Lalebbata in 2023, (2) The advantages and disadvantages of implementing the Merdeka Curriculum in the high grades at SD Negeri 1 Lalebbata in 2023, (3) Supporting and inhibiting factors for implementing the Merdeka Curriculum in the high grades at SD Negeri 1 Lalebbata. This research was conducted at SD Negeri 1 Lalebbata, Palopo City from November 2023 to January 2024. This type of research is qualitative with a phenomenological approach. The subjects in this study were the Principal, Vice Principal of Curriculum/Quality Management, school treasurer, teachers and students. Data were collected using interviews, observation, and documentation. Then the data that has been collected is analyzed with three stages, namely through data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The results of the study can be concluded that: (1) The readiness of high-class teachers in implementing the implementation of the Merdeka Curriculum at SD Negeri 1 Lalebbata for 8 standards has gone well and meets the established standards, (2) The advantages of the Merdeka Curriculum are the availability of facilities and infrastructure, the cooperation between the principal, teachers, homeroom teachers, students, parents and the wider community. While the shortcomings include, among others, there are still teachers who are not mentally prepared and do not really understand the curriculum in detail, teachers' lack of understanding and competence in technological advances so that the achievements of the Merdeka Curriculum are not efficient, there are too many activities for students to do in addition to independent activities that drain their thinking, (3) Supporting factors in implementing the Merdeka Curriculum, namely: (a) Availability of facilities and infrastructure, (b) Cooperation between the Principal, Education Office, Offices and Institutions related to learning resources, teachers, homerooms, students, parents and the wider community, (c) Teachers participate in Merdeka Curriculum socialization activities. Meanwhile, the inhibiting factors are: (a) There is still a lack of classrooms which results in students sharing shifts, (b) The number of students exceeds the standard in the classroom, (c) Students are sometimes less active in independent learning activities, (d) Differentiated learning has gone well. However, in terms of independent learning and time management, learners in this school are not so skilled and are still exhausted in every process.
Penerapan Media Puzzle untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Dan Menulis Peserta Didik Kelas I UPT SPF SDN Sumanna Kota Makassar Rahmi, Isnaini; Asdar, Asdar; Rahmaniah, Rahmaniah
Jounal of Primary Education Vol 5 No 1 (2024): Bosowa Journal of Education, Desember 2024
Publisher : Postgraduate Bosowa University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/bje.v5i1.5299

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penggunaan media puzzle terhadap kemampuan membaca dan menulis siswa kelas I di UPT SPF SDN Sumanna, Kota Makassar. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen dengan pendekatan Pre-Experimental Design, spesifiknya One-Group Pretest-Posttest Design. Metode ini dilakukan dengan memberikan pretest sebelum perlakuan (treatment) dan posttest setelah perlakuan (treatment) untuk mengetahui efek penggunaan media puzzle terhadap kemampuan literasi dasar siswa. Analisis data dilakukan dengan uji prasyarat (normalitas dan homogenitas) serta uji hipotesis t-test paired yang diolah menggunakan SPSS 25 for Windows. Hasil analisis menunjukkan adanya perbedaan signifikan antara nilai pretest dan posttest dalam kemampuan membaca dan menulis siswa setelah penggunaan media puzzle. Nilai membaca meningkat sebesar 10.65%, dan nilai menulis meningkat sebesar 9%. Nilai signifikansi yang sangat kecil (p < 0.001) menunjukkan bahwa peningkatan ini sangat signifikan secara statistik. Temuan ini tidak hanya memperlihatkan bahwa media puzzle dapat meningkatkan keterampilan membaca dan menulis siswa kelas I, tetapi juga memberikan kontribusi penting dalam mengembangkan metode pembelajaran kreatif yang dapat meningkatkan keterampilan literasi dasar dalam konteks pendidikan dasar di Indonesia. Penggunaan media puzzle dapat menjadi alternatif inovatif yang meningkatkan efektivitas pembelajaran dan menarik perhatian siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran. This study aims to examine the effect of using puzzle media on the reading and writing abilities of first-grade students at UPT SPF SDN Sumanna, Makassar City. The research employs an experimental design with a Pre-Experimental Design approach, specifically the One-Group Pretest-Posttest Design. This method involves administering a pretest before the treatment and a posttest after the treatment to assess the impact of puzzle media on students' literacy skills. Data analysis was conducted using prerequisite tests (normality and homogeneity) and hypothesis testing with paired t-tests, using SPSS 25 for Windows. The analysis results show a significant difference between pretest and posttest scores in reading and writing abilities after the use of puzzle media. Reading scores increased by 10.65%, and writing scores increased by 9%. The very small significance value (p < 0.001) indicates that this improvement is statistically significant. These findings not only demonstrate that puzzle media can enhance the reading and writing skills of first-grade students but also contribute significantly to the development of creative teaching methods that can improve basic literacy skills in the context of primary education in Indonesia. The use of puzzle media presents an innovative alternative that enhances learning effectiveness and engages students more actively in the learning process.
Implementasi Literasi Numerasi Pada Materi Diagram Batang, Diagram Garis Dan Diagram Lingkaran Dalam Pembelajaran Matematika Pada Siswa Kelas V Di UPT SPF SD Negeri Mongisidi II Makassar Misnawati, Misnawati; Patandean, Agustinus Jarak; Rahmaniah, Rahmaniah
Jounal of Primary Education Vol 5 No 1 (2024): Bosowa Journal of Education, Desember 2024
Publisher : Postgraduate Bosowa University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/bje.v5i1.5310

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan literasi numerasi mengenai materi diagram batang, diagram garis, dan diagram lingkaran dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas V di UPT SPF SD Negeri Mongisidi II, mengidentifikasi faktor-faktor yang menghambat kemampuan literasi numerasi siswa dalam memahami materi tersebut; dan mengetahui penanganan yang diterapkan untuk mengatasi masalah kemampuan literasi numerasi pada materi diagram batang, diagram garis, dan diagram lingkaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif. Subjek penelitian terdiri dari 6 siswa kelas V di SD Negeri Mongisidi II Makassar. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Data dianalisis dengan langkah-langkah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Validitas data diperiksa dengan triangulasi teknik dan sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa sudah memahami materi diagram batang, diagram garis, dan diagram lingkaran. Namun, terdapat beberapa faktor yang menghambat kemampuan literasi numerasi siswa, seperti kesulitan dalam menerjemahkan soal bacaan ke dalam diagram, serta kebingungan dalam menentukan data yang dibagi sama besar berdasarkan nilai data. Ketika data yang disajikan banyak, siswa sering merasa bingung dalam membagi data dengan tepat. Oleh karena itu, siswa perlu fokus dan teliti agar dapat memahami materi dengan lebih baik. This study aims to: (1) determine the numeracy literacy skills related to bar charts, line charts, and pie charts in mathematics learning for grade V students at UPT SPF SD Negeri Mongisidi II; (2) identify the factors that hinder students' numeracy literacy skills in understanding these topics; and (3) examine the strategies applied to address issues in numeracy literacy regarding bar charts, line charts, and pie charts. This research uses a qualitative approach with a descriptive design. The subjects of this study were 6 grade V students from SD Negeri Mongisidi II Makassar. Data collection techniques included observation, in-depth interviews, and documentation. Data were analyzed using data reduction, data presentation, and conclusion drawing steps. Data validity was verified through triangulation of techniques and sources. The results show that students have a basic understanding of bar charts, line charts, and pie charts. However, several factors hinder their numeracy literacy, such as difficulties in translating reading problems into charts, and confusion in determining how to divide data equally based on its value. When large datasets are presented, students often find it challenging to divide the data correctly. Therefore, students need to focus and be more careful to better comprehend the material.
Efektivitas Peningkatan Minat Baca Dan Kebiasaan Membaca Masyarakat Di Kecamatan Topoyo Melalui Pemanfaatan Rumah Baca Paindo Di Kabupaten Mamuju Tengah Sulawesi Barat Budirman, Budirman; Muhammadiah, Mas'ud; Rahmaniah, Rahmaniah
Jounal of Primary Education Vol 5 No 1 (2024): Bosowa Journal of Education, Desember 2024
Publisher : Postgraduate Bosowa University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/bje.v5i1.5320

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemanfaatan Rumah Baca Paindo dalam meningkatkan minat baca masyarakat di Kecamatan Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam pemanfaatan Rumah Baca Paindo sebagai sarana untuk meningkatkan kebiasaan membaca. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, dan data diperoleh melalui wawancara dengan pengelola dan pengunjung Rumah Baca Paindo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Rumah Baca Paindo berfungsi sebagai sumber edukasi, informasi, dan rekreasi bagi masyarakat, serta berperan penting dalam menumbuhkan minat baca. Meskipun demikian, ada beberapa faktor penghambat, seperti kurangnya pemahaman pengelola tentang manajemen rumah baca, ketidaksesuaian sistem layanan dengan standar operasional prosedur (SOP), serta koleksi bahan bacaan yang terbatas dan kurang diperbarui. Faktor pendukung utama meliputi dukungan aktif dari pengunjung, kerjasama dengan komunitas lokal, dan bantuan dari berbagai pihak. Implikasi dari temuan ini adalah perlunya pengelolaan yang lebih profesional dan pengembangan koleksi bahan bacaan yang lebih lengkap dan relevan dengan kebutuhan masyarakat. This study aims to analyze the utilization of Rumah Baca Paindo in enhancing the reading interest of the community in Topoyo District, Central Mamuju Regency. Specifically, the study seeks to identify the supporting and hindering factors in utilizing Rumah Baca Paindo as a means to foster reading habits. The research adopts a qualitative approach with a descriptive method, using interviews with the managers and visitors of Rumah Baca Paindo as data sources. The results reveal that Rumah Baca Paindo serves as an educational, informational, and recreational resource for the community, playing a key role in increasing reading interest. However, several hindering factors were identified, such as the managers' lack of understanding of house management, the absence of standard operating procedures (SOP) for services, and limited and outdated reading materials. Key supporting factors include active community support, collaboration with local groups, and assistance from various stakeholders. The findings suggest the need for more professional management and the expansion of the reading material collection to better meet the community’s needs.
Implikasi Aplikasi Emis Dan Simpatika Terhadap Kualitas Administrasi Pendidikan Di Madrasah Ibtidaiyah Muthiah K, Iin; Muhammadiah, Mas'ud; Rahmaniah, Rahmaniah
Jounal of Primary Education Vol 5 No 1 (2024): Bosowa Journal of Education, Desember 2024
Publisher : Postgraduate Bosowa University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/bje.v5i1.5324

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi dari Implikasi Aplikasi EMIS dan SIMPATIKA terhadap Kualitas Administrasi Pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah. Jenis penelitian ini adalah penelitian Mix Method (kuantitatif dan kualitatif). Sampel penelitian adalah operator madrasah, pendidik, dan tenaga kependidikan yang berjumlah 48 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, penyebaran kuesioner, dan pengumpulan dokumentasi yang dianalisis dengan analisis data korelasi product moment untuk data yang bersifat kuantitatif, dan analisis data Miles and Huberman untuk menganalisis data yang bersifat kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi dari implikasi aplikasi EMIS terhadap kualitas administrasi peserta didik dan aplikasi SIMPATIKA terhadap kualitas administrasi pendidik dan tenaga kependidikan berdasarkan hasil analisis data senilai 0,984 dan 0,599 dengan kriteria masing-masing sangat kuat dan sedang. This research aims to determine the correlation of the implications of the EMIS 4.0 and SIMPATIKA applications on the quality of educational administration in Madrasah Ibtidaiyah. This type of research is Mix Method research (quantitative and qualitative). The research sample was 48 madrasah operators, educators and education staff. The data collection techniques used in this research were observation, interviews, distributing questionnaires, and collecting documentation which was analyzed using product moment correlation data analysis for quantitative data, and Miles and Huberman data analysis for analyzing qualitative data. The research results show that there is a correlation between the implications of the EMIS application on the quality of student administration and the SIMPATIKA application on the administrative quality of educators and education staff based on the results of data analysis of 0.984 and 0.599 with very strong and moderate criteria respectively.
Implementasi Supervisi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru Di Sekolah Dasar Inpres Tasiu II Kecamatan Kalukku Kabupaten Mamuju Jufri, Jufri; Asdar, Asdar; Rahmaniah, Rahmaniah
Jounal of Primary Education Vol 5 No 1 (2024): Bosowa Journal of Education, Desember 2024
Publisher : Postgraduate Bosowa University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/bje.v5i1.5329

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah di SD Inpres Tasiu II Kecamatan Kalukku Kabupaten Mamuju. Dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, tindak lanjut, serta faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan supervisi  kepala sekolah di SD Inpres Tasiu II Kecamatan Kalukku Kabupaten Mamuju. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengambilan data melaui observasi dan wawancara. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa, pertama, perencanaan kegiatan supervisi akademik kepala sekolah dimulai dengan pembuatan program supervisi, kemudian disosialisasikan kepada semua guru agar mempersiapkan segala hal yang menjadi tanggung jawab dalam pelaksanaan supervisi tersebut. Perencaan supervisi berpedoman pada hasil supervisi sebelumnya.  Kedua, pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah di SD Inpres Tasiu II menggunakan teknik kelompok dan perorangan, tetapi lebih sering menggunakan teknik berkelompok. Dalam melaksanakan supervisi, kepala sekolah melibatkan guru senior seperti wakasek kurikulum. Ketiga, kegiatan program tindak lanjut supervisi akademik di SD Inpres Tasiu II hanya berupa pembinaan yang bersifat umum yang dilakukan dalam rapat dewan guru, selanjutnya guru diharapkan meningkatkan kompetensinya melalui kegiatan KKG atau kegiatan lain yang berkaitan dengan peningkatan kompetensi guru. Keempat, faktor pendukung pelaksaan supervisi kepala sekolah di SD Inpres Tasiu II antara lain adalah kompetensi yang dimiliki oleh guru,respon positif dari guru terhadap pelaksanaan supervisi, keterlibatan pengawas sekolah yang senantiasa memberikan bimbingan baik kepada guru maupun kepala sekolah, dan kerjasama antara warga sekolah. Sedangkan faktor penghambatnya adalah efektivitas pelaksanaan kegiatan di sekolah yang berhubungan dengan padatnya kegiatan belajar mengajar dan kegiatan sekolah lainnya yang menjadikan jadwal pelaksanaan supervisi tidak dapat terlaksana sesuai waktu yang telah ditentukan, serta kesibukan kepala sekolah dalam urusan kedinasan lainnya.  Hal ini dapat disimpulkan bahwa, Implementasi supervisi kepala sekolah di SD Inpres Tasiu II telah terlaksana walaupun tidak sesuai dengan jadwal yang  direncanakan. This research aims to determine the implementation of academic supervision of school principals at SD Inpres Tasiu II, Kalukku District, Mamuju Regency. Starting from planning, implementation, follow-up, as well as supporting and inhibiting factors in the implementation of principal supervision at SD Inpres Tasiu II, Kalukku District, Mamuju Regency. This research uses a descriptive qualitative approach. Data collection techniques through observation and interviews. The results of this research conclude that, first, planning the school principal's academic supervision activities begins with creating a supervision program, then socializing it to all teachers to prepare everything that is their responsibility in implementing the supervision. Supervision planning is guided by the results of previous supervision. Second, the implementation of academic supervision by the principal at SD Inpres Tasiu II uses group and individual techniques, but more often uses group techniques. In carrying out supervision, the principal involves senior teachers such as the deputy head of curriculum. Third, the academic supervision follow-up program activities at SD Inpres Tasiu II only take the form of general guidance carried out at teacher council meetings, then teachers are expected to increase their competence through KKG activities or other activities related to increasing teacher competence. Fourth, factors supporting the implementation of principal supervision at SD Inpres Tasiu II include the competence of teachers, positive responses from teachers to the implementation of supervision, the involvement of school supervisors who always provide guidance to both teachers and principals, and cooperation between the school community. Meanwhile, the inhibiting factors are the effectiveness of implementing activities at school which is related to busy teaching and learning activities and other school activities which mean that the supervision implementation schedule cannot be carried out according to the specified time, as well as the principal's busy schedule in other official matters. It can be concluded that, the implementation of principal supervision at SD Inpres Tasiu II has been carried out even though it is not in accordance with the planned schedule.
Co-Authors A.MUHAMMAD SYAFAR Abd. Rasyid Syamsuri Agustinus Jarak Patandean Alamsyah, Muh. Nur Aliasra, A Fany Amelia, Fitra Amirin Kusmiran Anas, Lukman Andi Syam Rizal Angraini, Nurvadillah Anisa Dwirizky Abdullah Apriatama, Dony arham, ihsan Asdar Asdar Asriani Asriani, Asriani Assam, Abdul Aswira, Dhani Budirman, Budirman Chairina Chairina, Chairina Da’te, Nurhidayah Desianti, Ika Eka Yunita, Eka Fauziah Fauziah Fikri Fuadi Azmy Fitriyanti Fitriyanti Hamid, Sundari Hamsiah, Andi Hani, Sheila Herman, Sudirman Hernawati Hernawati Hiya, Nirmadarningsih Hutagaol, Jarungjung Ida Ayu Putu Sri Widnyani Ida Zulfida, Ida Ihsan Ihsan Irmayanti Irmayanti, Irmayanti Isdar, Edysul Ismayani Ismayani Janna, Nur Jasdar Agus Jeferson, Angga Jufri Jufri julian, julian Juliana Juliana Khatimah, Husnul Khatimah Kurniati Abidin, Kurniati Lahsmin, Yulia Kirana Lapi, Sulaiha Lorna, Lorna Makdalena, Makdalena Manullang, Marihot Marasabessy, Nafsia Mas'ud Muhammadiah Megawati, Andi Misdawati, Misdawati Misnawati Misnawati Mudinillah, Adam Muh Said Lanto Muh. Said L Muhammad Basir Muhammad Yunus Muhammad Zaini Muis, Andi Abd. Mulia, Ayu Munafri, Yusuf Muniardi, Muniardi Muthiah K, Iin Naldi, Anggun Nordiansyah, Nordiansyah Novi Dwi Yuliani nur subiantoro Nurhalima, Nurhalima Nurjannah Nurjannah Nurul Amalia Nurul Fuadi Oktarina, Angela Parinduri, Ramadha Yanti Prasepvianto Estu Broto Priono, Joko Puteri, Erlin Nur Rizky Amalia Rahmi, Isnaini Rahmiyati Rahmiyati, Rahmiyati Rani, Sefrilita Risqi Adikaning Rani, Sefrilita Risqi Adikaning Rani ratih ratih Razali, Muhammad Refnizuida, Refnizuida Reza Nurul Ichsan Ridwang Ridwang, Ridwang RINI RINI Riska Safitri, Riska Rosdiana Rosdiana Rosmiati Rosmiati Roswita Oesman Ruga, Ritbey Rusidah, Siti Rusvini, Rusvini Saharuddin, Nurjayanti Sahruddin, Alphian Samah, Eri Saparuddin Latu Sari, Riska Mayang Sibuea, Nunti Siregar, Imanuddin Siti Aminah Situmeang, Mahyudin Soleh, Nursanti Stevandy, Matias Suhelmi, Suhelmi Sukuria, Sukuria Syah, Justiyulfah SYAHYADI, ASEP INDRA Tajudin, Suaib Tampubolon, Manner Taruna Syah, Ikrar Tulim, Anto Wahyuni, Ayusari Wahyuni, Irmah Winni Astuti, Winni Yani, Lusi Yeriana, Yeriana Yoga Yuniadi Zaid, Muhammad Zakiah, Nur Zamriyetti, Zamriyetti Zelviani, Sri