Pemberdayaan wanita usia subur dan remaja di lakukan agar para wanita tersebut mampu membawa dirinya dan menempatkan dirinya di masa depan saat mereka dewasa. Remaja putri merupakan kelompok yang rawan kekurangan zat gizi, dan remaja yang kurang gizi dan anemia beresiko melahirkan anak yang stunting dan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Adapun daerah binaan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini adalah Nagari Sungai Nyalo, Kecamatan Koto XI Tarusan, dengan sasaran mitra adalah remaja putri. Tujuan pengabdian ini adalah memberdayakan remaja putri, menambah pengetahuan dan keterampilan serta meningkatkan derajat kesehatan bagi remaja. Kegiatan yang di lakukan adalah dengan memberikan pelatihan pengolahan produk perikanan, dan penyuluhan kebutuhan gizi seimbang untuk remaja. Metode dalam kegiatan ini melalui penyuluhan kebutuhan gizi seimbang remaja dan kesehatan tentang pola hidup sehat, serta di berikan pelatihan pengolahan produk perikanan, memasukkan program penyuluhan kebutuhan gizi seimbang dalam kegiatan Posyandu Remaja yang di laksanakan sekali sebulan dan Pelatihan pengolahan produk perikanan yaitu membuat baso ikan, kaki naga, nugget ikan, dimsum dan sosis ikan. Produk yang dihasilkan dapat menjadi usaha baru untuk meningkatkan pendapatan Masyarakat terutama remaja. Hasil kegiatan pengabdian ini menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada pengetahuan dan keterampilan peserta setelah mengikuti pelatihan. Rata-rata skor pengetahuan tentang stunting sebelum kegiatan adalah 6,8 dan rata-rata skor pengetahuan setelah kegiatan 8,5, lebih tinggi dibandingkan sebelum kegiatan dilaksanakan dengan (p<0,05). Kesimpulan pencegahan stunting pada anak balita tidak hanya menjadi tanggung jawab orang tua, tetapi juga perlu melibatkan remaja putri sebagai calon ibu masa depan dan kelompok wanita usia subur. Hasil kajian di Kanagarian Sungai Nyalo menunjukkan bahwa pemberdayaan Wanita usia subur dan remaja putri melalui peningkatan pengetahuan gizi, kesehatan reproduksi, serta keterampilan dalam memilih dan mengelola pangan lokal, memiliki peran penting dalam memutus mata rantai penyebab stunting. Upaya ini mampu menanamkan kesadaran sejak dini mengenai pentingnya kesehatan ibu dan anak, sehingga dapat menekan risiko terjadinya stunting di masa mendatang. Oleh karena itu, program pemberdayaan remaja putri terbukti menjadi strategi preventif yang efektif dalam upaya pencegahan stunting, sekaligus berkontribusi dalam mencetak generasi sehat, cerdas, dan produktif di Kanagarian Sungai Nyalo.