Claim Missing Document
Check
Articles

Pengaruh Volunteer Gerakan SUMUT Mengajar Terhadap Kesiapan Menjadi Calon Pendidik PAI Kab. Langkat Widya, Nabila; Albina, Meyniar
Kamaya: Jurnal Ilmu Agama Vol 8 No 3 (2025)
Publisher : Jayapangus Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37329/kamaya.v8i3.4827

Abstract

Volunteering serves as an important avenue for university students, particularly prospective teachers, to develop soft skills, broaden social experiences, and enhance their readiness for the workforce. This study aims to examine the influence of participation in volunteering activities, specifically through Gerakan Sumut Mengajar (GSM), on the readiness of prospective Islamic Religious Education (PAI) teachers. The research employed a quantitative method with a correlational approach. The sample consisted of 100 respondents who were GSM alumni, selected through purposive sampling. Data were collected using questionnaires and analyzed through correlation tests, simple linear regression, and the coefficient of determination. The findings indicate a significant relationship between volunteering and teacher readiness, with a correlation value of r = 0.656. The coefficient of determination analysis shows that GSM volunteering contributes 43.1% to the readiness of prospective PAI teachers. These results highlight that volunteering experiences play a positive role in fostering the professional, social, and personal readiness of future educators, making it a valuable complement to field practice programs in higher education.
Analisis Efektivitas Penerapan Metode Ceramah Sebagai Strategi Pembelajaran Harahap, Intan Insyani; Albina, Meyniar
AZKIYA Vol 8 No 1 (2025): Januari-Juni 2025
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Kutai Kartanegara Tenggarong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53640/bkfere92

Abstract

One of the most widely used teaching methods in the teaching and learning process is lecture, which is carried out by providing subject matter to students in an expressive or exclusive manner to achieve perfect learning objectives. In this day and age, the selection of learning strategies is more modern, learning strategies are combined with the use of technology so that they are more sophisticated and interesting. In this study, the author wants to analyze how effective the lecture method can be applied, whether it is still effective and efficient as it used to be or vice versa. Researchers use direct interview methods to get more accurate and relevant information about how effective the cerama method is as a learning strategy.
Kreativitas Guru PAI dalam Mengembangkan Materi Pembelajaran di SD IT Ghafa Kecamatan Medan Deli Siahaan, Muhammad Iqbal Ardian Toni; Mahariah, Mahariah; Albina, Meyniar
Fatih: Journal of Contemporary Research Vol. 2 No. 2 (2025): July-December
Publisher : Yayasan Zia Salsabila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61253/4gtcc470

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan guru PAI dalam mengembangkan materi pembelajaran secara kreatif serta kemampuan dalam memanfaatkan sumber belajar dalam mengembangkan materi pembelajaran di SD IT Ghafa Kecamatan Medan Deli. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data terdiri dari observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Kemampuan guru PAI dalam mengembangkan materi secara kreatif di SD Kecamatan Medan Deli pada pelaksanaannya sudah dilakukan dengan baik dan dapat bermakna dan bernilai kreatif bagi peserta didik. Guru menggunakan media digital seperti video pembelajaran, e-book, dan materi interaktif lainnya yang relevan dengan kurikulum. Selain itu, kegiatan praktik langsung seperti wudu‟, salat, tayamum, penyelenggaraan jenazah, mengaji, serta hafalan surat dan doa sehari-hari dilakukan untuk membiasakan siswa menerapkannya dalam kehidupan sehari hari. Kemampuan guru PAI di SD IT Ghafa Kecamatan Medan Deli dalam memanfaatkan sumber belajar dalam mengembangkan materi pembelajaran merupakan wujud komitmen untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna dan kontekstual. Dengan memadukan sumber belajar tradisional dan modern, lingkungan sekitar, serta pengalaman nyata, guru PAI mampu mengembangkan materi pembelajaran yang tidak hanya memperkaya pengetahuan agama siswa tetapi juga membentuk karakter Islami yang kokoh. Hal ini sejalan dengan visi SD IT Ghafa untuk mewujudkan generasi Quran yang mandiri, cinta ilmu, mampu bekerja sama dalam akademi dan ekstrakurikuler serta berakhlakul karimah.
Implementation of Wahdatul Ulum at FITK UINSU Medan Nasution, Abdul Fattah; Albina, Meyniar; Syaifullah, Muhammad
Ta'allum: Jurnal Pendidikan Islam Vol 11 No 2 (2023)
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21274/taalum.2023.11.2.312-338

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan karena adanya dikotomi keilmuan yang selama ini terjadi, khususnya di Perguruan Tinggi. Penelitian ini berlokasi di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara dengan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan metode wawancara dan dokumentasi. Sumber data penelitian ini adalah Dekan, Wakil Dekan I, Dosen Mata Kuliah Wahdatul Ulum, Sekretaris Pusat Wahdatul Ulum dan Mahasiswa yang sudah belajar Wahdatul Ulum. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Nilai-nilai Wahdatul Ulum telah termaktub dalam visi-misi sesuai Statuta Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Medan dan keluarnya aturan bahwa pembelajaran Wahdatul Ulum khususnya mata kuliah adalah wajib untuk seluruh fakultas dan prodi, maka Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan menerapkan mata kuliah Wahdatul Ulum dilaksanakan pada semester awal sejak tahun 2021-2022. Selain menjadikan Wahdatul Ulum sebagai mata kuliah, Pimpinan (Dekan) juga menerapkan seluruh perangkat pembelajaran khususnya RPS berbasis Wahdatul Ulum. Hal ini sesuai hasil temuan bahwa FITK memprogramkan rapat untuk penyusunan RPS berbasis Wahdatul Ulum. Pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, bahwa pembelajaran Wahdatul Ulum sudah diterapkan pada jenjang S1 dan untuk S2 dan S3 dengan program yang diorientasikan pada kemampuan riset tentang keilmuan, masalah kebangsaan, dan peradaban; (2) Pembelajaran Wahdatul Ulum di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan berjalan dengan baik, hal ini sejalan dengan hasil wawancara Dekan dan Wakil Dekan 1 FITK, hal ini senada dengan sekretaris pengurus pusat Wahdatul Ulum, yaitu bapak Dr. Mohammad Al Farabi, M.Ag serta Dosen Pengampu Mata Kuliah Wahdatul Ulum. Berdasarkan dari hasil wawancara, bahwa pernyataan dosen pengampu mata kuliah Wahdatul Ulum, menerima pembelajaran Wahdatul Ulum. Nilai-nilai Wahdatul Ulum sudah terintegrasi dalam RPS dari semua mata kuliah dan seluruh mahasiswa yang belajar wahdatul ulum menerima pembelajaran Wahdatul Ulum, dalam arti bahwa pembelajaran Wahdatul Ulum sudah terlaksana dengan baik; dan (3) Pembelajaran Wahdatul Ulum dapat mengembangkan pola pikir mahasiwa dengan integrasi keilmuan, tanpa adanya dikotomi keilmuan. Pembelajaran Wahdatul Ulum meningkatkan kesadaran mahasiswa bahwa sumber keilmuan adalah Allah Swt, maka dengan menyadari sumber keilmuan dan menyadari bahwa semua ilmu saling berkaitan, pola pikir mahasiswa terbuka dan dapat menerima kekurangan serta menghilangkan dikotomi keilmuan dalam diri mahasiswa. Mahasiswa yang belajar Wahdatul Ulum, memiliki pemikiran yang terbuka, menerima kekurangan, dan mental kuat dalam menghadapi masalah, hal ini sesuai pada hasil temuan dari indikator growth mindset.
Media Kerjasama Guru PAI dan Orang Tua dalam Membentuk Sikap Multikultural Siswa di SMP Muhammadiyah 48 Medan Zahra, Siti; Albina, Meyniar
Kamaya: Jurnal Ilmu Agama Vol 8 No 4 (2025)
Publisher : Jayapangus Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37329/kamaya.v8i4.4962

Abstract

This study aims to explore the role of collaborative media between Islamic Education (PAI) teachers and parents in shaping students’ multicultural attitudes at SMP Muhammadiyah 48 Medan. The study is based on the importance of multicultural education in fostering tolerance, appreciation of diversity, and mutual respect among students. The research employed a qualitative case study design. Data were collected through observations, interviews with PAI teachers, students, and parents, questionnaires, and documentation, and were validated using source triangulation. Data analysis was conducted descriptively to illustrate the role of collaborative media in developing students’ multicultural attitudes. The results show that media such as class WhatsApp groups, regular teacher-parent meetings, and active communication are effective in enhancing interaction and students’ understanding. Supporting factors include school principal support, parents’ readiness, and ease of communication, while constraints involve limited time and technical obstacles. This synergy effectively increases students’ awareness of tolerance, appreciation of cultural and religious diversity, and social skills that promote mutual respect. In conclusion, consistent collaboration between PAI teachers and parents through communication media plays a crucial role in shaping students’ multicultural attitudes. Support from all stakeholders and the effective use of media are key to the success of multicultural education in schools.
EFEKTIVITAS PEMBINAAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KEPADA NARAPIDANA; STUDI KASUS LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II B TANJUNGBALAI Raudhoh, Fiza; Nahar, Syamsu; Albina, Meyniar
Scolae: Journal of Pedagogy Vol 7 No 1 (2024): Volume 7 (1) Juni 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Dampal Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56488/scolae.v7i1.128

Abstract

The purpose of this research is to determine the planning, implementation and effectiveness of providing Islamic religious education to prisoners at the Class II B Tanjungbalai Penitentiary. This research uses qualitative research methods with an empirical research type, and is field research with a qualitative descriptive research analysis model. The research was conducted at the Class II B Tanjungbalai Correctional Institution located on Jl. Mosque, Simardan Island Tanjungbalai with research time April to June. The result of this research is a coaching plan with the aim of changing the individual into a better person. Implementation of Islamic religious education guidance for prisoners at the Class II B Tanjungbalai Penitentiary is carried out every Monday-Thursday for male prisoners, for women on Wednesdays and Fridays, with an allocation of 2 hours per day starting from 09.00-11.00 in the mosque for men and in the hall for woman. The existing activities include performing Duha prayers, learning and teaching the Koran, then teaching materials. Teaching materials vary from monotheism, worship, and so on. The methods used were lectures and questions and answers, the media used were whiteboards and loudspeakers. The effectiveness of Islamic religious education development is considered effective based on principles and measurements, as evidenced by changes in existing attitudes and the active involvement of prisoners in every religious activity, especially men. Other evidence is that there is an implementation of sustainability by former prisoners who are found to be consistent with their lives as good people.
Hakikat Pendidikan Multikultural: Upaya Mewujudkan Masyarakat Toleran dan Inklusif Azhari, Putri; Albina, Meyniar
EDU SOCIETY: JURNAL PENDIDIKAN, ILMU SOSIAL DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 4 No. 3 (2024): Oktober 2024-Januari 2025
Publisher : Association of Islamic Education Managers (Permapendis) Indonesia, North Sumatra Province

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56832/edu.v4i3.504

Abstract

Pendidikan multikultural merupakan pendekatan dalam sistem pendidikan yang bertujuan untuk mengakomodasi dan menghargai keberagaman budaya, etnis, agama, bahasa, dan latar belakang sosial siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengertian dan hakikat pendidikan multikultural dalam konteks pendidikan di Indonesia. Metodologi yang digunakan adalah library research atau studi pustaka, di mana data dikumpulkan dari berbagai sumber tertulis seperti buku, jurnal, artikel ilmiah, serta dokumen terkait pendidikan multikultural. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan multikultural tidak hanya mencakup pengetahuan tentang budaya-budaya lain, tetapi juga mempromosikan sikap toleransi, pemahaman lintas budaya, dan keterampilan untuk mengatasi konflik yang muncul dari perbedaan sosial. Kesimpulannya, pendidikan multikultural berperan penting dalam membentuk masyarakat yang inklusif dan adil, serta mendukung pembelajaran yang holistik dan partisipatif.
Pendidikan Multikultural: Membangun Kesatuan Dalam Keanekaragaman Nasution, Rahmad; Albina, Meyniar
Scholars: Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan Vol. 2 No. 2 (2024): SCHOLARS: Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan
Publisher : P3M POLITEKNIK NEGERI AMBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31959/js.v2i2.2781

Abstract

Indonesia, sebagai sebuah bangsa yang kaya akan keberagaman budaya, agama, suku, dan bahasa, menghadapi tantangan dalam menjaga persatuan dan harmoni sosial di tengah keanekaragaman tersebut. Multikulturalisme di Indonesia merupakan suatu keniscayaan yang harus diterima dan dikembangkan untuk menciptakan kehidupan yang harmonis. Namun, kenyataan menunjukkan bahwa wajah multikulturalisme di Indonesia masih jauh dari ideal. Berbagai potensi konflik berbasis identitas menunjukkan bahwa pemahaman dan penerapan nilai-nilai multikultural masih memerlukan penguatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran pendidikan multikultural dalam membangun kesatuan di tengah keanekaragaman, mengidentifikasi kendala yang dihadapi dalam implementasinya, serta merumuskan strategi yang efektif dan kontekstual untuk penerapan pendidikan multikultural. Dengan menggunakan metode studi pustaka, penelitian ini mengumpulkan data teoritis sekunder dari literatur yang relevan untuk mendukung proses analisis. Hasil kajian menunjukkan bahwa pendidikan multikultural memberikan pemahaman bahwa keberagaman adalah kehendak ilahi yang patut dihormati dan disyukuri. Pendidikan ini juga mengajarkan bagaimana hidup dalam keragaman dengan menjunjung tinggi semangat toleransi, inklusivitas, dan saling menghormati. Keberhasilan pendidikan multikultural ditandai dengan terbentuknya masyarakat yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap toleran, sehingga mampu menciptakan hubungan sosial yang harmonis tanpa konflik yang disebabkan oleh perbedaan identitas. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pendidikan multikultural memiliki peran strategis dalam mencegah konflik berbasis perbedaan, memperkuat kohesi sosial, dan membangun masyarakat yang inklusif. Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan kolaborasi antara pemerintah, institusi pendidikan, tokoh masyarakat, dan individu dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung pemahaman dan penerapan nilai-nilai multikultural secara berkelanjutan.
Manajemen Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Madrasah Aliyah Negeri Labuhanbatu Nasution, Abdul Fattah; Albina, Meyniar
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 11 No. 03 (2022): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v11i03.3063

Abstract

Manajemen kajiannya menekankan pada proses mengatur, adanya kerjasama antar berbagai unsur dalam organisasi, adanya usaha memanfaatkan sumber daya yang dimi1iki organisasi dan adanya tujuan. Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Manajemen Kurikulum merupakan segenap proses usaha bersama untuk memperlancar pencapaian tujuan pengajaran dengan titik berat pada usaha, meningkatkan kualitas interaksi dalam proses pembelajaran. Manajemen kurikulum merupakan suatu yang sangat urgen dalam proses pembelajaran. Pendidikan Agama Islam di Madrasah Aliyah Negeri Labuhanbatu merupakan mata pelajaran yang urgen sebagaimana perda yang telah ditetapkan. Untuk memksimalkan pembelajaran pendidikan Agama Islam tentunya sangat dibutuhkan manajemen kurikulum yang tepat. Diantara manajemen kurukulum yang diuraikan pada artikel ini adalah perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kurikulum Pendidikan Agama Islam di Madrasah Aliyah Negeri Labuhanbatu.
Internalization of Islamic Education Values Through The Practice of Dhikr For Students Albina, Meyniar; Nasution, Abdul Fattah
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 12 No. 03 (2023): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v12i03.4434

Abstract

The processing of the heart, which is essential to the development of the Muslim personality, can only be accomplished through dhikr. This study aims to examine the character-building habit of remembering that students at SMAN 2 Medan follow. It is used by SMAN 2 Medan to mold student character. Researchers combined an analytical descriptive study method with a qualitative approach. Combining observation, interviewing, and documentation studies to gather data Additionally, data analysis uses data display and data reduction methods to draw conclusions. The findings revealed that: (1) Dhikr dahr, Dhikr sir, and Dhikr fi'ly were the forms of Dhikr education that were used; (2) Dhikr's contribution to forming the character of the nation's generation is to ingrain Dhikr firmly into the hearts of generations; (3) The supporting factor for the practice of this Dhikr is the policy of the relevant school. While students' feelings of lethargy are the main barrier, and (4) Dhikr strongly encourages the development of Muslim qualities in students.