Claim Missing Document
Check
Articles

Peran Nilai Anti-Kekerasan dalam Membentuk Karakter Peserta Didik dalam Pendidikan Islam Chairuna, Sasmita; Albina, Meyniar
Khazanah : Journal of Islamic Studies Volume 3 Nomor 4 November (2024)
Publisher : Pusdikra Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51178/khazanah.v3i4.2262

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan peran nilai anti-kekerasan dalam membentuk karakter peserta didik dalam pendidikan Islam. Fokus utama penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi bagaimana nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran Islam, seperti kedamaian, kasih sayang, dan penghormatan terhadap martabat manusia, dapat diterapkan dalam lingkungan pendidikan untuk mencegah kekerasan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka dengan pengumpulan data melalui dokumentasi yang terkait dengan tema nilai anti-kekerasan dalam pendidikan Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan Islam memiliki peran strategis dalam membentuk karakter peserta didik yang berbasis nilai anti-kekerasan. Hal ini tercermin dalam pengembangan kebijakan sekolah yang menekankan pentingnya penghargaan terhadap perbedaan dan penerapan prinsip-prinsip keadilan. Selain itu, pentingnya peran guru sebagai teladan dan pembimbing yang dapat mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam pembelajaran dan kehidupan sehari-hari. Satuan pendidikan Islam juga perlu menumbuhkan budaya damai melalui sikap saling menghargai, menyelesaikan konflik dengan cara damai, serta mendukung terciptanya lingkungan yang aman dan kondusif untuk belajar. Dengan demikian, pendidikan Islam tidak hanya berfungsi untuk mengajarkan ilmu pengetahuan, tetapi juga untuk membentuk karakter peserta didik yang mampu hidup berdampingan dalam kedamaian dan saling menghormati.
Pengaruh Model Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Pahmi, Alwan Sadni; Albina, Meyniar
Munaddhomah: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol. 4 No. 3 (2023): Management of Islamic Education
Publisher : Prodi Manajemen Pendidikan Islam Pascasarjana Institut Pesantren KH. Abdul Chalim Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31538/munaddhomah.v4i3.673

Abstract

The purpose of this research is to investigate whether or not the discovery learning model improves students' knowledge of Islamic religious education while they are enrolled in class X at SMA Negeri 3 Kutacane. Experimental quantitative research is used in this study, and the research method that is utilized is a quasi-experimental design. Class X IPA 1 will serve as the experimental class, while class X IPA 2 will play the role of the control class in this research design. Both a Pre-test and a Post-test are included in the testing procedure for the research. On the basis of the findings of the research, a reliability value of 0.550 exceeded the r-table threshold of 0.05. When the sig value for testing the hypothesis is acquired and it is found to be 0.001 more than 0.005, the hypothesis H0 is found to be false. It is possible to draw the conclusion that there is a substantial gap between the learning outcomes attained by students in the experimental class who utilized the discovery learning model and those of students in the control class who utilized the traditional learning model.
Kahoot-Based Learning and Students’ Critical Thinking in Islamic Education Khairani, Lusi; Albina, Meyniar
Academia Open Vol. 10 No. 2 (2025): December
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21070/acopen.10.2025.12840

Abstract

General Background: The integration of digital learning media has become essential in modern education to enhance student engagement and higher-order thinking skills. Specific Background: In Islamic Religious Education (PAI), students’ critical thinking abilities often remain low due to conventional lecture-based approaches, as observed at SMP IT Nurul Ilmi Medan. Knowledge Gap: Although previous studies highlight the benefits of game-based learning platforms such as Kahoot, limited research explores how its implementation specifically shapes learning processes, teacher strategies, and students’ critical thinking skills within PAI classrooms. Aims: This study investigates the implementation of Kahoot in PAI learning and examines its role in improving students’ critical thinking abilities. Results: Findings show that Kahoot increases student participation, creates an enjoyable and interactive learning atmosphere, and enhances analytical, evaluative, and reflective thinking as evidenced by improved learning engagement and performance. Supporting factors include school Wi-Fi, teacher readiness, and student motivation, while inhibiting factors involve device limitations and unstable internet access. Novelty: This study provides an in-depth qualitative analysis of Kahoot’s pedagogical integration, moving beyond outcome evaluation to examine learning dynamics and contextual challenges. Implications: Kahoot serves as an effective digital strategy to foster critical thinking in PAI learning and supports the principles of 21st-century education and the Pancasila Student Profile. Highlights: Kahoot improves student engagement and strengthens critical thinking in PAI learning. Implementation success depends on teacher readiness, supportive infrastructure, and meaningful question design. Game-based learning offers an effective strategy aligned with 21st-century education demands. Keywords: Kahoot, Islamic Education, Critical Thinking, Digital Learning, Gamification
Media Pembelajaran Bagi Anak SMP dengan Kategori Inklusif dan Multikultural Muhammad Erde, Fakhry; Albina, Meyniar
Jurnal Kualitas pendidikan (JKP) Vol 3 No 3 (2025)
Publisher : CV Edu Tech Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengkaji peran media pembelajaran dalam mendukung proses belajar siswa SMP di lingkungan kelas yang bersifat inklusif dan multikultural. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana media pembelajaran yang dirancang secara tepat dapat meningkatkan pemahaman, partisipasi, serta penghargaan siswa terhadap keberagaman. Pendekatan penelitian menggunakan metode kualitatif melalui observasi kelas, wawancara dengan guru dan siswa, serta telaah literatur yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran yang interaktif, adaptif, dan responsif terhadap budaya mampu meningkatkan motivasi belajar, memenuhi kebutuhan siswa dengan kemampuan yang beragam, serta menumbuhkan sikap empati, toleransi, dan saling menghargai. Selain itu, penggunaan media inklusif mendorong keterlibatan aktif, mengurangi hambatan belajar, dan menciptakan suasana pendidikan yang adil serta ramah bagi seluruh peserta didik. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan media pembelajaran inklusif dan bercorak multikultural menjadi strategi penting dalam mewujudkan pembelajaran yang berkualitas, setara, dan bermakna di tingkat SMP. Temuan ini diharapkan dapat menjadi rujukan bagi guru, sekolah, dan pemangku kebijakan dalam memperkuat praktik pendidikan yang inklusif serta membangun lingkungan belajar yang harmonis.
Amanah Ketuhanan dan Kemanusiaan dalam Nilai-Nilai Islam Albina, Meyniar; Maulida, Sri Aqilah
Scholars: Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan Vol. 3 No. 1 (2025): SCHOLARS: Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan
Publisher : P3M POLITEKNIK NEGERI AMBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31959/js.v3i1.2907

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsep amanah ilahi dan kemanusiaan dalam Islam sebagai prinsip fundamental yang membentuk identitas serta tanggung jawab spiritual dan sosial setiap Muslim. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan riset kepustakaan, yang menganalisis literatur dan sumber tekstual Islam yang relevan. Sumber data primer diperoleh dari buku, jurnal, dan artikel terkait yang membahas prinsip-prinsip ketuhanan dan kemanusiaan dalam ajaran Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa amanah ilahi mencakup hubungan vertikal antara manusia dan Allah SWT melalui ibadah dan ketaatan, sedangkan amanah kemanusiaan mencakup tanggung jawab horizontal dalam interaksi sosial, yang diwujudkan melalui prinsip keadilan, kasih sayang, dan toleransi. Islam menempatkan manusia sebagai pengelola di muka bumi yang memiliki amanah untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan spiritual dan sosial. Penelitian ini juga menemukan bahwa moderasi beragama dan kolaborasi lintas agama merupakan kunci untuk menjaga keseimbangan antara amanah ilahi dan kemanusiaan guna menciptakan masyarakat yang adil dan damai. Tantangan utama yang dihadapi dalam menjalankan kedua amanah ini antara lain fanatisme agama, ketidakmampuan memahami pluralisme, dan tekanan sosial yang seringkali mengganggu keseimbangan spiritual dan sosial seorang Muslim. Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam membangun pemahaman etika dan praktis bagi individu Muslim dalam menyelaraskan aspek spiritual dan sosial dalam kehidupan modern.