Claim Missing Document
Check
Articles

POTENSI ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN JERUJU (Acanthus ilicifolius) TERHADAP Vibrio harveyi SECARA IN VITRO Gina Saptiani; Slamet Budi Prayitno; Sutrisno Anggoro
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 7, No 1 (2013): March
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.115 KB) | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v7i1.558

Abstract

Untuk mengetahui potensi antibakteri dan konsentrasi optimal jeruju (Acanthus ilicifolius), dilakukan uji daya hambat ekstrak dan fraksi daun terhadap pertumbuhan Vibrio harveyi, bakteri penyebab penyakit pada udang. Daun yang sudah dikeringanginkan diekstraksi dengan metanol, sehingga didapatkan ekstrak kasar (crude). Sebagian dari ekstrak kasar dilakukan fraksinasi dengan metode kolom silika gel dengan pelarut n-heksan, etil asetat, n-butanol, etanol, dan metanol. Uji daya hambat dilakukan dengan agar disc diffusion method. Perlakuan yang diberikan adalah ekstrak kasar, fraksi n-heksan, etil asetat, n-butanol, etanol, dan metanol yang masing-masing konsentrasinya 50-1000 ppm, yang diberikan pada kultur V. harveyi pada media Triptic Soy Agar (TSA). Fraksi etil asetat menunjukkan daya hambat terbaik (12 mm), diikuti ekstrak (11,33 mm), dan fraksi n-butanol (11 mm).
POTENSI ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN JERUJU (Acanthus ilicifolius) TERHADAP Vibrio harveyi SECARA IN VITRO Gina Saptiani; Slamet Budi Prayitno; Sutrisno Anggoro
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 7, No 1 (2013): March
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v7i1.558

Abstract

Untuk mengetahui potensi antibakteri dan konsentrasi optimal jeruju (Acanthus ilicifolius), dilakukan uji daya hambat ekstrak dan fraksi daun terhadap pertumbuhan Vibrio harveyi, bakteri penyebab penyakit pada udang. Daun yang sudah dikeringanginkan diekstraksi dengan metanol, sehingga didapatkan ekstrak kasar (crude). Sebagian dari ekstrak kasar dilakukan fraksinasi dengan metode kolom silika gel dengan pelarut n-heksan, etil asetat, n-butanol, etanol, dan metanol. Uji daya hambat dilakukan dengan agar disc diffusion method. Perlakuan yang diberikan adalah ekstrak kasar, fraksi n-heksan, etil asetat, n-butanol, etanol, dan metanol yang masing-masing konsentrasinya 50-1000 ppm, yang diberikan pada kultur V. harveyi pada media Triptic Soy Agar (TSA). Fraksi etil asetat menunjukkan daya hambat terbaik (12 mm), diikuti ekstrak (11,33 mm), dan fraksi n-butanol (11 mm).
Osmoregulation performance, condition factor, and gonad maturity of tilapia (Oreochromis niloticus) in Cengklik reservoir, Boyolali Akbar Aryansyah; Sutrisno Anggoro; Norma Afiati
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal Acta Aquatica: Jurnal Ilmu Perairan, Vol. 10: No. 1 (April, 2023)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aa.v1i2.9356

Abstract

Osmoregulation is a physiological adjustment mechanism of fish to environmental conditions. Fish growth performance will reduce when a large amount of energy is redirected for the osmoregulation process. The purpose of this study was to determine the osmotic work level (OWL), osmoregulation pattern, condition factor (K), gonad maturity stages (GMS) and analyze the relationship between OWL with condition factor and GMS of tilapia collected from three floating net cages in Cengklik reservoir, Boyolali. Samples were collected during March – April 2022 followed by some allometric measurements and regression analyses. The OWL of tilapia at the three cages ranged from 4 – 10 mOsm/L H2O; they performed a hyperosmotic osmoregulation pattern. The condition factor of male and female tilapia were1,86±0,21 and 1,89±0,18. GMS of both male and female tilapia was dominated by GMS IV with a fecundity of 9408±2092.54 eggs. OWL did not reveal a significant effect on condition factors or on the GMS of tilapia (p0.05). Pearson correlation test showed a weak relationship between OWL with condition factors (r = 0,204) and tilapia GMS (r = -0,001). Therefore, tilapia uses less energy in osmotic work to produce good growth performance because it has more energy for growth, as indicated by the high condition factor (K1) and domination by fish with GMS IV level of mature gonads.Keywords: Condition Factor; Gonad Maturity; Fish Cages; Oreochromis niloticus; Osmoregulation
Coastal Area Management Based on Disaster Mitigation: A Case Study in Purworejo Regency, Indonesia Wahju Krisna Hidajat; Sutrisno Anggoro; Najib Najib
Indonesian Journal on Geoscience Vol. 8 No. 2 (2021)
Publisher : Geological Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17014/ijog.8.2.147-156

Abstract

DOI:10.17014/ijog.8.2.147-156Indonesia is an archipelago blessed with the wealth of coastal resources, but also with the risk of natural hazards including tectonic earthquake and tsunami. This potential risk is high in the Purwodadi Subregency, Purworejo Regency, Indonesia, because of its location in an active subduction zone at the edge of the Indian Ocean. Therefore, this study was conducted in the region located on the southern coast of Java Island. The high probability of disaster in the area needs a proper coastal management strategy and mitigation measures. Hence, this study aims to establish an appropriate policy using the strength-weakness-opportunity-threat (SWOT) analysis. Furthermore, the data obtained from this novel analysis include the population and social vulnerability, geological conditions, landuse allocation, and disaster strategies. Each is carefully assessed and then incorporated into the matrix to obtain the result. In addition, the alternative strategies used are the development of disaster mitigation facilities, infrastructure, and institutional strengthening.
Spatial Analysis of Lymphatic Filariasis Case and Mosquito Resting Place in Rural Area of Brebes Regency, Indonesia Siwiendrayanti, Arum; Anggoro, Sutrisno; Nurjazuli, Nurjazuli
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 19, No 1 (2023)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v18i3.40561

Abstract

Brebes Regency is an endemic area of Lymphatic Filariasis (LF) and has the highest number of LF cases in Central Java Province, Indonesia. Despite it is located in the coastal region, which is already known as one of the risk factors of LF, the LF case is distributed more in rural areas, away from the shoreline. Adult mosquitoes need a particular site, called a resting place, to rest after and before biting for a blood meal. The purpose of this study was to analyze spatially the distribution of LF cases and mosquito resting places in three subdistricts whose highest LF case is in the Brebes Regency. The three subdistricts are rural areas. The observed resting places were cattle pens, unmaintained bushes, and maintained bushes. The data of LF patients were obtained from the Health Office of Brebes Regency, which stood at 14 patients. Spatial mapping of LF case and mosquito resting place distribution was composed. 4 patients were located in the mosquito flight radius from unmaintained bushes, 3 patients were located in the mosquito flight radius from cattle pen, and 7 patients were located in the mosquito flight radius from both unmaintained bushes and cattle pen. It indicated unmaintained bushes, together with cattle pen, are the favorable resting place contributing to LF transmission.
Status Kualitas Air dan Trofik-Saprobik Perairan di muara Sungai Serayu, Cilacap Minawati, Iis; Anggoro, Sutrisno; A'in, Churun
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 10, No 1 (2023): MAQUARES
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/marj.v10i1.28011

Abstract

Muara Sungai Serayu terletak di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, yang salah satu fungsinya adalah sebagai jalur migrasi ikan sidat (Anguila spp.). Pembuangan limbah PLTU, penambangan pasir dan limbah domestik ke dalam Muara ini diduga memberikan dampak negatif, yaitu dapat menurunkan kualitas perairan yang berpotensi terganggunya kehidupan biota akuatik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesuburan muara akibat adanya masukan limbah dan hubungannya dengan kualitas air. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan Oktober dan November 2019 di Muara Sungai Serayu dan Bendung Gerak Kebasan. Penelitian ini menggunakan metode Purpossive Random Sampling dengan analisis deskriptif. Pengambilan sampel air dilakukan di 4 stasiun dengan 7 titik sampling.  Metode analisis kesuburan perairan menggunakan analisis TROSAP (Trofik-Saprobik), dengan pendekatan TSI (Trofik-Saprobik Index). Pendekatan TSI ini menggunakan parameter jenis fitoplankton yang ditemukan di Muara Sungai Serayu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Komunitas fitoplankton yang terdapat di muara Sungai Serayu terdapat 24 spesies pada pasang dan surut. Berdasarkan nilai kelimpahan dengan rata-rata 129.000 sel/L pada kondisi pasang dan 120.643 sel/L pada kondisi surut.  Rata-rata nilai Saprobik Indeks (SI) pada saat pasang 1,28 dan 1,2 pada saat surut dan Tropik Saprobik Indeks 1,79 ketika pasang dan 1,52 ketika surut. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tingkat pencemaran di muara Sungai Serayu selamapenelitian dikategorikan sebagai pencemaran ringan(oligosaprobik-β – Mesosaprobik )
Karakteristik Hasil Tangkapan dan Pola Osmoregulasi Larva Ikan Sidat (Anguilla sp.) di Perairan Muara dan Bendung Kebasen Sungai Serayu Khasanah, Nurul; Anggoro, Sutrisno; Purnomo, Pujiono Wahyu
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 10, No 2 (2023): MAQUARES
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/marj.v10i2.28249

Abstract

Sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) No. 13 tahun 2018 tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) Provinsi Jawa Tengah, Sungai Serayu ditetapkan sebagai kawasan alur ruaya ikan Sidat yang perlu dilindungi. Keberhasilan hidup dari ikan Sidat di muara sungai Serayu sangat bergantung pada kelayakan kualitas air, khususnya salinitas, yang mempengaruhi ruaya dan osmoregulasi ikan. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui karakteristik hasil tangkapan dan pola osmoregulasi larva ikan Sidat di perairan Muara sungai Serayu serta mengetahui hambatan bendungan untuk ruaya ikan Sidat. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan yaitu pada bulan Oktober sampai Desember 2019. Larva Sidat yang masuk sungai Serayu yaitu Anguilla bicolor, Anguilla nebulosa, dan Anguilla marmorata. Pola osmoregulasi ikan Sidat di muara sungai Serayu berpola osmokonformer, dan Bendung Kebasen berpola hypoosmotic regulatory dengan Tingkat Kerja Osmotik (TKO) mendekati iso-osmotik (isosalinity) pada media dengan salinitas 0 – 7ppt dengan TKO sebesar 0,17 – 0,58 mOsm/l H2O, dan berpola regulasi hipo-osmotik (hyposmotic regulatory) pada media dengan salinitas 10 – 27ppt dengan nilai TKO sebesar 10,28 – 327, 86 mOsm/l H2O. Salah satu penghalang yang sangat efektif untuk menghentikan ruaya larva ikan Sidat yaitu adanya Bendung Kebasen.
Pola Ionik Udang Jerbung (Penaeus merguiensis) di Perairan Tambak Lorok, Semarang Nurfuad, Ferdian Adam; Suryanti, Suryanti; Jati, Oktavianto Eko; Anggoro, Sutrisno
Jurnal Pasir Laut Vol 7, No 2 (2023): September
Publisher : Master Program of Aquatic Resources Management, Department of Aquatic Resources, Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jpl.2023.58572

Abstract

Udang jerbung (Penaeus merguiensis) ialah jenis udang laut yang cenderung hidup di dasar laut atau bersifat bentik. salinitas yang mengandung ion-ion elektrolit merupakan faktor yang mempengaruhi persebaran dan kelangsungan hidup udang jerbung. Saat lingkungan tidak sesuai, udang akan menggunakan energi ekstra untuk melakukan osmoregulasi hingga batasnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar ion elektrolit udang jerbung di perairan Tambak Lorok. Penelitian dilakukan Juli 2022 hingga Januari 2023. Lokasi penelitian di Dusun Tambak Lorok, Kelurahan Tanjungmas, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kuantitatif, sementara untuk pemilihan lokasi dilakukan melalui metode Purposive Sampling. Hasil yang didapatkan menunjukkan kadar elektrolit media memiliki rata-rata ion Na+ 10,125 mg/kg H2O; K+ 0,35 mg/kg H2O; Ca2+ 0,4 mg/kg H2O, Mg2+ 1,92 mg/kg H2O, dan Cl- 18,4 mg/kg H2O. Sedangkan pada haemolymph udang jerbung didapatkan rata-rata Na+ 9,55 mg/kg H2O; ion K+ 0,35 mg/kg H2O, ion Ca2+ 0,35 mg/kg H2O, ion Mg2+ 4,53 mg/kg H2O, dan ion Cl- sebesar 17,5 mg/kg H2O. Pola ion elektrolit udang jerbung di perairan Tambak Lorok bersifat hipoionik.
Species Composition and Inshore Migration of the Tropical Glass Eels (Anguilla spp.) Recruiting to the Jali River, Purworejo Regency Indrawati, Ayuningtyas; Ibrahim, Putri Sapira; Yalindua, Fione Yukita; Kurniawan, Wanwan; Aisyah, Siti; Anggoro, Sutrisno; Saputra, Suradi Wijaya
Journal of Tropical Biodiversity and Biotechnology Vol 9, No 2 (2024): June
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jtbb.82880

Abstract

Purworejo Regency is located in the south coast of Java where rivers flow into the Indian Ocean. The Jali River in Purworejo becomes a migration route for eels where juvenile eels (glass eels) move from the ocean to freshwater passing through the estuary. During migration, glass eels will make efforts to survive, one of which is to manage their osmotic pressure (osmolarity). With regards to those, a study on the upstream migration of glass eels in Jali River was carried out. Glass eels samplings were conducted using hand-held lift nets at the new moon phase, from 20:00 pm to 4:00 am. Sampling stations included the estuary, a branch river, and below the dam. The osmolarity of both glass eels and media (river water) were measured. Furthermore, the chemical and physical parameters of the waters as the natural habitat for glass eels were also measured. Glass eel samples were then identified to species level. The results showed that glass eels entering the Jali River consisted of Anguilla bicolor bicolor and Anguilla nebulosa nebulosa with the former being the most common. Total length of glass eels ranged between 44.10 to 69.70 mm with total weights 0.08 to 0.54 g. Glass eel migration has a close relation with surface current and tide. The osmotic work level (OWL) of glass eels approaches 0.34 mOsm/l H2O which is close to iso-osmotic. This happened at salinity 0 o/oo so that the glass eels migrate to fresh water which has a lower salinity to achieve iso-osmotic condition. 
Suitability analysis of Lampung Bay waters for grouper Epinephelus sp. farming activities Yulianto, Herman; Hartoko, Agus; Anggoro, Sutrisno; Hasani, Qadar; Mulyasih, Dwi; Delis, Putu Cinthia
Jurnal Akuakultur Indonesia Vol. 16 No. 2 (2017): Jurnal Akuakultur Indonesia
Publisher : Indonesian Society of Scientific Aquaculture (ISSA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3767.377 KB) | DOI: 10.19027/jai.16.2.234-243

Abstract

ABSTRACT Grouper Epinephelus sp. farming activities in Lampung Bay is limited to an area of 77 hectares, while areas that are potential to be used for grouper farming are still very wide. Therefore, this study aimed to assess the suitability of Lampung Bay waters for grouper farming activities. The study was conducted in 20 stations with ecological preference considerations. The parameters observed were physicochemical (water depth, temperature, water transparency, the load of suspended solids, pH, dissolved oxygen, salinity, nitrate, and phosphate) and biological parameters (phytoplankton abundance and chlorophyll-a concentration). After the data were completely obtained, the data were processed into suitability matrix resulting in scores that will be grouped into four classes, namely S1 (highly suitable), S2 (moderately suitable), S3 (marginally suitable), N (not suitable). The geostatistical model was used to perform the earth’s surface mapping based on biotic and abiotic parameters that were analyzed. Based on the results of the analysis in this study, the conditions of Lampung Bay waters were suitable for grouper farming activities. Marine area that could be used for grouper farming was 33,847.12 hectares (S1: 15,712.6 ha, S2: 13,294.7 ha and S3: 4,209.82 ha) in the area around Puhawang Island, Kelagian Island, Maitem Island, Tegal Island to Hurun Bay. Keywords: Lampung Bay, grouper, suitability analysis, fish farming   ABSTRAK Kegiatan budidaya ikan kerapu Epinephelus sp. di Teluk Lampung masih terbatas pada lahan seluas 77 hektar, sedangkan lahan yang berpotensi digunakan untuk budidaya ikan kerapu masih sangat luas. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mengkaji kesesuaian perairan Teluk Lampung untuk kegiatan budidaya ikan kerapu. Penelitian dilakukan di 20 stasiun dengan pertimbangan ecological preference. Parameter yang diamati yaitu parameter fisika-kimia perairan (kedalaman, suhu, kecerahan, muatan padatan tersuspensi, pH, oksigen terlarut,  salinitas, nitrat, dan fosfat) serta parameter biologi (kelimpahan fitoplankton dan konsentrasi klorofil-a). Setelah data parameter terpenuhi, data diolah ke dalam matriks kesesuaian sehingga menghasilkan skor yang akan dikelompokkan ke dalam empat kelas, yaitu S1 (highly suitable), S2 (moderately suitable), S3 (marginally suitable), N (not suitable). Model geostatistik digunakan untuk melakukan pemetaan permukaan bumi berdasarkan data parameter biotik dan abiotik yang dianalisis. Berdasarkan hasil analisis pada penelitian ini, kondisi perairan Teluk Lampung sesuai untuk kegiatan budidaya ikan kerapu. Luas perairan laut yang dapat digunakan untuk kegiatan budidya ikan kerapu yaitu, 33.847,12 hektar (S1: 15.712,6 ha, S2: 13.294,7 ha dan S3: 4.209,82 ha) di daerah sekitar Pulau Puhawang, Pulau Kelagian, Pulau Maitem, Pulau Tegal hingga Teluk Hurun.   Kata kunci: Teluk Lampung, ikan kerapu, analisis kesesuaian, budidaya
Co-Authors - Djuwito - Subiyanto . Supriharyono A'in, Churun A. Hadian Pratama Hamzah Adelia Khrisna Putri agung Suryanto Agus Hartoko Akbar Aryansyah Alifhannizar Marwadi Alva W, Silvia Silvia Grandies Anastia Afika Riza Andi Prasetiawan, Andi Anhar Solichin Anita Karolina Arif Budi Wibowo Arum Siwiendrayanti Ayuningtyas Indrawati Azis Nur Bambang Aziz Nur Bambang Bambang Sulardiono Bambang Yulianto Boedi Hendrarto Delis, Putu Cinthia Dewi, Kartika Puspita Dian Wijayanto Diana Chilmawati Diana Chilmawati Diana Rachmawati Djoko Suprapto Djuwito Djuwito Dwi Mulyasih Dwi Purwantoro Sasongko Dwi Setyoningsih, Dwi Effendy, Irwan Junaedi Erry Wiryani Estherina Magdalena, Estherina Faizin, Khabib Ahsanul Farah Nabila Noersativa Fatima, Shintia Nurul Frida Purwanti Gina Saptiani Hadi Endrawati Haeruddin Haeruddin HARIADI SISWANTORO Haris, Rangga Bayu Kusuma Harisya Diah Suprobo Hartati Dwi Yuningsih Hartuti Purnaweni Henna Rya Abdurachim Herman Yulianto Hermin Pancasakti Kusumaningrum Herry Boesono Husna El Iksiroh I Nyoman Dodik Prasetia I. Kumalasari Ibrahim, Putri Sapira Imai Hideyuki Indah Saraswati Irwani Irwani Isna Yunita Rahmawati Ita Widowati Jafron Wasiq Hidayat Johanes Hutabarat Johanes Hutabarat Johannes Hutabarat Jusup Suprijanto Kurniawan, Wanwan Lachmuddin Sya’rani Lachmuddin Sya’rani Lustianto, Anggi Febri Ma'in, M Minawati, Iis Mostafa Imhmed Ighwerb Muhammad Fadil Muttaqin, Muhammad Fadil Muhammad Zainuri Muhammad Zainuri Muliawati Handayani Mutiara Salsabiela Najib Najib Najib Najib Najib, Najib Niniek Widyorini Norma Afiati Noviana Indrayani Nurbambang, Azis Nurfuad, Ferdian Adam Nurjazuli Nurjazuli Oktavianto Eko Jati Prasetyo, Syarif Prijadi Soedarsono Pujiono Wahyu Purnomo Puryono, Sri Qadar Hasani Retno Hartati Reza Maulana Richa Rizki Budiasti Rose Dewi Rose Dewi Said Abdusysyahid Samsul Rizal Sansistya Dita Novian Santi, Yulia Saridu, Siti Aisyah Setia Budi Sasongko Siti Aisyah Siti Rudiyanti Slamet Budi Prayitno Sri Mulyani Subagiyo Subagiyo Sugiarti, Eka Suminto Suminto Suminto Suminto Supriharyono Supriharyono Supriharyono, . Supriyati, Siti Suradi Wijaya Saputra Suryanti Suryanti - Susanti, Renita Syarani, Lachmudin Temmy Temmy Titik Susilowati Titin Liana Febriyanti Tjahjo Winanto Tri Retnaningsih Soeprobowati Veithzal Rivai Zainal W. Nugroho Satrioajie Wahju Krisna Hidajat Widianingsih Widianingsih Wirasatrio, Fauzima Dwi Yalindua, Fione Yukita Yuliani, Tina Anggun Yunita Asrofania Rahmawati