p-Index From 2020 - 2025
7.165
P-Index
Claim Missing Document
Check
Articles

Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP Dalam Memecahkan Masalah Open-Ended Pada Materi Bangun Datar Nafi'atuz Zahro; Makbul Muksar; sukoriyanto sukoriyanto
Jurnal Math Educator Nusantara: Wahana Publikasi Karya Tulis Ilmiah di Bidang Pendidikan Matematika Vol 4 No 2 (2018): JMEN : Jurnal Math Educator Nusantara
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.464 KB) | DOI: 10.29407/jmen.v4i2.12108

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kreatif siswa MTs. Negeri 6 Banyuwangi dalam menyelesaikan masalah open-ended pada materi bangun datar. Jenis penelitian yang dilakukan adalah kualitatif deskriptif. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari empat siswa sesuai dengan Tingkat Kemampuan Berpikir Kreatif (TKBK) yang diperoleh dari hasil pengerjaan 28 siswa kelas VIIA melalui masalah open-ended materi bangun datar. Indikator TKBK yang digunakan adalah fluency, flexibility, dan novelty. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan teknik tes masalah open-ended materi bangun datar dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian dari 28 siswa, diperoleh tiga tingkatan berpikir kreatif yaitu TKBK 0 (tidak kreatif), TKBK 1 (kurang kreatif), dan TKBK 3 (kreatif). Kata Kunci: kreatif; open-ended; bangun datar
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMA DALAM PEMBELAJARAN TATAP MUKA TERBATAS PADA MASA PANDEMI COVID-19 Annesa Eka Norman; Erry Hidayanto; Makbul Muksar
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 11, No 3 (2022)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1749.872 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v11i3.5179

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas XI SMA selama pembelajaran tatap muka terbatas pada masa pandemi COVID-19. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif-deskriptif. Subjek penelitian adalah sebanyak 3 siswa di SMAN 1 Tembilahan Hulu, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau yang dipilih secara purposive sampling dengan kategori kemampuan pemecahan masalah matematis tinggi, sedang, dan rendah. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik Miles dan Huberman yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut: 1) Kategori kemampuan pemecahan masalah matematis tinggi mampu memahami masalah, mampu memikirkan langkah-langkah penting dan saling menunjang dalam menyusun rencana penyelesaian, masih terdapat kesalahan dalam memasukkan informasi ke rumus, dan mampu menelaah kembali penyelesaian walau tidak teliti. 2) Kategori kemampuan pemecahan masalah matematis sedang masih terdapat kesalahan dalam mengidentifikasi informasi yang ditanya dalam memahami masalah, subjek mampu memikirkan langkah-langkah penting dan saling menunjang dalam menyusun rencana, namun tidak teliti dalam menelaah kembali selesaiannya. 3) Kategori kemampuan pemecahan masalah matematis rendah masih terdapat kesalahan dalam mengidentifikasi informasi pada tahap memahami masalah, subjek tidak mampu memikirkan langkah-langkah penting dan saling menunjang dalam menyusun rencana, tidak melakukan perhitungan dalam menyelesaikan masalah, dan tidak menelaah kembali selesaiannya.
KARAKTERISTIK PROSES BERPIKIR ANALITIS SISWA DALAM MEMECAHKAN PERMASALAHAN HIMPUNAN Agus Maqruf; Sudirman Sudirman; Makbul Muksar
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 12, No 1 (2023)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (563.808 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6266

Abstract

Beberapa penelitian pendidikan matematika menunjukkan, dalam memecahkan masalah matematika, sebagian besar siswa di Indonesia masih memberikan solusi dan langkah pemecahan masalah yang belum tepat. Kemampuan memecahkan masalah ini erat kaitannya dengan bagaimana siswa berpikir analitis sehingga perlu dikaji proses berpikir analitis siswa. Proses berpikir analitis adalah proses berpikir dengan karakteristik memilah-milah informasi atau bagian penting dari materi dan menentukan hubungan dari bagian-bagian materi tersebut dengan materi secara keseluruhan.  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik proses berpikir analitis siswa dalam memecahkan permasalahan himpunan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif studi kasus. Subjek yang dipilih adalah siswa yang telah mempelajari materi himpunan. Instrumen dalam penelitian ini adalah tes permasalahan himpunan dan pedoman wawancara. Adapun teknik pemeriksaan keabsahan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan triangulasi metode. Hasil penelitian menunjukkan dari 24 subjek penelitian ketika menyelesaikan permasalahan himpunan sudah melalui tahapan berpikir analitis yaitu differentiating, organizing, dan attributing namun terdapat perbedaan berdasarkan sepenuhnya atau belum sepenuhnya subjek melakukan tahapan berpikir analitis. Perbedaan tersebut terdapat dalam 4 karakteristik berpikir berdasarkan kemungkinan jawaban yang terjadi pada siswa. Adapun karakteristik yang ditunjukkan yaitu karakter berpikir benar sungguhan, karakter berpikir pseudo benar, karakter berpikir pseudo salah, dan karakter berpikir salah sungguhan.Kata kunci: Karakteristik Berpikir Analitis, Permasalahan Himpunan Abstract Some research on mathematics education shows that in solving math problems, most students in Indonesia still provide inappropriate solutions and steps to solve problems. The ability to solve this problem is closely related to how students think analytically so it is necessary to examine how the process of students' analytical thinking. The analytical thinking process is a thinking process with the characteristics of sorting out information or important parts of the material and determining the relationship between the parts of the material and the material as a whole. This study aims to analyze the characteristics of students' analytical thinking processes in solving set problems. The type of research used in this study is a case study qualitative research. The selected subjects are students who have studied set material. The instruments in this research were set problem tests and interview guides. The technique of checking the validity of the data in this study was carried out using the triangulation method. The results showed that the 24 research subjects when solving set problems had gone through the stages of analytical thinking, namely differentiating, organizing, and attributing, but there were differences based on wholly or not fully the subjects carried out the stages of analytical thinking. These differences are found in the 4 characteristics of thinking based on possible answers that occur in students. The characteristics shown are real right thinking characters, pseudo right thinking characters, wrong pseudo thinking characters, and real wrong thinking characters.Keywords: Analytical Thinking Characteristics; Set Problems.
KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS TERTULIS MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL PENERAPAN INKLUSI-EKSKLUSI DITINJAU DARI PERBEDAAN GENDER Nurma Wahyu Utami; Lathiful Anwar; Makbul Muksar
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 12, No 1 (2023)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (982.802 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6412

Abstract

Tujuan dari penelitian ini ialah mendeskripsikan kemampuan komunikasi matematis tertulis mahasiswa dalam menyelesaikan soal penerapan prinsip inklusi-eksklusi ditinjau dari perbedaan gender. Aspek komunikasi matematis tertulis yang digunakan pada penelitian ini antara lain: menulis (writing), menggambar (drawing) dan ekspresi matematika (mathematical expression). Metode yang digunakan pada penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dimana data yang digunakan berupa jawaban tertulis siswa dan transkrip wawancara. Subyek penelitian terdiri dari satu mahasiswa laki-laki dan satu mahasiswa perempuan yang dipilih berdasarkan kelengkapan jawaban tertulis, kemampuan komunikasi dan kesediaan terlibat dalam penelitian. Kemampuan komunikasi matematis subyek dideskripsikan mengikuti tahap penyelesaian masalah yang dikaitkan dengan aspek komunikasi matematis yang terlibat pada setiap tahap. Mahasiswa laki-laki melibatkan tiga aspek komunikasi matematis tertulis yaitu menulis, menggambar, dan ekspresi matematika. Namun, mahasiswa perempuan hanya memunculkan aspek menulis dan ekspresi matematika. Dibandingkan dengan mahasiswa laki-laki, mahasiswa perempuan lebih detail dalam menuliskan informasi yang diberikan dalam masalah dan mengunakan representasi visual untuk menuliskan ide atau kesimpulannya.
Pengembangan lembar kerja siswa (LKS) berkarakteristik react pokok bahasan barisan dan deret pada siswa SMA kelas XII Arif Hidayatul Khusna; Makbul Muksar
Jurnal MIPA dan Pembelajarannya (JMIPAP) Vol. 1 No. 10 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.584 KB) | DOI: 10.17977/um067v1i10p780-787

Abstract

Ketersediaan LKS matematika untuk siswa SMA yang beredar saat ini sebagian besar hanya berisi ringkasan materi, contoh soal dan kemudian soal sehingga siswa cenderung menghafal dan tidak membangun suatu konsep. Hal ini menyebabkan kurangnya tingkat pemahaman siswa. Oleh karena itu, perlu dikembangkan LKS yang dapat memperdalam pemahaman siswa yaitu dengan mengembangakan LKS yang berkarakteristik REACT. Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pengembangan Plomp yang terdiri dari empat tahap yaitu 1) Tahap Investigasi Awal, 2) Tahap Perancangan, 3) Tahap Realisasi, 4) Tahap Tes, evaluasi, dan Revisi. Berdasarkan hasil uji kevalidan, uji kepraktisan, dan uji keefektifan yang diuraikan pada Bab IV, secara keseluruhan produk LKS yang dikembangkan dinyatakan valid dengan persentase 85,16 persen, praktis dengan persentase 85,6 persen, dan efektif karena semua subjek uji coba mendapatkan nilai lebih dari 75 saat mengerjakan soal evaluasi. Jadi dapat disimpulkan bahwa LKS yang dikembangkan telah memenuhi kriteria baik dan layak digunakan sebagai alternatif bahan ajar matematika pokok bahasan Barisan dan Deret.
Analisis Kesalahan Siswa Tipe Kepribadian Idealist dalam Menyelesaikan Masalah Statistika Berdasarkan Kriteria Watson Nibrisatul Hana; Makbul Muksar; Slamet Slamet
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 7 No 3 (2023): Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika Volume 7 Nomor 3 Tahun 2023
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v7i3.2668

Abstract

Guru sering menemukan kesalahan siswa dalam proses pembelajaran, seperti kesalahan dalam memahami soal, perhitungan, dan menuliskan kesimpulan. Dengan mengetahui kesalahan setiap siswa, guru akan lebih mudah memperbaiki kesalahan siswa. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar guru dapat membuat rencana untuk menindaklanjuti kesalahan siswa sehingga hasil pembelajaran dapat dicapai semaksimal mungkin. Memahami karakteristik siswa adalah salah satu komponen penting untuk meningkatkan hasil pembelajaran dalam mengembangkan potensi siswa secara optimal. Tipe kepribadian siswa adalah faktor yang dapat memengaruhi kegiatan belajar mereka. Karena tipe kepribadian siswa bervariasi dari satu siswa ke siswa lainnya, kemungkinan kesalahan yang dilakukan oleh siswa juga berbeda. Statistik adalah salah satu mata pelajaran sekolah menengah pertama di mana siswa sering melakukan kesalahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kesalahan yang dilakukan siswa tipe kepribadian idealist serta penyebab siswa melakukan kesalahan tersebut dalam menyelesaikan masalah statistika berdasarkan kriteria Watson. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang dilakukan di SMP Ar Rohmah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi angket, tes, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan siswa tipe kepribadian idealist melakukan beberapa kesalahan seperti tidak menuliskan prosedur penyelesaian (ip), tidak menggunakan data yang tersedia untuk menyelesaikan masalah (od), langsung menuliskan kesimpulan tanpa disertai prosedur penyelesaian (rlc), kesalahan dalam perhitungan (shp) serta menuliskan kesimpulan namun tidak tepat (oc). Beberapa faktor yang menyebabkan kesalahan tersebut adalah siswa tidak paham dengan prosedur penyelesaian yang telah dilakukannya, tidak mengetahui prosedur penyelesaian masalah yang diberikan, dan kehabisan waktu dalam mengerjakan soal.
Peningkatan Digital Skills dan Produktifitas Guru Pamong PPL Program PPG UM Melalui Pendampingan Sistem Pembelajaran MOOCS Berbasis Hybrid Learning Makbul Muksar; Andika Bagus Nur Rahma Putra; Prihanto Trihutomo; Herlina Ike Oktaviani; Dedi Tiarno
ABDI: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 5 No 3 (2023): Abdi: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/abdi.v5i3.280

Abstract

Kegiatan ini bertujuan untuk: (1) melakukan pelatihan para guru pamong PPL PPG membuat teknologi MOOC; (2) melakukan pendampingan para guru pamong PPL PPG dalam menggunakan teknologi MOOC; dan (3) melakukan evaluasi perbedaan pemahaman guru pamong PPL PPG sebelum dan setelah pelatihan pembuatan MOOC. Pada pelaksanaan pengabdian ini, metode yang digunakan yaitu metode demonstrasi dengan pendekatan diskusi kelompok dan studi kasus. Berdasarka pelaksanaan kegiatan ini, maka disimpulkan beberapa hal. Pertama, kegaitan pengabdian yang dilaksanakan dilakukan melalui beberapa tahapan pelatihan dengan materi yang bertingkat, hal itu karena sebagai bentuk konsep pelatihan mendalam sesuai dengan tahapan pelatihan terstruktu. Kedua, setelah kegiatan ini behasil dilakukan, terdapat 40 orang guru (peserta kegiatan) mampu menggunakan sistem MOOC dengan mahir. Ketiga, para guru tersebut mampu membuat dan mengembangkan konten dengan sangat cermat sesuai dengan bidang dan kompetensi keahlian masing-masing. Keempat, tingkat pemahaman guru-guru SMP memiliki presentasi di atas 85% sehingga dapat disimpulkan bahwa pemahaman dan keterampilan guru (peserta) mengalami peningkatan yang signifikan. Kelima, kegiatan diseminasi dan pendampingan sistem pembelajaran moocs berbasis hybrid learning terbukti efektif meningkatkan digital skills dan produktifitas guru pamong PPL program PPG UM.
METACOGNITIVE ACTIVITIES IN GROUP DISCUSSIONS OF ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS MATHEMATICS MULTIPLICATION MATERIAL Dyah Triwahyuningtyas; Cholis Sadijah; Makbul Muksar; Subanji Subanji
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 13, No 1 (2024)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/ajpm.v13i1.9691

Abstract

Student metacognition only focuses on individuals, not yet associated with student positioning in the group. There are positioning groups whose roles change, so it is necessary to examine more deeply the characterization of students' metacognition in solving multiplication problems in group discussions in terms of student positioning. This study aims to describe students' metacognitive activities, students' roles during the discussion process, and students' metacognitive abilities related to students' roles during group discussions on multiplication material in mathematics of grade 6 students in one of the public elementary schools in Indonesia. Not only knowing the concept so that students can think critically and learn independently from students without teacher assistance, but also students must be trained in solving problems. This study used descriptive qualitative as the research method. It was found that awareness was mainly found in expert and facilitator positions, regulation was found in expert and facilitator students, and evaluation was found in all student roles. The metacognitive characteristics that emerged in group discussions were expert students as triggers (stimulus) and regulators (contribution), facilitator students as regulators (contribution) and followers (passive), and novice students as followers (passive).Metakognitif siswa hanya berfokus terhadap individu, belum dikaitkan dengan pemosisian siswa dalam kelompok. Ada kelompok pemosisian yang perannya berubah, sehingga perlu mengkaji lebih mendalam terkait karakterisasi metakognitif siswa dalam menyelesaikan masalah perkalian pada diskusi kelompok ditinjau dari pemosisian siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan aktivitas metakognitif siswa, peran siswa selama proses diskusi, dan kemampuan metakognitif siswa yang terkait dengan peran siswa selama diskusi kelompok pada materi perkalian matematika siswa kelas 6 di salah satu sekolah dasar negeri di Indonesia. Tidak hanya mengetahui konsep agar siswa dapat berpikir kritis dan belajar secara mandiri dari siswa tanpa bantuan guru, tetapi juga siswa harus dilatih dalam memecahkan masalah. Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif sebagai metode penelitian. Ditemukan bahwa kesadaran terutama ditemukan pada posisi ahli dan fasilitator, regulasi ditemukan pada siswa ahli dan fasilitator, dan evaluasi ditemukan pada semua peran siswa. Karakteristik metakognitif yang muncul dalam diskusi kelompok adalah siswa ahli sebagai pemicu (stimulus) dan pengatur (kontribusi), siswa fasilitator sebagai pengatur (kontribusi) dan pengikut (pasif), dan siswa pemula sebagai pengikut (pasif).
PROBLEMATIKA PENERAPAN SOAL BERBASIS NUMERASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN LOMBOK BARAT Ruhil Ismafitri; Makbul Muksar; Syamsul Hadi; Herjan Haryadi
Muallimuna : Jurnal Madrasah Ibtidaiyah Vol 9, No 2 (2024): APRIL 2024
Publisher : Fakultas Studi Islam UNISKA MAB Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/muallimuna.v9i2.13144

Abstract

Numeracy skills are needed in all aspects of life. Numeracy is the ability to apply number concepts and mathematical skills in everyday life as well as being able to use mathematics practically and have an understanding of information that is expressed mathematically.This study uses a qualitative approach with a multi-case study design. Data were collected through observation, interviews and documentation. The data analysis process is done through single case data analysis and cross case data analysis. The location of the study was conducted at three elementary schools in West Lombok regency, namely SDN 3 Kuripan, SDN 2 Jembatan Kembar Timur and SDN 4 Dasan Geres. The findings from the three schools showed that teachers in constructing numeracy-based problems refer to the components of the numeracy AKM but still in the form of simple questions. In pemanfataanya, numeracy-based questions are not done routinely and according to the needs of ANBK only. The lack of workshops and references as well as the distribution of teaching materials on numeracy in schools is a significant obstacle to the use of numeracy-based problems. While the supporting factor in the form of online sites that discuss examples of numeracy problems and the form of contextualization of the problem in the form of personal, socio-cultural and scientific contexts are still minimal.
Pengembangan Media Interaktif Math Room pada Elemen Geometri Materi Bangun Datar Kelas IV Sekolah Dasar Senja Richmasari; Abd. Qohar; Makbul Muksar
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 7 No 3 (2023): Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika Volume 7 Nomor 3 Tahun 2023
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v7i3.2728

Abstract

Proses pembelajaran saat ini dapat memanfaatkan perkembangan teknologi dengan mengembangkan suatu media interaktif yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika. Materi yang di gunakan yaitu fokus pada keliling dan luas bangun. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengembangkan dan menganalisis media interaktif Math Room pada Elemen Geometri materi bangun datar Kelas IV Sekolah Dasar dengan memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode R&D. Desain model pengembangan dalam penelitian pengembangan ini adalah model Lee & Owens. Lima tahapan pada model ini yaitu (1) Analisis, (2) perancangan, (3) pengembangan, (4) implementasi, dan (5) evaluasi. Tempat yang dibuat untuk penelitian yaitu SDN 1 Ngijo. Hasil yang diperoleh dari validasi dilakukan pada validasi terhadap produk dan validasi soal tes kognitif yang digunakan sebagai tes untuk mengetahui peningkatan dari hasil belajar. Validasi produk mendapatkan nilai persentase 100% dengan kriteria “Sangat Valid”, sedangkan validasi soal tes kognitif mendapatkan nilai persentase 100% dengan kriteria “Sangat Valid”. Hasil kepraktisan media ini memperoleh nilai rata – rata 97,41% dengan kriteria “Sangat Praktis”. Uji keefektifan ini memperoleh rata – rata skor pretest 66,90 dan rata – rata skor posttest 89,35 dari nilai maksimal 100. Perolehan hasil skor N-gain yaitu 0,68 termasuk dalam kategori “Sedang” tingkat keefektifannya. Media interaktif berbasis android masuk dalam kriteria “Efektif” untuk digunakan dalam pembelajaran matematika materi keliling dan luas bangun datar. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan maka Pengembangan Media Interaktif Math Room Pada Elemen Geometri Materi Bangun Datar Kelas IV Sekolah Dasar dikatakan valid, praktis, dan efektif digunakan dalam media pembelajaran.
Co-Authors A.A. Ketut Agung Cahyawan W Abdur Rahman As’ari Adbur Rahman Agus Maqruf Akbar Sutawidjaja Al Afrin Uwais, Tito Aldino, Fals Andika Bagus Nur Rahma Putra, Andika Bagus Nur Rahma Anna Nur Fadillah Annesa Eka Norman Arif Hidayat Arif Hidayatul Khusna Aris Mustofa Ayu Dwi Setyaningtyas Bachriani, Ellsa Natassa Basuki Rahmat Masdi Siduppa Cahyani, Nia Cholis Sa’dijah Dedi Tiarno Dhia Suprianti Djoko Dwi Kusmayanto, Djoko Dwi Dwi Agus Sudjimat Dwiyana Dwiyana Dyah Triwahyuningtyas Dyah Triwahyuningtyas Eka Resti Wulan Elis Widyo Palupi Elly's Mersina Mursidik Endang Novita Tjiptiany Erry Hidayanto Fakhrur Razi Fals Aldino Fazlur Rahman Addakhil, Muhammad Flavia Aurelia Hidajat, Flavia Aurelia Hajar, Maya Umi Herjan Haryadi Herlina Ike Oktaviani Hery Widijanto I Ketut Suada I Nengah Parta I Wayan Sumberartha Ibrohim Imam Nawawi, Imam Insih Kawedhar Intan Sari Rufiana Ipung Yuwono Ipung Yuwono Ipung Yuwono Jojor Janni Astuti Sigalingging Khair, Muhammad Sa'duddien Kridha Pusawidjayanti Lathiful Anwar Marni Zulyanty, Marni Mira Amelia Amri, Mira Amelia Muhammad Ilham Setiadi Nafi'atuz Zahro Nia Cahyani Nibrisatul Hana Nurma Wahyu Utami Nurrahmawati Nurrahmawati Nurrahmawati Oktavia Sulistina Olga Putriana Wati Peni Purwanti Pratiwi, Enditiyas Pratiwi, Rima Anissa Prihanto Trihutomo Purwanto Purwanto Purwanto, Purwanto Putri, Reni Albertin Qohar, Abd. Rachmat Wasqita Ratna Sari Dewi Reza Aprilia Resterina Ririn Puji Utami Rosyidah, Ana Siti Rudi Prasetyo Ruhil Ismafitri Rustanto Rahardi S Sudirman, S Samuntya, Fitri Senja Richmasari Siti Mufidah Slamet Solichin Solichin Subanji Subanji Sudirman Sudirman Sudirman Sukoriyanto Susiswo Suwanti, Vivi Syafitri, Rafi Syamsul Hadi Tatik Retno Murniasih Tjang Daniel Chandra Toto Nusantara Vita Kusumasari Worowirastri E., Dyah Yulianti, Erni Yuni Rahmawati Yusfa Lestari Yusma Ria Zulaicha Yusma Riza Zulaicha Zukhrufurrohmah, Zukhrufurrohmah