Pemanfaatan bahan baku bambu salah satunya adalah pembuatan tusuk sate, bambu dipilih sebagai bahan baku utama dalam pembuatan tusuk sate dikarenakan bambu mudah didapat, mudah dibentuk dan merupakan bahan organik sehingga tidak mencemari lingkungan. Proses pembuatan tusuk sate meliputi beberapa tahapan seperti penebangan, pemotongan, pemangkasan, pembelahan, pengiratan, penghalusan, pengasahan, dan pengawetan. Terdapat beberapa tantangan dalam memenuhi permintaan pasar yang tinggi, Salah satunya adalah tantangan dalam penyimpanan dan pendistribusian hasil akhir yang berkaitan dengan pengawetan dan dapat berdampak negatif terhadap kualitas produk. Inovasi ini menawarkan solusi dalam pengelolaan sistem penyimpanan atau pengawetan. Teknologi smart container dengan sensor pintar membantu memantau dan mengontrol kondisi lingkungan container secara real-time. Metode yang digunakan meliputi observasi, sosialisasi, perencanaan dan perancangan, produksi dan pengujian alat, distribusi dan pelatihan, penerapan teknologi, pendampingan dan evaluasi, serta keberlanjutan program. Hasil dari program pengabdian ini adalah peningkatan kapasitas, kuantitas, serta kualitas produksi. Kami berharap dengan penerapan teknologi ini, UMKM Biting Jaya mampu memenuhi ekspektasi pasar, memperkuat brand image, dan meningkatkan daya saing. Kata kunci: UMKM, Smart Container, Tusuk Sate, IoT, Pengawetan