p-Index From 2020 - 2025
7.165
P-Index
Claim Missing Document
Check
Articles

Profil Komunikasi Matematis Tulis Siswa Pembelajaran Daring dalam Menyelesaikan Masalah Bangun Ruang Sisi Lengkung Nia Cahyani; Makbul Muksar; Rustanto Rahardi
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 6, No 7: JULI 2021
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/jptpp.v6i7.14930

Abstract

Abstract: The purpose of this study is to describe the profile of online learning students’ written mathematical communication in solving problems about curved three dimensional objects. The problem given is a contextual problem and delivered online to 2 students in Bimbingan Belajar Gracia in 9th grade. The indicator is adapted from previous research and is using QCAI criteria. The result shows that one of two students can respond clearly and state verbal sentence to mathematical expression. Both students are less able to communicate their mathematical thinking to others and haven’t been able to give argumentation to support their answer.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil komunikasi matematis tulis siswa pembelajaran daring dalam memecahkan masalah bangun ruang sisi lengkung. Masalah yang diberikan merupakan soal cerita kontekstual yang terdiri dari satu butir soal dan diberikan secara daring kepada 2 siswa les daring kelas IX Bimbingan Belajar Gracia. Indikator yang dipakai merupakan adaptasi dari beberapa indikator dari penelitian terdahulu dan menggunakan kriteria QCAI. Hasil penelitian menunjukkan satu dari dua siswa sudah dapat merespon dengan jelas dan menyatakan kalimat biasa menjadi kalimat matematika. Kedua siswa kurang dapat mengkomunikasikan gagasan secara efektif kepada orang lain, serta kedua siswa belum dapat memberikan argumen pendukung jawaban.
Miskonsepsi Siswa SMP Kelas IX pada Materi Bentuk Akar Ayu Dwi Setyaningtyas; Dwiyana Dwiyana; Makbul Muksar
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 3, No 6: JUNI 2018
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (665.369 KB) | DOI: 10.17977/jptpp.v3i6.11127

Abstract

Abstract: Mathematics is a science that is rich concept, where the concept of one another have relevance. In connection with the concept, there is a common mistake made by students are misconceptions. The misconception is that most fatal errors compared to other errors. Because he tends to defend himself when he was given awarning. So the study has the aim to describe misconception that occurs in radical numbers. Subjects in this study were junior high school students of class IX who have misconceptions on radical numbers based on the results of diagnostic tests misconception comes with a confidence level of students in working on the problem. The results showed that students have misconceptions on the concepts and properties that exist in the form of roots.Abstrak: Matematika merupakan suatu ilmu yang kaya akan konsep, dimana antara konsep yang satu dengan yang lain memiliki keterkaitan. Berkaitan dengan konsep, terdapat suatu kesalahan yang biasa dilakukan oleh siswa yaitu miskonsepsi. Miskonsepsi merupakan kesalahan yang paling fatal dibandingkan dengan kesalahan yang lainnya. Karena ia cenderung membela dirinya ketika ia diberi peringatan. Maka penelitian memiliki tujuan untuk mendeskripsikan miskonsepsi yang terjadi pada materi bentuk akar. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMP kelas IX yang mengalami miskonsepsi pada materi bentuk akar berdasarkan hasil tes diagnostik miskonsepsi yang dilengkapi dengan tingkat keyakinan siswa dalam mengerjakan soal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa mengalami miskonsepsi pada konsep dan sifat-sifat yang ada pada bentuk akar.
Tingkat Berpikir Kreatif Matematis Siswa SD Bergaya Kognitif Field Independent dalam Menyelesaikan Soal Open Ended Fals Aldino; Makbul Muksar; Erry Hidayanto
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 6, No 5: MEI 2021
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/jptpp.v6i5.14799

Abstract

Abstract: Describing the level of creative thinking ability of elementary school students with field independent cognitive style in solving open ended questions is the goal of this study. The indicators used to observe the level of creative thinking ability, namely, fluency, flexibility, and originality are divided into five levels, but findings in the field there are only three levels, namely tbk1, tbk3, and tbk4. The subjects in this study were 3 grade vb students of sd islam mohamad hatta who had a field independent cognitive style with a classification of high, medium and low mathematical abilities. In this study, data were obtained by means of the group embedded figures test (geft), open-ended questions, and interviews. The results of this study indicate that the level of creative thinking that can be identified, namely fd students with high mathematical abilities meet the indicators of creative thinking aspects of fluency, flexibility and novelty so that they are included in the very creative category (tbk4), fd students with moderate mathematical abilities meet the indicators of creative thinking aspects of fluency and flexibility but does not meet the novelty aspect so that it is declared creative (tbk 3) and fd students with low math abilities are only able to meet the fluency aspect so they are declared less creative (tbk 1).Abstrak: Mendeskripsikan tingkat kemampuan berpikir kreatif siswa SD yang bergaya kognitif field independent dalam menyelesaikan soal open ended merupakan tujuan dari penelitian ini. Indikator yang di gunakan untuk mengamati tingkat kemampuan berpikir kreatif, yaitu, fluency (kelancaran), fleksibility (keluwesan), dan originality (kebaruan) dibagi menjadi lima tingkatan, namun temuan di lapangan hanya terdapat tiga tingkatan yaitu TBK1, TBK3, dan TBK4. Subjek pada penelitian ini merupakan tiga siswa kelas Vb SD Islam Mohamaad Hatta yang memiliki gaya kognitif field independent dengan klasifikasi kemampuan matematika tinggi, sedang dan rendah. Pada penelitian ini data di peroleh dengan Group Embedded Figures Test (GEFT), tes soal open ended, serta wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat berpikir kreatif yang dapat diidentifikasi yaitu siswa FD berkemampuan matematika tinggi memenuhi indikator berpikir kreatif aspek kelancaran, keluwesan, dan kebaruan sehingga termasuk dalam kategori sangat kreatif (TBK4), siswa FD dengan kemampuan matematika sedang memenuhi indikator berpikir kreatif aspek kelancaran dan keluwesan namun tidak memenuhi aspek kebaruan sehingga dinyatakan kreatif (TBK 3) dan siswa FD berkemampuan matematika rendah hanya mampu memenuhi aspek kelancaran saja sehingga dinyatakan kurang kreatif (TBK 1).
Proses Metakognitif Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah High Order Thinking Jojor Janni Astuti Sigalingging; Makbul Muksar; Abdul Qohar
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 4, No 12: DESEMBER 2019
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/jptpp.v4i12.13084

Abstract

Abstract: Metacognitive plays an important role in supporting students' success in solving High Order Thinking questions. The ability to think high-level includes analyzing, evaluating, and creating. Based on the type metacognitive consists of awareness, regulation, and evaluation. The data collected in this study is descriptive because the main data from this study are verbal data in the form of student expressions. This study aims to describe the metacognitive process of students in solving high order mathematical thinking problems. The metacognitive process of the type of awareness occurs when students try to understand the High Order Thinking problem and rethink what was previously known from the problem. metacognitive process type of regulation occurs when students rethink work steps and strategies that will be used in solving High Order Thinking problems. The metacognitive process type of evaluation occurs when students feel doubtful about the answers obtained, so rethink the results and check the truth of the answers obtained.Abstrak: Metakognitif memainkan peran penting dalam mendukung kesuksesan siswa menyelesaikan soal High Order Thinking. Kemampuan berpikir tingkat tinggi, meliputi menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Berdasarkan jenisnya metakognitif terdiri dari awareness, regulation, dan evaluation. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini bersifat deskriptif karena data utama dari penelitian ini adalah data verbal yang berupa ungkapan-ungkapan siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses metakognitif siswa dalam menyelesaikan soal high order thinking matematika. Proses metakognitif jenis awareness terjadi saat siswa berusaha untuk memahami soal High Order Thinking dan memikirkan kembali apa yang diketahui sebelumnya dari soal. proses metakognitif jenis regulation terjadi saat siswa memikirkan kembali langkah kerja dan strategi yang akan digunakan dalam menyelesaikan soal High Order Thinking. Proses metakognitif jenis evaluation terjadi saat siswa merasa ragu dengan jawaban yang diperoleh sehingga memikirkan kembali hasil dan memeriksa kebenaran jawaban yang diperoleh.
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MEMBANTU SISWA SMA KELAS X DALAM MEMAHAMI MATERI PELUANG Endang Novita Tjiptiany; Abdur Rahman As’ari; Makbul Muksar
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol.1, No.10, Oktober 2016
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.286 KB) | DOI: 10.17977/jp.v1i10.6973

Abstract

This research development was based on the fact that SMA Negeri 2 Malang is one of the selected schools to implement curriculum 2013, however, based on the author’s experience it can be concluded that teaching the students with the current student books yet provide optimal results. It eager the author to develope teaching materials in the form of a module which contains the characteristic of inquiry learning model with scientific activity. Development of teaching materials was using Plomp development model. Validity, practicability and effectiveness criteria were set by the researchers. Results of field trials showed that the learning module obtained a score of 3.31 validity matter experts and practitioners, which means that the learning module is valid. In the feasibility study results obtained using the module total average scores for all aspects were 3.90 from two observers so that the module has met the criteria developed practical. The results of field trials for the mastery modules were obtained an average score of 85.21 mastery module, then the mastery module for the material is said to be a good, and students called mastery of the material. Results of student questionnaire responses showed a s core of 3.56, which means the students responded positively to the learning modules they used. Thus, the results of mathematical learning Probability module development inquiry based approach is said to be valid, practical and effective.Penelitian pengembangan ini didasarkan pada kenyataan bahwa SMA Negeri 2 Malang merupakan salah satu sekolah terpilih untuk melaksanakan kurikulum 2013. Namun,  berdasarkan pengalaman peneliti diperoleh kesimpulan bahwa membelajarkan siswa dengan buku siswa belum memberikan hasil yang optimal. Hal ini mendorong peneliti untuk mengembangkan bahan ajar berupa modul pembelajaran peluang yang memuat kegiatan dengan ciri dari model pembelajaran inkuiri disesuaikan dengan aktivitas saintifik. Pengembangan bahan ajar ini menggunakan model pengembangan Plomp. Kriteria kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan ditetapkan oleh peneliti. Validasi bahan ajar yang dilakukan oleh seorang pakar dan dua orang praktisi memperoleh skor kevalidan 3,31, yang berarti bahwa modul pembelajaran tersebut valid. Pada keterlaksanaan pembelajaran menggunakan modul diperoleh hasil skor rata-rata total untuk seluruh aspek adalah 3,90 dari dua orang praktisi, sehingga disimpulkan bahwa modul yang dikembangkan telah memenuhi kriteria praktis. Hasil uji coba lapangan diperoleh skor rata-rata penguasaan modul 85,21, maka disimpulkan bahwa penguasaan modul dari siswa uji coba untuk materi peluang dikatakan baik, dan siswa dikatakan tuntas materi. Hasil angket respon siswa menunjukkan skor 3,56 yang berarti siswa memberikan respon positif. Dengan demikian, hasil pengembangan modul pembelajaran matematika peluang berdasarkan pendekatan inkuiri dikatakan valid, praktis, dan efektif.
Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Interaktif untuk Siswa Tunarungu Fakhrur Razi; Makbul Muksar; Abd. Qohar
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 5, No 6: JUNI 2020
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/jptpp.v5i6.13656

Abstract

Abstract: The purpose of this study is to develop and produce interactive instructional media that are valid, practical and effective for deaf students. The instruments used are validation sheets, of media, practicality sheets and effectiveness tests (activity observation sheets). The development model used is the Thiagarajan 4D development model that are define, design and develop without disseminate. This study focuses on the unit area and perimeter of figures that is learned by deaf students class XI. The subjects of this study were 5 deaf students in class XI of SMALB YPTB, Malang City. This study produced instructional media  that were valid (score  = 3,68 ) , practical (score  ) and effective (score  = 3,27).Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan dan menghasilkan media pembelajaran matematika interaktif yang valid, praktis dan efektif bagi siswa tunarungu. Instrumen yang digunakan ialah lembar validasi media, lembar kepraktisan, dan tes efektivitas (lembar observasi aktivitas). Model pengembangan yang digunakan ialah model pengembangan 4D Thiagarajan, yaitu define (pendefenisian), design (perancangan), dan develop (pengembangan) tanpa melakukan disseminate (penyebarluasan). Penelitian ini berfokus pada materi luas dan keliling bangun datar yang dipelajari oleh siswa tunarungu kelas XI. Subjek penelitian ini ialah lima  tunarungu kelas XI SMALB YPTB Kota Malang. Penelitian ini menghasilkan media pembelajaran yang valid ( skor  = 3,68 ), praktis ( skor  ) dan efektif  (skor  = 3,27).
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERKARAKTERISTIK RME MATERI BARISAN DAN DERET UNTUK KELAS X Arif Hidayatul Khusna; Ipung Yuwono; Makbul Muksar
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol.1, No.4, April 2016
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (531.478 KB) | DOI: 10.17977/jp.v1i4.6242

Abstract

This research is a developmental that the aims of the research is to produce teaching materials involving student worksheet characterized by REACT that valid, practical, and effective so that suitable to be used in learning process of sequences and series. Developing model that used in this research is Plomp’s developing model. This model consist of four phases, that are 1) Preliminary Investigation Phase, 2) Design Phase, 4) Realization Phase, 3) Test, Evaluation, and Revision Phase. Based on useful of validity test and practically test, overall the worksheets are valid and practical. It can be concluded that worksheet developed has good criteria so that suitable to be used in learning process of sequences and series and can increase student’s mathematics reasoning.: Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan menghasilkan bahan ajar yaitu Lembar Kerja Siswa berkarakteristik RME yang valid dan praktis sehingga layak digunakan dalam proses pembelajaran materi barisan dan deret. Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pengembangan Plomp yang terdiri dari tiga tahap yaitu 1) tahap investigasi awal, 2) tahap perancangan dan realisasi, 3) tahap tes, evaluasi, dan revisi. Berdasarkan analisis yang dilakukan diperoleh hasil, yaitu (1) tingkat kevalidan sebesar 3,7 dengan kriteria kevalidan sangat valid, dan (2) tungkat kepraktisan sebesar 3,5 dengan kriteria kepraktisan sangat praktis Jadi dapat disimpulkan bahwa LKS yang dikembangkan memenuhi kriteria baik dan layak digunakan sebagai alternatif bahan ajar matematika pada materi Barisan dan Deret yang dapat mengingkatkan tingkat penalaran matematis siswa.
Kesalahan Konsep dan Prosedur Siswa dalam Menyelesaikan Soal Persamaan Ditinjau dari Gaya Berpikir Muhammad Sa’duddien Khair; Subanji Subanji; Makbul Muksar
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 3, No 5: MEI 2018
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (870.464 KB) | DOI: 10.17977/jptpp.v3i5.11074

Abstract

Abstract: The purpose of this qualitative descriptive research is describing the errors of concepts and procedures by four different thinking styles students in solving equations problem. This research was conducted on 183 students from six classes of Mathematics and Natural Sciences program. Results showed that error of exponential concept and logarithm concept in all thinking styles, misconceptions of linear equations in three thinking styles and misconception of quadratic equations on one thinking style. Similarly, errors are found for procedures of integer count operation for each thinking style, variable permissive in three thinking styles and solving of exponent and logarithmic equations in one thinking style.Abstrak: Tujuan penelitian deskriptif kualitatif ini adalah mendiskripsikan kesalahan konsep dan prosedur siswa empat gaya berpikir berbeda dalam menyelesaikan soal persamaan. Penelitian ini dilakukan terhadap 183 siswa dari enam kelas program Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan kesalahan konsep eksponensial dan konsep logaritma pada semua gaya berpikir, kesalahan konsep persamaan linear pada tiga gaya berpikir dan kesalahan konsep persamaan kuadrat pada satu gaya berpikir. Begitu pula ditemukan kesalahan prosedur operasi hitung bilangan bulat untuk setiap gaya berpikir, prosedur permisalan variabel pada tiga gaya berpikir dan prosedur penyelesaian persamaan eksponen dan logaritma pada satu gaya berpkir.
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN FLIPBOOK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA Muhammad Ilham Setiadi; Makbul Muksar; Dhia Suprianti
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 5, No 4 (2021): JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan)
Publisher : Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jisip.v5i4.2542

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil dan aktivitas belajar siswa tema 8 subtema 1 dan 3 pada pembelajaran 3 dan 4 dengan menggunakan media pembelajaran flipbook berbasis online pada siswa kelas IV UPT SD Negeri 3 Tulungagung, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu, Lampung Tahun Pelajaran 2020/2021. Hasil dan aktivitas belajar yang rendah menjadi salah satu alasan penelitian ini dilaksanakan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran Flipbook berbasis online dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa kelas IV UPT SD Negeri 3 Tulungagung pada tema 8 subtema 1 dan 3 pembelajaran 3 dan 4. Peningkatan hasil belajar dapat diketahui melalui hasil evaluasi pembelajaran di akhir proses pembelajaran. Sebelum tindakan nilai rata-rata seluruh siswa adalah 68,4 dengan ketuntasan belajar sebesar 39,4 %. Pada siklus I nilai rata-rata meningkat menjadi 72,9 dengan ketuntasan belajar sebesar 66,6 %, dan pada siklus II nilai rata-rata meningkat lagi menjadi 81,8 dengan persentase ketuntasan belajar sebesar 81,8 %..
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI BANGUN DATAR DITINJAU DARI GAYA BELAJAR Rachmat Wasqita; Rustanto Rahardi; Makbul Muksar
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 11, No 2 (2022)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (565.239 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v11i2.5029

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis siswa pada materi bangun datar ditinjau dari gaya belajar. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMPN 1 Jereweh, Kabupaten Sumbawa Barat. Subjek penelitian sebanyak 8 dengan masing-masing dua siswa dari visual, auditori, kinestetik dan visual-auditori. Data penelitian diambil dari kuesioner gaya belajar, lembar tes siswa, dan wawancara. Teknik analisis data pada penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Data kuesioner dilakukan untuk menentukan kecendrungan gaya belajar siswa, sedangkan lembar tes untuk mengetahui kemampuan berpikir krtitis siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa pada masing-masing gaya belajar memiliki tingkatan yang berbeda. Siswa dengan gaya belajar visual memiliki kemampuan berpikir kritis pada kategori cukup kritis, siswa dengan gaya belajar auditorial memiliki kemampuan berpikir kritis pada kategori kurang kritis, siswa dengan gaya belajar kinestetik memiliki kemampuan berpikir kritis pada kategori cukup kritis, sedangkan siswa dengan gaya belajar visual-auditori memiliki kemampuan berpikir kritis pada kategori kritis. Dari 3 gaya belajar tersebut didapatkan bahwa gaya belajar visual memiliki kemampuan berpikir kritis lebih baik dari auditori dan kinestetik. This study aims to describe students' critical thinking ability on two-dimentional figure material in terms of learning styles. This type of research is descriptive qualitative. The research subjects were students of class VIII SMPN 1 Jereweh, West Sumbawa Regency. The research subjects were 8 with two students each from visual, auditory, kinesthetic and visual-auditory. The research data were taken from learning style questionnaires, student test sheets, and interviews. Data analysis techniques in this study are data reduction, data presentation, and drawing conclusions. Questionnaire data was conducted to determine the tendency of students' learning styles, while the test sheet was to determine students' critical thinking ability. The results showed that students' critical thinking ability in each learning style had different levels. Students with visual learning styles have critical thinking ability in the moderately critical category, students with auditory learning styles have critical thinking ability in the less critical category, students with kinesthetic learning styles have critical thinking ability in the moderately critical category, while students with visual-auditory learning styles have the ability to think critically in the critical category. From the 3 learning styles, it was found that the visual learning style has better critical thinking ability than auditory and kinesthetic.
Co-Authors A.A. Ketut Agung Cahyawan W Abdur Rahman As’ari Adbur Rahman Agus Maqruf Akbar Sutawidjaja Al Afrin Uwais, Tito Aldino, Fals Andika Bagus Nur Rahma Putra, Andika Bagus Nur Rahma Anna Nur Fadillah Annesa Eka Norman Arif Hidayat Arif Hidayatul Khusna Aris Mustofa Ayu Dwi Setyaningtyas Bachriani, Ellsa Natassa Basuki Rahmat Masdi Siduppa Cahyani, Nia Cholis Sa’dijah Dedi Tiarno Dhia Suprianti Djoko Dwi Kusmayanto, Djoko Dwi Dwi Agus Sudjimat Dwiyana Dwiyana Dyah Triwahyuningtyas Dyah Triwahyuningtyas Eka Resti Wulan Elis Widyo Palupi Elly's Mersina Mursidik Endang Novita Tjiptiany Erry Hidayanto Fakhrur Razi Fals Aldino Fazlur Rahman Addakhil, Muhammad Flavia Aurelia Hidajat, Flavia Aurelia Hajar, Maya Umi Herjan Haryadi Herlina Ike Oktaviani Hery Widijanto I Ketut Suada I Nengah Parta I Wayan Sumberartha Ibrohim Imam Nawawi, Imam Insih Kawedhar Intan Sari Rufiana Ipung Yuwono Ipung Yuwono Ipung Yuwono Jojor Janni Astuti Sigalingging Khair, Muhammad Sa'duddien Kridha Pusawidjayanti Lathiful Anwar Marni Zulyanty, Marni Mira Amelia Amri, Mira Amelia Muhammad Ilham Setiadi Nafi'atuz Zahro Nia Cahyani Nibrisatul Hana Nurma Wahyu Utami Nurrahmawati Nurrahmawati Nurrahmawati Oktavia Sulistina Olga Putriana Wati Peni Purwanti Pratiwi, Enditiyas Pratiwi, Rima Anissa Prihanto Trihutomo Purwanto Purwanto Purwanto, Purwanto Putri, Reni Albertin Qohar, Abd. Rachmat Wasqita Ratna Sari Dewi Reza Aprilia Resterina Ririn Puji Utami Rosyidah, Ana Siti Rudi Prasetyo Ruhil Ismafitri Rustanto Rahardi S Sudirman, S Samuntya, Fitri Senja Richmasari Siti Mufidah Slamet Solichin Solichin Subanji Subanji Sudirman Sudirman Sudirman Sukoriyanto Susiswo Suwanti, Vivi Syafitri, Rafi Syamsul Hadi Tatik Retno Murniasih Tjang Daniel Chandra Toto Nusantara Vita Kusumasari Worowirastri E., Dyah Yulianti, Erni Yuni Rahmawati Yusfa Lestari Yusma Ria Zulaicha Yusma Riza Zulaicha Zukhrufurrohmah, Zukhrufurrohmah