Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Paradigma Integrasi-Interkoneksi Ilmu Agama dan Sains dalam Pemikiran Amin Abdullah: Respons Epistemologis terhadap Isu-Isu Kontemporer Jannah, Ila; Gunagraha, Shindid; Baidi, Baidi
Tatar Pasundan: Jurnal Diklat Keagamaan Vol 19, No 1 (2025): Tatar Pasundan: Jurnal Diklat Keagamaan
Publisher : Balai Diklat Keagamaan Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38075/tp.v19i1.575

Abstract

The dichotomy between religious and secular sciences within the Islamic intellectual tradition has led to a stagnation of thought and a weakened ability to respond to contemporary challenges holistically. This study aims to critically examine the integration-interconnection paradigm proposed by Prof. Amin Abdullah as a framework for reconstructing a holistic and contextual Islamic epistemology. Employing a qualitative approach, the research applies library research and content analysis methods on his primary works and related literature. The findings reveal that Amin Abdullah’s paradigm, illustrated through a “spider web” metaphor, emphasizes the interrelatedness between religious, social, and natural sciences. His integration of three epistemological approaches—bayani (textual), burhani (rational), and irfani (spiritual)—provides a dialogical framework for contextual Islamic understanding. The paradigm proves relevant in addressing contemporary issues such as the environmental crisis through multidisciplinary engagement that bridges revelation and empirical science. These findings affirm Amin Abdullah's significant contribution to the development of an inclusive, transformative, and context-responsive Islamic scientific paradigm. Keywords: Knowledge integration; interconnection; Amin Abdullah; Islamic epistemology; religious and scientific knowledge; contemporary issues.
Pendidikan Keluarga sebagai Pilar Peradaban Islam: Menelisik Relevansi Pemikiran Hasan Langgulung dalam Konteks Global Hanifa, Azzahra Sabrina; Baidi, Baidi
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pemikiran Hasan Langgulung mengenai pendidikan Islam dalam keluarga serta relevansinya di era digital dan globalisasi. Hasan Langgulung merupakan salah satu cendekiawan Muslim yang pemikirannya banyak berkontribusi dalam pengembangan pendidikan Islam yang integratif dan holistik. Penelitian ini menggunakan metode library research dengan pendekatan kualitatif deskriptif, di mana data diperoleh dari karya-karya Hasan Langgulung serta literatur pendukung lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan Islam dalam keluarga menurut Hasan Langgulung harus mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik, dengan peran orang tua sebagai pendidik utama melalui metode keteladanan, pembiasaan, dialog, nasehat, dan evaluasi. Selain itu, pendidikan keluarga harus dimulai sejak dini dan dilakukan secara sistematis untuk membentuk karakter anak yang beriman, berakhlak mulia, dan cerdas. Dalam konteks era digital dan globalisasi, pemikiran Hasan Langgulung tetap relevan karena menekankan pentingnya penguatan nilai-nilai Islam, pengawasan terhadap penggunaan media digital, serta pembentukan kecerdasan spiritual untuk menyaring informasi. Dengan demikian, pendidikan Islam dalam keluarga menjadi benteng utama dalam membentuk generasi Muslim yang tangguh menghadapi tantangan zaman.
Etika Penggunaan Kecerdasan Buatan Dalam Dunia Pendidikan Islam Gunagraha, Shindid; Chayati, Salim; Baidi, Baidi
JENTRE Vol. 6 No. 1 (2025): JENTRE: Journal of Education, Administration, Training and Religion
Publisher : Balai Diklat Keagamaan Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38075/jen.v6i1.541

Abstract

This research explores the application of artificial intelligence (AI) as a central theme in the educational setting, with a particular emphasis on its ethical implications. The purpose of this research is to identify and analyze ethical issues that arise due to the integration of AI in the learning process, as well as provide ethical recommendations in its implementation. This research uses a library research method by reviewing academic literature, research reports, and public policies related to AI and education. The results show that while AI provides significant benefits in terms of learning personalization, administrative efficiency, and educational accessibility, its use also poses serious ethical risks, such as violations of student data privacy, algorithmic bias, technology access gaps, and reduced social interaction in the teaching-learning process. In conclusion, the application of AI in education requires a strong ethical and regulatory framework to ensure fairness, transparency, and protection of the rights and dignity of students. Teachers continue to play an important role in overseeing the use of AI, ensuring that technology is a tool, not a substitute for human values in education.  
Gagasan Pemikiran Pendidikan Islam Kh. Ahmad Dahlan Handayani, Sri; Baidi, Baidi
AL-USWAH: Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Agama Islam Vol 8, No 1 (2025): JANUARI-JUNI 2025
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/au.v8i1.37851

Abstract

This study aims to analyze the ideas of Islamic education thought by K.H. Ahmad Dahlan, a great cleric who made significant contributions to the Islamic education system in Indonesia in the early 20th century, focusing on his efforts to overcome the educational gap caused by Dutch colonialism and reform traditional education to be more relevant to the challenges of the times. In this study Using qualitative descriptive methods and literature studies, this study found that K.H. Ahmad Dahlan initiated the concept of integrating religious knowledge and general knowledge, established schools that combined the two fields (such as Madrasah Ibtidaiyah Diniyah in 1911), and modernized learning methods that were useful for creating a "cleric-intellect" who was faithful and steadfast, knowledgeable, and physically and mentally strong. In conclusion, K.H. Ahmad Dahlan's thoughts on the integration of knowledge, modernization, and character education remain very relevant in facing the challenges of contemporary Islamic education, such as globalization and technological developments, to form a generation that is intelligent, moral, and globally competitive.
Manajemen Sekolah Sebagai Sebuah Kegiatan Pengelolaan Pendidikan di MIN Surakarta Suprapti, Suprapti; Baidi, Baidi; Munadi, Muhammad
Al-Madrasah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Al-Madrasah Vol. 9, No. 3 (Juli 2025)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (SIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/am.v9i3.4985

Abstract

Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif lebih banyak menjelaskan, mendeskripsikan dan lebih banyak menganalisis dengan menggunakan pendekatan induktif. Penelitian kualitatif lebih mengutamakan proses dan makna yang didasari sudut pandang atau penilaian dari sisi subjek. Hasil penelitian ini adalah: 1). Kepala sekolah sebagai pimpinan sekolah harus mempunyai berbagai kompetensi dan keterampilan antara lain; keterampilan konseptual, keterampilan manusiawi, dan keterampilan teknik. Kegiatan pokok yang harus diemban kepala sekolah yaitu merencaranakan, mengorganisasi, mengkooordinasi, memantau, serta menilai atau mengevaluasi dalam bingkai manajemen sekolah. Ada tujuh peran kepala sekolah yang harus diamalkan dalam bentuk tindakan nyata di sekolah/madrasah yang disingkat dengan EMASLIM, yaitu peran sebagai educator, manager, administrator, supervisor, leader, innovator dan motivator. 2). Manajemen Sekolah di MIN 2 Surakarta meliputi: Manajemen kurikulum, manajemen sumber daya manusia, manajemen kesiswaan, manajemen keuangan, manajemen hubungan masyarakat, manajemen layanan khusus. Layanan-layanan tersebut harus di kelola secara baik dan benar sehingga dapat membantu memperlancar pencapaian tujuan pendidikan di sekolah. Pelayanan khusus atau pelayanan bantuan diselenggarakan di sekolah dengan maksud untuk memperlancar pelaksanaan pengajaran dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan di sekolah. Berikut ini adalah jenis-jenis layanan khusus yang di sediakan sekolah: Layanan Bimbingan dan Konseling (BK), layanan Kesehatan Sekolah (UKS), layanan kafetaria sekolah, layanan asrama sekolah, layanan perpustakaan sekolah, layanan laboratorium sekolah.
Pemikiran Prof. Amin Abdullah dalam Integrasi Ilmu-Ilmu Keislaman Qorimah, Qorimah; Baidi, Baidi
Comit: Communication, Information and Technology Journal Vol. 3 No. 2 (2025): Comit: Communication and Information Journal
Publisher : IAI Nasional Laa Roiba Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Prof. Amin Abdullah has a scientific integration mindset based on theory in accordance with understanding modern dynamics. Furthermore, Prof. Amin Abdullah has a mindset related to solving complex world problems today that cannot only be solved through the approach of one field or one discipline. The purpose of writing is to explain Prof. Amin Abdullah's thoughts in the integration of Islamic sciences. The method used is a qualitative research type through a literature review approach. The findings are that the Spider Web theory is a model integrated by Prof. Amin Abdullah. This aims to complete the science of needed connections between human reason, the universe, and the Qur'an. Based on the implementation of this theory, it can have an impact on answering the challenges of modernity and building epistemological foundations contextually, dynamically, and inclusively.