Claim Missing Document
Check
Articles

Laporan Kasus: Penanganan Myositis Musculus Tibialis dan Fisura Os Tibiae Akibat Trauma Mekanik pada Anak Kucing Lokal Apsari, Ni Wayan Diah; Batan, I Wayan
Indonesia Medicus Veterinus Vol 10 (3) 2021
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19087/imv.2021.10.3.493

Abstract

Seekor anak kucing kasus berkelamin jantan, memiliki rambut berwarna oranye, berumur tiga bulan dengan bobot 1,1 kg mengalami gangguan muskuloskeletal akibat traumatik mekanik (tertabrak sepeda motor), dengan tanda kepincangan, kebengkakan pada kaki belakang kiri, dan kesulitan berdiri dengan keempat kakinya. Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan adanya peradangan pada muskulus tibialis cranialis dan caudalis. Peneguhan diagnosis dilanjutkan dengan pemeriksaan laboratorium berupa pemeriksaan hematologi, kucing mengalami leukositosis, limfositosis dan trombositopenia serta pemeriksaan radiografi, dengan hasil terjadi pembesaran pada otot yang melapisi tulang tibia fibula dan sedikit fisura pada os tibialis. Kucing didiagnosa mengalami myositis. Terapi yang diberikan berupa injeksi dexamethasone 0,4 mg/kg BB dan injeksi neurotropic 10 mg/kg BB. Pengobatan selama pemulihan diberikan meloxicam 0,06 mg/kg BB diberikan 1 kali sehari selama 14 hari, amoxicillin 22 mg/kg BB diberikan 2 kali sehari selama 14 hari, serta livron B-plex 4 mg/kg BB diberikan 1 kali sehari selama 7 hari
Laporan Kasus: Pyelonefritis dan Cystitis pada Anjing Pitbull Paramita, Putu Wahyuni; Soma, I Gede; Batan, I Wayan
Indonesia Medicus Veterinus Vol 10 (4) 2021
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19087/imv.2021.10.4.657

Abstract

Penyakit saluran kemih bagian bawah adalah penyakit umum pada anjing yang dapat terjadi pada anjing jantan dan betina. Penyakit ini dapat mengancam nyawa, terutama jika muncul sebagai penyakit obstruktif. Diagnosis dan pengobatan dini diperlukan, jika tidak maka dapat menyebabkan kematian. Seekor anjing Pitbull jantan berumur lima tahun dengan bobot 26 kg memiliki riwayat mengalami stranguria disertai hematuria selama tiga hari serta kelemahan pada kaki belakang. Pemeriksaan fisik menunjukkan vesika urinaria mengalami pembesaran dan nyeri saat dipalpasi. Pemeriksaan hematologi rutin menunjukkan anemia mikrositik hipokromik. Hasil pemeriksaan biokimia darah menunjukkan peningkatan kadar glukosa (381.86 mg/dL). Urinalisis menunjukkan darah (+), protein 100 mg/dL, leukosit (+), pH 8 dan berat jenis 1,005. Sedimentasi urin menunjukkan adanya eritrosit pada endapan urin. Pemeriksaan radiografi menunjukkan distensi pada vesika urinaria. Pemeriksaan ultrasonografi menunjukkan peradangan pada medula ginjal kanan dan dinding vesika urinaria. Berdasarkan hasil temuan ini, anjing kasus didiagnosis mengalami pyelonefritis dan cystitis. Penanganan pertama dilakukan dengan pemasangan kateter. Urin yang berhasil dikeluarkan sebanyak 750 mL berwarna merah kecoklatan dan berbau amonia yang samar serta anyir. Terapi cairan Ringer Laktat diberikan untuk mengembalikan hidrasi anjing kasus. Terapi untuk penanganan pyelonefiritis dan cystitis diberikan amoxicillin 15 mg/kg BB selama tiga hari dan dexametasone 0,5 mg/kg BB selama 3 hari. Karena belum menunjukkan tanda-tanda kesembuhan, pada hari ketujuh penggunaan amoxicillin diganti dengan cefotaxime 12 mg/kg BB selama tujuh hari. Terapi simtomatik diberikan kejibeling (1 kapsul/hari, p.o) selama 14 hari, Hematodin dan calcium glukonate 10% selama tujuh hari. Setelah menjalani terapi selama 14 hari anjing kasus menunjukkan kondisi yang semakin membaik ditandai dengan tidak terjadinya hematuria dan stranguria.
Laporan Kasus: Keberhasilan Penanganan Kasus Konstipasi pada Kucing Lokal dengan Imbuhan Labu Kuning (Cucurbita moschata) pada Pakannya Ridwan, Isabella Anjari; Batan, I Wayan
Indonesia Medicus Veterinus Vol 10 (4) 2021
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19087/imv.2021.10.4.673

Abstract

Konstipasi adalah berkurangnya, hilangnya, atau kesulitan dalam melakukan defekasi. Konstipasi seringkali dialami oleh hewan peliharaan dan dapat berakibat fatal jika dibiarkan dalam jangka waktu yang cukup panjang. Konstipasi sering dialami oleh kucing. Studi kasus ini mengangkat sebuah kasus mengenai seekor kucing lokal betina berumur 5 tahun yang diperiksa di Laboratorium Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana, perut kucing terlihat lebih besar dan terlihat kesulitan melakukan defekasi sejak satu bulan sebelum dilakukan pemeriksaan. Feses yang dikeluarkan jika kucing mampu defekasi memiliki konsistensi keras dan kering dan terkadang ditemukan di luar litter box. Pemeriksaan klinis menunjukkan suara borborygmus dan adanya konsistensi keras di bawah os vertebrae lumbalis yang diduga sebagai akumulasi feses. Pemeriksaan hematologi dilakukan dan hasilnya menunjukkan leukositosis. Pemeriksaan radiologi menunjukkan adanya akumulasi tinja yang mengeras. Kucing diberikan laktulosa dan campuran pakan dari wet food dan imbuhan labu kuning (Cucurbita moschata). Defekasi kucing menjadi lancar setelah hari ke-11 pengobatan dan tidak ada keluhan kembali.
Laporan Kasus: Keberhasilan Penanganan Hematuria karena Urolithiasis dengan Manajemen Diet dan Suplemen Glukosamin Humaira, Sarah; Widyastuti, Sri Kayati; Batan, I Wayan
Indonesia Medicus Veterinus Vol 10 (6) 2021
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19087/imv.2021.10.6.926

Abstract

Hewan kasus adalah seekor kucing persilangan Persia jantan, berumur satu tahun, bobot badan 3,5 kg. Hewan menunjukkan gejala klinis hematuria, oliguria, dan stranguria. Ketika dipalpasi pada daerah caudoventral abdomen terjadi distensi pada vesika urinaria. Pada saat ditekan bagian abdomen hewan tampak kesakitan. Hasil pemeriksaan organoleptik menunjukkan bahwa urin berwarna merah, keruh, dan berbau pesing yang tajam. Pemeriksaan kimia urin menunjukkan pH 6, leukosit (-), protein trace, bilirubin (-), urobilinogen (1+), eritrosit (4+), keton (-), glukosa (2+), nitrit normal, dan berat jenis urin 1,040. Pada pemeriksaan sedimen urin ditemukan adanya eritrosit dan kalkuli yaitu struvit dan kalsium oksalat. Pemeriksaan radiografi menunjukkan adanya retensi urin vesica urinaria. Dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, hewan didiagnosis menderita urolithiasis. Penanganan pertama yang dilakukan adalah pemberian terapi cairan dengan Ringer Laktat 50 mL/kg/hari dan pemasangan kateter urin ukuran 1,0/1,0 x 130 mm yang bertujuan untuk memudahkan melakukan pembilasan/flushing pada kucing kasus. Pengobatan yang diberikan berupa terapi antibiotik cefotaxime dengan dosis 22 mg/kg BB (0,8 mL, IV, q24h), terapi suportif glukosamin (PO, q12h), dan pakan kucing rendah magnesium untuk mengurangi pembentukan kalkuli struvit. Perawatan selama tujuh hari menunjukkan perubahan positif yang signifikan, yaitu kucing bisa urinasi dengan normal dan tidak adanya hematuria.
Laporan Kasus: Pembesaran Jantung pada Anjing Beagle Jantan Disertai dengan Asites Wahyuningsih, Sri; Batan, I Wayan; Erawan, I Gusti Made Krisna; Putra, I Putu Cahyadi
Indonesia Medicus Veterinus Vol 10 (6) 2021
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19087/imv.2021.10.6.936

Abstract

Asites merupakan penumpukan cairan yang berlebihan pada cavum abdomen. Seekor anjing ras beagle bernama Buddy, umur 1 tahun 8 bulan, jenis kelamin jantan, bobot 13,2 kg dibawa ke Rumah Sakit Hewan Pendidikan, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana pada tanggal 9 Oktober 2020 dengan keluhan abdomen membesar sejak dua hari sebelumnya, lesu, nafsu makan menurun. Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan anjing kasus terlihat lesu, saat berjalan terlihat terengah-engah, abdomen membesar, mukosa mulut pucat, capillary refill time (CRT) lebih dari 2 detik. Pemeriksaan penunjang yang digunakan adalah pemeriksaan radiografi yang menunjukkan adanya penumpukan cairan pada rongga abdomen dan di luar peritoneum, jantung berbentuk bulat dan terlihat radiopaq, apex jantung tidak terlihat dan pemeriksaan Complete Blood Count (CBC) menunjukkan anjing kasus mengalami anemia mikrositik, hiperkromik, limfositosis, dan penurunan jumlah granulosit. Anjing didiagnosis mengalami asites yang dicurigai berkaitan dengan gangguan pada jantung. Pengobatan yang diberikan pada anjing kasus yaitu antibiotik yang mengandung amoxicilin dan clavunamate potassium (dosis 13,75 mg/kgBB) dua kali sehari selama tujuh hari, furosemide (dosis 0,5 mg/kgBB) dua kali sehari selama tujuh hari, dan digoxin (0,011 mg/kgBB) satu kali sehari selama delapan hari. Setelah 11 hari perawatan anjing kasus sudah sangat membaik, tidak menunjukkan gejala sebelumnya seperti abdomen yang membesar, lesu dan nafsu makan yang menurun. Pemeriksaan lanjutan berupa pemeriksaan fungsi hati dan EKG, disarankan untuk mengetahui penyebab asites anjing kasus secara pasti.
Canine and Feline Dirofilariasis Currently Spreads in Indonesia Damaging Pulmonary Arteries and Lungs: A Literature Review Dayanti, Marissa Divia; Batan, I Wayan; Margaretha, Aloysiana; Tama, Kevin Tri
Indonesia Medicus Veterinus Vol 10 (5) 2021
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19087/imv.2021.10.5.814

Abstract

Dirofilariasis, caused by Dirofilaria immitis, mostly known as heartworm disease, is an important mosquito-borne nematode zoonosis that naturally infects canids and other species such as cats, ferrets, and humans. There have been reports of heartworm infection from many countries in worldwide. Researchers have reported D. immitis is widely distributed in Southeast Asia because this parasitic zoonosis disease lives in temperate, tropical, and subtropical areas and can be found in colder regions. Therefore, the authors intended to provide an overview of Dirofilariasis cases in Indonesia from a global perspective. The published articles of dirofilariasis were collected and retrieved by an electronic literature search of three databases, including Google Scholar, PubMed, and Science Direct. The literature presented is intended to enhance our current understanding of the overview of D. immitis infection and its prevalence in Indonesia from a global perspective. D. immitis infection can cause caval syndrome in dogs as well as a cardiopulmonary syndrome known as Heartworm-Associated Respiratory Diseases (HARD), which can become fatal as the number of worms infecting the host increases. Whereas in cats, although the number of worms in the host are very few (one to six worms) they can cause pathological changes in the pulmonary arteries which result in a more serious infection than in dogs and endanger life.
Pengaruh pemberian vitamin C dan Vitamin E terhadap tantangan E. Coli Patogen pada ayam Pedaging I Wayan Batan; Bibiana W. Lay; Aisjiah Girinda; Hernomoadi Hoeminto
Hemera Zoa Vol. 76 No. 1 (1993): Jurnal Hemera Zoa
Publisher : Hemera Zoa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (546.85 KB)

Abstract

This study was undertaken to asses the effects of dietary vitamin C, vitamin E, vitamin C and vitamin E, combined with E. coli bacterin against patogenic E. coli challenge in broiler chickens.The completely randomized design was used, in 4 x 2 factorialexperiment i.e. consisted 4 vitamins and two bacterins. Each treatment combination had 10 chicks as replication, hence 80 broiler chicks were used in this study. Data obtained from the study were analysed using analysis of variance or Kruskal Wallis test in order to identify the influence of treatment factor and their interactions.The chickens were fed standard ration supplemented with 300 mg vitamin E or 330 mg vitamin C or 300 mg vitamin E and 330 mg vitamin C or no vitamin supplement per kg ration as control.E. coli bacterin inactivated by heat, was given to the chickens when they were 2 weeks old. The bacterin was injected directly to the airsacs of the treatment groups.At 4 weeks of age, all of the chickens were challenged with patogenic E. coli given directly to the airsacs.The data showed that the supplemental of either vitamin E, vitamin C, or vitamin E and vitamin C significantly reduced pathological lesions caused by E. coli challenge, whilst the E. colli bacterin alone did not. Suplemental vitamin C, or vitamin C and vitamin E, and also injection of E. coli bacterin significantly reduced chicken body weight.
Tinjauan Pustaka: Kolaborasis pada ayam pedaging I Wayan Batan; Ekowati Handayani
Hemera Zoa Vol. 75 No. 2 (1992): Jurnal Hemera Zoa
Publisher : Hemera Zoa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kolibasilosis pasa unggas merupakan penyakit menular yang menyerang saluran pernafasan, disebabkan oleh infeksi kuman Eschericha coli.
Gambaran Histopatologi Rumen dan Retikulum Sapi Bali Akibat Adanya Benda Asing Eldarya Envisari Depari; Annas Farhani; I Wayan Batan; I Made Kardena
Jurnal Sain Veteriner Vol 35, No 1 (2017): Juni
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3120.362 KB) | DOI: 10.22146/jsv.29288

Abstract

Rumen and reticulum hold an important role in the ruminant’s digestive tract. During the meal, Bali cattle accidentally ingest foreign objects because they can’t distinguish between foreign body object and feed. Cattles do not really chew food before swallowing. This study aims to determine the existence of a foreign body in the stomach and histopathological overview of Bali cattle rumen and reticulum due to a variety of foreign objects. This study used 10 samples of cattle Bali consisting of nine samples of rumen and reticulum contained foreign objects (plastic, metal, wood and stone) and one normal sample of the rumen and reticulum Bali cattle. Samples were obtained from Slaughter House at Mambal, Abian Semal District, Badung regency, Bali. Based on the results of research conducted on the rumen and reticulum Bali cattle, there are a variety of foreign objects such as plastic, metal, wood and stone. Histopathological changes in the mucosa of the rumen and reticulum form of inflammatory cell infiltration from mild to severe. Conclusions from this research that found a foreign body object in the rumen and reticulum Bali cattle, and foreign body objects cause tissue destruction.
Status Praesen Pedet Sapi Bali Sayu Raka Padma Wulan Sari; I Nyoman Suartha; I Wayan Batan
Buletin Veteriner Udayana Vol. 8 No. 1 Pebruari 2016
Publisher : The Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.273 KB)

Abstract

This study aims were to inventory the profile of bali calf praesen status. Praesen status examination includes body temperature, respiration, heartbeat, and arterial pulse. This study used 15 bali calf with the age group of four months as much as five, aged five months as much as five,and aged six months as much as five. Praesen status measurement performed in the morning,afternoon, and evening. The results of the research praesen status of bali calf held in Bali Cattle Breeding Center, Sobangan, Mengwi, Badung is the average body temperature of calves aged fourmonths 38.80 ± 0.20°C, aged five months of 38.60 ± 0.53°C, aged six months 38.47 ± 0.42°C. The average frequency of respiration calf aged four months 45.60 ± 3.27 times/min, aged five months31.67 ± 5.31 times/min, aged six months 37.93 ± 10.25 times/min. The average frequency of arterial pulse calf aged four months 93.40 ± 5.55 times/min, aged five months 82.80 ± 2.55 times/min, aged six months 82.40±8.49 times/min. The average frequency of the heartbeat calfaged four months 91.73 ± 4.39 times/min, aged five months 83.20 ± 3.50 times/min, aged sixmonths 83.40 ± 8.86 times/min. Based on the research results bali calf (4-6 months) it can be concluded that: body temperature was 38.62±0.17°C; respiration frequency was 38.40 ± 6.98 times/min; arterial pulse frequency was 86.20±6.24 times/min; and heart beat frequency was 86.11± 4.87 times/min. Praesen status is expected to be used as a reference for bali calf health examination.
Co-Authors - HERBERT Abdul Azis Nasution Abdul Azis Nasution Abdul Azis Nasution Abriansyah, Mohammad Ghaiz Adrian Hasan Rahmatullah Adryani Ris Agung, Mochamad Bale Aida Lousie Tenden Rompis Ainaya Luthfi Anindya Aisjiah Girinda Akbar, Muhammad Wilmar Al Ma'arif, M. Farhan Amar Wira Anindya, Ainaya Luthfi Annas Farhani Apsari, Ni Wayan Diah Archie Leander Maslim Ariandoko, Ariandoko Arief Boediono Azizah, Hidayatul Baiti, Nur baskaradwaja, i gede mardawa Berutu, Fazral Anshari Betharia Criselda Fanggidae Bhala, Anastasia Bibiana W Lay BIBIANA W LAY Bili, Maria Dolorosa Leta Bolla, Nelci Elisabeth Br Sembiring, Irene Cristina Bravanasta Glory Rahmadyasti Utomo Budiartawan, I Komang Alit Burhan, Haris Calvin Iffandi Calvin Iffandi Calvin Iffandi Caroline, Grace Christiani, Zefanya Coornelia, Gledys Daud, Richard Christian Dayanti, Marissa Divia Dharmawan, I Wayan Chandra Dhayanti, Ni Luh Evy Dhika, I Gede Abijana Satya Diana Mustikawati Diana, Kadek Leni Martha Distira, Luh Ayu Yasendra Ekowati Handayani Eldarya Envisari Depari Elpira Sukaratha, Elpira Emy Sapta Budiari Ene, Theresia Eustokia Yulisa Madu, Eustokia Yulisa FERDANIAR FAKHIDATUL ILMI Findri Andriani, Findri Firdaus, Muchammad Wildan Florensia, Dheadora Freitas, Merlinde da Costa Ginting, Regina Bonifasia Br Harvani, Bq. Harvani, Bq. Harvani Herbert . Herbert . Hernomoadi Hoeminto Humaira, Sarah Hutagaol, Wanda Della Oktarin I Gede Soma I Gusti Agung Gede Putra Pemayun I Gusti Made Krisna Erawan I Ketut Gunata I Ketut Suada I Ketut Suatha I Made Kardena I Made Suma Anthara i Nengah Wandia I Nyoman Suarsana I Nyoman Suartha I Putu Cahyadi Putra, I Putu Cahyadi I Putu Gede Yudhi Arjentinia I Putu Sampurna I Wayan Syartama Hadi Nugraha I Wayan Wirata Ida Bagus Ketut Indra Permana Ihtifazhuddini, Fiqi Manaya Tibyana Imam Sobari imam sobari Indrawan, Hieronimus INNA RAKHMAWATI Islamiati, Feren Salsabila Ita Djuwita Juniartini, Wieke Sri Kadek Karang Agustina Kakang, Dorteany Mayani Ketut Adnyane Mudite Kusumaning Arumsari Wimbavitrati Lailia, Milda Lase, Linus Putra Jaya Lestari, Devi Latifah Puji Luh Putu Listriani Wistawan Made Suma Anthara Maha Arta, I Komang Wira Kusuma Maha Putra, Anak Agung Gede Wahyu Mahaputra, I Made Mahasanti, I Gusti Puji Ayu Mahindra, Aditya Try Makrina Weni Misa Maranata, Pieter Mbolo Margaretha, Aloysiana Mas ruroh, Mas Mesquita, Nelviana Minda Nealma Mochammad Imron Awalludin Mu'ayyanah, Siti Muazdzam Lil Abrori Narendri, Kadek Anggita Puspa Natalia, Grace Kristin Nazara, Agustina Lesmauli Ni Nyoman Sutiati Ni Nyoman Widiasih Ni Wayan Listyawati Palgunadi Ni Wayan Listyawati Palgunadi Ni Wayan Sri Wiyanti Nicolas Yarisetouw, Nicolas Ningrum, Ni Made Adinda Arya Nining Handayani Nining Handhayani Novianti, Syinthia Arya Nugraha, Elisabeth Yulia Nurmayani, Seli Nurrohman, Fahmi Galuh NURUL FAIZAH Nurul Faiziah Nurul Faiziah Nurul Masyita, Nurul Oktaviviani, Syafiana Fairizca Paramita, Putu Wahyuni Patabang, Denselina Lilis Permatasari, Serly Nur Indah PRANSIKA EKSY YONITA Pratama, Rendi Tegar Priharyanthi, Luh Komang Ayu Puteri Puri Prihatiningsih, Nur Liliana Purwitasari, Made Santi Pusparini, Ni Putu Dyah Prashanti Putera, I Gusti Ngurah Dwipayana Putra, Widihantoro Gunawan Putri, Dwi Aprilia Putu Ayu Sisyawati Putriningsih Putu Devi Jayanti Putu Wirat Qutrotu ain, Salsabila R, Ni Wayan Ayu Rasdi yanah Rasdiyanah . Rasdiyanah . Rastiti, Ni Made Remontara, Al Afuw Niha Resman, Martin Pedro Krisenda Ridwan, Isabella Anjari Riesta, Baiq Deby Aprila Riza, Devand Ainur Robi, I Made Ruslie, Sabella Ivana Sadipun, Elizabeth Liliane Sari, Yeni Ratna Sayu Raka Padma Wulan Sari Septianingsih, Rayni Septianira, Firnanda Silaban, Root Elisa Sousa, Rojelio Dias Trindade Sri Kayati Widiastuti, Sri Kayati Sri Kayati Widyastuti Sri Milfa Sri Milfa Sukoco, Hendro Supar - Supar . Suprabha, Kadek Dewi Suwartama, Beny Takariyanti, Dzikri Nurma'rifah Tama, Kevin Tri Tjokorda Sari Nindhia Umi Reston Utami, IGA Monica Rizki Utomo, Bravanasta Glory Rahmadyasti Utomo, Kurniawan Cahyo Wahono Esti Prasetyaningtyas Wahono Esti PrasetyoningtyaserB Wardani, Putu Intan Kusuma Wirawan, I Gede Yogiana, Wayan Yundari, Yundari Yunita Lestyorini Yunita Lestyorini