Claim Missing Document
Check
Articles

Implementasi Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi dalam Meningkatkan Pemahaman Diri Peserta Didik Kelas VIII di SMP Negeri 6 Pekalongan Arifianto Astri Nugroho; Arri Handayani; Desi Maulia
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.8769

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi adanya masalah-masalah yang dihadapi peserta didik kelas VIII di SMP Negeri 6 Pekalongan, yaitu: 1) peserta didik belum memiliki rasa percaya diri yang tinggi; 2) peserta didik belum mengetahui cara mengeksplorasi bakat yang dimilikinya; 3) sebagain besar peserta didik belum mengetahui kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya; dan 4) sebagaian besar pemahaman diri peserta didik masih tergolong dalam kriteria rendah. Tujuan penelitian ini adalah: 1) untuk mendeskripsikan implementasi bimbingan kelompok teknik diskusi dalam meningkatkan pemahaman diri peserta didik kelas VIII di SMP Negeri 6 Pekalongan; dan 2) untuk mengetahui adanya peningkatan pemahaman diri peserta didik kelas VIII SMP Negeri 6 Pekalongan melalui implementasi bimbingan kelompok teknik diskusi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan disain Pre-Experimental Designs tipe One Group Pretest-Posttest Design. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik non tes berupa observasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan statistik deskriptif. Uji hipotesis menggunakan uji paired sampel t-test. Hasil penelitian yang telah dilaksanakan menunjukkan, bahwa implementasi bimbingan kelompok dengan teknik diskusi dengan topik pemahaman diri peserta didik kelas VIIIB di SMP Negeri 6 Pekalongan, dilakukan dengan tiga tahapan, yaitu: 1) perencanaan; 2) pelaksanaan; dan 3) penilaian. Hasil uji hipotesis dilakukan dengan uji paired sampel t-test, diperoleh nilai signifikasi sebesar 0,000 < 0,05, maka terdapat peningkatan pemahaman diri peserta didik kelas VIII SMP Negeri 6 Pekalongan melalui implementasi bimbingan kelompok teknik diskusi. Peningkatan nilai rata-rata mean pre-test sebesar 71,16 menjadi rata-rata mean post-test sebesar 80,84, maka diperoleh peningkatan rata-rata mean sebesar 9,687 atau 10%. Dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan pemahaman diri peserta didik kelas VIII SMP Negeri 6 Pekalongan melalui implementasi bimbingan kelompok teknik diskusi. Peningkatan pemahaman diri peserta didik melalui perbedaan rata-rata mean sebesar 10%.
Pengembangan Video Pembelajaran Mengenal Kata Melalui Media Power Point untuk Anak Paud Usia 4-5 Tahun Rizka Laila Rahmatiningtyas; Ngatmini Ngatmini; Arri Handayani
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.9266

Abstract

Hasil penelitian adalah: 1) guru membutuhkan media pembelajaran yang inovatif melalui gambar dan suaranya. Hal itu mudah dipahami anak dan dapat memotivasi anak, 2) video Power Point ini dibagi menjadi tiga bagian. Pertama bagian awal terdiri dari video salam pembuka. kedua ini memuat pembelajaran kata dengan mencontohkan beberapa kata benda. dan ketiga adalah penutup. media video berbasis power point ini didesain dengan kombinasi warna dan gerak animasi yang menarik, hasil validator menyimpulkan bahwa pengembangan media video pembelajaran dapat digunakan dengan beberapa revisi untuk penyempurnaan.3) pembelajaran mengenal kata melalui media power point layak digunakan dalam pembelajaran anak dan hasilnya lebih baik, 4) pengembangan video pembelajaran mengenal kata melalui media power point lebih efektif dalam meningkatkan kemampuan mengenal kata pada anak usia 4-5 tahun di RA Taufiqiyah dibandingkan dengan metode pembelajaran konvensional. Berdasarkan uji independen sampel t-test pada equal variance assumed diperoleh nilai Thitung sebesar 6,495 > Ttabel 2,04523 dan taraf signifikansi 0,000 < 0,05. diperoleh nilai mean kemampuan mengenal kata pada anak dengan menggunakan pengembangan video pembelajaran mengenal kata melalui media power point sebesar 85,4 sedangkan kemampuan mengenal kata pada anak dengan metode konvensional sebesar 60,0 (85,4 > 60).
PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK ROUND ROBIN UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI ANGGOTA ORGANISASI PSHT KARANGMONCOL KABUPATEN PURBALINGGA Fiki Febriani; Arri Handayani; G.Rohastono Ajie
G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol. 7 No. 01: Desember 2022, G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/gcouns.v7i01.4369

Abstract

Latar belakang yang mendorong penelitian ini adalah rendahnya keterampilan komunikasi anggota PSHT Karangmoncol. Hal tersebut disebabkan karena anggota kurang terampil dalam berkomunikasi, baik verbal maupun nonverbal. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh layanan bimbingan kelompok dengan teknik round robin untuk mengembangkan keterampilan komunikasi anggota organisasi PSHT Karangmoncol Kabupaten Purbalingga? Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Round Robin Untuk Mengembangkan Keterampilan Komunikasi Anggota Organisasi PSHT Karangmoncol Kabupaten Purbalingga dilihat dari hasil hipotesis penelitian eksperimen. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dalam bentuk one group pre-test post-test design. Populasi penelitian ini adalah anggota PSHT Karangmoncol terdiri pelatih dan siswa yang berjumlah 10 anggota. Sampel yang diambil adalah 10 anggota dengan menggunakan sampel jenuh. Data yang yang diperoleh melalui analisis hasil pre-test. Hasil analisis angket pre-test anggota menunjukkan presentase rata-rata pre-test 51,6 yang termasuk kategori rendah, presentase rata-rata 58,2 termasuk dalam kategori rendah, tetapi meskipun dalam kategori yang sama presentase rata-rata mengalami peningkatan 6,6. Serta berdasarkan hasil uji Wilcoxon diketahui Asymp Sig (2-tailed) 0,032 lebih kecil dari 0,05, kesimpulannya bahwa layanan bimmbingan kelompok dengan teknik round robin berpengaruh untuk mengembangkan keterampilan komunikasi anggota organisasi PSHT Karangmoncol Kabupaten Purbalingga.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECEMASAN PARA ORANGTUA DI MASA PANDEMI COVID-19 Dedes Anuari; Arri Handayani; Farikha Wahyu Lestari
MAJALAH LONTAR Vol 34, No 3 (2022): Majalah Lontar
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/ltr.v34i3.14230

Abstract

Kecemasan merupakan perasaan gelisah dan khawatir yang disebabkan oleh sesuatu hal yang belum jelas sehingga menimbulkan perasaan takut dan tidak nyaman baik emosi maupun sensasi fisik. Pandemi Covid19 mempengaruhi kecemasan para orangtua bukan hanya dari segi kesehatan fisik saja, melainkan dari kesehatan mental juga. Khususnya dampak bagi para orangtua, karena dengan kemunculan virus ini tidak sedikit para orangtua yang kehilangan pekerjaan, usahanya bangkrut atau anaknya yang terkena PHK namun sulit untuk pulang ke kampung halaman, sehingga orangtua mencemaskan nasib anaknya. Tempat ibadah sepi, aktivitas dibatasi termasuk sekolah. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dan permasalahan yang diungkap dalam penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan masyarakat khususnya bagi orangtua pada masa pandemi Covid-19. Berdasarkan hasil analisis penelitian data menunjukan bahwa faktor yang paling utama berpengaruh terhadap kecemasan para orangtua di masa pandemi Covid19 ini yaitu faktor masalah kesehatan fisik, faktor yang kedua yaitu rasa tidak percaya diri atau pesimis, ketiga faktor pikiran yang tidak rasional, keempat adalah faktor akses informasi yang tidak mengenakkan, selanjutnya faktor kelima yaitu tingkat religiusitas yang rendah, faktor keenam ada faktor pengalaman negatif di masa lalu, selanjutnya faktor kehidupan atau kebiasaan sehari-hari dan terakhir faktor yang kurang berpengaruh terhadap kecemasan orangtua di masa pandemi Covid19 yaitu faktor kurangnya dukungan sosial.
MEMBINA KELUARGA SEJAHTERA MELALUI PENERAPAN 8 FUNGSI KELUARGA Arri Handayani; Padmi Dhyah Yulianti; Sukma Nur Ardini
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 2, No 1 (2018): April
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (769.245 KB) | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v2i1.162

Abstract

ABSTRACTProsperous family is the desire for every individual, but many influential factors to achieve the condition. One is how to implement 8 family functions. Many citizens who do not understand and do not even know about the 8 functions of the family itself. This is evidenced by the many problems that people complain about family problems. Whereas if the community can implement these functions, the existence of family problems can be minimized. This condition is known when the devotees conduct the counseling process in the "Pojok Konseling". Therefore, in community service activities conducted by the Team KKN PPM Kampung KB University of PGRI Semarang in the district Muktiharjo Kidul, Pedurungan, Semarang given counseling about the family function in an effort to foster a prosperous family. This activity was attended by 31 participants of the resident Muktiharjo Kidul Semarang through lecture and discussion methods. The results of the analysis through observation and feedback from the participants showed that the participants pleasured to gain knowledge and understanding to achieve prosperous family through the implementation of 8 family functions.Keywords: prosperous family, 8 family functions.ABSTRAKKeluarga sejahtera adalah dambaan bagi setiap individu, akan tetapi banyak faktor yang berpengaruh untuk dapat mencapai kondisi tersebut. Salah satunya adalah bagaimana menerapkan 8 fungsi keluarga. Banyak warga masyarakat yang belum memahami dan bahkan belum mengetahui tentang 8 fungsi keluarga tersebut. Hal ini terbukti dengan banyaknya masalah yang dikeluhkan masyarakat berkaitan dengan permasalahan keluarga. Padahal jika masyarakat dapat menerapkan fungsi-fungsi tersebut, adanya permasalahan keluarga dapat diminimalkan. Kondisi ini diketahui ketika pengabdi melakukan proses konseling di “Pojok Konseling”. Oleh karena itu, dalam kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Tim KKN PPM Kampung KB Universitas PGRI Semarang di Muktiharjo Kidul Kecamatan Pedurungan Semarang diberikan penyuluhan tentang fungsi keluarga dalam upaya membina keluarga sejahtera. Kegiatan ini diikuti oleh 31 peserta warga Muktiharjo Kidul Semarang melalui metode ceramah dan diskusi. Hasil analisis melalui observasi dan umpan balik dari peserta, menunjukkan bahwa peserta menunjukan rasa senang mendapatkan pengetahuan dan pemahaman untuk mencapai keluarga sejahtera melalui penerapan 8 fungsi keluarga.Kata kunci: keluarga sejahtera, 8 fungsi keluarga.
Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Socrates dalam Mengembangkan Perencanaan Karir Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Pemalang M. Andika Arsya R; Arri Handayani; G. Rohastono Ajie
Journal on Education Vol 5 No 3 (2023): Journal on Education: Volume 5 Nomor 3 Tahun 2023
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The main problem studied is the Socrates Technical Group Guidance Service in Improving Career Planning for Class XI Students of SMA Negeri 2 Pemalang. The research method used is true experimental with pretest-posttest control group design. The population in this study were all students of class XI SMA Negeri 2 Pemalang, totaling 144 students consisting of 5 classes. The sampling technique used is cluster random sampling technique. The analysis used to test the validity is the product moment and reliability using the alpha formula. The final conclusion from the results of the t-test analysis that the posttest between the experimental group and the control group obtained tcount = 10.3. To ascertain whether the difference is significant, the results are consulted with ttable. With db = (n1+n2)-2 = (10+10)-2=18 and a significant level of 5%, ttable = 2.021 is obtained. Because tcount = 10.3 ˃ ttable = 2.021, tcount is greater than ttable, meaning that Ho is rejected and Ha is accepted, so it can be concluded that "There is an effect of group guidance services using the social technique on career planning in class XI at SMA Negeri 2 Pemalang" at the level significant 5%. Suggestions that researchers can convey should supervising teachers at schools provide advanced services with regard to career planning.
Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi dalam Mengembangkan Regulasi Diri Belajar pada Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Pemalang Ita Ayu Fransiska; Arri Handayani; G. Rohastono Ajie
Journal on Education Vol 5 No 3 (2023): Journal on Education: Volume 5 Nomor 3 Tahun 2023
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The main problem studied is the Discussion Technique Group Guidance Service in Improving Learning Self-Regulation in Class X Students of SMA Negeri 2 Pemalang. The research method used is true experimental with pretest-posttest control group design. The population in this study were all students of class X SMA Negeri 2 Pemalang, totaling 144 students consisting of 4 classes. The sampling technique used is cluster random sampling technique. The analysis used to test the validity is the product moment and reliability using the alpha formula. The final conclusion based on the calculation of the t-test obtained tcount of 11.072 while ttable with db(n1 + n2) – 2 = (12+12)-2=22 and a significant level of 5% (0.05) of 1.73 (see table t ). Because tcount>ttable, namely 11.072>1.73, it can be interpreted as larger, so Ha is accepted. It can be concluded that there are differences in the increase in learning self-regulation in the experimental group after being given treatment for three times using group guidance with discussion techniques. So it can be concluded that group guidance with discussion techniques can improve the learning self-regulation of class X students of SMA Negeri 2 Pemalang. Then the working hypothesis (Ha) which reads "group discussion technique guidance services can increase self-regulation of learning in class X SMA Negeri 2 Pemalang" is accepted with a significant level of 0.05. The suggestion that researchers can convey is that supervising teachers at schools provide advanced services with regard to self-regulation of learning.
Faktor Penyebab Quarter Life Crisis Pada Dewasa Awal Siti Hasmah Fazira; Arri Handayani; Farikha Wahyu Lestari
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v5i2.13500

Abstract

Dewasa awal merupakan masa peralihan sehingga individu akan menghadapi banyak tekanan dan tuntutan dari lingkungan maupun dari dalam dirinya sendiri. Individu yang tidak mampu menghadapi persoalan dari adanya tuntutan tersebut akan diprediksi mengalami quarter life crisis. Quarter life crisis merupakan masa krisis yang dialami oleh individu antara usia 20 hingga 30 tahun. Salah satu faktor yang mempengaruhi quarter life crisis adalah emosi. Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui faktor penyebab quarter life crisis. Penelitian ini menggunakan metode analisis data yaitu pendekatan deduktif dengan Analisis Isi Kualitatif. Subjek penelitian diambil menggunakan teknik accidental sampling 20-30 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan faktor internal yang berupa pengalaman masa kecil yang mengesankan mengakibatkan dampak positif bagi seseorang. Faktor eksternal ditemukan bahwa dari segi faktor lingkungan bahwa informan memiliki dukungan oleh keluarga dan lingkungan sekitar.Aspek emosional ditemukan bahwa informan memiliki sikap berupa sikap bimbang mengambil keputusan, mudah putus asa, rasa negatif diri, rasa tidak menemukan solusi dari masalah
19. Peran Dukungan Sosial Guru BK Dengan Penyesuaian Diri Siswa Bagas Prayoga Hidayat; Arri Handayani; Chr Argo Widiharto
G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol. 7 No. 02: April 2023, G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/gcouns.v7i02.2307

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya  hubungan antara dukungan sosial Guru BK dengan penyesuaian diri siswa kelas X SMA Institut Indonesia Semarang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif koresional. Populasi penelitian ini sejumlah 164 siswa. Sampel yang di ambil adalah 116 siswa. Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling simple random sampling. Alat pengumpulan data yang digunakan yaitu skala psikologis. Hasil uji korelasi person product moment memperoleh hasil sebesar (r) = 0,392, r Hitung ≥  r tabel atau 0,392 ≥ 0,195 apabila dicocokan dengn tabel interpretasi menunjukan bahwa antara dukungan sosial Guru BK dengan penyesuaian diri memiliki tingkat hubungan yang rendah. Besar sumbangan variabel dukungan sosial Guru BK memberikan kontribusi sebesar 15,3% dan sisanya ditentukan oleh variabel lain yang tidak diteliti. Sedangkan nilai signifikannya 4,546 lebih besar r tabel 0,195, berdasarkan penelitian menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara dukungan sosial Guru BK dengan penyesuaian diri. Kata kunci: penyesuaian diri, dukungan sosial Guru BK, siswa SMA
PENGEMBANGAN MODUL AJAR MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SEKOLAH DASAR Arie Hendra Pranata; Bagus Ardi Saputro; Arri Handayani
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD STKIP Subang Vol. 9 No. 2 (2023): Volume 09 No 02, Juni 2023
Publisher : STKIP Subang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36989/didaktik.v9i2.778

Abstract

Pranata, Arie Hendra. 2023: “Pengembangan Modul Ajar Model Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Ketrampilan Berpikir Kritis Siswa Sekolah Dasar. Pembimbing : (1) Dr. Bagus Ardi Saputro, M.Pd., (2) Dr. Arri Handayani, S.Psi.,M.Si. Tujuan penelitian pengembangan ini untuk mengetahui kelayakan, kepraktisan, dan keefektifan modul ajar berbasis problem-based learning dalam meningkatkan ketrampilan berpikir kritis siswa sekolah dasar. Modul ajar dikembangkan untuk mata pelajaran matematika pada materi kelipatan, faktor, kelipatan persekutuan, faktor persekutuan, KPK, dan FPB. Penelitian ini adalah research and development dengan model ADDIE dari Sezer dalam Rudi Hari Rayanto dan Sugianti (2020: 29) Pengembangan model ADDIE melalui 5 tahap yaitu Analisis (Analysis), Desain (Design), Pengembangan (Development), Implementasi (Implement), dan Evaluasi (Evaluation). Tahap Analisis meliputi needs assessment (analisis kebutuhan), mengidentifikasi masalah (kebutuhan), dan melakukan analisis tugas (task analysis). Tahap desain meliputi merumuskan tujuan pembelajaran, Selanjutnya menyusun tes, menentukan strategi pembelajaran yang tepat dengan mempertimbangkan sumber-sumber pendukung lain, misalnya sumber belajar yang relevan, lingkungan belajar yang seperti apa seharusnya. Tahap pengembangan merupakan Langkah ketiga dalam model ADDIE. Salah satu endidi penting dalam tahap pengembangan adalah uji coba sebelum diimplementasikan. Tahap Implementasi merupakan Langkah nyata untuk menerapkan endid pembelajaran yang sedang kita buat. Artinya, pada tahap ini semua yang telah dikembangkan diset sedemikian rupa sesuai dengan peran atau fungsinya agar bisa diimplementasikan. Tahap evaluasi adalah proses untuk melihat apakah endid pembelajaran yang sedang dibangun berhasil, sesuai dengan harapan awal atau tidak. Sebenarnya tahap evaluasi bisa terjadi pada setiap empat tahap di atas. Evaluasi yang terjadi pada setiap empat tahap diatas itu dinamakan evaluasi formatif, karena tujuannya untuk kebutuhan revisi. Data dalam penelitian ini adalah data kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan oleh praktisi endidikan meliputi lembar validasi isi, validasi konstruk, Validasi LKPD, Validasi penggunaan media, dan validasi penilaian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modul ajar model pembelajaran berbasis masalah dikembangkan terbukti valid, praktis, dan efektif sehingga sangat layak untuk digunakan dalam pembelajaran matematika di sekolah dasar untuk meningkatkan ketrampilan berpikir kritis peserta didik. Kata kunci : Modul ajar, ketrampilan berpikir kritis, model pembelajaran berbasis masalah (PBL)
Co-Authors Achmad Bukhori Afrilya Herianty Agung Handayant Agustin Arum Setiyana Ajeng Dianasari Anggun Setiawan Anindita Dwi Kusti Aprilia Anita Chandra D.S Anna Diana Shanty Annisa Ul Khusna Aprilia Candra Krisnawati Arba’a Ayu Utami Ardiana Nur Maulida Hakim Arie Hendra Pranata Arifianto Astri Nugroho Arini Inayatul Fajriyah Aryo Andri Nugroho Aufal Marom Ayu Widya Sari Bagas Prayoga Hidayat Bagus Ardi Saputro Bondhaningtyas Anjarweni budi astuti Chr Argo Widiharto Christiana Switaningsih Dayati Erni Cahyaningrum Dedes Anuari Desi Maulia Dewi Mukti Kartikaningrum Dini Rahmawati Dini Rahmawati Dini Rahmawati Dini Rahmawati DINI RAHMAWATI Dini Rahmawati Dini Rakhmawati Dini Rakhmawati Dini Rakhmawati Dini Rakhmawati Dini Rakhmawati Dini Rakhmawati Dini Rakhmawati Dini Rakhmawati Dwi Prastiyo Hadi, Dwi Prastiyo Dwi Retno Sriwahyuni Dyah Nugrahani Eka Wahyu Andani Erra Yuni Rindiani Erra Farikha Wahyu Lestari Fathul Himam Fiki Febriani Firyal Afifah G. Rohastono Ajie Gregorius Rahastono Ajie Gregorius Rohastono Ajie Hany Muhammad Rifqi Hardianika Rahmaningtyas Iin Purnamasari Irma Yunita Ismah -, Ismah Ita Ayu Fransiska Kristia Setyaningsih Kusuma, Endra Lina Kamalia Zahra M. Andika Arsya R M. G. Adiyanti Maghfiroh Mahmudah Mahmudah Monica Arningsari Muhamad Andiyaman Mujiono Nailussulakhah Sulakhah Najib Ngatmini Ngatmini Ngurah Ayu Nyoman Murniati Nikrotul Ummah Nila Istatik Amalia Nor Khoiriyah Nur Chasanah Nur Hidayah Nurulul Fatimah Ornella Alika Padmi Dhyah Yulianti Parlinah Parlinah Primaningrum Dian Primaningrum Dian M Ria Indrawati Rizka Laila Rahmatiningtyas Rohmah Khasanah Rosalia Eka Lusiana Senowarsito, Senowarsito Setiawan, Agus Shafa Hasna Prastyaningrum Siti Aeti Siti Fitriana Siti Hasmah Fazira Siti Musarokah Solekah Sri Suciati Sriyatun Suci Marliana Suci Rahayu Sukat Sukma Nur Ardini Sutinah Tina Afiatin Tinarti Tinarti Titik Haryati Tri Hartini Venty Venty Wulan Putriani Yanuar Hery Murtianto Yenni Pudji Rahmawati Yuli Kurniati Werdaningsih Yunita Fitri Riadiyani Zakia Latifah Zumrotus Sa’adah Zunika Agung Rahayu