p-Index From 2020 - 2025
6.366
P-Index
This Author published in this journals
All Journal HAYATI Journal of Biosciences Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Marine Fisheries: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut MEDIA KONSERVASI Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia MANAJEMEN IKM: Jurnal Manajemen Pengembangan Industri Kecil Menengah Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia Biospecies Bumi Lestari JOURNAL OF COASTAL DEVELOPMENT ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences Jurnal Ilmu Lingkungan Bionatura Torani Journal of Fisheries and Marine Science Jurnal Ilmu Lingkungan Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop Radiasi JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN Microbiology Indonesia Majalah Kedokteran Bandung BIOTROPIA - The Southeast Asian Journal of Tropical Biology Indonesian Journal of Business and Entrepreneurship (IJBE) Jurnal RISET Geologi dan Pertambangan Journal of Degraded and Mining Lands Management Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management) Jurnal Tataloka Biopropal Industri Journal of Science and Applicative Technology Omni-Akuatika MAJALAH ILMIAH GLOBE Jurnal Bina Praja Jurnal Penelitian Pendidikan IPA (JPPIPA) Jurnal Matematika Sains dan Teknologi EnviroScienteae Jurnal Pengelolaan Perikanan Tropis (Journal Of Tropical Fisheries Management) LIMNOTEK - Perairan Darat Tropis di Indonesia PENDIPA Journal of Science Education Aquasains : Jurnal Ilmu Perikanan dan Sumberdaya Perairan Jurnal Riset Akuakultur Bawal : Widya Riset Perikanan Tangkap Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia Astonjadro Sainmatika: Jurnal Ilmiah Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Jurnal Iktiologi Indonesia (Indonesian Journal of Ichthyology) Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan JURNAL SUMBER DAYA AIR Jurnal Pembelajaran dan Biologi Nukleus ULIN: Jurnal Hutan Tropis Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Jurnal Laot Ilmu Kelautan PELAGICUS: Jurnal IPTEK Terapan Perikanan dan Kelautan Sustainable Environmental and Optimizing Industry Journal Habitus Aquatica : Journal of Aquatic Resources and Fisheries Management Buletin Jalanidhitah Sarva Jivitam Journal of Science and Science Education (JoSSEd) COJ (Coastal and Ocean Journal) Jurnal Reksabumi: Journal of Urban , Regional, and, Environmental Planning Makara Journal of Science Depik Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan, Pesisir dan Perikanan Jurnal Manusia dan Lingkungan Scientica: Jurnal Ilmiah Sains dan Teknologi Jurnal Teknologi Lingkungan UNMUL Depik Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan, Pesisir, dan Perikanan Journal of Fisheries & Marine
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search
Journal : Jurnal Matematika Sains dan Teknologi

ANALISIS BEBERAPA ASPEK REPRODUKSI KEPITING BAKAU (SCYLLA SERRATA) DI PERAIRAN SEGARA ANAKAN, KABUPATEN CILACAP, JAWA TENGAH Asmara, Hadun; Riani, Etty; Susanto, Agus
Jurnal Matematika Sains dan Teknologi Vol 12 No 1 (2011)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Research was done in Segara Anakan water lagoon, Cilacap District, Central Java, from September 2003 to November 2003. Samples of mangrove crab were taken using catching tool of wadong and pintur which setted in the afternoon and unsetted the next morning. From all samples collected, there were 55 male and 113 female crabs. The width range of male shells were 31.5-122.5 mm and weight range were 53.75-286.08 gram, while the females shells have width range of 78.4-120.5 mm and weight range of 69.38-229.08 gram. Fecundity of mangrove crabs (Scylla serrata) ranges between 345,923-1,472,639 eggs with mean value of 646.194. Diameter of the egg curve shows that the mangrove crabs were total spawner, which means totally discharge their eggs.
MODEL PERAN ANTAR KELEMBAGAAN DESA DALAM PENYEDIAAN AIR BAKU MELALUI PARADIGMA KEPEDULIAN AIR (Studi Kasus Desa Bendungan, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor) Susanto, Agus; Purwanto, M. Yanuar Joko; Pramudya, Bambang; Riani, Etty
Jurnal Matematika Sains dan Teknologi Vol 19 No 2 (2018)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Based on water balance and temporal water sufficiency analysis in Ciliwung Hulu watershed, it shows that Ciseuseupan sub watershed belongs toinsufficient water category. Of the 8 villages in the Ciseuseupan sub watershed, there is a Bendungan village that is not enough water category in the provision of raw water, because in the provision of raw water is still dependent on natural reliability such as rivers, springs, wells, and others. This research discusses insufficient water solutions at the village level with one of them is institutional analysis through concern of water paradigm. The method used is ISM (Interpretative Structural Model), with emphasis on 4 (four) elements structured in relation to the provision of raw water ie: (1) needs of the program, (2) the main obstacle, (3) purpose program, and (4) institutions involved in program implementation. Therefore, it is required an independent water provision expert, involving various parties. The purpose of this research is to build an institutional role model in the provision of concern of water paradigm. The results show that: to realize a new paradigm in the provision of raw water, the main constraint is quality of human resources (village officials, communities, and NGOs), which must be resolved first, so that they can participate together to build the infrastructure by adequate socialization. Berdasarkan analisis neraca air dan ketercukupan air temporal DAS Ciliwung Hulu menunjukkan bahwa Sub DAS Ciseuseupan termasuk ke dalam kategori kurang cukup air dalam penyediaan air baku. Dari delapan desa yang ada di Sub DAS tersebut, Desa Bendungan merupakan salah satu desa yang ketercukupan airnya termasuk dalam kategori tidak cukup, sebab dalam penyediaan airnya masih mengandalkan alam, seperti sungai, air tanah melalui sumur, mata air, dan lain-lain. Penelitian ini menjelaskan solusi ketidak cukupan di tingkat desa, dimana salah satunya adalah dengan analisis peran antar kelembagaan melalui paradigma kepedulian air. Metode yang digunakan adalah ISM (Interpretative Structural Model), yang menekankan pada empat elemen yang berhubungan dengan penyediaan air baku, yaitu: (1) kebutuhan program, (2) kendala utama, (3) tujuan program, dan (4) lembaga yang terkait dengan program. Oleh karena itu, diperlukan ahli penyediaan air mandiri, yang melibatkan berbagai pihak. Tujuan dari penelitian ini adalah membangun struktur model kelembagaan penyediaan air baku melalui paradigma kepedulian air. Hasil analisis menunjukkan bahwa: untuk merealisasikan paradigma baru di dalam penyediaan air baku,kendala utamanya adalah kualitas sumber daya manusia (aparat desa, masyarakat, dan LSM) yang harus diatasi terlebih dahulu agar mereka dapat berpartisipasi bersama-sama untuk membangun infrastruktur air melalui sosialisasi yang memadai.
HUBUNGAN KELIMPAHAN SPESIES LARVA IKAN DENGAN PARAMETER KUALITAS PERAIRAN DI DANAU RANAU, SUMATERA SELATAN Wulandari, Tuah N. M.; Riani, Etty; Sudarmo, Agnes P; Iskandar, Budhi H; Nurhasanah, Nurhasanah
Jurnal Matematika Sains dan Teknologi Vol 20 No 1 (2019)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/jmst.v20i1.838.2019

Abstract

This research conducted due to lack of information about fish larvae in Ranau Lake, South Sumatera. This information is quite essential to explore because this can be used as a scientific basis for policy formation in this area. The objectives of this research are to analyze the correlation between fish larvae abundance to physicochemical parameters in Ranau Lake waters. Sampling was carried out at six stations (Muara Silabung, Dermaga, Way Maisin, Pemandian Air Panas, Lumbok, and Talang Teluk). Physico-chemical parameters measured directly in the field are temperature, pH, depth, brightness, CO2, O2, hardness, electrical conductivity, total alkalinity, and turbidity; while the chemical parameters measured in the laboratory are COD, NO2, NO3, NH3, and PO4. Larvae species identified through DNA sequence. Principal Component Analysis (PCA) was used to measure the relationship between fish larvae abundance to the water parameters. Results show that generally there were forty-two fish larvae from nine species. The dominant species was Oreochromis niloticus. The results of the Principal Component Analysis show that the highest abundance of fish larvae was in water with the highest level of turbidity and dissolved oxygen, whereas the lowest abundance was in water with the highest level nitrate and depth. Belum ada informasi tentang kelimpahan larva ikan diperairan Danau Ranau Sumatera Selatan melatarbelakangi penelitian ini. Informasi ini sangat penting untuk diketahui karena dapat dijadikan acuan dalam pengelolaan perikanan di wilayah ini. Penelitian bertujuan untuk menganalisis hubungan kelimpahan larva ikan dengan parameter fisika-kimia di perairan Danau Ranau. Pengambilan sampel dilakukan di enam stasiun (Muara Silabung, Dermaga, Way Maissin, Pemandian Air Panas, Lumbok dan Talang Teluk). Parameter fisika-kimia perairan yang diukur langsung di lapangan adalah suhu, pH, kedalaman, kecerahan, CO2, O2, kesadahan, daya hantar listrik, total alkalinitas, dan turbiditas; sedangkan parameter kimia yang diukur di laboratorim adalah COD, NO2, NO3, NH3, dan PO4. Spesies larva ikan diidentifikasi dengan sekuen DNA. Analisis Komponen Utama dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kelimpahan larva ikan dengan parameter fisika-kimia perairan. Hasil penelitian menunjukkan secara keseluruhan ada 42 larva ikan yang berasal dari 9 spesies. Spesies yang paling dominan adalah Oreochromis niloticus. Hasil Analisis Komponen Utama menunjukkan bahwa kelimpahan larva ikan tertinggi (102,9 individu/100m3) berada pada stasiun pengamatan yang memiliki turbiditas dan oksigen terlarut tertinggi, sedangkan kelimpahan larva ikan terendah (10,83 individu/100m3) berada pada stasiun pengamatan yang memiliki kadar nitrat dan kedalaman tertinggi.
PENGELOLAAN PERIKANAN PELAGIS BESAR DENGAN PENDEKATAN EKOSISTEM DI KABUPATEN MAMUJU UTARA SULAWESI BARAT Wahid, Nia Istiani; Noviyanti, Rinda; Riani, Etty
Jurnal Matematika Sains dan Teknologi Vol 20 No 1 (2019)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/jmst.v20i1.816.2019

Abstract

Fisheries management in North Mamuju Regency has not been integrated. Socio-economic interests tend to get more attention than ecosystem health of fish resources, as a target of capture. Such management conditions affect the abundance of fish resources. This can be seen by the decline in the number of catches of fishermen in the same catchment area in the last five years. This study aims to determine the conditions of fisheries management in North Mamuju Regency with an Ecosystem Approach to Fisheries Management (EAFM) and formulate recommendations for management improvement. The basis of EAFM analysis is, used 30 indicators incorporated in six domains, namely (1) Fish Resources; (2) Habitat and Ecosystems; (3) Fishing Techniques; (4) Social; (5) Economy; and (6) Institution. The results showed that the condition of the Great Pelagic fisheries management was in moderate to good conditions, the composite value range between 42-68 with an over all aggregate value of 54, so that it was generally classified as moderate. The institutional and economic domains have good status with composite values of 68 and 65 respectively, while the other four domains are of moderate status. The recommendations are, the regulation of the number of fishing gear and use of  fish aggregating device (FADs), water pollution control and water quality monitoring, improvement of supervision and law enforcement for destructive fishing gear operations, assistance with local knowledge in fisheries management, extension of asset management and business diversification assistance, application of principles the principle of the Code of Conduct Responsible Fisheries (CCRF) and the application of regulations apply. Pengelolaan perikanan di Kabupaten Mamuju Utara belum dilakukan secara terintegrasi. Kepentingan sosial ekonomi cenderung mendapatkan perhatian lebih dibandingkan kesehatan ekosistem sebagai wadah dari sumber daya ikan, sebagai target penangkapan. Kondisi pengelolaan yang demikian mempengaruhi kelimpahan sumber daya ikan. Hal ini terlihat dengan menurunnya jumlah hasil tangkapan nelayan pada daerah tangkapan yang sama dalam lima tahun terakhir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi pengelolaan perikanan di Kabupaten Mamuju Utara dengan pendekatan ekosistem atau Ecosystem Approach to Fisheries Management (EAFM) dan menyusun rekomendasi untuk perbaikan pengelolaan. Dasar analisis EAFM dalam penelitian ini menggunakan 30 indikator yang tergabung dalam enam domain, yaitu (1) Sumber Daya Ikan; (2) Habitat dan Ekosistem; (3) Teknik Penangkapan Ikan; (4) Sosial; (5) Ekonomi; dan (6) Kelembagaan. Hasil penelitian menunjukkan kondisi pengelolaan perikanan Pelagis Besar berada pada kondisi sedang hingga baik, kisaran nilai komposit yang diperoleh antara 42–68 dengan nilai agregat keseluruhan 54, sehingga secara umum tergolong dalam status sedang.  Domain kelembagaan dan ekonomi memiliki status baik dengan nilai komposit masing-masing 68 dan 65, sedangkan empat domain lainnya memiliki status sedang. Rekomendasi yang disusun meliputi pengaturan jumlah alat tangkap ikan dan penggunaan rumpon, pengendalian pencemaran perairan dan monitoring kualitas air, peningkatan pengawasan dan penegakan hukum terhadap operasi alat tangkap destruktif,  pendampingan pengetahuan lokal dalam pengelolaan perikanan, penyuluhan pengelolaan asset dan pendampingan diversifikasi usaha, penerapan prinsip-prinsip Code Of Conduct Responsible Fisheries(CCRF), dan penerapan peraturan berlaku.
PENGELOLAAN PERIKANAN PELAGIS BESAR DENGAN PENDEKATAN EKOSISTEM DI KABUPATEN MAMUJU UTARA SULAWESI BARAT Nia Istiani Wahid; Rinda Noviyanti; Etty Riani
Jurnal Matematika Sains dan Teknologi Vol. 20 No. 1 (2019)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (618.514 KB) | DOI: 10.33830/jmst.v20i1.86.2019

Abstract

Fisheries management in North Mamuju Regency has not been integrated. Socio-economic interests tend to get more attention than ecosystem health of fish resources, as a target of capture. Such management conditions affect the abundance of fish resources. This can be seen by the decline in the number of catches of fishermen in the same catchment area in the last five years. This study aims to determine the conditions of fisheries management in North Mamuju Regency with an Ecosystem Approach to Fisheries Management (EAFM) and formulate recommendations for management improvement. The basis of EAFM analysis is, used 30 indicators incorporated in six domains, namely (1) Fish Resources; (2) Habitat and Ecosystems; (3) Fishing Techniques; (4) Social; (5) Economy; and (6) Institution. The results showed that the condition of the Great Pelagic fisheries management was in moderate to good conditions, the composite value range between 42-68 with an over all aggregate value of 54, so that it was generally classified as moderate. The institutional and economic domains have good status with composite values of 68 and 65 respectively, while the other four domains are of moderate status. The recommendations are, the regulation of the number of fishing gear and use of fish aggregating device (FADs), water pollution control and water quality monitoring, improvement of supervision and law enforcement for destructive fishing gear operations, assistance with local knowledge in fisheries management, extension of asset management and business diversification assistance, application of principles the principle of the Code of Conduct Responsible Fisheries (CCRF) and the application of regulations apply. Pengelolaan perikanan di Kabupaten Mamuju Utara belum dilakukan secara terintegrasi. Kepentingan sosial ekonomi cenderung mendapatkan perhatian lebih dibandingkan kesehatan ekosistem sebagai wadah dari sumber daya ikan, sebagai target penangkapan. Kondisi pengelolaan yang demikian mempengaruhi kelimpahan sumber daya ikan. Hal ini terlihat dengan menurunnya jumlah hasil tangkapan nelayan pada daerah tangkapan yang sama dalam lima tahun terakhir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi pengelolaan perikanan di Kabupaten Mamuju Utara dengan pendekatan ekosistem atau Ecosystem Approach to Fisheries Management (EAFM) dan menyusun rekomendasi untuk perbaikan pengelolaan. Dasar analisis EAFM dalam penelitian ini menggunakan 30 indikator yang tergabung dalam enam domain, yaitu (1) Sumber Daya Ikan; (2) Habitat dan Ekosistem; (3) Teknik Penangkapan Ikan; (4) Sosial; (5) Ekonomi; dan (6) Kelembagaan. Hasil penelitian menunjukkan kondisi pengelolaan perikanan Pelagis Besar berada pada kondisi sedang hingga baik, kisaran nilai komposit yang diperoleh antara 42–68 dengan nilai agregat keseluruhan 54, sehingga secara umum tergolong dalam status sedang. Domain kelembagaan dan ekonomi memiliki status baik dengan nilai komposit masing-masing 68 dan 65, sedangkan empat domain lainnya memiliki status sedang. Rekomendasi yang disusun meliputi pengaturan jumlah alat tangkap ikan dan penggunaan rumpon, pengendalian pencemaran perairan dan monitoring kualitas air, peningkatan pengawasan dan penegakan hukum terhadap operasi alat tangkap destruktif, pendampingan pengetahuan lokal dalam pengelolaan perikanan, penyuluhan pengelolaan asset dan pendampingan diversifikasi usaha, penerapan prinsip-prinsip Code Of Conduct Responsible Fisheries(CCRF), dan penerapan peraturan berlaku.
HUBUNGAN KELIMPAHAN SPESIES LARVA IKAN DENGAN PARAMETER KUALITAS PERAIRAN DI DANAU RANAU, SUMATERA SELATAN Tuah N. M. Wulandari; Etty Riani; Agnes P Sudarmo; Budhi H Iskandar; Nurhasanah Nurhasanah
Jurnal Matematika Sains dan Teknologi Vol. 20 No. 1 (2019)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.77 KB) | DOI: 10.33830/jmst.v20i1.99.2019

Abstract

This research conducted due to lack of information about fish larvae in Ranau Lake, South Sumatera. This information is quite essential to explore because this can be used as a scientific basis for policy formation in this area. The objectives of this research are to analyze the correlation between fish larvae abundance to physicochemical parameters in Ranau Lake waters. Sampling was carried out at six stations (Muara Silabung, Dermaga, Way Maisin, Pemandian Air Panas, Lumbok, and Talang Teluk). Physico-chemical parameters measured directly in the field are temperature, pH, depth, brightness, CO2, O2, hardness, electrical conductivity, total alkalinity, and turbidity; while the chemical parameters measured in the laboratory are COD, NO2, NO3, NH3, and PO4. Larvae species identified through DNA sequence. Principal Component Analysis (PCA) was used to measure the relationship between fish larvae abundance to the water parameters. Results show that generally there were forty-two fish larvae from nine species. The dominant species was Oreochromis niloticus. The results of the Principal Component Analysis show that the highest abundance of fish larvae was in water with the highest level of turbidity and dissolved oxygen, whereas the lowest abundance was in water with the highest level nitrate and depth. Belum ada informasi tentang kelimpahan larva ikan diperairan Danau Ranau Sumatera Selatan melatarbelakangi penelitian ini. Informasi ini sangat penting untuk diketahui karena dapat dijadikan acuan dalam pengelolaan perikanan di wilayah ini. Penelitian bertujuan untuk menganalisis hubungan kelimpahan larva ikan dengan parameter fisika-kimia di perairan Danau Ranau. Pengambilan sampel dilakukan di enam stasiun (Muara Silabung, Dermaga, Way Maissin, Pemandian Air Panas, Lumbok dan Talang Teluk). Parameter fisika-kimia perairan yang diukur langsung di lapangan adalah suhu, pH, kedalaman, kecerahan, CO2, O2, kesadahan, daya hantar listrik, total alkalinitas, dan turbiditas; sedangkan parameter kimia yang diukur di laboratorim adalah COD, NO2, NO3, NH3, dan PO4. Spesies larva ikan diidentifikasi dengan sekuen DNA. Analisis Komponen Utama dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kelimpahan larva ikan dengan parameter fisika-kimia perairan. Hasil penelitian menunjukkan secara keseluruhan ada 42 larva ikan yang berasal dari 9 spesies. Spesies yang paling dominan adalah Oreochromis niloticus. Hasil Analisis Komponen Utama menunjukkan bahwa kelimpahan larva ikan tertinggi (102,9 individu/100m3) berada pada stasiun pengamatan yang memiliki turbiditas dan oksigen terlarut tertinggi, sedangkan kelimpahan larva ikan terendah (10,83 individu/100m3) berada pada stasiun pengamatan yang memiliki kadar nitrat dan kedalaman tertinggi.
MODEL PERAN ANTAR KELEMBAGAAN DESA DALAM PENYEDIAAN AIR BAKU MELALUI PARADIGMA KEPEDULIAN AIR (Studi Kasus Desa Bendungan, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor) Agus Susanto; M. Yanuar Joko Purwanto; Bambang Pramudya; Etty Riani
Jurnal Matematika Sains dan Teknologi Vol. 19 No. 2 (2018)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (753.091 KB) | DOI: 10.33830/jmst.v19i2.111.2018

Abstract

Based on water balance and temporal water sufficiency analysis in Ciliwung Hulu watershed, it shows that Ciseuseupan sub watershed belongs toinsufficient water category. Of the 8 villages in the Ciseuseupan sub watershed, there is a Bendungan village that is not enough water category in the provision of raw water, because in the provision of raw water is still dependent on natural reliability such as rivers, springs, wells, and others. This research discusses insufficient water solutions at the village level with one of them is institutional analysis through concern of water paradigm. The method used is ISM (Interpretative Structural Model), with emphasis on 4 (four) elements structured in relation to the provision of raw water ie: (1) needs of the program, (2) the main obstacle, (3) purpose program, and (4) institutions involved in program implementation. Therefore, it is required an independent water provision expert, involving various parties. The purpose of this research is to build an institutional role model in the provision of concern of water paradigm. The results show that: to realize a new paradigm in the provision of raw water, the main constraint is quality of human resources (village officials, communities, and NGOs), which must be resolved first, so that they can participate together to build the infrastructure by adequate socialization. Berdasarkan analisis neraca air dan ketercukupan air temporal DAS Ciliwung Hulu menunjukkan bahwa Sub DAS Ciseuseupan termasuk ke dalam kategori kurang cukup air dalam penyediaan air baku. Dari delapan desa yang ada di Sub DAS tersebut, Desa Bendungan merupakan salah satu desa yang ketercukupan airnya termasuk dalam kategori tidak cukup, sebab dalam penyediaan airnya masih mengandalkan alam, seperti sungai, air tanah melalui sumur, mata air, dan lain-lain. Penelitian ini menjelaskan solusi ketidak cukupan di tingkat desa, dimana salah satunya adalah dengan analisis peran antar kelembagaan melalui paradigma kepedulian air. Metode yang digunakan adalah ISM (Interpretative Structural Model), yang menekankan pada empat elemen yang berhubungan dengan penyediaan air baku, yaitu: (1) kebutuhan program, (2) kendala utama, (3) tujuan program, dan (4) lembaga yang terkait dengan program. Oleh karena itu, diperlukan ahli penyediaan air mandiri, yang melibatkan berbagai pihak. Tujuan dari penelitian ini adalah membangun struktur model kelembagaan penyediaan air baku melalui paradigma kepedulian air. Hasil analisis menunjukkan bahwa: untuk merealisasikan paradigma baru di dalam penyediaan air baku,kendala utamanya adalah kualitas sumber daya manusia (aparat desa, masyarakat, dan LSM) yang harus diatasi terlebih dahulu agar mereka dapat berpartisipasi bersama-sama untuk membangun infrastruktur air melalui sosialisasi yang memadai.
ANALISIS BEBERAPA ASPEK REPRODUKSI KEPITING BAKAU (SCYLLA SERRATA) DI PERAIRAN SEGARA ANAKAN, KABUPATEN CILACAP, JAWA TENGAH Hadun Asmara; Etty Riani; Agus Susanto
Jurnal Matematika Sains dan Teknologi Vol. 12 No. 1 (2011)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Research was done in Segara Anakan water lagoon, Cilacap District, Central Java, from September 2003 to November 2003. Samples of mangrove crab were taken using catching tool of wadong and pintur which setted in the afternoon and unsetted the next morning. From all samples collected, there were 55 male and 113 female crabs. The width range of male shells were 31.5-122.5 mm and weight range were 53.75-286.08 gram, while the females shells have width range of 78.4-120.5 mm and weight range of 69.38-229.08 gram. Fecundity of mangrove crabs (Scylla serrata) ranges between 345,923-1,472,639 eggs with mean value of 646.194. Diameter of the egg curve shows that the mangrove crabs were total spawner, which means totally discharge their eggs.
Co-Authors . Waluyo Abdul Hamid Abdul Hamid Abdul Hamid Abdullah Hisam bin Omar Achmad Fahrudin Achmad Fahrudin Achmad Selamet Aku Achyani, Ratno Adhi Susilo Agnes P Sudarmo Agnes Puspita Sudarmo agung riyadi Agus Salim Agus Susanto Agus Susanto Agus Susanto Ahmad Fachrudin Ahyar Ismail Amalia Zahroh Anna Rejeki Simbolon Anna Rejeki Simbolon Ansori , Mukhlas Ardianto, Luky Ari Purbayanto Arie Prabawa Arief Wicaksono, Arief ASEP SAEFUDDIN Asmara, Hadun Bakeri, Samsul Bambang Indriyanto Bambang Mulyana Hermanto Bambang Pramudya Bambang Pramudya Bambang Pramudya Bambang Pramudya Bambang Pramudya Bambang Pramudya N. Pramudya N. Bambang Trihardiyanto, Anton Pramono bayu pamungkas BIBIANA W LAY Bintoro, Sigit Budhi H Iskandar Budhi H Iskandar Bunasor Sanim Charles Parningotan Haratua Simanjuntak D. Djoko Setiyanto Daniel Djoko Setiyanto Darnas Dana Derry Muharam Dewayany Sutrisno, Dewayany Dewi, Mariena Dian Harjuna Sukma Dietriech Geoffrey Bengen Djamar Tumpal F. Lumbanbatu Dodi Iskandar Dwi Kartika Asih Hasibuan Dwiputra, Mohammad Ashari E Gumbira-Sa’id - Edward Nixon Pakpahan EFFENDIE, ICHSAN Efin Muttaqin Ema Hastarini Erliza Noor Esrahwati, Esrahwati Fahrudin, Achmad Fakoubun, Nadira Farah Diana Fatah, Khoirul Fathar, Imam Rozali Fikri, Ishlahul Fitria Rahmayanti Fredinan Yulianda Gatot Yulianto Gema Wahyudewantoro, Gema Gerda, Nunik Ghinarrahmi Afiyatillah Gondo Puspito Gumbira-Sa'id, E H M Eidman H M Sjarif Hitam Hadi Susilo Arifin Hadun Asmara Hamzah Hamzah Harald Asmus Harpasis S. Sanusi Harpasis Slamet Sanusi Harpasis Slamet Sanusi Harry Sudrajat Johari Harry Sudrajat Johari Hefni Effendi Hera Ledy Melindo Hermanto, Dedy Tri Hesti Hesti Hidayah, Ma'rifatul Hurip Pratomo Ida Ayu Putu Sri Widnyani IIN SITI DJUNAIDAH Indrawati Gandjar intan pramudita rachmawati Irianto, Dedy Cahyadi Irman Firmansyah Isdradjad Setyobudiandi Ismail Ismail Ita Djuwita Ita Djuwita Ita Djuwita J. P, M.Yanuar Jalius , Jalius Jalius Jimmi . Kasful Anwar Khaswar Syamsu Khaswar Syamsu - KHUSNUL YAQIN Komar Sumantadinata Komar Sumantadinata Krisanti , Majariana Leons Rixson Lina Warlina M. Syamsul Maarif M. Yanuar J Purwanto M. Yanuar Joko Purwanto M. Zairin Junior Machfud Machfud Majariana Krisanti Maman Rumanta Manuwoto Manuwoto Margareth Rosalinda Sapulete Marimin , Marimin Marimin Matius Paundanan, Matius Maya Lukita Metti Wiradika Charolyna Sinambela Mirna Dwirastina Moh. Yani Mohamad Samsul Maarif Mohammad Ashari Dwiputra Mozes Toelihere MOZES TOELIHERE Muhammad Aris Muhammad Reza Cordova Muhammad Reza Cordova Muhammad Reza Cordova, Muhammad Reza Muhayatun Santoso Muis Muis, Muis Munandar Munandar Musa Hubeis N adiarti N, Bambang Pramudya Nadiarti Nadiarti, Nadiarti Nadiarti Nurdin Nandini, Annisa Putri Nastiti S. Indrasti Nastiti S. Indrasti, Nastiti S. Nazori Djazuli Nendia Nurisni Neri Kautsari Neviaty P. Zamani Nia Istiani Wahid Norman Razieb Azwar Noverita Dian Takarina Dian Takarina Nurfitri Triramdani Nurhasanah Nurhasanah Nurhasanah Nurhasanah Nurlisa Alias Butet Nurmawati, Subekti Nurul Najmi Nuryani Zainuddin Perdini, Maharani Pramono, Anton Priyadi Kardono Priyono, Franciscus Edi Purwanto, M. Yanuar Joko R. Ruswandi Rahmat Kurnia Rahmat Pangestu Rasyadi, Andy Ratih Ismayasari Rianto, Joko Rida Oktorida Khastini RIDWAN AFFANDI Ridwan, Iriadi Rifardi Rinda Noviyanti Rinda Noviyanti, Rinda Rita Nurmalina Rita Rostika Rodiah Nurbaya Sari, Rodiah Nurbaya Rosalina Hasan ROSALINA HASAN, ROSALINA Rugaya H. Serosero Rumanta , Maman Sandra Sukmaning Adji Sarifah Nurjanah Sehtawarta Br Sitepu Seiichi Watanabe Setiyadi, Benny Sigid Hariyadi Sigid Hariyadi Sjaiffuddin, Sjaifuddin Sjaifuddin Sjaifuddin Sonja Kleinertz Sri Haryati Srihadi Agungpriyono Sudarmo, Agnes P Sudarmo, Agnes Puspitasari Sugeng A. Putranto Sugeng Budiharsono Sugeng Budiharsono SUGENG HARTONO, SUGENG Sugeng Putranto Sugeng Putranto Sukoraharjo, Sri Suryo Sulistiono Sulistiono Sulistiono Sulistiono Sulistiono Sulistiono Sulistiono Sulistiono Sulistiono Sulistyo Ariebowo Djajusman Suprihatin - Suprihatin Suprihatin Suprihatin Suprihatin Supriyadi Supriyadi Supriyadi Supriyadi Supyan Supyan Surjono H. Sutjahjo Susan Maphilindawati Noor Susilowati, Dwi Indah Suwari Syafri Mangkuprawira Syafrudin Raharjo Syahminan Syahminan Syahril Nedi Syaiful Anwar Syaiful Anwar Tagor Alamsyah Harahap Tarsim Tarsim Taryono Taslim Arifin Taslim Arifin Tia Rostaman Tri Handayani Tri Hastuti Kurniati Tri Prartono Tuah N. M. Wulandari TUBAGUS HAERU RAHAYU Tun Tedja Tun Tedja, Tun Uju Uju Veybi Djoharam Wahid, Nia Istiani Waluyo Waluyo Warih Hardanu Warih Hardanu, Warih Wawan Wahyudi Wellyzar Sjamsuridzal Wibowo Mangunwardoyo Wibowo Mangunwardoyo Wike Ayu Eka Putri Wirawan, Sri Mahendra Satria Wiwik Handayani Wulandari, Tuah N. M. Yahya, Nurul Musyariafah Yandra Arkeman Yoga, Gunawan Pratama Yonvitner - Yuliati Yuliati Yunizar Ernawati Yunizar Ernawati Yusli Wardiatno YUSUF, TUTI L Zaenal Abidin Zulferdi, Zulferdi Zulkifli, Sunarto