Claim Missing Document
Check
Articles

Pesan Dakwah dalam Novel Negeri Lima Menara Karya Ahmad Fuadi Islamiyah, Anisatul; Fikri Zuhriyah, Luluk
Jurnal Komunikasi Islam Vol. 1 No. 2 (2011): December
Publisher : Departement of Islami Comuunication and Broadcasting, Faculty of Da'wah and Communication, State Islamic University of Sunan Ampel (UINSA) Surabaya Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.991 KB) | DOI: 10.15642/jki.2011.1.2.137-148

Abstract

Ada dua permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini, yaitu pesan dakwah apa saja yang terdapat dalam novel negeri lima menara? dan bagaimana penyampaian pesan dakwah yang ada dalam novel negeri lima menara?Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian non kancah yang menggunakan pendakatan kualitatif dan analisis wacana model Van DjikPesan dakwah yang ada dalam novel negeri lima menara ini mencakup aspek aqidah (keimanan) dan konsep keimanan yang paling menonjol adalah keimanan kepada Allah dan kitabullah al-Qur’an. Selain aqidah juga terdapat pesan dakwah syari’ah yaitu aturan-aturan agama khusunya tentang shalat dan bagaimana bersosialisasi di lingkungan pesantren. Dan yang terakhir adalah aspek akhlakul karimah yang kental diwarnai oleh birrul walidain dan keikhlasan.Dalam penyampaiannya ketika digunakan analisis Van Dijk dengan menggunakan enam elemen ditemukan bahwa dari sisi tematik yakni judul negeri lima menara menggambarkan impian para santri yang ingin belajar di negara-negara besar yang mempunyai menara besar.  Sedangkan elemen skematiknya, novel ini menggunakan alur maju mundur. Elemen dari sisi semantik, penulis novel ini menggunakan latar sebuah pesantren di Jawa Timur dengan maksud ia menonjolkan representasi pesantren yang tidak kalah maju dengan SMA. Dari sisi sintaksis dalam novel ini kata ganti komunikator menggunakan kata “aku” yang menunjukkan tokoh utamanya adalah narator dalam novel ini. Dari segi stilistik penulis banyak menggunakan bahasa asing seperti bahasa Inggris, bahasa Arab, bahasa Perancis dan bahasa daerah yaitu bahasa Minang. Dan yang terakhir adalah retoris yakni penekanan yang dipakai penulis adalah dengan penggunaan majas, hiperbola dan pengandaian, seperti kata “keterlaluan” pintarnya, dan juga seperti pungguk merindukan bulan, dan lain-lain.Penelitian ini hanya menganalisis sisi teks pesan dakwah yang ada dalam novel, tidak sampai pada pengaruhnya bagi masyarakat. Kiranya penelitian tentang pengaruh pesan dakwah dari novel bagi masyarakat dapat dijadikan rekomendasi untuk dikaji dalam penelitian berikutnya. Kata Kunci: Pesan Dakwa; Novel
Analisis Dakwah Kh. Mustofa Bisri Dalam Konteks Masyarakat Modern Hadi, Moch Alfin; widadi, Widadi; Zuhriyah, Luluk Fikri
Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah FDIK IAIN Padangsidimpuan Vol 7, No 2 (2025): TADBIR: JURNAL MANAJEMEN DAKWAH FDIK IAIN PADANGSIDIMPUAN
Publisher : FDIK IAIN Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24952/tadbir.v7i2.15912

Abstract

Da’wah as an instrument of socio religious tranformation, plays a strategic role in shaping public ethics, thought patterns, and communal character. KH. Ahmad Mustofa Bisri, a prominent Indonesian Muslim scholar, poet and cultural figure, stands out as a central figure in promoting moderate Islam in Indonesian. This study aims to identify, analyze, and contextualize the methods and focus of KH. Mustofa Bisri da’wah within the framework of modern, pluralistic society. Using a descriptive qualitative approach and literature review as the primary technique, the study reveals tha KH. Mustofa Bisri employ a humanistic, aesthetic, contextual, and spiritually reflective approach to da’wah. His methods include dialogical and empathetic preaching, inclusive aducational practices, the use of social media, religious literature and poetry, as well as the integration of Islamic values with artistic expression. The focus of this da’wah extends beyond ritual observance, emphasizing religious consciouness, interfaith tolerance, moderate theology, social critique through non provocative language, and intellectual ampowerment of the youth. His soft spoken, inclusive communication style proves effective in promoting an understanding of Islam as a peaceful, substantial, and humanistic faith. In conclusion, KH. Mustofa Bisri da’wah model offers a strategic paradigm for contemporary Islamic propagation one that is relevant to the challenges of the modern age and rooted in the values of peace, justice and human dignity.
DAKWAH KRITIS TOKOH BAIDURI DALAM SERIAL BIDAAH Maftukhatul Azizah; Widadi; Taufikkurrohman, Diki; Luluk Fikri Zuhriyah
QANUN: Journal of Islamic Laws and Studies Vol. 3 No. 2 (2025): QANUN: Journal of Islamic Laws and Studies
Publisher : ASIAN PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58738/qanun.v3i2.671

Abstract

Penelitian ini membahas representasi keberanian dakwah dalam tokoh fiktif Baiduri dalam serial Malaysia berjudul Bidaah. Serial ini menggambarkan resistensi terhadap penyimpangan agama yang dilakukan oleh pemimpin sekte berkedok simbol keagamaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana karakter Baiduri menjadi agen dakwah kritis melalui keberanian menolak pengkultusan, melindungi keluarga, membentuk kolaborasi perlawanan, serta mempertahankan prinsip Islam di bawah tekanan. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik analisis isi dan naratif, serta menggunakan perspektif dakwah kritis sebagai kerangka teoritik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tokoh Baiduri merepresentasikan bentuk dakwah simbolik dan transformatif yang menggabungkan kejujuran, keteguhan, empati, dan kritik terhadap kekuasaan religius yang menyimpang. Media fiksi, dalam hal ini serial Bidaah, terbukti efektif sebagai ruang alternatif dakwah yang mampu membangun kesadaran sosial dan spiritual secara reflektif dan kontekstual. Kajian ini membuka ruang baru bagi pengembangan teori dan praktik dakwah melalui media populer serta memperkuat narasi peran perempuan sebagai subjek aktif dalam perjuangan keislaman.
METODE DAN MATERI DAKWAH PADA MOTIVASI BERIBADAH Sholikhin; Muhammad Ainun Habib; Luluk Fikri Zuhriyah
QANUN: Journal of Islamic Laws and Studies Vol. 3 No. 2 (2025): QANUN: Journal of Islamic Laws and Studies
Publisher : ASIAN PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58738/qanun.v3i2.673

Abstract

Ibadah dalam Islam merupakan inti keberadaan manusia, dengan shalat sebagai pilar utamanya yang menyimbolkan ketaatan dan pembentukan karakter spiritual. Masjid, sebagai pusat ibadah dan transformasi sosial, memainkan peran sentral dalam memfasilitasi kegiatan keagamaan seperti kajian Subuh. Kajian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh metode dan materi dakwah terhadap motivasi beribadah jamaah dalam program Kajian Subuh di Masjid Al Falah Surabaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode Partial Least Square (PLS) untuk menguji hubungan antar variabel. Sebanyak 31 responden dipilih melalui teknik purposive sampling berdasarkan partisipasi aktif dalam kajian. Hasil pengujian menunjukkan bahwa metode dakwah berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi beribadah, Temuan ini diperkuat oleh analisis statistik yang menunjukkan nilai koefisien jalur sebesar 0.735, nilai t-statistik 4.959 (>1.96), dan p-value 0.000 (<0.05), sementara materi dakwah tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan. Hal ini terlihat dari nilai koefisien jalur hanya sebesar 0.100, dengan t-statistik 0.698 (<1.96) dan p-value 0.485 (>0.05). Temuan ini menunjukkan bahwa keberhasilan dakwah tidak hanya ditentukan oleh isi pesan, tetapi lebih ditentukan oleh pendekatan komunikatif, gaya penyampaian, dan keterlibatan emosional dai dengan jamaah. Implikasi penelitian ini mendorong para pengelola masjid dan pendakwah untuk mengevaluasi dan mengembangkan metode dakwah yang lebih adaptif, inspiratif, dan sesuai dengan kebutuhan psikologis serta spiritual jamaah urban. Penelitian ini turut memperkaya literatur tentang strategi dakwah kontemporer berbasis masjid dan menawarkan perspektif baru dalam optimalisasi program keagamaan berbasis komunitas.
MODEL DAKWAH BERBASIS EKOPEDAGOGI: Pengarustamaan UIN Sunan Ampel Surabaya dalam Integrasi Pendidikan Islam dan Kesadaran Lingkungan Fikri Zuhriyah, Luluk; Rahmawati, Pudji; Andik Izzuddin, Muhammad; Yusuf, M.
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 12 No. 02 (2023): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v12i03.9246

Abstract

artikel ini bertujuan untuk menganalisis model dakwah berbasis ekopedagogi di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagai bentuk integrasi antara nilai-nilai keislaman dan kesadaran ekologis. Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif-studi kasus dengan metode studi lapangan, melalui observasi, wawancara mendalam, dan analisis dokumen institusional. Data dikumpulkan dari dosen, mahasiswa, dan dokumen-dokumen, kemudian dianalisis menggunakan teori Ecopedagogy dari Paulo Freire, Moacir Gadotti, dan Richard Kahn. Hasil penelitian menunjukkan bahwa UIN Sunan Ampel Surabaya telah menerapkan prinsip-prinsip ekopedagogi melalui lima komponen utama: (1) landasan teologis, berupa pemahaman manusia sebagai khalifah fil ardh; (2) integrasi kurikulum, melalui mata kuliah dan program lingkungan berbasis nilai Islam; (3) aksi sosial-ekologis, seperti program Eco-Campus, Bank Sampah Syariah, dan kegiatan penghijauan; (4) institusionalisasi nilai ekopedagogi dalam visi dan kegiatan kampus; serta (5) refleksi dan evaluasi melalui kegiatan keagamaan dan pengabdian masyarakat. Model dakwah ini berfungsi sebagai proses pendidikan transformatif yang tidak hanya menanamkan kesadaran ekologis, tetapi juga membentuk perilaku dan etika lingkungan berbasis spiritualitas Islam. Artikel ini menyimpulkan bahwa model dakwah berbasis ekopedagogi di UIN Sunan Ampel Surabaya merupakan contoh nyata implementasi education for ecological consciousness dalam konteks pendidikan tinggi Islam. Model ini memperluas makna dakwah menjadi gerakan pembebasan ekologis yang mengintegrasikan ilmu, iman, dan aksi sosial.
Desain Dakwah Ustadz Hanan Attaki melalui Media Sosial Instagram @ayah_amanah Ismiati, Ismiati; Sofiatin, Sofiatin; Zuhriyah, Luluk Fikri
Anida (Aktualisasi Nuansa Ilmu Dakwah) Vol. 24 No. 1 (2024): ANIDA (Aktualisasi Nuansa Ilmu Dakwah)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/anida.v24i1.34626

Abstract

The purpose of this study is to examine the design of millennial da'wah Ustadz Hanan Attaki in an Instagram social media account under the name @ayah_amanah, such as da'wah strategies, delivery methods, mad'u targets, and message choices conveyed by Ustadz Hanan Attaki. Using a descriptive qualitative research approach, as well as data deepening with observation, interview, and social media content analysis methods. The results of the research illustrate that Ustadz Hanan Attaki in this @ayah_amanah Instagram social media preaches directly from city to city which is then documented and uploaded through @ayah_amanah Instagram account.  For the da'wah strategy used by Ustadz Hanan Attaki, namely persuasive and sentimental da'wah, namely preaching by captivating the hearts of mad'u, as evidenced by the messages and themes chosen in his study are light, easy to understand, use millennial language, and are considered in accordance with the condition of the target da'wah, namely young people. The implication in this study is to provide a reference for da'wah in the latest way and follow digital developments, da'wah is designed to be flexible, relaxed, and creative.
Abdurrahman Wahid's Policy Motivation for the Cheng-ho Mosque (Multicultural Da'wah Communication Perspective) Husnan, Moch; Zuhriyah, Luluk Fikri
Jurnal Multidisiplin Madani Vol. 3 No. 10 (2023): October, 2023
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55927/mudima.v3i10.6322

Abstract

This research aims to find a motive that underlies Abdurrahman Wahid's approach to the Cheng-ho Mosque in the context of multicultural da'wah. Cheng-ho Mosque, is a mosque that is quite often located in Indonesia. This mosque attracts attention because of its unique combination of architecture and cultural diversity. The focus of this research is to understand the motivation behind Abdurrahman Wahid's support for this mosque, and how this is reflected in his multicultural da'wah approach. The research method used is qualitative with a literature analysis and literature study approach. Primary data is collected through books, articles, newspapers, historical records, journals, encyclopedias and digital archives to collect data directly related to the figure. Secondary data is obtained from reviewing existing literature by examining previous research on the same subject or figure. Carrying out this literature review can help avoid repeating research that has been done previously and help have in-depth knowledge of Abdurrahman Wahid's thoughts and views on the Cheng-ho mosque. The research results show that Abdurrahman Wahid's motives for the Cheng-ho Mosque are rooted in his beliefs and multicultural approach in spreading Islamic teachings. He views this mosque as a symbol of cultural diversity that can become a bridge to strengthen relations between Muslims and non-Muslim communities in Indonesia. Abdurrahman Wahid sees the potential of the Cheng-ho mosque as a place for interfaith dialogue, spreading the values of tolerance, and developing social harmony. From a multicultural da'wah perspective, Abdurrahman Wahid's approach to the Cheng-ho mosque emphasizes the importance of inclusion and mutual understanding between religious communities. He promotes Islamic teachings that are able to respect cultural diversity and emphasize the values of brotherhood between religious communities. By using the Cheng-ho mosque as a means of da'wah, Abdurrahman Wahid is trying to change the paradigm of preaching from a more exclusive to an inclusive one, so that he can build a more harmonious societ