Motifs as decoration are closely related to human activities that have an aesthetic sense. The people of Aceh are familiar with the Pinto Aceh motif as decoration in various forms of handicrafts. This study aims to explain what motifs are applied to Pinto Aceh and to describe how decorative motifs are applied to Pinto Aceh. The method used in this research is descriptive qualitative method. Data collection was carried out using observation techniques, interviews and documentation, and data processing using qualitative analysis techniques. The results showed that basically the motifs used in Pinto Aceh consisted of boh eungkot (fish eggs), pucok nails (fern shoots), pucok reubong (bamboo shoots), bungong meulu (melur flowers), bungong seulanga (ylang flowers), oen (leaves), oen meurong (moringa leaves) and geometric, decorative motifs on Pinto Aceh are generally widely used on Acehnese craft objects and monumental places for the people of Aceh. In applying the Aceh decorative motifs to the Pinto Aceh, the motifs applied are not the same because the craftsmen do not know about the original form of the Pinto Aceh motif, in which the community prefers the simple form of the motifs applied. The application of Acehnese decorative motifs to Pinto Aceh motifs is not always the same because there is no original design (standard) of Pinto Aceh motifs.ABSTRAKMotif sebagai penghias sangat lekat kaitannya dengan aktivitas manusia yang memiliki rasa estetik. Masyarakat Aceh telah mengenal moti Pinto Aceh sebagai hiasan pada berbagai bentuk kerajinan. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan motif apa saja yang diterapkan pada pinto Aceh serta mendeskripsikan bagaimana penerapan motif ragam hias pada pinto Aceh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara serta dokumentasi, dan pengolahan data dengan teknik analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada dasarnya motif-motif yang digunakan pada pinto Aceh terdiri dari motif boh eungkot (telur ikan), pucok paku (pucuk pakis), pucok reubong (pucuk rebung), bungong meulu (bunga melur), bungong seulanga (bunga kenanga), oen (daun), oen meurong (daun kelor) dan 172 ] CORAK Jurnal Seni Kriya Vol. 12 No.2, Nopember 2023 geometris, motif ragam hias pada pinto Aceh umumnya banyak digunakan pada benda-benda kerajinan Aceh dan tempat-tempat monumental masyarakat Aceh. Dalam penerapan motif ragam hias Aceh pada pinto Aceh motif yang diterapkan tidak sama dikarenakan para pengrajin kurang mengetahui tentang bentuk keaslian motif pinto Aceh, yang masyarakat lebih memilih bentuk sederhana motif yang diterapkan. Penerapan motif ragam hias Aceh pada motif pinto Aceh tidak selalu sama dikarenakan tidak adanya desain asli (baku) motif ragam hias pinto Aceh.