Claim Missing Document
Check
Articles

Pembelajaran Interaktif dengan Google Sites di SDN Cikampek Selatan I Karawang Eryanto, Dwi; Nurseha, Euis; Mintarsih, Mimin; Prajamukti, Ratih Lailathi; Dinihari, Yulian; Herawati, Mirna
Kapas: Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Vol 4, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/ks.v4i1.4370

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru SD Negeri Cikampek Selatan I dalam pemanfaatan teknologi pembelajaran digital, khususnya melalui platform Google Sites. Latar belakang kegiatan ini adalah rendahnya pemanfaatan TIK dalam pembelajaran, terbatasnya media interaktif yang digunakan guru, serta minimnya pelatihan produksi konten digital. Melalui pendekatan partisipatif dan metode learning by doing, kegiatan ini meliputi sosialisasi, pelatihan, praktik terstruktur, pendampingan, dan evaluasi berkelanjutan. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan dalam keterampilan guru dalam merancang dan mengelola media ajar berbasis web. Selain menghasilkan produk berupa situs pembelajaran digital, kegiatan ini juga membentuk komunitas guru digital sebagai agen perubahan di sekolah. Program ini terbukti efektif dan berkelanjutan dalam mendukung pembelajaran abad ke-21
Pemanfaatan Google Site sebagai Media Penyajian Portofolio Digital Murid Berbasis CMS di SMPS Daarul Quran Cikarang Dinihari, Yulian; Syamsiah, Syamsiah; Shobiroh, A'zizah; Retnaningsih, Siti Eka; Maemanah, Anah; Siregar, Julinda
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 5 No 5 (2025): JAMSI - September 2025
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.2102

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam mengelola portofolio digital berbasis Google Sites di SMPS Daarul Qur’an Cikarang. Permasalahan yang dihadapi di sekolah mitra yaitu keterbatasan dalam penggunaan media digital inovatif, serta kecenderungan pembelajaran yang masih konvensional. Pelatihan dilaksanakan dalam tiga tahapan utama: pengenalan CMS (Content Management System), pemberian materi teknis Google Sites, dan workshop praktik pembuatan situs. Sebanyak 19 guru mengikuti kegiatan ini secara aktif. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa seluruh peserta berhasil membuat situs portofolio digital sederhana, serta menunjukkan peningkatan pemahaman dan keterampilan dalam pengelolaan konten pembelajaran berbasis digital. Kegiatan ini memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan literasi digital guru serta mendorong pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran yang terdokumentasi dan menarik. Selain itu, program ini juga memperkuat kolaborasi antarguru melalui berbagi praktik baik, sehingga tercipta budaya digital yang lebih adaptif di lingkungan sekolah. Dampak jangka panjang dari kegiatan ini adalah terciptanya ekosistem pembelajaran berbasis teknologi yang mendukung kesiapan siswa menghadapi tantangan era digital.
Implementasi Teaching at the Right Level (TaRL) untuk Meningkatkan Literasi dan Mengatasi Kesenjangan Akademik Peserta Didik Kelas X di SMA Negeri 106 Jakarta Setiana, Pragiwati; Siburian, Martua Ferry; Dinihari, Yulian; Alamsyah, Mashudi; Musringudin, Musringudin
WASPADA (Jurnal Wawasan Pengembangan Pendidikan) Vol 13, No 2 (2025): WASPADA
Publisher : Faculty of Teacher Training and Education of Undaris

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aims to analyze the effectiveness of the Teaching at the Right Level (TaRL) approachin strengthening literacy skills while reducing the gap in academic achievement of class X.6 students at SMANegeri 106 Jakarta. The method used is classroom action research (PTK) by integrating initial diagnosticassessments and observations of student characteristics to develop adaptive learning strategies. The researchresults show a significant increase, especially in groups of students who had not previously developed, withan average increase in achievement of 20%. In addition, group-based learning provides higher results thanindividual learning, with an average increase in grades of 18%. The role of teachers as facilitators anddiagnosers of students' literacy needs has proven to be a determining factor in the success of TaRLimplementation. However, challenges such as the integration of psychosocial support and consistency offormative assessments still need to be considered so that the impact of TaRL can be more optimal.Keywords: Teaching at the Right Level (TaRL), literacy, academic gaps, differentiated learning, seniorhigh school
A Bibliometric Review of Research Developments on Writing Instructional Materials in Indonesian Language Learning at The Higher Education Level Zulfadhli, Muhammad; Farokhah, Laely; Lakawa, Agustin Rebecca; Dinihari, Yulian; Hamdani, Haris
WASPADA (Jurnal Wawasan Pengembangan Pendidikan) Vol 13, No 2 (2025): WASPADA
Publisher : Faculty of Teacher Training and Education of Undaris

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to analyze research trends on writing skills learning materials in Indonesianlanguage learning in higher education through bibliometric analysis using VOSviewer software. This studyuses a bibliometric analysis method. Data were obtained through Publish or Perish to obtain metadata sourcedfrom Google Scholar between 2010 and 2025. Furthermore, the data were analyzed based on quantity,quality, and structure indicators using the VOSviewer. The results show that from 2015 to 2025, researchtrends on writing skills learning materials in Indonesian language learning in higher education experienced asignificant increase. Although in 2022 and 2025 there was a decline. Network visualization throughVOSviewer shows that the most frequently appearing terms are Indonesian language, learning material,student, and university, while research specifically discussing writing learning materials in Indonesianlanguage learning is still very limited. Articles with the highest citations emphasize learning media andlanguage teaching materials in general. These findings indicate a research gap as well as an opportunity forfurther research to develop teaching materials on writing topics that are more innovative and relevant to theneeds of Indonesian language learning in higher education.Keywords: Bibliometrics, Indonesian Language Learning, Learning Materials, Trends, VOSviewer
Peran Literasi Membaca dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa SMP Negeri di Jakarta Timur Jonathan, George Louwis; Siburian, Martua Ferry; Dinihari, Yulian; Alamsyah, Mashudi; Pratama, Rifqi; Jupriadi, Jupriadi
WASPADA (Jurnal Wawasan Pengembangan Pendidikan) Vol 13, No 2 (2025): WASPADA
Publisher : Faculty of Teacher Training and Education of Undaris

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61689/waspada.v13i2.796

Abstract

Literasi membaca merupakan kompetensi dasar yang berperan penting dalam mendukungkeberhasilan belajar siswa, terutama pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang banyakmemanfaatkan teks informasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh literasimembaca terhadap prestasi belajar IPS siswa SMP Negeri di Jakarta Timur. Pendekatan kuantitatif dengandesain survei digunakan dalam penelitian ini, dengan jumlah responden sebanyak 60 siswa dari tiga sekolahnegeri. Instrumen penelitian terdiri atas kuesioner literasi membaca dan dokumentasi nilai prestasi IPS. Datadianalisis menggunakan regresi sederhana untuk menguji hubungan antara kedua variabel. Hasil penelitianmenunjukkan adanya pengaruh signifikan literasi membaca terhadap prestasi IPS dengan nilai signifikansi0,000 (p < 0,05) dan t hitung sebesar 8,062. Temuan ini menegaskan bahwa siswa dengan literasi membacatinggi cenderung mencapai prestasi akademik yang lebih baik. Implikasi penelitian ini mendorong sekolahuntuk memperkuat program literasi membaca melalui strategi pembelajaran inovatif, seperti gamifikasi,microlearning, dan pendekatan diferensiasi, agar siswa mampu mengembangkan kemampuan membacasekaligus meningkatkan capaian akademik pada mata pelajaran IPS.Kata kunci: literasi, membaca, prestasi belajar, ilmu pengetahuan sosial, siswa SMP
Cultural Pragmatics in the Classroom: The Role of Local Markers in Indonesian EFL Discourse Dinihari, Yulian; Boeriswati, Endry; Prima, Anggra; Noviabahari, Jannatul Laily; Cromico, Jimmy
Lingua : Journal of Linguistics and Language Vol. 3 No. 3 (2025): September 2025
Publisher : Indonesian Scientific Publication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61978/lingua.v3i3.1008

Abstract

This study investigates the interactional functions of local pragmatic markers (PMs) in Indonesian English as a Foreign Language (EFL) classrooms. While pragmatic markers such as okay and so are widely documented in global academic discourse, local markers like kan, dong, and sih remain underexplored. The objective of this research is to analyze how these culturally embedded markers support pedagogical interaction and contribute to classroom discourse management. Data were taken from transcripts of six Indonesian EFL classes. A corpus-based approach was applied using the IRF (Initiation–Response–Feedback) model and function-based coding. Marker frequency was normalized per 1,000 words and categorized by speaker role, turn position, and discourse function. To provide comparison, data from the MICASE and ELFA corpora were also analyzed. Results show that local PMs serve both textual and interpersonal functions. Teachers used kan to affirm responses, dong to encourage participation, and nah to mark procedural shifts. These markers enhanced Classroom Interactional Competence by facilitating smoother transitions, reducing student anxiety, and promoting learner engagement. Compared to MICASE and ELFA, which lack these markers, the Indonesian classrooms demonstrated a discourse style shaped by cultural values such as consensus and relational harmony. The findings highlight the pedagogical significance of integrating local pragmatic norms into EFL instruction. Recognizing and leveraging these markers can enhance communicative effectiveness and cultural inclusivity in language education. This study contributes to expanding models of pragmatic competence and affirms the importance of localized discourse analysis in multilingual educational contexts.
Improving Teacher Digital Literacy through Wordwall Training in the Tegalwaru District Teacher Working Group Forum Community Dinihari, Yulian; Sulistyaniningsih, Endang; Putri, Laksita Nirmala; Yulistiana; Ayuardini, Marisha
Jurnal Pembelajaran Bahasa dan Sastra Vol. 4 No. 5 (2025): September 2025 | inprogress
Publisher : Raja Zulkarnain Education Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55909/jpbs.v4i5.905

Abstract

This study aims to describe how teachers' digital literacy improves through training in using Wordwall as an interactive learning medium. The study was conducted in April–May 2025 and involved 20 elementary school teachers participating in the Teacher Working Group Forum Community in Tegalwaru District, Karawang Regency. The approach used was a descriptive, qualitative approach, with data collection through in-depth interviews, observation of training activities, and documentation of teachers' digital work. Data were analyzed using the interactive model of Miles and Huberman, which includes data reduction, data presentation, and conclusion, and triangulation was carried out to ensure the validity of the results. The results showed that Wordwall training improved four aspects of teachers' digital literacy: technical, pedagogical, social-collaborative, and digital ethics. Teachers became more reflective and creative in designing technology-based learning, and showed increased adaptability to digital developments. Despite obstacles such as limited infrastructure, differences in digital skills, and limited time, teachers still showed resilience. They took the initiative to build collaborative networks through the Teacher Working Group Forum community.