Claim Missing Document
Check
Articles

IDENTIFIKASI SEBARAN PENAMBANG RAKYAT DAN POTENSI RESIKO K3 DAN LINGKUNGAN DALAM PENYIAPAN PENGELOLAAN WILAYAH PERTAMBANGAN RAKYAT Rahmawati, Diah; Matrani, Bedy Fara Aga; Alpiana, Alpiana; Adiansyah, Joni Safaat
Jurnal Planoearth Vol 9, No 2 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpe.v9i2.10142

Abstract

Abstrak: Kegiatan Pertambangan rakyat yang dilakukan di Kecamatan Sekotong telah menimbulkan dampak positif maupun negative. Sehingga Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat berupaya untuk menertibkannya dengan menjadikan Kecamatan Sekotong sebagai salah satu Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR). Dalam hal untuk mendukung hal tersebut penelitian ini dilakukan dengan tujuan: 1) Untuk mengidentifikasi sebaran pertambangan rakyat di Desa Pelangan, Kecamatan Sekotong, 2) Untuk mengidentifikasi Tata kelola pertambangan rakyat dari aspek K3-KO dan lingkungan sesuai konsep kaidah pertambangan yang baik, 3) Untuk melakukan analisa kesesuaian kegiatan pertambangan rakyat dengan konsep kaidah pertambangan yang baik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan purposive sampling. Analisis data dilakukan secara deskriptif (tabulasi) dan disajikan dalam bentuk grafik. Tata Kelola pertambangan yang dilakukan masyarakat Desa Pelangan dari aspek K3-KO dan lingkungan sebagai berikut: 41% tidak selalu menggunakan APD dalam melakukan penambangan, 50% disebakan karena masyarakat belum mengetahui fungsi dan manfaat penggunaan APD. Hal ini mengakibatkan masih terjadinya kecelakaan kerja (41%)dengan tingkatan cedera ringan 93%, cedera berat 7%. Penyebab kecelakaan kerja Sebagian besar disebabkan karena perilaku tidak hati-hati (55,55%) dan tidak menggunakan APD(27,8%). Sering terjadi ambrukan/longsor di lokasi tambang akibat tidak ada penyanggaan di lubang tambang, lubang tambang cenderung ditinggalkan begitu saja setelah tidak digunakan, dan limbah hasil pengolahan (tailing) belum dimanfaatkan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan/rekomendasi saat Wilayah Pertambangan Rakyat dan Izin Pertambangan Rakyat telah diperoleh.Abstract: People's mining activities in Sekotong District have had both positive and negative impacts. So that the West Nusa Tenggara Provincial Government is trying to put it in order by making Sekotong District one of the People's Mining Areas (WPR). In order to support this, this research was conducted with the following objectives: 1) To identify the distribution of community mining in Pelangan Village,Sekotong District, 2) To identify community mining governance from the K3-KO and environmental aspects according to the concept of good mining practice, 3) To conduct analysis conformity of community mining activities with the concept of good mining practice, the research method used is a survey method with purposive sampling. Data analysis was done descriptively (tabulation) and presented in graphical form. Mining governance carried out by the people of Pelangan Village from the K3-KO and environmental aspects is as follows: 41% do not always use Personal Protective Equipment (PPE) in mining, 50% is caused because the community does not know the functions and benefits of using PPE. This resulted in the occurrence of work accidents (41%) with a light injury rate of 93%, and a serious injury 7%. The causes of work accidents are mostly caused by careless behavior (55.55%) and not using PPE (27.8%). There are frequent collapses/landslides at the mine site due to the absence of support in the mine pit, mining pits tend to be abandoned after not being used, and tailings has not been utilized. The results of this study are expected to provide input/recommendations when the People's Mining Area and People's Mining Permit have been obtained. 
ANALISIS PERMASALAHAN PERMUKIMAN KUMUH DI KOTA MATARAM DENGAN PENDEKATAN DPSIR Rahmat, Nurul Isnaeni; Luthfi, Ja’far; Supriyadi, Supriyadi; Adiansyah, Joni Safaat; Johari, Harry Irawan
Jurnal Planoearth Vol 10, No 1 (2025): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpe.v10i1.29931

Abstract

Abstrak: Permukiman kumuh merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi oleh Kota Mataram sebagai kota berkembang, yang diakibatkan oleh pertumbuhan penduduk yang pesat dan keterbatasan lahan untuk pembangunan hunian yang layak. Permukiman kumuh di Kota Mataram ditandai dengan kondisi fisik yang buruk, minimnya akses terhadap infrastruktur dasar, dan kerentanan sosial-ekonomi penduduknya. Selain itu, kawasan ini juga rentan terhadap bencana alam, seperti banjir dan tanah longsor, yang semakin memperburuk kondisi kehidupan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis permasalahan permukiman kumuh di Kelurahan Sandubaya menggunakan pendekatan DPSIR (Driver-Pressure-State-Impact-Response). Pendekatan DPSIR memungkinkan pemahaman yang lebih komprehensif mengenai faktor-faktor penyebab (driver), tekanan yang ditimbulkan (pressure), kondisi yang ada (state), dampak yang terjadi (impact), serta respons yang telah diambil oleh masyarakat dan pemerintah (response). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa permasalahan utama di permukiman kumuh di Kota Mataram meliputi infrastruktur yang buruk, ketidakmampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar, serta kerentanannya terhadap bencana alam. Selain itu, terbatasnya akses terhadap layanan kesehatan, pendidikan, dan air bersih juga memperburuk kualitas hidup masyarakat. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam merumuskan solusi yang lebih holistik dan berkelanjutan dalam penanganan permukiman kumuh di Kota Mataram, dengan mempertimbangkan aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan secara menyeluruh.Abstract: Slum settlements are one of the major issues faced by Mataram City as a developing urban area, caused by rapid population growth and limited land available for the development of decent housing. Slum areas in Mataram are characterized by poor physical conditions, limited access to basic infrastructure, and the socio-economic vulnerability of their residents. Additionally, these areas are also prone to natural disasters such as floods and landslides, which further worsen living conditions. This study aims to analyze the issues of slum settlements in Sandubaya Village using the DPSIR (Driver-Pressure-State-Impact-Response) approach. The DPSIR approach provides a comprehensive understanding of the driving factors (drivers), the pressures generated (pressures), the existing conditions (state), the impacts experienced (impacts), and the responses that have been taken by the community and the government (responses). The results of this study indicate that the main problems in the slum settlements in Mataram include poor infrastructure, the inability of the community to meet basic needs, and their vulnerability to natural disasters. Moreover, limited access to healthcare, education, and clean water further deteriorates the quality of life for the residents. This research is expected to contribute to formulating more holistic and sustainable solutions in addressing slum settlements in Mataram City, considering social, economic, and environmental aspects comprehensively.
PERAN PEMERINTAH DAERAH DAN ORGANISASI NON-PEMERINTAH DALAM MENDORONG PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN Hesti, Dhita Eka Pramita; Adiansyah, Joni Safaat; Johari, Harry Irawan
Moderat : Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan Vol 11 No 2 (2025): Mei 2025
Publisher : Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/moderat.v11i2.3873

Abstract

This study presents a systematic review of the literature aimed at investigating the roles of Local Governments and Non-Governmental Organizations (NGOs) in promoting community participation in rural development. Utilizing sources from Scopus, DOAJ, and Google Scholar, this research explores scholarly publications spanning from 2014 to 2024. The findings indicate that both Local Governments and NGOs play significant roles in enhancing the quality of life and economic prosperity in rural areas. The primary focus of the study is to comprehend how these entities influence community participation in rural development processes and their implications for overall rural development. Additionally, the study underscores the importance of reforming local government governance and the more active involvement of both local governments and NGOs in rural development. Concrete steps such as transitioning into learning organizations and enhancing the capacity of local communities need to be considered to address existing challenges and boost community participation. This underscores the necessity for collaboration among various stakeholders and holistic approaches in planning and implementing rural development policies.
PENYULUHAN PENGELOLAAN EKOWISATA MANGROVE DESA LEMBAR SELATAN KABUPATEN LOMBOK BARAT Sukuryadi, Sukuryadi; Johari, Harry Irawan; Ibrahim, Ibrahim; Nurhayati, Nurhayati; Adiansyah, Joni Safaat; Nurjan, Fatman; Rahman, Fatuh; Palahuddin, Palahuddin
Journal of Community Empowerment Vol 4, No 1 (2025): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jce.v4i1.31333

Abstract

ABSTRAK                                                                            Program pemberdayaan yang dilaksanakan melalui kegiatan pendampingan dan pembinaan sejauh ini belum berhasil mendorong kemandirian masyarakat pesisir dalam melanjutkan inisiatif pengelolaan yang telah dirintis bersama pihak pemerintah maupun swasta. Umumnya, keterlibatan masyarakat hanya tampak pada tahap awal, yakni perencanaan dan pelaksanaan, sementara aspek evaluasi, monitoring, dan keberlanjutan program belum mampu dikelola secara mandiri. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan pengetahuan masyarakat terkait pengelolaan Ekowisata Mangrove di Desa Lembar Selatan, Kabupaten Lombok Barat. Kegiatan ini dilaksanakan melalui Focus Group Discussion (FGD) dengan beberapa tahapan, yaitu persiapan, pelaksanaan, kunjungan lapangan ke kawasan ekowisata, dan evaluasi. Peserta yang terlibat berjumlah 20 orang meliputi kelompok pengelola dan konservasi, mahasiswa, serta perwakilan dari lembaga swadaya masyarakat sebagai mitra kegiatan. Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan penyuluhan, diperoleh temuan bahwa kegiatan ini memberikan dampak positif, tercermin dari tingginya partisipasi masyarakat dalam diskusi. Penyuluhan telah memperluas pemahaman masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan ekosistem mangrove secara berkelanjutan. Masyarakat mulai menyadari bahwa mangrove memiliki nilai ekonomi sekaligus peran strategis dalam menjaga kelestarian lingkungan, khususnya melalui pemanfaatan jasa lingkungan seperti ekowisata. Pemahaman ini sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam upaya pelestarian lingkungan pesisir demi keberlanjutan kehidupan yang bergantung pada keseimbangan ekosistem. Kata kunci: Ekowisata; Penyuluhan; Pemberdayaan Masyarakat; Pengelolaan Mangrove. ABSTRACTEmpowerment programs implemented through mentoring and coaching activities have so far not succeeded in encouraging the independence of coastal communities in continuing management initiatives that have been initiated with the government and the private sector. Generally, community involvement is only seen in the early stages, namely planning and implementation, while aspects of evaluation, monitoring, and program sustainability have not been able to be managed independently. Therefore, this community service activity aims to increase community capacity and knowledge related to Mangrove Ecotourism management in Lembar Selatan Village, West Lombok Regency. This activity was carried out through a Focus Group Discussion (FGD) with several stages, namely preparation, implementation, field visits to ecotourism areas, and evaluation. The participants involved totaled 20 people including management and conservation groups, students, and representatives from non-governmental organizations as activity partners.. Based on the results of the implementation of counseling activities, it was found that this activity had a positive impact, reflected in the high participation of the community in the discussion. The counseling has broadened the community's understanding of the importance of sustainable mangrove ecosystem management. The community began to realize that mangroves have economic value as well as a strategic role in preserving the environment, especially through the use of environmental services such as ecotourism. This understanding is in line with government policies in efforts to preserve the coastal environment for the sake of sustainability. Keywords: Counseling; Community Empowerment; Ecotourism; Mangrove Management.
Belajar dari KKN Kebencanaan: Pola Distribusian Bantuan Paska Gempa Lombok antara MDMC dan BPBD Adiansyah, Joni Safaat; Matrani, Bedy Aga Fara
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5 No 3 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/aks.v5i3.4247

Abstract

Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki berbagai macam potensi bencana seperti gempa bumi. Salah satu kejadian gempa bumi dengan kekuatan yang mencapai 6,8 Skala Richter (SR) terjadi di pulau Lombok Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Komponen penting yang sangat berperan dalam manajemen bencana adalah distribusi bantuan paska bencana. Program Pengabdian Masyarakat (PKM) dengan tema kebencanaan diinisiasi oleh Universitas Muhammadiyah Mataram. Sejumlah 30 mahasiswa dikirim untuk membantu program distribusi bantuan paska gempa di dua simpul pengelolaan bantuan yaitu Muhammadiyah Managament Disaster Center (MDMC) yang bertempat di Gedung Dakwah Pengurus Wilayah Muhammadiyah (PWM) NTB dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang bertempat di kantor BPBD NTB. Dari kegiatan ini disimpulkan bahwa tata kelola dan strategi dalam pengelolaan distribusi bantuan bencana yang dilakukan oleh MDMC dan BPBD memiliki karakteristik yang berbeda, hal ini terkait dengan ‘payung’ operasional yang diacu oleh kedua lembaga tersebut. Beberapa karateristik perbendaan tersebut adalah sumber dana, sistim koordinasi, dan sumberdaya yang pada akhirnya menghasilkan perbedaan dalam alur distribusi.Kata Kunci: Bencana; BPBD; Distribusi Bantuan; MDMC; Paska Gempa Learning from Disaster Community Service: Distribution Pattern of Post-Lombok Earthquake Aid between MDMC and BPBDABSTRACTIndonesia is one the countries that has various potential disasters such as the Earth Quake. One of the Earth Quakes that reached magnitude of 6.8 Richter Scale (SR) was occurred at Lombok Island Province of West Nusa Tenggara (NTB). A critical component that plays in the disaster management is humanitarian logistic supply. The community services program (PKM) with disaster theme was initiated by Universitas Muhammadiyah Mataram. Total of 30 students were sent for assisting the humanitarian logistic supply post-earth quake at two main distribution focal point, namely Muhammadiyah Disaster Management Centre that located at Gedung Dakwah Pengurus Wilayah Muhammadiyah (PWM) NTB, and The Provincial Disaster Management Office (BPBD) that located at BPBD NTB office. The PKM concluded that the distribution of humanitarian logistic by MDMC and BPBD has different characteristic associated with management and strategy, these differences occurred due to operational guideline that referred by those two institution. Some of the characteristic differences include funding resource, coordination system, and human resources that generated the different distribution flow.         Keywords: Disaster; BPBD; Distribution Aid; MDMC; Post Earth Quake
Pengembangan Tata Ruang Berbasis Lingkungan di Kawasan Mandalika Kabupaten Lombok Tengah: Sebuah Analisis Strategi Keberlanjutan Rezi, Lalu Septiya Fahmi; Sukuryadi, Sukuryadi; Ali, Ibrahim; Adiansyah, Joni Safaat; Pramita Hesti, Dhita Eka; Kuniawati, Ety; Putri, Lulu Luciana
Justek : Jurnal Sains dan Teknologi Vol 8, No 3 (2025): September
Publisher : Unversitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/justek.v8i3.33117

Abstract

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat, telah ditetapkan sebagai destinasi pariwisata berkelas dunia melalui Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2014. Dengan luas area 1.035,67 Ha, KEK Mandalika memiliki potensi alam dan budaya yang kaya, serta komitmen kuat untuk menjadi contoh pengembangan pariwisata berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengembangan tata ruang berbasis lingkungan di Kawasan Mandalika dengan fokus pada integrasi aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Metode penelitian dikembangkan dengan menyertakan wawancara semi-terstruktur terhadap 5 pemangku kepentingan utama di kawasan Mandalika, termasuk perwakilan ITDC dan masyarakat lokal, untuk melengkapi analisis dokumen. Validasi data dilakukan dengan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kawasan Mandalika telah menetapkan tujuan keberlanjutan yang komprehensif, termasuk pengurangan emisi karbon sebesar 30% pada tahun 2025, pengelolaan limbah yang efektif, dan konservasi sumber daya alam. Program-program seperti Blue & Green Circularity Value Creations Quick Win 2024 dan Sustainable Quality Tourism Destination Program-Semester 2-2024 telah memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan infrastruktur ramah lingkungan dan penguatan produk wisata berkelanjutan. Namun, tantangan seperti koordinasi antar pemangku kepentingan, keterbatasan anggaran, dan sumber daya manusia masih perlu diatasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa pengembangan tata ruang berbasis lingkungan di Kawasan Mandalika telah menunjukkan kemajuan yang signifikan, namun diperlukan integrasi yang lebih baik antara berbagai strategi dan program untuk mencapai tujuan keberlanjutan yang holistik.
Transformasi kompetensi Guru SMK dengan land development autodesk civil 3D Zarkasi, Ahmad; Efendy, Anwar; Fitrayudha, Adryan; Muttaqin, Aulia; Sasmito; Wahyudi, Mudji; Adiansyah, Joni Safaat; Winarti, Dwi; Novianti, Intan; Amelia, Dinda Risky
Jurnal Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (JP2M) Vol. 5 No. 3 (2024)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jp2m.v5i3.22139

Abstract

Tridharma Perguruan Tinggi meliputi pembelajaran, pengabdian kepada masyarakat, dan riset. Salah satu kewajiban utamanya adalah melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), berupa gotong royong, pelatihan, pendampingan, advokasi, dan sosialisasi. Kurikulum 2013, yang terus diperbaiki, mencakup aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) juga mengalami penyempurnaan Kurikulum 2013, yang berimplikasi pada perubahan materi ajar. Dalam hal ini, kompetensi keahlian Desain Permodelan dan Informasi Bangunan (DPIB) membutuhkan penguasaan materi ajar baru. Teknologi Autodesk Civil 3D, yang digunakan untuk desain teknik, menjadi penting untuk diajarkan. Pelatihan ini bertujuan untuk mengenalkan Civil 3D kepada guru-guru SMKN 1 Gunungsari guna meningkatkan kompetensi mereka dan mempersiapkan siswa dengan keterampilan yang relevan dengan industri. Metode yang digunakan meliputi identifikasi kebutuhan, partisipasi dan kolaborasi dengan mitra industri, pendekatan partisipatif dalam proyek nyata, serta pelatihan yang mencakup presentasi, demonstrasi, dan praktik langsung. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan dalam kompetensi guru, dengan capaian rata-rata 82% meningkat 57% dari sebelumnya. Dengan mengintegrasikan pembelajaran Civil 3D ke dalam metode pembelajaran tefa memberikan penerapan yang lebih nyata dalam proses pembelajaran sehingga lulusan SMKN 1 Gunungsari memiliki daya saing tinggi di dunia kerja.
PEMETAAN PERAN SERTA KETERLIBATAN PEMANGKU KEPENTINGAN DALAM PENGELOLAAN RTH PUBLIK DI KOTA MATARAM DENGAN PENDEKATAN STAKEHOLDER ANALYSIS Adiansyah, Joni Safaat; Johari, Harry Irawan; Muladi, Agum
GEOGRAPHY : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Vol 12, No 1 (2024): APRIL
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/geography.v12i1.17870

Abstract

Abstrak: Keterlibatan serta peran aktif dari para pihak menjadi faktor utama dari keberhasilannya pelaksanaan sebuah program pengelolaan ruang terbuka hijau publik. Tujuan dari penelitian ini untuk memetakan bagaimana stakeholder terlibat dalam pemeliharaan RTH Kota Mataram. Analisis pemangku kepentingan digunakan untuk mengidentifikasi secara deskriptif kualitatif dengan menggunakan responden yang dipilih dengan snowball sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat DLH Kota Mataram, Perkim Kota Mataram, Bappeda Kota Mataram, dan PUPR Kota Mataram di kuadran I yang bertanggung jawab dalam mengelola RTH publik di Kota Mataram. Dinas Pariwisata, Perdagangan, Pertanian, BKD, dan Balitbang Kota Mataram berada di kuadran II. Pengelola lokasi, Pokdarwis Taman Wisata Rakyat Loang Baloq, terletak di Kuadran III. Masyarakat Kota Mataram berada di Kuadran IV. Ketidakmampuan stakeholder untuk berkoordinasi dan berkomunikasi secara maksimal serta minimnya pendanaan untuk pembebasan lahan dan potensi RTH Publik Kota Mataram menyebabkan tidak tercapainya target minimal RTH Publik Kota Mataram. Hal tersebut merupakan tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan RTH Publik di Kota Mataram. Untuk memenuhi target minimal 20% dari luas wilayah perkotaan untuk RTH Publik di Kota Mataram, diperlukan peningkatan pendanaan untuk proses pembebasan lahan serta peningkatan komunikasi, koordinasi, serta kolaborasi multi stakeholder untuk menjamin ketersediaan dan keberlanjutan RTH Publik.Abstract:  The involvement and active role of the parties are the main factors in the successful implementation of a public green open space management program. The purpose of this research is to map how stakeholders are involved in the maintenance of public green spaces in Mataram City. Stakeholder analysis was used to identify descriptively qualitative using respondents selected by snowball sampling. The results showed that there are DLH of Mataram City, Perkim of Mataram City, Bappeda of Mataram City, and PUPR of Mataram City in quadrant I which are responsible for managing public green spaces in Mataram City. The Tourism, Trade, Agriculture, BKD, and Balitbang of Mataram City are in quadrant II. The site manager, Pokdarwis Taman Wisata Rakyat Loang Baloq, is located in Quadrant III. The people of Mataram City are in Quadrant IV. The inability of stakeholders to coordinate and communicate optimally and the lack of funding for land acquisition and the potential of Public RTH in Mataram City has caused the minimum target of Public RTH in Mataram City not to be achieved. This is a challenge faced in managing public green spaces in Mataram City. To meet the target of at least 20% of the urban area for Public Green Space in Mataram City, it is necessary to increase funding for the land acquisition process and increase communication, coordination, and multi-stakeholder collaboration to ensure the availability and sustainability of Public Green Space.
EVALUASI PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN PENDEKATAN STAKEHOLDER ANALYSIS PADA KAWASAN PERDESAAN PRIORITAS BERBASIS PARIWISATA SEMBALUN KABUPATEN LOMBOK TIMUR Hesti, Dhita Eka; Johari, Harry Irawan; Adiansyah, Joni Safaat; Sukuryadi, Sukuryadi
GEOGRAPHY : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Vol 13, No 2 (2025): SEPTEMBER
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/geography.v13i2.31944

Abstract

Abstrak: Pasca penetapan Sembalun sebagai kawasan perdesaan prioritas berbasis pariwisata melalui Keputusan Bupati Lombok Timur No.100.3.3.2/310/PD/2024 pada tanggal 5 September 2024, sebagai desa tematik dalam RPJMN 2025–2029, kawasan ini mengalami peningkatan jumlah wisatawan yang signifikan. Kondisi ini menyebabkan lonjakan produksi sampah, menimbulkan tantangan serius dalam pengelolaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengelolaan sampah di kawasan Sembalun dengan menggunakan pendekatan Stakeholder Analysis untuk memahami peran, kepentingan, serta hubungan antar pemangku kepentingan. Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi lapangan, dokumentasi, wawancara, dan Focus Group Discussion (FGD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan aktivitas wisata dan pertumbuhan ekonomi menjadi faktor utama yang memicu peningkatan volume sampah. Analisis pemangku kepentingan mengidentifikasi berbagai kelompok kunci, termasuk pemerintah daerah, masyarakat lokal, pengelola destinasi wisata, pelaku usaha, serta wisatawan. Temuan ini mengungkap adanya perbedaan kepentingan dan peran dalam pengelolaan sampah, yang mempengaruhi efektivitas upaya pengelolaan limbah. Untuk mencapai pengelolaan sampah yang berkelanjutan, diperlukan kolaborasi lintas sektor melalui peningkatan kesadaran lingkungan, pengembangan teknologi pengelolaan sampah, serta penguatan regulasi. Dengan pendekatan yang tepat, pengelolaan sampah di kawasan perdesaan prioritas berbasis pariwisata Sembalun dapat lebih efisien, mendukung kelestarian lingkungan, serta kesejahteraan masyarakat lokal.  Abstract:  Following the designation of Sembalun as a priority rural tourism area through the Lombok Timur Regent's Decree No. 100.3.3.2/310/PD/2024 on September 5, 2024, and its recognition as a thematic village in the 2025–2029 National Medium-Term Development Plan (RPJMN), the area has experienced a significant increase in tourist arrivals. This surge has led to a sharp rise in waste production, presenting a serious challenge for sustainable waste management. This study aims to evaluate waste management in the Sembalun area using the Stakeholder Analysis approach to understand the roles, interests, and relationships among key stakeholders. The research adopts a qualitative descriptive approach, utilizing data collection techniques including field observations, documentation, interviews, and Focus Group Discussions (FGD). The findings reveal that increased tourism activities and economic growth are the primary drivers of rising waste volumes. Stakeholder analysis identified various key groups, including local government, local communities, tourism operators, business owners, and tourists. The results highlight differences in interests and roles among stakeholders, affecting the effectiveness of waste management efforts. Achieving sustainable waste management requires cross-sector collaboration through enhanced environmental awareness, the development of waste management technologies, and the strengthening of regulations. With the right approach, waste management in the priority rural tourism area of Sembalun can become more efficient, supporting environmental conservation and local community welfare.
Introduksi Teknologi Proses Pengolahan Minyak Kelapa Sebagai Upaya Inisiasi Rintisan Usaha di Dusun Bilasundung Nurhayati, Nurhayati; Adiansyah, Joni Safaat; Ibrahim; Sukuryadi; Johari, Harry Irawan; Ghazali, Mursal; Rais, Ahmad Kutbi
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 6 No 4 (2023): Oktober-Desember 2023
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v6i4.6209

Abstract

Permintaan minyak kelapa yang cukup tinggi berasal dari kebutuhan rumah tangga, dan rumah makan yang berbahan ikan dengan ciri khas sambal yang dituangkan minyak kelapa. Hal ini tentunya menjadi sebuah peluang melakukan pengembangan industri minyak kelapa dalam skala indutsri kecil. Pengabdian ini bertujuan untuk membuat rintisan usaha minyak kelapa dilakukan transfer pengetahuan dan aplikasi teknologi pengolahan minyak kelapa, sebagai upaya meningkatkan mutu minyak kelapa yang dihasilkan. Langkah-langkah pelaksanaan kegiatan pengabdian ini adalah : (1) penyuluhan, (2) pelatihan, (3) pendampingan dan (4) Evaluasi. Hasil Kegiatan ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengatahuan mitra setelah dilakukan penyuluhan oleh tim pelaksana terkait dengan pengolahan minyak kelapa sebesar 54%. Minyak kelapa yang dihasilkan dari introduksi teknologi pendinginan dan penyaringan menghasilkan minyak kelapa yang lebih jernih dibandingkan dengan pengolahan minyak kelapa yang dilakukan secara tradisional.
Co-Authors -, Ibrahim - -, Mintasrihardi - Abdul Wahab Adi Gunawan, Adi Adi Saputra Adryan Fitrayudha Agum Muladi Agum Muladi Agum Muladi Agus Herianto Ahmad Kutbi Rais Ahmad Kutbi Rais Ahmad Zarkasi Ain, Hurun Akbar, Nazer Alpiana Alpiana Alpiana Alpiana Alpiana, Alpiana Amandari, Ringka Ninis Amelia, Dinda Risky Anshari, Lalu Mokh Reza Anwar Efendy Arif Wijaya Ariyanto Ariyanto Aroby, Sudhan Aryan Perdana Putra Asdiani, Harlinda Aulia Muttaqin Burhanuddin Burhanuddin Deviana Mayasari Diah Rahmawati Diah Rahmawati Dyan Pratiwi Erni Yustissiani Erwin Purnawansyah Fariyadin, M. Ruslin Anwar, Indradi Wijatmiko, Adiman Fathul Rakhman Fathul Rakhman Fathul Rakhman Fikri, M. Ali Fiqri Juniardi Ghaffar, Abdul Azizul Gunadi, Putu Eka H Hadiyanto Hafiz, Abdul Hafsah Hafsah Harry Irawan Johari Hesti, Dhita Eka Hesti, Dhita Eka Pramita Hesti, Ditha Eka Pramita Hidayat, Ari Ramdhan Ibrahim Ibrahim Ali Ibrahim Ibrahim Ibrahim Ibrahim Ibrahim Ibrahim Ilmi, Muhammad Khalis Irma Setiawan, Irma Ismuhadi Ismuhadi Johari, Harry Irawan Junaidi Am Kamaluddin Kamaluddin Khosiah Khosiah Kuniawati, Ety Luthfi, Ja’far M. Saleh M. Sobry M.Fathin Firaz Mahsup Mahsup Mahsup, Mahsup Mardiyah Hayati Mas'ad, Mas'ad Mas,ad, Mas,ad Matrani, Bedy Fara Aga Mintasrihardi, Mintasrihardi Muhammad Bima Saputra Muhammad Sabri Muladi, Agum Muliatiningsih Muliatiningsih Muslimin Muslimin Mustiana Mustiana Mustiana Nailawati Prastiya Ningrum Novianti, Intan Nurhayati Nurhayati Nurhayati, Nurhayati Nurin Rochayati Nurjan, Fatman Nurudin Nurudin Nurul Hidayati Nurul Huda Nushrati Nushrati Palahuddin, Palahuddin Pramita Hesti, Dhita Eka Putri, Lulu Luciana Rahman, Fatuh Rahmat, Nurul isnaeni Rais, Ahmad Kutbi Rakhman, Fathul Rangga Bayu Permana Rezi, Lalu Septiya Fahmi Sabri Sasmito Sinta Muhardini Sintayana Muhardini Siti Hasanah Sri Rejeki Sukuryadi, Sukuryadi Supriyadi Supriyadi Suryadi Syarif Hidayatullah Titik Wahyuningsih Wahyudi, Mudji winarti, dwi Wiwit Bayu Adi Wiwit Bayu Adi Wiwit Bayu Adi Wiwit Bayu Adi Yudhi Lestanata Yulianto Suteja Yusron Saudi