Claim Missing Document
Check
Articles

Literatur Review: Intervensi Skin to Skin Contact untuk Ibu dan Bayi Baru Lahir Solehati, Tetti; Mujahidah, Gita; Lastari, Vina Fuji; Ulfah, Diana; Agustin, Agustin; Kosasih, Cecep Eli
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 15 No 2 (2025): Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal: April 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v15i2.3626

Abstract

Setiap bayi baru lahir (BBL) memerlukan kehangatan setelah dilahirkan sebagai bentuk adaptasi bayi diluar uterin. Perawatan bayi yang tepat pada awal kelahiran dapat mengurangi kematian BBL. Tujuan untuk mengidentifikasi pengaruh perawatan skin to skin contact pada bayi baru lahir dengan berbagai keadaan. Desain penelitian lielatur review. Pencarian artikel menggunakan kata kunci “Therapy” AND “Intervention” AND “Non Farmakologi” AND “skin to skin contact”. dengan bantuan database Willey, Pubmed, Science Direct, Sprink Link, Cambridge, serta Taylor & France . Kriteria inklusi penelitian ini adalah: jenis artikel primer yang dipublikasikan full text dalam rentang tahun 2010-2020, penelitian kuantitatif yang membahas tentang pengaruh skin to skin contact pada BBL. Hasil pencarian artikel didapatkan 1.449 artikel. Willey 157 artikel, Pubmed 189 artikel, science direct 125 artikel, sprink link 645 artikel, Cambridge 210 artikel, Taylor & France Online 123 artikel. Setelah disesuaikan kriteria inkluasi, maka tersisa 14 artikel yang kemudian ditelaah kualitasnya dengan menggunakan JBI. SSC efektif dalam meningkatkan interaksi vokal dan menurunkan tangisan bayi, meningkatkan penurunan tinggi fundus uteri, mengurangi stres oksidatif ibu dan risiko infeksi neonatal, meningkatkan inisiasi menyusui, menstabilkan berat bayi, meningkatkan breastfeeding, meningkatkan fungsi sistem saraf autonomis pada bayi dengan penyakit jantung bawaan, dan meningkatkan perkembangan fisik bayi.  SSC berpengaruh terhadap peningkatan kesejahteraan BBL dan ibunya sehingga disarankan sebagai terapi untuk perawatan BBL di rumah sakit dan di rumah.
Intervensi Untuk Menurunkan Kecemasan Keluarga Yang Mendampingi Pasien Kritis Di Intensive Care Unit : Literature Review Kristiano, Yahya Endra; Kosasih, Cecep Eli; Nuraeni, Aan
Citra Delima Scientific journal of Citra Internasional Institute Vol. 6 No. 1 (2022): Citra Delima Scientific journal of Citra Internasional Institute
Publisher : Institut Citra Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33862/citradelima.v6i1.279

Abstract

The family plays an important role in determining the method or treatment needed by the patient in the intensive care unit. However, vulnerable families experience anxiety which will prolong the decision-making process and patient care, so it is very important for nurses to overcome family anxiety so as not to interfere with the functioning of the family's role properly. The purpose of this study was to identify interventions to reduce anxiety in families accompanying patients in the intensive care unit. This research method is a literature review that analyzes articles from five reputable databases, namely Pubmed, CINAHL Plus, Wiley, Science Direct, and Google Scholar with the year of publication of the article between 2016-2021. The keywords used in the article search consisted of 'Patient's family', 'caregivers', 'family', 'therapy', 'anxiety in critical care', and 'fear'. The search results found 11 articles that met the criteria from 85,759 identified articles. The results of the article review identified that interventions that could reduce family anxiety consisted of Aurosoma Therapy, Nurse Social Support, Cognitive Behavioral Therapy (CBT), Spiritual-Religious Intervention, Tele-Mental Health Intervention, Family Integrated Care (FICare), and Nursing Intervention. As well as three interventions that can reduce other psychological symptoms such as depression and stress; Communication Facilitator, Nursing Consultation, and Early Integrated Palliative Care. It is necessary to develop research with a combination of interventions that reduce the level of anxiety in families in Indonesia and be integrated with a critical care setting system to develop comprehensive and holistic nursing care with the patient's family as one of the essential aspects that need to be considered by nursing.
Senam Kaki Diabetes terhadap Derajat Diabetic Peripheral Neuropathy (DPN) pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Karyati, Ida; Rumohorbo, Hotma; Mauliku, Novie E; Kosasih, Cecep Eli
Journal of Telenursing (JOTING) Vol. 7 No. 2 (2025): Journal of Telenursing (JOTING)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/joting.v7i2.14633

Abstract

This study aims to determine the effectiveness of diabetic foot exercises on DPN values ​​in DMT-2 patients. The method used is a quasi-experiment with Pretest-Postest with a control group design. The study results showed that in the intervention group using Wilcoxon, 0.000 was obtained, and 0.001 in the control group. Still, if you look at the clinical results of a difference of less than 10, there is no significant difference in the degree of DPN before and after the intervention. The results of the study with the Mann-Whitney test showed that diabetic foot exercises are effective in reducing the degree of DPN (p = <0.05), where the intervention group had a lower degree of DPN (12.24) compared to the control group (30.76). There is a difference in the degree of DPN between the intervention and control groups, with a p = 0.001. In conclusion, foot exercises effectively reduce the degree of diabetic peripheral neuropathy in patients with type 2 diabetes mellitus at Dustira Hospital Cimahi. Keywords: Diabetes Mellitus, Diabetic Peripheral Neuropathy, Foot Exercises
Peran Madu Sebagai Terapi Utama Penyembuhan Ulkus Diabetik Pada Lansia: Studi Kasus Puspita, Tantri; Kosasih, Cecep Eli; Juniarti, Neti; Sofiatin, Yulia
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37294/jrkn.v9i1.642

Abstract

Diabetes melitus (DM) adalah penyakit kronis dengan prevalensi yang terus meningkat, terutama pada populasi lanjut usia. Salah satu komplikasi utama DM adalah ulkus diabetikum, yang sulit disembuhkan dan berisiko tinggi terhadap infeksi serta amputasi. Studi kasus ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas madu sebagai terapi topikal dalam perawatan ulkus kaki diabetikum pada pasien lansia. Seorang pasien laki-laki berusia 67 tahun dengan DM selama 1 tahun dan ulkus kaki diabetikum selama 8 minggu menerima perawatan luka menggunakan aplikasi madu secara topikal. Aplikasi madu dilakukan 1 sampai 3 kali sehari pada luka yang mengalami infeksi.. Observasi dilakukan terhadap perubahan ukuran luka, tanda-tanda infeksi, dan waktu penyembuhan. Hasil menunjukkan bahwa penyembuhan luka berlangsung dalam 8 minggu, dengan kemajuan penyembuhan yang lebih cepat saat luka diaplikasikan madu dibandingkan dengan penggunaan menggunakan antibiotik topikal. Fluktuasi kadar glukosa darah pasien (88–207 mg/dL) tercatat selama masa pengobatan, yang berpotensi memengaruhi waktu penyembuhan luka. Madu sebagai terapi topikal menunjukkan potensi yang menjanjikan dalam mempercepat penyembuhan ulkus diabetikum, dengan manfaat antibakteri yang membantu mencegah infeksi. Meskipun demikian, stabilitas kadar glukosa darah tetap menjadi faktor yang signifikan dalam keberhasilan terapi ini. Oleh karena itu, penggunaan madu sebaiknya dipadukan dengan pengelolaan glikemik yang optimal. Studi lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi efektivitas madu pada populasi yang lebih luas dan dalam kondisi yang lebih terkontrol.   Kata Kunci: diabetes melitus, madu, perawatan luka
Pengalaman Keluarga Selama Mendampingi Pasien di Intensif Care Unit: Scoping Review Sutisna, Fitri Nur Megasari; Kosasih, Cecep Eli; Nur’aeni, Aan
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 5, No 6 (2025): Volume 5 Nomor 6 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v5i6.18614

Abstract

ABSTRACT Family members may experience a range of stressors while the patient is receiving treatment in the intensive care unit (ICU), including poor communication, doubts about the patient's survival or recovery, and a lack of support for collaborative decision-making. These stressors can cause feelings of helplessness and anxiety. Family support and presence are essential to the recovery of patients receiving intensive care unit treatment. In addition to the patient's recovery, the family will have a unique experience that may have an impact on their lives, which is why nursing care should be given with consideration. Investigating family experiences when accompanying critical patients in the intensive care unit. Using the inclusion criteria of publications 1) published between 2014 and 2024, a scoping review was conducted by gathering a variety of pertinent papers from electronic databases such PubMed, EBSCO Host, and Scopus. 2) in English 3) entire text accessible 4) talking about family experiences in the intensive care unit.  An analysis was done on 10 research studies that were chosen to fit the requirements, and three key themes emerged: 1) anxiety disorders, 2) information needs, and 3) communication and interaction issues with ICU personnel. The primary psychological effect on family members of patients receiving intensive care unit treatment is anxiety. Lack of knowledge about the patient's health frequently causes this anxiety issue. It makes it impossible for the patient's family to fulfill their duty and function in making decisions for them. Poor communication and interaction issues between the patient's family and ICU staff can also contribute to this lack of information, so it is crucial for nurses to have interpersonal communication skills in order to ensure that all information is clearly understood by the family and can ultimately assist them in making decisions regarding the patient. Keywords: ICU, Information, Anxiety, Communication, Family Experience.  ABSTRAK Selama proses perawatan pasien di ICU, anggota keluarga dapat terpapar pada berbagai pemicu stres, seperti masalah komunikasi, ketidakpastian mengenai kelangsungan hidup atau rehabilitasi pasien, dan kurangnya dukungan terhadap keputusan bersama, serta dapat menimbulkan perasaan cemas dan ketidakberdayaan. Kehadiran keluarga selama proses perawatan pasien di ICU ini bukan hanya berdampak terhadap proses penyembuhan pasien, tapi juga akan memberikan pengalaman tersendiri bagi keluarga yang dapat memberikan pengaruh tertentu bagi kehidupannya, sehingga  hal ini patut menjadi perhatian dalam pemberian asuhan keperawatan. Menggali pengalaman keluarga selama mendampingi pasien kritis di unit rawat intensif. Scoping review dengan mengumpulkan berbagai artikel  yang relevan dari database elektronik seperti PubMed, EBSCO host, dan Scopus. dengan kriteria inklusi artikel 1) terbit tahun 2014-2024 2) berbahasa Inggris 3) tersedia full text 4) membahas pengalaman keluarga dalam lingkup ICU dewasa. Analisis dilakukan terhadap Sepuluh artikel  penelitian yang dinilai memenuhi syarat  dan ditemukan tiga tema utama, yaitu : yaitu 1) gangguan kecemasan, 2) kebutuhan akan informasi, 3) gangguan komunikasi dan interaksi dengan staf ICU. Kecemasan menjadi dampak psikologis utama yang dialami oleh anggota keluarga dari pasien  ICU, dan seringkali dipicu oleh kurangnya informasi yang berkaitan dengan kondisi pasien. yang mengakibatkan keluarga tidak dapat menjalankan peran dan fungsinya dalam pengambilan keputusan bagi pasien. Kurangnya informasi ini juga dapat disebabkan oleh masalah komunikasi dan interaksi yang buruk antara keluarga pasien dengan staf ICU, sehingga penting sekali bagi perawat untuk memiliki kemampuan interpersonal dalam berkomunikasi, agar segala informasi dapat tersampaikan dan dipahami dengan baik oleh keluarga, yang pada akhirnya dapat membantu keluarga dalam pengambilan keputusan bagi pasien. Kata Kunci: ICU, Informasi, Kecemasan, Komunikasi, Pengalaman Keluarga.
Perbandingan GCS dan Four Score dalam Penilaian Kesadaran pada Pasien: a Scoping Review Sari, Wulan Puspita; Kosasih, Cecep Eli; Emaliyawati, Etika
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 5, No 7 (2025): Volume 5 Nomor 7 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v5i7.18693

Abstract

ABSTRACT Assessing patient consciousness is an important component of medical practice, with the Glasgow Coma Scale (GCS) and the FOUR Score being the most commonly used assessment scales. However, the comparison of these two scales in various medical contexts still raises questions about the advantages and disadvantages of each scale. This study aims to conduct a scoping review of the comparison of the GCS and the FOUR Score in examining patient consciousness. This study uses a scoping review approach. Articles were obtained from three databases, namely PubMed, CINAHL, and Scopus, with keywords related to the GCS and the comparison of the FOUR Score. Inclusion criteria include research articles that compare the two assessment scales. Data analysis was carried out using a qualitative descriptive method. The results of this scoping review identified 6 articles that discussed the comparison of the GCS and the FOUR Score in examining patient consciousness. The variation in research results was influenced by the characteristics of the patient population, the time of evaluation, and differences in research methodology. This shows the importance of understanding the strengths and weaknesses of each assessment scale in the context of clinical practice. The implications of these findings for patient management and recommendations for future research are also discussed. A holistic approach to patient assessment and the need for further research to deepen the understanding of both awareness assessment scales. Keywords: FOUR Score, GCS, Awareness  ABSTRAK Penilaian kesadaran pada pasien merupakan komponen penting dalam praktik medis, dengan Glasgow Coma Scale (GCS) dan FOUR Score merupakan skala penilaian yang umum digunakan. Namun perbandingan kedua skala ini dalam berbagai konteks medis masih menimbulkan pertanyaan mengenai kelebihan dan kekurangan masing-masing skala. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan scoping review perbandingan GCS dan FOUR Score dalam pemeriksaan kesadaran pasien. Penelitian ini menggunakan pendekatan scoping review. Artikel diperoleh dari tiga database yaitu PubMed, CINAHL, dan Scopus, dengan kata kunci terkait GCS dan perbandingan FOUR Score. Kriteria inklusi mencakup artikel penelitian yang membandingkan dua skala penilaian. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif. Hasil scoping review ini mengidentifikasi 6 artikel yang membahas tentang perbandingan GCS dan FOUR Score dalam pemeriksaan kesadaran pada pasien. Variasi hasil penelitian tersebut dipengaruhi oleh karakteristik populasi pasien, waktu evaluasi, dan perbedaan metodologi penelitian. Hal ini menunjukkan pentingnya memahami kekuatan dan kelemahan setiap skala penilaian dalam konteks praktik klinis. Implikasi dari temuan ini terhadap manajemen pasien dan rekomendasi untuk penelitian di masa depan juga dibahas. Pendekatan holistik terhadap penilaian pasien dan perlunya penelitian lebih lanjut untuk memperdalam pemahaman tentang kedua skala penilaian kesadaran. Kata Kunci: FOUR Score, GCS, Kesadaran
IDENTIFIKASI PELAKSANAAN CODE BLUE : LITERATURE REVIEW Rahmawati, Anisah; Emaliyawati, Etika; Kosasih, Cecep Eli
Jurnal Keperawatan Sriwijaya Vol. 6 No. 2 (2019): Vol 6, No 2 (2019)
Publisher : Bagian Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan: Sistem code blue merupakan sistem komunikasi yang mampu memastikan dilakukannya panggilan cepat dan efektif untuk melakukan resusitasi pasien henti jantung paru. Sistem ini dibangun sebagai respon cepat terhadap kegawatan jantung paru di area rumah sakit, sehingga mampu memberikan resusitasi dan stabilisasi sesegera mungkin.Tim ini harus bekerja cepat dan efisien untuk mengoptimalkan pertolongan. Di sisi lain, kondisi kegawatan jantung paru seringkali menimbulkan stressor yang tinggi pada tim sehingga cukup mengganggu pelaksanaan. Literature review ini dilakukan untuk mengidentifikasi pelaksanaan code blue.Metode: Metode yang dilakukan dengan melakukan analisis kritis pada artikel penelitian berbahasa inggris tentang identifikasi pelaksanaan code blue tahun 2013-2018. Pencarian artikel dilakukan pada mesin pencarian Google Scholar, PubMed, serta Sciencedirect, dan dipilih dengan kriteria mudah diakses fulltexnya. Kata kunci yang digunakan adalah “Evaluation of Code blue”, “Implementation of Code blue”. Artikel diseleksi secara bertahap dengan menggunakan metode PRISMA dan didapatkan 10 artikel yang relevan.Hasil: Hasil menunjukkan tiga hal penting dalam pelaksanaan code blue, meliputi : identifikasi pasien yang tidak tepat, code blue efektif untuk meningkatkan ROSC (return of spontaneous circulation), dan pelaksanaan sesuai protokol akan memberi hasil lebih baik.Simpulan: Identifikasi pelaksanaan code blue menunjukkan tiga hal ini sangat bermanfaatbagi pelaksanaan code blue. Hal ini bisa untuk menjadi perhatian bagi pelaksanaan code blue di Indonesia, agar bisa mendapat hasil yang lebih baik.
Gambaran Kesiapsiagaan Bencana pada Siswa SMAN Hidayat, Alegra Asiah; Kosasih, Cecep Eli; Yamin, Ahmad
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 7 No 3 (2025): Juni 2025, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v7i3.6774

Abstract

Indonesia merupakan negara yang cukup rawan bencana karena berada pada ring of fire atau pertemuan 3 lempeng tektonik. Termasuk wilayah Bandung raya dengan adanya Sesar Lembang. Dibuatnya penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tingkat kesiapsiagaan bencana siswa SMAN 6 Cimahi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan Teknik pengambilan sampel cluster random sampling. Adapun populasi yang digunakan adalah siswa SMAN 6 Cimahi dengan sampel sebanyak 300 siswa. Kuisiner yang digunakan merupakan kuisioner yang dikembangkan oleh LIPI/UNESCO tahun 2006. Instrument ini memiliki tipe jawaban “ya” dengan poin 1, “tidak” dan “tidak tahu” dengan poin 0. Pengumpulan data dilakukan melalui kuisioner yang dimasukan pada google form. Skor akhir dikategorikan menjadi “kesiapsiagaan rendah”, “kesiapsiagaan sedang” dan “kesiapsiagaan tinggi”. Teknik Analisa yang digunakan adalah Teknik univariat. Hasil penelitian menunjukan tingkat kesiapsiagaan siswa SMAN 6 Cimahi masih tergolong rendah dengan skor akhir 58 poin dengan skor variabel pengetahuan 35,3 poin, rencana kegiatan 11 poin, peringatan 5,6 poin, mobilisasi 2,6 poin. Seluruh poin termasuk ke dalam kategori rendah. Rendahnya kesiapsiagaan siswa menandakan dibutuhkannya edukasi yang tepat berdasarkan kebutuhan. Setiap kelas nya memiliki tingkat pengetahuan sub variabel yang berbeda sehingga pemberian edukasi dapat disesuaikan prioritasnya agar tepat dan sesuai dengan target.
Empowering Communities: The Impact of Emergency First Aid Training on Knowledge and Readiness among Health Cadres Trisyani, Yanny; Sugiharto, Firman; Emaliyawati, Etika; Nuraeni, Aan; Anna, Anastasia; Eli Kosasih, Cecep; Mirwanti, Ristina; Nurhamsyah, Donny; Prawesti, Ayu
Media Karya Kesehatan Vol 8, No 1 (2025): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mkk.v8i1.59965

Abstract

Many emergency situations require immediate first aid. The community plays a crucial role in saving victims of cardiac arrest or traffic accidents, which are among the leading causes of premature death in Indonesia. Unfortunately, the level of public knowledge and preparedness in providing first aid remains low, highlighting the need for improvement through education and training. Community health cadres were chosen as the target group because they are closely connected to the community, easily accessible, and can act as first responders before professional medical personnel arrive. This study aimed to enhance the knowledge and readiness of community cadres in recognizing and providing effective first aid through CPR and first aid training in Pangandaran Village. A pre-experimental one-group pre-test and post-test design was used, involving 33 participants selected through accidental sampling. Data analysis was conducted using a paired sample t-test. The results showed a significant improvement (p<0.05) in the cadres’ knowledge and preparedness after the training. Based on these findings, it is recommended that similar training programs be conducted regularly by health institutions and community organizations to strengthen the capacity of cadres in providing first aid, thereby increasing the survival rate of victims of accidents and cardiac arrest within the community.Keywords: Accident, cardiac aArrest, knowledge, preparedness. 
Kebutuhan informasi pada keluarga pasien di intensive care unit: A scoping review Supriyadi, Yadi; Kosasih, Cecep Eli; Nuraeni, Aan
Holistik Jurnal Kesehatan Vol. 19 No. 4 (2025): Volume 19 Nomor 4
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v19i4.797

Abstract

Background: The families of patients play a crucial role in supporting the care and recovery process of patients in the Intensive Care Unit (ICU). One critical aspect of this role is the need for comprehensive and relevant information about the patient's condition and care in the ICU. Purpose: To explore the information needs of families of patients in the intensive care unit (ICU). Method: Literature search was conducted in Scopus, PubMed, and CINAHL databases and google scholar search engine. The initial articles found were 12,056, then 9 articles were included in the study. Data were extracted and synthesized to provide a comprehensive picture of the information needs of patient families in the ICU. Results: Families need in-depth information about the patient's condition, the care provided, and the medical team involved in the care. A variety of communication and education methods have been used to meet this information need, including the use of easy-to-understand language and the provision of written or visual materials. Education that is tailored to the family's preferences and needs and pays attention to the language used is key to providing effective support to families of patients in the ICU. Conclusion: Families play a vital role in understanding and addressing the informational needs of ICU patient families. Enhancing communication and education tailored to family needs can improve family involvement in patient care and overall care outcomes.   Keywords: Information Needs; Intensive Care Unit; Patient's Family.   Pendahuluan: Keluarga pasien memiliki peran penting dalam mendukung proses perawatan dan pemulihan pasien di Intensive Care Unit (ICU). Salah satu aspek krusial dalam peran keluarga ini adalah kebutuhan akan informasi yang komprehensif dan relevan tentang kondisi dan perawatan pasien di ICU. Tujuan: Untuk mengeksplorasi kebutuhan informasi keluarga pasien di intensive care unit (ICU). Metode: Pencarian literatur dilakukan di database Scopus, PubMed, dan CINAHL serta search engine Google Scholar. Artikel awal yang ditemukan adalah 12,056, kemudian 9 artikel disertakan dalam penelitian. Data diekstraksi dan disintesis untuk memberikan gambaran komprehensif tentang kebutuhan informasi keluarga pasien di ICU. Hasil: Keluarga membutuhkan informasi yang mendalam tentang kondisi pasien, perawatan yang diberikan, dan tim medis yang terlibat dalam perawatan. Berbagai metode komunikasi dan edukasi telah digunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi ini, termasuk penggunaan bahasa yang mudah dipahami dan penyediaan materi tertulis atau visual. Edukasi yang disesuaikan dengan preferensi dan kebutuhan keluarga serta memperhatikan bahasa yang digunakan menjadi kunci dalam memberikan dukungan yang efektif kepada keluarga pasien di ICU. Simpulan: Keluarga memiliki peran penting dalam memahami dan memenuhi kebutuhan informasi keluarga pasien di ICU. Memperbaiki komunikasi dan edukasi yang disesuaikan dengan kebutuhan keluarga dapat meningkatkan keterlibatan keluarga dalam perawatan pasien serta meningkatkan hasil perawatan secara keseluruhan.   Kata Kunci: Intensive Care Unit; Kebutuhan Informasi; Keluarga Pasien.
Co-Authors Aan Nuraeni Aan Nuraeni Aat Sriati Adila, Raisa agus rahmat Agusti, Adriyan Dwi Agustin Agustin Ahmad Yamin Amaliah, Lili Anastasia Anna Andini, Melina Rike anisah rahmawati Anwar, Tabihul Apparesya, Nabila Afifah Arifani, Nisa Asep Solahudin Astilia, Astilia Ayu Prawesti Priambodo Ayu, Rahadiani Azalia Melati Putri Azzahra, Meza Belindiani Bilqiis A, Andini Budiman Budiman Chaerunisa, Nanda chania, Astilia Christina, Mikha Darmawan, Tasya Alfainninda Putri Darmayanti Darmayanti Deris Riandi Setiawan Dewi Yulianti Bisri Dheni Koerniawan Diana Ulfah Donny Nurhamsyah Elvi Juliansyah Jamari Etika Emaliyawati Eva Susanti Fasya Fadillah, Jasmine Fithriyah, Noor Fithriyah, Noor Fitriani Rahayu Ganjar Wisnu Budiman Handayani, Audia Handayani, Wening Harlasgunawan, Alia Rahmi Hartiah Haroen Hartinah, Siti Harun, Hasniatisari Hasna K, Nisrina Henny Suzana Mediani Herman, Regina Yasmine Hidayat, Alegra Asiah Iin Inayah, Iin Ilham Taufik Nurilhami Iqbal Pramukti Iqroansyah, Rifa Ikbal Islamah, Rachelya Nurfirdausi Iwan Purnawan Jawiah Jawiah, Jawiah Jayusman, Muhamad Ifadh Arifqy Juniar, Shafira Juniarti, Neti Karyati, Ida Kharisma, Puji Adi Kristiano, Yahya Endra Kusman Ibrahim Kusuma, Widya Tresna Lastari, Vina Fuji Lumbantobing, Valentina BM Mamat Lukman, Mamat Mardiyono Mardiyono Masela, Victor Carlos Mauliku, Novie Elvinawaty Mediana, Henny Suzana Melinda, Fera Millenika, Valencia Trie Mira Trisyani Mubaroq, Bagja Al Mujahidah, Gita Mulyati, Titin Mustakimah, Siti Napisah, Pipih Nia Ratnasari Nintyas, Felantina Restyar Noviani Megatami Nur'aeni, Aan Nur'aeni, Aan Nurafni, Ratu Nurasifa, Melani Nurfirdausi Islamah, Rachelya Nurhidayah, Ida Nurul Aulia, Syifa Nur’aeni, Aan Nur’Aini , Erina Oman Hendi Permana, Iwan Pravidanti, Findhya Rachma Purwanto, Maitza Orita Savita Puspita, Tantri Puspitasari, Neneng Ratnanengsih Puspitasari, Neneng Ratnanengsih Rabbani, Hasna Rahmawati, Ai Rais, Yulia Rais, Yulia Ramdhona, Dinyatul Arba Realita, Chikita Regita, Aulia Putri Ria Bandiara Ria Eviyantini Sitorus, Ria Eviyantini Riki Kurniawan Rimadania, Deshita Rindiarti, Nadia Amelia Riska Audina Risma Juniarti Ristina Mirwanti, Ristina Rizki Romadona Rudiyana, Hikmat Rumahorbo, Hotma Rumohorbo, Hotma Sakti, Dimas Wibawa Salaam, Nuursalaamah Abdatus Salsabila, Azzahra Sari, Citra Windani Mambang Sari, Wulan Puspita Sasmito, Priyo Savitri, Lisa Noviana Sayu Putu Yuni Paryati Sely Novianty Setiawati, Pipit Fitri Shabrina, Raden Maghfira Izzany Sheizi Prista Sari Sholihah, Amalia Rizki Siti Fauziah Sri Sumartini Sri Susilawati Sugiharto, Firman Supriyadi, Dede Sutisna, Fitri Nur Megasari Tafwidhah, Yuyun Tan, Julianus Yudhistira Tanjung, Rifani Okti Putri Tetti Solehati Tetti Solehati Titin Mulyati Titin Mulyati Togatorop, Via Eliadora Triesna, Meuthia Saulikha Udin Rosidin Utari Yunie Atrie Verawaty, Rotua Rina Yadi Supriyadi Yanny Trisyani Yanti Hermayanti Yayat Hidayat Yayat Hidayat Yudiana, Mila Yulia Sofiatin Zaenal, Zabina Syaharani