p-Index From 2020 - 2025
6.184
P-Index
Claim Missing Document
Check
Articles

SISTEM PEMASARAN NENAS BOGOR (Ananas comosus) DI KABUPATEN BOGOR Surahman, Taufiq; Kusnadi, Nunung
Creative Research Journal Vol 2, No 1 (2016)
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP2D) Provinsi Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1578.093 KB)

Abstract

Nenas Bogor (Ananas comosus) merupakan salah satu komoditas hortikultira yang dijadikan sebagai komoditas unggulan di Kabupaten Bogor. Terdapat perbedaan yang cukup besar pada harga yang ditawarkan di tingkat petani dengan harga yang ditawarkan di tingkat konsumen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi sistem pemasaran dan efisiensi sistem pemasaran nenas bogor yang terbentuk. Penelitian dilakukan pada bulan Maret hingga Mei 2015. Penentuan responden petani dipilih secara purposive sampling sebanyak 30 orang dan responden lembaga pemasaran menggunakan metode snowball sampling. Data dianalisis dengan menggunakan saluran pemasaran, margin pemasaran, farmer’s share, dan rasio keuntungan atas biaya pemasaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat delapan saluran pemasaran nenas bogor yang terbentuk. Secara umum, sistem pemasaran nenas bogor yang terbentuk belum efisien. Saluran yang paling banyak digunakan oleh petani adalah saluran V (petani-pedagang pengumpul desa-pengecer-konsumen akhir) yang memiliki nilai farmer’s share serta harga di tingkat petani yang rendah. Diharapkan petani dapat menggerakkan kembali fungsi kelompok tani atau membentuk suatu wadah seperti koperasi agar dapat memasarkan nenas secara bersama-sama sehingga nantinya akan meningkatkan kekuatan tawar bagi petani nenas bogor sehingga petani dapat memperoleh harga yang relatif lebih tinggi. 
ANALISIS PRODUKTIVITAS USAHATANI TEMBAKAU DI KABUPATEN PAMEKASAN Fauziyah, Elys; Hartoyo, Sri; Kusnadi, Nunung; Kuntjoro, Sri Utami
Jurnal Organisasi dan Manajemen Vol 6 No 2 (2010)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The goals of this study are to analyze variables which determined production, risk production and technical inefficiency on Tobacco farming in Pamekasan. Frontier production function model with heteroskedastic error structure estimated by Maximum Likelihood estimation developed by Kumbhakar is adopted to analyze the goals. The results show that farmers allocate inputs under optimal condition. The Consequences are productivity and efficiency at low level.
Aksesibilitas dan Partisipasi Pengrajin Industri Tempe Terhadap Sumber Pembiayaan Formal di Kabupaten Bogor Jawa Barat Azriani, Zednita; Kusnadi, Nunung; Sinaga, Bonar M.; Nuryartono, Nunung
Jurnal Agro Ekonomi Vol 32, No 1 (2014): Jurnal Agro Ekonomi
Publisher : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.736 KB) | DOI: 10.21082/jae.v32n1.2014.75-89

Abstract

EnglishAgriculture-based processing industry is important to support the overall economy as a whole and also the agricultural sector. Tempe industry is an important agroindustry. In general, tempeh industry consists of small business and household-scale industry dealing with some problems, i.e. raw materials and capital access. Capital constraint is due to the low access of tempeh industry to formal credit institutions. The objectives of study are: (i) to distinguish between access and participation tempeh industry to formal financing, (ii) to identify factors affecting accessibility and participation tempeh industry to formal credit using the probit models, and (iii) to identify factors influencing credit value requested. Results of the study show that education and collateral ownership are the important factors determining accessibility to formal financing sources. Tempe processors with higher educational level and land certificates will have greater opportunities to access formal financing. Formal financing participation is affected by total income of tempeh processors, age, and participation in the organization. Thus, improving knowledge and skills of tempeh processors is necessary to enhance their access to formal financing. In addition, loosened collateral requirements are important for tempeh industry. Financial scheme such as subsidized credit is very useful to improve credit participation of tempeh processors. IndonesianIndustri pengolahan yang berbasis pertanian sangat diperlukan, selain untuk mendukung perekonomian secara keseluruhan juga sebagai penyokong sektor pertanian. Salah satu agroindustri yang cukup potensial adalah industri tempe. Pada umumnya industri tempe merupakan industri kecil dan rumah tangga yang masih dihadapkan dengan beberapa permasalah, baik permasalahan bahan baku maupun keterbatasan modal. Keterbatasan modal disebabkan karena rendahnya akses industri tempe terhadap lembaga-lembaga kredit formal perbankan. Studi ini bertujuan untuk membedakan akses dan partisipasi pengrajin tempe terhadap sumber pembiayaan formal dan mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi akses dan partisipasi pengrajin tempe terhadap kredit dengan menggunakan model probit serta mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi jumlah kredit yang diminta. Hasil studi menunjukkan bahwa faktor pendidikan dan ketersediaan collateral menjadi faktor penting dalam menentukan aksessibilitas pengrajin industri tempe terhadap sumber pembiayaan formal. Pengrajin yang lebih berpendidikan dan memiliki surat tanah akan memiliki peluang yang lebih besar untuk dapat akses terhadap sumber pembiayaan formal. Sedangkan partisipasi terhadap pembiayaan formal lebih dipengaruhi oleh total pendapatan pengrajin, umur, dan keikutsertaan dalam organisasi. Sehingga upaya-upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pengrajin tempe perlu dilakukan guna meningkatkan aksessibilitas pengrajin industri tempe terhadap sumber pembiayaan formal. Di samping itu, kemudahan persyaratan agunan dalam pinjaman perlu diberikan untuk pengrajin industri tempe.  Kredit bersubsidi sangat bermanfaat bagi para pengrajin tempe.
Dampak Pengembangan Biofuels terhadap Volatilitas Harga Beberapa Komoditas Pangan di Pasar Dunia Sholihah, Fathimah; Kusnadi, Nunung
Jurnal Agro Ekonomi Vol 37, No 2 (2019): Jurnal Agro Ekonomi
Publisher : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jae.v37n2.2019.157-170

Abstract

EnglishAgricultural product based biofuels are the connecting points of the linkages between the global agricultural commodity,  energy, and  financial markets. Since the global energy markets and financial markets are volatile in nature, rapid expansion of biofuels industry results in increasing volatility of agricultural commodity prices, particularly food prices. The aims of this research is to review price volatility of some food commodities (wheat, corn and soybean) in in the world markets and to analyze the impact of global biofuels development on the price volatility. The price volatility is analyzed using the ARIMA and ARCH GARCH methods. The results show that prices of food commodities have been more volatile since the United States of America imposed the Renewable Fuel Standard Mandate-2 policy in 2007. The Corn and soybean price volatilities are higher than rice and wheat. The stronger are their linkages with biofuels development, the higher are their price volatilities. Increasing food price volatility and level should be considered as challenges and opportunities for accelerating food production growth through technological innovation and land expansion toward the achievement food self-sufficiency such that the national food security system is resilient against global market disturbances.IndonesianBiofuels berbahan baku hasil pertanian menjadi komoditas penghubung antara pasar komoditas pertanian dengan pasar energi, dan selanjutnya dengan pasar finansial dunia. Oleh karena pasar energi dan pasar finansial dunia rentan gejolak maka pengembangan biofuel secara besar-besaran berdampak pada peningkatan volatilitas harga komoditas pertanian, utamanya komoditas pangan pokok. Penelitian bertujuan untuk meninjau volatilitas harga jagung, gandum, beras dan kedelai di pasar dunia  serta untuk menganalisis dampak pengembangan biofuels terhadap volatilitas harga tersebut. Analisis volatilitas harga dilakukan dengan metode ARIMA dan ARCH GARCH. Penelitian menunjukkan bahwa harga komoditas pangan lebih volatil setelah Amerika Serikat menerapkan kebijakan Renewable Fuels Standard Mandate-2 tahun 2007. Volatilitas harga jagung dan kedelai lebih tinggi daripada beras dan gandum. Semakin besar keterkaitan komoditas dengan pengembangan biofuels maka semakin besar pula volatilitas harga komoditas tersebut. Peningkatan volatilitas dan level harga tersebut dapat dipandang sebagai tantangan dan peluang untuk memacu peningkatan produksi pangan melalui pengembangan teknologi dan ekstensifikasi lahan pertanian guna meningkatkan kemandirian pangan  sehingga sistem ketahanan pangan nasional lebih tahan menghadapi gejolak pasar global.
Analisis Efisiensi Usahatani Padi di Beberapa Sentra Produksi Padi di Indonesia Kusnadi, Nunung; Tinaprilla, Netti; Susilowati, Sri Hery; Purwoto, Adreng
Jurnal Agro Ekonomi Vol 29, No 1 (2011): Jurnal Agro Ekonomi
Publisher : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jae.v29n1.2011.25-48

Abstract

EnglishProduction efficiency improvement to increase national rice production becomes an important alternative at present since the farm areal extension alternatives seems to be more difficult to conduct. Land availability for rice farming is limited and land conversion from agriculture to non agriculture purposes is increasing because of many reasons. This paper aims to analyze the level of technical production efficiency in rice-producing provinces and to analyze factors influencing its technical efficiency. The results indicated that rice farming in five provinces is efficient with an average of technical efficiency of 91.86 percent. Factors influencing production efficiency are farmers’ ages and education levels, dummy variables of season, farmers group, land owner status, rice farming location, and number of parcel of land ownership. IndonesianUpaya peningkatan produksi beras nasional melalui efisiensi produksi  saat ini menjadi alternatif yang penting, mengingat alternatif melalui jalur ekstensifikasi  melalui perluasan areal tampaknya semakin sulit  ditempuh. Penyediaan lahan pertanian produktif semakin terbatas dan konversi lahan dari pertanian ke nonpertanian sulit dibendung karena berbagai alasan.  Tujuan kajian ini untuk menganalisis tingkat efisiensi teknis produksi padi di beberapa provinsi sentra produksi padi nasional dan  mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi produksi padi tersebut. Hasil analisis menunjukkan bahwa usahatani padi di lima provinsi sentra di Indonesia telah efisien dengan rata-rata efisiensi 91,86 persen. Peningkatan efisiensi akan memberikan  hasil lebih baik jika diarahkan ke luar Jawa. Lahan menjadi faktor paling responsif dalam upaya peningkatan produksi. Faktor  yang berpengaruh nyata terhadap inefisiensi yaitu umur petani, pendidikan petani, dummy musim, dummy kelompok tani, dummy status kepemilikan lahan, kepemilikan persil, dan dummy lokasi Jawa dan luar Jawa.
STRATEGI PENINGKATAN RETRIBUSI SAMPAH RUMAH TANGGA SEBAGAI SUMBER PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA BEKASI Hertomo, Eko Yulianto Widhi; Kusnadi, Nunung; Falatehan, A. Faroby
Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah Vol. 10 (2018): Edisi Khusus "Tatakelola Keuangan dan Investasi Daerah"
Publisher : Program Studi Manajemen Pembangunan Daerah. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.388 KB) | DOI: 10.29244/jurnal_mpd.v10i-.22712

Abstract

ABSTRACTBekasi is a city which has a a large population because it lies in the strategic position to support Jakarta city. The higher the population, the more waste it produces. The potential revenue from the household waste retribution as a source of Bekasi city’s local revenue will be high and need to be maximized. The objectives of this research were to analyze the contribution of waste retribution in accordance to Bekasi city’s local revenue; to estimate the household Willingness to Pay (WTP) in paying the household waste retribution by Contingent Valuation Method (CVM) and factors that affect the WTP; and to determine the hierarchy of strategies for increasing the household waste retribution. The result indicated that the contribution of waste retribution still very low, 1,2 percent in year 2010 and dropped to 0,5 percent in 2016. It was caused by the low tariff in the waste retribution collection system, the lack of quantity and quality of human resources, the low awareness of the community in participating to waste retribution and the lack of facilities in waste services. Based on the CVM analysis, the WTP average for each household is equal to IDR35.000, affected by the house category, frequency of waste transported, and other expense paid together with the waste retribution. The hierarchy of strategies based on AHP method were improvement of facilities and infrastructures, revision of Bekasi waste tariff regulation, improvement of human resources in quantity and quality, dissemination and law enforcement, and  incentives in waste reduction.Keywords: Contribution, Retribution, Strategies, Waste, WTPABSTRAKKota Bekasi adalah kota yang padat penduduk karena terletak di posisi strategis sebagai penyangga kota Jakarta. Semakin padatnya populasi penduduk maka sampah yang dihasilkan semakin banyak. Potensi penerimaan dari retribusi sampah rumah tangga sebagai salah satu komponen Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota Bekasi akan tinggi dan perlu ditingkatkan semaksimal mungkin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis peran retribusi sampah terhadap PAD kota Bekasi, untuk mengestimasi Willingness to Pay (WTP)/kesediaan rumah tangga dalam membayar retribusi sampah dengan Contingent Valuation Method (CVM) dan menentukan faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan menentukan prioritas strategi dalam meningkatkan retribusi sampah rumah tangga di kota Bekasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontribusi sampah masih sangat rendah yaitu 1,2 persen pada tahun 2010 dan menurun menjadi 0,5 persen pada tahun 2016. Hal ini diakibatkan oleh rendahnya tarif retribusi dalam sistem pemungutan, rendahnya kuantitas dan kualitas sumber daya manusia (SDM), rendahnya kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam membayar retribusi dan rendahnya sarana prasarana pelayanan. Berdasarkan analisis CVM, rata-rata WTP rumah tangga sebesar Rp35.000,00, dipengaruhi oleh kategori rumah, frekuensi sampah diangkut dan biaya lain yang dibayarkan bersamaan dengan pembayaran retribusi sampah. Prioritas strategi berdasarkan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) adalah peningkatan sarana dan prasarana, revisi peraturan daerah mengenai struktur tarif retribusi, peningkatan kuantitas dan kualitas SDM, penyuluhan dan penegakan hukum dan insentif pengurangan sampah.        Kata Kunci: Kontribusi, Retribusi, Sampah, Strategi, WTP
STRATEGI PENGELOLAAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH PROVINSI BANTEN Mulyani, Een; Rachmina, Dwi; Kusnadi, Nunung
Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah Vol. 8 No. 1 (2016)
Publisher : Program Studi Manajemen Pembangunan Daerah. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.963 KB) | DOI: 10.29244/jurnal_mpd.v8i1.24658

Abstract

The Government of Banten Province during the years 2011-2014 has not received an Unqualified Opinion (WTP) of The Supreme Audit Agency (BPK) in its financial statements. The opinion had been given by BPK during the years of 2011-2012 is The Qualified Opinion (WDP). The opinion for years of 2013-2014 is Disclaimer Opinion (TMP).The key to giving WDP and TMP, among others, for the presentation of assets are considered not meet the principles of fairness appropriate presentation of The Government Accounting Standards (SAP). The research objective to describe fixed asset management system. The results of the performance of the system in the form of presentation of fixed assets. The next goal to identify internal and external factors affecting fixed asset management system. The ultimate destination for formulating strategies to improve management of fixed assets. The study was conducted in The Government of Banten Province, particularly the Bureau of Equipment and Assets (BPA) under the Regional Secretary and all work units (SKPD). Methods for assessing the performance of the presentation of fixed assets is Transformation Index. Identification of factors that affect the management of assets and formulate a strategy used SWOT Analysis Method. Methods of Analysis Hierarchy Process (AHP) to ge the priority of a strategy based on expert opinion. Conclusion the study shows the priority of asset management strategy is a strategy to improve the quality of data assets, strategy implementation Improvement Action Plan (RTP) and strategies for improving inter-agency cooperation. The formulation of the strategy is also supported by the proposed program of each strategy. The results of the study are expected to improve fixed asset management system and its implementation in The Government of Banten Province.Key words: financial statement, fixed asset, strategy ABSTRAK Pemerintah Provinsi Banten selama tahun 2011-2014 belum memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada laporan keuangannya. Opini yang diberikan oleh BPK untuk tahun 2011 dan 2012 adalah Wajar Dengan Pengecualian (WDP). Opini untuk tahun 2013 dan 2014 berupa Tidak Menyatakan Pendapat (TMP). Kunci dari pemberian opini WDP dan TMP antara lain karena penyajian aset tetap dianggap belum memenuhi prinsip kewajaran penyajian sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP). Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan sistem pengelolaan aset tetap. Hasil dari sistem berupa kinerja penyajian aset tetap. Tujuan berikutnya mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi sistem pengelolaan aset tetap. Tujuan terakhir untuk merumuskan strategi perbaikan pengelolaan aset tetap. Penelitian dilakukan pada Pemerintah Provinsi Banten, khususnya Biro Perlengkapan dan Aset (BPA) di bawah Sekretaris Daerah beserta seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Metode untuk menilai kinerja penyajian aset tetap adalah Transformasi Indek. Identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pengelolaan aset dan merumuskan strategi digunakan Metode Analisis SWOT. Metode Analisis Hierarchy Process (AHP) membantu pemilihan prioritas strategi berdasarkan pendapat ahli. Kesimpulan penelitian menunjukkan prioritas strategi pengelolaan aset adalah strategi peningkatan kualitas aset data, strategi pelaksanaan Rencana Tindak Perbaikan (RTP)/action plan dan strategi peningkatan kerjasama antar lembaga. Perumusan strategi juga ditunjang dengan usulan kebijakan/program terhadap masing-masing strategi. Hasil dari penelitian diharapkan dapat memperbaiki sistem pengelolaan aset tetap dan pelaksanaannya di Pemerintah Provinsi Banten.Kata Kunci: Laporan Keuangan, Aset Tetap, Strategi
IMPACT OF PALM OIL BASED BIODIESEL INDUSTRY DEVELOPMENT ON PALM OIL PLANTATION AND ITS INDUSTRY IN INDONESIA Rafian Joni, E. Gumbira Sa'id, Harianto dan Nunung Kusnadi
Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 20 No. 3 (2010): Jurnal Teknologi Industri Pertanian
Publisher : Department of Agroindustrial Technology, Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 ABSTRACT  The increase in crude oil price may disturb Indonesian macroeconomic indicators. As the biggest crude palm oil producer in the world, Indonesia can develop palm oil based biodiesel to reduce the negative impact of crude oil price increase. Palm oil based biodiesel development can influence palm oil plantation and palm oil industry and its downstream industry. By using econometric models, this study found that palm oil based biodiesel industry development will give positive impact on palm oil plantation and palm oil industry and give negative impact on palm oil downstream industry in Indonesia. Simulation can be applied to know the impact of policy on palm oil plantation, palm oil industry and palm oil downstream industry in Indonesia by palm oil based biodiesel industry development. The result of this simulation can be used to formulate the best policy for palm oil based biodiesel industry development. It shows  that when government expenditure and the export tax increase while the interest rate decreases, a higher positive impact will be in favor to palm oil plantation, palm oil industry and palm oil downstream industry. However the rise in export  tax can reduce the area of palm oil plantation. Keywords: palm oil based biodiesel industry, palm oil plantation, palm oil industry, econometric models   
Perilaku Kewirausahaan Petani Kopi Arabika Gayo di Kabupaten Bener Meriah Provinsi Aceh Ulya Zainura; Nunung Kusnadi; Burhanuddin Burhanuddin
Jurnal Penyuluhan Vol. 12 No. 2 (2016): Jurnal Penyuluhan
Publisher : Department of Communication and Community Development Sciences and PAPPI (Perhimpunan Ahli Penyuluh Pertanian Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.221 KB) | DOI: 10.25015/penyuluhan.v12i2.11606

Abstract

Kopi Arabika Gayo merupakan salah satu komoditi perdagangan subsektor perkebunan yang mempunyai peluang dalam rangka memperbesar pendapatan Negara dan meningkatkan penghasilan petani. Pengelolaan perkebunan kopi rakyat ini diusahakan masih secara tradisional. Banyak faktor yang mempengaruhi pola usahatani perkebunan secara tradisional yang selama ini dilakukan.Faktor kewirausahaan menentukan berhasil tidaknya petani dalam menyesuaikan perubahan lingkungan. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi karakteristik petani kopi Arabika Gayo, dan menganalisis pengaruh faktor karakteristik individu petani (internal factor) dan lingkungan bisnis (external factor) terhadap perilaku kewirausahaan petani kopi Arabika Gayo serta menganalisis pengaruh perilaku kewirausahaan terhadap perspektif kinerja usahatani kopi Arabika Gayo. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2015 hingga bulan Juni 2015 di Kabupaten Bener Meriah. Data yang digunakan diperoleh dari hasil wawancara menggunakan kuesioner. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 120 responden petani kopi Arabika Gayo yang dipilih dengan teknik simple random sampling. Analisis data dilakukan menggunakan metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik individu (internal factor) petani kopi Arabika Gayo secara umum yaitu rata-rata berada pada tingkat usia produktif, tingkat pendidikan formal mayoritas lulusan SMA, memiliki pengalaman yang cukup, usahatani kopi sebagai sumber mata pencaharian utama, memiliki modal yang terbatas dan luas lahan yang dimiliki rata-rata 0,5–1 hektar. Karakteristik individu (internal factor) petani kopi Arabika Gayo berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku kewirausahaan dengan nilai koefisien sebesar 0,20 dan nilai t-hitung sebesar 2,77 dan pengaruh lingkungan bisnis berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku kewirausahaan dengan nilai koefisien 0,75 dan nilai t-hitung 9,93, serta perilaku kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap perspektif kinerja usahatani kopi Arabika Gayo dengan koefisien pengaruh 0,98 dan t-hitung 16,91, maka dengan adanya peningkatan perilaku kewirausahaan akan meningkatkan perspektif kinerja usahatani kopi Arabika Gayo.
PENINGKATAN PRODUKSI DAN EFISIENSI USAHATANI JAGUNG MELALUI PENERAPAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) DI GORONTALO Jaka Sumarno; Harianto Harianto; Nunung Kusnadi
Jurnal Manajemen & Agribisnis Vol. 12 No. 2 (2015): Vol.12 No. 2, Juli 2015
Publisher : School of Business, Bogor Agricultural University (SB-IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (928.987 KB) | DOI: 10.17358/jma.12.2.79

Abstract

Implementation of  Integrated Crop Management (ICM) on maize farming is expected to increase  the productivity and efficiency. This study aims to: 1) analyze the productivity, technical, allocative, and economic efficiency of maize farming with uder ICM implementation program in lowland and highland agroecosystems; 2) identify factors  that  influence the technical inefficiency  of  maize  farming with under ICM  implementation  program. The study was conducted in maize production center at Gorontalo regency. Sampling was done by stratified random sampling method is applied to survey 160 farmers in 2015. The production analysis function is estimated method using Cobb-Douglas stochastic frontier; while. Allocative and economic efficiencies were analyzed using  the input side approach with frontier dual cost function. The results showed that the productivity of ICM maize farming 61% higher than the non-ICM in the lowland and 31% higher in the highland. The level of technical efficiency, allocative and economical increased by 4% to 35% higher than the non-ICM in both agroecosystems. Factors causing technical inefficiency were educational level, frequency of extension, participation in farmer groups and credit access. Increasing the efficiency can be done through: increased access to inputs, capital, technology, market and institutional strengthening.Keywords: ICM, productivity, farm efficiency, maize, cobb-douglas stochasticABSTRAKPenerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) pada usaha tani jagung diharapkan mampu meningkatkan produktivitas dan efisiensi usaha tani. Penelitian ini bertujuan 1) menganalisis produktivitas, efisiensi teknis, efisiensi alokatif, dan efisiensi ekonomi usaha tani jagung dengan penerapan PTT pada dua agroekosistem berbeda yaitu lahan kering dataran rendah dan lahan kering dataran tinggi; dan 2) mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi inefisiensi teknis usaha tani jagung dengan penerapan PTT. Penelitian dilakukan di sentra produksi jagung Provinsi Gorontalo, yaitu Kabupaten Gorontalo. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode stratified random sampling terhadap 160 petani pada tahun 2015. Metode analisis produksi menggunakan fungsi produksi Cobb-Douglas Stochastic Frontier. Efisiensi alokatif dan ekonomis dianalisis menggunakan pendekatan dari sisi input dengan fungsi biaya dual frontier. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produktivitas usaha tani jagung PTT 61% lebih tinggi dibanding non PTT pada dataran rendah dan lebih tinggi 31% pada dataran tinggi. Tingkat efisiensi teknis, alokatif dan ekonomis meningkat sebesar 4% sampai 35% lebih tinggi dibanding non PTT pada kedua agroekosistem. Faktor-faktor penyebab inefisiensi teknis yaitu pendidikan petani, frekuensi penyuluhan, keikutsertaan dalam kelompok tani dan akses kredit. Peningkatan efisiensi usaha tani dapat dilakukan melalui peningkatan akses terhadap input, modal, teknologi, pasar dan penguatan kelembagaan.Kata kunci: PTT, produktivitas, efisiensi usaha tani, jagung, cobb-douglas stochastic
Co-Authors ., Harianto A. Faroby Falatehan A.A. Ketut Agung Cahyawan W Abdullah Usman Aditya Arief Rachmadhan Adreng Purwoto Almuttaqin Almuttaqin Amzul Rifin Andriyono Kilat Adhi Ariska Rosadi Al Rasyid Shodiq Ariska Rosadi Al Rasyid Shodiq Bagio Bella Septiana Bonar M. Sinaga Bonar M. Sinaga BONAR M. SINAGA Bonar M. Sinaga Bonar Marulitua Sinaga Boyke T. H. Situmorang Burhanuddin Burhanuddin Cramon-Taubadel, Stephan von Demitria Dewi Devi Agustia Dewi Nur Asih Didik Suryadi Dira Asri Pramita Dwi Rachmina Eka Denny M Eka Monika Manihuruk Elys Fauziyah Elys Fauziyah Endriatmo Soetarto Etriya Etriya Fariyanti, Anna Fathimah Sholihah Femi Hadidjah Elly Feryanto Feryanto Firna Varina Firza Maudi Firza Maudi Fitriyani Mir`ah Aliyatillah Fitriyani Mir`ah Aliyatillah Freshty Yulia Arthatiani Hafid Raharjo Halil (1 Harianto Harianto . Harianto Harianto Harianto Harianto Harianto Harianto Harmini, Harmini Hartoyo Hartoyo Herawati Herawati Herawati Herawati Hermanto Siregar Hertomo, Eko Yulianto Widhi Hilalullaily, Rivani I Ketut Kariyasa Indah Maharani Innike Abdillah Fahmi Jaka Sumarno Juniar Atmakusuma Khoiru Rizqy Rambe Khoiru Rizqy Rambe Lailandra, Andjani Layyinatul Kholiqoh Lepi Ali Firmansyah, Lepi Ali Lia Fauziah Syam Liston Siringo Ringo Lukman M. Baga M Firdaus Ma'mun Sarma Mahfudlotul 'Ula Mangara Tambunan Manihuruk, Eka Monika Martokoesoemo, Dewi Ratna Sjari Medita Ivanni Mega Amelia Putri, Mega Amelia Muhammad fauzan Muhammad Surya Fadhlurrohman Mulyani, Een Nasution, Siti Sarah Almuizzah Netti Tinaprilla Norfahmi, Femmi Nunung Nuryartono Nurlela Machmudin Nurohmah, Nuri Nabila Nurul Iski Parulian Hutagaol Purwoto, Adreng Putri, Tursina Andita Rachmadhan, Aditya Arief Raharjo, Hafid Ratna Winandi Ratna Winandi Rayhana Jafar Reny Hidayati Rianzani, Citra Rita Nurmalina Rusidi Ansyari Harahap Sari Rachmawati Shabrina Shafa Qatrunada Sholihah, Fathimah Silaban, Soeripto Simanjuntak, Josua Desmonda Sinaga, Bonar M. Siti Jahroh Sjafri Mangkuprawira Sri Hartoyo Sri Hartoyo Sri Hartoyo Sri Hery Susilowati Sri Utami Kuntjoro Sri Utami Kuntjoro Suharno Suharno Suharno Suharno Suprehatin Suprehatin Surahman, Taufiq Surahman, Taufiq Susanti Susanti Susilowati, Sri Hery Tb. Sjafri Mangkuprawira Tita Nursiah Ulya Zainura Vinira Hesta Fharaz Wahyu Budi Priatna Wajar Mey Handani WH Limbong Widyastutik Winandi, Ratna Wiyanto - Wiyanto Wiyanto Yanti N. Muflikh Yanto Togi Ferdinand Marpaung Yohana Julina Sinaga Yuhendra Yusman Syaukat Yusman Syaukat Yusman Syaukat Yusman Syaukat Zednita Azriani Zednita Azriani