Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

FORMULASI TABLET EKSTRAK ALGA COKLAT (Sargassum sp.) DENGAN VARIASI POLIVINIL PIROLIDON SEBAGAI BAHAN PENGIKAT METODE GRANULASI BASAH: FORMULATION OF BROWN ALGAE EXTRACT TABLETS (Sargassum sp.) WITH VARIATIONS POLYVINYL PYROLIDONE AS BINDING MATERIAL WITH WET GRANULATION METHOD Dea Eka Rina; Agung Giri Samudra; Dwi Dominica
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 8 No 1 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v8i1.590

Abstract

Tanaman alga coklat (Sargassum sp.) dalam ilmu farmasi dapat dimanfaatkan sebagai salah satu zat aktif dalam obat. Obat yang dibuat dalam bentuk sediaan tablet ini memiliki komposisi alga coklat (Sargassum sp.) sebagai zat aktif utama obat dan bahan pengikat lainnya yang berupa polivinil pirolidon (PVP). Penelitian ini membahas lebih dalam mengenai keefektifan zat pengikat (PVP) dalam sediaan obat menggunakan metode granulasi basah. Ekstrak alga (Sargassum sp.)  yang pekat diperoleh dari ekstraksi dengan metode sokletasi menggunakan etanol 96%. Pembuatan tablet alga coklat (Sargassum sp.) diuji dengan zat pengikat (PVP) dalam 3 konsentrasi yang berbeda yaitu 3%, 5%, dan 9%. Sebelum memasuki tahapan pencetakan granul, sediaan obat harus melewati evaluasi sifat alir, sudut diam, dan kompresibilitas. Setelah itu dilakukan evaluasi sifat fisik tablet yang terdiri atas keseragaman bobot, keseragaman ukuran, kekerasan, waktu hancur, dan waktu paruh. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa evaluasi uji sifat fisik granul dengan 3 variasi konsentrasi formula telah memenuhi syarat. Pada uji waktu hancur, kekerasan, keseragaman bobot, dan keseragaman ukuran tablet hanya konsentrasi PVP 5% saja yang memenuhi syarat dalam tablet obat alga coklat.
FORMULASI PELEMBAB BIBIR ALAMI DARI SARI BUAH JERUK KALAMANSI (Citrofortunella microcarpa) DAN EKSTRAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa) Dwi Dominica; Delia Komala Sari; Dian Handayani; Dinda Zulkarnain; Anggi Triphosa Simanjuntak; Dinah Khairunisah; Fahma Shufyani
Journal of Pharmaceutical and Sciences JPS Volume 6 Nomor 1 (2023)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Tjut Nyak Dhien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.677 KB) | DOI: 10.36490/journal-jps.com.v6i1.4

Abstract

Background : Exposure to UV rays from the sun can damage the lip keratin cells which protect the lips. The cosmetic used to moisturize the lips is lip balm. One of the natural ingredients that contain high antioxidants are Kalamansi oranges and rosella flowers. This study aims to make Lip Balm preparations with a concentration of F1 4% of calamansi orange juice, F2 with a concentration of 5% of rosella flower extract, F3 with a combination of calamansi orange juice and rosella flower extract. Flower extraction was obtained by maceration using ethanol. The experimental method was used in this study, and the physical stability of the lip balm was carried out for approximately 4 weeks. The results of testing the physical properties of the calamansi citrus juice and rosella flower extract have a homogeneous composition, have a pH range of 6.0-6.3, have a melting point of 51-54 ℃, and are stable in storage for 28 days, that is, there is no change on texture, aroma, taste, and color. Has a percent increase in lip moisture F0, F1, F2, and F3 respectively, namely 48.5%, 59.1%, 130.7%, and 136.4%. In this study, continued with the analysis using SPSS version 24, the value of p <0.05 was obtained at 84 hours. The conclusion is that calamansi orange juice and rosella flower extract can be formulated in the manufacture of lip balm with various concentrations.
TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP PELAYANAN KEFARMASIAN DI UPTD PUSKESMAS KUTA BLANG KABUPATEN BIREUEN Fahma Shufyani; Mayang Sari; Muhammad Andry; Dwi Dominica
Journal of Pharmaceutical and Sciences JPS Volume 6 Nomor 1 (2023)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Tjut Nyak Dhien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.271 KB) | DOI: 10.36490/journal-jps.com.v6i1.27

Abstract

Background; service quality is an important factor that can shape the trust of Health center patients to create loyalty and patient satisfaction with health services. The results of observations and brief interviews conducted with 11 outpatients at the Pharmacy of UPTD Kuta Blang Health Center, Bireuen Regency, found 6 patients who complained about services in daily operations, the lack of delivery of drug information and the limitations of drugs provided at the Health Center. Objectives; this study aimed to determine the level of patient satisfaction with pharmaceutical services at UPTD Kuta Blang Health Center, Bireuen Regency. Method; this is a descriptive survey method. The population of this study was 4,061 people with samples taken by using the slovin formula as many as 98 people. Analysis of the data used descriptive analysis. Result; the results of the study on the level of patient satisfaction with pharmaceutical services at UPTD Kuta Blang Health Center showed that the highest level of satisfaction was in the responsiveness dimension of 68.6%, physical evidence 67.1%, empathy 65.2%, assurance 62.7% and the last dimension of reliability is 62.2%. Conclusion; the conclusion of the study shows that the average percentage of patient satisfaction with pharmaceutical services at UPTD Kuta Blang Health Center, Bireuen Regency as a whole is 65.6% with the classification of satisfaction being dissatisfied.
Aktivitas antibateri sediaan hand and body lotion dari ekstrak etanol daun binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) terhadap bakteri Staphylococcus aureus Dwi Dominica; Saskia Anisah; Risky Hadi Wibowo; Fahma Shufyani
Journal of Pharmaceutical and Sciences Suppl. 1, No. 1 (2023)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Tjut Nyak Dhien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36490/journal-jps.com.v6i5-si.405

Abstract

Background: Formulation is an activity to design the composition of the active ingredients and additional ingredients to make specific preparations. One of the herbal plants that can be formulated in hand and body lotion is binahong leaves (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis), which contain secondary metabolites such as flavonoids, saponins, alkaloids, and tannins. These secondary metabolites function as antibacterials. Gram-positive bacteria often cause skin problems, such as Staphylococcus aureus. This study aimed to determine the antibacterial activity of 5%, 7.5%, 10%, 12.5%, and 15% binahong leaf extract hand and body lotion against S. aureus bacteria. This research was conducted experimentally, including an examination of the physical quality of the preparation (organoleptic, homogeneity, pH, spreadability, and adhesion). This Method research is an experimental study, including collecting samples, making kepok banana heart calyx juice with concentrations of 2%, 4% and 6%, ointment evaluation tests and cut wound healing activity tests on white mice which were grouped into five groups with each group consisting of of 5 mice. Statistical analysis included a one-way ANOVA test to see whether there was a significant difference between concentrations and wound healing in white male mice. The results showed that binahong leaf extract could be formulated into hand and body lotion preparations because it has a homogeneous composition, a pH range of 4.8-5.1, spreadability of 5.7-6.0 cm, and adhesion of 2.16-2.49 seconds. Hand and body lotion preparations with 10% binahong leaf extract have the best physical quality. All formulations of binahong leaf extract hand and body lotion in this study could inhibit the growth of S. aureus with weak inhibition, and the best formula for inhibiting the growth of S. aureus was 15% binahong leaf extract hand and body lotion having a diameter of inhibition zone 2.575 m.
PENGARUH VARIASI KONSENTRASI EXPLOTAB PADA SEDIAAN TABLET METODE GRANULASI BASAH EKSTRAK ALGA COKLAT Sargassum sp.: EFFECT OF VARIATIONS OF EXPLOTAB CONCENTRATION ON TABLETS PREPARATION WITH WET GRANULATION METHOD BROWN ALGAE EXTRACT Sargassum sp. Tiara Feni Lestari; Agung Giri Samudra; Dwi Dominica
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 7 No 3 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v7i3.425

Abstract

Alga coklat (Sargassum sp.) merupakan tanaman yang mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, tanin, dan terpenoid. Salah satu pemanfaatan alga coklat dalam ilmu farmasi adalah sebagai zat aktif dalam obat. Pada penelitian ini obat dibuat dalam bentuk sediaan tablet yang memiliki komposisi sebagai zat aktif utama obat dan bahan penghancur yaitu explotab (sodium starch glycolat). Penelitian ini bertujuan untuk membuat tablet dari ekstrak alga coklat (Sargassum sp.) dengan cara sokhletasi menggunakkan pelarut etanol 96%. Tablet dibuat menjadi tiga formula dengan varian konsentrasi explotab yang berbeda agar dapat mengetahui konsentrasi terbaik explotab sebagai bahan penghancur. Ketiga varian konsentrasi tersebut adalah 3%, 5%, dan 7%. Keuntungan bahan explotab sebagai bahan penghancur yaitu kekuatan pada aksi kapiler yang akan menarik cairan ke dalam tablet, sehingga dalam formulasi tablet bahan ini akan mengembang dan menjadikan tablet pecah dan hancur kemudian melarut. Metode yang digunakan pada pembuatan tablet adalah granulasi basah. Hasil uji evaluasi granul meliputi sifat alir, sudut istirahat dan kompresibilitas telah memenuhi syarat. Hasil uji evaluasi fisik tablet yang terdiri dari waktu hancur, kerapuhan, kekerasan, keseragaman bobot dan keseragaman ukuran, namun pada uji kekerasan tablet tidak memenuhi syarat. Konsentrasi explotab yang semakin tinggi maka waktu hancur yang dihasilkan semakin cepat dan kekerasan tablet semakin menurun. Kekerasan tablet berhubungan dengan kerapuhan, dimana semakin keras tablet maka kerapuhannya juga akan semakin kecil.
FORMULASI TABLET EKSTRAK ALGA COKLAT (Sargassum sp.) DENGAN VARIASI POLIVINIL PIROLIDON SEBAGAI BAHAN PENGIKAT METODE GRANULASI BASAH: FORMULATION OF BROWN ALGAE EXTRACT TABLETS (Sargassum sp.) WITH VARIATIONS POLYVINYL PYROLIDONE AS BINDING MATERIAL WITH WET GRANULATION METHOD Dea Eka Rina; Agung Giri Samudra; Dwi Dominica
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 8 No 1 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v8i1.590

Abstract

Tanaman alga coklat (Sargassum sp.) dalam ilmu farmasi dapat dimanfaatkan sebagai salah satu zat aktif dalam obat. Obat yang dibuat dalam bentuk sediaan tablet ini memiliki komposisi alga coklat (Sargassum sp.) sebagai zat aktif utama obat dan bahan pengikat lainnya yang berupa polivinil pirolidon (PVP). Penelitian ini membahas lebih dalam mengenai keefektifan zat pengikat (PVP) dalam sediaan obat menggunakan metode granulasi basah. Ekstrak alga (Sargassum sp.)  yang pekat diperoleh dari ekstraksi dengan metode sokletasi menggunakan etanol 96%. Pembuatan tablet alga coklat (Sargassum sp.) diuji dengan zat pengikat (PVP) dalam 3 konsentrasi yang berbeda yaitu 3%, 5%, dan 9%. Sebelum memasuki tahapan pencetakan granul, sediaan obat harus melewati evaluasi sifat alir, sudut diam, dan kompresibilitas. Setelah itu dilakukan evaluasi sifat fisik tablet yang terdiri atas keseragaman bobot, keseragaman ukuran, kekerasan, waktu hancur, dan waktu paruh. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa evaluasi uji sifat fisik granul dengan 3 variasi konsentrasi formula telah memenuhi syarat. Pada uji waktu hancur, kekerasan, keseragaman bobot, dan keseragaman ukuran tablet hanya konsentrasi PVP 5% saja yang memenuhi syarat dalam tablet obat alga coklat.
Desain Inovasi Pembelajaran Model AIR (Auditory Intellectually Repetition) Berbasis Kasus Pembuatan Produk pada Mata Kuliah Formulasi Dan Teknologi Sediaan Cair dan Semi Solid Kasmadi, Fathnur Sani; Pratiwi, Puspa Dwi; Maharini, Indri; Dominica, Dwi
BENCOOLEN JOURNAL OF PHARMACY Vol. 4 No. 1 (2024): April
Publisher : UNIB PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/bjp.v4i1.33849

Abstract

Mata Kuliah Formulasi Teknologi Sediaan Cair dan Semi Solid merupakan mata kuliah yang berisi tentang materi pengantar sediaan cair (larutan, sirup, elixir, emulsi, dan suspensi) dan semi solid (salep, cream, pasta, dan gel), keuntungan dan kerugian dari sediaan tersebut, bahan tambahan yang digunakan, serta proses pembuatan dan perhitungan dalam pembuatan sediaan cair dan semi solid. Model pembelajaran AIR (Auditory Intellectually Repetition) merupakan metode pembelajaran kooperatif melalui pengelompokan grup kecil dengan berbagai macam tingkat kemampuan. Model ini menerapkan pendekatan yang konstruktivis yang menekankan bahwa belajar harus memanfaatkan semua alat indra yang dimiliki. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran mampu memberikan peningkatan pemahaman dalam proses pembelajaran serta memberikan respon positif dari mahasiswa. Pembelajaran pemecahan kasus merupakan metode yang dimulai dari identifikasi kasus-kasus, alternative pemecahan kasus, melakukan investigasi kasus menggunakan sumber belajar dan menyusun laporannya. Penggabungan model dan metode pembelajaran diatas diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berfikir mahasiswa sehingga tingkat pemahaman dalam materi perkuliahan dapat dipahami dan diterapkan Metode kegiatan penelitian inovasi pembelajaran dilakukan dengan cara pelaksanaan kegiatan kemudian diakhir perkuliahan diminta mahasiswa memberikan refleksi dari hasil kegiatan pembelajaran. Hasilnya akan dianalisa secara deskriptif dan inferensial. Hasil Kegiatan menunjukkan adanya perbaikan pengetahuan dan nilai akhir mahasiswa selama proses pembelajaran.
Pengaruh Penambahan Ekstrak Kental Daun Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq.) Terhadap Kadar Air Sediaan Deodoran Serbuk Penghilang Bau Badan Dominica, Dwi; Putri, Fadilla Aliyah; Pertiwi, Reza; Kasmadi, Fathnur Sani
BENCOOLEN JOURNAL OF PHARMACY Vol. 4 No. 2 (2024): Oktober
Publisher : UNIB PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/bjp.v4i2.37834

Abstract

Indonesia, sebagai negara dengan iklim tropis, sering menghadapi masalah bau badan akibat keringat berlebih, yang disebabkan oleh aktivitas bakteri seperti Staphylococcus. Ekstrak daun kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) diketahui memiliki aktivitas antibakteri yang dapat digunakan sebagai pengganti zat antibakteri sintetis pada sediaan deodoran. Tetapi, penambahan ekstrak pada sediaan deodoran serbuk berisiko meningkatkan kadar air sediaan, yang dapat menurunkan kualitas sediaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penambahan ekstrak daun kelapa sawit dapat mempengaruhi kadar air sediaan deodoran serbuk. Metode: penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan melakukan pengukuran kadar air menggunakan metode gravimetri yaitu dengan mengeringkan sampel pada suhu 50oC hingga bobot konstan. Hasil dan Pembahasan: kadar air sediaan deodoran serbuk dengan ekstrak daun kelapa sawit F0 tanpa ekstrak daun kelapa sawit, F1 (1,5%), F2 (3%), F3 (4,5%) berturut-turut adalah adalah 0,13%, 0,4%, 0,73% dan 1,13% telah memenuhi syarat kadar air sebuk yang baik. Kesimpulan: semakin tinggi konsentrasi ekstrak maka semakin besar pula kadar air sediaan serbuk. Kata Kunci: Kadar air, serbuk, deodoran, daun kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.)
Penyuluhan Penanganan Kejang Demam Anak di Posyandu Sukamerindu Kota Bengkulu Dominica, Dwi; Fadilla, Alena
BATOBO: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 2: BATOBO: Desember 2024
Publisher : Jurusan Teknik Elektro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/batobo.2.2.61-66

Abstract

Demam merupakan salah satu bentuk pertahanan tubuh terhadap masalah yang terjadi dalam tubuh. Demam saja tidak berbahaya, tetapi bila demam tinggi dapat menyebabkan masalah serius pada anak seperti kenaikan suhu tubuh diatas 38ºC yaitu kejang demam. Kejang demam adalah kelainan neurologi paling sering pada anak usia di bawah 5 tahun yang mengalami kenaikan suhu tubuh (di atas 38°C dengan metode pengukuran suhu apa pun) yang tidak disebabkan oleh proses intrakranial. Jenis kejang demam terbagi menjadi dua yaitu kejang demam sederhana dan kejang kompleks. Tanda dan gejala beberapa saat, hilang kesadaran, tangan dan kaki kaku, tersentak- sentak atau kelojotan, dan mata berputar-putar sehingga hanya putih mata yang terlihat, anak tidak responsive, napas akan terganggu dan kulit akan tampak lebih gelap. Tetapi, tidak berapa lama kemudian, anak akan segera normal kembali. Tujuan dari penyuluhan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan kesadaran orangtua mengenai bahaya kejang demam pada anak. Metode yang digunakan terdapat beberapa tahapan yaitu tahap perencanaan, tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. Hasil yang didapatkan rata- rata meningkat setelah diberikan nya materi sehingga pemahaman masyarakat terhadap sesuatu hal juga meningkat. Seperti audiens 9 yang memiliki peningkatan nilai paling besar diantara audiens lain yaitu sebesar 150% dengan nilai pretest 30 dan post test 75. Setelah dilakukan penyuluhan masyarakat di Posyandu Sukamerindu Kota Bengkulu telah memahami materi edukasi kejang demam pada anak, dibuktikan dengan peningkatan pengetahuan pada nilai posstest.
UJI EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI SABUN CUCI TANGAN YANG MENGANDUNG PERASAN JERUK KALIMANSI (Citrofotunella microcarpa) Dominica, Dwi; Dian Handayani; Delia Komalasari; Buistu Arbaa Nuyuh Putri; Dinda Zulkarnain; Kurnia Hafidzah; Rizki Hadi Wibowo
Jurnal Ilmiah Manuntung Vol 8 No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Manuntung: Sains Farmasi Dan Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51352/jim.v8i1.437

Abstract

Kalamansi orange with the Latin name Citrofortunella microcarpa is an agricultural commodity that has been widely developed in Bengkulu Province. This study aims to determine the anti-bacterial activity of hand washing soap containing kalimansi orange juice against pathogenic bacteria, one of which is the bacteria S. aureus and E. Coli. The method used in this research is disc paper diffusion. The results of the antibacterial activity test were marked by the formation of a clear area around the disc paper on the media, the largest diameter of inhibition for S. aureus bacteria was given by F2, namely 30.595 mm and the largest diameter of inhibition for E. coli bacteria, which was given by F3, namely 28, 98mm so that it gets a very strong category. When compared to the comparator handsoap in the market HSFFLS @ the inhibitory power of hand washing soap from kalimansi orange juice was also greater both against S.aureus and E. Coli bacteria. The results of the inhibitory activity test between gram-positive and gram-negative bacteria showed that hand washing soap containing kalimansi orange juice had a greater potential for S. aureus gram-positive bacteria compared to Gram-negative bacteria E. Coli.