p-Index From 2020 - 2025
5.647
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Bioma : Berkala Ilmiah Biologi IBDA` : Jurnal Kajian Islam dan Budaya Journal of Tropical Soils Jurnal Pengajaran MIPA Biota: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Dimas: Jurnal Pemikiran Agama untuk Pemberdayaan Indonesian Journal of Forestry Research Jurnal Penelitian Hasil Hutan Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Arabia: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab Journal of Mathematical and Fundamental Sciences VIVID Journal of Language and Literature BioCONCETTA BERITA BIOLOGI JURNAL BIOLOGI INDONESIA JURNAL HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN TROPIKA Jurnal Penelitian Pertanian Terapan Unnes Science Education Journal Metodik Didaktik Jurnal Penelitian Pendidikan IPA (JPPIPA) Jurnal Bioedukatika EnviroScienteae Buletin Sumber Daya Geologi JMBI UNSRAT (Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis dan Inovasi Universitas Sam Ratulangi) Jurnal Informatika Universitas Pamulang Assimilation: Indonesian Journal of Biology Education JURNAL ILMIAH MAHASISWA AGROINFO GALUH JSiI (Jurnal Sistem Informasi) Jurnal Pengembangan Riset dan Observasi Teknik Informatika Astonjadro Metalurgi INAQUE: Journal of Industrial & Quality Engineering PREPOTIF : Jurnal Kesehatan Masyarakat Mumtaz: Jurnal Studi Al-Quran dan Keislaman Perspektif, Review Penelitian Tanaman Industri jurnal ilmu keolahragaan Wood Research Journal : Journal of Indonesian Wood Research Society Wood Research Journal : Journal of Indonesian Wood Research Society These proceedings represent the work of researchers participating in The International Conference on Elementary Education (ICEE) which is being hosted by the Elementary Education Study Programme School of Postgraduate Studies, Universitas Pendidikan International Journal on Social Science, Economics and Art Jawda: Journal of Islamic Education Management juremi: jurnal riset ekonomi Informatics and Computer Engineering Journal Indonesian Research Journal on Education Jurnal Dialektika Hukum Jurnal Manajemen Sistem Informasi Tadris al-'Arabiyyah: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban Al-Jadwa: Jurnal Studi Islam Jurnal Pendidikan IPA Indonesia Indonesian Journal of Forestry Research Jurnal Pendidikan MIPA
Claim Missing Document
Check
Articles

PENGUJIAN VIABILITAS BENIH JAMBU METE ASAL BUAH SEMU TIDAK NORMAL Saefudin, Saefudin; Tjahjana, Bambang Eka
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 2, No 2 (2011): Buletin Riset Tanaman Rempah Dan Aneka Tanaman Industri
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian untuk mengetahui pengaruh kerusakan buah semu jambu mete terhadap viabilitas dan pertumbuhan benih jambu mete telah dilakukan mulai bulan Januari  sampai  Desember 2009 di Kebun Percobaan Cikampek, Jawa. Bahan yang digunakan adalah benih jambu mete dari Desa Watukawula, Kecamatan Wewewa, Kabupaten Sumba Barat Daya, Propinsi Nusa Tenggara Timur. Percobaan disusun dengan dua taraf perlakuan yaitu benih jambu mete yang berasal dari buah semu normal beraroma harum dan benih yang berasal dari buah semu rusak mengering. Jumlah sampel yang digunakan untuk mengetahui perkecambahan benih dan bobot serta ukuran benih sebanyak 60 butir benih setiap perlakuan, sedangkan untuk mengetahui pertumbuhan bibit digunakan 30 polybag pada setiap perlakuan. Analisis data dilakukan dengan uji t pada taraf 5% secara  berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerusakan buah semu berpengaruh terhadap bobot, tebal, dan viabilitas benih serta pertumbuhan tinggi bibit, sedangkan panjang dan lebar benih, serta diameter batang dan jumlah daun tidak berpengaruh. Bobot dan viabilitas benih jambu mete asal buah semu normal 6.7 g dan 77.7 %, sedang asal buah semu rusak 4.7 g dan  51.0 %.Viability of seeds taken from abnormal cashew applesABSTRACTViability of seeds taken from abnormal cashew apples. The experiment was carried out from January  to December 2009 to know about effect damage of cashew apple to the seed viability and growth of cashew seedling on Cikampek Experimental Station, West Java. Material was used cashew seed from Watukawula village, Wewewa Sub District, Southwest Sumba district, province of Nusa Tenggara Barat. The experiment was arranged with observation on two treatment i.e : Seed was harvested  with normal cashew apple and seed was harvested with damaged cashew apples. Number of sample was used to know the seed viability is 60 seeds for each treatment, further more to know the growth of cashew seedling was used 30 polybag per treatment. Analysis was used t-Student test with 5% level paired. Result of this experiment showed that the good seed viability was seed from normal compare with damaged cashew apples, 77.7% and 51.0% respectively. The best seed quality and viability was seed from normal cashew apples
Pengaruh Varietas dan Tingkat Kematangan Buah terhadap Perkecambahan dan Fisik Benih Kopi Arabika Saefudin, Saefudin; Wardiana, Edi
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 4, No 3 (2013): Buletin Riset Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu ciri untuk menentukan perbedaan tingkat kematangan buah pada tanaman kopi adalah didasarkan pada perbedaan warna kulit buah dan atau berdasarkan umur buah yang dihitung dari hari setelah anthesis (HSA). Secara umum, panen buah berwarna merah dapat menghasilkan perkecambahan yang lebih baik dibandingkan dengan buah warna hijau. Percobaan ini dilakukan di Kebun Percobaan Pakuwon serta Rumah Kaca dan Laboratorium Ekofisiologi Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar, Sukabumi, mulai bulan April sampai Agustus 2013, dengan tujuan menganalisis pengaruh perbedaan varietas dan tingkat kematangan buah terhadap perkecambahan dan komponen fisik benih kopi Arabika. Rancangan yang digunakan adalah petak terpisah yang diulang tiga kali. Sebagai petak utama adalah empat varietas kopi Arabika, yaitu Sigarar Utang, Kartika 1, S 795, dan Kartika 2. Sebagai anak petak adalah empat taraf tingkat kematangan buah yang secara operasional didefinisikan sebagai panen buah warna merah (≈ 249 HSA), kuning-kemerahan (≈241 HSA), kuning (≈233 HSA), dan hijau-kekuningan (≈225 HSA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas dan tingkat kematangan buah berpengaruh terhadap kecepatan perkecambahan benih kopi Arabika. Varietas S 795 lebih cepat berkecambah dibandingkan varietas Sigarar Utang, Kartika 1, dan Kartika 2. Buah warna merah, kuning-kemerahan, dan kuning lebih cepat berkecambah dibandingkan buah warna hijau-kekuningan. Varietas Sigarar Utang memiliki bobot segar buah, bobot segar biji, dan bobot kering biji yang lebih tinggi serta kadar air biji yang rendah, diikuti oleh varietas S 795, Kartika 1, dan Kartika 2. Keberhasilan perkecambahan tidak hanya ditentukan oleh komponen mutu fisik benih, tetapi dipengaruhi juga oleh faktor lingkungan.Kata Kunci: Kopi Arabika, perkecambahan, komponen fisik benih, varietas, tingkat kematangan buahOne characteristic in determining the differences of fruit maturity levels in coffee is based on the difference in colour of epicarp or based on the ages of fruit that is calculated starting on a days after anthesis (HSA). In general, fruits in cherry level can result better germination than green level. This experiment was conducted at Pakuwon Experimental Station, Laboratory and Greenhouse of Indonesian Industrial and Beverage Crops Research Institute, Sukabumi, beginning from April until August 2013. The objectives of this study was to analyze the effect of varieties and fruit maturation stages on germinations and physical components of Arabica coffee seeds. The split plot design with three replications was used in this study. The main plot factors were four varieties of Arabica coffee i.e. Sigarar Utang, Kartika 1, S 795, and Kartika 2. While the split plot factors were four level of fruit maturation stages defined operationally by harvest fruit in cherry level (≈249 HSA), redish-yellow level (≈241 HSA), yellow level (≈233 HSA), and yellowish-green level (≈225 HSA). The results showed that the difference in coffee varieties and fruit maturation stages affect the germination speed of Arabica coffee seed. S 795 more faster to germinate than Sigarar Utang, Kartika 1, and Kartika 2. Similarly, fruit in the cherry level, redish-yellow, and yellow more faster to germinate than fruit in the yellowih-green level. Sigarar Utang has the highest in fresh weight of fruit and seed and dry weight of seed, and the lowest in seed water content, followed by S 795, Kartika 1, and Kartika 2. The germination success not only determined by seed physical quality components but is also influenced by environmental factors.
Pertumbuhan Batang Bawah dan Keberhasilan Okulasi Hijau Tanaman Karet pada Beberapa Ukuran Polybag dan Media Tumbuh yang Berbeda Rusli, Rusli; Heryana, Nana; Saefudin, Saefudin
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 1, No 3 (2014): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Volume dan jenis media tumbuh sangat penting dalam mendukung pertumbuhan bibit karet (Hevea brasiliensis) untuk batang bawah. Penelitian bertujuan mengetahui pertumbuhan batang bawah dan keberhasilan okulasi hijau tanaman karet pada beberapa ukuran polybag dan komposisi media tumbuh. Pelaksanaan penelitian mulai bulan Januari sampai Desember 2013 di Kebun Percobaan Pakuwon, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial dengan dua faktor dan 3 ulangan. Faktor petama adalah ukuran polybag yang terdiri dari tiga ukuran: (1) 30 ´ 20 cm, (2) 35 ´ 20 cm, dan (3) 40 ´ 20 cm. Faktor kedua adalah media tumbuh yang terdiri dari tanah dan pupuk kandang sapi dengan empat komposisi: (1) 1 : 0, (2) 3 : 1, (3) 2 : 1, dan (4) 1 : 1. Pengamatan dilakukan terhadap pertumbuhan bibit batang bawah pra okulasi, meliputi tinggi bibit, diameter bibit batang bawah, jumlah daun, dan persentase keberhasilan okulasi hijau. Hasil penelitian menunjukkan ukuran polybag berpengaruh positif terhadap pertumbuhan batang bawah tanaman karet umur 6 bulan setelah tanam. Semakin besar ukuran polybag (30 x 20–40 x 20 cm), semakin baik pertumbuhan batang bawah. Media tumbuh bibit yang terdiri dari tanah dengan pupuk kandang sapi dengan perbandingan 1 : 1 menghasilkan pertumbuhan batang bawah serta persentase keberhasilan okulasi hijau tanaman karet yang tertinggi. Tidak terdapat interaksi yang nyata antara ukuran polybag dengan media tumbuh terhadap pertumbuhan batang bawah dengan keberhasilan okulasi hijau.Kata kunci: Hevea brasiliensis, polybag, media tumbuh, bibit batang bawah, okulasi hijauVolume and type of growing media is important to support the growth of rubber seedling (Hevea brasiliensis) for rootstocks. The objective of this study was to determine the growth of rootstock and green budding success of rubber plants in different size of polybag and growing media. The research was carried out since January to December 2013 at the Pakuwon experimental garden, Parungkuda District, Sukabumi Regency, West Java. The study used a randomized block design (RBD) in factorial with two factors and three replications. The first factor is the sizes of polybag: (1) 30 ´ 20 cm, (2) 35 ´ 20 cm, and (3) 40 ´ 20 cm. Meanwhile, the second factor is the growing medium that consists of the mixture of soil and cow manure with 4 proportions: (1) 1 : 0, (2) 3 : 1, (3) 2 : 1, and (4) 1 : 1. Observations were made on the growth of pre-budding rootstock including seedling height, seedling diameter, number of leaves, and the success percentage of green budding. The results showed that the size of polybag has positive effect on the growth of the rubber seedling as rootstock at 6 months old after planting. Moreover, the use of large sizes of polybag (30 x 20–40 x 20 cm) was good for the growth of rootstocks that would be used for green budding. In addition, growing media that consisted of soil and cow manure at a comparison of 1 : 1 gave the highest effect on the growth of rootstock as well as the highest percentage of green budding success. However, there is no interaction between the size of polybag and growing media to the growth of rootstock and green budding success.
BASIC PROPERTIES IN RELATION TO DRYING PROPERTIES OF THREE WOOD SPECIES FROM INDONESIA Basri, Efrida; Hadjib, Nurwati; Saefudin, Saefudin
Indonesian Journal of Forestry Research Vol 2, No 1 (2005): Journal of Forestry Research
Publisher : Secretariat of Forestry Research and Development Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/ijfr.2005.2.1.49-56

Abstract

The objectives of this study were to investigate basic and drying properties of three wood species from Indonesia, i.e. kuda (Lannea coromandelica Merr.), waru (Hibiscus tiliaceus L. and mindi besar (Melia dubia Cav.). The basic properties include density, shrinkages, modulus of rupture (MOR), compression parallel to grain (C//), wood strength and anatomical structures. Meanwhile, the drying properties included drying time and drying defects. The initial-final temperature and humidity for each species was based on defects that resulted from high temperature drying trial.The results showed that the drying properties were significantly affected by wood anatomical structure. The initial-final drybulb temperature and wetbulb depression   for kuda wood are 50 -70ºC and 3-30ºC respectively, while the corresponding figures for waru wood are 65-80ºC and 6-30ºC, and for mindi besar wood are 55-80ºC and 4-30ºC. These drying schedules, however, still need further trial prior to their implementation in the factory-scale operation. All wood species studied have density and considerable strength recommended in their use for light medium construction purposes. Mindi besar wood has decorative appearance so it is suitable for furniture.
EFFECT OF SAPPAN WOOD (Caesalpinia sappan L) EXTRACT ON BLOOD GLUCOSE LEVEL IN WHITE RATS Saefudin, Saefudin; Pasaribu, Gunawan; Sofnie, Sofnie; Basri, Efrida
Indonesian Journal of Forestry Research Vol 1, No 2 (2014): Indonesian Journal of Forestry Research
Publisher : Secretariat of Forestry Research and Development Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/ijfr.2014.1.2.109-115

Abstract

Sappan wood or kayu secang (Caesalpinia sappan L.) was reported of having medicinal properties,  such as  natural antioxidant, relieve vomiting of blood, and mix of ingredients for malaria drugs.  The research was conducted to study the influence of ethanol extract from sappan wood on blood glucose level of white rats. The study of the blood glucose level in rats was carried out by using glucose tolerance method. It was measured by Refloluxs (Accutrend GC) with Chloropropamide 50 mg/200 g BW (Body weight) as positive control. The ethanol extracts were used in various concentrations 10, 20, 30, 40 and 50 mg/200 g BW per-oral and was observed every  hour,  beginning one hour before to 7 hours after the extract being administered. The results showed that treatment of ethanol extract of sappan wood by administer doses gave remarkable effect on the blood glucose level in white rat. It reduced the glucose level in the blood compared to the negative and positive control. Treatment of dose 30 mg/200 g BW gave similar effect to positive controls, while a dose of 50 mg/200 g BW gave lower blood glucose level (93 mg/dl) than the positive controls.
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK PADA POSISI VERTIKAL BATANG TERHADAP SIFAT FISIK DAN MEKANIK BAMBU PETUNG (Dendrocalamus asper (Schult. F.) Backer ex Heyne) Abdurachman, Abdurachman; Saefudin, Saefudin
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 27, No 4 (2009): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2009.27.4.323 - 336

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisa pengaruh pemberian pupuk kompos plus mikoriza dan posisi vertikal batang terhadap sifat fisik dan mekanik bambu petung (Dendrocalamus asper (Schult. F.) Backer ex Heyne). Respon yang diamati adalah kerapatan, kadar air, modulus elastisitas (MOE) dan modulus patah (MOR). Pemupukan dilakukan pada awal penanaman dengan pupuk kompos plus mikoriza sebanyak 5 kg/lubang tanam dengan ukuran setiap rumpun 5 x 5 m2. Bambu percobaan diambil 20 batang dari 3 rumpun untuk penelitian sifat fisik dan mekanik. Contoh uji diambil pada ruas ke-3 (40-50 cm) dari Penelitian Hasil Hutan Vol. 27 No. 4, Desember 2009: 323-336 bagian pangkal batang sepanjang lebih kurang 7 m. Kemudian dibagi 3 menurut ketinggian batang (pangkal, tengah dan ujung). Hasil penelitian menunjukkan, diameter dan tebal bambu yang diberi perlakuan jauh lebih besar dibandingkan dengan bambu petung yang tidak diberi perlakuan. Nilai rata-rata kerapatan dan kadar air tidak menunjukkan konsistensi antara perlakuan dengan kontrol pada posisi vertikal batang. Nilai rata- rata MOE hasil pemupukan pada bagian pangkal menurun 46% dan bagian tengah 44%, namun pada bagian ujung meningkat sebesar 10%. Demikian pula MOR, pada bagian pangkal menurun 44%, bagian tengah 44% dan bagian ujung meningkat sebesar 2%.
PENGARUH UMUR, POSISI BATANG DAN TINGKAT KEKERINGAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN KUALITAS PENGERINGAN BAMBU ANDONG Saefudin, Saefudin; Basri, Efrida; Hadjib, Nurwati
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 26, No 4 (2008): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2008.26.4.289 - 298

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh umur, posisi batang dan tingkat kekeringan terhadap sifat fisik dan kualitas pengeringan bambu andong. Sifat fisik yang diuji dalam penelitian adalah kadar air segar, kerapatan dan penyusutan pada arah tebal dan lebar bilah batang pada 3 tingkat kekeringan bambu.. Metoda pengeringan yang digunakan adalah metode pengeringan alami dan metode pengeringan oven. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bambu andong utuh umur 3 tahun yang dikeringkan kualitasnya kurang baik dibandingkan dengan bambu yang berumur 5 tahun. Penyusutan dimensi pada bambu berumur 3 tahun, baik pada arah tebal maupun lebar bilah batang sangat tinggi, sehingga batang bambu yang dikeringkan menjadi keriput/kolap. Ini disebabkan pada bambu berumur 3 tahun, kadar air segar lebih tinggi, porsi berkas pembuluh lebih rendah dan porsi parenkim lebih tinggi dibandingkan bambu umur 5 tahun.
EFFECT OF SAPPAN WOOD (Caesalpinnia sappan L) EXTRACT ON BLOOD GLUCOSE LEVEL IN WHITE RATS Saefudin, Saefudin; Pasaribu, Gunawan Trisandi; Sofnie, Sofnie; Basri, Efrida
Indonesian Journal of Forestry Research Vol 1, No 2 (2014): Indonesian Journal of Forestry Research
Publisher : Secretariat of Forestry Research and Development Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.078 KB) | DOI: 10.20886/ijfr.2014.1.2.%p

Abstract

Sappan wood or kayu secang (Caesalpinia sappan L.) was reported of having medicinal uses,  such as  for natural antioxidant, relieve vomiting of blood, and ingredients mix for malaria drugs.  The research was conducted to study the influence of ethanol extract from sappan wood on blood glucose level of white rats. The blood glucose level in rats was carried out by using glucose tolerance method. It was measured by Reflolux S (Accutrend GC) and Chloropropamide 50 mg/200 g BW (Body Weight) as positive control. The ethanol extracts were used in various concentration 10, 20, 30, 40 and 50 mg/200 g BW per-oral and observed every an hour and beginning one hour before to 7 hours after the extract being administered. The results showed that the administered dose 30 mg/200 g BW of the ethanol extracts equal the positive control. Statistical analysis gave significant differential (P<0,05) in 2 and 3 hour after treatment.
EFEKTIVITAS SQ5R TERHADAP PENGETAHUAN KONSEPTUAL DAN RETENSI SISWA SMA PADA PEMBELAJARAN SISTEM REPRODUKSI MANUSIA Hikmawati, Vitta Yaumul; Rustaman, Nuryani Y; Saefudin, Saefudin
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 19, No 2 (2014): Jurnal Pengajaran MIPA
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v19i2.461

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis efektivitas SQ5R (Survey, Question, Read, Recite, Record, Reflect and Review) terhadap pengetahuan konseptual dan retensi siswa SMA pada pembelajaran Sistem Reproduksi Manusia. Penelitian ini menggunakan metode weak experiment dengan desain ”The One Group Pre-Post and Retest” yang melibatkan 34 siswa SMA Kelas XI jurusan IPA. Pengetahuan konseptual siswa yang dijaring dengan tiga buah peta konsep melalui teknik fill in meningkat dengan N-gain pada subkonsep Sistem Reproduksi Pria, Sistem Reproduksi Wanita dan Gangguan Reproduksi Manusia berturut-turut adalah 0,4; 0,3 dan 0,5 yang termasuk kedalam kategori sedang. Retensi siswa meningkat dengan skor 96%, yang termasuk dalam kategori sangat baik. Efektivitas pembelajaran dengan SQ5R terlihat dari peningkatan hasil pre-test terhadap post-test yang dijaring menggunakan soal pilihan ganda. Nilai rata-rata sebelum pembelajaran adalah 47,5 dan setelah pembelajaran adalah 74 dengan N-gain 0,5, yang termasuk kategori sedang. Hasil penjaringan daftar cek keterlaksanaan SQ5R menunjukkan bahwa sebagian besar (90,2%) siswa sudah melaksanakan tahapan SQ5R dan keterlaksanaannya mengalami peningkatan pada setiap pertemuan. Penjaringan angket tentang respon siswa terhadap pembelajaran dengan SQ5R menunjukkan bahwa 47,1% siswa merasa senang mengikuti pembelajaran dan penerapan SQ5R dalam membaca artikel membantu mereka (94,2%) dalam memahami materi Sistem Reproduksi Manusia.Kata kunci: pengetahuan konseptual, retensi, SQ5R
Potensi Hipertoleransi dan Serapan Logam Beberapa Jenis Tumbuhan pada Limbah Pengolahan Emas Hidayati, Nuril; Saefudin, Saefudin
JURNAL BIOLOGI INDONESIA Vol 3, No 9 (2005): JURNAL BIOLOGI INDONESIA
Publisher : Perhimpunan Biologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (937.254 KB) | DOI: 10.14203/jbi.v3i9.3278

Abstract

ABSTRACTPotency of Hypertolerance and Metal Absorption of Some Plant Species Under GoldMine Waste. Degraded mined land is characterized by extreme of alkalinity or acidity, highconcentration of soluble salt and high concentration of heavy metals. Contamination of minedsoil and water affects not only on agriculture system but also on food chains andepidemiological problems. As soil metal can not be biodegraded, remediation of soil heavymetal risk has been a difficult and expensive goal. Remediation of hazardous soil is requiredto reverse the risk to humans and the environment. Recently there are several differentstrategies available for the clean up and restoration of contaminat6d soils i.e conventionalwhich is mainly engineering-base and phytoremediation which is a biological-base method.Phytoremediation is defined as: clean up of pollutants mainly mediated by photosyntheticplants.. In this research four species of plants i.e Mimosa pigra, Crotalaria juncea, Crotalariasp. and lpomoea sp. were studied their potencies as hypertolerant plants on the waste of PTANEKA TAMBANG and public mines of Pongkor and Cigaru. The results showed that theplants were able to grow and showing high tolerance to the contaminated media. The mosttolerant species was lpomoea followed by Crotalaria and Mimosa. The results raised someprospectsfor phytoremediation technology for rehabilitating contaminated mined lands.Keywords: Phytoremediation, hypertolerance
Co-Authors A.A. Ketut Agung Cahyawan W Abdurachman Abdurachman Adi Rahmat Adyatama, Aqil Agus Sukito Al Masyhuri, Amin Alfaris, Razib Ikbal Alkayisy, Muhammad Ilyas Anharudin, Anharudin Aprih Santoso Apriliani, Nurul Ilma Ari Widodo Arif Dwi Saputra Ariyani, Ariyani Baharuddin, Rahmat Bambang Eka Tjahjana Bambang Supriatno Budiarjo, Budiarjo cahyo, farhan cahyo, farhan Chairul Chairul Chamami, M Rikza Chusni Ansori DANIMIHARDJA, S. Dewi Listyati Didik Priyandoko Dipratama, Garda Muhammad Fadhillah DN, Septian Edi Wardiana Edriani, Tiara Shofi Edy Soewono Efri, Efri Efrida Basri Eka Handayani Fajri, Barlian Fauziah, Farida Fernando, Donny Firdaus, Fazri Fudholi, Dhomas Hatta Gres Maretta, Gres Gunawan Pasaribu Gunawan Trisandi Pasaribu, Gunawan Trisandi Gunito, Heru Hamim Sudarsono . Hasni Dyah Kurniawati Amin Wahyudi, Hasni Dyah Kurniawati hastika, asyah dwi Hening Triandika Rachman I Dewa Gde Mayun Permana I GEDE SWIBAWA, I GEDE Iing Sobari Iman, Aziz Nurul Irwan Irwan Joko Dwi Mulyanto Junaedi Junaedi Kamaludin, Ahmad Kaneko, Nobuhiro Khairani, Intan Kristina, Anastasia Kusnadi Kusnadi Lilit Rusyati Mada, Ratu Dea Maemonah, Maemonah Mafruhah, Okti Ratna Maftuha, Mahda Rizqina Miranti Ariyani Mochammad Imron Awalludin Mr Amprasto Mufidah, Zunanik Muhammad Agus Muljanto Muhammad Irkham Firdaus N., Tina Safaria Naharani, Ita Najira Najira, Najira Nana Heryana Nisa, Ummu Khairun Nono Sutarno Nurbait, Syifa NURIL HIDAYATI Nururrahmani, Azmah Nurwati Hadjib Nuryani Rustaman Pari, Rohmah Permana, Ari Pranata, Heru R. Santosa R. Sapto Hendri Boedi Soesatyo Ragil Wijianto Ragil, Ragil Wijianto Raharto, Raharto Rahmansyah, Dicky Rahmat Baharudin Rian Kurnia, Rian Riandi Riandi Rifky Fauzi Rini Solihat Rizka, Nela RR. Ella Evrita Hestiandari Rulhendri Rulhendri Sakinah, Rinrin Sakiroh Sakiroh Saputra, Muhamad Jaya Sari, Mutiara Dian Senopati, Galih SETYOWATMNDARTO, N. Sholahuddin, Affan Sholih, Muhammad Badrus Sholihah, Uswatun Siahaan, Kondar Siddiq, Muhamad Nur Sigit Saptono Sofnie Marusin Sofnie Sofnie Sri Haryani Styaningrum, Amalia Suandi, Muhamad Suci Wulandari Sudarsono Sudi Pramono . Sudrajat Sudrajat Sukamto, L Agus Sunaryo Sunaryo Sundjono, Sundjono Susandi, Diki Susilo, Fransiscus Xaverius Suwandi, Tri Syamsudin Syamsudin SYARIF, F. Tina Safaria Nilawati Tri Gunarsih Tri Maryono Tri Suwandi Utami, Riani Utriweni Mukhaiyar Vitta Yaumul Hikmawati Widiyastuti, Suciati Rahayu Widowati, Sri Yuni Yulius Ferry Yundari, Yundari Zidan, Zuliande