Claim Missing Document
Check
Articles

THE TRADITION OF PESANTREN AS A CULTURE IN THE FORMING OF SANTRI PERSONALITY (STUDY at NANGGROE ACEH DARUSSALAM) Abd Aziz Hsb; Darwyan Syah; Sri Rahmi
Al Amin: Jurnal Kajian Ilmu dan Budaya Islam Vol 3, No 02 (2020): Al Amin: Jurnal Kajian Ilmu dan Budaya Islam
Publisher : STIT AL-AMIN KREO TANGERANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36670/alamin.v3i02.63

Abstract

This study aims to describe and analyze the pesantren tradition that has become a culture in the effort to form the personality of the students in the pesantren in accordance with the teachings of Islam. For that research using quantitative analysis through descriptive and inferential analysis. The research was conducted in 3 (three) Islamic boarding schools in the area, namely the Dayah Modern aarul Ulum Islamic Boarding School, the Dayah Darul Ihsan Abu Hasan Kruengkale Islamic Boarding School in Aceh Besar, the Dayah Darul Maghhfiroh Islamic Boarding School, with a sample of 250 people from the total population. Data were collected using an instrument questionnaire as a data collection tool. From the results of the study, it was found that there was no significant difference between the pesantren traditions as seen in the gender of the santri, as well as the pesantren tradition as measured by age demographics which showed no difference in the perceptions or views of the santri towards the pesantren tradition. In the student personality variable from the research results, it was found that there was no difference in perceptions of the personality of the students through gender demographics, a different thing was seen in the perceptions of the students on the personality of the students as seen in the age demographics which showed differences in the personality of the students based on age. In addition, there is a significant influence on the Islamic boarding school tradition through the dimensions of rihlah ilmiyah, the tradition of reading the yellow book, the Arabic language tradition, the tradition of practicing Tariqat, and the tradition of memorizing on the formation of the personality of the students. It was also found that the dominant factors affecting the personality of the students were the tradition of practicing the Tariqat and the tradition of rihlah ilmiyah. Thus it can be concluded that the formation of the personality of students in the santri is very closely related to the existence of a culture that has been formed from the traditions that exist in the pesantren environment, from this study it is hoped that it will provide input to the leadership and related parties to be used as a benchmark or material in policy making so as to be able to provide changes to the attainment of a quality student personality
PERAN ARSIPARIS DALAM PENGELOLAAN KEARSIPAN DI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA BANDA ACEH sri rahmi; nurussalami nurussalami; Suhaira Suhaira
Intelektualita Vol 10, No 02 (2021): Jurnal Intelektualita
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Arsiparis adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggungjawab, wewenang, dan hak secara penuh oeh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan kearsipan. Efisiensi pengelolaan arsip secara baik yang menunjang kegiatan administrasi sering kali diabaikan. Hal ini disebabkan oleh paradigma yang selalu menempatkan bidang kearsipan sebagai bidang pinggiran diantara aktivitas-aktivitas kerja lainnya. Sehingga profesi arsiparis sampai saat ini belum banyak diminati. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengelolaan arsip, mengetahui pembinaan arsip dan mengetahui faktor penghambat dan pendukung arsiparis dalam pengelolaan kearsipan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Hasil dari penelitian tersebut yaitu terdapat kelemahan terkait pengelolaan kearsiapan yang mana tidak adanya sarana prasarana yang mendukung untuk arsip di kantor. Pengelolaan kearsipan dilakukan oleh masing-masing bidang dan tidak ada yang bertugas sebagai arsiparis. Faktor penghambat dan faktor pendukung arsiparis dalam pengelolaan arsip di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh. Pertama, faktor penghambat arsiparis yaitu kurangnya pemahaman pegawai tentang manajemen kearsipan/pengelolaan kearsipan dan terbatasnya sarana prasarana di kantor dinas tersebut. Kedua, faktor pendukung arsiparis yaitu adanya kesadaran akan arti penting arsip dan tersedianya sarana dan prasarana arsiparis.
KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM PEMBINAAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU DI MAN 1 LANGKAT SUMATERA UTARA Siti Nurkhaliza; Sri Rahmi; Ainul Mardhiah
Intelektualita Vol 9, No 01 (2019): Jurnal Intelektualita
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gaya kepala madrasah dalam pembinaan kompetensi guru di MAN 1 Langkat. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang merupakan prosedur penelitian yag menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang diamati. Subjek penelitian yang digunakan adalah kepala madrasah dan 4 orang guru. Analisis data menggunakan triangulasi dengan teori Miles dan Hubberman. Hasil penelitian di MAN 1 Langkat bahwa kepala madrasah menjalankan 4 gaya kepemimpinan dalam pembinaan kompetensi kepribadian guru. Pertama, gaya kepemimpinan demokratis, kepala madrasah selalu bermusyawarah jika ada suatu masalah yang terjadi. Kedua, gaya kepemimpinan permisif, kepala madrasah dalam melaksanakan suatu usaha, rencana yang begitu tegas dianggap tidak perlu dikarenakan akan mengekang kebebasan bagi setiap anggota dan akan mengurangi inisiatif mereka untuk program kedepannya. Jadi, kepala madrasah menerima usulan dari setiap anggota untuk program kedepannya. menerima usulan dan saran dari anggotanya untuk program kedepannya. Ketiga, Gaya Kepemimpinan Partisipatif, kepala madrasah dengan hati terbuka menerima kritikan dan saran yang membangun dari guru-guru. Ketiga, gaya kepemimpinan karismatik, kepala madrasah yang memiliki daya Tarik yang positif yang bisa mempengaruhi bawahannya. Keempat, Gaya Kepemimpinan Karismatik, kepala madrasah sangat berwibawa, datang tepat waktu, sopan santun, dan ramah tamah untuk sebagai contoh yang baik kepada guru-guru.
PENGELOLAAN PROGRAM IN SERVICE TRAINING DALAM PENGEMBANGAN METODE JARIMATIKA PADA GURU BAIT QURANY SALEH RAHMANY KOTA BANDA ACEH Muhammad Ernanda Taufiq; Muhammad Faisal; Sri Rahmi
Intelektualita Vol 7, No 02 (2019): Jurnal Intelektualita
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengelolaan program in service training yang baik dan matang dalam pengembangan metode jarimatika pada guru sangat diperlukan, agar terarahnya tujuannya yang diinginkan sehingga dapat tercapai secara efektif dan efisien. Tujuannya dari program in service training dalam pengembangan metode jarimatika pada guru yaitu agar seorang guru mampu memahami, menguasi dan terampil dalam penggunaan metode jarimatika (metode hafalan Al-Qur’an). Tujuan penelitian dalam skripsi ini adalah untuk mengetahui perencanaan, pelaksanaan, dan kendala pengelolaan program in service training dalam pengembangan metode jarimatika pada guru TK Bait Qurany Saleh Rahmany Kota Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah dan Guru. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, 1) Perencanaan program in service training dalam pengembangan metode jarimatika pada guru TK Bait Qurany Saleh Rahmany Kota Banda Aceh meliputi: penyusunan kurikulum dan selabus pelatihan, penetapan kriteria dan persyaratan peserta pelatihan, penyelenggaraan kegiatan pelatihan, penyiapan materi pelatihan, penetapan metode pelatihan, penetapan instraktruktur/fasilitator pelatihan, penyusunan jadwal pelatihan, penetapan rencana evaluasi program pelatihan, penyiapan bahan, fasilitas, dan peralatan pelatihan, penyiapan sumber pendanaan pelatihan. 2) Pelaksanaannya meliputi: menentukan kebutuhan pelatihan, menyusun desain pelatihan, mengembangkan isi program, memilih media pelatihan dan prinsip belajar, pelaksanaan latihan, mengevaluasi pelatihan, dan transfer pelatihan. 3) Kendala pengelolaannya yang didapati dari segi perencanaannya yaitu pengaturan jadwal pelatihan, dari segi pelaksanannya yaitu pertama, terkadang guru-gurunya ketika sudah di berikan pelatihan dalam pengembangan metode jarimatika (metode hafalan Al-Qur’an) di hari itu besok-besoknya sudah lupa. kedua, di waktu. ketiga, di jaringan pada saat berlangsungnya pelatihan.
PENGELOLAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DALAM PENGEMBANGAN KOMPETENSI PESERTA DIDIK (Studi Penelitian Di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Gunung Meriah Aceh Singkil) Mukhairir Fikri Ihsan; Muhammad Faisal; Sri Rahmi
Intelektualita Vol 9, No 01 (2019): Jurnal Intelektualita
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler dalam pengembangan kompetensi peserta didik sangat penting dilakukan, agar terarahnya tujuan yang diinginkan sehingga dapat tercapai secara efektif dan efisien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perencanaan, pelaksanaan dan kendala pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dalam pengembangan kompetensi peserta didik di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Gunung Meriah Aceh Singkil. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan dianalisa dengan pendekatan kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah pembina, guru ekstrakurikuler bidang seni, dan satu orang peserta didik. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Perencanaan kegiatan ektrakurikuler dalam pengembangan kompetensi peserta didik di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Gunung Meriah Aceh Singkil, meliputi menentukan program kegiatan ekstrakurikuler bidang seni yang sesuai dengan Madrasah, kemudian memilih peserta didik yang memiliki potensi dibidang seni tersebut dari hasil seleksi yang dilakukan, selanjutnya mengatur jadwal latihan. Penyusunan tentang jadwal latihan kegiatan ekstrakurikuler untuk peserta didik, penyusunan tata tertib dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. (2) Pelaksanaan dari segi sarana dan prasarana kegiatan esktrakurikuler. Jenis-jenis sarana dan prasarana kegiatan ekstrakurikuler dibidang seni berupa rebana, gitar, drum band, pengeras suara, suling, biola, dan kerincing. Surat permohonan izin kegiatan ekstrakurikuler, Metode dan media kegiatan ekstrakurikuler disesuaikan dengan masing-masing bidang seni ekstrakurikuler. (3) Kendala pelaksanaannya yaitu sarana dan prasarananya yang kurang memadai.
PERENCANAAN SDM MELALUI MANAJEMEN STRATEGIK DI LEMBAGA PENDIDIKAN Sri Rahmi Sri Rahmi
Intelektualita Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Intelektualita
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perencanaan merupakan hal yang sangat fundamental sebelum melaksanakan suatu kegiatan dalam berbagai hal, baik dalam sebuah perusahaan, lembaga pendidikan ataupun berbagai instansi yang lain. Perencanaan dianggap penting karena akan menjadi penentu dan sekaligus memberi arah terhadap tujuan yang ingin dicapai. Penjelasan ini semakin menguatkan posisi strategis perencanaan dalam sebuah lembaga. Perencanaan merupakan proses yang dikerjakan oleh seorang manajer dalam usahanya untuk mengarahkan segala kegiatan untuk meraih tujuan. Manajemen strategik dapat didefinisikan sebagai gabungan antara seni dan ilmu dalam hal mengformulasikan, mengimplementasikan dan mengevaluasi keputusan–keputusan lintas fungsi, yang memungkinkan suatu organisasi untuk mencapai tujuannya di masa dating. Hal yang membedakan antara manajemen konvensional dengan manajemen strategik adalah adanya Mengembangkan visi dan misi strategik, Menentukan tujuan, Menformulasikan strategi untuk mencapai tujuan, Mengidentifikasikan dan melaksanakan strategik, Mengevaluasi strategik dengan melakukan analisa SWOT terhadap visi dan misi yang dibuat.
KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGAMBILAN KEBIJAKAN AKADEMIK DI SMAN 3 BANDA ACEH Sri Rahmi; Bayurah Bayurah
Intelektualita Vol 6, No 01 (2017): Jurnal Intelektualita
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kepala sekolah merupakan seorang pemimpin yang sangat berperan penting dalam memimpin suatu lembaga pendidikan untuk dapat mengarahkan para bawahannya, membimbing dan membina para guru dan staf agar dapat mencapai keberhasilan yang dipimpinnya. Kepala SMAN 3 Banda Aceh dalam pelaksanaan akademik penempatan guru kelas yang setiap tahun ajarannya mengajar di kelas yang berbeda-beda. Kepala SMAN 3 Banda Aceh dalampengambilan kebijakan akademik selalu melakukan dengan baik, setiap dalam pengambilan kebijakan akademik oleh kepala sekolah para guru selalu mudah dalam menerima suatu kebijakan dari kepala sekolah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gaya kepemimpinan kepala sekolah dalam pengambilan kebijakan akademik di SMAN 3 Banda Aceh, untuk mengetahui fungsi kepala sekolah dalam pengambilan kebijakan akademik di SMAN 3 Banda Aceh, dan untuk mengetahui kendala yang dihadapi kepala sekolah dalam pengambilan kebijakan akademik di SMAN 3 Banda Aceh. Penelitian yang digunakanadalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Subjek penelitian adalah kepala sekolah, waka humas dan guru. Tehnik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan kepala SMAN 3 Banda Aceh memiliki dua gaya kepemimpinan yaitu gaya kepemimpinan demokratis dan gaya kepemimpinan karismatik. Kemudian fungsi kepala sekolah SMAN 3 Banda Aceh gunakan adalah fungsi instruktif, konsultatif, partisipatif, delegasi dan pengendalian. Kendala kepala SMAN 3 Banda Aceh dalam pengambilan kebijakan akademik yaitu tidak semua kebijakan itu berjalan sebagaimana dinginkan. Pertama, dana yang kurang juga menjadi suatu hambatan di SMA Negeri 3 Banda Aceh. Kedua, waktu juga termasuk karena kesibukan kepala sekolah di berbagai hal sehingga sulit dalam membagikan waktu.
KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PEMBINAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI SMANEGERI 1 UNGGUL DARUL IMARAH KABUPATEN ACEH BESAR Sri Rahmiq; Nurussalami Nurussalami; Devi Yani
Hijri Vol 8, No 2 (2019): HIJRI
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30821/hijri.v8i2.6975

Abstract

Data collectiontechniques using interviews, observation, and documentation. The results of thisstudy indicate that the leadership style of the headmaster of SMA Negeri 1 DarulImarah has two leadership styles namely, charismatic leadership style anddemocratic leadership style. While the teacher pedagogical competencydevelopment model by the head of Neegri 1 Darul Imarah High School uses themodel of class supervision, workshops, procurement of school meetings, andseminars or training. The obstacles of the head of SMA Negeri 1 Darul Imarah indeveloping teacher pedagogical competence are, the lack of teacher preparation inmaking learning tools, and there are some teachers who lack discipline inattending meetings.
Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Etos Kerja Tenaga Kependidikan di SMA N 2 Lhoknga Aceh Besar Sri Rahmi
MANAGERIA: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 4 No 2 (2019)
Publisher : Prodi Manajemen Pendidikan Islam FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.107 KB) | DOI: 10.14421/manageria.2019.42-01

Abstract

The managerial expertise possessed by school principal, such as the ability to lead, to actuate, to plan and to interact with his/her subordinates is a major factor in achieving the success of the planned programs. School principals should be able to develop a high level of cooperation and work ethic among their subordinates. This article aims to analyse the types of school principal’s managerial expertise and the work ethihc of the teaching staff at State Senior High School 2 Lhoknga, Aceh Besar. The qualitative data was collected through interviews, observation, and documentation. The result shows that the managerial expertises of the principal of State Senior High School 2 Lhoknga includes skills as educator, manager, administrator, supervisor, leader and motivator. The implementation of the expertise went well in accordance with the existing duties, from the planning to the evaluation process. However, the work ethic of the teaching staff has not been running optimally due to two factors, i.e., (1) internal factor which relates to cultural diversity and various; educational-economy-social background; and (2)External factor which relates to wages, work climate, inculcation of attitudes, and time owned by the educational staff.
The Impact of Masturah Program on The Families of Tablighi Jamaat at Temboro Village in Indonesia Zainal Arifin; Bulbul Ashraf Siddiqi; Dudung Hamdun; Sri Rahmi
Nazhruna: Jurnal Pendidikan Islam Vol 4 No 1 (2021): Islamic Education
Publisher : Program Studi Pendidikan Islam Institut Pesantren KH Abdul Chalim Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (489.397 KB) | DOI: 10.31538/nzh.v4i1.1128

Abstract

Islam sets the roles and relationship between husband and wife in the family in a balanced manner to create sakinah, mawadah, and rahmah (peaceful, loving, and compassionate) family. A lot of people often underestimate the role of a wife in a family. This paper examined the Masturah (rather than putting Arabic words, it would be better to write the meaning of the Masturah) as the education program for wife in the family of Tablighi Jamaat in Temboro village, Magetan, East Java, Indonesia. This research used a qualitative approach where the data were collected, applying interviews with various family members of the Tablighi Jamaat. The research results show that the Masturah is a closed and private education strategy for a wife (the Masturah) in the families of Tablighi Jamaat, which is performed in the house with religious training and practice. Second, the purpose of the Masturah is to prepare the role of wife as mu’allimah and muta’alimah, daiyah, and a’bidah (teacher and student, preacher, and worshiper). Third, the Masturah helps to increase Iman (the belief in Allah (the practice in worship, appreciation in practicing Islamic religion, improving the knowledge in Islamic teaching, and the increase of motivation in religion and preaching. This research has implications for the importance of religious education for wives to support their husbands' da'wah activities and children's education at home.