Claim Missing Document
Check
Articles

EFFECT OF SCREEN HOUSE MODIFICATION AT FLOWER BUD STADIA ON FLOWER QUALITY OF CHRYSANTHEMUM AT MEDIUM UPLAND ELEVATION Herni Shintiavira; Endang Sulistyaningsih; Aziz Purwantoro; Rani Agustina Wulandari
Indonesian Journal of Agricultural Science Vol 22, No 1 (2021): JUNE 2021
Publisher : Indonesian Agency for Agricultural Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/ijas.v22n1.2021.p27-38

Abstract

Higher temperature and light intensity at the medium upland elevation decrease the number of blooming flowers, flower diameter, and red color flower intensity of Chrysanthemum morifoliumcompared to that at the high upland elevation. The environmental modification was needed during the flower development phase to improve the quality of chrysantheum at a medium upland elevation. The study aimed to find the suitable screen house environmental modification for increasing the chrysanthemum quality at the medium upland elevation. The study consisted of two factors. First, environmental modification of a screen house, such as (1) control, (2) the addition of shading net on the rooftop of the screen house, (3) the addition of a misting system in the screen house, and (4) the addition of a combination of shading net on the rooftop and misting system in the screen house. Second, the chrysanthemum varieties, including (1) Yastayuki (white flower), (2) Arosuka Pelangi (yellow flower), and (3) Socakawani (red flower). Experiments were arranged in a completely randomized design with three replications. Data were analyzed by combined ANOVA. The results showed that either the addition of a shading net or misting system reduced the number of flower buds growing. The competition among flower buds was found to be reduced by decreasing the number of flower buds.  Consequently, the number and diameter of the blooming flower increased. The addition of a shading net on top of the screen house was the most suitable environmental modification to increase the chrysanthemum quality at the medium upland elevation.
DROUGHT TOLERANT INDICES OF LOWLAND TOMATO CULTIVARS Amalia Tetrani Sakya; Endang Sulistyaningsih; Benito Heru Purwanto; Didik Indradewa
Indonesian Journal of Agricultural Science Vol 21, No 2 (2020): DECEMBER 2020
Publisher : Indonesian Agency for Agricultural Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/ijas.v21n2.2020.p59-69

Abstract

The released lowland tomato cultivars are known for their resistance to plant diseases and high temperatures. The study aimed to identify the drought tolerance of lowland tomato cultivars based on the drought tolerant indices. The study was arranged in a split plot design, using seven lowland tomato cultivars (Zamrud, Permata F1, Ratna, Mirah, Tombatu F1, Tyrana F1, and Tymoti F1) as the main plot and watering (standard conditions and once every eight days as the drought conditions) as the subplot. Parameters observed were morpho physiological characters (plant height, leaf area, biomass, root length, root surface area, shoot root ratio, relative moisture content, membrane stability index, chlorophyll levels, and proline levels). The parameters observed in each character included the sensitivity stress index (SSI), stress tolerance index (STI), and yield stability index (YSI). Results showed that four cultivars (Tyrana F1, Tymoty F1, Mirah, and Tombatu F1) were drought tolerance, and three cultivars (Ratna, Permata F1, and Zamrud F1) were susceptible. The water stress decreased agronomic and physiological traits performance, but the drought-tolerant cultivars were less affected to the stress and produced higher fruit weight. The study implies that the drought-tolerant cultivars could be used as a promising source for drought tolerant genotypes.
Tanggapan Distribusi Asimilat dan Luas Daun Spesifik Tanaman Tomat terhadap Aplikasi ZnSO pada Dua Interval Penyiraman Amalia Tetrani Sakya; Endang Sulistyaningsih; Didik Indradewa; BH Purwanto
Jurnal Hortikultura Vol 25, No 4 (2015): Desember 2015
Publisher : Indonesian Center for Horticulture Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jhort.v25n4.2015.p311-317

Abstract

Seng (Zn) merupakan salah satu unsur hara yang berperan penting dalam aktivitas enzim karbonik anhidrase dan enzim ribulose 1,5 biphosphate karboxilase (RuBPC) yang  dalam kegiatan fotosintesis akan memproduksi bahan kering. Penelitian bertujuan untuk mengetahui distribusi bahan kering tanaman tomat pada penyiraman 2 dan 12 hari sekali dengan adanya aplikasi ZnSO4. Penelitian dilakukan di Banguntapan Yogyakarta pada bulan Maret sampai dengan Agustus 2014. Penelitian menggunakan dua unit percobaan masing-masing untuk penyiraman 2 hari sekali dan 12 hari sekali. Pada masing-masing unit percobaan digunakan rancangan acak kelompok lengkap faktorial dengan tiga faktor perlakuan dan tiga ulangan. Ketiga faktor tersebut adalah metode aplikasi ZnSO4  (melalui tanah dan daun), dosis ZnSO4 (0, 40, dan 60 mg/kg), dan kultivar (Permata dan Tyrana). Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi asimilat ke batang dan akar sama antara aplikasi ZnSO4 melalui daun maupun tanah, tetapi proporsi asimilat ke daun lebih rendah pada aplikasi ZnSO4 melalui daun, baik pada kultivar Tyrana maupun Permata dengan penyiraman 2 hari maupun 12 hari sekali dan aplikasi ZnSO4 melalui tanah pada penyiraman 2 maupun 12 hari sekali mengakibatkan daun semakin luas dan tebal. Hasil penelitian akan menambah wawasan dalam upaya meningkatkan produksi bahan kering tanaman melalui aplikasi hara mikro, khususnya Zn.  
PROGRAM PENGEMBANGAN STRATEGI MANAJEMEN PARIWISATA BERBASIS SUSTAINABLE TOURISM PADA DESTINASI WISATA ANCOL Ari Setiyaningrum; Endang Sulistyaningsih
SABDAMAS Vol 1 No 1 (2019): SABDAMAS
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Unika Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.532 KB)

Abstract

Industri pariwisata menjadi industri unggulan bagi pembangunan nasional karena memberikan sumbangan besar pada devisa negara dan menjadi pendorong bagi pengembangan usaha kecil menengah. Dalam rangka menjadikan destinasi wisata yang ada di Indonesia dapat dikelola dengan baik dan berkelanjutan, pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dengan gencar mempromosikan sustainable tourism. Taman Impian Jaya Ancol merupakan destinasi wisata di DKI Jakarta yang diharapkan dapat menjadi destinasi wisata berkelas dunia yang dikelola secara berkelanjutan. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi pengelola terkait dengan penerapan sustainable tourism. Metode yang digunakan adalah mengaitkan teori mengenai manajemen strategi dengan praktiknya di industri pariwisata melalui observasi dan survei yang dilakukan oleh tim pengabdian kepada mitra pengelola dan sejumlah pengunjung selama Mei-Juni 2019. Hasil observasi dan survei digunakan untuk menyusun usulan strategi manajemen pariwisata berbasis sustainable tourism sebagai solusi permasalahan. Tim merekomendasikan agar pengelola memperbaiki manajemen pariwisata secara bertahap menuju sustainable tourism. Tahap pertama berfokus pada perbaikan strategi marketing and promotion melalui digital business; tahap kedua berfokus pada perbaikan strategi SDM melalui training and development para karyawan; tahap ketiga berfokus pada integrasi sistem dan fasilitas melalui pembuatan aplikasi untuk mempermudah akses informasi mengenai Ancol dan membeli tiket.
PENENTUAN KOMBINASI KROMIUM-GAMBIR TERHADAP KEKUATAN TARIK PADA PROSES PENYAMAKAN KULIT IKAN TALANG-TALANG (QUEENFISH) DENGAN METODE TAGUCHI Endang Sulistyaningsih; Muhammad Syahri; Dyah Rachmawati Lucitasari
OPSI Vol 11, No 1 (2018): ISSN 1693-2102
Publisher : Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (807.834 KB) | DOI: 10.31315/opsi.v11i1.2197

Abstract

Saat ini, kulit ikan masih sedikit jumlahnya sehingga jarang digunakan dalam industri penyamakan kulit. Kulit ikan talang-talang merupakan limbah buangan, sehingga dapat diolah menjadi kulit tersamak dan dapat dijadikan produk tas atau dompet, yang harus mempunyai kekuatan tarik yang baik, dimana tujuan dari penelitian ini adalah menentukan kombinasi kromium-gambir terhadap kekuatan tarik pada proses penyamakan kulit ikan talang-talang dengan metode Taguchi. Dalam penelitian ini menggunakan faktor terkendali yaitu Cr2O3 (krome okside) 1,5%, 2,5%, 3,5%, bahan gambir 6%, 8%, 10%, waktu proses retanning 20 menit, 40 menit, 60 menit, minyak sulfat 10%, 11%, 12%. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa kombinasi faktor dan level yang paling baik adalah faktor A (krome okside) level 3 yaitu 3,5%, faktor B (bahan gambir) level 3 yaitu 10%, faktor C (waktu proses retanning) level 2 yaitu 40 menit, faktor D (minyak sulfat) level 1 yaitu 10%. Penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut dengan mengatur kembali faktor dan level kendali, menambahkan interaksi yang terjadi, lebih baik dilakukan dengan langkah studi kasus di lapangan, dan menambahkan analisis untuk menaikkan kualitas kulit ikan selain kekuatan tarik.
KAJIAN FISIOLOGI PERBEDAAN KADAR LENGAS TANAH DAN KONSENTRASI GIBERELIN PADA KEDELAI (Glycine max L.) Indah Permanasari; Endang Sulistyaningsih
Jurnal Agroteknologi Vol 4, No 1 (2013): Agustus 2013
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/ja.v4i1.61

Abstract

The objective of this research was to observ physiological process on soybean with diifferent soil moisture content and gibberelic acid concentration. The research was conducted at Experimental Field of KP4 Gadjah Mada University in Kalitirto, Yogyakarta. The research using split-plot design 5x3 factorial with 3 replications. The major plot was soil moisture content, which was arranged by randomized complete block design, consisted of 5 soil moisture content levels: 100, 80, 60, 40, and 20% field capacity. The Sub-plot was the concentration of gibberelic acid with 3 levels: 0, 100, and 200 ppm. The results showed that declining soil moisture content 60% soil capacity decreased transpiration rate 25,5%, leaf area and plant growth rate 2-6 WAP 11.25%. Interaction of soil moisture content 80% field capacity and 100 ppm gibberelic acid concentration increased plant dry weight 6 WAP.
Elimination of shallot bulb viruses through heat treatment Margo Sulistio; Endang Sulistyaningsih; Siti Subandiyah
Indonesian Journal of Biotechnology Vol 20, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (876.266 KB) | DOI: 10.22146/ijbiotech.24196

Abstract

Shallot (Allium cepa L. Aggregatum group) is usually cultivated vegetatively. As a result, viruses tend to accumulate within the host plants and spread to healthy plants every crop cycle, reducing yield and bulb quality. There are a very limited number of studies about the elimination of shallot viruses through heat treatment. The objective of this research was to eliminate shallot viruses through heat treatment to produce virus-free plantlets. The leaves of Biru Lancor with specifc visual virus symptoms were detected by Reverse Transcription–Polymerase Chain Reaction (RT-PCR). Then bulbs of Biru Lancor that were positively infected by viruses were used as materials for heat treatment. The treatments were a control (without treatment), electric treatment at 15 mA for 10 minutes, heat treatment in an incubator at 37°C for 4 weeks, heat treatment in a waterbath at 45°C for 60 minutes, and combination of heat treatment in an incubator at 37°C for 4 weeks and heat treatment in a waterbath at 45°C for 60 minutes. After being subjected to heat treatment, the pseudo stem were cultivated in the MS Medium + 1 mg/L BAP + 1 mg/L IBA.Virus detection by RT-PCR was conducted 28 days after planting using samples of leaves from each plantlet. The results of this research showed that the treatments of electric treatment at 15 mA for 10 minutes and combination of heat treatment in the incubator at 37°C for 4 weeks and heat treatment in the waterbath at 45°C for 60 minutes could suppress the incidence of Shallot latent virus (SLV) until 100%. Heat treatment might have an important role in the degradation of virus particles by boosting Virus-Induced Gene Silencing (VIGS) as plant responses to virus infection.
Pengaruh Lama Penyinaran UV-C Terhadap Mutu dan Umur Simpan Tomat (Lycopersicon esculentum Mill.) Ulia Setyaning, Endang Sulistyaningsih, Sri Trisnowati
Vegetalika Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/veg.1393

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyinaran UV-C terhadap umur simpan dan mutu buah tomat. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hortikultura, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada pada bulan Februari sampai Mei 2011. Penelitian ini disusun menggunakan rancangan acak kelompok lengkap dengan 3 blok sebagai ulangan. Buah tomat yang sudah masak fisiologis (var.Permata) diberi penyinaran UV-C selama 0 menit (kontrol), 5 menit, 10 menit, 20 menit dan disimpan dalam suhu ruang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan penyinaran UV-C selama 10 menit dapat menunda pematangan, meningkatkan kandungan asam tertitrasi serta mempunyai kekerasan buah yang lebih besar dibanding kontrol. Penyinaran UV-C 20 menit memperbesar susut berat buah dan menurunkan nilai kualitas visual. Penyinaran UV-C menimbulkan bercak coklat pada permukaan kulit buah. Waktu penyinaran UV-C optimum adalah 8,6 menit dengan daya simpan tomat 58 hari.
Pematahan Dormansi Umbi Bawang Merah (Allium cepa L. Kelompok Aggregatum) dengan Perendaman Dalam Ethepon Turna Wahyu Novia Wardani, Rohmanti Rabaniyah, Endang Sulistyaningsih
Vegetalika Vol 1, No 2 (2012)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/veg.1525

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lama dormansi, konsentrasi dan frekuensi perendaman ethepon yang tepat untuk mempercepat pematahan dormansi serta pengaruh perendaman ethepon terhadap pertumbuhan tanaman bawang merah “Tiron”. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Benih dan Rumah Kaca Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, pada bulan Oktober 2010 sampai dengan Februari 2011. Rancangan yang digunakan adalah rancangan faktorial 4x3+1 dengan 2 faktor dan disusun menurut Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 ulangan. Faktor pertama yaitu konsentrasi ethepon yang terdiri atas 4 aras, yaitu (akuades) 0 ppm, 2000 ppm, 3000 ppm, dan 4000 ppm. Faktor kedua yaitu frekuensi perendaman ethepon yang terdiri atas 3 aras, yaitu sekali, dua kali, dan tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan periode dormansi umbi bawang merah “Tiron” berlangsung selama 41 hari. Perlakuan perendaman baik dengan akuades (0 ppm) maupun dengan ethepon konsentrasi 2000-4000 ppm tidak dapat mematahkan dormansi umbi bawang merah “Tiron”. Perendaman ethepon dengan konsentrasi 4000 ppm menghambat pertumbuhan tunas umbi setelah ditanam. Perendaman ethepon dengan frekuensi lebih dari 1 kali (2-3 kali) memperpanjang masa dormansi umbi bawang merah.
Peran JMA dan Bakteri Penghasil ACC Deaminase Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah pada Cekaman Salinitas Islamey Amri Semy Akhwan, Endang Sulistyaningsih, Jaka Widada
Vegetalika Vol 1, No 2 (2012)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/veg.1528

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran JMA dan bakteri penghasil ACC deaminase terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah (Allium cepa L. Kelompok Aggregatum) pada cekaman salinitas. Uji pendahuluan dilaksanakan di rumah kaca Jurusan Budidaya Pertanian,Fakultas Pertanian pada tanggal 14 Maret sampai 19 Maret 2011. Penelitian dilaksanakan di Lendah, Kulonprogo, Yogyakarta pada bulan Juni sampai Agustus 2011.Penelitian menggunakan rancangan faktorial (2x5)+2 kontrol yang diatur dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan 3 blok sebagai ulangan. Faktor Pertama yaitu kultivar bawang merah terdiri dari 2 macam, yaitu : ‘Biru’ dan ‘Tiron’; faktor kedua adalah inokulasi kondisi salin terdiri dari 5 macam yaitu tanpa inokulasi + SP36, tanpa inokulasi + Guano, inokulasi +JMA+Guano, inokulasi+bakteri+Guano, inokulasi+JMA+bakteri +Guano ; dan 2 kontrol pada kondisi non salin yaitu Kultivar ‘Biru’ tanpa inokulasi+SP36 dan Kultivar ‘Tiron’ tanpa inokulasi+SP36.Hasil Penelitian menunjukkan bakteri penghasil ACC deaminase memberikan pengaruh lebih baik bagi pertumbuhan dan hasil bawang merah seperti yang teramati pada berat kering akar, luas daun, laju pertumbuhan tanaman (LPT), berat kering total, tinggi tanaman, berat kering oven umbi, diameter umbi, indeks panen, berat segar umbi, susut bobot umbi, dan berat umbi jemur matahari. Jamur mikoriza arbuskular hanya memberikan pengaruh lebih baik pada berat kering akar tanaman namun tidak memberikan pengaruh lebih baik pada variabel pertumbuhan lain dan hasil tanaman.
Co-Authors , Tjhia Lian Nie Adi Setiawan Adi, Pudja Pramana Kusuma Agung Wahyu Susilo Agus Budi Setiawan Agus Budi Setiawan, Agus Budi Amalia T Sakya Amalia Tetrani Sakya Amalia Tetrani Sakya Andin Puspita Andin Puspita Anto Rimbawanto Ari Setiyaningrum Arif Wibowo Arif Wibowo Arizal Nur Hardiansyah AYPBC Widyatmoko Ayu Ainullah Muryasani Azis Purwantoro Azis Purwantoro Aziz Purwantoro Aziz Purwantoro Aziz Purwantoro Bambang Hendro Sunaminto Bambang Hendro Sunarminto Bambang Hendro Sunarminto Bambang Hendro sunarminto Bambang Hendro Sunarminto Benito Heri Purwanto Benito Heru Purwanto BH Purwanto Budiastuti Kurniasih Budijarto, Agus Catur Wasonowati Christina Maya Indah Susilowati Damar Suryaningndari Dhimas Ikhsan Prakoso Diana Diana Didik Indradewa Didik Indradewa Didik Indradewa Didik Indradewa Didik Indradewa Didik Indradewa Dwi Hartati Dyah Rachmawati Lucitasari Eka Candra Wardani Eka Tarwaca Susila Putra Eka Tarwaca Susila Putra Eko Hanudin Elizani, Prahesti Elsi Kris Dayanti Sembiring Endang Dewi Murrinie Endang Pudjihartati Erna Sri Wibawanti Fahjar Prisiska Fenti Effendi Harjono, Saebani Hartiningsih, Tri Herni Shintiavira Herni Shintiavira Herni Shintiavira Hidayat Pujisiswanto Hidayat Pujisiswanto Ho, Shu-Hsun Hutabarat, Srey Mariati I Ketut Gede, Sukaadha Ika Rahmawati Ilmiah, Haviah Hafidhotul INDAH PERMANASARI Irenius Dwinanto Bimo Islam, Zainul Joko Budi Santoso Nugroho Karsidi Karsidi Khusnul Khotimah Kori Yati Kori Yati Krisna Dharmayanti Kurniasih, Budiastuti Levi Nilawati, Levi Libria Widiastuti Luthfianti, Fanni Maemonah, Maemonah Margo Sulistio Maria Marina Herawati Miranti Dian Pertiwi Muhammad Anshar Muhammad Anshar Muhammad Syahri Nanda Dwi Hafri Nasrullah Nasrullah Nasrullah Nasrullah Nindy Sevirasari Nopen Simamora Nursyaifuloh " Pangalila, Tamara Setyowati Pangestuti, Retno Pramono, Mellinia Valentiningtyas Prapto Yudono Prapto Yudono Prapto Yudono Prapto Yudono Prapto Yudono Prapto Yudono Prisiska, Fahjar Priyono Suryanto Purwoko, Agus Puspita, Andin Putri , Antonietha March Natasya Putri Wulandari Rachma, Izza Azkiya Rachmanto Bambang Wijoyo Rajiman Rajiman Rani Agustina Wulandari Rani Agustina Wulandari Rina Pratiwi Pudja I. A Rini Rosliani Rini Rosliani Rizqi Dyah Susilowati Rohimah Handayani Sri Lestari Rohlan Rogomulyo Rudi Hari Murti Rudi Hari Murti Rudi Hari Murti Rudi Hari Murti Rudi Hari Murti SATRIYAS ILYAS sayekti, lady Sayekti, Lady Laduni Sevirasari, Nindy Silalahi, Engelbertha E. Siti Subandiyah Siti Zahara Sri Dadi Pangestuti Sri Suwartiningsih STEFANY DARSAN, STEFANY Stephen Harper Suci Handayani Sumiyati Tuhuteru Suryanti Suryanti, Suryanti Suwijiyo Pramono SUWIJIYO PRAMONO Suwijiyo Pramono Syamsul Arifin Sylvia Diana Purba Tangguh Prakoso Taryono, Taryono Taufiq Hidayat Teguh Iman Santoso Tjanturi, Sehan Tohari Tohari Tohari Tohari Tohari Tohari Tri Joko Tri Joko Tri Joko Valentina Dwi Suci Handayani Wen Shai Hung Wiji Safitri Wulandari, Rani Agustina Yosuke Tashiro Yudo Swasono