Claim Missing Document
Check
Articles

Identifikasi Cendawan Mikoriza Arbuskula Dari Perakaran Tanaman Pertanian Eka Sukmawaty; Hafsan H; Asriani A
Biogenesis: Jurnal Ilmiah Biologi Vol 4 No 1 (2016)
Publisher : Department of Biology, Faculty of Sci and Tech, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/bio.v4i1.1115

Abstract

Micorrhyza arbuscula fungi is one of endomicorrhyza group with hiphae stucture called arbuscule. Micorrhyza fungi able to associate with various plants include crop plant. This research aim to know the genus of micorrhyza arbuscule fungi on crop plants root and to know micorrhyza structure on it. The result showed that the highest diversity of micorrhyza was found on potato root, then on strawberry root and the last on tomato root. There are 16 genus was found, they are 11 genus Glomus, 4 genus Acaulospora and 1 genus Ambispora. The arbuscule and vesicle structure was also observed.
BAKTERIOSIN ASAL BAKTERI ASAM LAKTAT SEBAGAI BIOPRESERVATIF PANGAN Hafsan Hafsan
Teknosains Vol 8 No 2 (2014): JULI
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/teknosains.v8i2.1905

Abstract

Lactic Acid Bacteria origin Bacteriocins are protein substances that generally have small molecular weight as well as bactericidal activity that has the potential to be used as biopreservatif to prevent spoilage, and inhibit the growth of pathogenic bacteria in food. Bacteriocins as biopreservatif mechanism is to form holes in the membrane. Effect of cytoplasmic hole formation is the presence of bacteriocins impact that caused the membrane potential gradient changes and the release of intracellular molecules and influx of extracellular substance. The effect causes inhibited cell growth and cell death in the producing process that is sensitive to bacteriocins. Bacteriocins will work actively in the pH range 5-8, and are stable on heating to 80 ° C and the activity was marred by the presence of proteolytic enzymes. Advantages of the use of antimicrobial bacteriocins in mengeliminer ability of pathogenic microbes and food spoilage origin of milk and meat. Application as a therapeutic substance is possible due to its antimicrobial characteristics that are not toxic, capable of inhibiting the low levels and produced by bacteria belonging to GRAS (Generally recognised as safe) which microbes are not a health risk.
PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA DALAM MENGOLAH LIMBAH JAGUNG Rahmaniah Rahmaniah; Muh. Khalifah; Hafsan Hafsan
Teknosains Vol 12 No 2 (2018): JULI
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/teknosains.v12i2.7592

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang pemanfaatan limbah tanaman jagung (kulit dan tongkol jagung) sebagia bahan baku pembuatan papan akustik, pakan ternak dan briket. Selanjutnya ketiga jenis produk yang telah dihasilkan tersebut diaplikasikan dalam bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan tema penerapan teknologi tepat guna dalam mengolah limbah jagung. Kegiatan ini dilakukan pondok pesantrena Nahdhalul Ulum Kabupaten Maros dengan sasaran kegiatan adalah para santri di pondok pesantren tersebut. Tujuan Kegiatan ini untuk: 1) Memberikan pemahaman kepada santri untuk melestarikan lingkungan terutama untuk memanfaatkan limbah jagung, sehingga mampu mengatasi masalah pencemaran lingkungan, 2) Memberikan pelatihan kepada santri untuk membuat papan akustik, pakan ternak dan briket, 3) Menghasilkan produk-produk yang berkualitas dan bernilai ekonomis dari bahan limbah tanaman jagung. Metode pelaksanaan kegiatan adalah metode ceramah atau pendekatan persuasif dan praktek langsung bersama para santri. Kegiatan terdiri dari beberapa tahap yaitu: Perencanaan program, tindakan pelaksanaan, observasi dan evaluasi, dan refleksi Tahap perencanaan meliputi survey lokasi kegiatan pengabdian, kondisi pondok pesantren, masyarakat di sekitar dan ketersediaan bahan (limbah jagung), penyusunan program, dan sosialisasi kegiatan. Tahap pelaksanaan meliputi penyuluhan/ceramah, pemutaran video tutorial, dan praktek pembuatan produk serta penyuluhan tentang kewirausahaan. Tahap observasi dan evaluasi meliputi penilaian terhadap proses dan output, dan tahap refleksi dengan meminta tanggapan dari santri tentang manfaat kegiatan yang telah dilaksanakan. Kegiatan ini telah terlaksana dengan baik dan mendapat tanggapan positif dan antusias yang sangat besar dari Pembina dan para santri di pondok pesantren, hal ini ditandai dengan bertambahnya peserta dari target sasaran sebanyak 70 peserta menjadi 80 – 100 peserta. Para santri telah berhasil membuat produk papan akustik yang terbuat dari limbah kulit jagung, pakan ternak terbuat dari tongkol jagung yang telah difermentasi serta briket yang terbuat dari tongkol jagung yang diarangkan terlebih dahulu. Untuk membuat produk papan akustik dengan ukuran 25 cm × 25 cm × 1 cm dibutuhkan 3 kg kulit jagung kering dan 0,3 kg lem fox yang telah diencerkan menggunakan air dengan perbandingan 1:10. Dibutuhkan 1,5 kg tongkol jagung 3% (dari massa tongkol jagung) urea selanjutnya difermentasi selama 21 hari. Sedangkan untuk membuat briket tongkol jagung dibutuhkan 1 kg tongkol jagung yang telah diarangkan dan 0,1 kg, tepung kanji sebagai perekat.
ISOLASI DAN KARAKTERISASI AKTIVITAS AMILOGLUKOSIDASE DARI KAPANG ASAL LIMBAH CAIR TAPIOKA Hafsan Hafsan; Maslan Maslan; Eka Sukmawaty
Teknosains Vol 15 No 1 (2021): Januari-April
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/teknosains.v15i1.18463

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan isolat kapang dari limbah cair tapioka yang memiliki aktivitas amilolitik dan amiloglikosidase yang dihasilkan kapang tersebut. Parameter penelitian ini adalah indeks amilolitik isolat kapang dengan menggunakan metode pati agar, dan aktivitas amiloglukosidase yang dilakukan dengan metode Somogyi pada suhu dan pH yang ditentukan. Isolat dan aktivitas amiloglukosidase dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada limbah cair tapioka berhasil diisolasi kapang penghidrolisis pati sekaligus penghasil amiloglukosidase yang diidentifikasi sebagai Rhizopus oryzae, Aspergillus oryzae, A. niger dan Penicillium sp. Aktivitas amiloglukosidase dari keempat isolat memiliki karakteristik yang berbeda dengan aktivitas tertinggi dihasilkan oleh A. niger dengan pertumbuhan optimum pada suhu 45oC dan eksponen ion hidrogen 4,0; R. oryzae optimum pada suhu 40oC dengan pH 4,5 sedangkan A. oryzae optimum pada suhu 40oC dengan pH 4,0 dan Penicillium sp. yang optimum pada suhu 45oC dengan dua pH optimum yaitu 4,5 dan 5,5.
KAJIAN TEMATIK AIR PADA SIKLUS AIR MENURUT PERSPEKTIF SAINS DAN AL-QURAN Muhammad Maslan; Ahmad Muzakki; Maharani Retna Duhita; Hafsan Hafsan
Teknosains Vol 15 No 2 (2021): Mei-Agustus
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/teknosains.v15i2.19579

Abstract

Allah SWT menurunkan al-Qur'an sebagai pedoman hidup manusia. Proses penciptaan alam adalah kekuatan Tuhan dalam menciptakan kehidupan. Allah menciptakan alam semesta yaitu langit dan bumi sebagai sarana kehidupan bagi makhluk hidup khususnya manusia. Dia menciptakan dunia ini memiliki maksud dan tujuan tertentu dengan kebenaran. Seperti ciptaan alam (air) yang memiliki manfaat bagi makhluk hidup. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan mukjizat ayat-ayat al-Qur'an. Hasilnya adalah ayat tentang air yang berperan dalam siklus air yang disebut Al-Quran adalah air laut ada 33 kali, air dari langit (hujan) 32 kali dan air sungai sebanyak 48 kali, lalu siklus air dalam kebenaran ayat-ayat al-Qur'an adalah kekuasaan Allah. Jadi sebagai seorang Muslim yang beriman, ia telah menjadikan al-Qur'an sebagai pelajaran dan kekuatan iman dan pedoman hidup dalam Islam sebagai ilmuwan besar. Ilmu pengetahuan memudahkan umat Islam untuk memahami isi al-Qur'an.
IDENTIFIKASI GEJALA PENYAKIT DAN CENDAWAN PATOGEN TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascolonicum) DI KECAMATAN BUNTU BATU KABUPATEN ENREKANG Rezki Ramadani Djamaluddin; Eka Sukmawaty; Masriany Masriany; Hafsan Hafsan
Teknosains Vol 16 No 1 (2022): Januari-April
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/teknosains.v16i1.26027

Abstract

Bawang merah (Allium ascalonicum) merupakan salah satu komoditas sayuran unggul yang diperhatikan pemerintah Indonesia karena terus mengalami peningkatan permintaan konsumsi. Rendahnya hasil produksi karena infeksi penyakit yang disebabkan oleh cendawan patogen. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gejala tanaman bawang merah yang terserang cendawan patogen dan mengetahui jenis cendawan patogen pada tanaman bawang merah di lahan pertanian Kecamatan Buntu Batu Enrekang. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan metode observasi yakni pengamatan gejala tanaman bawang di lapangan dan pengukuran parameter lingkungan tanah yaitu pH, kelembaban, dan suhu. Cendawan patogen diidentifikasi sampai tingkat genus berdasarkan ciri makroskopis dan mikrokopis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman bawang merah dari semua stasiun yang terserang cendawan patogen menunjukkan gejala berupa tanaman kerdil dan mengalami kelayuan, daun berwarna hijau kekuningan dan kebanyakan daun kering, umbi berukuran kecil dan berwarna putih pucat hingga pada pangkal tampak pembusukan, serta akar yang mulai membusuk dan berwarna kecoklatan. Adapun jenis cendawan yang menginfeksi bawang merah (Allium ascolanicum) di Kecamatan Buntu Batu Enrekang yang telah diidentifikasi diperoleh tiga jenis yaitu genus Fusarium spp. sebanyak 9 isolat, Aspergillus sp. sebanyak 4 isolat dan Colletotrichum sp. sebanyak 1 isolat.
DIAGNOSIS VISUAL MASALAH UNSUR HARA ESENSIAL PADA BERBAGAI JENIS TANAMAN Devi Armita; Wahdaniyah Wahdaniyah; Hafsan Hafsan; Hafizhah Al Amanah
Teknosains Vol 16 No 1 (2022): Januari-April
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/teknosains.v16i1.28639

Abstract

Essential nutrients are chemical elements needed by plants to support their growth and development. Essential nutrients based on the level of plant needs are divided into three, namely basic nutrients, macronutrients and micronutrients. Plants have the potential to experience nutrient problems, either deficiency or toxicity. Nutrient deficiency and toxicity experienced by plants can be identified by performing a visual diagnosis which is the easiest method to apply. This study aims to identify nutrient problems experienced by various types of plants based on visual symptoms shown by plants. This research was conducted in November 2021 in the vicinity of the researcher's residence. This research is an exploratory descriptive study conducted by observing various types of plants suspected of having nutrient deficiency and toxicity problems which are then compared with related references (books and journals). The results showed that there were 10 plant species that showed symptoms of deficiency or toxicity of macronutrients and micronutrients based on visual symptoms, namely rambutan, mung beans, gude beans, corn, cassava, bananas, onion, hibiscus, elephant ears, and taro. Keywords: deficiency; macronutrient, micronutrient; plant; toxicity; visual diagnosis
Ketahanan Bakteri Asam Laktat Asal Dangke Terhadap Garam Empedu Sebagai Kandidat Probiotik Siti Rabiatul Adawiyah; Hafsan Hafsan; Fatmawati Nur; Muhammad Khalifah Mustami
Prosiding Seminar Biologi Vol 1 No 1 (2015): Prosiding Seminar Nasional Mikrobiologi Kesehatan dan Lingkungan
Publisher : Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/psb.v1i1.2134

Abstract

Bakteri asam laktat (BAL) merupakan kelompok bakteri yang menghasilkan asam laktat sebagaiproduk  utama  dalam  metabolisme  karbohidrat.  BAL  sebagai  kandidat  probiotik  harus  memenuhi salah satu syarat yang memiliki ketahanan garam empedu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketahanan bakteri asam laktat berasal dari dangke susu sapi terhadap garam empedu dengan berbagai konsentrasi yaitu 0,1% , 0,3%, dan 0,5% dan tanpa garam empedu sebagai kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bakteri asam laktat isolat susu sapi asli dangke L. fermentum dan L. acidophillus memiliki  ketahanan  garam  empedu. Lactobacillus  acidophilus isolat  memiliki  ketahanan  garam empedu lebih baik dari Lactobacillus fermentum. Perbedaan antara jumlah BAL koloni pada media + oxgall terhadap kontrol (A0 dan B0) untuk masing-masing konsentrasi Oxgall  0,1%, 0,3%, dan 0,5% masing-masing dari L. fermentum: 1,4 x 106, 1,7 x 106, 4 x 106, sedangkan L. acidophillus: 0,7 x 106, 0,9 x 106 dan 1,4 x 106. Ketahanan L. acidophillus pada berbagai konsentrasi garam empedu menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan dengan nilai P = 0,445 sama seperti ketahanan L. fermentum pada  variasi  empedu  konsentrasi  garam  juga  menunjukkan  tidak  ada  perbedaan  yang signifikan  dengan  nilai  P  =  0,133. L.  fermentum dan L.  acidophillus memiliki  kemampuan  untuk bertahan terhadap garam empedu yang menunjukkan potensi sebagai probiotik kandidat.
Penurunan Kadar Kolesterol Oleh Bakteri Asam Laktat Asal Dangke Secara In Vitro Andi Nur Fadhilah; Hafsan Hafsan; Fatmawati Nur
Prosiding Seminar Biologi Vol 1 No 1 (2015): Prosiding Seminar Nasional Mikrobiologi Kesehatan dan Lingkungan
Publisher : Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/psb.v1i1.2135

Abstract

Bakteri  Asam  Laktat  (BAL)  yang  berpotensi  sebagai  kandidat  probiotik umumnya memilikikemampuan  menurunkan  kadar  kolesterol. Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  kemampuan BAL asal dangke yaitu Lactobacillus fermentum dan Lactobacillus acidophilus untuk menurunkan kadar kolesterol secara in vitro. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4   perlakuan yaitu Ly0 (kontrol yang terdiri dari MRS + 0,1% kolesterol murni + 0,3% oxgal), Ly1 (Media  MRS  + L.  Fermentum),  Ly2  (Media  MSR  + L.  Acidophilus)  dan Ly3  (Media  MSR  + L. fermentum + L.  acidophilus) dan  3  kali  ulangan.  Hasil sidik  menunjukkan  bahwa  kadar kolesterol perlakuan berbeda sangat nyata dengan kontrol. Uji lanjut beda nyata terkecil menunjukkan bahwa perbedaan terjadi antara perlakuan Ly0 dengan ketiga perlakuan lainnya, sedangkan antara perlakuan Ly1,  Ly2  dan  Ly3  tidak  berbeda  nyata  atau  dapat  dikatakan  bahwa  penambahan  BAL  yang diinokulasikan  ke  dalam  media  MRS  dapat  menurunkan  kadar  kolesterol  secara  signifikan  namun pengaruh  jenis/komposisi  tidak  mempengaruhi  secara  nyata.  Hasil  analisis  dan  uji  lanjut  juga menunjukkan bahwa penurunan tertinggi ditunjukkan oleh perlakuan Ly3. Hal ini mengindikasikan bahwa BAL asal dangke yaitu L. fermentum dan L. acidophilus memenuhi salah satu kriteria sebagai kandidat probiotik.
Potensi Bakteri Endofit Dari Zea mays L. Sebagai Penghasil Fitase Hafsan Hafsan; Nurhikmah Nurhikmah; Yuniar Harviyanti; Eka Sukmawaty; Isna Rasdianah Aziz; Cut Muthiadin; Laily Agustina; Asmuddin Natsir; Ahyar Ahmad
Prosiding Seminar Biologi Vol 3 No 1 (2017): Prosiding Seminar Nasional Biology for Life
Publisher : Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/psb.v3i1.4676

Abstract

Asam fitat (C6H18O24P6) merupakan senyawa kimia yang terdiri atas inositol dan asam fosfat, asam fitat merupakan senyawa yang selalu terdapat pada bahan pakan yang berasal dari tanaman serealia dan merupakan senyawa yang tidak dapat didigesti oleh ternak monogastrik, sehingga dibutuhkannya enzim fitase yang dapat menghidrolisis asam fitat. Fitase (myo-inositol heksakisfosfat fosfohidrolase) adalah enzim yang dapat menghidrolisis ikatan fosfoester pada asam fitat, menghasilkan fosfat anorganik dan ester fosfat. Enzim fitase dapat dihasilkan oleh mikroorganisme, salah satunya adalah bakteri endofit. Bakteri endofit adalah mikroorganisme yang menguntungkan yang berinteraksi dengan tanaman inang tanpa menyebabkan gangguan atau kerusakan pada tanaman tersebut, pada penelitian ini bakteri endofit telah diisolasi dari tanaman jagung (Zea mays) yang digunakan sebagai sampel penelitian. Isolasi dilakukan dari masing-masing organ tanaman jagung (Zea mays) dan diseleksi menggunakan media selektif PSM (Phytase Screening Media). Empat isolat yang terpilih dari masing-masing organ berdasarkan IF (Indeks Fitatik) tertinggi kemudian diidentifikasi molekuler dan memperoleh hasilisolat akar 10-7 HF.7 (IF=1,365 cm) merupakan bakteri Burkholderia lata, batang 10-7 HF.2 (IF=1,095 cm) merupakan bakteri Pantoea stewarti subsp. indologens, daun 10-6 HF.3 (IF=1,36 cm) merupakan bakteri Enterobacter ludwigi dan biji 10-8 HF.1 (IF=0,98 cm) merupakan bakteri Enterobacter cloaceae.
Co-Authors Abbas Abbas, Abbas AHMAD MUZAKKI Ahyar Ahmad Alfian Alfian Amin, Abd Rauf Muh Andi Nur Fadhilah Andi Nur Fadhilah, Andi Andi Wahdiniar Andi Wahdiniar, Andi Anwar, Zulfahri Ar. Syarif Hidayat Arifuddin Ahmad Arifuddin Ahmad, Arifuddin Arsyad, Muh Ali Asaad, Andi Indra Jaya Asmuddin Nasir Asmuddin Natsir Asriani A Ayu Febriyanti, Ayu Cut Muthiadin Delima Engga Maretha Devi Armita Dewi Paramitasari Dhea Nanda Zainuddin Elkheir Hassaballah Abdallah Ernitasari, Ernitasari Faten Khudair Fatimah Mansir Fatmawati Nur Fatmawati Nur Fatmawaty Nur Febriani, Ayu Fifi Dismayanti Indriani Nainu Hadi Purnama Wirawan Hafizhah Al Amanah Hajrah Hajrah Hamina , Hamina, Hamina Hasrawati Hasrawati Ibrahim Ibrahim Inna Shintia Irna, Ade Irwan Misbach Isna Rasdianah Aziz Isna Rasdianah Aziz Jumriani Rusli Jumriani Rusli Khaerani Kiramang Khudaer, Faten Kurnia Makmur Kurniati Kurniati Laily Agustina Laily Agustina, Laily Lianah Lianah, Lianah Maharani Retna Duhita Marliana Marliana Mashuri Masri Mashuri Masri Mashuri Masri Mashuri Masri Maslan Maslan Maslan, Muhammad Masriany Masriany Masriany Masriany Masriany Masriany Masriany, Masriany Meriem, Selis Muh. Khalifah Muhammad Halifah Mustami, Muhammad Muhammad Khalifah Mustami Muhammad Khalifah Mustami Muhammad Maslan Mustakim Mustakim Nur Alfisah Nur Hanisa, Andi Nur Inaya Nur Muthmainna Nurhidayah Nurhidayah Nurhikmah Nurhikmah Nurjannah Nurjannah Nurul Melinda Pratiwi, Afryanti Rahmaniah Rahmaniah Ramadani, Kurnia Rasyid, Muhammad Rusdi Retno Prayudyaningsih Rezki Ramadani Djamaluddin Rini Anggraeni Rusmadi Rukmana Rusny Rusny Sakinah Sakinah Sijid, St. Aisyah Sinar Wahyuni Siska Tri Desianti Siti Rabiatul Adawiyah Siti Rabiatul Adawiyah, Siti St Aisyah S St. Aisyah Sijid Sukmawaty, Eka Suryaning Amanda, Sabilla Syahrul Gunawan Tridesianti, Siska Ulfa Nur Alfriani Amir Ulfa Triyani A Latif Ulfa Triyani A Latif, Ulfa Triyani A Wahdaniyah Wahdaniyah Yuniar Harviyanti Yusminah Hala Zulkarnain Zulkarnain Zulkarnain ZURAIDAH ZURAIDAH