Claim Missing Document
Check
Articles

Stabilitas Aktivitas Fitase Dari Bukholderia lata Strain HF.7 Hafsan Hafsan; Laily Agustina; Asmuddin Natsir; Ahyar Ahmad
Prosiding Seminar Biologi Vol 3 No 1 (2017): Prosiding Seminar Nasional Biology for Life
Publisher : Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/psb.v3i1.4678

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stabilitas fitase ekstraseluler Bukholderia lata strain HF.7 terhadap suhu, pH, dan aktivitas protease sebagaimana kondisi saluran pencernaan unggas pada umumnya. Uji stabilitas suhu dilakukan dengan memaparkan pada suhu yang bervariasi (20, 30, 37, 40, 45, 50, 55, 60, dan 65oC), sedangkan uji stabilitas pH dilakukan dengan cara menginkubasi fitase pada buffer Na-asetat dengan pH bervariasi (1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8). Uji stabilitas fitase terhadap protease dilakukan dengan penambahan protease dengan level perlakuan P0: tanpa protease, P1: penambahan pepsin (5000 unit/ mL), P2: penambahan pepsin (5000 unit/ mL) dan P3: penambahan pepsin + tripsin (@2500 unit/ mL) dengan Rancangan Acak Lengkap. Nilai aktivitas fitase pada suhu dan pH dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif dengan mengamati nilai rata-rata dari aktivitas fitase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fitase ekstraseluler Bukholderia lata strain HF.7 memiliki aktivitas yang lebih baik pada kemurnian yang lebih tinggi serta optimum pada pH 4 dan suhu 37oC. Fitase yang dihasilkan juga aktivitas yang stabil pada pH maupun suhu serta protease (pepsin dan tripsin) sebagaimana kondisi saluran pencernaan unggas pada umumnya. Temuan ini menunjukkan prospek potensial fitase ekstraseluler Bukholderia lata strain HF.7 yang dapat diaplikasikan pada pakan unggas untuk meningkatkan produktivitas.
Sorgum untuk Indonesia Swasembada Pangan (Sebuah Review) Syahrul Gunawan; St Aisyah S; Hafsan Hafsan
Prosiding Seminar Biologi Vol 3 No 1 (2017): Prosiding Seminar Nasional Biology for Life
Publisher : Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/psb.v3i1.4807

Abstract

Masalah utama penggunaan biji sorgum sebagai bahan pangan maupun pakan adalah kandungan tanin yang cukup tinggi, yakni mencapai 2,7-10,2%. Kandungan tanin yang tinggi, selain mempengaruhi rasa, juga bersifat antigizi. Oleh karena itu untuk meningkatkan citarasa dan nilai gizi sorgum, perlu diupayakan menurunkan kandungan tanin serendah mungkin. Penelitian untuk menurunkan kadar tanin dapat dilakukan dengan cara perendaman air, larutan asam, larutan basa dan germinasi, penyosohan, perendaman dengan larutan Na2CO3 0,3% selama 8 jam. Masalah selanjutnya adalah pengembangan sorgum yang nilai keunggulan komparatif dan kompetitif sorgum masih rendah, penanganan pascapanen yang masih sulit, dan usaha tani sorgum di tingkat petani belum intensif. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan pengelolaan sistem produksi sorgum secara menyeluruh (holistik) yang mencakup empat dimensi, yaitu: 1) wilayah, (areal tanam), 2) ekonomi (nilai keunggulan komparatif dan kompetitif sorgum terhadap komoditas lain), 3) sosial (sikap dan persepsi produsen terhadap sorgum sebagai bagian dari usaha tani), dan 4) industri (nilai manfaat sorgum sebagai bahan baku industri makanan dan pakan).
Aplikasi ekstrak kayu manis (Cinnamomum burmanii) sebagai anti kontaminan pada kultur Stevia (S. rebaudiana) secara in vitro Marliana Marliana; Hafsan Hafsan; Masriany Masriany; Fatmawati Nur
Prosiding Seminar Biologi Vol 7 No 1 (2021): PROSIDING BIOLOGI ACHIEVING THE SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS WITH BIODIVERSITY I
Publisher : Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/psb.v7i1.24711

Abstract

Stevia (S. rebaudiana) merupakan salah satu tanaman pemanis alami yang memiliki tingkat kemanisan lebih tinggi dibandingkan dengan pemanis alami lainnya, kandungan pemanis stevia yaitu senyawa stevioside (4-15%) dan rebaudioside (2-4%) dan dulkosida A (0,4-0,7%). Karena adanya potensi sebagai pemanis yang lebih baik dibandingkan pemanis alami lainnya sehingga stevia ini lebih potensial untuk diperbayak, namun perbanyakan melalui konvensional memiliki beberapa faktor pembatas ketersediaan tanaman stevia, sehingga diperlukan Teknik kultur jaringan untuk mengatasi masalah ketersediaan tanaman stevia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ekstrak kayu manis (Cinnamomum burmanii) dapat menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur pada kultur jaringan stevia (S. rebaudiana) dan untuk mengetahui konsentrasi ekstrak kayu manis (Cinnamomum burmanii) yang memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan Stevia (S. rebaudiana). Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan 5 perlakaun yaitu K0: Kontrol (Media MS), K1: Media MS + Novachlor (kontrol posistif), K2: Media MS + Kayu manis 0.5 ml/liter K3: Media Kayu manis 1.0 ml/l dan K4: Media Kayu manis 1.5 ml/l. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak kayu manis pada perlakuan K4 merupakan konsentrasi terbaik untuk memberikan zona hambat pertumbuhan bakteri dan jamur pada kultur jaringan tanaman stevia serta memberikan pengaruh nyata terhadap pertambuhan tinggi tanaman stevia (S. rebaudiana) tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah daun.
The Utilization of Coconut Water Waste As a Growth Media of the In-Vitro Potato Cutting Hafsan Hafsan; Muhammad Khalifah Mustami; Masriany Masriany; Isna Rasdianah Aziz; Mustakim Mustakim
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 7, No 2 (2018): December (2018)
Publisher : Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.064 KB) | DOI: 10.24235/sc.educatia.v7i2.2636

Abstract

The limited number of potato seed caused the demand  The demand to be unfulfilled especially in South Sulawesi. The use of pathogen-free seeds is absolutely necessary that can be obtained through tissue culture. This study aims to determine the effect of adding coconut water on the growth of in vitro potato plant cuttings and the most effective type of treatment. This research used Varying Concentration of the coconut water, then measure its effect on potato growth (a high number of leaves and plantlets). This study consisted of 4 treatments: TQ0 (without coconut milk), TQ1 (100 ml/l), TQ2 (150ml/l), and TQ3 (200 ml/l). The results showed that the addition of coconut water on the growth of micro cuttings of potato (Solanum tuberosum L.) gave significant effect on the observed parameters, leaf number and plantlets weight. While TQ2 gave the best effect on the growth of in vitro micro cutting of potato.
The Effect of Betel Leaf Extract on The Growth of Colletotrichum capsici in Red Chili Mashuri Masri; Hafsan Hafsan; Siska Tri Desianti; Fifi Dismayanti Indriani Nainu; Delima Engga Maretha; Lianah Lianah; Rusny Rusny
Al-Kauniyah: Jurnal Biologi Vol 14, No 2 (2021): AL-KAUNIYAH JURNAL BIOLOGI
Publisher : Department of Biology, Faculty of Science and Technology, Syarif Hidayatullah State Islami

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/kauniyah.v14i2.21919

Abstract

Abstrak Tanaman cabai merupakan jenis sayuran penting yang banyak dibutuhkan oleh masyarakat. Namun, berdasarkan data Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa produksi cabai mengalami penurunan yang salah satunya disebabkan oleh Colletotrichum capsici. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun sirih terhadap pertumbuhan C. capsici. Penelitian ini dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 kali pengulangan. Proses ekstraksi daun sirih dilakukan dengan metode maserasi dengan pelarut etanol 96% dan uji antifungi dilakukan dengan metode difusi Kirby-Bauer. Konsentrasi ekstrak daun sirih yang digunakan adalah 5%, 10%, 15%, 20%, dan kontrol negatif menggunakan dimetil sulfoksida (DMSO). Data yang diperoleh dianalisis secara statistik menggunakan uji One-Way Anova dan uji lanjut Least Significant Difference (LSD). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsentrasi ekstrak daun sirih 20% menghasilkan zona hambat terbesar, yaitu 0,84 mm. Berdasarkan hasil pengujian disimpulkan bahwa ekstrak daun sirih memiliki aktivitas antifungi dalam menekan pertumbuhan C. capsici.AbstractChili plants are important vegetables normally used by the community. However, based on the data of Badan Pusat Statistik, chili production is decreasing because of many factors, including Colletotrichum capsici pathogen. This study was aimed to determine the effect of betel leaf extract on the growth of C. capsici. This research was conducted using a completely randomized design with 3 replications. The extraction process was carried out by the maceration method with 96% ethanol solvent and the antifungal test was performed by the Kirby-Bauer diffusion method. The concentration of betel leaf extract used was 5%, 10%, 15%, 20%, and dimethyl sulfoxide (DMSO) was used as the negative control. The data obtained were analyzed statistically using the One-Way Anova test and the Least Significant Difference (LSD) posthoc test. The results of this study showed that the concentration of 20% betel leaf extract produced the largest inhibition zone of 0.84 mm. Based on the test results, it is concluded that betel leaf extract had antifungal activity in suppressing the growth of C. capsici. 
SKRINING FITOKIMIA DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETIL ASETAT CENDAWAN ENDOFIT Aspergillus sp. Eka Sukmawaty; Hafsan Hafsan; Mashuri Masri; Inna Shintia; Sinar Wahyuni; Ulfa Nur Alfriani Amir
Biotik Vol 8, No 2 (2020): JURNAL BIOTIK
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/biotik.v8i2.8194

Abstract

Cendawan endofit telah diketahui menghasilkan banyak senyawa bioaktif salah satunya senyawa antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan fitokimia dan  aktivitas antioksidan cendawan endofit Aspergillus sp. secara in vitro dan in vivo. Penentuan aktivitas antioksidan secara in vitro dilakukan dengan metode DPPH. Aktivitas antioksidan secara in vivo dilakukan dengan melihat kemampuannya menurunkan kadar MDA serum darah mencit yang diberi stress oksidatif. Hasil penelitian menunjukkan aktivitas antioksidan Ekstrak etil asetat Aspergillus sp. tergolong sangat kuat dengan IC50 sebesar 38,64, dan mampu menurunkan kadar MDA mencit pada konsentrasi 45 ppm/kgBB. Hasil uji fitokima menunjukkan terdapat kelompok senyawa Flavonoid, Alkaloid, Terpenoid dan Tanin yang dihasilkan dari ekstrak etil asetat cendawan endofit Aspergillus sp.
A Healthy Indonesian Traditional Food Against Methicillin Resistant Staphylococcus aureus Bacteria (MRSA) Mashuri Masri; Hafsan Hafsan; Ibrahim Ibrahim; Delima Engga Maretha; Siska Tridesianti
Journal Of Biology Education Vol 4, No 2 (2021): Journal Of Biology Education
Publisher : Tadris Biologi IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/jobe.v4i2.12041

Abstract

Penjang Pangi merupakan makanan tradisional yang terdiri atas bawang putih (Allium sativum), sereh (Cymbopogon citratus), pangi (Pangium edule). Pada penelitian ini, Penjang pangi di ekstrak dengan pelarut n-heksan, etanol dan methanol, masing masing  pada konsentrasi 5%, 10%, dan 15%. Aktivitas antibakteri ekstrak Penjang Pangi di uji ke Bakteri Methicillin Resisten Staphylococcus aureus (MRSA) dengan menggunakan metode difusi agar kertas cakram. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Pelarut n-heksan dan etanol tidak memperlihatkan aktivitas antibakteri. Metanol 15% memperlihatkan aktivitas antibakteri dengan rata-rata zona hambat yang dibentuk 15 mm, 13.67 mm, dan 13 mm. Daya hambat yang dibentuk ekstrak Penjang Pangi tergolong sangat aktif, karena diatas >8 mm. Kata kunci: Aktivitas antibakteri, Penjang Pangi, Bakteri Methicillin Resisten Staphylococcus aureus.
PHYTATE ACTIVITY OF THERMOPHILIC BACTERIA FROM SULILI HOT SPRINGS IN PINRANG DISTRICT SOUTH SULAWESI Hafsan Hafsan; Nurjannah Nurjannah; Cut Muthiadin; Isna Rasdianah Aziz; Ahyar Ahmad; Laily Agustina; Asmuddin Nasir
Scripta Biologica Vol 5, No 3 (2018)
Publisher : Fakultas Biologi | Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.sb.2018.5.3.819

Abstract

This study aimed to determine the optimum temperature and pH of the phytase activity produced by isolate of thermophilic bacteria from Sulili hot springs in the district Pinrang south sulawesi. This is a descriptive research, that measure of phytase activity by treated the variation of temperature and pH. The various of temperature has eight levels ie 20; 30; 40; 50; 60; 70; 80; and 90oC, the pH treatments consists of eight levels ie 2; 3; 4; 5; 6; 7; 8 and 9. Phytase activity was determined by converting the Na-phytate absorbance values produced by phytase enzyme against Na-phytate standard curve. One unit of phytate enzyme activity is defined as the amount of enzyme capable of hydrolysed Na-phytate and produce a peptide which is equivalent to one mole of tyrosine per minute under the conditions of analysis. The results of studies have shown that there is a significant effect of temperature on the phytase activity of Bacillus coagulans, thermophilic bacteria from Sulili hot springs, whereas no significant effect of pH treatment. Optimum phytase activity of B. coagulans are at 60°C and pH 7 ie 6.11 units/ mL.
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI ASAM LAKTAT BERPOTENSI PROBIOTIK DARI DANGKE SUSU SAPI DI KABUPATEN ENREKANG Fatmawati Nur; Hafsan Hafsan; Dewi Paramitasari
Jurnal Biotek Vol 3 No 1 (2015): PROSIDING SEMINAR NASIONAL 22 Desember 2015
Publisher : Department of Biology Education of Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7251.202 KB) | DOI: 10.24252/jb.v3i1.1918

Abstract

Penelitian ini merupakan studi awal untuk mengeksplorasi potensi probiotikBakteri Asam Laktat (BAL) dari dangke, makanan tradisional dari susu sapi dikabupaten Enrekang. Probiotik adalah mikroorganisme hidup yang bila diberikandalam jumlah yang cukup memberikan manfaat kesehatan pada inangnya. Salahsatu mikroorganisme yang berpotensi menjadi probiotik adalah bakteri asam laktatyang banyak ditemukan pada susu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuibakteri asam laktat yang terdapat pada dangke dengan bahan dasar susu sapi.Isolasi BAL menggunakan media selektif de Man Rogosa Sharpe Agar. BAL akanmenunjukkan zona bening pada medium MRS setelah penambahan indikatorCaCO3 dan diinkubasi selama 24 jam. Seleksi dilakukan dengan mengamatimorfologi sel, pewarnaan Gram, dan uji biokimia. Hasil penelitian menunjukkanbahwa isolat yang diperoleh terdiri dari dua spesies yaitu Lactobacillus fermentumdan Lactobacillus acidophilus yang menunjukkan gram positif dan katalasenegatif.
POTENSI CENDAWAN RHIZOSFER DALAM MENGINDUKSI KETAHANAN TANAMAN Jumriani Rusli; Hafsan Hafsan
Jurnal Biotek Vol 3 No 1 (2015): PROSIDING SEMINAR NASIONAL 22 Desember 2015
Publisher : Department of Biology Education of Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7261.014 KB) | DOI: 10.24252/jb.v3i1.1921

Abstract

Cendawan Rhizosfer membantu pertumbuhan tanaman melalui berbagai mekanisme seperti peningkatan penyerapan nutrisi, sebagai control biologi terhadap serangan patogen, dan juga menghasilkan hormon pertumbuhan bagi tanaman. Pentingnya populasi mikroorganisme di sekitar Rhizosfer adalah untuk memelihara kesehatan akar, pengambilan nutrisi atau unsur hara, dan toleran terhadap stress/cekaman lingkungan pada saat sekarang telah dikenal.
Co-Authors Abbas Abbas, Abbas AHMAD MUZAKKI Ahyar Ahmad Alfian Alfian Amin, Abd Rauf Muh Andi Nur Fadhilah Andi Nur Fadhilah, Andi Andi Wahdiniar Andi Wahdiniar, Andi Anwar, Zulfahri Ar. Syarif Hidayat Arifuddin Ahmad Arifuddin Ahmad, Arifuddin Arsyad, Muh Ali Asaad, Andi Indra Jaya Asmuddin Nasir Asmuddin Natsir Asriani A Ayu Febriyanti, Ayu Cut Muthiadin Delima Engga Maretha Devi Armita Dewi Paramitasari Dhea Nanda Zainuddin Elkheir Hassaballah Abdallah Ernitasari, Ernitasari Faten Khudair Fatimah Mansir Fatmawati Nur Fatmawati Nur Fatmawaty Nur Febriani, Ayu Fifi Dismayanti Indriani Nainu Hadi Purnama Wirawan Hafizhah Al Amanah Hajrah Hajrah Hamina , Hamina, Hamina Hasrawati Hasrawati Ibrahim Ibrahim Inna Shintia Irna, Ade Irwan Misbach Isna Rasdianah Aziz Isna Rasdianah Aziz Jumriani Rusli Jumriani Rusli Khaerani Kiramang Khudaer, Faten Kurnia Makmur Kurniati Kurniati Laily Agustina Laily Agustina, Laily Lianah Lianah, Lianah Maharani Retna Duhita Marliana Marliana Mashuri Masri Mashuri Masri Mashuri Masri Mashuri Masri Maslan Maslan Maslan, Muhammad Masriany Masriany Masriany Masriany Masriany Masriany Masriany, Masriany Meriem, Selis Muh. Khalifah Muhammad Halifah Mustami, Muhammad Muhammad Khalifah Mustami Muhammad Khalifah Mustami Muhammad Maslan Mustakim Mustakim Nur Alfisah Nur Hanisa, Andi Nur Inaya Nur Muthmainna Nurhidayah Nurhidayah Nurhikmah Nurhikmah Nurjannah Nurjannah Nurul Melinda Pratiwi, Afryanti Rahmaniah Rahmaniah Ramadani, Kurnia Rasyid, Muhammad Rusdi Retno Prayudyaningsih Rezki Ramadani Djamaluddin Rini Anggraeni Rusmadi Rukmana Rusny Rusny Sakinah Sakinah Sijid, St. Aisyah Sinar Wahyuni Siska Tri Desianti Siti Rabiatul Adawiyah Siti Rabiatul Adawiyah, Siti St Aisyah S St. Aisyah Sijid Sukmawaty, Eka Suryaning Amanda, Sabilla Syahrul Gunawan Tridesianti, Siska Ulfa Nur Alfriani Amir Ulfa Triyani A Latif Ulfa Triyani A Latif, Ulfa Triyani A Wahdaniyah Wahdaniyah Yuniar Harviyanti Yusminah Hala Zulkarnain Zulkarnain Zulkarnain ZURAIDAH ZURAIDAH