Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Jurnal Abdi Insani

UPAYA PENINGKATAN BUDAYA K3 (KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA) PADA UKM BENGKEL LAS PINTU HARMONIKA “JAYA MANDIRI” DENGAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI I Wayan Joniarta; Anak Agung Alit Triadi; Arif Mulyanto; I Dewa Ketut Okariawan; Paryanto Dwi Setyawan
Jurnal Abdi Insani Vol 9 No 2 (2022): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v9i2.541

Abstract

Counseling and socialization of the use of Personal Protective Equipment (PPE) is one of the efforts to support Occupational Health and Safety. Welding workshop "Jaya Mandiri" is an activity partner that requires this. The purpose of the activity is to increase awareness and skills on the importance of using PPE when working. For this reason, making SOPs for the use of PPE is a mandatory procedure to start a job. The method used is counseling and demonstration of the use of PPE then followed by the use of PPE while working. The results of the activities were analyzed using a Likert scale. After that, the SOP and supervision methods were determined by the workshop owner in the use of PPE so that it became a habit to become a culture. The results obtained after counseling and demonstration of PPE are an increase in understanding and skills in the use of PPE from employees. From the results of the Likert scale analysis, the highest was the use of welding safety helmets after counseling 74.29% from the previous average of 31.43%. The lowest result is the use of apron (Apron) 57.14% before 22.86%. It was also found that one of the employees who had the highest understanding and skills in the use of all PPE, namely Munahar, reached 84% after counseling from only 40% previously. The skills and discipline of employees in the use of PPE still need to be improved by means of supervision by SME owners. The service implementation team together with the workshop owners and employees agreed to make an SOP in supervising the use of PPE to support K3 so that it becomes a good and entrenched habit.
KERAJINAN KULIT KERANG RAMAH LINGKUNGAN SEBAGAI PRODUK UNGGULAN DAN PENUNJANG PARIWISATA DI LOMBOK NTB I Wayan Joniarta; Made Wijana; I.G.A.K Chatur Adhi W.A
Jurnal Abdi Insani Vol 4 No 2 (2017): Jurnal Abdi Insani Universitas Mataram
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan kegiatan ini yaitu mengatasi pencemaran debu kulit kerang sehingga pekerja kerajinan merasa lebih nyaman dan produktifitasnya lebih meningkat. Dalam mencapai tujuan untuk mengurangi dampak pencemaran udara akibat dari proses produksi kerajinan kulit kerang melibatkan 2 UKM (YANTO dan LAMOPS), UKM ini adalah sebagai Mitra dalam program PPPUD (Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah. Dalam proses produksi pengupasan, pengampelasan akan dihasilkan debu kulit kerang yang mencapai 40% dari berat 1 lempeng kulit kerang yang berbobot Rata-rata 750 gram, sehingga kalau debu ini tidak di tangani maka akan menimbulkan pencemaran lingkungan, dan menganggu kesehatan orang-orang yang dekat dengan usaha kerajinan kulit kerang tersebut. Usaha yang dilakukan yaitu dengan membuatkan sistem penyedot debu dimana dalam sistem itu ada alat penampung debu yang dilengkapi dengan dengan filter udara, selang penghubung fleksibel, mesin penyedot debu, dan corong penangkap debu. Hasil yang didapat setelah aplikasi alat penyedot debu yaitu pencemaran akibat debu berkurang sebanyak 85%. Hal ini bahwa debu-debu terbang yang sebelumnya mencemari lingkungan sekitar dan tempat kerja sudah berkurang. Sebanyak 85 % . Dampak lainnya juga membuat aktifitas tempat kerja menjadi lebih bersih dan lebih nyaman serta secara umum akan mampu menngkatkan produktifitas pekerja sehingga omzet usaha akan meningkat dan pendapatan pekerja lebih meningkat. Debu kulit kerang yang masih murni juga berkhasiat sebagai bahan untuk lulur di salon-salon kecantikan karena sangat berkhasiat untuk menghaluskan kulit dengan kandungan kalsium cukup tinggi.
PEMANFAATAN SERAT POHON PISANG SEBAGAI SERAT PENGUAT MATERIAL KOMPOSIT DI PESANTREN DARUL ISLAH DUSUN IRENG LAUK Sujita Darmo; Ida Bagus Alit; I Wayan Joniarta
Jurnal Abdi Insani Vol 7 No 2 (2020): Jurnal Abdi Insani Universitas Mataram
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v7i2.315

Abstract

Sumberdaya alam lautan di daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat masih belum dioptimalkan dengan baik. Kegiatan produksi ikan dari kegiatan penangkapan oleh para nelayan masih baru mencapai angka 10 % dari total potensi yang ada (Dinas Kelautan dan Perikanan NTB, 2015). Salah satu penyebabnya adalah karena adanya keterbatasan pada permodalan dan peralatan, seperti perahu. Mahalnya harga perahu nelayan dari bahan fiberglass ini bisa bisa ditekan dengan menggunakan fiber/serat alaternatif yang berasal dari alam, seperti serat pohon pisang hijau. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan ketrampilan kepada para santri tentang pembuatan serat/fiber dari pohon pisang hijau dan penggunaanya dalam pembuatan perahu dari bahan fiber glass. Metode kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berupa penyuluhan tentang pembuatan serat dari pohon pisang hijau dengan melibatkan mahasiswa Unram yang sedang melaksanakan kegiatan KKN Tematik. Secara umum kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan jadual, meskipun ada dalam penyelesaian peralatan, karena kendala dana. Berdasarkan hasil evaluasi para satri dan masyarakat sekitar Pesantren Darul Islah sudah bisa membuat fiber dari pohon pisang. Sehingga dapat meningkatkan nilai ekonomi pohon pisang hijau, semula dianggap sampah dapat dimanfaatkan dan dijual dalam bentu serat/fiber untuk penguat material komposit, sebagai bahan pembuat perahu nelayan. Kesimpulannya kegiatan pengabdian yang telah dilakukan dapatmeningkatkan kemampuan dan ketrampilan para santri untuk mengaplikasikan serat pohon pisang hijau sebagai serat penguat material komposit untuk bahan pembuatan perahu fiberglas.
PEMBERDAYAAN INDUSTRI KREATIF KERAJINAN PERAK MELALUI PENINGKATAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA MESIN GILING PERAK I Wayan Joniarta; I Made Adi Sayoga; Made Wijana; I Gusti Agung Ketut Chatur Adhi Wirya Aryadi; Ni Ketut Surasni
Jurnal Abdi Insani Vol 7 No 3 (2020): Jurnal Abdi Insani Universitas Mataram
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v7i3.346

Abstract

Desa Ungga, Kecamatan Praya Barat Daya, Lombok Tengah, merupakan sentra kerajinan perak. Produk yang dihasilkan adalah bros, cincin, giwang, tusuk konde, suweng, liontin dan gelang. Bahan utama produk perhiasan ini yaitu perak yang dicetak,digiling, diukir kemudian di kombinasi dengan kulit kerang, mutiara dan batu permata. Salah satu UKM yang menjadi mitra kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah “JEN’s “ Creative Silver. Permasalahan mitra yaitu masih menggunakan mesin giling manual yang diputar dengan tangan sehingga karyawan cepat lelah. Tujuan dari kegiatan ini yaitu menyediakan mesin penggiling perak dengan penggerak motor listrik yang nyaman dilengkapi dengan gearbox. Metode pelaksanaan yaitu mendesain, merancang dan merakit, melatih karyawan, menyediakan panduan perawatan mesin. Hasil kegiatan yaitu 1 unit mesin penggiling perak dengan penggerak motor Listrik 1 HP putaran 1450 rpm, terhubung gearbox 1:20 sehingga putaran rol penggiling sekitar 100 rpm. Mesin ini bisa membentuk kawat dengan diamater bervariasi mulai 2 mm hingga paling kecil sekitar 0,05 mm. Mesin ini mempunyai beberapa kelebihan yaitu,, putaran stabil, hasil giling bisa seragam dan karyawan tidak cepat lelah. Motor listrik yang di gunakan dilengkapi dengan switch otomatis yang akan memutus aliran listrik ketika terjadi konslet. Pengujian kinerja mesin, saat masih menggunakan mesin manual memerlukan waktu sekitar 10 sampai 15 menit untuk menggiling perak satu on (100 gr) sekarang menggunakan motor listrik, maka waktu bisa lebih cepat rata-rata > 50% bisa sampai 5 – 7 menit untuk 1 on (100 gr). Peningkatan omzet sejak diterapkan mesin giling perak saat ini masih kecil,sekitar 3% akibat sepinya permintaan di tengah-tengah wabah pandemic covid-19.
PENERAPAN DESAIN ERGONOMIS MESIN POLES UNTUK KERAJINAN PERAK “UNGGA CREATIVE) UNTUK MENUNJANG PARIWISATA DI DESA UNGGA, KECAMATAN PRAYA BARAT DAYA, KABUPATEN LOMBOK TENGAH I Made Adi Sayoga; Made Wijana; I Nyoman Nugraha Ardana Putra; I Wayan Joniarta; Rizky Fathullah; Ilham Maulana Akbar
Jurnal Abdi Insani Vol 10 No 4 (2023): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v10i4.1204

Abstract

Ungga Village, Praya Barat Daya District, is a well-known silver craft center in Central Lombok. Featured products are: brooches, rings, studs, hairpins, suweng, pendants, bracelets and brooches-pendants. The jewelry is made from a combination of pearl shells which are shaped into oval, round, oblong, rectangular, triangular and half round shapes and then tied/framed with silver ornaments. PKM partner "Ungga Creative" with owner Mr Farid. The problem encountered in SMEs in the production sector is that the working position of the product polishing section is done by sitting cross-legged on the floor, so it is not comfortable for working conditions for more than 1 hour. The field of management is financial management that has not been organized so that business conditions cannot be analyzed as profit or loss. The PKM program provides a solution to SMEs for the inconvenience of working when polishing silver crafts, by designing and designing a polishing table that can be used comfortably and safely. Solutions for the field of financial management are carried out by providing training and assistance in financial management for SME owners. The steps that have been taken are designing a polishing machine based on ergonomic concepts using anthropometric data from employees. So you get the size of the silver craft polishing machine table which is designed with (dimensions: table height 60 cm, table top cover height 40 cm table length 75 cm table width 50 cm. Includes Flash-250C polishing grinder machine power 220/50 Hz 0, 25 HP 2870 rpm. The polishing machine has been handed over to PKM partners and has been able to increase partner productivity by up to 30% because the polishing process can be 2x faster than the previous work method.
APLIKASI MESIN EXTRUDER KAWAT UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS PERAJIN PERAK “DHIMAS SILVER” DESA UNGGA, KECAMATAN PRAYA BARAT DAYA, KABUPATEN LOMBOK TENGAH Suartika, I Made; Wijana, Made; Putra, I Nyoman Nugraha Ardana; Joniarta, I Wayan; Ramadhan, Galang Baruna; Putra, Ardi Wijaya
Jurnal Abdi Insani Vol 12 No 5 (2025): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v12i5.2473

Abstract

PBM-PKM's partner in this activity is Dhimas Silver with the owner Mr. Sarinda Farid Risky. The partner location is in Ungga Village, Southwest Praya District, Central Lombok. Featured products are: brooches, rings, studs, hairpins, suweng (a type of stud), pendants, bracelets and brooches-pendants. The jewelry is made from a combination of pearl shells which are shaped into oval, round, oval, rectangular, triangular and half round shapes and then framed with silver ornaments combined with pearls to produce classy handicraft products. The problem for SMEs in the production sector is the difficulty in making wire sizes smaller than 0.5 mm, so partners want help in making extruder style wire drawing machines. The aim of this activity is to solve production problems in making wire. The solution for the production sector was to create a wire pulling machine. The results of the activity produced a wire drawing machine with an extruder type. Wire pulling machine specifications Frame/chassis size Length 71.5 cm Width 51.5 cm Height 80 cm, angle iron 2 mm thick 5 x 5 cm. The driving electric motor is ¾ HP, 1400 rpm pulley Ǿ 3 inch connected to a V belt to the middle pulley (input gear box) Ǿ 7 inch with a transmission ratio so that the input gear box rotation is 600 rpm. The rotation of the input gear box in the middle rack will be reduced by the gear ratio 1:50 so that the output rotation of the gear box is 12 rpm, the output rotation of the gear box will be transmitted to the wire pulling roller on the top shelf using a v belt pulley system, with a diameter ratio Ǿ 3 inch to Ǿ 7 inch so that the rotation of the wire pulling roller becomes 5.5 rpm
PENGARUH PELATIHAN TERHADAP PEMAHAMAN PEMBUATAN FANEL DARI KERTAS BEKAS PADA MASYARAKAT NELAYAN PESISIR AMPENAN Wijana, Made; Joniarta, I Wayan; Nuarsa, Made; Triadi, Anak Agung Alit; Catur, Agus Dwi; Julidio, Alief
Jurnal Abdi Insani Vol 11 No 1 (2024): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v11i1.1269

Abstract

Untuk meningkatkan pemanfaatan kertas bekas sebagai fanel pengganti kayu, perlu dilakukan program pelatihan yang disertai pendampingan kepada masyarakat sehingga masyarakat dapat langsung mengaplikasikannya dengan hasil yang bagus. Program ini perlu dilakukan untuk menambah penghasilan, masyarakat nelayan yang berada di Pantai Ampenan selatan melalui aktifitas yang produktif, disaat tidak melaut. Program ini dilaksanakan di The Griya Lombok yang merupakan UKM yang sudah berpengalaman dan sangat terkenal di Indonesia dalam mengolah kertas bekas menjadi berbagai macam produk. Metode yang digunakan pada program ini yaitu pelatihan, praktek langsung, pendampingan dan diskusi kelompok (FGD) yang terarah sehingga peserta bisa mengaplikasikan metode daur ulang kertas menjadi fanel pengganti kayu secara langsung dilapangan,. Pada kegiatan ini dilakukan juga evaluasi melalui quisioner skala likert untuk mengetahui % tingkat pemahaman masyarakat nelayan terhadap 4 variabel yang dinilai . Hasil dari program ini yaitu, kegiatan pengabdian ini berjalan dengan sangat baik, pemahaman terhadap 4 variabel yang dinilai, semuanya mengalami peningkatan dan menghasilkan rata-rata peningkatan pemahaman yang sangat tinggi yaitu sebesar 98.96 %. Peningkatan pemahaman yang tertinggi adalah pada variable keterampilan dalam pembuatan produk dari limbah kertas (PPK) sebesar 125.00 %, dan yang terendah adalah pada variable Pemahaman limbah kertas bisa bernilai ekonomi (KPE) yaitu 70.83%.
Co-Authors A. D. Catur A.A Alit Triadi A.A. Alit Triadi, A.A. Alit Abdullah Jundi Ade Aprilian Dika Adhi, I.G.A.K.C. Agus Dwi Catur Agus Suroso Ahliwathany Rivaldi Al Buhori, Rashid Ridho Alfandiansyah Muhammad Alfi Sahrin, Laila Aljibran, Aljibran Anak Agung Alit Triadi Anak Agung Alit Triadi Aprilian Dika, Ade Arif Mulyanto Astiani, Arbiatun Atas Pracoyo Bawa Susana , I Gede Budiana, I Nyoman CATUR ADHI , I GUSTI AGUNG KETUT Chatur Adi W.A., I G.A.K. Chatur Adi.W.A, I.G.A.K Denanda, Andry Aprillya Dewi, Ni Putu Dian Cahayani Surya Dini Suryaningsih Dodi Setyawan Fani Ladira Farah Najwasyah Farah Najwasyah Febriyawan, Gilang Fini Laelani Puspitasari Firmansyah, Maman Fitrirayani, Gadis Ariva Harahap, Herpan Syafil Hartana Hartati, Dea Rara Hasyim Kholid Hasan Qorib Hasyim, Hasyim Heri Sulistiyono Hermanto, Koko Herpan Syafil Harahap Huriah Huriah I Dewa Gede Jaya Negara I G.A.K Chatur Adhi W.A. I G.A.K. Chatur Adi W.A. I Gede Bawa Susana I Gusti Putu Muliarta Aryana I Gusti Putu Muliarta Aryana I K. Wiratama I Kade Wiratama I Kade Wiratama, I Kade I Ketut Perdana Putra I Ketut Wiryajati I Made Adi Sayoga I Made Adi Sayoga I Made Adi Sayoga, I Made I Made Nuarsa I Made Suartika I Made Suartika I Made Wijana . I Nyoman Merdana I Nyoman Nugraha Ardana Putra I Putu Yuda Pratama I Wayan Suderana I Wayan Yasa I Wayan Yasa, I Wayan I.B Alit I.B. Alit I.D.K. Okariawan I.G.A.AG. Dewi Sucitawathi Pinatih I.G.A.K Chatur A.W.A I.K Wiratama I.M. Mara I.M. Nuarsa I.M.A Sayoga I.M.A. Sayoga Ida Ayu Sri Adnyani Ida Bagus Alit Ida Bagus Fery Citarsa Ilham Maulana Akbar Iswara, I.B.K.T.H. Julidio, Alief Jurnal Pepadu Karyawan, I Dewa Made Alit Laeli, Inayatul Lalu Banu Samudera Latupeirissa, Jonathan Jacob Latupeirissa, Jonathan Jacob Paul M Wijana M. Mirmanto, M. M. Wijana M. Wijana, M. Made Mahendra Made Nuarsa, Made Made Wijana Made Wijana Made Wijana, Made Made Wirawan, Made Mahendra, Made Masintan, Masintan Melinda Ade Kantari Muhamad Renaldi Setiawan Muhamad Renaldi Setiawan Muhammad Arif Fitriyono Muhammad fauzan Mursidin Syaefa N. Nurchayati, N. N. Nurpatria, N. Nabilla Mandalika Nabilla Mandalika Ni Ketut Arniti Ni Ketut Surasni Ni Luh Yulyana Dewi Ni Putu Sawitri Nandari Ni Putu Yunita Anggreswari Nopia Ramdhani, Riyan Nora Dery Sofya Nuarsa M Nuning Indah Pratiwi Nur Kaliwantoro Nurchayati Nurchayati Padang, Y.A. Panca Sunu Pamungkas Pandri Pandiatmi Panesa Aulia, Linda Paryanto Dwi Setyawan Perdana Putra, I Ketut Putra, Ardi Wijaya Putra, I Ketut Perdana Putri , Sarina Adila Putri Ekaresty Haes Putri, Ghea Sabina Anggia Ramadhan, Galang Baruna Rashid Ridho Al Buhori Rifki, Lalu Muhammad Rizky Fathullah Rohayani, Tri Sari Rudy Sutanto S. Sujita Sabathian Poedjiarso, Benhard Okta Sahri Aflah Ramadiansyah Salsabila, Aulivia Nanda Samudera Lalu Banu Santosa, Wahyudi Saqinah, Inang Siti Umrah Sofya, Nora Dery Sri Maryati Suartika , I Made Suartika M Sucitawathi, I G.A.A. Dewi Sujita Darmo Sujita Darmo Sujita, Sujita Sultan Sultan Sultan Sultan Supaerina, Eji Supriono Supriono Surya Buana, I Gede Eka Tiara Dwi Astuti Tiara Dwi Astuti Tira Aulana, Dina Triadi A.A.A Triadi, Anak Agung Alit Usman, Zohimundin Wahyudi Santosa Wayan Widhiastini WAYAN, I WAYAN SUKANIA Widiantari, Githa Nirmala Winda Maliana Hainingsih Yudhyadi, I Gusti Ngurah Ketut Yuliadi Yuliadi Yuliadi Yuliadi Yusron Saadi Yustina Agninoy Jarut Zohimundin Usman