Claim Missing Document
Check
Articles

PERAN CONTENT CREATOR SEBAGAI EDUKASI HALAL AWARENESS PADA UMKM DI PASAR TRADISIONAL BANGKALAN Wahdatul Nadia Rawi; Nabila Ika Ariyanti; Riski Rahmawati; Muhammad Ersya Faraby
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 3 No. 11 (2025): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi November
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/0x51x683

Abstract

Kesadaran akan nilai-nilai keagamaan, kualitas, dan kesehatan produk telah mendorong meningkatnya pemahaman masyarakat mengenai pentingnya produk halal. Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) kini semakin termotivasi untuk tidak hanya menghasilkan produk yang berkualitas tinggi, tetapi juga memastikan bahwa produk mereka memenuhi standar halal yang diakui secara resmi oleh lembaga terkait, seperti Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH). Upaya edukasi menjadi aspek penting dalam meningkatkan kesadaran halal, salah satunya melalui peran content creator. Kemudahan akses terhadap berbagai platform media sosial menjadikan content creator sebagai sumber informasi yang menarik dan mudah diikuti oleh masyarakat. Dengan jumlah pengikut yang besar, mereka memiliki pengaruh dalam membentuk pola pikir dan gaya hidup, termasuk dalam mendorong pemahaman terkait produk halal. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan memanfaatkan data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, angket, dan dokumentasi untuk memperoleh gambaran komprehensif mengenai kontribusi content creator dalam meningkatkan kesadaran produk halal di kalangan UMKM maupun masyarakat luas.
ANALISIS DAYA TARIK DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KLASTER PARIWISATA HALAL DI KAWASAN MARTAJASAH, BANGKALAN Arikatun Maimunah; Latipah; Fatonah; Muhammad Ersya Faraby
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 3 No. 11 (2025): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi November
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/693w7a37

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis daya tarik wisata dan strategi pengembangan klaster pariwisata halal di Kawasan Martajasah, Kabupaten Bangkalan, Madura. Pariwisata halal merupakan fenomena global yang berkembang pesat seiring meningkatnya kesadaran masyarakat Muslim terhadap konsumsi dan gaya hidup sesuai syariat Islam. Kajian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif berbasis studi pustaka dan analisis data sekunder. Data diperoleh dari dokumen pemerintah daerah, laporan kepariwisataan, serta literatur akademik tentang pariwisata halal dan pengembangan klaster wisata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Martajasah memiliki daya tarik utama berupa wisata religi Makam Syaikhona Kholil, didukung oleh tradisi keagamaan masyarakat, kuliner halal khas Madura, dan aksesibilitas yang strategis. Tantangan pengembangan meliputi kurangnya infrastruktur halal, promosi digital yang minim, dan koordinasi kelembagaan yang lemah. Strategi yang disarankan mencakup penguatan infrastruktur halal, pengembangan ekonomi kreatif berbasis syariah, promosi digital terpadu, serta pembentukan kelembagaan klaster wisata berbasis masyarakat. Dengan penerapan strategi tersebut, Martajasah berpotensi menjadi destinasi wisata halal unggulan di Jawa Timur.
Analisis Kualitatif tentang Sinergi Pemerintah, Pelaku Usaha, dan Lembaga Sertifikasi dalam Pengembangan Klaster Kosmetika Halal di Indonesia Anisa Lestari; Fahriya, Fahriya; Nurul Layali; Dian , Dian; Muhammad Ersya Faraby
Jurnal Ekonomi, Akuntansi, dan Perpajakan Vol. 2 No. 4 (2025): November: Jurnal Ekonomi, Akuntansi, dan Perpajakan (JEAP)
Publisher : Asosiasi Riset Ekonomi dan Akuntansi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/jeap.v2i4.1697

Abstract

The halal cosmetics industry in Indonesia has grown rapidly in recent years in line with the increasing awareness of Muslim consumers regarding product safety, cleanliness, and compliance with Islamic law. However, this industry still faces several challenges, particularly related to the availability of halal-certified raw materials, production process standardization, and coordination among key stakeholders. This study aims to analyze the synergy between the government, business actors, and halal certification institutions in the development of the halal cosmetics cluster in Indonesia. Using a qualitative approach and case study design, this research draws on literature analysis and applies the concepts of halal industry clusters and the triple helix model. The results indicate that collaboration among cosmetic manufacturers, government institutions, and certification bodies such as BPOM and LPPOM-MUI has strengthened consumer trust and legal assurance regarding halal products. Nevertheless, barriers remain, including limited knowledge among producers about halal standards and uneven support infrastructures across regions. Therefore, strengthening policy integration, capacity building for industry players, and institutional support is necessary to enhance the competitiveness and sustainability of the halal cosmetics industry in accordance with the principles of Maqashid Sharia.
PERAN SERTIFIKASI HALAL DALAM PENINGKATAN DAYA SAING PRODUK MAKANAN INDONESIA DI PASAR GLOBAL Nuzhuliya Mega Avifa; Elisa Tri Rahayu; Putri Firda Febrianti; Umar Gibran A.; Muhammad Ersya Faraby
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 3 No. 11 (2025): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi November
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/7cvhn880

Abstract

Industri halal global menunjukkan pertumbuhan pesat dan menjadi sektor strategis dalam perekonomian dunia. Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar memiliki potensi besar untuk menjadi pusat produsen makanan halal dunia. Namun, daya saing produk makanan Indonesia di pasar global masih menghadapi berbagai tantangan, terutama terkait dengan optimalisasi sertifikasi halal. Berdasarkan kajian teori dan penelitian terdahulu, sertifikasi halal diperkirakan berperan penting dalam meningkatkan daya saing produk makanan melalui peningkatan kepercayaan konsumen, reputasi merek, dan akses pasar ekspor. Sertifikasi halal juga diduga berfungsi sebagai sinyal mutu dan etika bisnis yang mampu memperkuat posisi produk Indonesia di pasar internasional. Penelitian ini nantinya akan meninjau secara mendalam bagaimana sertifikasi halal dapat menjadi instrumen strategis dalam memperkuat daya saing produk makanan Indonesia di pasar global, khususnya di negara-negara tujuan utama seperti Malaysia. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah terbentuknya pemahaman komprehensif mengenai hubungan antara sertifikasi halal dan daya saing, serta rekomendasi bagi pemerintah dan pelaku usaha dalam memperkuat ekosistem industri halal nasional.
Analisis Pemberdayaan UMKM Lokal melalui Model Integrasi Ekosistem Pariwisata Halal Sunan Giri: Studi Kasus di Gresik Ahmad Fikri Hasan; Tazkiyah Fuadiyah; Muhammad Ersya Faraby; Dwi Putri Ayu Nur Aini
Al-Muamalah: Jurnal Ekonomi Islam, Filantropi dan Perbankan Syariah Vol 2 No 2 (2025): November
Publisher : Syamilah Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Model integrasi ekosistem pariwisata halal menjadi salah satu strategi penting dalam upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis nilai-nilai Islam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran model integrasi ekosistem pariwisata halal Sunan Giri dalam memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal di Kabupaten Gresik. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif deskriptif melalui kombinasi studi pustaka dan wawancara lapangan. Studi pustaka dilakukan dengan menelaah literatur akademik, laporan pemerintah, dan hasil penelitian terdahulu mengenai wisata halal dan pemberdayaan UMKM. Sementara wawancara dilakukan dengan pelaku UMKM di kawasan Sunan Giri seperti pedagang pentol, pedagang rujak, penjual oleh-oleh, dan tukang parkir, guna memperoleh gambaran empiris mengenai dinamika ekonomi masyarakat sekitar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model integrasi antara pelaku usaha, pemerintah daerah, lembaga keuangan syariah, dan masyarakat mampu menciptakan sinergi positif dalam pengembangan pariwisata halal. Integrasi ini berdampak pada peningkatan aktivitas ekonomi, penyerapan tenaga kerja lokal, serta penguatan identitas keislaman daerah. Meskipun demikian, masih terdapat kendala seperti rendahnya pemahaman terhadap standar halal, keterbatasan infrastruktur, dan akses pembiayaan bagi UMKM. Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi berkelanjutan antara pemerintah, lembaga keuangan syariah, dan pelaku usaha untuk memperkuat ekosistem wisata halal yang berdaya saing dan berkelanjutan di Gresik.
Tantangan dan Peluang Penerapan Sertifikasi Halal pada UMKM Kuliner Lokal: Studi Kasus Warung Kopi Yuk Am di Gresik Muammalatul Fauzah, Nur; Nufita Sari, Anggi; Faziani, Maftukhatul; Ersya Faraby, Muhammad
Al-Muamalah: Jurnal Ekonomi Islam, Filantropi dan Perbankan Syariah Vol 2 No 2 (2025): November
Publisher : Syamilah Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Industri halal global menunjukkan perkembangan pesat seiring meningkatnya kesadaran konsumen terhadap pentingnya produk yang aman, higienis, dan sesuai syariat Islam. Di Indonesia, kebijakan melalui Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal serta penetapan kewajiban sertifikasi halal pada 17 Oktober 2024 menjadi momentum penting bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk memperkuat daya saing. Namun, pelaksanaannya masih menghadapi kendala, terutama bagi UMKM kuliner yang terbatas dalam biaya, pemahaman, dan akses informasi. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi tantangan dan peluang penerapan sertifikasi halal pada UMKM kuliner lokal dengan studi kasus Warung Kopi Yuk Am di Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif. Data diperoleh melalui wawancara mendalam dengan pemilik usaha, observasi lapangan, serta telaah literatur akademik. Analisis dilakukan menggunakan model interaktif Miles dan Huberman yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tantangan utama dalam penerapan sertifikasi halal meliputi keterbatasan rantai pasok bahan baku halal, kurangnya pemahaman terhadap prosedur sertifikasi, pengalaman pendaftaran yang sempat tidak tuntas, serta pengelolaan limbah yang belum ramah lingkungan. Namun, kehadiran Pendamping Proses Produk Halal (PPH) terbukti mempermudah proses sertifikasi hingga warung memperoleh sertifikat halal. Di sisi lain, sertifikasi halal memberikan peluang besar seperti peningkatan kepercayaan konsumen, mendorong inovasi produk, serta memperkuat daya saing terutama di pasar digital. Dengan demikian, sertifikasi halal tidak hanya menjadi kewajiban administratif, tetapi juga strategi penting dalam menjaga keberlanjutan dan pengembangan UMKM kuliner tradisional di Indonesia.
Analisis Persepsi Masyarakat dan Pelaku Usaha terhadap Strategi Pengembangan Kawasan Halal dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Syariah 5.0 di Indonesia Chasna Noer Setyani; Nur Milla; Adinda Rifantini; Muhammad Ersya Faraby
SiNORA Vol. 1 No. 2 (2025)
Publisher : CV. AKIRA JAVA BULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The transformation toward Islamic Economy 5.0 requires synergy among spiritual values, technological innovation, and inclusive policy to develop a globally competitive halal ecosystem. This study aims to analyze public and business actors’ perceptions of halal zone development strategies as a driver of sustainable Islamic economic growth in Indonesia. A descriptive qualitative approach was employed through in-depth interviews and strategic literature review. Data were analyzed using the Miles and Huberman interactive model, consisting of data reduction, display, and conclusion drawing. The findings reveal that the public holds a predominantly positive perception of halal zones, viewing them as instruments of halal assurance, supply chain transparency, and socio-economic empowerment. Business actors, particularly MSMEs, regard halal zones as strategic opportunities for market expansion and brand credibility, although challenges remain in certification costs and procedural complexity. The study concludes that the effectiveness of halal zone development depends on digitalized halal certification, technology-driven MSME empowerment, and Quadruple Helix collaboration among government, academia, businesses, and communities. The key implication suggests that the integration of positive perception, digital innovation, and sharia-based governance acts as a catalyst for realizing an inclusive and sustainable Islamic Economy 5.0.
Eksplorasi Faktor Kepercayaan dan Kepuasan Konsumen terhadap Kosmetik Halal pada Shopee Findartika, Lusianah Dwi; Syauqi, Ubait; Faraby, Muhammad Ersya; Mega Dewi Sri Utami
Al-Muamalah: Jurnal Ekonomi Islam, Filantropi dan Perbankan Syariah Vol 2 No 2 (2025): November
Publisher : Syamilah Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The increasing demand for halal cosmetics is driven by growing consumer awareness of product safety, halal certification, and religious compliance. Shopee, as one of the largest e-commerce platforms in Indonesia, has become a major marketplace for consumers seeking information and purchasing halal cosmetic products. This study aims to explore the factors that influence consumer trust and satisfaction toward halal cosmetics on Shopee. Using a qualitative approach through a Systematic Literature Review (SLR), this research analyzed 10 selected articles published between 2020 and 2025 focusing on halal cosmetics, consumer behavior, trust, satisfaction, and online purchasing decisions. The analysis reveals that consumers perceive halal cosmetics as safer and more reliable due to their halal-thayyib attributes. Trust is shaped by the clarity of halal certification, transparent product information, seller credibility, and authentic user reviews. Meanwhile, satisfaction is influenced by product quality, label accuracy, pricing, and service performance such as delivery speed and seller responsiveness. The integration of trust and satisfaction plays a central role in strengthening purchase decisions and encouraging repeat purchases. These findings highlight the importance of accurate digital information, verified halal labels, and consistent seller performance in enhancing consumer confidence and satisfaction in purchasing halal cosmetics through Shopee.
STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI HALAL DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM Abel Fitriyaningrum; M.Firman Ardiansyah; Rusdun Kamil; Hawa Gazani; Muhammad Ersya Faraby
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 3 No. 11 (2025): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi November
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/wr36b296

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi penguatan industri halal di Indonesia melalui integrasi fungsi manajemen POAC (Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling) dengan prinsip-prinsip ekonomi Islam. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif berbasis studi pustaka dengan menghimpun data dari jurnal ilmiah, laporan resmi, serta publikasi lembaga pemerintah dan organisasi internasional yang relevan. Hasil kajian menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar sebagai pusat industri halal global, namun capaian aktual belum optimal akibat berbagai tantangan struktural, seperti ketidaksinkronan regulasi, besarnya biaya sertifikasi halal bagi UMKM, rendahnya literasi digital dan literasi halal, serta minimnya kolaborasi riset antara akademisi, pemerintah, dan pelaku industri. Integrasi nilai-nilai syariah seperti amanah, keadilan, maslahah, dan keberlanjutan dalam setiap tahapan POAC dinilai mampu memperkuat tata kelola industri halal, meningkatkan efektivitas dan efisiensi rantai produksi, serta mendorong inovasi berbasis riset dan teknologi. Dengan penguatan digitalisasi melalui e-certification dan sistem pelacakan halal, serta peningkatan sinergi lintas sektor, Indonesia berpeluang besar meningkatkan daya saing dan memperkuat posisinya dalam rantai nilai halal global. Penelitian ini menegaskan bahwa pembangunan industri halal yang berkelanjutan harus berorientasi pada kemaslahatan dan keadilan sebagai prinsip dasar ekonomi Islam.
PENERAPAN ETIKA BISNIS ISLAM DALAM PENGEMBANGAN UMKM GLOBAL HALAL INDUSTRI Fatmi Itsnaini; Muzhirul Alam; Hawa Gazani; Muhammad Ersya Faraby
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 3 No. 11 (2025): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi November
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/e59jcf54

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan etika bisnis Islam dalam pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) halal pada tingkat global. Industri halal sebagai salah satu sektor ekonomi strategis mengalami perkembangan pesat seiring meningkatnya kesadaran masyarakat dunia terhadap pentingnya konsumsi produk halal. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan kajian pustaka (library research) melalui analisis berbagai jurnal, buku, dan dokumen ilmiah yang relevan. Hasil kajian menunjukkan bahwa etika bisnis Islam meliputi nilai shiddiq, amanah, tabligh, dan fathanah berperan penting dalam meningkatkan reputasi, kepercayaan konsumen, profesionalisme, serta daya saing produk UMKM halal di pasar global. Penerapan etika bisnis yang konsisten mampu menciptakan budaya kerja yang produktif, meningkatkan kualitas produk, serta memperkuat kepatuhan terhadap standar halal internasional. Meskipun demikian, tantangan struktural dan operasional masih menghambat optimalisasi perkembangan UMKM halal. Oleh karena itu, diperlukan strategi penguatan seperti peningkatan literasi syariah, digitalisasi proses halal, kolaborasi multipihak, serta pemberian insentif bagi pelaku usaha. Secara keseluruhan, etika bisnis Islam bukan hanya pedoman normatif, tetapi merupakan strategi efektif dalam membangun keberlanjutan dan daya saing UMKM halal dalam ekosistem industri halal global.