Claim Missing Document
Check
Articles

PERAN POLA ASUH ORANGTUA DI ERA DIGITAL Aslan, Aslan
Jurnal Studia Insania Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Faculty of Ushuluddin and Humanities

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (478.518 KB) | DOI: 10.18592/jsi.v7i1.2269

Abstract

Technological developments are increasingly rapid in the digital age today, causing the values that are born, both positive and negative also experience a tremendous surprise for humans. From these surprises, so the role of parents in educating their children also changes by the development of their times. In the 80, parents in educating their children must have experienced a difference in the digital age today. The parenting style that initially experienced differences from other parents, which only applied authoritarian, permissive, democratic types of parenting, had experienced success in educating children, but in the age of the digital era, the three parenting styles would not succeed, if they did not synchronize according to the time of the situation and conditions in terms of parenting.   
PENDIDIKAN REMAJA DALAM KELUARGA DI DESA MERABUAN, KALIMANTAN BARAT (PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM) Aslan, Aslan
Al-Banjari : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Keislaman Vol 16, No 1 (2017)
Publisher : Pascasarjana UIN ANTASARI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.123 KB) | DOI: 10.18592/al-banjari.v16i1.1158

Abstract

The research discusses adolescents as an issue of education in the family. As many experts recognize that family education is a major issue in the study of Islamic education. This is because the family is the first place for learning and planting Islamic values of a child to adolescence. In the context of family education, parents have a very vital position, in which parents become the main figures for a child in obtaining the internalization of the expected values in the family. This study is a field research that takes the site to families in Merabuan village, Sambas district, West Kalimantan, focusing on adolescents as the unit of analysis. Data collection techniques in this research using interviews, observation, and documentation. The findings of this research explain that family education conducted by families in Merabuan village through exemplary in the family environment, with the ways often provide guidance and advice, encouraging adolescents into youth members of the mosque, including adolescents praying in congregation in the mosque.
KURIKULUM PENDIDIKAN VS KURIKULUM SINETRON Aslan, Aslan
Khazanah: Jurnal Studi Islam dan Humaniora Vol 14, No 2 (2016)
Publisher : UIN Antasari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (624.995 KB) | DOI: 10.18592/khazanah.v14i2.1482

Abstract

Kurikulum yang ada di Indonesia saat ini selalu berubah-ubah sesuai dengan perkembangan zaman. Kurikulum rentan terhadap perubahan sosial. Hal ini disebabkan, adanya tingkah laku perbedaan peserta didik dari tahun ke tahun yang mengalami penurunan bukan kenaikan, sehingga mau tidak mau Pemerintah harus mengganti kurikulum dengan berbagai macam namanya, tujuannya dan output yang dihasilkan. Akan tetapi, adanya perkembangan teknologi saat ini, telah mempengaruhi hasil output pendidikan saat ini, sehingga kurikulum sinetron lebih berhasil ketimbang kurikulum pendidikan. 
LITERASI USAHA MIKRO, KECIL, MENENGAH SERTA PENGARUHNYA TERHADAP INKLUSI KEUANGAN DAN AKSES PERBANKAN DI GERBANG TERLUAR INDONESIA Soimah, Nurus; Aslan, Aslan

Publisher :

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.748 KB) | DOI: 10.31955/mea.v4i2.1130

Abstract

Keterbatasan modal merupakan salah satu permasalahan yang dialami oleh UMKM di Kabupaten Nunukan. Hal ini disebabkan UMKM di Kabupaten Nunukan tidak menggunakan jasa perbankan dalam permodalannya. Beberapa alasan yang disampaikan oleh UMKM adalah pengetahuan akan prosedur pinjaman sehingga merasa prosedur pinjaman relatif sulit, UMKM tidak memiliki agunan untuk dapat mengakses dana pinjaman, suku bunga yang diberikan relatif tinggi, dan penolakan proposal yang diajukan, serta kecilnya minat untuk dapat mengakses pinjaman tersebut. Sehingga UMKM di Kabupaten Nunukan memanfaatkan non-formal funding seperti Kredit Canda Kulak (KCK), KUPEDES, KKU, serta pinjaman keluarga. Hal ini diduga disebabkan oleh kurangnya pemahaman UMKM tentang inklusi keuangan dan bagaimana bisa mengakses pinjaman perbankan. Penelitian ini akan berfokus kepada bagaimana sudut pandang usaha mikro serta usaha kecil dalam kebijakan inklusi keuangan dan apa kendala atau hambatan usaha mikro dan kecil di Kabupaten Nunukan dalam mengakses sektor keuangan formal. Analisis data yang digunakan yaitu teknik reduksi dan teknik keabsahan data dengan menggunakan triangulasi.
PERMINTAAN DAN PREFERENSI KONSUMEN KEDAI KOPI TERHADAP PELAKU USAHA KEDAI KOPI DI KOTA TARAKAN Soimah, Nurus; Aslan, Aslan

Publisher :

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.745 KB) | DOI: 10.31955/mea.v5i1.1131

Abstract

Ekspansi produksi kopi di Indonesia telah memungkinkan masyarakat untuk membuka kedai kopi yang belakangan semakin populer di kalangan peminum kopi. Kedai kopi di Tarakan sudah mulai menyajikan sampanye dan memiliki ide dan karakteristik yang beragam. Ini bukan pengecualian. Di Tarakan, cari kedai kopi. Dengan menggunakan pendekatan penelitian deskriptif, penelitian ini mengeksplorasi upaya kedai kopi untuk mengevaluasi permintaan pasar kopi dan menganalisis variasi preferensi konsumen kedai kopi ditinjau dari frekuensi kunjungan, jenis kopi, harga kopi, dan fasilitas kopi di Kota Tarakan. Temuan studi ini berupaya untuk mengetahui permintaan dan kompleksitas kedai kopi di Tarakan ditinjau dari preferensi konsumen. Berdasarkan hasil tersebut, tingkat konsumsi kopi di wilayah studi sudah kuat yang dapat memberikan wawasan dan peluang bagi perusahaan kopi yang pelanggannya mengonsumsi kopi dalam jumlah yang bervariasi hampir setiap hari. Ini memastikan bahwa konsumen dan pemasok juga harus diberi tahu tentang penelitian dan pemasaran kopi.
PEMBERDAYAAN PELAKU USAHA EKONOMI BERBASIS DIGITAL BAGI MASYARAKAT DI DESA RUHUI RAHAYU DAN DESA GUNUNG SARI DAN DESA GUNUNG SARI KABUPATEN BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA Aslan, Aslan; Imelda, Dewi Qimariah; Yuliansyah, Yuliansyah

Publisher :

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.745 KB) | DOI: 10.31955/mea.v5i1.1132

Abstract

Pengembangan ekonomi berbasis digital saat ini sedang berkembang di Indonesia, termasuk di Provinsi Kalimantan Utara, khususnya di Desa Ruhui Rahayu dan Desa Gunung Sari dan Desa Gunung Sari. Dari hasil kegiatan Pelatihan/workshop serta pendampingan bagi pelaku usaha masyarakat Desa Gunung Sari dan Desa Ruhui Rahayu Kabupaten Bulungan Kalimantan Utara diketahui bahwa adanya kegiatan Program Produk Teknologi yang Didiseminasikan Kepada Masyarakat yang di danai oleh BRIN melalui Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat sangat membatu bagi pelaku usaha dari kedua desa tersebut, harapanya tindak lanjut dari pelaksana kegiatan ini akan terus dilakukan dalam membantu mempromosikan produk melalui aplikasi market place maupun media sosial, pembinaan dalam menyusun laporan keuangan dan penggunaan alat produksi (mesin kemasan maupun mesin cutting stiker).
NILAI-NILAI SOSIAL KEARIFAN LOKAL POKADULU (GOTONG ROYONG) PADA MASYARAKAT MUNA (Studi Desa Kontunaga Kecamatan Kontunaga Kabupaten Muna) Aslan, Aslan; Bahtiar, Bahtiar; Anggraini, Dewi
Gemeinschaft Vol 3, No 1 (2021): Edisi April
Publisher : Jurusan Sosiologi FISIP UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52423/gjmpp.v3i1.17186

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini yaitu: 1. Untuk mengetahui bentuk-bentuk pokadulu (gotong royong) pada masyarakat Muna Desa Kontunaga Kecamatan Kontunaga Kabupaten Muna, 2. Untuk mengetahui nilai- nilai sosial kearifan lokal pokadulu (gotong royong) pada masyarakat Muna Desa Kontunaga Kecamatan Kontunaga Kabupaten Muna. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis kualitatif yaitu dengan memberikan penjelasan dan uraian deskriptif sesuai dengan masalah dalam penelitian ini. Selain itu dalam penelitian ini juga menggunakan teknik pengumpulan data yang pertama Studi pustaka dan penelitian lapangan dengan cara wawancara dan observasi. Hasil penelitian mununjukan bahwa yaitu: 1. Bentuk-bentuk kearifan lokal pokadulu (gotong royong) pada Masyarakat Muna di Desa Kontunaga Kecamatan Kontunaga Kabupaten Muna di antaranya, dalam bentuk pertanian, dalam acara kematian, dalam bentuk pembangunan atau perbaikan rumah warga, dalam acara hajatan dan dalam bentuk kegiatan pembuatan fasilitas umum dalam desa, 2.  Nilai-nilai sosial kearifan lokal pokadulu (gotong royong) pada Masyarakat Muna di Desa Kontunaga Kecamatan Kontunaga Kabupaten Muna diantaranya nilai kebersamaan, nilai persatuan, nilai tolong menolong dan nilai sosialisasi.
Learning in the Digital Age Full of Hedonistic Cultural Values Among Elementary School Students Aslan, Aslan; Shiong, Pong Kok
Bulletin of Pedagogical Research Vol. 3 No. 2 (2023): Bulletin of Pedagogical Research
Publisher : CV. Creative Tugu Pena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51278/bpr.v3i2.515

Abstract

The era of digital development that dominates the world with the sophistication of today's internet networks, especially the impact of the COVID-19 pandemic, has created a learning system using mobile phones with internet networks. On the one hand, there are negative and positive impacts. The article aims to analyze earning in the Digital Age Full of Hedonistic Cultural Values Among Elementary School Students. This research method is qualitative with a literature review approach. From the collected literature, this study shows negative values with hedonistic behavior, which then becomes a habit that has a negative impact. It was inseparable from the cell phones used by children as learning media. Still, at that time, parental control was not maximal over cell phone features, which became a consumptive spectacle that impacted children's behavior. Therefore, this new insight becomes a new idea to support similar research in the future. Keywords: Digital Development, Hedonistic Culture Values, Learning in Digital Age
INTERNALIZATION OF VALUE EDUCATION IN TEMAJUK-MELANO MALAYSIA BORDER SCHOOL Aslan, Aslan; Setiawan, Agus
EDUKASIA Vol 14, No 2 (2019): EDUKASIA
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/edukasia.v14i2.6031

Abstract

Social changes in human life make the challenges in the education world greater, like in Temajuk schools. This research used descriptive qualitative method. The results showed that; first, a boundary school in Temajuk was inseparable from the explorations carried out by the Paloh community in 1980; second, value internalization from schools in Temajuk does not play an important role if there is no collaboration among teachers, students and community. Third, obstacles in the education world which were caused by the effects of globalization era does not only give impact in urban areas or developing areas but also the boundary areas in Temajuk
SEJARAH PERJALANAN KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM DI MALAYSIA Aslan, Aslan
TA'LIMUNA: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 8 No. 1 (2019): MARET
Publisher : STAI Ma'had Aly Al-Hikam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32478/talimuna.v1i1.238

Abstract

Sejarah kurikulum di Malaysia tidak terlepas dari politik yang menaunginya, yang mana peran penting dalam perubahan kurikulumnya adalah berawal dari sistem pemerintahan. Hasil temuan penelitian dari sejarah pendidikan di Malaysia; Pertama, Malaysia yang dikenal sebagai sistem kerajaan, dan raja yang pertama menganut agama Islam sehingga mempengaruhi pendidikan bagi rakyatnya. Kedua, sejak kaum penjajah yang datang di Malaysia, maka sistem pendidikan mengalami dualisme, antara sistem pendidikan Ulama dan sistem pendidikan ala barat yang dibawa oleh kaum penjajah, yang mana peran penting dari kaum penjajah tersebut adalah Inggris. Ketiga, perubahan kurikulum di Malaysia, sejak telah dijajah dan mengalami kemerdekaan tidak terlepas dari kurikulum yang orientasinya ke barat. Sementara, mata pelajaran agama mengalami kemunduruan karena beberapa hambatan, misalnya mata pelajaran agama menggunakan huruf jawi yang kurang disenangi oleh siswa-siswi di Malaysia dan pengaruh perkembangan teknologi.