p-Index From 2020 - 2025
3.594
P-Index
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

Model Pengelolaan Keuangan Desa Siswadi Sululing; Haruni Ode; Mohammad Gifari Sono
Ganaya : Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : Jayapangus Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aims to help the village head and village apparatus in the financial management of the village with the recording of financial transactions are correct and balanced to produce financial reports. This type of research is the research field to the villages which receive funds village (DD), village fund allocation (ADD), and local tax and regional levies (PDRD) fiscal year 2016 in Banggai Central Sulawesi Province. Sampling method was purposive sampling. Analysis tool used is models accounting for the village. The result of the research was the revenue village is derived funds transfer Central Government and provincial government and financial aid. Shopping village consisting of shopping areas: the Organization of Government, the implementation of village development the village, the construction of the community, community empowerment, and unexpected expenditures; accounting model villages will produce financial laporaan village that consists of budget revenues and expenditures to the realization of the budget report, the village, the village belonged to the initial wealth report, balance sheet and notes to financial statements.
PKM Kelompok Pengrajin Pengolahan Tepung Bete Desa Landonan Kabupaten Banggai Kepulauan Haruni Ode; Ramadhani Chaniago; Yusuf Ayuba
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2019: 3. Pengembangan Usaha Mikro, kecildan Menengah (UMKM), Serta Ekonomi Kreatif
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.976 KB) | DOI: 10.18196/ppm.23.378

Abstract

Tujuan dari kegiatan Program kemitraan Masyarakat ini adalah, tindak lanjut lanjutan dariPengabdian tahun 2017, kajian ini selain mengangkat potensi ekonomi kelompok usaha bersama yangada di desa Landonan sekaligus memperkenalkan keaneragaman hayati yang ada di Desa Landonan.Tepung bete adalah hasil olahan dari umbi beta yang diproduksi oleh pengrajin yang dikemas dan dijualpada masyarakat luas melalui media internet yaitu website, adapun tujuan program kemitraan ini selainmempertahankan potensi lokal desa Landonan, tidak menghilangkan budaya kearifan lokal, denganmenggunakana nama bête sebagai bahasa daerah setempat, hal ini senada dengan program pemerintahdalam penguatan ketahanan pangan dengan pendekatan kearifan lokal, tepung bete ini hasil olahanmakanan utama masyarakat desa Landonan yang terbuat dari umbi dan sebagai subtitusi beras.Persoalan yang dihadapi mitra yaitu pembuatan tepung bete pada tahun sebelumnya, bete yang sudahmenjadi tepung tidak mudah diperkenalkan pada masyarakat, sehingga perlunya penguatan pengetahuanlanjutan seperti bidang manajemen dan konsep pemasaran, berangkat dari persoalan ini mitra diberikanpengetahuan tentang ilmu manajemen pemasaran berupa proses packing (kemasan), nama brand/labelyang menarik serta penjualan, hasil dari tepung bête ini diolah menjadi berbagai kreatifitas makananolahan siap konsumsi, tujuan lain adalah selain mendukung sumber pendapatan juga peningkatanekonomi masyarakat desa Landonan bebeau Buko selatan. Metode yang digunakan adalah tepung bêtedikemas dalam kemasan dan diberi nama (brand) diberi brand/label selanjutkan disediakan mediapenjualan, promosi dan pengenalan melalui media elektronik yaitu website, website dibuat sebagai wadahuntuk memudahkan jangkauan masyarakat luar desa Landonan Kecamatan Buko Selatan BanggaiKepulauan untuk dapat megonsumsi tepung bete.Hasil yang didapat dalam pengabdian ini adalah bete yang sudah menjadi tepung dengan mudahdiperkenalkan kepada masyarakat, sehingga penguatan pengetahuan dibidang manajemen pemasaran,packing (kemasan), pemberian nama label /brand dan website desa menjadi unsur prioritas bagi mitradan masyarakat desa Landonan, Kecamatan Buko Selatan Banggai Kepulauan.Unsur yang dijelaskan diatas pada dasarnya ingin mengembangkan penjualan tepung bete keranah yang lebih luas sekaligus memperkenalkan desa Landonan melalui website desa sebagai icon atasproduk lokal yang telah diciptakan.
Progam Kemitraan Masyarakat (PKM) pada Kelompok Usaha Pembuatan Teh Daun Kahumama Berkhasiat Obat di Desa Ondo-Ondolu Kecamatan Batui, Banggai, Sulawesi Tengah Bahidin Laode Mpapa; Haruni Ode
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 4 No 4 (2019)
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (638.691 KB) | DOI: 10.30653/002.201944.224

Abstract

COMMUNITY PARTNERSHIP PROGRAM IN THE BUSINESS GROUP FOR MAKING DRINK KAHUMAMA LEAVES FOR HERBAL IN ONDO-ONDOLU VILLAGE, BATUI DISTRICT, BANGGAI, CENTRAL SULAWESI. The wood of Kahumama includes a lot of local wood in the village of Ondo-Ondolu Batui subdistrict. Partners have the potential to utilize the parts of the kahumama trees such as leaves, to be a product that is worth selling. The potential of leaf raw material is abundant. Suitable business opportunity to utilize the leaves of the Kahumama is a drink efficacious medicine. There are three main problems of the partner, namely: not yet know the process of processing production of kahumama leaves into a tea efficacious medicine; Not yet know the ongoing business and marketing management as well; Not able to overcome the existence of people who still do wood theft in the working area of forest farmer groups. To solve the problem of partners given solutions in the form of training processing production process of Kahumama tea leaves that include: raw material selection techniques, trade, ministry, winding, drying and packaging; Business management and marketing training; and educating people about forests that include forest outcomes, forest cultivation and forest benefits from ecological, social and economic aspects. Community Partnership Program of the business group of the tea making leaves Kahumama efficacious drug implemented for one year in the village Ondo-Ondolu Batui District Banggai. The stages of this program are: observation, production process training of tea processing leaves, business management and marketing training as well as the importance of preserving forests, forest products, forest cultivation and the benefits of forests (ecology, social and Economic development). The result of this community service is farmer group Skills increased in the processing and production of herbal drink Kahumama leaves, thus the welfare of the community increases.
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DESA Siswadi Sululing; Haruni Ode; Muhammad Gifari Sono
Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) CIASTECH 2018 "Inovasi IPTEKS untuk mendukung Pembangunan Berkelanjutan"
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1062.183 KB)

Abstract

Penelitian ini berjudul analisis laporan keuangan desa, sedangkan tujuan penelitian untuk mengetahui laporan keuangan desa terdiri dari komponen-komponen apa saja. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Metode analisis yang digunakan adalah akuntansi keuangan desa, yang dimulai dari transaksi pencatatan transaksi, penggolongan, posting ke buku besar, neraca saldo, ayat jurnal penyesuaian dan laporan keuangan desa. Hasil penelitian adalah setiap transaksi keuangan desa yang terjadi harus dicatat dengan menggunakan buku kas umum, buku kas harian pembantu, buku bank, buku pajak, buku inventaris desa, buku persediaan, buku modal, buku piutang, dan buku hutang dengan benar dan seimbang, sehingga menghasilkan laporan keuangan desa yang terdiri dari dari laporan, laporan realisasi anggaran, laporan kekayaan milik desa awal, neraca desa dan catatan atas laporan keuangan.
ANALISIS EFEKTIVITAS, EFISIENSI, KONTRIBUSI RETRIBUSI DAN PAJAK DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN BANGGAI IRWAN MORIDU; HARUNI ODE
Jurnal Ilmiah Manajemen "E M O R" Vol 2, No 2 (2018): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Luwuk Banggai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.577 KB) | DOI: 10.32529/jim.v2i2.278

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis efisiensi dan efektifitas penerimaan pajak dan retribusi  daerah    terhadap  PAD  Kabupten  Banggai  tahun  2012  –  2016.  Analisis  data  yng digunakan adalah analisis kuantitatif dengan cara menghitung rasio efektifitas dan rasio efisiensi terhadap pengalahan pajak dan retribusi daerah Kabupaten Banggai rentang Tahun 2012 – 2016 . hasil analisis  menunjukan,  tingkat  penerimaan pajak  dan retribusi daerah  Kabupaten Banggai rentang Tahun 2012 – 2016 tergolong efisiensi yatu rata – rata sebesar 61,65 persen. Tingkat efektivita penerimaan pajak dan retribusi daerah Kabupaten Banggai rentang Tahun 2012 – 2016 tergolong sangat efektif dengan rata – rata 107,33 persen.
TEPUNG BETE SEBAGAI SUBTITUSI TEPUNG TERIGU PADA KELOMPOK USAHA EKONOMI KREATIF DESA LUMBI – LUMBIA KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN Haruni Ode; Wiranto Ramlan; Mukhtar Lutfie
Jurnal Difusi Vol 2 No 1 (2019): Jurnal Difusi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (762.32 KB) | DOI: 10.35313/difusi.v2i1.1816

Abstract

Potensi ekonomi berkaitan dengan tanaman jenis umbi-umbian di Banggai Kepulauan sangat tinggi. Hasil pertanian umbi-umbian yang melimpah belum dikelolah dengan baik. Hal ini secara umum berdampak pada rendahnya pendapatan para petani. Mulai dari waktu, income dan penjualan dianggap tidak seimbang dengan hasil yang didapatkan. Jika melihat kebelakang semestinya dengan hasil panen yang melimpah, biaya dan tenaga dikorbankan, waktu menunggu masa panen ternyata tidak bisa menaikkan pendapatan,. Permasalahan ini menjadi dasar dilakukannya pengabdian pada Masyarakat di desa Lumbi – Lumbia Kecamatan Buko Selatan Kabupaten Banggai Kepulauan melalui usaha Pembuatan Tepung Bête. Kegiatan ini lebih fokus kepada pembinaan kepada ibu – ibu rumah tangga yang tergabung dalam kelompok PKK desa. Metode pelaksanaan terdiri dari 3 tahap yaitu: 1. Membentuk, membina serta mengembangkan usaha ekonomi kreatif agar memiliki keterampilan dalam bidang enterpreuner/kewirausahaan dalam memanfaatkan potensi sumber daya pertanian umbi bête menjadi tepung. 2. Pembinaan dan pendampingan pengetahuan manajemen dan penguatan keterampilan mitra untuk menggunakan mesin/alat teknologi sederhana pembuatan tepung bete, 3 Praktek membuat tepung bete secara langsung. Hasil pelaksanaan kegiatan ini antara lain masyarakat mampu mengelola potensi sumber daya pertanian yang melimpah diseluruh wilayah Banggai Kepulauan, para ibu – ibu dalam kelompok mitra menjadi terampil untuk berinovasi. Kreatifitas dan keterampilan ibu-ibu semakin meningkat. Semula membuat penganan/kue yang berbahan utama tepung terigu, kini para Ibu mampu membuat aneka kue menggunakan tepung bête. Pengetahuan manajemen sekaligus keterampilan mitra semakin meningkat dalam menggunakan mesin/alat teknologi sederhana sebagai alternatif untuk pembuatan tepung bete. Diharapkan pembuatan tepung bête akan terus dikembangkan menjadi produk lokal yang unggul sekaligus icon Desa Lumbi – Lumbia Kecamatan Buko Selatan Banggai Kepulauan.
Financial Management Model Village Siswadi Sululing; Haruni Ode; Mohammad Gifari Sono
International Journal of Applied Business and International Management Vol 3, No 2 (2018): December 2018
Publisher : AIBPM Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.116 KB) | DOI: 10.32535/ijabim.v3i2.163

Abstract

This research aims to improve knowledge of the village head and village apparatus about administering and accounting of financial transactions using accounting model village village, this type of research is the research field to the villages of recipients the village Fund, the allocation of funds, and local tax and regional levies in the Regency of Banggai Central Sulawesi Province. Sampling method was purposive sampling, while the analysis tools used are model villages, using accounting using public cash book, daily maid, cash book bank book, book, book inventory tax village, books supplies, books capital books, accounts receivable, and the book debts. Results of the study consist of APB Village consists of income of the village, which is a fund transfer from the Central Government, i.e. the village Fund, and the allocation of funds and village tax areas and regional retribution from the local government as well as financial assistance from the Government the counties and provinces,while shopping the village consists of the 56th Government field shopping village, shopping areas of implementation of the development of the village, shopping areas of civic construction, shopping areas, community empowerment and unexpected expenditures. Accounting model villages will produce financial laporaan village consisting of APB Village, reports, reports on the realization of the budget, the early village-owned wealth report, balance sheet and notes to financial statements.
IbM Kelompok Usaha Ekonomi Kreatif Tepung Bete Desa Lumbi – Lumbia Kabupaten Banggai Kepulauan Haruni Ode; Winarto Ramlan; Mukhtar Lutfie
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 7th University Research Colloquium 2018: Bidang Sosial Ekonomi dan Psikologi
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (680.837 KB)

Abstract

Banyaknya potensi yang ada di wilayah daratan BanggaiKepulauan berupa tanaman jenis umbi-umbian yang tidak dikelolahdengan baik yang dampaknya sangat dirasakan oleh para petanisecara umum. Selain kerugian waktu, income dari hasil penjualanmenjadi tidak seimbang. Hasil panen, pendapatan, biaya dan tenagayang dikorbankan saat menunggu masa panen tidak akan bisatertutupi. Permasalahan inilah yang menarik minat untuk dilakukanpengabdian melalui penguatan pengetahuan manajemen, caramenggunakan alat/teknologi sederhana sebagai alternatif dalampembuatan tepung dan membuat tepung bete secara langsung. Obyekkegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berlokasi di desa Lumbi –Lumbia Kecamatan Buko Selatan Kabupaten Banggai Kepulauan.Desa Lumbi – Lumbia merupakan sentra dari umbi bete yang ada diKabupaten Banggai Kepulauan dan layak dijadikan obyek untukmemudahkan proses kegiatan pengabdian. Tujuan utama pelaksanaanilmu pengetahuan dan teknologi bagi masyarakat ini adalah untukmeningkatkan taraf hidup masyarakat serta sebagai langkah untukmeningkatkan partisipasi masyarakat desa dalam mengelola potensisumber daya pertanian yang tersedia di hampir seluruh wilayahBanggai Kepulauan. Adapun metode dari kegiatan ini adalahmembentuk, membina dan mengembangkan usaha kreatif terhadap ibu– ibu rumah tangga agar memiliki keterampilan dalam bidangenterpreuner/kewirausahaan dalam memanfaatkan potensi sumberdaya pertanian yang melimpah. Selain pembinaan, pengetahuanmanajemen, dan keterampilan, mitra diajak langsung menggunakanmesin/alat teknologi sederhana membuat tepung yang berbahan dasarumbi bete. Dampak yang dihasilkan dari pengabdian ini menjadikanmasyarakat khususnya para ibu – ibu dalam kelompok mitra dan ibu –ibu PKK yang ada di desa Lumbi – Lumbia Kabupaten BanggaiKepulauan menjadi terampil untuk berinovasi. Keterampilan ibu-ibuini baik ketika membuat panganan siap saji maupun makanan lainterbuat dari bahan dasar tepung. Dengan adanya output kegiatan ini:mitra dapat meningkatnya pengetahuan manajemen, keterampilanmenggunakan mesin/alat teknologi sederhana sebagai alternatif untukpembuatan tepung, mitra lebih kreatif, mitra telah mengembangkantepung bete menjadi produk lokal, menjadikan tepung bete sebagaiicon di desa Desa Lumbi – Lumbia Kecamatan Bulagi Selatan BanggaiKepulauan.
Pengembangan Organisasi Berbasis Spiritual (Studi Kasus: Waroeng Grup Yogyakarta) Haruni Ode
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 7th University Research Colloquium 2018: Bidang Pendidikan, Humaniora dan Agama
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.044 KB)

Abstract

Penelitian ini membahas tentang pengembangan organisasi padaWaroeng Grup berbasis spiritual, konsep yang dibangun adalahkonsep spiritual sebagai penguatan organisasi dalam menghadapitantangan dan persaingan. Tujuan penelitian ini adalah : (1) Mengkajiproses awal pengembangan organisasi; (2) Mengkaji peran pendirisaat pengembangan organisasi; (3) Mengkaji dampak sebelum dansesudah proses pengembangan organisasi; (4) Mengkaji manajemensetelah dilakukan pengembangan organisasi. Kemimpinan menyangkutproses hubungan antar pribadi yang di dalamnya seseorangmempengaruhi sikap, kepercayaan, dan perilaku orang lain dalammencapai tujuan organisasi, sedangkan organisasi digunakan sebagaitempat atau wadah, dimana organisasi orang-orang berkumpulbekerjasama, sama secara rasional dan sistematis, terencana,terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumberdaya, sarana-parasarana, data, dan lain-lain sebagai tujuanorganisasi. Sementara Spiritualitas dilakukan dalam rangkamemberikan keyakinan dalam hubungannya dengan Yang Maha Kuasadan Maha Pencipta. Hal ini dilakukan dalam rangka prosespengembangan organisasi yang pada dasarnya tidak lepas dari peranpimpinan agar proses pengembangan organisasi terlaksana secaraterarah dan diberkahi oleh Allah SWT. Hasil penelitian membuktikanbahwa melalui beberapa kegiatan amalan sebagai rutinitas kegiatanspiritual secara personal maupun kelompok dalam organisasi,ternyata mampu membantu tercapainya tujuan organisasi. Hal inimenunjukkan bahwa kepemiminan dan pengembangan organisasimenjadi aturan baku budaya organisasi melalui konsep spiritual untukproses kelangsungan organisasi, konsep ini harus dilakukan baik daripimpinan paling atas sampai karyawan paling bawah secara bersamasamamemberikan kontribusi terhadap keberhasilan organisasi.Melalui program spiritual yang dirancang oleh pimpinan yangdilakukan sebagai rutinitas personal kemudian wajib dalam organisasiyang diharuskan bagi seluruh komponen dalam organisasi.Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan sehingga dapatditarik kesimpulan bahwa peran pemimpin dengan perilaku spiritualdan membudayakan konsep baku sehingga diikuti oleh seluruhkomponen organisasi memberikan pengaruh besar terhadap prosespengembangan organisasi di Waroeng Grup.
PELATIHAN PEMBUATAN KERIPIK PISANG DAN PENENTUAN HARGA POKOK (HPP) PADA KELOMPOK MITRA DI DESA BUON MANDIRI KECAMATAN LUWUK UTARA Ramadhani Chaniago; Haruni Ode; Rahman Dani Lasamadi; Darni Lamusu
Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara Vol. 4 No. 3 (2022): September : Jurnal Pengabmas Nusantara
Publisher : Universitas Muhammadiyah Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.877 KB) | DOI: 10.57214/pengabmas.v4i3.122

Abstract

Tanaman pisang banyak tumbuh di Desa Buon Mandiri, banyaknya hasil tanaman pisang selama ini belum dijual dalam bentuk olahan tetapi dijual dalam bentuk buah pisang per sisir atau per tandannya. Biasanya pisang ini dibeli oleh pengepul dengan harga rata-rata Rp. 35.000,00 pertandan. Jenis pisang yang ada di desa Buon Mandiri kebanyakan adalah pisang raja, pisang tanduk, pisang kepok dan pisang lowe. Buah pisang sering dikonsumsi sebagai buah segar serta dapat dimanfaatkan menjadi keripik. Kegiatan ini disosialisasikan melalui Program Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat (Kosabangsa) yang bertemakan“Diversifikasi olahan pisang untuk meningkatkan kemandirian ekonomi Kelompok Lapak Jalapagos Biot Matami Desa Buon Mandiri Luwuk Utara”. Kegiatan ini bertujuan untuk agar dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada mitra sasaran dalam mengolah pisang menjadi keripik sekaligus dapat menentukan harga pokok penjualannya. Pada artikel ini, kami menjelaskan proses pengolahan keripik pisang dan pengemasannya serta dilanjutkan dengan kegiatan menentukan Harga Pokok Penjualan (HPP) produk.