Kotoran ternak mempengaruhi kesehatan manusia, kesehatan lingkungan, dan kesehatan ternak itu sendiri karena produksi gas beracun hasil pembakaran, kontaminasi tanah, dan pencemaran air. Pemanfaatan limbah peternakan sapi menjadi pupuk kandang merupakan solusi yang dapat diterapkan untuk menangani limbah kotoran ternak. Di Kecamatan Tegalampel, Kabupaten Bondowoso, sebanyak 8.706 ekor ternak sapi potong yang tercatat di Badan Pusat Statistik Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur. Populasi ternak yang tinggi menyebabkan sulitnya pengelolaan limbah ternak. Masyarakat Kecamatan Tegalampel umumnya membuang dan membakar limbah kotoran ternak pada pinggiran sungai sehingga terjadi penumpukan kotoran di area tersebut. Tim PPK Ormawa HIMA Gizi FKM UNEJ bekerja sama dengan perangkat desa dalam melaksanakan pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat dan kader lingkungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengolahan limbah kotoran ternak menjadi pupuk. Pelatihan dilakukan dengan penyampaian materi tentang pengolahan limbah ternak menjadi pupuk kandang menggunakan metode leaflet dan demonstrasi kepada sebanyak 9 orang kader. Hasil pre-test dan post-test dapat diketahui jika terdapat peningkatan pengetahuan responden terkait pengolahan limbah kotoran ternak yang dijadikan pupuk kandang.