Claim Missing Document
Check
Articles

Gambaran Bakteri Penyebab Infeksi Saluran Kemih Pada Urin Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Zaitin Nur; mardhia mardhia; Mahyarudin Mahyarudin
Majalah Kedokteran Andalas Vol 45, No 2 (2022): Online April 2022
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/mka.v45.i2.p173-184.2022

Abstract

Tujuan: Mengetahui jenis bakteri penyebab ISK pada urin pasien DM tipe 2 di RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie, Kota Pontianak. Metodologi: Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan potong lintang. Sampel penelitian sebanyak 23 pasien. Identifikasi bakteri menggunakan metode makroskopik, mikroskopik, dan uji biokimia. Hasil: Jenis bakteri yang ditemukan pada pasien DM Tipe 2 dengan ISK adalah yaitu Escherichia coli (45%), Pseudomonas aeruginosa (34%), Enterobacter aerogenes (10%), Shigella sp. (7%), dan Klebsiella sp. (3%). Penderita DM Tipe 2 dengan ISK paling banyak berusia 60-69 tahun, berjenis kelamin perempuan, lama menderita DM antara >5-20 tahun, dan memiliki gejala ISK. Kesimpulan: Hasil pemeriksaan jenis bakteri penyebab ISK pada penderita DM tipe 2 adalah Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, Enterobacter aerogenes, Shigella sp dan  Klebsiella sp
Eksplorasi bakteri gram negatif endofit tanaman kunyit (Curcuma longa L.) yang memiliki kemampuan Quorum Quenching Meika Meidina Yuanita; Eka Ardiani Putri; Mahyarudin Mahyarudin; Mardhia Mardhia; Ambar Rialita
Majalah Kedokteran Andalas Vol 42, No 2 (2019): Published in May 2019
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/mka.v42.i2.p80-90.2019

Abstract

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter bakteri Gram negatif endofit tanaman kunyit yang memiliki kemampuan Quorum Quenching (QQ). Metode: Bakteri Gram negatif endofit tanaman kunyit diisolasi, dimurnikan, dan disubkultur pada media NA dengan metode cawan gores. Uji QQ dilakukan dengan metode disc diffusion untuk mengukur pembentukan zona hambat pada bakteri uji Chromobacterium violaceum. Bakteri yang memiliki kemampuan QQ dikarakterisasi berdasarkan morfologi koloni, morfologi sel dan aktivitas biokimia. Hasil: Sebanyak 21 isolat bakteri endofit berhasil diisolasi dan dimurnikan dari tanaman kunyit dan 14 isolat diantaranya merupakan bakteri Gram negatif. Semua isolat bakteri Gram negatif endofit memiliki kemampuan QQ yang berkisar antara 6,5-13,5 mm. Satu isolat yang memiliki kemampuan QQ paling besar adalah isolat 6 dengan hasil identifikasi termasuk ke dalam genus Pseudomonas. Simpulan:Bakteri Gram negatif endofit tanaman kunyit yang memiliki kemampuan QQ paling potensial adalah genus Pseudomonas. 
Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol annona muricata linn. terhadap vibrio cholerae secara in vitro Herwandi Herwandi; Mahyarudin Mahyarudin; Effiana Effiana
Majalah Kedokteran Andalas Vol 42, No 1 (2019): Published in January 2019
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (652.541 KB) | DOI: 10.25077/mka.v42.i1.p11-21.2019

Abstract

Vibrio cholerae merupakan satu di antara bakteri penyebab terjadinya diare. Beberapa penelitian menunjukkan terjadinya multidrug resistant terhadap V. cholerae. Daun Sirsak (A. muricata L.) yang memiliki kandungan metabolit sekunder dapat berfungsi sebagai senyawa antibakteri. Tujuan: Untuk mengetahui aktivitas antibakteri etanol daun sirsak dalam menghambat pertumbuhan V. cholerae. Metode: Daun sirsak diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol. Skrining fitokimia menggunakan uji tabung. Uji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi cakram dengan konsentrasi 25 mg/ml, 50 mg/ml, 100 mg/ml. 200 mg/ml, 400 mg/ml. 500 mg/ml. Kontrol positif yang digunakan adalah Siprofloksasin 5 µg/disk sedangkan kontrol negatif yang digunakan adalah tween 80. Hasil: Metabolit sekunder yang terkandung dalam ekstrak etanol daun sirsak yaitu alkaloid, fenol, flavonoid, saponin dan tanin. Ekstrak etanol daun sirsak (A. muricata L.) memiliki aktivitas antibakteri terhadap V. cholerae  pada  konsentrasi  25 mg/ml; 50 mg/ml; 100 mg/ml; 200 mg/ml; 400 mg/ml dan 500 mg/ml dengan masing-masing diameter zona hambat 7,42 mm, 9,46 mm, 9,54 mm, 16,08 mm, 18,64 mm dan 25,28 mm. Simpulan: Ekstrak etanol daun sirsak memiliki aktivitas antibakteri dengan diameter zona hambat yang kuat pada konsentrasi 400 mg/ml dan 500 mg/ml namun tidak lebih baik dibandingkan kontrol positif siprofloksasin terhadap V. cholerae.
Aktivitas anti jamur ekstrak etanol daun kesum (Polygonum minus Huds.) terhadap jamur Trichophyton mentagrophytes Tanti Melinda; Syarifah NYRS Asseggaf; Mahyarudin Mahyarudin; Diana Natalia
Majalah Kedokteran Andalas Vol 42, No 3S (2019): Published in November 2019
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.865 KB) | DOI: 10.25077/mka.v42.i3S.p48-56.2019

Abstract

Dermatofitosis merupakan penyakit kulit yang diakibatkan oleh kolonisasi jamur dermatofita yang menyerang jaringan keratin epidermis bagian superfisial seperti kulit, kuku, dan rambut. Salah satu spesies terbanyak penyebab dermatofitosis yaitu Trichophyton mentagrophytes. Tanaman Kesum (Polygonum minus Huds.) memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder yang berpotensi sebagai anti jamur. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas anti jamur ekstrak etanol daun Kesum terhadap jamur Trichophyton mentagrophytes, dan mengetahui diameter zona hambat oleh ekstrak etanol daun Kesum terhadap Trichopyton mentagrophytes. Metode: Aktivitas anti jamur diuji dengan metode difusi cakram. Analisis metabolit sekunder ekstrak etanol daun Kesum menggunakan metode kromatografi lapis tipis. Kontrol positif yang digunakan adalah Itrakonazol 8µg, dan kontrol negatif adalah DMSO 10%. Hasil: Ekstrak etanol daun Kesum memiliki aktivitas anti jamur pada konsentrasi 40% dan 80% dengan rata-rata diameter zona hambat 10,125 mm dengan kategori sedang dan 20,625 mm dengan kategori sangat kuat. Hasil skrining fitokimia didapatkan terpenoid, flavonoid, alkaloid, saponin dan fenol. Simpulan: Ekstrak etanol daun Kesum berpotensi sebagai obat anti dermatofita terhadap Trichophyton mentagrophytes.
Uji Aktivitas Antibakteri Air Perasan Jeruk Sambal (Citrus microcarpa Bunge) Terhadap Pertumbuhan Escherchia coli Veren Evelyn Chandra; Syarifah Nurul Yanti; Mardhia Mardhia; Mahyarudin Mahyarudin
Majalah Kedokteran Andalas Vol 45, No 2 (2022): Online April 2022
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/mka.v45.i2.p134-143.2022

Abstract

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas air perasan jeruk sambal sebagai antibakteri terhadap pertumbuhan Escherichia coli. Metode: Skrining fitokimia air perasan jeruk sambal dilaksanakan dengan pengujian secara kualitatif. Proses pembuatan air perasan jeruk sambal dimulai dengan memotong buah jeruk sambal menjadi dua bagian, kemudian diperas dan disaring sebanyak dua kali. Penyaringan dilakukan dengan menggunakan saringan plastik dan kertas saring steril. Pengujian aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi cakram dengan konsentrasi 25%, 50%, 75%, dan 100%. Kontrol positif yang digunakan adalah siprofloksasin 5 μg/disk, sedangkan kontrol negatif menggunakan akuades steril. Hasil: Berdasarkan hasil uji metabolit yang telah dilaksanakan sebelumnya, didapatkan saponin (+++) sebagai metabolit sekunder dominan yang terkandung dalam air perasan jeruk sambal. Selain itu, air perasan jeruk sambal juga mengandung metabolit sekunder lainnya, seperti alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, dan fenol. Pengujian aktivitas antibakteri air perasan jeruk sambal menunjukkan adanya zona hambat pada konsentrasi 25%, 50%, 75%, dan 100%. Kesimpulan: Air perasan jeruk sambal memiliki aktivitas antibakteri terhadap pertumbuhan Escherichia coli secara in vitro.
THE POTENTIAL GRAM-NEGATIVE ENDOPHYTIC BACTERIA FROM PEGAGAN (Centella asiatica) WITH QUORUM-QUENCHING ACTIVITY Nur Al Huda; Mahyarudin Mahyarudin; Mitra Handini; Ambar Rialita; Mardhia Mardhia
Majalah Kedokteran Andalas Vol 43, No 2 (2020): Online Mei 2020
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/mka.v43.i2.p71-83.2020

Abstract

Background: Quorum-sensing is communication between bacterial involved in virulence. Bacterial virulence can be inhibited by quorum-quenching mechanism. Endophytic bacteria of pegagan leaf may produce secondary metabolit similar to bioactive compounds in the leaf wich can act in quorum-quenching; Aims: The study aimed to determine quorum-quenching ability in gram-negative bacteria from pegagan leaf; Methods: Gram-negative endophytic bacteria from pegagan were isolated, purified and subcultured by streak plate method on Nutrient Agar. Quorum-quenching activity was evaluated  by measuring the purple color inhibition zone of C. violaceum. Five Bacteria with the largest inhibition zones were characterized based on the characteristics of colony morphology, cell morphology and biochemical activities; Results: A total of 15 pure isolates of Gram-negative endophytic bacteria were obtained from 46 pure isolates of endophytic bacteria from Centella asiatica leaves. All isolates of Gram-negative endophytic bacteria showed quorum-quenching activity with inhibitory zones ranged from 9.0 to 13.0 mm. Five isolates that showed the largest quorum-quenching activity were included in genus Flavimonas, Flavobacterium and Acinetobacter; Conclusions: Gram-negative endophytic bacteria from pegagan leaf (Centella asiatica) potential to have quorum-quenching activity against Chromobacterium violaceum.
Isolasi Cendawan yang Berperan dalam Proses Pembuatan Pliek U (Makanan Fermentasi Khas Aceh) Muhammad Asril; Analekta Tiara Perdana; Mahyarudin Mahyarudin; Anja Asmarany; Qurrota A’yun
Majalah Ilmiah Biologi BIOSFERA: A Scientific Journal Vol 36, No 1 (2019)
Publisher : Fakultas Biologi | Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1019.499 KB) | DOI: 10.20884/1.mib.2019.36.1.807

Abstract

Pliek u merupakan produk residu hasil fermentasi kelapa oleh mikroorganisme tertentu secara spontan. Produk hasil fermentasi ini telah dimanfaatkan secara turun temurun oleh masyarakat Aceh sebagai bahan bumbu masak seperti pembuatan sayur, olahan ikan dan sambal buah-buahan, sedangkan minyak yang dihasilkan selama proses fermentasi dijadikan sebagai obat-obatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis cendawan yang berperan sebagai fermentor alami selama proses pembuatan pliek u. Cendawan diisolasi dari substrat kelapa yang telah terfermentasi selama 5 hari dan ditumbuhkan di media Potato Dextrose Agar. Pengamatan makroskopis dilakukan dengan mengamati warna spora dan warna misellium, sedangkan pengamatan mikroskopis dilakukan dengan teknik slide culture yaitu mengamati bentuk dan ukuran spora. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 9 isolat cendawan yang terdiri dari 6 isolat dari genus Aspergillus yaitu A. niger 1, A. niger 4.1, A. niger 5, A. flavus 3, A. flavus 4.2, A. flavus 6. Sedangkan 3 isolat lainnya merupakan Penicillium citrinum, Thielaviopsis paradoxa dan Geotrichum candidum. Keberadaan cendawan ini dipengaruhi oleh substrat yang digunakan pada fermentasi pliek u. Selain itu, juga diperoleh minyeuk simplah yang berwarna kuning dan merupakan produk samping selama proses fermentasi pliek u. Hasil ini menegaskan bahwa cendawan yang berperan dalam proses pembuatan pliek u sangat beragam tergantung proses pembuatannya.
Antifungal Activity of Endophytic Bacteria isolated from Pegagan (Centella asiatica L.) for Inhibition the Growth of Malassezia furfur Vivi Yanthi; Mahyarudin Mahyarudin; Ambar Rialita
Jurnal Biologi Universitas Andalas Vol 10, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jbioua.10.1.23-32.2022

Abstract

Pityriasis versicolor is a superficial fungal infection characterized by changes in skin pigment due to stratum corneum colonization by Malassezia furfur. The Increasing of antifungal resistance and high recurrence rate, requires alternative treatment of medicinal plants. Pegagan (Centella asiatica L.) is known to produce secondary metabolites that have antifungal activity produced by endophytic bacteria that live on pegagan plant tissue. The study aimed to determine the antifungal activity of pegagan endophytic bacteria isolates to Inhibit the Growth of Malassezia furfur. The endophytic bacteria isolates were re cultured on NA media with a streak plate method. Antifungal activity test used the disk diffusion method which is characterized by the formation of inhibitory zones. Total of 37 endophytic bacteria isolates were successed re cultured, and there were 15 endophytic bacterial isolates that have potentcy as antifungal agent with inhibitory zones ranged from 6.5 to 15.52 mm. The most potential isolate was similarity with genus Pseudomonas. The secondary metabolites contained of alkaloids, terpenoids and saponins. The potential Centella asiatica endophytic bacteria had antifungal activity and similarity with the genus Pseudomonas.
PKM KELOMPOK BUDIDAYA JAMUR SAKINAH DAN PKK DESA PINANG LUAR KECAMATAN KUBU, KABUPATEN KUBU RAYA, KALIMANTAN BARAT Elliska Murni Harfinda; Nizarrahmadi Nizarrahmadi; Sigit Normagiat; Rista Delyani; Reza Wahyudi; Mahyarudin Ashari
Abdimas: Jurnal Pengabdian Masyarakat Universitas Merdeka Malang Vol 3, No 2 (2018): December 2018
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/abdimas.v3i2.2588

Abstract

Berdasarkan diskusi pada kegiatan orientasi lapang dengan Kelompok Budidaya Jamur Sakinah, terdapat keluhan mengenai sulitnya memperoleh baglog untuk media pertumbuhan jamur tiram. Padahal, di sekitar Desa Pinang Luar terdapat banyak sawmill mini yang menghasilkan limbah serbuk gergaji yang merupakan bahan utama pembuatan baglog jamur. Selain itu, kami juga bertemu dengan anggota PKK Desa Pinang Luar. Selama ini, para ibu rumah tangga yang merupakan anggota PKK masih melakukan usaha budidaya hortikultura konvensional yang dikelola di lahan sekitar pekarangan rumah. Budidaya dengan cara seperti ini mereka akui tidak mendapatkan hasil yang maksimal. Oleh karena itu, Tim PKM Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Barat mencoba bermitra dengan kedua kelompok tersebut dan memberikan solusi berupa Program Pembinaan Budidaya Hortikultura secara Hidroponik dan Budidaya Jamur Tiram. Target luaran yang diharapkan dapat meningkatkan keterampilan anggota kelompok dalam membudidayakan hortikultura hidroponik dan jamur tiram sehingga dapat meningkatkan pendapatan keluarga. DOI: https://doi.org/10.26905/abdimas.v3i2.2588
AKTIVITAS ANTIJAMUR ISOLAT BAKTERI ENDOFIT TANAMAN KUNYIT TERHADAP PENGHAMBATAN PERTUMBUHAN Malassezia furfur SECARA IN-VITRO Tomi Lim; Ambar Rialita; Mahyarudin Mahyarudin
Jurnal Ilmiah Umum dan Kesehatan Aisyiyah Vol. 7 No. 1 (2022): JAKIYAH VOL.7 NO.1 JUNI 2022
Publisher : Program Studi Kebidanan Politeknik Aisyiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35721/jakiyah.v7i1.108

Abstract

Latar Belakang: Pityriasis versicolor (PV) adalah kelainan kulit akibat jamur atau dermatomikosis yang umumnya disebabkan oleh Malassezia furfur. Penggunaan ketokonazol merupakan pengobatan lini pertama pada infeksi Malassezia furfur. Penggunaan oral ketokonazol dapat beresiko tinggi terjadinya hepatoksisitas dan pada penggunaan jangka panjang mengakibatkan resistensi jamur. Oleh karena itu, diperlukan pengeksplorasian mengenai senyawa metabolit baru yang berpotensi sebagai senyawa antijamur. Ekstrak tanaman kunyit diketahui memiliki aktivitas antijamur, dan bakteri endofit yang hidup bersamaan dengan tanaman inangnya diketahui dapat menghasilkan metabolit sekunder yang identik dengan tanaman inangnya. Tujuan: Untuk mengetahui aktivitas antijamur bakteri endofit tanaman kunyit terhadap penghambatan pertumbuhan Malassezia furfur secara in vitro. Metode: Isolat bakteri endofit dilakukan peremajaan pada media NA dengan metode gores. Uji aktivitas antijamur menggunakan metode difusi cakram. Isolat bakteri endofit yang potensial dikarakterisasi berdasarkan morfologi koloni, morfologi sel dan karakter biokimianya. Identifikasi senyawa metabolit sekunder menggunakan metode Ciulei. Hasil Penelitian: Sebanyak 17 dari 21 isolat bakteri endofit masuk dalam kriteria inklusi pada penelitian ini. Semua isolat bakteri endofit memiliki potensi sebagai antijamur dengan zona hambat yang terbentuk setelah 24 jam pengujian yaitu berkisar 7,11-13,6 mm. Isolat yang memiliki zona hambat terluas atau bakteri endofit yang potensial adalah H1 yang memiliki kemiripan dengan genus Bacillus. Senyawa metabolit sekunder yang dihasilkan yaitu senyawa yang termasuk kedalam golongan alkaloid, terpenoid dan saponin. Simpulan: Bakteri endofit yang potensial sebagai antijamur (isolat H1) memiliki kemiripan dengan genus Bacillus dan menghasilkan senyawa metabolit sekunder golongan alkaloid, terpenoid, dan saponin.
Co-Authors Abror Irsan Agustina, Risa Alex Alex Ambar Rialita Ambar Rialita Ambar Rialita Ambar Rialita Ambar Rialita Ambar Rialita Ambar Rialita Ambar Rialita Ambar Rialita Ambar Rialita Analekta Tiara Perdana Andriani Andriani Andriani Andriani Andriani Anggie, Joycely Anggita Serli Verdian Anja Asmarany Anzas Niam Saputra Arif Wicaksono Asseggaf, Syarifah Nurul Yanti Rizki Syahab Bimo Hendrayana Delima Fajar Liana Diana Natalia Diana Natalia Diana Natalia Diana Natalia Diana Natalia Effiana Effiana Eka Ardiani Putri Elliska Murni Harfinda Elvin Felix Pratama Ery Hermawati Fajar Liana, Delima Handini, Mitra Hariyanto IH Helmi Sastriawan Herwandi Herwandi Hutahaean, Olifer Jannes Ilmiawan, Muhammad In'am Iman Rusmana Irvandy, Muhammad Syifa Kahtan, Muhammad Ibnu Kurniawan, Prayoga Ledi RN Sulistyawati Liana, Delima F. Liauw, Josephine Johan Mardhia , Mardhia Mardhia Mardhia Mardhia, Mardhia Marizca Okta Syafani Maulana, Muhammad Ali Meika Meidina Yuanita Minami, Gabriella Stephanie Mistika Zakiah Mita Mita, Mita Mitra Handini Muhammad Asril Muhammad In’am Ilmiawan Najini, Robby Nera Umilia Purwanti, Nera Umilia Nizarrahmadi Nizarrahmadi Nur Al Huda Patrio Victorianus Baraga Prasetyo, Raditia Tri Putri, Lidya Hafidzah Qurrota Ayun Rahmawati, Nadia Restika, Risma A. Reza Wahyudi Rialita, Ambar Rifdah, Dzuria Adhana Riki Vernando Rini Andriani Rista Delyani Safira Sukma Dewinda Saputra, Andhika Fadhil Saskya Maulidya Astari Sembodho Edi Kurniawan Shafira Kurnia Warianti Shintya Dewi Sigit Normagiat Sukma Ayu Anandhita Syarifah Nurul Yanti Rizki Syahab Assegaf Syarifah NYRS Asseggaf Tafwidhah, Yuyun Tanti Melinda Tomi Lim Uswatun Hasanah Vanesa, Vanesa Veren Evelyn Chandra Vica Vionita Rosalim Virhan Novianry Vivi Yanthi Warianti, Shafira Kurnia Willy Handoko Willy Sanjaya Yoga Pramana YULIN LESTARI Zaitin Nur Zulfikar Dwi Kiswahyu Nindo