p-Index From 2020 - 2025
7.503
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Akuakultur Indonesia Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Jurnal Sumberdaya Hayati Jurnal Teknik Otomotif Kajian Keilmuan dan Pengajaran Sinkron : Jurnal dan Penelitian Teknik Informatika Jurnal Riset Akuakultur Fair Value: Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan Jurnal Pelita PAUD JASa (Jurnal Akuntansi, Audit dan Sistem Informasi Akuntansi) Biolearning Journal Jurnal Riset Hesti Medan Akper Kesdam I/BB Medan Journal of Information System, Applied, Management, Accounting and Research Informatika Journal of Vocational Education Studies Jurnal Abdi Insani Jatilima : Jurnal Multimedia Dan Teknologi Informasi INFOKUM Jurnal Promotif Preventif Jurnal FASILKOM (teknologi inFormASi dan ILmu KOMputer) Journal of Soft Computing Exploration ABDI MOESTOPO: Jurnal Pengabdian pada Masyarakat AEEJ : Journal of Automotive Engineering and Vocational Education International Journal of Health, Economics, and Social Sciences (IJHESS) UNES Journal of Swara Justisia Jurnal Pustaka Data : Pusat Akses Kajian Database, Analisa Teknologi, dan Arsitektur Komputer Jurnal PkM MIFTEK Internet of Things and Artificial Intelligence Journal Nanggroe: Journal Of Scholarly Service MDP Student Conference Jurnal Rekayasa Komputasi Terapan Nanggroe: Journal of Scholarly Service Jurnal Pengabdian Pendidikan Khusus Jurnal Paramaedutama Jurnal Sistem Informasi dan Manajemen Research in Education and Technology (REGY) Indonesian Journal of Islamic Law (IJIL) Jurnal Edutrained : Jurnal Pendidikan dan Pelatihan Jurnal Pelita PAUD Jurnal Komputer Indonesia (JU-KOMI) Jurnal Manajemen, Akuntansi dan Rumpun Ilmu Ekonomi (MAR-Ekonomi) Jurnal Kesehatan, Rekam Medis dan Farmasi (JUK-Medifa) Jurnal Sains, Ekonomi, Manajemen, Akuntansi dan Hukum Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia SEAN (ABDIMAS SEAN) Marsipature Hutanabe: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat JES-TM Social and Community Service
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Riset Akuakultur

EVALUASI TEPUNG KEDELAI SEBAGAI SUMBER FITOESTROGEN DALAM PAKAN TERHADAP TINGKAT KANIBALISME BENIH IKAN LELE (Clarias sp.) Nazar, Danella Austraningsih Puspa; Sudrajat, Agus Oman; Arfah, Harton; Wahjuningrum, Dinamella; Maulana, Fajar
Jurnal Riset Akuakultur Vol 17, No 3 (2022): (September) 2022
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Jembrana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jra.17.3.2022.145-153

Abstract

Beberapa upaya yang dilakukan untuk menanggulangi adanya kanibalisme pada ikan adalah dengan pemberian hormon sintesis estradiol-17β dan pemberian asam amino triptofan (bahan baku biosintesis serotonin) dalam pakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh pemberian tepung kedelai terhadap tingkat kanibalisme benih ikan lele. Tiga dosis perlakuan penambahan tepung kedelai yaitu: 0 (Kontrol), 50 (TK50), dan 100 g kg-1 pakan (TK100). Terdapat dua perlakuan kontrol yaitu penambahan hormon menggunakan 17α-metiltestosteron 30 mg kg-1 pakan (MT) dan estradiol-17β 50 mg kg-1 pakan (E2). Penelitian ini menggunakan benih ikan lele berukuran 2,90 ± 0,41 cm dengan padat tebar 2000 ekor m-2. Pemeliharaan dilakukan selama 30 hari dengan pemberian pakan dilakukan tiga kali sehari (07.00, 12.00, dan 18.00). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap dengan menggunakan lima perlakuan yang masing masing diulang sebanyak tiga kali. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan TK100 pada pakan dapat meningkatkan tingkat kelangsungan hidup, menekan adanya kanibalisme serta ikan yang berpotensi kanibal (P<0,05). Hasil dari kinerja pertumbuhan menunjukkan bahwa nilai laju bobot mutlak, laju panjang mutlak, laju panjang spesifik, dan koefisien keragaman panjang memiliki hasil yang berbeda nyata antarperlakuan (P<0,05) dan perlakuan laju bobot spesifik tidak berbeda nyata (P>0,05). Penambahan tepung kedelai dalam pakan mampu menekan adanya kanibalisme pada benih ikan lele sebesar 21,21%. Penurunan kanibalisme tersebut sejalan dengan adanya peningkatan kelangsungan hidup pada benih. Suplementasi tepung kedelai dalam pakan dapat menjadi alternatif solusi untuk penurunan tingkat kanibalisme pada pemeliharaan benih ikan lele.Several attempts have been made to reduce cannibalism in fish by supplementing the synthetic hormone estradiol-17β and amino acid tryptophan (raw material for serotonin biosynthesis) in feed. This study aimed to evaluate the effect of soybean meal on the level of cannibalism of catfish fingerlings. Three treatment doses of the supplementation of soybean meal were 0 (Control), 50 (TK50), and 100 g kg-1 feed (TK100). There were two control treatments, with the addition of hormones using 17α-methyltestosterone 30 mg kg-1 feed (MT) and estradiol-17β 50 mg kg-1 feed (E2). This study used catfish fingerlings measuring 2.90 ± 0.41 cm with a stocking density of 2000 m-2. The experiment was conducted for 30 days, thrice daily feeding (07.00, 12.00, and 18.00). The experiment was arranged in a completely randomized design using five treatments with triplicates. The results show that TK100 produced an increased survival rate and suppressed cannibalism level and potentially cannibalistic fish (P<0.05). The growth performance results show that the total weight rate, relative length rate, specific length rate, and length variation coefficient of catfish fingerlings were significantly different among the treatments (P<0.05). However,  the specific weight rate of catfish fish fingerlings was not significantly different among the treatments (P>0.05). The supplementation of soybean meal in feed suppresses cannibalism in the catfish seeds by 21.21%. The decrease in cannibalism was strongly correlated with the increase in the fingerlings’ survival rate. Supplementing soybean meal in feed can be an alternative solution to reduce cannibalism in catfish seed rearing.
KONTRIBUSI BIOFLOK TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN LELE YANG DIBERI PAKAN DENGAN TINGKAT BERBEDA Ekasari, Julie; Handayani, Tri Novi; Fauzi, Ichsan Achmad; Maulana, Fajar; Vinasyiam, Apriana
Jurnal Riset Akuakultur Vol 17, No 2 (2022): (Juni) 2022
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Jembrana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jra.17.2.2022.59-70

Abstract

Biomassa bioflok dalam sistem pemeliharaan ikan dapat dimanfaatkan menjadi pakan alami tambahan bagi ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja pertumbuhan ikan lele Clarias gariepinus yang dipelihara menggunakan teknologi bioflok dengan tingkat pemberian pakan berbeda. Perlakuan terdiri dari tiga tingkat pemberian pakan, yaitu 5% (FR5), 3,75% (FR3,75), dan 2,5% (FR2,5). Benih ikan lele dengan panjang awal 11,92 ± 0,03 cm dan bobot awal 11,31 ± 0,11 g dipelihara dengan padat tebar 25 ekor per akuarium (500 ekor m-3) selama 42 hari. Ulangan biologis tiap perlakuan berupa 3 unit akuarium (volume air 50 L). Ikan diberi pakan 3 kali setiap hari dengan jumlah pakan sesuai perlakuan. Penambahan tepung tapioka dilakukan setiap hari untuk mencapai rasio C/N 10. Hasil penelitian menunjukkan bobot akhir menurun seiring penurunan tingkat pemberian pakan (P<0,05), seperti ditunjukkan pula laju pertumbuhan spesifik. Terdapat indikasi kontribusi bioflok terhadap kinerja pertumbuhan ikan lele berdasarkan nilai efisiensi pemanfaatan pakan dan retensi protein. Akan tetapi, tidak dapat menggantikan peran pakan eksternal. Tingkat pemberian pakan berpengaruh terhadap kinerja pertumbuhan ikan lele pada sistem bioflok.Biofloc biomass could be used as additional natural food for fish in a biofloc-based fish culture system. This study aimed to evaluate the growth performance of African catfish, Clarias gariepinus cultured in a biofloc system fed at different feeding levels. The treatments consisted of three feeding levels; 5% (FR5), 3,75% (FR3,75), and 2,5% (FR2,5). Catfish juveniles with an initial average body length of 11,92 ± 0,03 cm and average body weight of 11,31 ± 0,11 g were reared at a density of 25 fish per aquarium (500 fish m-3) for 42 days. Each treatment had three unit aquaria (50 L water volume) as replicates. Cassava meal was added daily to reach C/N ratio of 10. The results showed that the fish’s final weight and specific growth rate were reduced, corresponding to the feeding rate. There was an indication that biofloc contributes to the fish growth performance based on the feed efficiency and protein retention level. However, biofloc could not replace the role of external feed to support the growth of African catfish.
INDUKSI HORMONAL PADA SEX REVERSAL UDANG GALAH (Macrobrachium rosenbergii) MENGGUNAKAN EKSTRAK SERBUK SARI PINUS (Pinus tabulaeformis) Arfah, Harton; Soelistyowati, Dinar Tri; Sholihin, Hidayatush; Wibowo, Kesit Tisna; Sudrajat, Agus Oman; Carman, Odang; Maulana, Fajar; Alimuddin, Alimuddin
Jurnal Riset Akuakultur Vol 19, No 2 (2024): Juni (2024)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Jembrana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jra.19.2.2024.85-95

Abstract

Udang galah (Macrobrachium rosenbergii) merupakan komoditas perikanan air tawar yang memiliki ciri dimorfisme seksual pada pertumbuhan individu jantan lebih cepat dibanding betina. Pembentukan populasi monoseks jantan potensial dalam budidaya bertujuan untuk meningkatkan keseragaman, memacu pertumbuhan, dan efisiensi produksi. Induksi sex reversal pada pembentukan individu neomale dapat dilakukan secara hormonal menggunakan bahan yang mengandung derivat testosteron, yaitu serbuk sari pinus (Pinus tabulaeformis). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas ekstrak serbuk sari pinus terhadap performa sex reversal pada udang galah. Ekstrak serbuk sari pinus dengan dosis berbeda (0,0 mL L-1; 0,2 mL L-1; 0,4 mL L-1; dan 0,6 mL L-1) diberikan melalui perendaman selama 24 jam pada larva udang galah sebelum berdiferensiasi kelamin (PL15) berukuran panjang 12 ± 0,3 mm dan bobot 0,02 ± 0,001 g dengan kepadatan 60 individu per L, kemudian dipelihara selama 45 hari dalam kontainer (60 x 40 x 30 cm3) dengan tinggi air 20 cm dan kepadatan 1 individu per L. Perlakuan dosis ekstrak serbuk sari pinus dosis 0,2 mL L-1 menghasilkan nisbah kelamin jantan 46,69 ± 5,36%, sedangkan peningkatan dosis 0,4-0,6 mL L-1 dan kontrol tidak efektif mengarahkan kelamin jantan (35-42%) dengan tingkat kelangsungan hidup udang PL60 berkisar 66-82%. Ciri kelamin sekunder udang galah jantan PL60 berukuran 30-32 mm berupa male gonopore (MG) dan appendix masculine (AM), sedangkan betina memiliki appendix interna (AI) pada kaki renang kedua dan rongga di antara kedua kaki jalan kelima. Aplikasi ekstrak serbuk sari pinus pada dosis maksimal 0,2 mL L-1 dapat mengarahkan kelamin jantan udang galah.Giant freshwater prawn (Macrobrachium rosenbergii) is a freshwater fishery commodity with sexual dimorphism in which male individuals grow faster than females. The establishment of a male monosexual population is expected to increase individual uniformity, growth rate, and production efficiency. Induction of sex reversal in the formation of the pseudomale can be done hormonally using materials containing testosterone derivatives, for example, pine pollen (Pinus tabulaeformis). This study aimed to evaluate the effectiveness of pine pollen extract on the sex reversal performance of giant prawns. Pine pollen extract with different doses (0.0 mL L-1; 0.2 mL L-1; 0.4 mL L-1; and 0.6 mL L-1) was given by immersion during 24 hours in prawns before sexual differentiation (PL15) with a length of 12 ± 0.3 mm and a weight of 0.02 ± 0.001 g with a density of 60 individuals per L, then reared for 45 days in a container (60 x 40 x 30 cm3) with a water height of 20 cm and a density of 1 individual per L. Treatment with a dose of pine pollen extract at a dose of 0.2 mL L-1 resulted in a male sex ratio of 46.69 ± 5.36%, while increasing doses of 0.4-0.6 ml L-1 and the control were not effective in the sex reversal (35-42%) with a survival rate of PL60 ranged from 66-82%. The secondary sexual characteristics of PL60 male giant prawns measuring 30-32 mm are male gonopore (MG) and masculine appendix (AM), while female giant prawns have an internal appendix (AI) on the second swimming leg and the cavity between the fifth swimming leg. This study concludes that the application of pine pollen extract at a maximum dose of 0.2 mL L-1 could directly induced sex reversal of female to male of giant prawns.
Co-Authors A. M. Muslihin Abadi, Mitra Ade Sutedi, Ade Aditya, Surya Rama Afosma, Pinto Pratama Agus Oman Sudrajat Ahmad Afif Aisyah, Heti Aldo Eko Syaputra Alfian, Dimas Risma Aly, Moustafa H Amanah, Farah Sofiatul Nur Angga Bayu Budiyanto Anne, Chloe Anugrah, Pinto Apriana Vinasyiam Ardi, Ahmad Riau Ardiansyah, Fikry Saputro Arisman, Anton Ashim Madani, Muhammad Asih, Tri Sri Noor Asyahri Hadi Nasyuha Aulya, Sofa Tsuroya Aulya Ayun, Aisyah Qurrata Bazzury, Tiara Ardilla Budy Satria Cosmas Samuel Daeli Dasril Aldo Denni M Rajagukguk Devano, Sony Devi Indriyani Dinamella Wahjuningrum Dinar Tri Soelistyowati Dwi Sudarno Putra Edidas , Edidas Efendi, Muhammad Raihan Erawati, Rika Fabanyo, Syahrul H Fabanyo, Syahrul H. Fadhilah, Windi Nur Fakhrurradhi Luthfi Febriyanto, Muhammad Agung Firginia, Rissky Firmansyah, Lukman Fitnes, Fitnes Fitrih, Adhana Nur Gopur, Muhammad Halawa, Luk Juni S Hamsar, Ali Hanan, Muhamad Ilham Handayani, Tri Novi Harahap, Devianti Yunita Hardiansyah, La Ode Harton Arfah Hasan, Nabila Nisa Hasanah, Nisaul Hayati , Nova Hayati, Nova Hendra, Yomei Herian, Akmal Muh Hermansyah, M.fikri Ichsan Achmad Fauzi Ilham, Vicky Dixondra Irwandi Irwandi Irzal Effendi Istifarini, Mita Iswandi, Wiky Asri Iyah Faniyah, Iyah Jaelani, Akmal Abdul Kodir Julia Eka Astarini Julie Ekasari Kamil, Zatnika Insan Khair, Oki Iqbal Khairunisa, Khairunisa Khairunnisa Khairunnisa Kristi, I Sildani Lukman Hardia Lumbanbatu, Maristella J. Malik, Luthfi Abdul Manalu, Mamed Rofendi Manikam, Menur Manurung, Kiki Hariani Masdi, Mohammad Rajib Balhaj Mei Lestari, Mei Mendrofa, Anita Mia Setiawati Mufid, Muhammad Fauzan MUHAMMAD THORIQ Mulyani, Lina Mustopa Mustopa Nasution, Dwiana Arianty Nazar, Danella Austraningsih Puspa Nelisa, Nelisa Ni'ma, Eka Savira Novembli, Meta Silfia Nur Ihsan, Irsyad Ahmad Nurlela Nurlela Nursyafti, Yolana O Liza, Ledya Odang Carman Panjaitan, Muhammad Iqbal Permana, Andre Pratama, Guntur Eka Purba, Niki Dwi Nastiti Purnomo, Gigih Attayauban Putra, Angga Tri Adi Putra, Meiyaldi Eka Rahmad Mulia, Jefri Rahman, Zumardi Rahmi, Elvika Rajagukguk, Denni M. Ramelda, Meliyani Rizky Aulia Rizky, Ramanda Rosarina, Risa Sadiah, Rapiah Safitri, Salsha Safrizal Safrizal SAKINAH, PUTRI Salosa, Angga Fatrias Myloudri Sari, Ika Yusnita Sean Marta Efastri, Sean Marta Sholihin, Hidayatush Siddik Karo-Karo Sihombing, Marjones H.H. Sihombing, Marjones Hardy H Sihombing, Monang JT Sihombing, Valencia Helena Andata Sikki, Nurhaeni Sirait, Shelvia Sharon Siregar, Achmad Zulfikar Siregar, Khoirotun Nisa Sitanggang , Alfina Tiurmida Solihin, Khoirul Suarman, M Dani Suroyo Suroyo Suwartika, Wawat Teguh Irawan Thoriq, Muhammad Tunazzila, Nurhikmah Ustafiano, Binta Ustafiano, Bintha Verawati, Ketut Wakhinuddin Wakhinuddin, Wakhinuddin Wendra, Yumai Wibowo, Kesit Tisna WIDANARNI WIDANARNI Wiguna, Ardiansyah Pratama Wildan Nurussalam YANTO Yofhanda Septi Eirlangga Yogi Yunefri, Yogi Yunus, Heri Setiawan Zahrahaq, Efica Zahran, Fernuzuar Faiz Zairin Jr., Muhammad Zubaidah