Background: Nutritional problems remain a crucial public health challenge in Indonesia, including in the working area of Remboken Public Health Center, Minahasa Regency. Parenting practices, particularly feeding behavior and child care, are known to influence the nutritional status of toddlers. Purpose: To analyze the relationship between parenting patterns and the nutritional status of toddlers. Method: A cross-sectional study was conducted involving 91 toddlers selected through simple random sampling. Data were collected using a structured questionnaire to assess feeding and caregiving practices, and anthropometric measurements were performed to determine nutritional status based on z-scores: weight-for-age (W/A), height-for-age (H/A), and weight-for-height (W/H). Data were analyzed using Fisher's Exact Test and Chi-square test. Results: There was a significant relationship between feeding practices and nutritional status based on W/A (p = 0.044) and H/A (p = 0.000), but no significant relationship with W/H (p = 1.000). Similarly, caregiving practices were significantly associated with W/A (p = 0.030) and H/A (p = 0.000), but not with W/H (p = 0.092). Conclusion: The results highlight the importance of improving feeding and caregiving practices to enhance children's nutritional status, particularly in addressing underweight and stunting among toddlers. Suggestion: Parents, especially mothers, need to adopt more responsive feeding and caregiving practices. Meanwhile, public health centers are expected to enhance education and provide support to families at risk of stunting, focusing on nutrition, hygiene, immunization, and psychosocial support. Keywords: Feeding Practices; Parenting Patterns; Toddler Nutritional Status Pendahuluan: Masalah gizi masih menjadi tantangan kesehatan masyarakat yang krusial di Indonesia, termasuk di wilayah kerja Puskesmas Remboken, Kabupaten Minahasa. Praktik pengasuhan, khususnya perilaku pemberian makan dan pengasuhan, diketahui memengaruhi status gizi balita. Tujuan: Untuk menganalisis hubungan antara pola asuh dan status gizi balita. Metode: Studi cross-sectional yang melibatkan 91 balita yang dipilih melalui pengambilan sampel acak sederhana. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner terstruktur untuk menilai praktik pemberian makan dan praktik merawat balita, juga dilakukan pengukuran antropometri untuk menentukan status gizi berdasarkan z-score berat badan menurut usia (BB/U), z-score tinggi badan menurut usia (TB/U), dan z-score berat badan menurut tinggi badan (BB/TB). Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Fisher-exact dan uji Chi-kuadrat. Hasil: Menunjukkan hubungan yang signifikan antara praktik pemberian makan dan status gizi berdasarkan BB/U (p value = 0.044) dan TB/U atau PB/U (p value = 0.000), tetapi tidak ada hubungan yang signifikan dengan BB/TB atau BB/PB (p value = 1.000). Demikian pula, praktik merawat anak secara signifikan berhubungan dengan BB/U (p value = 0,030) dan TB/U atau PB/U (p value = 0.000), tetapi tidak dengan BB/TB atau BB/PB (p value = 0.092). Simpulan: Hasil penelitian ini menegaskan pentingnya peningkatan praktik pemberian makan dan merawat anak untuk meningkatkan status gizi, terutama dalam mengurangi masalah underweight dan stunting pada balita. Saran: Orang tua, terutama ibu, perlu meningkatkan praktik pemberian makan responsif dan perawatan untuk balita, sementara pusat kesehatan masyarakat diharapkan meningkatkan pendidikan dan memberikan dukungan bagi keluarga yang berisiko stunting dengan fokus pada nutrisi, kebersihan, imunisasi, dan dukungan psikososial. Kata Kunci: Pola Asuh; Praktik Pemberian Makan; Status Gizi Balita.