Claim Missing Document
Check
Articles

Faktor yang Berhubungan dengan Stunting pada Balita di Wilayah Pesisir Kota Bitung Yulianty Sanggelorang; Adisti A. Rumayar; Dina Mariana
JPAI: Jurnal Perempuan dan Anak Indonesia Vol. 4 No. 1 (2022): JPAI: Jurnal Perempuan dan Anak Indonesia
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Inadecuate nutrition intake in the early period of life (starting from conception to the age of 24 months), infectious diseases and various other indirect causes can cause malnutrition in children, one of which is stunting. Loss of opportunity to grow at the age of 0-3 years, especially in terms of height will cause height at a later age to be irreversible. This study aims to analyze factors related to stunting in children aged 36-59 months in the coastal area of ​​Bitung City. This type of research is analytic observational, with a cross-sectional study design. The research subjects were children aged 36-59 months who met the inclusion and exclusion criteria, totaling 80 children. The test results showed that low birth weight (POR 6.8, CI 0.393 - 117.579), history of colostrum administration (POR 2.333, CI 0.407 - 13,375), and maternal education (POR 2.743, CI 0.753 - 0.993) were factors associated with stunting in the child. So, in the group of children born with LBW, who were not given colostrum, the mother's education was low, the risk of stunting was higher than in the group of children born with normal birth weight, given colostrum, and the group of children whose mother's education was categorized as high. Keyword: Stunting; Under-Five Child; Children; Coastal; Area ABSTRAK Asupan zat gizi yang tidak terpenuhi pada periode awal kehidupan (mulai dari konsepsi sampai usia 24 bulan) dan penyakit infeksi serta berbagai penyebab tidak langsung lainnya dapat menyebabkan kekurangan gizi pada anak, salah satunya adalah stunting. Kehilangan kesempatan bertumbuh pada usia 0-3 tahun terutama dalam hal tinggi badan akan menyebabkan tinggi badan pada usia selanjutnya tidak dapat dipulihkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan stunting pada anak usia 36-59 bulan di daerah pesisir Kota Bitung. Jenis penelitian adalah observasional analitik, dengan desain cross sectional study. Subjek penelitian yaitu anak usia 36-59 bulan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang berjumlah 80 anak. Hasil uji menunjukan bahwa berat badan lahir rendah (POR 6.8, CI 0.393 - 117.579), riwayat pemberian kolostrum (POR 2.333, CI 0.407 - 13.375), dan pendidikan ibu (POR 2.743, CI 0.753 - 0.993) menjadi faktor yang berhubungan dengan stunting pada anak. Sehingga pada kelompok anak yang lahir BBLR, tidak diberikan kolostrum, pendidikan ibu rendah risiko mengalami stunting lebih tinggi dibandingkan pada kelompok anak yang lahir dengan berat badan lahir normal, diberikan kolostrum, dan kelompok anak yang pendidikan ibunya dikategorikan tinggi. Kata Kunci : Stunting; Balita; Anak; Wilayah; Pesisir
Edukasi Tentang Gizi Seimbang Pada Remaja di Kabupaten Minahasa Marsella Dervina Amisi; Nancy Swanida Hendriette Malonda1; Ester Candrawati Musa; Yulianty Sanggelorang1; Eva Mariane Mantjoro1
JPAI: Jurnal Perempuan dan Anak Indonesia Vol. 4 No. 1 (2022): JPAI: Jurnal Perempuan dan Anak Indonesia
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Adolescence is a period of nutritional vulnerability, at this age, there is a rapid increase in physical growth accompanied by various hormonal changes, lifestyles, and diets causing the nutritional needs of adolescents to increase. If the nutritional needs of adolescents are not met, it will lead to malnutrition which can affect the health and productivity of adolescents. The practice of balanced nutrition is one of the ways that may help achive normal nutritional status. This program targeting student groups at SMK N. 1 Tombulu and SMA N 1 Pineleng, be done through counseling methods on balanced nutrition for adolescents. Through this activity, it’s hoped that there will be an increase in knowledge about the importance of applying balanced nutrition to students during adolescence so that they can achieve and maintain normal nutritional status. This activity was followed by 87 students. The results of the analysis of pre-test and post-test scores showed that there was a significant difference in mean (p<0.001). Based on this result, health counseling needs to be carried out continuously so that it is expected to be able to influence students' attitudes and actions to practice a lifestyle in accordance with balanced nutrition for adolescents. Keywords: Balanced Nutrition; Nutritional Status; Adolescents ABSTRAK Usia remaja merupakan periode rentan gizi, pada usia ini terjadi peningkatan pertumbuhan fisik yang pesat disertai berbagai perubahan hormonal, gaya hidup dan pola makan menyebabkan kebutuhan gizi remaja meningkat. Apabila kebutuhan gizi remaja tidak terpenuhi, maka akan menyebabkan timbulnya malnutrisi yang dapat memengaruhi kesehatan serta produktivitas remaja. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mencapai dan mempertahankan status gizi yang normal yaitu dengan penerapan gizi seimbang. Kegiatan Program Kemitraan Masyarakat dengan sasaran kelompok siswa SMK N 1 Tombulu dan SMA N 1 Pineleng, dilakukan melalui metode penyuluhan tentang gizi seimbang pada remaja. Melalui kegiatan ini diharapkan ada peningkatan pengetahuan tentang pentingnya penerapan gizi seimbang pada siswa di masa remaja, sehingga mampu mencapai dan mempertahankan status gizi normal. Kegiatan ini diikuti oleh 87 siswa. Hasil analisis skor pre test dan post test menunjukkan ada perbedaan rerata yang signifikan dan bermakna secara statistik (p<0.001). Berdasarkan hal ini, maka penyuluhan kesehatan perlu dilakukan secara berkesinambungan sehingga diharapkan mampu memengaruhi sikap dan tindakan siswa untuk mempraktikan gaya hidup sesuai dengan gizi seimbang untuk remaja. Kata Kunci: Gizi Seimbang; Status Gizi; Remaja
Gambaran Kecukupan Mineral Makro pada Tenaga Pendidik dan Kependidikan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Selama Masa Pandemi Covid-19 Astriani Bawoleng; Marsella .D. Amisi; Yulianty Sanggelorang
KESMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Vol. 11 No. 3 (2022): VOLUME 11, NOMOR 4, JULI 2022
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Minerali makro adalahi mineral yangi dibutuhkani tubuh dalami jumlahi lebih dari 100 mg isehari, yangi termasuk mineral makroi antarai lain natrium, klorida, ikalium, kalsium, ifosfor, imagnesium. Salahi satu cara untuki mencegah ipenularan Covid-19 yaitui dengan mengonsumsii gizi yangi seimbang sertai memperbanyaki konsumsii sayur dani buah, karena kandungani vitamin dan minerali di dalami sayur dan buahi dapat memperkuati sistem imuni tubuh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuki mengetahuii gambarani kecukupan mineral makroi pada tenagai pendidik dan kependidikani Fakultas Kesehatani Masyarakat Universitasi Sam Ratulangii selama masai pandemii Covid-19. Penetian inii bersifati deskriptif, yangi dilaksanakani pada bulani Juli 2020 - Novemberi 2021, di Fakultasi Kesehatani Masyarakati Universitasi Sam Ratulangi dengani jumlah sampeli sebanyak 40 iresponden. Alat ukur penelitiani ini menggunakan kuesioner iformulir food record dalam 2x24 jam Analisis data yang dilakukan yaitu analisis univariat. Analisis univariat dilakukan tiap variabel dari hasil penelitian ini untuk menggambarkan karakteristik umum responden dan kecukupan mineral imakro tenagai pendidiki dan ikependidikan Fakultasi Kesehatani Masyarakati Universitasi Sami Ratulangi saat pembatasani sosial pandemii Covid-19. Hasil Penelitiani ini menunjukkani bahwai paling banyak respondeni memilikii asupani natrium ikurang yaitui sebanyaki 82%, kalium  90%, kalsium 87% dan magnesium 55%. Berbeda dengan fosfor paling banyak responden yang memiliki asupan fosfor yang lebih yaitu sebanyak 45,5%.  Kata Kunci : Kecukupan Mineral Makro, Tenaga Pendidik dan Kependidikan, COVID-19 ABSTRACKBawoleng, Astriani. Overview of Macro Mineral Adequacy in Educators and Educational  Personnel ofi thei Facultyi of Public Health, Sam Ratulangi University During the Covid-19 Pandemic Period. Essay. [Public Health of Sam Ratulangi University in 2021.Supervisor : (I) dr. Marsella.D.Amisi, M.Gizi, (II) Yulianty Sanggelorang, SKM, MPHMacro minerals are minerals that the body needs in amounts of more than 100 mg a day, which include macro minerals, including sodium, chloride, potassium, calcium, phosphorus, magnesium. One way to prevent the transmission of Covid-19 is to eat a balanced diet and increase the consumption of vegetables and fruit, because the vitamins and minerals in vegetables and fruit can strengthen the body's immune system. The purpose of this study was to describe the adequacy of macro minerals in educators and education at the Faculty of Public Health, Sam Ratulangi University during the Covid-19 pandemic. This research is descriptive in nature, which was carried out in July 2020 - November 2021, at the Faculty of Public Health, Sam Ratulangi University with a total sample of 40 respondents. The measuring instrument of this research used a food record form questionnaire in 2x24 hours. Data analysis was carried out, namely univariate analysis. Univariate analysis was carried out for each variable from the results of this study to describe the general characteristics of respondents and the adequacy of macro minerals for educators and education staff at the Faculty of Public Health, Sam Ratulangi University during the Covid-19 pandemic social restrictions. The results of this study indicate that the most respondents have a reduced intake of sodium as much as 82%, potassium 90%, calcium 87% and magnesium 55%. In contrast to phosphorus, most of the respondents had more phosphorus intake, which was 45.5%. Keywords: Macro Mineral Adequacy, Educators and Education Personnel, COVID-19
STRES KERJA DAN KEPUASAN KERJA PADA GURU SEKOLAH MENENGAH ATAS Adinda Waloni; Jootje Umboh; Yulianty Sanggelorang
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 6 No. 3 (2022): DESEMBER 2022
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v6i3.7781

Abstract

Kepuasan kerja adalah perasaan emosional yang ditunjukan oleh seseorang terhadap pengalaman pekerjaannya dan bersifat positif atau negatif. Faktor – faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja yaitu faktor fisik, faktor lingkungan, dan faktor psikologis seperti stres. Stres kerja adalah perasaan tertekan yang dirasakan pekerja dalam mengatasi pekerjaannya dan memberikan pengaruh terhadap fisik dan emosional. Guru yang mengalami stres dapat mempengaruhi kepuasan kerja sehingga mengganggu pekerjaannya. Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara stres kerja dengan kepuasan kerja pada guru di Sekolah Menengah Atas kabupaten Kepulauan Talaud. Metode Penelitian yang digunakan adalah survey analitik dengan pendekatan studi potong lintang. Populasi dan sampel penelitian ini adalah guru di Sekolah Menengah Atas Kabupaten Kepulauan Talaud  yang berjumlah 68 orang. Hasil penelitian yang didapatkan dengan menggunakan uji korelasi Spearman menunjukan bahwa terdapat hubungan antara stres kerja dengan kepuasan kerja pada guru di Sekolah Menengah Atas Kabupaten Kepulauan Talaud dengan nilai p value 0,000. Kesimpulan yaitu terdapat hubungan antara stres kerja dengan kepuasan kerja pada guru di Sekolah Menengah Atas Kabupaten Kepulauan Talaud. Saran diharapkan agar kepala sekolah dapat menerapkan manajemen stres pada guru serta memberi timbal balik untuk meningkatkan kepuasan kerja dan bagi guru diharapkan dapat memperhatikan kondisi stresnya dan melakukan manajemen stres untuk mengurangi stres sehingga kepuasan kerja dapat ditingkatkan.
Gambaran Pengetahuan tentang Anemia Gizi Besi pada Remaja Putri di SMP Negeri 1 Polewali Kabupaten Polewali Mandar Diana Christin; Yulianty Sanggelorang; Marsella D Amisi
JPAI: Jurnal Perempuan dan Anak Indonesia Vol. 3 No. 2 (2022): JPAI: Jurnal Perempuan dan Anak Indonesia
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35801/jpai.3.2.2022.39010

Abstract

Anemia gizi besi merupakan salah satu dari beberapa masalah gizi di Indonesia yang mana banyak terjadi pada kelompok remaja putri. Remaja putri rentan terhadap masalah anemia gizi besi karena mengalami menstruasi tiap bulannya sehingga kehilangan cadangan zat besi dalam tubuhnya, selain itu perilaku diet yang tidak seimbang yang marak dilakukan oleh remaja putri juga dapat menyebabkan kecukupan zat besi pada remaja putri tidak tercukupi dengan baik (Kemenkes RI, 2018). Data Riskesdas 2018  didapati prevalensi kejadian anemia pada penduduk Indonesia usia 5-14 tahun sebesar 26.8%, dan pada perempuan sebesar 27.2% (Kemenkes RI, 2019). Pengetahuan remaja putri yang rendah akan anemia gizi besi menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya anemia gizi besi pada remaja, yang mana pengetahuan berpengaruh terhadap kesadaran seseorang dalam berperilaku  Penelitian ini dilakukan pada Juni – Oktober 2021 dengan tujuan mengetahui gambaran pengetahuan anemia gizi besi pada remaja putri di SMP Negeri 1 Polewali. Populasi dalam penelitian sebanyak 338 remaja putri di SMP Negeri 1 Polewali dengan sampel sebanyak 187 orang. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat yang mana didapati bahwa pada pertanyaan mengenai definisi anemia gizi besi hampir semua responden telah tahu yaitu dengan persentase sebesar 90.9%, pertanyaan mengenai tanda dan gejala sebesar 88.2% responden telah tahu, begitupula pada pertanyaan mengenai penyebab dan dampak anemia gizi sebagian besar responden telah tahu dimana masing-masing sebesar 87.2% dan 74.9%. Pada kelompok pertanyaan mengenai pencegahan anemia gizi besi, sebagian besar responden telah tahu, namun pada pertanyaan pencegahan mengenai pengelompokan sumber zat besi dari bahan hewani dan nabati sebanyak 51.9% responden tidak tahu.Kata Kunci : Pengetahuan, Anemia Gizi Besi, Remaja Putri
Hubungan antara Pengetahuan Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif pada bayi usia 6-12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Tinoor Kecamatan Tomohon Utara Astried Carolina Mathindas; Yulianty Sanggelorang; Ester Musa
JPAI: Jurnal Perempuan dan Anak Indonesia Vol. 3 No. 2 (2022): JPAI: Jurnal Perempuan dan Anak Indonesia
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35801/jpai.3.2.2022.39054

Abstract

Nutritional status is a sign of achieving the fulfillment of children's nutrition. One of the efforts to further develop children's nutrition is to give breast milk (ASI). The percentage of exclusive breastfeeding in Indonesia is still low, not reaching the national target of 80%. Knowledge is one element that can affect breastfeeding. The purpose of this study was to determine the relationship between mother's knowledge and exclusive breastfeeding for infants aged 6-12 months in the working area of Tinoor Health Center, North Tomohon Subdistrict, using an analytical design research method using a cross sectional methodology. The population in this study were all mothers who had babies 6-12 months old in the working area of the Tinoor Health Center, North Tomohon District in August-September 2021, totaling 74 people. The sample uses total sampling. The research instrument used a questionnaire in the form of a google form. Characteristics of respondents, most of them graduated from high school, namely 65 people (87.8%), and work as IRT were 64 people (86.5%), most of the respondents had moderate knowledge, 56 people (75.7%). Respondents who gave exclusive breastfeeding amounted to 53 people (71.6%). The results showed that there was no significant relationship between mother's knowledge and exclusive breastfeeding (p = 0.374). In addition to knowledge, exclusive breastfeeding can be influenced by several variables, including: occupation, age, habits, and health services. Therefore, information from television, articles and radio can provide knowledge to mothers, but not always be able to change the habits and behavior of mothers.
Karakterisktik Kekerasan dalam Rumah Tangga terhadap Perempuan Ditinjau dari UU No. 23 Tahun 2004 Herlyanti Yuliana Anggraeny Bawole; Grace Yurico Bawole; Yulianty Sanggelorang; Dingse Pandiangan Pandiangan
JPAI: Jurnal Perempuan dan Anak Indonesia Vol. 4 No. 2 (2023): JPAI: Jurnal Perempuan dan Anak Indonesia
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to analyze and describe domestic violence against women in the perspective of criminal law. The research method used is normative legal research by studying laws, concepts and various approaches in conducting research. The legal materials used are laws and regulations, books, glossaries, encyclopedias. The results of the study show that the characteristics of domestic violence against women in terms of Law No. 23 of 2004 that violence that occurs in the household environment is limited and closed, even women as victims of violence are generally under the influence of perpetrators such as there is a fear of refusing what is his will. Law Number 23 of 2004 concerning the Elimination of Domestic Violence as a legal instrument that prevents and protects victims of domestic violence against women. Empowering women in various aspects must remain a priority. There must be concrete efforts to help victims of violence gain access to equal rights and norms, social and religious beliefs, as well as the applicable legal system. Women as victims of domestic violence often experience violence in the personal sphere, both in relation to being a wife or as another family member. Violence in the family sphere is violence that is considered as something that normally happens, even as part of education carried out by husbands on wives, internal problems that other people should not interfere with, even perpetrators or victims very often cover up the real incident from other people for different reasons. ABSTAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendiskripsikan kekerasan dalam rumah tangga terhadap perempuan dalam prespektif hukum pidana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum normatif dengan mengkaji undang-undang, konsep serta berbagai pendekatan dalam pelaksanaan penelitian. Bahan hukum yang digunakan adalah peraturan perundanga- undangan,buku- buku, glorosium, ensiklopedia. Hasil penelitian menunjukan bahwa karakteristik kekerasan dalam rumah tangga terhadap perempuan ditinjau dari UU No.23 Tahun 2004 bahwa kekerasan yang terjadi dalam lingkungan rumah tangga tempatnya terbatas dan tertutup, bahkan perempuan sebagai korban kekerasan pada umumnya berada di bawah pengaruh pelaku seperti ada rasa takut bila menolak apa yang menjadi kehendaknya. Undang- undang Nomor 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga sebagai instrument hukum yang mencegah dan melindungi korban kekerasan dalam rumah tangga terhadap perempuan.
Gambaran Asupan Energi dan Zat Gizi Makro pada Pemuda dan Remaja Desa Pineleng pada Masa Pandemi Covid-19 Tahun 2020 Maya Lumenta; Maureen Punuh; Yulianty Sanggelorang
JURNAL BIOS LOGOS Vol. 14 No. 1 (2024): JURNAL BIOS LOGOS
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jbl.v14i1.50762

Abstract

Gizi memiliki peran yang signifikan dalam mencapai kesehatan optimal seseorang. Untuk dapat melakukan aktivitas dengan maksimal tanpa merasakan kelelahan, penting untuk memastikan asupan gizi yang mencukupi dan seimbang. Ketidakcukupan gizi yang seimbang dapat menghambat metabolisme dan menyebabkan masalah gizi. Penelitian ini bertujuan untk memahami gambaran asupan energi dan zat gizi makro pada pemuda dan remaja di Desa Pineleng selama masa pandemi Covid-19. Penelitian ini mengadopsi metode penelitian deskriptif menggunakan desain cross-sectional, dilaksanakan dari November 2020 hingga Januari 2021. Penelitian ini melibatkan 73 responden yang di pilih dgn menggunakan teknik total sampling berdasarkan kriteria sampel tertentu. Instrumen yg digunakan dalam penelitian adalah formulir food record, dan analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis statistik univariat untuk menggambarkan karakteristik masing-masing variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 80,8% dari responden memiliki asupan energi yang kurang, 83,6% memiliki asupan karbohidrat yang kurang, 73,3% memiliki asupan lemak yg kurang, dan 56,2% memiliki asupan protein yg kurang. Kesimpulannya adalah bahwa asupan energi dan zat gizi makro pada pemuda dan remaja di Desa Pineleng berada dalam kategori yang kurang, yang dipengaruhi oleh kurangnya asupan energi dan zat gizi selama masa pandemi Covid-19.
Edukasi Pemantauan Pertumbuhan Anak Balita pada Kader Posyandu di Puskesmas Wenang Kota Manado : (Education on Monitoring the Growth of Children Under Five at Posyandu Cadres at Puskesmas Wenang Kota Manado) Nancy Malonda; Sulaemana Engkeng; Yulianty Sanggelorang
JPAI: Jurnal Perempuan dan Anak Indonesia Vol. 5 No. 2 (2024): JPAI: Jurnal Perempuan dan Anak Indonesia
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35801/jpai.5.2.2023.51846

Abstract

Monitoring children's growth is important to find out their nutritional status. This is useful for improving nutritional status if a child is found with poor nutritional status. One way to monitor the growth of babies and toddlers is by holding Posyandu. Active community participation is needed to support the achievement of the goals of Posyandu activities. Cadres are important people in Posyandu activities. Cadres who are active, agile, and knowledgeable can help in improving the nutritional status of infants and toddlers. The Wenang Community Health Center in the city of Manado has 28 Posyandu with an active cadre of around 63 people. In the last few years since the COVID-19 pandemic, cadres have not received socialization or assistance with anthropometric measurements and determining the nutritional status of toddlers. This activity aims to increase the knowledge and skills of Posyandu cadres regarding anthropometric measurements and assessing the nutritional status of toddlers. The type of method implemented is direct delivery in the form of counseling and training activities. The tools and materials used to support this activity are Child Growth Monitoring Charts, exposure materials, anthropometric measuring instruments, as well as pre-test and post-test questionnaires. Direct observations during the simulation were carried out to determine whether there was an increase in knowledge and skills in monitoring the growth of toddlers in Posyandu cadres. There is an increase in the knowledge and skills of Posyandu cadres for anthropometric measurements and assessing the nutritional status of toddlers in monitoring toddler growth. Success in monitoring the growth of children under five requires the Government's role and support for Posyandu through the Community Health Center and the Posyandu Operational Working Group (Pokjanal), to facilitate the implementation of various public health activities at Posyandu. Cadre Refreshing activities regarding monitoring the growth of toddlers are carried out routinely every year, facilitated by the Community Health Center. ABSTRAK Pemantauan pertumbuhan anak adalah hal penting untuk mengetahui bagaimana status gizinya. Hal ini berguna untuk memperbaiki status gizi apabila ditemukan anak dengan keadaan gizi yang tidak baik. Salah satu cara pemantauan pertumbuhan bayi dan balita adalah dengan diadakannya posyandu. Partisipasi aktif masyarakat diperlukan untuk menunjang tercapainya tujuan pada kegiatan posyandu. Kader merupakan orang penting dalam kegiatan posyandu. Kader yang aktif, cekatan, dan berpengetahuan luas dapat membantu keberhasilan dalam meningkatkan status gizi bayi dan balita. Puskesmas Wenang di kota Manado, memiliki 28 posyandu dengan jumlah kader aktif sekitar 63 orang. Dalam beberapa tahun terakhir sejak pandemi COVID-19 para kader belum mendapatkan sosialisasi maupun pendampingan pengukuran antropometri dan penentuan status gizi balita. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader posyandu mengenai pengukuran antropometri dan penilaian status gizi balita.Jenis metode yang dilaksanakan adalah penyampaian secara langsung berupa kegiatan penyuluhan dan pelatihan. Alat dan bahan yang digunakan dalam menunjang kegiatan ini adalah Grafik Pemantauan Pertumbuhan pada Anak, bahan paparan, alat ukur antropometri, serta kuesioner pre test dan post test. Pengamatan langsung saat simulasi dilakukan untuk mengetahui adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam pemantauan pertumbuhan balita pada kader posyandu. Ada peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader posyandu untuk pengukuran antropometri dan penilaian status gizi balita dalam pemantauan pertumbuhan balita.Keberhasilan dalam pemantauan pertumbuhan Balita, diperlukan peran dan dukungan Pemerintah kepada Posyandu melalui Puskesmas dan Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) Posyandu, untuk memfasilitasi pelaksanaan berbagai kegiatan kesehatan masyarakat di Posyandu. Kegiatan Refreshing Kader tentang pemantauan pertumbuhan Balita dilakukan rutin setiap tahun, dengan difasilitasi oleh Puskesmas.
Meningkatkan Pengetahuan Ibu mengenai Gizi Seimbang untuk Balita: Pengalaman Pengabdian Masyarakat di Kabupaten Minahasa Utara: Increased Maternal Knowledge on Balanced Nutrition for Toddlers: A Community Service Experience in North Minahasa Regency Yulianty Sanggelorang; Kaisar Rompas; Lafita Gobel; Valenia Kereh; Marcella Manoppo; Christa Bidara; Jelsy Anggela; Avelina da Gomez; Regina Manangkot; Sefanya Katanga
Vivabio: Jurnal Pengabdian Multidisiplin Vol. 5 No. 2 (2023): VIVABIO:Jurnal Pengabdian Multidisiplin
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/vivabio.v5i2.53691

Abstract

The nutritional issues in Indonesia remain a significant concern, particularly in the context of child nutrition, which can serve as an obstruction to their physical and cognitive development. Nutritional problems are attributed to various factors, with maternal knowledge of nutrition being one of the diverse determinants. The objective of this community service activity is to enhance maternal knowledge to proactively address nutritional challenges in toddlers, drawing upon the principles of a balanced nutritional guideline. The implementation method of this activity is through health counselling held at the Wineru Village Head’s Office in North Minahasa Regency on July 28, 2023. This health counselling session is specifically targeted at mothers with toddlers, as, in general, this demographic represents a key group for childcare in Indonesia. The assessment of maternal knowledge concludes with the distribution of supplementary feeding in the form of biscuits and milk to all attending participants. Data analysis using a paired t-test indicates a significant difference in the average scores before and after the counselling session (p-value <0.05). Therefore, it can be concluded that this counseling activity has been successful in effectively enhancing knowledge, and it is hoped that this increased awareness will be applied by participants in their daily practices.   ABSTRAK Permasalahan gizi di Indonesia masih menjadi isu yang signifikan. Masalah gizi pada anak dapat menjadi faktor yang menghambat perkembangan fisik dan kognitif mereka. Masalah gizi disebabkan oleh berbagai faktor yang beragam, salah satunya pengetahuan ibu tentang gizi. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, ibu guna mencegah masalah gizi pada balita, dengan merujuk pada sepuluh pedoman gizi seimbang. Metode pelaksanaan kegiatan ini yaitu penyuluhan yang diadakan di Kantor Hukum Tua Desa Wineru Kabupaten Minahasa Utara pada tanggal 28 Juli 2023. Sesi penyuluhan ini ditujukan khusus kepada ibu-ibu yang memiliki baita kerena secara umum di Indonesia, kelompok ini merupakan kelompok kunci untuk perawatan anak. Kegiatan diakhiri dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berupa biskuit dan susu kepada seluruh peserta yang hadir. Analisis data menggunakan uji-t berpasangan menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada rata-rata kelompok sebelum dan setelah penyuluhan (p-value <0.05). oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa kegiatan penyuluhan ini berhasil dengan baik dalam meningkatkan pengetahuan, dan diharapkan bahwa peningkatan pengetahuan ini dapat diterapkan oleh peserta dalam praktik sehari-hari.
Co-Authors abram, rani angraini Adam, Hilman Ade Individ Makal Adha, Tri Y. Adinda Waloni Adisti A. Rumayar Adisti A. Rumayar Amisi, Marsella D. Amisi, Marsella Dervina Ampow, Miracle Eukharistia Angelina Stevany Regina Masengi Anggela, Jelsy Arbie, Astrid Razkia Asep Rahman Asep Rahman Astriani Bawoleng Astried Carolina Mathindas Avelina da Gomez B H. R. Kairupan Basri, Muh. Hasan Boseren, Agustinus Christa Bidara Corputty, Stevanny da Gomez, Avelina Maria Rosari Dajoh, Thessalonika Zeffanya Daniel Febrian Sengkey Daslety, Vindhy Diana Christin Dina Mariana Dingse Pandiangan Dingse Pandiangan Pandiangan Edward Nangoy, Edward Ester Candrawati Musa Ester Musa Eva Mariane Mantjoro1 F Ari Anggraini Sebayang Fatimawali . Florianus Hans Matheus Mawo Gerungan, Anastasia Emmy Grace Yurico Bawole Herlyanti Yuliana Anggraeny Bawole Hullah, Muhammad Rosyad Jelsy Anggela Jimmy Posangi Jootje Umboh Kairupan, Tara S. Kaisar Rompas Kalangi, Billy Johns Kapantow, Marlin Grace Kapantow, Nova Hellen Katanga, Sefanya Kawatu, Paul A T Kawatu, Paul A.T Kawengian, Shirley ES. Kewo, Dhea Virjinia Lafita Gobel Larobu, Eunike Sherenia Lenette, Novranka Leviane Jacklin Lotulung Liando, Lestari E. Liu, Resi Moren Makanoneng, Gwyneth Gwendellyn Malonda, Nancy S H Malonda, Nancy S. H Malonda, Nancy S.H Malonda, Nancy Swanida Malonda, Nancy Swanida Henriette Mamahit, Juliet Merry Eva Mambo, Christi Diana Manampiring, Aaltje E Manangkot, Regina Hanna Mandagi, Chreisye K. F. Mandanusa, Mita Prasetia Marcella Manoppo Marsela Dervina Amisi Marsella .D. Amisi Marsella D Amisi Marsella D. Amisi Marsella Dervina Amisi Marsella Dervina Amisi Marthen Theogives Lasut, Marthen Theogives Matali, Linda Agnes Maulydia, Nur B. Maureen I. Punuh, Maureen I. Maureen Punuh Mawitjere, Mikha C.L Maya Lumenta Maya, Anugrah Mercy Taroreh Mita Videa Cantika Maengkom Molenaar, Emmanuela Ranita Musa, Ester Candrawati Nancy Malonda Nancy S. H. Malonda Nancy S.H. Malonda, Nancy S.H. Nancy Swanida Hendriette Malonda1 Nancy Swanida Henriette Malonda Nova Hellen Kapantow Novita, Vidya Nurdjannah J. Niode Oktavia, Anggriani Ondang , Tesalonika Pasongka, Dian Pratiwi Payuk, Aprilyana Tandi Pertiwi, Junita Maja Pondagitan, Alpinia Shinta Punuh, Maureen Irinne Rambing, Rosalina Rolany Rawung, Rivaldo J.H. Regar, Sweetie Avril Regina Manangkot Ribka F. Wowor Rori, Aprillia Claudia Rorintulus, Shergina Junika Rotty, Linda WA. Rumayar, Adisti Rumayar, Adisti A Rumayar, Adisti Aldegonda Sandala, Thania C. Sefanya Katanga Selvi Selvi Sulaemana Engkeng Sulaemana Engkeng, Sulaemana Tamalumu, Aprilia Tambuwun, Brevina Ostofin Tamehi, Vera Grisela Timpal, Bill Farel Trina E. Tallei, Trina E. Tukuboya, Vinasula T. Valenia Kereh Warouw, Finny Wongkar, Christy Geiby Woodford Baren Solaiman Joseph Wowiling, Majesty Wungouw, Herlina IS.