Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

The Pancasila and Citizenship Education Model as a Constitutional Education in Elementary/Islamic Elementary Schools Mulyani, Heny; Sapriya, Sapriya; Hubi, Zindan Baynal; Insani, Nisrina Nurul; Nurgiansah, T Heru
Al-Aulad: Journal of Islamic Primary Education Vol 7, No 1 (2024): Al-Aulad: Journal of Islamic Primary Education
Publisher : Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/al-aulad.v7i1.32437

Abstract

The purpose of this research is to investigate the role of Pancasila and Civic Education (PPKn) in enhancing constitutional awareness among students at the elementary school/madrasah ibtidaiyah level, and to elucidate effective teaching methods to achieve this goal. The research methodology employed is literature review method, analyzing various relevant literature pertaining to the research topic. The important findings of this research are that cooperative learning models such as Numbered Heads Together and Think Pair Share can be used to improve students' understanding and learning outcomes in Civics. In addition, interactive learning models such as Role Playing, Broken Triangle, Square and Heart, and digital citizenship can also increase constitutional awareness among students. Teachers play a significant role in implementing Civics and cultivating constitutional awareness in each student, with the purpose of making Civics implementation in elementary schools/madrasah ibtidaiyah an effort to shape individuals in Indonesia who possess strong personalities and a sense of responsibility towards their country. By using effective learning methods, Civics can be an important instrument in building constitutional awareness and student character.
Implementasi program Kampus Mengajar dalam pembentukan karakter tanggung jawab mahasiswa Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia Andriani, Dewi; Abdulkarim, Aim; Insani , Nisrina Nurul
Jurnal Ilmiah Mimbar Demokrasi Vol. 23 No. 1 (2023): Jurnal Ilmiah Mimbar Demokrasi Volume 23 No. 1 Oktober 2023
Publisher : Program Studi PPKn FIS UNJ & Asosiasi Profesi PPKn Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/jimd.v23i1.37963

Abstract

ABSTRAK Saat ini masih banyak permasalahan di Indonesia yang berkaitan dengan krisis karakter seperti tingginya tingkat korupsi di Indonesia, pelanggaran hukum, krisis identitas bangsa, dan menurunnya moralitas. Hal tersebut terjadi salah satunya akibat rendahnya nilai-nilai tanggung jawab. Saat ini sistem pembelajaran di perguruan tinggi hanya berorientasi pada hard-skill, sedangkan yang berorientasi pada karakter belum banyak diterapkan. Maka dari itu Nadiem Anwar Makarim selaku MENDIKBUD RI telah membuat terobosan baru yakni program kampus mengajar. Mahasiswa yang mengikuti program ini diarahkan menjadi seseorang yang taat aturan dan memiliki komitmen terhadap tugas-tugas yang mereka emban selama pelaksanaan berlangsung. Pendekatan deskriptif dilaksanakan terhadap Mahasiswa FPIPS UPI sebagai salah satu fakultas yang mahasiswanya banyak berpartisipasi melaksanakan kampus mengajar. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa kampus mengajar memberikan dampak kepada mahasiswa khususnya dalam pembentukan karakter tanggung jawab diantaranya : (1) kemampuan menyelesaikan tugas sesuai instruksi, (2) mengatur waktu dengan baik, (3) mampu membina kedisiplinan atau ketertiban, (4) mampu berkomunikasi dengan baik, (5) mampu bekerja sama dengan baik, (6) mampu menerima konsekuensi dari pilihan yang diambil saat melakukan kesalahan, (7) mampu menghindari kecurangan. Adapun hambatan dalam pelaksanaan program ini diantaranya : (1)  keadaan atau karakter mahasiswa yang berbeda-beda, (2) program studi yang belum sepenuhnya memahami kebijakan yang ada dalam program kampus mengajar. (3) kurangnya partisipasi dari beberapa pihak sekolah dan masyarakat, (4) kurangnya mendapat apresiasi dari pihak perguruan tinggi. Namun beberapa pihak mampu menyelesaikan hambatan tersebut dengan berbagai upaya dan dukungan yang ada. Kata kunci : kampus mengajar, karakter mahasiswa, sikap tanggung jawab
PERSEPSI MAHASISWA MENGENAI KEWARGANEGARAAN DIGITAL DALAM PEMBELAJARAN ONLINE Insani, Nisrina Nurul; Hamidah, Siti
Prosiding Temu Ilmiah Nasional Guru Vol. 15 No. 1 (2023): TING XV 2023
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The rapid changes brought about by the disruption of digital technology have permeated the lives of citizens worldwide, bringing significant consequences that can have both positive and negative impacts. The negative effects become more pronounced when citizens are unable to keep up with these changes. Therefore, it is crucial for the state to prepare its citizens to face the challenges of digital technology disruption through digital citizenship education. This research aims to understand students' perceptions regarding the relationship between digital citizenship and online learning. The research method employed is a qualitative case study. Data is collected through interviews, surveys, document analysis, and observations to explore students' perceptions of how the principles of digital citizenship can be integrated into the design of online learning activities. Data analysis employs a thematic analysis approach to identify patterns and common themes. The research findings indicate that students' perceptions of digital citizenship principles, including responsible and ethical online behavior, can be successfully integrated into the design of online learning, with the potential to enhance student engagement and learning outcomes. This research provides valuable insights into how digital citizenship education can be enhanced in the context of online learning.
Persepsi Mahasiswa Tentang Pertukaran Mahasiswa program Global Citizenship Exchange Fitriasari, Susan; Insani, Nisrina Nurul; Fauziah, Syifa; Liah, Asyifa Nurul
El-Mujtama: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 2 (2024): El-Mujtama: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Intitut Agama Islam Nasional Laa Roiba Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47467/elmujtama.v4i2.5660

Abstract

Higher education must immediately adapt because the Industrial Revolution 4.0 is changing social life and the order of society. Higher education plays an important role in developing students who are ready to face this shift. The Pancasila and Citizenship Education study program at FPIPS UPI plays a significant role through the innovative Global Citizenship Exchange Program. Through international exchange, this program aims to enhance students' abilities as global citizens. This case study uses qualitative methodology to collect data through interviews, questionnaires and documentation. The results show students' high interest and interest in this program, and the results show that global citizenship skills increase. Initiatives like these are critical to preparing students for future changes and ensuring that they contribute positively to an increasingly connected global society.
Citizenship Education for 21st Century Competencies Nurgiansah, T Heru; Komalasari, Kokom; Insani, Nisrina Nurul; Adham, M Januar Ibnu; Suriaman, Suriaman
JED (Jurnal Etika Demokrasi) Vol 9, No 3 (2024): JED (Jurnal Etika Demokrasi)
Publisher : Universitas of Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jed.v9i3.13548

Abstract

Tantangan globalisasi dan perkembangan teknologi menjadi permasalahan yang kompleks bagi generasi saat ini. Di abad 21, Pendidikan Kewarganegaraan perlu dikembangkan tidak hanya sebagai alat untuk menjadikan warga negara yang baik, tetapi juga membekali warga negara dengan berbagai macam kompetisi atau keterampilan yang akan diterapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Metode Penelitian yang digunakan dalam artikel ini adalah literatur review. Hasil pembahasan menunjukan bahwa di Abad 21 ini, Pendidikan Kewarganegaraan perlu membekali warga negara dengan berbagai kompetisi atau keterampilan, diantaranya keterampilan hidup, keterampilan belajar, dan keterampilan menggunakan teknologi informasi.
URGENSI WAWASAN KEBANGSAAN PADA GENERASI Z DI TENGAH DERASNYA ARUS GLOBALISASI Intan Purnama; Restifani Aulia; Destra Karlinda; Maryan Wilman; Rama Wijaya A. Rozak; Nisrina Nurul Insani
Civilia: Jurnal Kajian Hukum dan Pendidikan Kewarganegaraan Vol. 2 No. 2 (2023): Civilia: Jurnal Kajian Hukum dan Pendidikan Kewarganegaraan
Publisher : Civilia: Jurnal Kajian Hukum dan Pendidikan Kewarganegaraan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.572349/civilia.v3i1.336

Abstract

Globalisasi telah membawa perubahan yang signifikan dalam pola pikir, perilaku, dan identitas sosial masyarakat, terutama pada generasi muda yang sangat dipengaruhi oleh teknologi dan media sosial. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi dampak globalisasi terhdap wawasan kebngsaan pada generasi z dan menganlisis bagaimana mengatasi tantangan dan memperthankan wawasan kebangsaan. Penelitian ini mengkaji mengenai urgensi wawasan kebangsaan generasi Z. Seperti yang kita ketahui pada zaman sekarang atau abad ke-21 arus Globalisasi semakin pesat, banyaknya budaya asing yang masuk ke Indonesia akan memicu lunturnya wawasan kebangsaan. Globalisasi memiliki dampak yang signifikan terhadap masyrakat terutama pada generasi z. Generasi z cenderung lebih terbuka terhadap budaya asing yang masuk ke Indonesia dan sering kali generasi ini dengan mudah terpapar pada nilai-nilai dan pemahaman baru dari dunia luar. terlihat dari mereka yang kurang menghargai budaya, pola, dan cara hidup bangsa mereka sendiri. Terdapat berbagai macam cara yang dapat meningkatkan wawasan kebangsaan, baik yang dapat dilakukan oleh tenaga pendidik, maupun oleh peserta didik.Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh tenaga pendidik adalah dengan cara mengajarkan wawasan kebangsaan ini melalui lembaga-lembaga formal (sekolah).Wawasan kebangsaan ini bias diajarkan melalui Pendidikan karakter karena melihat besarnya pengaruh globalisasi terhadap keberlangsungan hidup manusia terutama generasi z. generasi z yang diannggap mempunyai karakter yang ingin kebebasan, menyukai hal hal instan dan mementingkan personalisasi memudahkan mereka masuk kedalam pengaruh negatif dari globalisasi.
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE GALLERY WALK TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (STUDI KUASI EKSPERIMEN DI SMA NEGERI 3 SUBANG) Widianti Utami Martadinata; Nisrina Nurul Insani
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD STKIP Subang Vol. 10 No. 3 (2024): Volume 10 No. 03 September 2024 In Press
Publisher : STKIP Subang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36989/didaktik.v10i3.2767

Abstract

Masih banyaknya pembelajaran pendidikan kewarganegaraan yang berpusat pada guru, menyebabkan peserta didik yang cenderung pasif dan hanya mendengarkan penjelasan guru dan tanpa ikut terlibat aktif didalamnya, pembelajaran seperti ini mengakibatkan peserta didik kurang memiliki kemampuan berpikir kritis. Model Gallery walk ini peserta didik diberikan fasilitas untuk berpikir kritis saat proses menuliskan pendapat dan mengemukakan pendapatnya di kelas. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model quasi eksperimental Pretest Postest Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X, dengan dua kelas dijadikan sampel penelitian yakni kelas X IPA 1 sebagai kelas eksperimen yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Gallery walk dan X IPS 1 sebagai kelas kontrol yang menerapkan model pembelajaran konvensional. Data diperoleh dengan menggunakan instrumen soal tes kemampuan berpikir kritis dan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis peserta didk pada kelas eksperimen dan kelas kontol. Maka dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Gallery walk berpengaruh positif terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik.
Studi Eksplorasi Karakter Tanggung Jawab Terhadap Pembelajaran pada Siswa SMA Negeri di Kota Bandung Damayanti, Syfa Kaila; Budimansyah, Dasim; Insani, Nisrina Nurul
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 12, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v12i2.17249

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penurunan gejala moral yang menjadi masalah utama pada penanaman karakter tanggung jawab pada siswa.  Badan Pusat Statistik menyebutkan bahwa ada kenaikan angka pada jumlah kasus kenakalan remaja di Indonesia sebanyak 10,7% di tahun 2013-2015. KPAI juga merilis pernyataan mengenai kasus tawuran pelajar di Indonesia pada tahun 2018 mencapai angka 114 kasus atau 32,35%. Hasil penelitian lain juga menyebutkan Indonesia menjadi negara dengan tingkat perundungan paling tinggi di Asia dengan data 84% anak-anak Indonesia pernah mengalami perundungan.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat karakter tanggungjawab terhadap pembelajaran pada siswa SMA Negeri di Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode jenis eksploratif, dengan Teknik pengumpulan data memakai angket dan Teknik analisis data memakai tabulasi silang atau crosstabulation dengan hasil akhir berupa deskriptif persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat presentase pelaksanaan karakter tanggung jawab terhadap pembelajaran pada siswa di SMAN Negeri di Kota Bandung berada pada tingkat yang kurang baik. This research is motivated by the decline in moral symptoms which is the main problem in instilling the character of responsibility in students.  The Central Bureau of Statistics stated that there was an increase in the number of cases of juvenile delinquency in Indonesia by 10.7% in 2013-2015. KPAI also released a statement regarding cases of student brawls in Indonesia in 2018 reaching 114 cases or 32.35%. The results of another study also stated that Indonesia became a country with the highest level of bullying in Asia with data on 84% of Indonesian children having experienced bullying. The purpose of this study is to determine the level of character responsibility for learning in public high school students in Bandung City. This study uses a quantitative approach with an exploratory type method, with data collection techniques using questionnaires and data analysis techniques using cross tabulation with the final result in the form of descriptive percentages. The results showed that the percentage level of the implementation of the character of responsibility for learning in students at State Senior High Schools in Bandung City was at a poor level. 
Analisis Perkembangan dan Dinamika Pendidikan Karakter dan Budaya Bangsa Indonesia: Sebuah Upaya Pencapaian Tujuan Pendidikan Suriaman, Suriaman; Sundawa, Dadang; Nurgiansah, T Heru; Insani, Nisrina Nurul
Jurnal Pendidikan Karakter Vol. 15 No. 2 (2024)
Publisher : Directorate of Research and Community Service, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpka.v15i2.73497

Abstract

Sejarah pendidikan karakter dan budaya bangsa di Indonesia bermula sejak masa sebelum kemerdekaan bangsa Indonesia. Pendidikan karakter dimulai dari sistem pendidikan tradisional dengan menitikberatkan kepada nilai-nilai kehidupan, etika, dan moralitas baik di pendididikan formal maupun di pendidikan nonformal. Selain itu, pengaruh agama juga memegang peranan utama dalam membentuk karakter dan budaya bangsa. Pasca kemerdekaan, pendidikan karakter dan budaya bangsa mendapatkan perhatian serius melalui integrasi dalam pembelajaran dipersekolahan. Pencapaian dan perkembangan pendidikan karakter dan budaya bangsa mengalami dinamika dikarenakan beberapa faktor seperti perubahan nilai sosial, pengaruh media massa. Keterbatasab sumber daya, kurangnya kesadaran urgensi pendidikan karakter, dan juga perbedaan agama dan budaya sebagai bangsa yang multikulturalisme. Artikel ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode literature review dari sumber ilmiah. Hasil analisis review menghasilkan perkembangan teori pendidikan karakter dan budaya bangsa telah menjadi perhatian utama dalam upaya membangun generasi muda yang memiliki nilai-nilai moral, etika, dan kecintaan terhadap budaya bangsa. Beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk menanamkan dan mengembangkan pendidikan karakter di pendidikan formal seperti meningkatkan pelatihan guru, mengembangkan kurikulum yang terintegrasi dengan nilai-nilai karakter bangsa, mendorong partisipasi orang tua, menjalin kerjasama dengan komunitas keagamaan, sosial, maupun kelompok seni, menyediakan sumber daya pendidikan yang memadai.
Komparasi Strategi Politik Peningkatan Kualitas Guru di Nigeria dan Indonesia Nisrina Nurul Insani; Tubagus Saputra; Widianti Utami Martadinata; Imam Solehudin
J-CEKI : Jurnal Cendekia Ilmiah Vol. 4 No. 3: April 2025
Publisher : CV. ULIL ALBAB CORP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jceki.v4i3.7923

Abstract

Nigeria dan Indonesia memiliki visi yang sama untuk menjadi negara besar dan maju di masa depan. Namun, perjuangan menuju visi tersebut memerlukan strategi yang tepat, terutama dalam sektor pendidikan, di mana guru memegang peranan kunci sebagai motor penggerak kemajuan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi politik yang diterapkan dalam meningkatkan kualitas guru di kedua negara. Dengan menggunakan metode studi kepustakaan, penelitian ini menemukan bahwa strategi peningkatan kualitas guru di Nigeria dilakukan melalui program pelatihan, training, dan sertifikasi profesional sebagai bentuk pengakuan terhadap kompetensi guru. Sementara itu, di Indonesia, upaya peningkatan kualitas guru difokuskan pada pelaksanaan Pendidikan Profesi Guru (PPG), yang dirancang untuk memastikan guru memiliki kompetensi profesional yang sesuai dengan standar nasional. Temuan ini menunjukkan bahwa meskipun kedua negara memiliki pendekatan yang berbeda, keduanya sama-sama berupaya untuk menciptakan tenaga pendidik yang berkualitas guna mendukung pembangunan nasional.