Claim Missing Document
Check
Articles

Pemendekan waktu siklus estrus pada luwak Jawa (Paradoxurus hermaphroditus) terdeteksi melalui metode ulas vagina Nelda Fliza Zora; Mokhamad Fakhrul Ulum; Damiana Rita Ekastuti; Ronald Tarigan; Pudji Achmadi; Isdoni Bustaman; Koekoeh Santoso; Hera Maheshwari; Agik Suprayogi; Wasmen Manalu; Aryani Satyaningtijas
ARSHI Veterinary Letters Vol. 7 No. 2 (2023): ARSHI Veterinary Letters - Mei 2023
Publisher : School of Veterinary Medicine and Biomedical Sciences, Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/avl.7.2.35-36

Abstract

Luwak Jawa (Paradoxurus hermaphroditus) merupakan salah satu hewan liar yang dapat dimanfaatkan sebagai penyeleksi biji kopi untuk menghasilkan kopi berkualitas dan bernilai ekonomis tinggi. Pemeliharaan yang tidak sesuai dapat memengaruhi kondisi fisiologis dan reproduksi luwak sehingga penting untuk diketahui sebagai dasar manajemen pemeliharaan dan kesehatan untuk optimalisasi produksi, pencegahan penyakit, dan konservasi luwak. Pemantauan ini bertujuan untuk mengetahui panjang waktu total siklus estrus dan waktu dari setiap fase estrus yaitu fase proestrus, estrus, metestrus dan diestrus. Luwak Jawa dari diperoleh dari pasar hewan sebanyak 2 ekor berjenis kelamin betina dengan bobot badan sekitar 4 kg diambil data ulas vagina selama 21 hari pada pagi dan sore hari. Sel epitel vagina diperiksa di bawah mikroskop dan dianalisa secara kuantitatif. Hasil pengamatan menunjukkan pemendekan siklus estrus dengan panjang total siklus estrus yaitu 121,5±7,5 jam (5 hari). Durasi waktu proestrus 12,0±0,0 jam, estrus 22,5±3,0 jam, metestrus 25,5±3,0 jam dan diestrus 61,5±3,0 jam.
Kadar kolesterol dan glukosa darah luwak Jawa (Paradoxurus hermaphroditus) yang didomestikasi Ira Agustina Dewi Gandasari; Damiana Rita Ekastuti; Ronald Tarigan; Pudji Achmadi; Isdoni Bustaman; Koekoeh Santoso; Hera Maheshwari; Agik Suprayogi; Wasmen Manalu; Aryani Satyaningtijas
ARSHI Veterinary Letters Vol. 7 No. 1 (2023): ARSHI Veterinary Letters - Februari 2023
Publisher : School of Veterinary Medicine and Biomedical Sciences, Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/avl.7.1.19-20

Abstract

Status kesehatan luwak yang pemanfaatannya cukup tinggi sebagai penghasil kopi belum banyak dipelajari secara lengkap. Informasi mengenai status fisiologis luwak Jawa (Paradoxurus hermaphroditus) yang telah didomestikasi masih terbatas dan sangat diperlukan untuk menilai aspek kesejahteran hewan di penangkaran. Studi ini melaporkan kadar kimia darah dan kolesterol luwak Jawa yang sudah didomestikasi. Luwak dalam penelitian ini diberi pakan berupa pisang, kepala ayam dan juga dog food. Pemeriksaan kimia darah berupa kadar glukosa dan kolesterol darah dilakukan terhadap 6 ekor luwak yang diberi pakan pisang, kepala ayam dan juga dog food. Hasil menunjukkan bahwa luwak Jawa jantan memiliki kadar glukosa sebesar 68,00±22,55 mg/dL dan luwak Jawa betina yaitu sebesar 73,78±12,60 mg/dL. Kadar kolesterol darah pada luwak Jawa jantan yaitu sebesar 145,78±22,29 mg/dL dan luwak Jawa betina yaitu sebesar 142,00±12,44 mg/dL.
Morpho-Physiology of Mulberry (Morus sp.) Plant on Salinity Stress Tolerance Yasinta Ratna Esti Wulandari; Yohana Caecilia Sulistyaningsih; Agik Suprayogi; Min Rahminiwati; Triadiati Triadiati
HAYATI Journal of Biosciences Vol. 30 No. 4 (2023): July 2023
Publisher : Bogor Agricultural University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4308/hjb.30.4.682-691

Abstract

The accession of mulberry (Morus sp.) with salinity tolerance unavailable in Indonesia is needed to overcome the problem of marginal land, especially in the saline areas of the country. Therefore, this research aims to determine the accession of salinity tolerance of mulberry from 6 origins in Indonesia based on growth and physiological parameters. The method used was a factorial randomized block design with the first treatment of stem cutting-derived mulberry accession being M1, M2, M3, M4, M5, M6, and M7, while the second was the concentration of NaCl at 0 mM, 40 mM, 60 mM, and 80 mM. The results showed that M2 accession from Bogor was categorized as tolerance to high salt stress, and M1 was classified as sensitive accession. Increasing salt concentration causes a decrease in growth parameters. It also decreased physiological parameters such as leaf and media relative water content while increasing dissolved sugars. Genotypic scores indicate salinity tolerance and the potential number of leaves, while Na+ content and leaf necrosis percentage showed sodium toxicity in the leaf. Therefore, genotypic score, Na+/K+ ratio, and leaf necrosis percentage are the best parameters to select and identify mulberry accession with high salt stress tolerance.
Studi Kasus: Jumlah Sel Somatik dan Komposisi Susu dari Sapi Perah Positif Mastitis Subklinis Milik PT. Great Giant Livestock Jannatun Delvia; Arifin B. Nugraha; Agik Suprayogi; Herwin Pisestyani
JURNAL KAJIAN VETERINER Vol 11 No 1 (2023): Jurnal Kajian Veteriner
Publisher : FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/jkv.v11i1.8266

Abstract

An increase in the number of somatic cells to more than 400.000 cells/mL and the presence of pathogenic bacteria in the milk during normal lactation are two characteristics of subclinical mastitis. The purpose of this study was to compare subclinical mastitis-positive cows with healthy cows in terms of somatic cells count and milk composition, as well as the relationship between these two variables. Acquire from PT. Great Giant Livestock, a total of 29 fresh milk samples from 9 dairy cows tested positive for subclinical mastitis. The Breed method was used to determine the somatic cell count. Lactoscan was used to count the milk composition including fat, protein, lactose, solid non-fat, total solids, and density. The correlation between the somatic cell count and milk quality was tested using the Rank Spearman and the differences in milk quality between healthy cows and subclinical mastitis-positive cows were analyzed using Mann Whitney U. According to the data, subclinical mastitis-positive cows had more somatic cells than healthy cows. Furthermore, subclinical mastitis-affected cows provide milk of lower quality. Dairy cows with subclinical mastitis and healthy cows had significantly different milk composition (p< 0,05). The correlation between the number of somatic cells and milk composition was highly significant (p< 0,05). Subclinical mastitis-positive cows have a higher number of somatic cell and lower milk composition compared to healthy cows. The somatic cells count has a relationship with the composition of milk.
Gambaran Histologis Tubulus Seminiferus Kambing Kacang Jantan Lokal Pascapemberian Suplemen Daun Katuk Teuku Reza Ferasyi; Hamdani Budiman; Muslim Akmal; Juli Melia; Razali R; Andi Novita; Rina Aulia Barus; Agik Suprayogi
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 8, No 1 (2014): March
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v8i1.1261

Abstract

Penelitian ini mengetahui pengaruh pemberian tepung atau ekstrak alkohol daun katuk terhadap perubahan histologis testis kambing kacang lokal jantan. Dalam penelitian ini digunakan 15 ekor kambing dengan umur sekitar 1,5 tahun. Semua hewan penelitian terlebih dahulu diaklimatisasi selama 2 minggu terhadap lingkungan penelitian. Hewan-hewan tersebut dibagi menjadi 3 kelompok yang masing-masing terdiri atas 5 ekor kambing. Kelompok P0 (kontrol) telah hanya diberikan air distilasi. Pada kelompok P1, diberikan perlakuan berupa suplementasi tepung daun katuk dan untuk kelompok P2 diberikan ekstrak alkohol daun katuk. Semua perlakuan diberikan secara oral sebanyak dua kali per hari (pada pagi dan sore hari) selama 35 hari berturut-turut. Setiap kambing percobaan diberikan pakan yang terdiri atas daun-daunan dan rumput, serta disediakan akses untuk memperoleh air minum secara ad libitum. Pada akhir waktu penelitian, seluruh hewan dikastrasi dan bagian tubulus seminiferus dari testis diambil dan diproses lebih lanjut untuk evaluasi secara histologis. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat indikasi peningkatan produksi spermatid dan spermatosit pada Kelompok P1 dan P2. Dengan demikian disimpulkan bahwa pemberian suplemen daun katuk dapat meningkatkan produksi spermatid dan spermatosit kambing kacang lokal jantan.
Nilai Nutrisi dan Rendemen Ekstrak Metanol Pelet Katuk Depolarisasi sebagai Parameter Standar Mutu Produksi Agik Suprayogi; Fadjar Satrija; Muladno Muladno; Ronald Tarigan; Afton Atabany; Novriyandi Hanif; Welly Sugiono; Yuliantoni Yuliantoni
Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 28 No. 4 (2023): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18343/jipi.28.4.607

Abstract

Standardization of the quality of the depolarized katuk pellet production process as a feed additive is very important to maintain product quality. The production process requires dry katuk leaves (DKK) as raw materials which are then processed into depolarized katuk leaves (DKD), and continues in the pelleting process to become depolarized katuk pellets (PKD). Quality standard can be done by measuring the parameters of nutritional value and also the yield of methanol extract. Nutritional values were obtained from the results of proximate analysis, namely the percentage of dry matter, ash content, crude protein, crude fiber, crude fat, beta-N, calcium, phosphorus, and gross energy (Cal/g). Mean while, the yield of methanol extract was obtained by maceration using methanol solvent. This study aims to evaluate the nutritional value and yield of crude methanol extract of katuk leaves (DKK, DKD, PKD) which can be used as a quality assurance standard for the depolarized katuk pellet production process. In general, the nutritional value of DKD and PKD had the same value as that of DKK, except for calcium which was quite high (P<0.05) in DKD and PKD, and the percentage of crude fiber was lower (P<0.05) in PKD compared to DKK and DKD. The percentage of crude fat in pellets (PKD) was higher (P<0.05) when compared to DKK and DKD. The yield of methanol extract was very high (P<0.05) in DKK, compared to DKD and PKD. The nutritional parameters and the yield of the katuk leaf extract can be used as quality assurance standards for the depolarized katuk pellet production process. Keywords: depolarization, katuk, methanol, nutrition, pellet
Studi of In Vivo Antidiabetic Activity of Namnam Leaves (Cynometra cauliflora) Extract in Sprague Dawley Rat La Ode Sumarlin; Agik Suprayogi; Min Rahminiwati; Aryani Satyaningtijas; Hajar Hajar; Meyliana Wulandari
al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan Vol 10, No 1 (2023): al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ak.v10i1.23406

Abstract

Various treatments for Type 2 Diabetes Mellitus (T2DM) aim to alleviate hyperglycemia. Although natural products have been extensively utilized, their mechanism of action and efficacy as antidiabetic agents, particularly for T2DM, has not been extensively assessed in vivo. In this research, the leaves of the Namnam (Cynometra cauliflora) were extracted and tested for their activity as an antidiabetic agent. Sprague Dawley rats aged 3.5-4 months, weighing 200-250 g, were used as the experimental model, with a total of 30 individuals. The rats were induced with a high-fat diet and 30% sucrose until their blood glucose concentration reached ≥ 120 mg/dL. Subsequently, the rats were divided into four groups (groups 1, 2, 3, and 4). Over 21 days, changes in blood glucose, triacylglycerol, glycogen, and blood plasma insulin levels were assessed. The results demonstrated that the methanol extract of Namnam leaves (NLME) effectively reduced blood glucose levels by 23-34%, decreased plasma triglyceride levels by 13-30%, and increased liver glycogen levels by 68-96% compared to the control group (Diabetes). Among all the parameters assessed, NLME exhibited similar performance to metformin, a commonly prescribed diabetes medication (p<0.05). Furthermore, the study revealed that NLME exerted antidiabetic effects, particularly for T2DM, by promoting liver glycogen formation, enhancing insulin secretion control, facilitating glucose absorption by muscles, and restricting fat metabolism in the blood
Koinfeksi Fasciola dan Paramphistomum pada Kerbau Lumpur (Bubalus bubalis) di Kabupaten Sumba Timur Saukhan, Ghiandra Naufal Syazily; Satrija, Fadjar; Murtini, Sri; Suprayogi, Agik; Siswandi, Riki; Soehartono, R. Harry
Acta VETERINARIA Indonesiana Vol. 11 No. 1 (2023): Maret 2023
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/avi.11.1.17-25

Abstract

Kerbau lumpur (Bubalus bubalis) merupakan ternak yang memegang peranan dalam kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat Kabupaten Sumba Timur. Salah satu penyakit yang hingga kini masih menjadi masalah kesehatan pada ternak, termasuk kerbau, adalah infeksi Trematoda. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi jenis cacing Trematoda yang menginfeksi serta mengukur prevalensi dan intensitas infeksinya. Metode filtrasi bertingkat digunakan untuk mendeteksi keberadaan Trematoda pada penelitian ini. Hasil pemeriksaan 105 sampel tinja kerbau asal Kabupaten Sumba Timur menunjukkan sebanyak 17/105 (16,19%) kerbau mengalami Trematodosis yang disebabkan oleh infeksi tunggal Fasciola gigantica (0,95%; rataan telur tiap gram tinja [TTGT] 1,00) dan Paramphistomum sp. (14,29%; rataan TTGT 2,26), serta infeksi campuran (koinfeksi) kedua Trematoda tersebut (0,95%; rataan TTGT 2,45). Prevalensi infeksi Trematoda kerbau betina (17,33%) ditemukan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kerbau jantan (13,33%). Umur dan jenis kelamin diketahui tidak berasosiasi nyata (p > 0,05) dengan kejadian dalam penelitian ini. Intensitas infeksi Trematoda pada penelitian ini dikategorikan ringan, dengan rataan geometrik 2,18 TTGT. Temuan ini menunjukkan bahwa kerbau lumpur di Kabupaten Sumba Timur terinfeksi oleh cacing Trematoda, sehingga diperlukan upaya pengendalian untuk mencegah kerugian akibat infeksi tersebut.
Analysis of Estrous Status in Beef Cows Through Ferning Tests, Vaginal Swabs, and Vulvar Morphology Appearance Tampubolon, Andre Rymma; Suprayogi, Agik; Ulum, Mokhamad Fakhrul
Jurnal Ilmu Dan Teknologi Peternakan Indonesia (JITPI) Indonesian Journal of Animal Science and Technology) Vol 10 No 1 (2024): Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Indonesia (JITPI) Indonesian Journal of Ani
Publisher : Faculty of Animal Husbandry, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jitpi.v10i1.198

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status birahi induk sapi potong melalui uji ferning, evaluasi profil sel epitel vagina, dan tampilan fisik vulva pada sapi potong. Penelitian ini menggunakan 11 ekor sapi potong yang dibagi dalam dua kelompok yaitu kelompok pertama 3 ekor untuk uji prosedur standar dan kelompok kedua 8 ekor untuk penilaian lapangan. Parameter yang digunakan dalam uji ferning adalah munculnya kristal mirip pakis dari air liur; metode usap vagina memberikan perbedaan sel yang ada dalam satu siklus estrus, dan tampilan fisik pada vulva berupa pembengkakan, kemerahan, dan lendir pada area vulva. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa sapi potong yang berahi menunjukkan bentuk kristal berupa pola seperti pakis pada uji ferning, pembengkakan dan kemerahan pada vulva, serta sel superfisial mendominasi pada profil sitologi vagina. Metode yang digunakan bersifat saling melengkapi dalam menilai status berahi pada sapi.
Traumatic toenail wound in a Thai elephant (Elephas maximus indicus) : Toenail wound in elephant Lynette Ong Huey; Agik Suprayogi; Aryani Sismin Satyaningtijas; Damiana Rita Ekastuti; Hera Maheshwari; Isdoni Bustaman; Koekoeh Santoso; Pudji Achmadi; Wasmen Manalu; Sattabongkoch Maneewong; Ronald Tarigan
ARSHI Veterinary Letters Vol. 8 No. 1 (2024): ARSHI Veterinary Letters - February 2024
Publisher : School of Veterinary Medicine and Biomedical Sciences, Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/avl.8.1.3-4

Abstract

Elephant is Thailand’s national animal which represents three aspects: loyalty, longevity, and strength. Thai elephants are often used for deforestation and tourist activities, such as elephants, riding, and showering. This case report highlights a traumatic wound in the left foreleg nail of a showering Thai elephant. Nail wounds undergo infection and tissue necrosis. A bone fragment suspected to be part of the distal phalanges was found and confirmed by X-ray examination. However, a surgical approach is not recommended because of the high risk of sedation in elephants. Routine wound cleaning with antiseptics and topical antibiotics was performed on the traumatic wounds. The bone fragment was removed after necrosis of the surrounding tissues. The prognosis for this case was considered good based on the location and wound condition.
Co-Authors , Triadiati - Hernawati . Prastowo . Priyanto . Yudi A.S. Satyaningtijas Achmad Tjahja Afton Atabany Ahmad Tjahja Nugraha, Ahmad Tjahja Amrozi Andi Novita Aprilyana, Lia Ardiansyah Nurdin Ardilasunu Wicaksono Arifin B. Nugraha Arni Fitri Aryani Satyaningtijas Asep Yayan Ruhyana Asep Yayan Ruhyana Aswani, Tuti Damiana Rita Ekastuti Dede Sukandar Deni Noviana DEWI APRI ASTUTI Dewi Ratih Agungpriyono Dewi, Farida Ratna Edi Santosa Elsi Ramadhani Fachruddin Fachruddin Fadjar Satrija Ganjar Alaydrussani Gunanti . Hadri Latif Hajar Hajar Hamdani Budiman HERA MAHESHWARI Hernawati Hernawati Herwin Pisestyani Hidayaturrahmah Hidayaturrahmah Huda Salahuddin Darusman Huda Shalahudin Darusman I Gusti Agung Ayu Suartini I Gusti Ngurah Kade Mahardika I wayan Teguh Wibawan Ika Amalia, Ika Indah Wijayanti Indrawati Sendow Iqbal Ngabdusani Ira Agustina Dewi Gandasari Irfan Nurhidayat Isdoni Bustaman Jannatun Delvia Juang Gema Kartika Juli Melia Katrin Roosita Khairul Ihsan koekoeh santoso Koekoeh Santoso Koekoeh Santoso Kudang Boro Seminar Kukuh Santoso L. M. Saniwu La Ode Sumarlin La Ode Sumarlin Linda Tjhin Lynette Ong Huey Megawati Iskandar Meyliana Wulandari Mokhamad Fakhrul Ulum, Mokhamad Muhammad Ardiansyah Nurdin Muladno - Muslim Akmal Nastiti Kusumorini NASTITI KUSUMORINI Nelda Fliza Zora Ni Luh Putu Agustini Nofriyandi Hanif Novriyandi Hanif Pudji Achmadi Putri, Maritrana Rahmat Hidayat Rahminiwati, Min Razali R Ridi Arif Ridzki M.F. Binol Rika Sudranto Riki Siswandi Rina Aulia Barus Ritonga, Arya Widura Rivangga Yuda Hendika Ronald Tarigan Ronald Tarigan Ronald Tarigan Sattabongkoch Maneewong Saukhan, Ghiandra Naufal Syazily Sri Darwati sri murtini . Sri Supraptini Mansjoer Sri Wahyuni Sulistyaningsih, Yohana Caecilia Sumiaty Aiba Sumitro - Suryahadi (Suryahadi) Syaprianti Evi Dame Arita Tampubolon, Andre Rymma Tarigan, Ronald Teuku Reza Ferasyi Tuti Aswani Umi Cahyaningsih Wasmen Manalu Welly Sugiono Welly Sugiono Yasinta Ratna Esti Wulandari Yohana Caecilia Sulistyaningsih Yuliantoni Queen Yuliantoni Yuliantoni Yuliantony Queen Zulvia Maika Letis