Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS PERILAKU DAN STRATEGI PENGELOLAAN RISIKO PETANI CABAI MERAH PADA LAHAN KERING DATARAN TINGGI DI JAWA TENGAH Daryanto, Arief; Daryanto, Heny K; Kuntjoro, .; Saptana, .
Indonesian Journal of Socio Economics Desember, jurnal sosio ekonomika
Publisher : Lampung University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Farmers’ behavior is various in dealing with risks and their coping strategy. This paper aims to analyze farmers’ behavior in dealing with risks and management strategy of red pepper farm management in upland areas of Central Java. The study was conducted on February to March, 2009, on the red pepper producing centers at Selo sub district, Boyolali district and Karangreja sub district, Purbalingga district. Farmers adopted red pepper in their cropping patterns as a high economic value commodity and high-risk crop was classified as an ex ante risk management strategy. On the other hand, an interactive risk management was carried out through over using of fertilizers, pesticides, and labor. If the farms failed which caused by lower households’ incomes and farm sustainability, the farmers tended to use off-farm incomes to draw savings, to sell some assets, and to borrow as the ex post risk strategy management. The implications of the study are: (i) cropping patterns should include red pepper due to its significant contribution to their incomes; (ii) hybrid red pepper should be tolerant to various environment conditions and pests’ attack; (iii) farm practice should be locally specific for upland areas; and (iv) lessening farms’ risks through crop diversification agribusiness insurance.   Farmers’ collaboration through farmers’ groups, contact farming, and revitalization of Agribusiness sub Terminals can be implemented to reduce red pepper marketing risks.
DINAMIKA KONSUMSI PRODUK PERIKANAN DI INDONESIA Virgantari, Fitria; Daryanto, Arief; Harianto, -; Kuntjoro, Sri Utami
-
Publisher : Fakultas Matematika dan ilmu pengetahuan Alam. Universitas Pakuan.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.581 KB)

Abstract

Tulisan ini bertujuan menganalisis pola konsumsi/pengeluaran dan kontribusi produk perikanan terhadap pemenuhan protein masyarakat Indonesia. Data yang digunakan adalah data Susenas yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik.  Analisis dilakukan secara deskriptif dengan tabulasi dan grafik. Hasil analisis menunjukkan bahwa secara umum masyarakat perdesaan dengan keterbatasan anggaran lebih memberikan prioritas alokasi anggaran untuk produk perikanan, sedangkan masyarakat perkotaan memberikan prioritas untuk produk peternakan. Tingkat konsumsi ikan meningkat dengan semakin meningkatnya pendapatan. Jenis ikan yang semakin banyak dikonsumsi adalah tongkol/tuna/cakalang, kembung, bandeng, mujair, mas, lele, dan udang. Kontribusi ikan pada volume konsumsi bahan pangan hewani pada kurun waktu 2002-2007 rata-rata sebesar 57.96% setiap tahun. Secara agregat,  konsumsi protein ikan penduduk Indonesia sebesar 7.94 gram/kapita/hari, sedangkan dari produk peternakan hanya 5.69 gram/kapita/hari dengan rincian 2.64 dari daging dan 3.05 dari telur dan susu dan sebagian besar konsumsi protein ikan tersebut diperoleh dari ikan segar  dibanding ikan olahan/awetan, yaitu mencapai sekitar 81-92% dari total konsumsi ikan; sedangkan konsumsi ikan olahan hanya berkisar antara 8-22%. Secara keseluruhan konsumsi ikan olahan mengalami peningkatan, baik di desa maupun di kota.  Preferensi ikan segar di perkotaan masih lebih tinggi dibandingkan dengan di perdesaan, sedangkan ikan olahan di perdesaan  lebih tinggi daripada di perkotaan. Di perkotaan, dari tahun ke tahun konsumsi ikan segar mengalami penurunan, sedangkan konsumsi ikan olahan mengalami peningkatan. Sedangkan di perdesaan, konsumsi ikan segar maupun ikan olahan mengalami peningkatan cukup besar pada tahun 2008.  Konsumsi ikan segar tertinggi terdapat di wilayah Maluku, Sulawesi, dan Kepri serta NAD. Diantara ikan segar tersebut, di wilayah perkotaan maupun perdesaan, jenis ikan yang paling banyak dikonsumsi adalah tongkol/tuna/cakalang, kembung, bandeng, dan mujair  Kata kunci : pangsa pengeluaran ikan, tingkat konsumsi ikan, peranan ikan dalam konsumsi protein 
Sustainable Development Strategy for Improving the Competitiveness of Oil Palm Industry Rina Oktaviani, Bambang Aria Wisena, Arief Daryanto, Bustanul Arifin,
INTERNATIONAL RESEARCH JOURNAL OF BUSINESS STUDIES Vol 7, No 1 (2014): April-July 2014
Publisher : Universitas Prasetiya Mulya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.618 KB)

Abstract

The Impact of Mobile Internet Adoption by Cocoa Farmers: A Case Study in Southern East Java, Indonesia Nabhani, Irfan; Daryanto, Arief; Machfud, Machfud; Rifin, Amzul
INTERNATIONAL RESEARCH JOURNAL OF BUSINESS STUDIES Vol 8, No 2 (2015): August-November 2015
Publisher : Universitas Prasetiya Mulya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (109.217 KB)

Abstract

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN KEBIJAKAN REFORMASI PERPAJAKAN (Studi Kasus pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Khusus) Sumardjito, Herry; Daryanto, Arief; Hubeis, Musa; Eriyatno, Eriyatno
Jurnal Kajian Ekonomi dan Keuangan Vol 16, No 1 (2012)
Publisher : Badan kebijakan Fiskal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31685/kek.v16i1.22

Abstract

Penelitian ini menganalisis efektivitas pelaksanaan kebijakan reformasi perpajakan terhadap kinerja pegawai pajak dan dampaknya terhadap penerimaan pajak, dengan mengambil kasus pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jakarta Khusus. Reformasi perpajakan telah dilakukan sejak tahun 2002, sebagai amanat UU Nomor 25 Tahun 2002. Kinerja DJP belum optimal, sehingga diperlukan upaya meningkatkan penerimaan dari sektor perpajakan dan peningkatan tax ratio.' Tujuan penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi dan mengkaji hal-hal yang sudah dilakukan terkait dengan reformasi perpajakan dan sejauhmana penerapannya, (2) mengkaji efektivitas penerapan reformasi perpajakan terhadap peningkatan kinerja pegawai dan dampaknya terhadap penerimaan pajak, dan (3) memberikan rekomendasi agar reformasi perpajakan dapat diterapkan secara optimal. Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan korelasional, serta sebab akibat dengan menggunakan analisis deskriptif dan ekonometrika (model regresi logistik). Menggunakan data primer dan sekunder. Dalam penelitian ini mengkaji beberapa faktor penting yang diprediksi berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Kinerja pegawai yang dicerminkan oleh peubah terikat Indikator Kinerja (IK) secara keseluruhan. Secara umum pelaksanaan kebijakan reformasi perpajakan belum meningkatkan kinerja pegawai DJP dan penerimaan pajak secara signifikan, sehingga pelaksanaan kebijakan reformasi perpajakan masih perlu ditingkatkan.
Strategi Peningkatan Daya Saing BULOG Melalui Pendekatan Balanced Scorecard Suswono, Suswono; Daryanto, Arief; Sawit, M. Husein; Arifin, Bustanul
JURNAL PANGAN Vol 19, No 2 (2010): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1015.318 KB) | DOI: 10.33964/jp.v19i2.123

Abstract

Tujuan makalah ini adalah untuk (i) merancang sasaran strategik, key performance indicator (KPI), inisiatif strategik yang ditinjau melalui empat perspektif yaitu keuangan, pelanggan, proses internal bisnis dan pertumbuhan dan pembelajaran pada BULOG sebagai lembaga yang menjalankan fungsi PSO dan non PSO (komersial), dan (ii) membuat peta strategi berdasarkan pendekatan balanced scorecard (BSC). Penelitian ini menunjukkan dari empat perspektif BSC di BULOG untuk fungsi non PSO, sasaran strategiknya terdiri dari: (i) perspektif keuangan sebanyak 10 sasaran strategik, diantaranya meningkatkan penjualan dan menurunnya persentase biaya operasional; (ii) perspektif pelanggan sebanyak 4 sasaran strategik, diantaranya mampu memberikan produk dan layanan yang bercitra positif dan juga kompetitif kepada pelanggan, serta mampu memberikan jaminan ketepatan waktu pengiriman barang kepada pelanggan; (iii) perspektif bisnis internal sebanyak 10 sasaran strategik, diantaranya kemampuan menguasai industri hulu dan mampu memberikan jaminan mutu barang yang dikirim kepada pelanggan; dan (iv) perspektif pertumbuhan dan pembelajaran sebanyak 14 sasaran strategik, diantaranya mengembangkan penciptaan nilai (value creation) bagi organisasi dan kemampuan memetakan kebutuhan sumber daya organisasi untuk bisnis 5 tahun yang akan datang. Perspektif BSC di BULOG untuk fungsi bisnis PSO, sasaran strategik-nya terdiri dari: (i) perspektif keuangan sebanyak 7 sasaran strategik, di antaranya meningkatkan kemampuan untuk menentukan harga jual yang ideal dan mempertahankan delta; (ii) perspektif pelanggan sebanyak 3 sasaran strategik, diantaranya rumah tangga sasaran memperoleh beras dengan jumlah mutu, harga, waktu, dan tempat yang tepat serta petani memperoleh jaminan pasar dengan harga yang wajar; (iii) perspektif bisnis internal dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran, fungsi bisnis PSO dan fungsi bisnis non PSO memiliki jumlah sasaran strategik yang sama karena kedua fungsi ini masih dijalankan dalam satu organisasi dan belum ada pemisahan sumber daya.The purpose of this study is to (i) formulate strategic objectives, Key Performance Indicators (KPIs), strategic initiatives which are reviewed through four perspectives: finance, customer, internal business process and growth & learning in BULOG as an institution that runs the function of PSO and non-PSO (commercial), and (ii) create BULOG’s strategic map as institution that runs the function of PSO and non-PSO (commercial) based on the Balanced Scorecard approach. The research method used is descriptive research techniques with a Balanced Scorecard approach. The study shows that from the four perspectives of BULOG BSC for non-PSO function, its strategic objectives consist of: (i) Financial perspective as much as 10 strategic objectives, including increasing sales and decreasing the percentage of operating costs; (ii) Customer perspective as much as 4 strategic objectives, among others, able to provide products and services that has a positive image and also competitive to the customer, and is able to guarantee timely delivery to customers; (iii) internal business perspective as much as 10 strategic objectives, including the ability to master the upstream industry and is able to provide quality assurance of the delivered goods to customers; and (iv) Growth and learning perspective as much as 14 strategic objectives, including developing value creation for the organization and the ability to map organization resource needs for business five years to come. From the four BULOG BSC perspectives for PSO business functions, its strategic objectives consist of: (i) Financial perspective as much as seven strategic objectives, including increasing the ability to determine the ideal price and maintenance delta; (ii) Customer perspective as much as three strategic objectives, including target households obtaining rice within the appropriate quality, price, time and place as well as farmers guaranteed a fair market price; (iii) internal business perspective and growth and learning perspective, PSO business functions and non-PSO business functions has the same number of strategic targets, because both functions are executed within one organization and there is no separation of resources.
STRATEGI PENGEMBANGAN PT XYZ DALAM AGRIBISNIS TEH HIJAU Darmawan, Harris; Daryanto, Arief; Sukardi, Sukardi
Jurnal Manajemen Vol 19, No 1 (2015): February 2015
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jm.v19i1.107

Abstract

Pertumbuhan permintaan teh di Indonesia terus meningkat, sedangkan produksi nasional tidak mencukupi. Oleh karena itu, impor terus meningkat sejak Asean Free Trade Agreement (AFTA) diberlakukan dengan 0% tarif impor. Murahnya teh impor menyebabkan produsen dalam negeri harus meningkatkan daya saing mereka, termasuk PT. XYZ sebagai salah satu produsen teh hijau terbesar di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengevaluasi faktor lingkungan internal dan eksternal yang berpengaruh terhadap pengembangan rantai nilai PT XYZ; (2) merumuskan alternatif strategi yang dapat meningkatkan efisiensi produksi serta efektifitas rantai nilai PT XYZ; (3) menentukan prioritas strategi yang dapat diimplementasikan oleh PT XYZ untuk pengembangan rantai nilai teh. Metode penelitian yang digunakan adalah menggunakan observasi, wawancara dan kuesioner untuk menganalisis rantai nilai perusahaan, analisis industry internal dan eksternal, analisis SWOT, analisis AHP-SWOT untuk prioritas strategi dan implikasi manajerial. Hasil penelitian menunjukkan prioritas strategi adalah sebagai berikut: (1) peningkatan kapasitas produksi teh hijau; (2) pengembangan kerjasama perusahaan; (3) pengembangan produksi; (4) pengembangan produk dan pemasaran; (5) peningkatan standar operasional; (6) peningkatan publikasi usaha.The growth of tea demand in Indonesia increased, while the national production was not sufficient. Therefore, import is increasing since Asean Free Trade Agreement (AFTA) enforced with 0% tariff import. The cheapness of imported tea causing domestic producers must increase their competitiveness, including XYZ Company as the biggest green tea producers in Indonesia. The objectives of this study are to: (1) to evaluate the internal and external environmental condition that affect value chain development of XYZ Co.; (2) to formulate alternative strategy for improve production efficiency and value chain effectiveness of XYZ Co.; (3) to determine priority strategy which can be implemented by XYZ Co., for value chain of tea development. The method of the study used was by using observation, in depth interviews and questionnaires to analyze company’s value chain, internal and external industry analysis, SWOT analysis, AHP-SWOT for priority strategic and implication managerial. The result of the study showed that the priority strategy were as follow: (1) enhancement capacity production of green tea; (2) build strategically partnerships; (3) production development; (4) product and marketing development; (5) enhancement operational standard; (6) enhancement publication of business.
STRATEGI PENGEMBANGAN NANOTEKNOLOGI DALAM RANGKA PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI PERTANIAN NASIONAL DENGAN MENGGUNAKAN SWOT-ANP Rochman, E, Nurul Taufiqu; Sa’id, Gumbira; Daryanto, Arief; Nuryartono, Nunung
Jurnal Ekonomi Vol 15, No 3 (2010): November 2010
Publisher : Fakultas Ekonom dan Bisnis, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/je.v15i3.173

Abstract

Nanotechnology is believed to give a significant added value to agricultural industry. Various applications of nanotechnology provide opportunities for improving the global competitiveness of agricultural industry. This study aims to assess nanotechnology development strategy at the national agricultural industry by using quantitative SWOT method and ANP in BOCR (benefit, opportunity, cost, risk) perspective. The results from these two approaches were then compared. There were four stages of research procedure that consists of 1) analyzing agricultural industries that apply nanotechnology using quantitative SWOT, 2) formulating nanotechnology development strategy in the TOWS matrix quantitatively, 3) determining strategy alternative for developing nanotechnology on agricultural industry with ANP in BOCR perspective and 4) assessing comparatively weight value of each strategy alternative using quantitative SWOT and ANP in BOCR perspective. Data was collected by conducting FGD (group discussion forum) for 20 participants and questionnaire to 10 experts in the field of food chemistry, agriculture, nanotechnology and policy. Results show that in formulation of nanotechnology development strategy on national agriculture industry, aspects of opportunities and positive impact are taken to account more than that risk and economic aspects. ANP results indicate that nanotechnology development on national agricultural industry is still in the early stage where strategy that leads to increased mastery of technology is payed more intention than the implementation of research result itself, socialization of nanotechnology safety and governance of policies. Strategy formulation done by ANP in BOCR perspective is slightly difference than that of done by quantitative SWOT method which uses only independent variables. The result of this study can be used as a reference for stake holders for strategic decision making in relation to improving competitiveness of national agricultural industry through the development of nanotechnology.
Model Implementasi Strategi sebagai Determinan Kinerja Perusahaan Pella, Darmin Ahmad; Sumarwan, Ujang; Daryanto, Arief; Kirbrandoko, Kirbrandoko
Jurnal Manajemen Teknologi Vol 12, No 1 (2013)
Publisher : SBM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berbagai studi menunjukkan bahwa implementasi strategi jauh lebih penting daripada formulasi strategi.  Namun demikian, masih sedikit penelitian mengenai kerangka implementasi strategi untuk meningkatkan kesuksesan organisasi.  Penelitian ini mengembangkan model implementasi strategi yang berperan meningkatkan kualitas implementasi strategi perusahaan. Studi menganalisis pengaruh kualitas implementasi strategi terhadap kesuksesan implementasi strategi dan kinerja perusahaan. Survei dilaksanakan pada 62 perusahaan Indonesia dari berbagai bidang industri.  Data dianalisis secara statistik dengan Structural Equation Modeling (SEM). Penelitian menemukan pengaruh signifikan tujuh faktor tahapan implementasi dan sembilan faktor kapabilitas pendukung implementasi strategi terhadap kesuksesan implementasi strategi. Selanjutnya kesuksesan implementasi strategi memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI PETANI DALAM CONTRACT FARMING: STUDI KASUS PETANI KOPI DI LAMPUNG Rosanti, Novi; Sinaga, Bonar M.; Daryanto, Arief; Kariyasa, Ketut
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 3, No 4 (2019)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.587 KB) | DOI: 10.21776/ub.jepa.2019.003.04.20

Abstract

Standar permintaan global untuk produk pangan membutuhkan kualitas, kuantitas dan ketersedian produk pada waktu yang tepat. Keberlanjutan pasokan bahan baku menjadi kunci untuk mengoptimalkan manfaat yang diperoleh. Contract farming merupakan metode untuk memenuhi kebutuhan bahan baku bagi industri. Penelitian ini bertujuan adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi petani dalam contract farming.  Penelitian dilaksanakan sentra produksi kopi yaitu Kabupaten Tanggamus dan Lampung Barat. Survei rumahtangga petani dilakukan pada bulan Mei-Juni 2018. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 170 responden yang terdiri atas 98 petani yang berpartisipasi dalam contract farming dan 72 petani yang tidak berpartisipasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi petani dalam contract farming dianalisis menggunakan model logit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi petani didalam contract farming dipengaruhi oleh umur kepala keluarga, Jumlah anggota keluarga, luas areal panen kopi, jarak ke KUB, jarak ke pedagang pengumpul, jarak pasar, dan proporsi pendapatan dari usahatani kopi
Co-Authors - Harianto . Kuntjoro ., Harianto Aditama, Yofie Amzul Rifin Arde Lindung Pambudi Ari Abdul Rouf Arli Arli ASEP SAEFUDDIN Atien Priyanti Aulia Anggriani Bagus Sartono Baihaki Baihaki BONAR M. SINAGA BONAR M. SINAGA Bonar M. Sinaga Bunasor Sanim Bustanul Arifin Bustanul Arifin Cila Apriande D. S. Priyarsono Darmawan, Harris Dendi Anggi Gumilang Dendi Anggi Gumilang Dominicus Savio Priyarsono Doni Yusri Dudi S. Hendrawan E. Gumbira-Said Endang Gumbira Said Eriyatno . Erliza Noor Fariyanti, Anna Fitria Virgantari Gita K. Indahsari Gumbira Sa'id Hadi K. Purwadaria Hari Rujito Harris Darmawan Harris Darmawan Hartoyo Hartoyo Hendra Saputra Heny K Daryanto Heri Susanto Hermanto Siregar Hutagaol, Manuntun Paruliah Idha Susanti Imam Teguh Saptono Irfan Nabhani Iwan Setiawan KETUT KARIYASA Kirbrandoko Kirbrandoko Koes Pranowo Kuntjoro . Kuntjoro Kuntjoro Kuntjoro, nFN Kuntjoro, nFN Lagaida , Bugi Biruloma Lillah Wedelia Listiningrum, Septiana Luh Putu Ratna Sundari M. Efendi Arianto M. Husein Sawit M. Husein Sawit Machfud . Machfud Machfud Machfud Machfud MANGARA TAMBUNAN Mangara Tambunan Marimin , Max Antameng Max Antameng Mohamad Husein Sawit Muh. Darmin Ahmad Pella Muhammad Fauzanul Hakim Abdurrahim Muhammad Hasan Tanjung Munawar Asikin Musa Hubeis Nabhani, Irfan Nandika Aisya Pratiwi Napitupulu, Muktar Novi Rosanti Nunung Nuryartono Nurul Taufiqu Rochman Paraden Arianto Aritonang, Paraden Arianto Pella, Darmin Ahmad Rimadianti, Dini Maharani Arum Rina Oktaviani Rina Oktaviani Rita Nurmalina Rochman, E, Nurul Taufiqu Rudi Wibowo Rudi Wibowo Rudjito Rudjito Rustam Abd. Rauf Sa’id, Gumbira Sahara Sahara Sahara Saptana . Saptana Saptana Saptana, . Saptana, nFN Sari Wiji Utami Septiana Listiningrum Setiadi Djohar Siti Sundari Sjafri Mangkuprawira Slamet Muljono Slamet Muljono Sri Hartoyo Sri Utami Kuntjoro Sri Utami Kuntjoro Stevan Gneissanda Hage Stevan Gneissanda Hage, Stevan Gneissanda Subagio Dwijosumono Subhan, . Sukardi . Sukardi Sukardi Sumardjito, Herry Surip Prayugo Susanto, Andi Suswono Suswono Sutardjo Sutardjo Tony Liwang Ujang Sehabudin, Ujang Ujang Sumarwan Vharessa Aknesia Wati Hermawati Wibowo, Mohamad Emir Wicaksono Sarwo Edi Widyastutik Yayuk Farida Baliwati Yeti Lis Purnamadewi Yofie Aditama Zenal Asikin