Claim Missing Document
Check
Articles

PENGALAMAN KELUARGA MENYERTAI PASIEN SELAMA PROSES AKHIR KEHIDUPAN DI IGD RUMAH SAKIT PEMERINTAH DI JAWA BARAT Andi Miftahul Khair; Etika Emaliyawati; Tuti Pahria
Jurnal Keperawatan Indonesia Timur (East Indonesian Nursing Journal) Vol 1 No 2 (2021): Juli-Desember 2021
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Poltekkes Kemenkes Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.377 KB) | DOI: 10.32695/jkit.v1i2.207

Abstract

Family members who take the patient to ED have high expectation but sometimes what happens if lose their beloved one. ED busy situations, small room with many patients, and lack of time to communicate with the medical team during the EOL process. When patients are in the EOL phase, the necessary treatment focuses at improving patients' life quality in order to welcome the death as they wish, die with dignity. This research applies qualitative design with a phenomenology approach. It involves participants who are 7 of nuclear family members who accompany patients during the EOL process in ED. Data were collected using an in-depth interview, analyzed using Colaizzy method. Five themes are obtained from this research namely dilemma in making a decision to stop life support, fear of being left by beloved one, guiding beloved one to pray in their final seconds, Life and Death in Allah’s Control, and dissatisfaction towards the service. This research provides a description of how the family feels after accompanying the patient during the EOL process in ED through the themes and sub-themes in this research. There is a new phenomenon emerging in this research which is not found in other research. It is the feeling of being neglected and discriminated when it comes to medical cost and BPJS insurance, and feeling of gratitude and pride of the family members who can accompany the patient till this patient die with khusnul khotimah or peacefull.
Perilaku pencegahan konstipasi pada lansia di panti sosial rehabilitasi lanjut usia Tuti Pahria; Annisa Nur Fadhilla; Citra Windani Mambang Sari
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 15, No 3 (2021)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v15i3.4348

Abstract

Constipation among the elderly living in long-stay institutions in Ciparay BandungBackground: Constipation in the elderly occurs because of physiological changes in the body that are also supported by poor health behavior. The reduced risk of constipation when the elderly apply healthy lifestyle modifications.Purpose: To describe the constipation occurrence among the elderly living in long-stay institutions in Ciparay BandungMethod: A descriptive quantitative that involved 38 elderly, selected by purposive sampling technique with inclusion criteria, which are communicative elderly, have a good cognitive condition (MMSE score 23-30). The instrument used a questionnaire sheet and data analysis used univariate frequency distribution.Results: The finding of 57.9% of respondents had good prevention of constipation. The percentage in each sub-variable shows that 55.3% of respondents had good physical activity, 50% of respondents had good dietary habits, and 57.9% of respondents had good defecation habits.Conclusion: The results of the study show that over 50% of the elderly are still under the control of constipation problems. Suggestions for the management of long-stay institutions in Ciparay Bandung, to continue observation risk constipation and prevent to provide information and motivation promotion especially in physical activity and eating habits with Group Activity Therapy.Keywords: Constipation;  Elderly; Physical activity; Eating habits; LifestylePendahuluan: Konstipasi pada lansia terjadi karena adanya perubahan fisiologis tubuh yang juga didukung oleh perilaku kesehatan yang kurang baik. Konstipasi dapat dicegah jika lansia melakukan modifikasi gaya hidup sehat.Tujuan: Untuk mengetahui gambaran perilaku pencegahan konstipasi pada lansia di Panti Sosial Rehabilitasi Lanjut Usia dan Pemeliharaan Makam Pahlawan (PSRLU-PMP) Ciparay Bandung.Metode: Penelitian deskriptif kuantitatif dengan melibatkan 38 lansia yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria inklusi, yaitu lansia yang komunikatif, memiliki kondisi kognitif yang baik (skor MMSE 23-30), dan bersedia menjadi responden penelitian. Instrumen yang digunakan berupa lembar kuesioner yang dibuat berdasarkan hasil penelitian dan telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Analisis data yang digunakan berupa perhitungan distribusi frekuensi.Hasil: Sebanyak 57,9% responden memiliki perilaku pencegahan konstipasi yang baik. Adapun persentase pada setiap sub variabel menunjukkan bahwa sebanyak 55,3% responden berada pada kategori aktivitas fisik yang baik, sebanyak 50% responden berada pada kategori kebiasaan diet yang baik, dan sebanyak 57,9% responden berada pada kategori kebiasaan defekasi yang baik.Simpulan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 50% lansia masih terkendali masalah sembelit. Saran bagi pengelola panti rawat inap di Ciparay Bandung, untuk melanjutkan observasi risiko sembelit dan pencegahan untuk memberikan informasi dan promosi motivasi terutama dalam aktivitas fisik dan kebiasaan makan dengan cara yang benar melalui Terapi Aktifitas Kelompok
Pelaksanaan discharge planning pada pasien diabetes melitus: Studi literatur Linda Yulia; Tuti Pahria; Sandra Pebrianti
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 14, No 4 (2020)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v14i4.3446

Abstract

Discharge planning from hospital to home among patients with diabetes mellitus: A literature studyBackground: Several studies have stated that patients with diabetes mellitus who do not get proper management when discharge after hospitalization are very at risk to readmission because of complications. Properly discharge planning programme is very essentials to reduce the number of readmission and following by controlled on patient's conditions. However, the fruitfulness level of discharge planning program in each hospital was different. planning in DM patients is still not optimal and does not explain in detail the discharge planning stages.  Purpose: To determine several studies of discharge planning programme among patients with diabetes mellitus in several hospitalMethod: Literature study method with narrative review approach. Search for articles using databases by Science Direct, Pubmed and Google Scholar by entering keywords "discharge planning or return planning, Stages or steps, Diabetes or glycemic." From the search results, there were 13,743 articles that matched the keywords, then an examination carried out based on inclusion criteria (published year 2011-2020, articles in Indonesian and English, using the retrospect cohort method, RCT, and Quasi Experiment, full-text articles, discuss discharge planning stages) and exclusion criteria (articles on systematic reviews, proceedings, editorials and books). An examination carried out based on the title, sample, research method, and getting 10 articles.Results: Analyzing result of 10 articles found that the discharge planning stage was the first stage starting from the time when admitting to hospital by conducting an assessment, diagnosis, planning, implementation and evaluation. The second stage was for the patient treated by providing education and training. Providing education included information about disease, signs and symptoms of disease, things that must avoid from experienced health problems and complications, and information about health service sources in the community. While training included the use of drugs, insulin, diet, physical activity, management of hypo and hyperglycemia, foot care, and blood glucose control. The third stage was after the patient discharged from the hospital by following up in form of telephone counseling and visits to the patient's home. The result of this literature study can be used as learning material for further research and material in providing nursing care. Keywords: Discharge planning; Hospital; Patients; Diabetes mellitus; Literature studyPendahuluan: Pasien DM yang tidak mendapatkan penatalaksanaan yang tepat sangat beresiko mengalami berbagai komplikasi. Beberapa penelitian menyebutkan pasien DM cenderung kembali menjalani rawat ulang setelah pulang dari rumah sakit akibat dari komplikasi. Discharge planning terbukti dapat mengurangi jumlah kunjungan ulang ke rumah sakit dengan keluhan yang sama dan bahkan dapat mengurangi tingkat komplikasi. Namun, untuk saat ini, pelaksanaan discharge planning pada pasien DM masih kurang optimal dan tidak secara rinci menjelaskan tentang tahapan discharge planning.Tujuan: Untuk mengetahui tahapan dalam pemberian discharge planning pada pasien diabetes melitus.Metode: Penelitian ini menggunakan metode studi literatur dengan pendekatan narrative review. Pencarian artikel menggunakan database yaitu Science Direct, Pubmed dan Google Scholar dengan memasukkan kata kunci yaitu “discharge planning or perencanaan pulang, Stages or tahapan, Diabetes or glycemic. Dari hasil pencarian ditemukan sebanyak 13,743 artikel yang sesuai dengan kata kunci, kemudian dilakukan pemeriksaan berdasarkan kriteria inklusi (terbit tahun 2011-2020, artikel dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, menggunakan metode kohort retrospekti, RCT, dan Quasi Experiment, artikel tersedia full text, membahas tahapan discharge planning) serta kriteria eksklusi (Artikel systematic review, proceeding, editorial dan buku). Selanjutnya dilakukan pemeriksaan berdasarkan judul, sampel, metode penelitian, dan isi sehingga didapatkan 10 artikel.Hasil: Dari 10 artikel ditemukan tahapan discharge planning tahap pertama dimulai sejak pasien masuk ke rumah sakit dengan melakukan pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Tahap kedua selama pasien di rawat dengan memberikan pendidikan dan pelatihan. Pemberian pendidikan meliputi informasi tentang penyakit, tanda dan gejala penyakit, hal-hal yang harus dihindarkan dari gangguan kesehatan yang dialami dan komplikasi, serta informasi tentang sumber-sumber pelayanan kesehatan dimasyarakat. Sedangkan pelatihan meliputi penggunaan obat dan insulin, diet, aktivitas fisik, manajemen hipo dan hiperglikemia, perawatan kaki, dan kontrol glukosa darah. Tahap ketiga yaitu setelah pasien keluar dari rumah sakit dengan melakukan tindak lanjut berupa konseling telepon dan kunjungan ke rumah pasien. Hasil studi literatur ini dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran untuk penelitian selanjutnya dan bahan dalam memberikan asuhan keperawatan oleh perawat pada pasien diabetes melitus.
GAMBARAN HARGA DIRI PASIEN DIABETES MELITUS YANG MENGALAMI ULKUS DIABETIK DI RUMAH PERAWATAN LUKA BANDUNG Hermin Setiorini; Tuti Pahria; Titin Sutini
Jurnal Keperawatan Komprehensif (Comprehensive Nursing Journal) Vol. 5 No. 2 (2019): JURNAL KEPERAWATAN KOMPREHENSIF (COMPEREHENSIVE NURSING JOURNAL)
Publisher : STIKep PPNI Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (971.691 KB) | DOI: 10.33755/jkk.v5i2.136

Abstract

Masalah kesehatan pada penyakit kronis seperti ulkus diabetik dapat mengakibatkan terjadinya gangguan pada konsepdiri khususnya harga diri. Sehingga secara psikologis pasien merasa putus asa dengan keadaanya dan secara sosialpasien tidak merasakan kualitas pelayanan perawatan yang didapatkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuigambaran harga diri pasien diabetes melitus yang mengalami ulkus diabetik di Rumah Perawatan Luka Bandung.Penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif, teknik pengambilan sampel menggunakan metode total samplingdidapatkan sampel sebanyak 40 responden. Data penelitian diambil dengan menggunakan kuesioner Rosenberg SelfEsteem (RSE) dengan nilai validitas 0.410 hingga 0,728 dan reabilitas 0,844. Hasil penelitian menunjukan bahwa hargadiri pasien diabetes melitus yang mengalami ulkus diabetik memiliki harga diri rendah sebanyak 22 (55,0%) dan hargadiri tinggi sebanyak 18(45,0%). Temuan dari penilaian mengarah pada perawat dapat memberikan intervensi berupapendidikan kesehatan, motivasi dan dukungan sosial bagi pasien dengan ulkus diabetik.
Distres Psikososial Pada Keluarga Penyandang Thalasemia Mayor Witdiawati; Tuti Pahria; Ahyar Ginanjar
Jurnal Keperawatan BSI Vol 9 No 1 (2021): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.45 KB)

Abstract

Talasemia adalah penyakit kelainan darah genetik yang menyebabkan masalah kesehatan yang kompleks pada anak dan keluarga. talasemia maupun terapinya memiliki dampak yaitu pada kondisi fisik, psikologis, dan psikososial yang dapat mempengaruhi kualitas hidupnya baik untuk penderita maupun keluarga yang merawatnya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana gambaran distres psikososial pada keluarga penyandang talasemia mayor di poliklinik Nusa Indah Bawah RSUD dr. Slamet garut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling dimana seluruh populasi dijadikan sebagai sampel penelitian. Sampel disini adalah orangtua penyandang talasemia mayor yang berjumlah 80 orang. Data dikumpulkan dengan menggunakan intrumen psychosocial distress questionare. Data dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa keluarga penyandang talasemia mayor sering mengalami distres psikososial (80%). Sedangkan dari 6 subskala distress psikososial didapatkan hasil bahwa keluarga penyandang talasemia mayor sering mengalami trait anxiety (88,8%), jarang mendapatkan dukungan sosial (56,3%), sering mengalami masalah sosial (66,3%), sering mengalami gejala depresi (51,3%), seing mengalami masalah keuangan (80%), dan sering mengalami state anxiety (66,3%). Rekomendasi hasil penelitian bahwa petugas kesehatan dapat merancang suatu suatu pendekatan intervensi untuk membantu keluarga dalam menghadapi keadaan distres psikososial misalnya dengan pembentukan kelompok supportive pada orangtua penyandang talasemia mayor. Kata Kunci: Distres Psikososial, Keluarga, Talasemia
Manajemen Stres dengan Latihan Mindfulness pada Mahasiswa di Masa Pandemi Covid-19: Students’ Stress Management through Mindfulness Training during Covid-19 Pandemic Maria Komariah; Kusman Ibrahim; Tuti Pahria
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 4 (2022): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v7i4.2905

Abstract

College students are a vulnerable group to go through general mental disorders, such as stress due to the influence of the social environment, pressure from parents and friends, or a competitive atmosphere. Stress harms physical and psychological, reducing academic ability and achievement index until it appears of negative behavior. Mindfulness therapy is one of the non-pharmacological therapies to reduce stress levels through awareness of current experiences by accepting without judging anything so that new perspectives come up in looking at problems and alternative solutions. This study examines mindfulness interventions' role in optimizing student stress management. The research subjects were 51 students. Measuring instruments pre-test and post-test gave before and after the intervention used Depression Anxiety Stress Scales (DASS-42). The intervention was carried out face to face through the Zoom Meeting media. The results showed that students' stress levels decreased after mindfulness training. Therefore, students practicing mindfulness in the long term can help maintain mental health stability and prevent stress.
Edukasi kepada Kader Kesehatan tentang Penatalaksanaan Nyeri pada Bayi dan Anak Siti Yuyun Rahayu Fitri; Windy Rakhmawati; Tuti Pahria; Sri Hendrawati
Media Karya Kesehatan Vol 5, No 2 (2022): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mkk.v5i2.35648

Abstract

Kabupaten Pangandaran merupkan wilayah pemekaran dari Kabupaten Ciamis yang diresmikan berdasarkan undang-undang nomor 21 tahun 2012. Berbagai upaya telah dan tengah dilakukan untuk mencapai kemajuan sesuai misi, visi, dan tujuan Kabupaten Pangandaran. Pengabdian pada masyarakat yang dapat dilakukan sebagai landasan untuk pengembangan suatu daerah yang berkelanjutan dapat diarahkan pada upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat yang dilakukan sejak dini. Kualitas hidup pada masa anak akan mempengaruhi masa selanjutnya. Hal yang jarang diperhatikan oleh masyarakat adalah adanya nyeri pada masa bayi baru lahir sehingga penatalaksanaan untuk mengatasi atau menurunkan nyeri pada masa itu jarang dilakukan, padahal nyeri pada masa bayi jika tidak ditangani dapat memberikan dampak yang merugikan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang yang dapat mempengaruhi kualitas hidup individu. Pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk memberi edukasi pada masyarakat tentang penatalaksanaan nyeri pada bayi dan anak. Metoda yang digunakan adalah analisis situasi dan ceramah interaktif kepada kader kesehatan di Desa Cintaratu Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran. Evaluasi kegiatan menggunakan analisis pretes dan posttest. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pada tahap kajian situasi masyarakat belum merasa yakin bayi baru lahir dapat merasakan nyeri. Setelah edukasi terdapat peningkatan pemahaman yang ditunjukkan dengan peningkatan poin sebesar 21,13 dimana rata-rata nilai pretest sebesar 65,48 ± 23,96 dan posttest 86,61± 18,10. Kata kunci: Anak, bayi, Desa Cintaratu, nyeri.
KLASTER SIMTOM PADA KANKER PARU Yuniko Febby Husnul Fauzia; Tuti Pahria; Atlastieka Praptiwi
Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 9 No 1 (2020): Edisi Januari-Juni 2020
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32534/jik umc.v9i1.1172

Abstract

KLASTER SIMTOM PADA KANKER PARU Yuniko Febby Husnul Fauzia1, Tuti Pahria2, Atlastieka Praptiwi2 Dosen Keperawatan, Universitas Muhammadiyah Cirebon1, Dosen Fakultas Keperawatan, Universitas Padjadjaran2 ABSTRAK Perkembangan penyakit kanker paru di Indonesia termasuk dalam kategori buruk, dengan angka kematian yang tergolong tinggi. Hal ini disebabkan oleh proses penyakit yang membutuhkan waktu panjang untuk menimbulkan gejala atau keluhan, serta pengalaman gejala yang dirasakan pasien kanker paru pada umumnya tidaklah khas seperti gejala pada penyakit lain. Penulisan literature review ini bertujuan untuk menjelaskan berbagai teori yang menunjang self management pasien stoma usus.Metode yang digunakan dalam penulisan literature review ini adalah dengan penelusuran yang bersumber dari electronic data base mencakup Google Scholar, Pubmed, dan Science Direct dengan kata kunci symptom cluster, lung cancer. Hasil yang didapatkan bahwa symptom cluster atau klaster simtom pada kanker paru adalah suatu kelompok gejala yang terdiri dari dua atau lebih gejala yang berhubungan satu sama lain yang muncul secara bersama-sama pada penyakit kanker paru. Pada umumnya klaster simtom yang ada saat ini masih belum konsisten dan tidak sama satu sama lain, karena perbedaan metode analisis statistik yang digunakan saat melakukan penelitian mengenai klaster simtom. Kata Kunci :klaster simtom, kanker paru
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Self-Care pada Pasien Heart Failure Tuti Pahria; Tobi Pitora; Eka Afirmasari
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 13, No 4 (2022): Oktober 2022
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf.v13i4.2118

Abstract

Heart failure describes a complex clinical syndrome when the heart is unable to maintain sufficient cardiac output to meet the body's metabolic needs, which carries a high risk of death. This study aims to analyze the factors that influence self-care in patients with heart failure. This study was a literature review using 5 databases, namely Proquest, PubMed, Science Direct, Willey, and CINAHL which were published between 2011 and 2021. Furthermore, 11 articles that met the criteria were obtained. The results of the review show that in an effort to implement self-care in individuals with heart failure, a comprehensive assessment is needed so that factors that can influence the implementation of self-care can be identified. The application of good self-care can help individuals to prevent complications. Factors that could influence the application of self-care to individuals were knowledge, experience, skills, motivation, habits, functional and cognitive abilities, self-efficacy, support systems, and cultural values. It was concluded that the implementation of self-care in individuals with heart failure was influenced by several factors including knowledge, social support, self-efficacy and physical activity.Keywords: social support; heart failure; confidence; knowledge; self-care ABSTRAK Heart failure menggambarkan gambaran sindroma klinis yang kompleks ketika jantung tidak mampu mempertahankan curah jantung yang cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh, yang memiliki resiko kematian yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi self-care pada pasien dengan heart failure. Studi ini merupakan literature review menggunakan 5 database yaitu Proquest, PubMed, Science Direct, Willey, dan CINAHL yang diterbitkan dalam rentang tahun 2011 sampai dengan 2021. Selanjutnya didapatkan 11 artikel yang memenuhi kriteria. Hasil review menunjukkan bahwa dalam upaya penerapan self-care pada individu dengan heart failure diperlukan pengkajian secara komprehensif sehingga dapat diketahui faktor yang dapat mempengaruhi penerapan self-care. Penerapan self-care yang baik dapat membantu individu untuk mencegah terjadinya komplikasi. Faktor yang dapat mempengaruhi penerapan self-care pada individu adalah pengetahuan, pengalaman, skill, motivasi, kebiasaan, kemampuan fungsional dan kognitif, self-efficacy, support system, serta nilai budaya. Disimpulkan bahwa penerapan self-care pada individu dengan heart failure dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain pengetahuan, dukungan sosial, self-efficacy dan physical activity.Kata kunci: dukungan sosial; heart failure; kepercayaan diri; pengetahuan; self-care
Analysis of factors related to self-care in chronic heart failure patients in Indonesian Tobi Pitora; Tuti Pahria; Eka Afrima Sari
Media Keperawatan Indonesia Vol 5, No 4 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.455 KB) | DOI: 10.26714/mki.5.4.2022.309-316

Abstract

Chronic Heart Failure (CHF) has impacted changes in physiological and psychological status and has a high risk of death and recurrence. Self-care is one of the efforts that get resolved to prevent recurrence in CHF patients. This study aims to determine factors related to self-care in CHF patients. This study used a descriptive correlational method with a cross-sectional approach. The sample in this study was 74 respondents who were diagnosed with CHF. Collected data in this study using a questionnaire. Data collected were analyzed using univariate, bivariate, and multivariate make use of Pearson's product-moment correlation test and multiple linear regression with the SPSS version 25 application. The study showed that most respondents who experienced CHF were male (70.3%), with the average respondent being 52 years old. The majority of respondents' education is in high school (63.5%) with an average knowledge of 10.76, self-efficacy of 35.00, social support of 77.05, and self-care of 69.66. The results of the bivariate test showed that there was a significant relationship between age (r = 0.281, p < 0.05), education (r = 0.312, p < 0.05), knowledge (r = 0.238, p < 0.05), self-efficacy (r = 0.321, p <0.05) and social support (r=0,239,p<0,05) for self-care in CHF patients. Multivariate analysis showed that self-efficacy was the most dominant factor (β=0.339) related to self-care in CHF patients. Self-efficacy has an important role in CHF patients in carrying out self-care, improve self-efficacy could be done by providing education and motivation, and support to patients in carrying out the treatment process.
Co-Authors Aan Nuraeni Aan Nuraeni Aaron Tigor Sihombing Aat Sriati Abd. Rasyid Syamsuri Ade Kirana Adisite, Meina Nur Aeni Agung Maulana Yusuf Ahyar Ginanjar Ai Mardhiyah Amalia, Asna Andi Miftahul Khair Andini Tri Lestari Annisa Nur Fadhilla Annisa Yuniar Handayani Arseda, Astuti Asna Amalia Atlastieka Praptiwi Atout, Maha Audi Siti Sarah Ayu, Rahadiani Chandra Isabella Hostanida Purba Citra Windani Mambang Sari Deni Alia Yadi Dewin Safitri Dewin Safitri Dian Adiningsih Dina Auliyah Early Octavia Limbong Eka Afirmasari Eka Afrima Sari Eka Afrima Sari Elizabeth Sarah Apriani Etika Emaliyawati Fadhilah, Adinda Fitriana, Epi Giovanni Maria Hana Rizmadewi Agustina Harun, Hasniatisari Harun, Hasniatisari Hendrawati Hendrawati Hendrawati Hendrawati Hendrawati Hendrawati Henny Suzana Mediani Hermin Setiorini Hesti Platini Hijriani, Nadifa Ikawati, Dewi Iqbal Abdul Rizal Irman Somantri Iwan Shalahuddin Juniarti, Neti Kalay, Mayriska Keiko Pasaribu Kurnia, Dedi Kurniawan Yudianto Kusman Ibrahim Laili Rahayuwati Lilis Mamuroh Linda Yulia Malihatunnisa Nurrofikoh Mamat Lukman Mamat Lukman Mamat Lukman, Mamat Maria Komariah Mia Listia Mira Trisyani Muslim, Revita Nur Istiqomah Mutiudin, Ade Iwan Nurhakim, Furkon Nursiswati Nursiswati Nursiswati Pitriana, Epi Rahayu, Kusila Devi Rahmania, Sina Sabila Rani Asyuni Sipayung Revita Nur Istiqomah Muslim Reza Rizkika Faturrahman Ridal Sagala Rizkiani, Agni Safitri, Dania Iva Safitri, Dewin Sagala, Ridal Salwa Ghaida Fauzia Sandra Pebrianti Sandra Pebrianti Sari, Citra Windani Mambang Setiorini, Hermin Sidik Maulana Simanjuntak, Dikes Siti Noor Sya'fa Siti Ulfah Rifa’atul Siti Ulfah Rifa’atul Fitri Siti Yuyun Rahayu Fitri Slamet Riyanto Sri Hartati Pratiwi Sri Hendrawati Sumarna, Umar Syifa Eka Rahmawati Titin Sutini Titin Sutini, Titin Titis Kurniawan Titis Kurniawan Tobi Pitora Tobi Pitora U. Acob, Joel Rey Umar Sumarna Urip Rahayu Urip Rahayu Urip Rahayu, Urip Wardani, Siti Dahlia Windy Rakhmawati Witdiawati Yeni Binteriawati Yudianto, Kurniawan Yuliana Yuliana Yuniko Febby Husnul Fauzia Yusshy Kurnia Yusshy Kurnia Herliani, Yusshy Kurnia Zahirah, Esa Zikran Zikran