Claim Missing Document
Check
Articles

PENGGUNAAN MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING (GDL) TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN Tyo Adi Samudera; Yudha Irhasyuarna; Mahdian Mahdian
JCAE (Journal of Chemistry And Education) Vol 5 No 3 (2022): JCAE EDISI APRIL 2022
Publisher : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FKIP UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jcae.v5i3.1296

Abstract

Penelitian tentang penggunaan model guided discovery learning pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan telah dilakukan di kelas XI IPA SMA Negeri 3 Banjarmasin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis peserta didik terhadap penggunaan model guided discovery learning dengan model ekspositori. Rancangan penelitian menggunakan model kuasi eksperimen dengan desain non equivalent control group design. Sampel dua kelas XI IPA dari populasi tiga kelas XI IPA yang ada di SMA Negeri 3 Banjarmasin. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen tes dan non tes yaitu tes hasil belajar, tes keterampilan berpikir kritis, dan lembar observasi sikap peserta didik. Instrumen tes mempunyai nilai validitas 1 untuk semua instrumen, nilai reliabilitas 0,50 instrumen tes hasil belajar dan 0,99 untuk instrumen tes keterampilan berpikir kritis. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan secara signifikan pada hasil belajar dan keterampilan berpikir kritis peserta didik yang menggunakan model guided discovery learning dengan model ekspositori. Terlihat dari analisis inferensial uji t, dimana thitung > ttabel pada nilai pasca-tes hasil belajar dan keterampilan berpikir kritis.
Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif menggunakan Ispring suite 10 pada Materi Reproduksi Tumbuhan untuk Mengukur Hasil Belajar Hanisah; Yudha Irhasyuarna; Ratna Yulinda
JUPEIS : Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol. 1 No. 3 (2022): JUPEIS: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial
Publisher : Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (540.281 KB) | DOI: 10.55784/jupeis.Vol1.Iss3.68

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini yaitu terbatasnya media pembelajaran yang digunakan disekolah, khususnya pada materi reproduksi tumbuhan, sehingga dilakukan penggembangan pada sebuah media pembelajaran berupa media pembelajaran interaktif. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan validitas, kepraktisan dan keefektifan media pembelajaran yang dikembangkan. Jenis penelitian yang digunakan yaitu R&D dengan model pengembangan Tessmer, yang terdiri dari beberapa tahapan diantaranya expert review dengan subjek 3 orang ahli, one-to-one evaluation dengan subjek 3 orang peserta didik kelas VIII SMP, Small group evaluation dengan subjek 10 orang peserta didik kelas VIII SMP dan Field Test dengan subjek 23 orang peserta didik kelas VIII SMP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) validitas media pembelajaran dinyatakan sangat baik dengan skor rata-rata validasi ahli media yaitu 92,82% dan ahli materi yaitu 88%; 2) kepraktisan media pembelajaran dinyatakan sangat praktis dengan persentase rata-rata kepraktisan yaitu 91,3% 3) keefektifan media pembelajaran dinyatakan efektif terkategori sangat baik dengan skor rata-rata ketuntasan yaitu 82,60%. Produk yang dikembangkan diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam hal pengukuran hasil belajar peserta didik
Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif IPA Berbasis Articulate Storyline Pada Materi Sistem Tata Surya SMP Muhammad Nadzif; Yudha Irhasyuarna; Sauqina Sauqina
JUPEIS : Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol. 1 No. 3 (2022): JUPEIS: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial
Publisher : Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (784.578 KB) | DOI: 10.55784/jupeis.Vol1.Iss3.69

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan validitas, kepraktisan dan keefektifan dari media pembelajaran interaktif IPA berbasis articulate storyline. Metode yang digunakan yaitu Penelitian dan pengembangan (R&D) dengan model pengembangan Plomp-Tessmer. Teknik pengumpulan data menggunakan analisis lembar validasi ahli materi dan ahli media, angket respon kepraktisan peserta didik, serta tes hasil belajar. Hasil penelitian menunjukkan media pembelajaran interaktif IPA berbasis articulate storyline mendapatkan skor validitas materi sebesar 79% dengan kriteria valid adapun validitas ahli media mendapatkan skor sebesar 79% dengan kriteria valid. Media pembelajaran telah diuji cobakan pada uji small group mendapatkan skor rata-rata persentase 82% serta pada field test mendapatkan skor rata-rata sebesar 83% dengan kriteria sangat praktis. Peserta didik melaksanakan uji coba tes hasil belajar yang didapatkan skor rata-rata pada uji small group sebesar 76 dan pada uji field test dengan skor 78 dengan kriteria efektif yang berarti diatas dari KBM (Ketuntasan Belajar Minimum) sekolah. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa media pembelajaran interaktif IPA berbasis articulate storyline pada materi sistem tata surya secara keseluruhan memenuhi kriteria valid, praktis & efektif. Peneliti meyakini bahwa media pembelajaran yang dikembangkan ini dapat jadi solusi dalam pengembangan media pembelajaran interaktif yang memudahkan peserta didik khususnya pada materi sistem tata surya
Pengembangan Media Pembelajaran Audio-Visual Pada Materi Hidrosfer Untuk Mengukur Hasil Belajar Peserta Didik SMP/MTS Yuridiya Fridayanti; Yudha Irhasyuarna; Rizky Febriyani Putri
JUPEIS : Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol. 1 No. 3 (2022): JUPEIS: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial
Publisher : Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (572.043 KB) | DOI: 10.55784/jupeis.Vol1.Iss3.75

Abstract

Media pembelajaran audio-visual dikembangkan menggunakan materi hidrosfer untuk mengukur hasil belajar peserta didik SMP/MTs. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan validitas media audio-visual berdasarkan validator ahli materi serta ahli media, kepraktisan media audio-visual berdasarkan hasil angket respon peserta didik dan ketuntasan hasil belajar peserta didik mengunakan media pembelajaran audio-visual. Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R&D) dengan model pengembangan ADDIE. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar validasi ahli media dan ahli materi, angket respon peserta didik, dan tes hasil belajar (THB). Teknik analisis data menggunakan persentase. Hasil penelitian menunjukkan media pembelajaran audio-visual memperoleh skor validitas ahli media 80% dan validitas ahli materi sebesar 81%. Media pembelajaran audio-visual telah diuji cobakan pada kelompok kecil sebanyak delapan orang dengan skor kepraktisan 84% dan diuji coba lapangan sebanyak lima belas orang dengan skor ketuntasan 87%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran audio-visual pada materi hidrosfer dinyatakan valid, sangat praktis, dan sangat baik digunakan dalam pembelajaran IPA di SMP/MTs. Media ini dapat digunakan dalam materi hidrosfer untuk mengukur hasil belajar peserta didik SMPMTs.
Pengembangan Media Articulate Storyline Topik Mekanisme Pendengaran Manusia Dan Hewan Untuk Peserta Didik SMP Risma Agustina; Yudha Irhasyuarna; Sauqina Sauqina
JUPEIS : Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol. 1 No. 3 (2022): JUPEIS: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial
Publisher : Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (634.205 KB) | DOI: 10.55784/jupeis.Vol1.Iss3.119

Abstract

Penelitian pengembangan media articulate storyline topik mekanisme pendengaran manusia dan hewan bertujuan untuk mendeskripsikan validitas, kepraktisan, dan keefektifan media pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R&D) dengan model pengembangan ADDIE (Analyse, Design, Develop, Implement and Evaluate). Teknik pengumpulan data menggunakan teknik persentase lembar validasi ahli media dan ahli materi. Selain itu menggunakan angket respon peserta didik dan tes soal. Hasil penelitian menunjukkan media pembelajaran interaktif articulate storyline memperoleh skor validitas ahli media sebesar 83,7% sedangkan validitas ahli materi sebesar 82,1%. Media pembelajaran interaktif juga telah diuji cobakan secara perorangan peserta didik memperoleh skor 85,19% dan untuk kelompok kecil memperoleh skor sebesar 88,76%. Selain itu hasil keefektifan dari ketuntasan hasil belajar peserta didik memperoleh skor 76%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa media articulate storyline materi mekanisme pendengaran manusia dan hewan dikategorikan sangat valid, sangat praktis, dan baik digunakan dalam pembelajaran IPA SMP.
Integrated science teaching materials with local wisdom insights to improve students' critical thinking ability Yudha Irhasyuarna; Muhammad Kusasi; Fahmi Fahmi; Hery Fajeriadi; Wahyu Redha Aulia; Saidatun Nikmah; Zulfa Rahili
BIO-INOVED : Jurnal Biologi-Inovasi Pendidikan Vol 4, No 3 (2022): October 2022
Publisher : Master Program of Biology Education, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/bino.v4i3.14148

Abstract

Critical thinking in science learning emphasizes students' knowledge and understanding of scientific concepts and processes needed to make decisions in real conditions. Students who have the ability to think critically are expected to be able to face problems and make decisions intelligently and based on information to live a better life. This study aims to improve students' critical thinking skills by developing teaching materials based on local wisdom. The results showed that the learning carried out significantly affected the level of critical thinking of students, both viewed as a whole (z=-4.731; p-value=0.000<0.05) or based on three aspects of critical thinking separately (p-value=0.000<0.05). The results of this study recommend that the use of teaching materials with local wisdom in science learning materials, especially materials that make up the ecosystem, must be optimized, both at the school and university levels.Abstrak Berpikir kritis dalam pembelajaran sains menekankan pada pengetahuan dan pemahaman mahasiswa terhadap konsep-konsep ilmiah dan proses yang diperlukan untuk mengambil keputusan dalam kondisi nyata. Mahasiswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis diharapkan mampu menghadapi masalah serta mengambil keputusan secara cerdas dan berbasis informasi agar dapat menjalani kehidupan yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis mahasiswa dengan mengembangkan bahan ajar berwawasan kearifan lokal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran yang dilakukan mempengaruhi tingkat berpikir kritis mahasiswa secara signifikan, baik dilihat secara keseluruhan (z=-4,731; p-value=0,000<0,05), maupun berdasarkan tiga aspek berpikir kritis secara terpisah (p-value=0,000<0,05). Hasil penelitian ini merekomendasikan agar penggunaan bahan ajar berwawasan kearifan lokal dalam materi pembelajaran sains khususnya materi yang membentuk ekosistem perlu dioptimalkan, baik dalam level sekolah maupun pada tingkat perguruan tinggi.
Substitusi Media Tanam Eceng Gondok (Eichornia Crassipes) Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Produksi Tanaman Tomat (Solanum Lycopersicum L.) Pada Polybag Wahyu Redha Aulia; Yudha Irhasyuarna Irhasyuarna; Sauqina Sauqina
Oryza : Jurnal Pendidikan Biologi Vol 11 No 2 (2022): ORYZA: Jurnal Pendidikan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi STKIP Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/oz.v11i2.907

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pemanfaatan substitusi media tanam eceng gondok (Eichornia crassipes) terhadap pertumbuhan dan hasil produksi tanaman tomat serta untuk mengetahui komposisi optimal pemanfaatan tersebut. Bagian rancangan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) sebanyak 4 perlakuan dan 3 kali pengulangan atau berjumlah 12 unit percobaan. Subjek penelitian ini yaitu media tanam eceng gondok (Eichornia crassipes) dan objek penelitian ini adalah tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.). Parameter pengamatan dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah buah per tanaman, dan berat per buah. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan pengamatan langsung pada parameter lapangan: tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah buah per tanaman, dan bobot per buah. Data dianalisis menggunakan ANOVA (Analysis Of Variance) dengan SPSS 16. Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Namun, diantara tanaman lain, pada perlakuan M2 (2,1 kg tanah pupuk + 0,4 kg eceng gondok) memberikan hasil dengan jumlah daun terbanyak, sedangkan perlakuan M3 (2,2 kg tanah pupuk + 0,3 kg eceng gondok) memberikan hasil rata-rata tinggi tanaman, jumlah buah per tanaman, dan berat per buah yang terbaik.
Pengaruh Pupuk Organik Cair Limbah Sawi Dan Air Cucian Beras Terhadap Pertumbuhan Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens) Riyati Riyati; Sauqina Sauqina; Yudha Irhasyuarna
Oryza : Jurnal Pendidikan Biologi Vol 11 No 2 (2022): ORYZA: Jurnal Pendidikan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi STKIP Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/oz.v11i2.911

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui pengaruh pupuk organik cair limbah sawi (Brassica chinensis var.parachinensis) dan air cucian beras dalam mempercepat pertumbuhan tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens). Penelitian ini merupakan penelitian eksprimen dengan pendekatan kuantitatif, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian ini mennggunakan parameter tinggi tanaman, jumlah daun dan jumlah buah. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan rata-rata laju pertumbuhan cabai rawit, dan uji ANOVA satu jalur dengan taraf signifikan 5%. Pada rata-rata pertambahan di setiap parameter, terlihat bahwa perlakuan POC 100 ml lebih menunjukkan pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. Kemudian hasil uji one-way ANOVA, pengaruh pemanfaatan POC limbah sawi dan air cucian beras menjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada pertumbuhan tanaman cabai rawit yang mendapatkan perlakuan berbeda dengan (p-value < 0,05). Selain itu, uji lanjutan Duncan juga menunjukkan bahwa P3 dengan dosis POC 100 ml konsisten berbeda nyata dibandingkan dengan perlakuan lain, baik untuk tinggi tanaman, jumlah daun dan jumlah buah. Penelitian ini menyarankan bagi petani cabai rawit lokal untuk mempertimbangkan penggunaan poc limbah sawi dan air cucian beras dengan dosis yang optimal untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Modul pembelajaran problem-based learning berbasis lahan basah untuk mempersiapkan calon pendidik berwawasan lingkungan lahan basah Rilia Iriani; Anna Herlina; Yudha Irhasyuarna; Rahmat Eko Sanjaya
Jurnal Inovasi Pendidikan IPA Vol 5, No 1: April 2019
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jipi.v5i1.23337

Abstract

Menghasilkan pendidik dan tenaga kependidikan berwawasan lingkungan lahan basah merupakan visi dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin. Mewujudkan visi tersebut, pembelajaran yang dilakukan mengacu pada pembangunan pemahaman mahasiswa terhadap lingkungan lahan basah. Kimia Lingkungan merupakan mata kuliah yang bersentuhan langsung dengan lingkungan lahan basah. Sehingga diperlukan pengembangan modul pembelajaran Kimia Lingkungan yang berdasarkan lingkungan lahan basah. Modul dikembangkan menggunakan desain penelitian R D dengan model pengembangan 4-D. Subjek penelitian adalah mahasiswa pada mata kuliah Kimia Lingkungan Lahan Basah. Data yang dihasilkan berupa data validitas, keterbacaan, dan efektivitas modul serta respon siswa. Kelayakan modul pembelajaran PBL berbasis lingkungan lahan basah berada pada kategori “baik” dengan skor rata-rata 3,25. Uji keterbacaan perorangan dan kelompok kecil memiliki skor rata-rata masing–masing 3,0 dan berada pada kategori “baik”. Efektivitas modul terlihat dari hasil belajar mahasiswa pada uji perorangan dan uji kelompok kecil dengan nilai masing-masing 93,8 dengan N-gain 0,9 dan 92,6 dengan N-gain 0,9. Mahasiswa memberikan respon “baik” dengan persentase 78,33% untuk respon perorangan dan 71,67% untuk uji kelompok kecil. Hasil ini menunjukkan bahwa modul pembelajaran problem-based learning (PBL) berbasis lingkungan lahan basah dinyatakan layak dan efektif untuk digunakan dalam pembelajaran Kimia Lingkungan Lahan Basah. Problem-based learning module based on wetland to prepare teachers candidate with wetland environmental insight AbstractGraduating teachers and educational staff with wetland environmental insight is the vision of Faculty of Teacher Training and Education Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin. Realizing this vision, the learning carried out refers to building students' understanding of the wetland environment. Environmental Chemistry is a course that directly contacts with the wetland environment. Therefore, it is necessary to develop a module on Environmental Chemistry based on wetland environments. The module was developed using R D research design with 4-D development model. The research subjects were students in Environmental Chemistry course. The data generated in the form of validity, readability and effectiveness of a module. The validity of the problem-based learning module based on wetland is in "good" category with average score 3,25. Individual and small group readability tests have an average score, respectively 3.0 and in "good" category. The effectiveness of the module can be seen from student learning achievement in individual and small group tests, respectively 93,8 with N-gain 0,9 and 92,6 with N-gain 0,9. The students give a "good" response with 78,33% for individual and 71,67% for small group responses. This results show that problem-based learning (PBL) module based on wetland environment is declared valid and effective to use in Environmental Chemistry learning.
Scientific literacy on the topic of light and optical instruments in the innovation of science teaching materials Fahmi Fahmi; Nur Chalisah; Maya Istyadji; Yudha Irhasyuarna; Muhammad Kusasi
Jurnal Inovasi Pendidikan IPA Vol 8, No 2: Oktober 2022
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jipi.v8i2.41343

Abstract

This study aims to innovate science teaching materials based on scientific literacy on light and optical instruments. The study used the research and development (RD) method with the four-D (4D) model. The subjects in the study included three experts and 60 class VIII students with an age range of 13-15 years at the same level. This study collected quantitative data from product validation, questionnaire, and scientific literacy test. The questionnaire and test instrument have been proven valid and reliable based on expert judgment and empirical tests. The data were analyzed using descriptive and empirical statistic tests. The expert judgment proves that science teaching materials score 3.79 of 4 and scientific literacy aspects 3.71 of 4, which is valid. In addition, the teaching materials were also categorized as effective with an overall score (z = -4.731 and p-value = 0.000 0.05). In detail, the learning process increases student scientific literacy (p-value = 0.0000.05). Furthermore, science teaching materials based on scientific literacy could be optimized to improve students' scientific literacy skills sustainably.
Co-Authors Abdul Hamid Ahmad Nadirsyah Ahmad Rusyadi, Ahmad Aini, Meliyana Akhmad Zulkarnain Ali, Akhmad Chaidir Andaninor, Ahmad Anida Tri Nastiti Anna Herlina Arif Sholahuddin Armiati Artika Haspita Ardy Barsinah Barsinah Basri, Yusuf Devi Paramita Dewi Suryani Ellyna Hafizah Ellyna Hafizah* Fahmi Fahmi Fahmi Fahmi Fahmi Fedinafaliza Fedinafaliza Hery Fajeriadi Humaidi Humaidi Humaira, Adinda Diva Ihsanul Mukhlas Indriansu, Shenny Rahmah Isnani Hayati Istyadji, Maya Iswan Setiadi Jahrah Jahrah Julianti, Berliana Latifa Azzahra Safitri Leny Leny M Muslim M. Muslim M. Taufik Hidayat Mahda Agustina Liani Mahdian Mahdian Mahyudi, Muhammad Rizwan Noor Maulidia Maulidia, Maulidia Maya Istyadji Maya Istyadji Mella Mutika Sari Mella Mutika Sari Moh. Yamin Muhammad Akbar Muhammad Kusasi Muhammad Kusasi, Muhammad Muhammad Nadzif Nada, Alifa Qathrun Nadiatul Hafidah Nor&#039; ainah Norhajah, Siti Norsela, Riska Nur Chalisah Nuranisa Nuranisa Nurwahyu Ningsih Parham Saadi Putri Anggraini Putri Hasanah Putri, Rizky Febriyani Rahman, M. Rezki Rahmansyah Rahmansyah Rahmat Eko Sanjaya Rahmati, Pramita Dwi Ratna Yulinda Rilia Iriani Rina Melya Risma Agustina Riyati Riyati Rizky Febriyani Putri Rusmansyah Rusmansyah Sadiqin, Ikhwan Khairu Saidatun Nikmah Salma Azkiya Salwa Yustina Saniatul Hidayah Sari, Maulida Sari, Mella Mutika Sartika Sartika SAUQINA Sauqina Sauqina Sauqina, Sauqina Setiadi, Iswan Siti Nurhaliza Sogandi Sogandi Sunarti Sunarti Suryajaya Suryajaya, Suryajaya Syahmani Syahmani Syarifah Syarifah Syubhan Annur, Syubhan Tiara Puji Lestari Tyo Adi Samudera Wahyu Redha Aulia Wida Salupi Widya Dini Almiyanti Wiwik Handayani Yasmine Khairunnisa Yasmine Khairunnisa Yulianti, Yuyun Eka Yuridiya Fridayanti Yuyun Eka Yulianti Zahra, Suziana Az Zulfa Rahili