Claim Missing Document
Check
Articles

Characteristics of Polyurethane Cross-Laminated Timber Made from a Combination of Pine and Coconut Muhammad Iqbal Adi Baskara; Yusuf Sudo Hadi; Muhammad Adly Rahandi Lubis; Muhammad Iqbal Maulana; Rita Kartika Sari; Fauzi Febrianto; Wahyu Hidayat
Jurnal Sylva Lestari Vol. 11 No. 2 (2023): May
Publisher : Department of Forestry, Faculty of Agriculture, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jsl.v11i2.691

Abstract

The objective of this study was to assess the properties of cross-laminated timber (CLT) fabricated from the combination of Sumatran pine (P) and coconut trunk (C) bonded with polyurethane adhesive. The basic properties of raw materials and adhesives were characterized. The CLT panels’ length, width, and thickness are 100 cm by 30 cm by 3.6 cm, respectively. Three-layer CLT was made with 4 combinations of face/core/back lamina, i.e., PPP, CCC, PCP, and CPC, which are arranged perpendicular to each other. The laminae were bonded using PU adhesive on 160 g.m-2 glue spread. The CLT’s delamination and wood failure percentages (WFP) were assessed following the JAS 3079 (2019) standard. The study’s results demonstrated that the PU adhesive employed in this investigation could curl ideally at 30°C for 200 min. Solid pine and coconut’s physical and chemical characteristics differed, but their wettability to polyurethane adhesives was identical. Hybrid pine CLT has greater attributes compared to single pine CLT. Single coconut CLT, on the other hand, offers better features than hybrid coconut CLT. All CLT samples failed to fulfil the JAS 3079 (2019) requirement for delamination (=< 10%) and WFP (>= 90%). Keywords: Coconut trunk, cross-laminated timber, layer combination, pine wood, polyurethane adhesive
Pemanfaatan mangrove sebagai tumbuhan obat oleh masyarakat (Studi kasus di Desa Bumi Dipasena Utama Kabupaten Tulang Bawang Provinsi Lampung) Pangestu Prasetyo; Duryat Duryat; Melya Riniarti; Wahyu Hidayat; Tri Maryono
ULIN: Jurnal Hutan Tropis Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32522/ujht.v7i2.10443

Abstract

Pemanfaatan tanaman sebagai obat herbal belakangan ini semakin popular, karena memiliki berbagai kelebihan. Salah satu tanaman hutan yang digunakan sebagai obat dan diyakini oleh masyarakat memiliki banyak khasiat adalah mangrove. Identifikasi dan dokumentasi pemanfaatan tanaman obat di masyarakat khususnya dari jenis mangrove perlu dilakukan untuk mendukung pengembangan tanaman obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis tanaman mangrove yang dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai obat herbal tradisional serta khasiat yang dimilikinya berdasarkan pengalaman empiris masyarakat. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode snowball sampling untuk menemukan pengguna tanaman obat. Hasil penelitian ini didapatkan 13 orang pengguna tanaman obat. Pemanfaatan yang dilakukan oleh masyarakat meliputi tiga jenis mangrove yaitu Jeruju, Rhizophora stylosa, dan Sonneratia alba. Ketiga jenis tersebut digunakan untuk mengobati berbagai penyakit seperti rematik, kolesterol, antioksidan, antiseptik, darah tinggi, demam, dan meningkatkan stamina. Penelitian lanjutan tentang kandungan bahan bioaktif tanaman mangrove perlu dilakukan untuk mengetahui kesesuaian pemanfaatan yang dilakukan oleh masyarakat.
Teknologi Single Drum Kiln untuk Produksi Biochar Limbah Tongkol Jagung di Desa Bangun Sari, Pesawaran Wahyu Hidayat; Melya Riniarti; Rara Diantari; Mareli Talaumbanua; Intan Fajar Suri; Mia Putri Utami; Bagus Saputra; Muhammad Alfaridzi
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 10 (2023): Volume 6 No 10 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i10.11731

Abstract

ABSTRAK Jagung (Zea mays) merupakan salah satu komoditas pertanian utama yang ditanam oleh para petani di Desa Bangun Sari, Pesawaran. Hasil dari budidaya tanaman jagung menghasilkan limbah biomassa berupa tongkol jagung yang jumlahnya cukup besar. Namun, sebagian besar dari limbah biomassa tongkol jagung ini belum dikelola dengan optimal di Desa Bangun Sari. Seiring waktu, limbah biomassa tongkol jagung ini hanya diabaikan dan dibakar, menyebabkan timbulnya isu lingkungan. Limbah biomassa tongkol jagung berpotensi untuk dikonversi menjadi biochar yang memiliki banyak manfaat termasuk sebagai bahan pembenah tanah (ameliorant). Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini menerapkan teknologi produksi biochar menggunakan single drum kiln karena mudah diaplikasikan dan biaya produksi relatif murah. Selain itu, petani juga didampingi dalam desain dan pengemasan produk biochar. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan dan pemahaman peserta terkait produksi dan manfaat biochar. Produk biochar dikemas dalam dua bentuk yaitu yang sudah dihaluskan dan masih utuh. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berkontribusi dalam memanfaatkan limbah biomassa jagung menjadi produk bernilai ekonomi dan lingkungan yang bermanfaat. Kata Kunci: Biochar, Limbah Tongkol Jagung, Single Drum Kiln  ABSTRACT Corn (Zea mays) is one of the main agricultural commodities grown by farmers in Bangun Sari Village, Pesawaran. The corn plantation results in a significant amount of biomass waste in the form of corncobs. However, most of the corncob biomass waste has not been managed optimally in Bangun Sari Village. The corncob biomass waste is neglected and burned over time, causing environmental problems. Corncob biomass waste has the potential to be converted into biochar which has many benefits including as a soil amendment (ameliorant). This community service activity applies biochar production technology using a single drum kiln because it is easy to apply and production costs are relatively cheap. In addition, farmers are also assisted in the design and packaging of biochar products. The evaluation results showed a significant increase in participants' knowledge and understanding regarding the production and benefits of biochar. Biochar products are packaged in two forms, namely solid and powder forms. This community service activity contributes to utilizing corn biomass waste into useful economic and environmentally valuable products. Keywords : Biochar, Corncobs Waste, Single Drum Kiln
Characteristics of Eco-Friendly and Sustainable Plywood Adhesive derived from Low-Quality Cat’s Eye Damar Resin Mia Putri Utami; Muhammad Adly Rahandi Lubis; Sandi Asmara; Samsul Bakri; Sri Hidayati; Wahyu Hidayat
Jurnal Sylva Lestari Vol. 11 No. 3 (2023): September
Publisher : Department of Forestry, Faculty of Agriculture, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jsl.v11i3.764

Abstract

Wood panel products mainly use formaldehyde-based adhesives that release free formaldehyde and potentially cause health problems. This study aimed to develop a free-formaldehyde adhesive from cat’s eye damar (CED) resin as an alternative adhesive for plywood production. The low-quality CED resin was used to increase the added value of the resin. The adhesive formulation consists of a ratio of 30:70 (CED:benzene) dissolved for 15 minutes at 45°C. The plywood was manufactured using glue spread rates of 200, 250, and 300 g/m2 with an addition of 10% tapioca flour and hot pressed using a pressure of 2.45 MPa at 120°C for 6 minutes. The CED-based adhesive produced has a solid content of 28.76%, a pH value of 5.93, a gel time value of 70.05 minutes, and a viscosity value of 4.02 mPa.s. Fourier-transform infrared spectroscopy analysis stretching of the C-H group, indicating an alkane compound. Plywood’s physical and mechanical properties bonded with CED-based adhesive increased with higher glue spread application. Utilizing a glue spread of 300 g/m2 could produce plywood with comparable physical and mechanical properties to the urea-formaldehyde-bonded plywood. Keywords: cat’s eye damar, dynamic mechanical analysis, formaldehyde-free adhesive, plywood, Shorea javanica
PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP PERUBAHAN WARNA PAPAN PARTIKEL HASIL UKIR LASER CO2 Rasyidah Amany; Alim Fadila Rahman; Indra Gumay Febryano; Dian Iswandaru; Intan Fajar Suri; Wahyu Hidayat
JOURNAL OF PEOPLE, FOREST AND ENVIRONMENT Vol 2, No 2 (2022): November
Publisher : University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jopfe.v2i2.5991

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisis pengaruh daya laser CO2 terhadap warna dan preferensi konsumen dari produk papan parikel. Papan partikel tersebut dilakukan pengukiran dengan menggunakan daya laser 2,5 Watt, 5 Watt dan 7,5 Watt. Perubahan warna diuji dengan sistem CIE-LAB dan preferensi konsumen dilakukan dengan wawancara responden. Hasil pengujian kecerahan (L*), kromatisasi merah/hijau (a*) dan kromatisasi kuning/biru (b*) mengalami penurunan seiring dengan naiknya daya laser, sedangkan nilai perubahan warna (∆E*) memperoleh nilai > 12 yang berarti warna berubah total. Preferensi konsumen menunjukkan bahwa laser dengan daya laser 7,5 Watt memiliki hasil yang lebih besar, yang artinya lebih disukai oleh konsumen. Hasil tersebut memperoleh kesimpulan bahwa tingginya daya laser yang dipakai untuk pengukiran menyebabkan warna yang dihasilkan oleh produk papan partikel menjadi lebih gelap, hal tersebut menambah minat para konsumen dalam membeli produk.
Peningkatan Kapasitas Masyarakat sekitar Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman dalam Memasarkan Produk Hasil Hutan Bukan Kayu Susni Herwanti; Christine Wulandari; Hari Kaskoyo; Wahyu Hidayat; Destia Novasari; Lia Mulyana; Nindya Triya Puspita; Muhammad Aldo Kurniansyah; Kadek Wikan Nandini; Rini Nurindarwati
Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol 1, No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung
Publisher : Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpfp.v1i1.5762

Abstract

Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman (Tahura WAR) terbagi menjadi 7 blok pengelolaan yaitu, blok perlindungan, blok pemanfaatan, blok koleksi tumbuhan dan satwa, blok tradisional, blok rehabilitasi, blok religi budaya atau sejarah, dan blok khusus. Khusus blok tradisional, masyarakat diberikan izin usaha pemanfaatan Tahura WAR melalui skema kemitraan kepada masyarakat yang sudah terlanjur menggarap Kawasan hutan. Usaha yang dapat dilakukan pada blok tradisional antara lain berupa usaha jasa lingkungan dan usaha hasil hutan bukan kayu. Akan tetapi, produk-produk ini belum sepenuhnya dapat dipasarkan oleh masyarakat. Hal ini terjadi antara lain karena belum tingginya jiwa kewirausahaan yang dimiliki masyarakat, kurangnya promosi, rendahnya kualitas produk yang dihasilkan, sistem pemasaran yang kurang baik dan lain sebagainya. Setelah pemberian materi oleh narasumber, masyarakat menjadi faham tentang pemasaran hasil hutan bukan kayu dimulai dari nilai tambah produk sampai pada pemasaran dengan teknologi terkini. Menurut ketua Gapoktan Manunggal Sejahtera, KTH Sejahtera 1 dan 6, kegiatan ini tidaklah mudah dilakukan jika tanpa kerjasama yang baik antara suami dan istri karena pada umumnya, suami suatu keluarga di Desa Pesawaran, Kecamatan Kedondong, Kabupaten Pesawaran bekerja penuh di lahan setiap harinya. Dengan demikian perlu kerjasama atau pembagian tugas yang baik dengan para istri atau anggota keluarga lainnya. Oleh karena itu, pembagian tugas menjadi sangat penting di setiap keluarga petani di sekitar hutan, selain itu kelembagan pada kelompok wanita dan pemuda juga perlu segera dibentuk dan diperkuat sehingga masing-masing pihak dapat berperan dan mendukung kesejahteraan keluarga maupun desa.
Production and Characterization of Andong Bamboo (Gigantochloa pseudoarundinacea (Steudel) Widjaja) Pellets from Various Stem Parts Wahyu Hidayat; Jacky Michael Pah; Lisman Suryanegara; Udin Hasanudin; Agus Haryanto; Christine Wulandari
Jurnal Teknik Pertanian Lampung (Journal of Agricultural Engineering) Vol 11, No 4 (2022): Desember 2022
Publisher : The University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtep-l.v11i4.713-723

Abstract

Bamboo is an abundant biomaterial having important potential as a resource for bioenergy development. In this study, the potential of andong (Gigantochloa pseudoarundinacea (Steudel) Widjaja) bamboo for pellet production was evaluated. Some properties of bamboo pellets as density, moisture content, moisture adsorption, compressive strength, and heating value were analysed. The results indicated that bamboo is highly prospective to be explored for fuel pellets commercially. All characteristics of pellet made of bamboo fulfilled the requisites of the commercial pellets. The heating value of the pellets achieved the minimum standard for commercial pellets along with SNI 8675:2018 (>17,5 MJ/kg). The effects of culm parts on the moisture content, density, moisture adsorption were not significant. There were significant differences in compressive strength and heating value between bamboo pellets produced from different culm parts. This research showed potential of andong bamboo pellet for bioenergy resource. Keywords:   Andong (Gigantochloa pseudoarundinacea), Biopellet, Mechanical Properties, Physical Properties
PERUBAHAN SIFAT FISIS PELET TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT HASIL TOREFAKSI tri yulianto; Indra Gumay Febryano; Dewi Agustina Iryani; Agus Haryanto; Udin Hasanudin; Wahyu Hidayat
Jurnal Teknik Pertanian Lampung (Journal of Agricultural Engineering) Vol 9, No 2 (2020): Juni 2020
Publisher : The University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtep-l.v9i2.104-111

Abstract

 Penggunaan sumber energi dari fosil secara terus menerus mengakibatkan pasokan minyak bumi menjadi terbatas, sehingga dibutuhkan inovasi energi terbarukan. Tandan kosong kelapa sawit (TKKS) merupakan salah satu limbah padat dari industri minyak sawit yang potensial untuk digunakan sebagai energi terbarukan karena ketersediaannya yang melimpah dan harga bahan baku yang relatif murah. Sifat-sifat TKKS dapat ditingkatkan menggunakan metode torefaksi. Torefaksi adalah perlakuan termokimia pada kisaran  suhu 200-300°C dengan kondisi inert (oksigen terbatas).  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan sifat fisis pelet TKKS melalui torefaksi dengan menggunakan electric furnace (EF). Torefaksi pelet TKKS pada penelitian ini menggunakan suhu 280°C dengan durasi 20 menit.  Pengujian pelet TKKS meliputi perubahan warna, kerapatan, kadar air, dan ketahanan terhadap perendaman air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa warna pelet tandan kosong kelapa sawit berubah total setelah torefaksi dengan nilai perubahan warna (ΔE*) sebesar 14,97. Kerapatan awal pelet sebesar 0,58% g/cm3 menurun dan setelah torefaksi menjadi 0,48 g/cm3. Kadar air awal pelet tandan kosong kelapa sawit sebesar 11,54% menurun setelah torefaksi menjadi 6,66%. Uji ketahanan terhadap air menunjukkan bahwa pelet yang ditorefaksi lebih tahan terhadap air dibandingkan pelet yang belum ditorefaksi, sehingga akan sangat menguntungkan ketika pelet disimpan dalam waktu yang lama dan pada kondisi lembab. Kata kunci: sifat fisis, tandan kosong kelapa sawit, torefaksi, warna.
Influence of Puspa Wood and Coconut Trunk Combination on the Characteristics of Cross-Laminated Timber Bonded with Polyurethane Adhesive Siti Aisyah; Yusuf Sudo Hadi; Muhammad Adly Rahandi Lubis; Muhammad Iqbal Maulana; Rita Kartika Sari; Wahyu Hidayat
Jurnal Sylva Lestari Vol. 11 No. 1 (2023): January
Publisher : Department of Forestry, Faculty of Agriculture, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jsl.v11i1.647

Abstract

The purpose of this study was to evaluate the characteristic of cross-laminated timber (CLT) made from puspa (Schima wallichii) wood, coconut (Cocos nucifera) trunk, and their combination using a polyurethane (PU) adhesive. The manufacturing of CLT begins with the characterization of the adhesive and wood materials used in this study. The CLT panels are made with dimensions of 100 cm × 30 cm × 3.6 cm. The laminate was organized into three layers with the face/core/back, namely puspa wood (PPP), coconut trunk (CCC), and their combination (PCP and CPC), perpendicular to each other using polyurethane adhesive with a glue spread of 160 g.m-2. The physical and mechanical properties of the CLT were assessed according to the JAS 3079 (2019) standard. The results showed that the polyurethane adhesive used in this study could cure optimally at a temperature of 30°C for 200 minutes. Puspa wood and coconut trunk had different physical and chemical properties but had similar wettability to polyurethane adhesives. The physical and mechanical characteristics of coconut CLT were better than puspa CLT. Based on the overall test results, the puspa hybrid CLT is better than the single wood species of the CLT. In contrast to coconut hybrid CLT, the single CLT of CCC was better than its hybrid CLT. Keywords: Coconut trunk, cross-laminated timber, layer combination, polyurethane adhesive, puspa wood
Microfibril Angles and Crystalline Properties of Reaction Woods in Agathis and Sumatran Pine Woods Byantara Darsan Purusatama; Fauzi Febrianto; Wahyu Hidayat; Nam Hun Kim
Jurnal Sylva Lestari Vol. 12 No. 1 (2024): January
Publisher : Department of Forestry, Faculty of Agriculture, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jsl.v12i1.792

Abstract

The microfibril angles (MFAs), relative crystallinity index (RC), and crystallite width (CrW) of compression wood (CPW), lateral wood (LTW), and opposite wood (OPW) in Agathis (Agathis loranthifolia) and Sumatran Pine (Pinus merkusii) stem wood were observed and compared to obtain valuable information on wood quality for effective utilization. The iodine staining method and optical microscopy were applied to measure the MFA in the tangential section. RC and CrW were analyzed with an X-ray diffraction technique. CPW had the largest MFA and the smallest RC in both species. In Agathis, LTW and OPW had comparable MFA, RC, and CrW, whereas the CrW of CPW was the smallest. In Sumatran pine, there was a significant difference in MFA and RC between LTW and OPW. CPW, LTW, and OPW showed comparable CrW. The MFA decreased and RC increased from near the pith to bark in both species. The CrW increased from near the pith to the bark of Sumatran pine, whereas it was constant in Agathis. In conclusion, MFA and RC could be used to identify CPW, LTW, and OPW in both species. There were distinctive MFA and RC properties between reaction wood in both species. Keywords: Agathis loranthifolia, crystalline properties, microfibril angles, Pinus merkusii, reaction wood 
Co-Authors Abdullah Aman Damai Abimanyu, Bondan Adesna Fatrawana Adesna Fatrawana Afif Bintoro Agus Haryanto Agus Haryanto Agus Haryanto Agus Haryanto Agus Setiawan Agus Setiawan Ainin Niswati Ainin Niswati Ainin Niswati Al Qorny, Faiz Alim Fadila Rahman Anis Ambarwati Anne Carolina Apri H Iswanto Apriyanita Pitri Ningrum Apriyanita Pitri Ningrum Arief Darmawan Astri Aulia Suwanda Awandi, Hafizh Bagus Saputra Bagus Saputra Bagus Saputra Bagus Saputra Bainah Sari Dewi Bangun Adi Wijaya Bangun Adi Wijaya Bondan Abimanyu Byantara Darsan Purusatama Byung Bae Park Ceng Asmarahman Ching K Man Christine Wulandari Christine Wulandari Christine Wulandari Christine Wulandari Damai, Abdulah Aman Dani, Hafiz Ansori Deded Sarip Nawawi Denni Prasetia Destia Novasari Dewi Agustina Iryani Dewi Agustina Iryani Dewi Agustina Iryani Dewi Agustina Iryani Dewi Agustina Iryani, Dewi Agustina Dian Iswandaru Dian Iswandaru Dini Lestari Donghyuk Chun Doni Hapsoro Dungani, Rudi Duryat Duryat Duryat Duryat Duryat Duryat Duryat Duryat Duryat Duryat, Duryat Elvara D Satria Eti Artiningsih Octaviani Eva Yunita Eva Yunita Fahriya Puspita Sari Faizatul FALAH Fajri, Ahmad Khairil Falah Rizkasumarta Fania Naviza Fauzan Aulia Fauzi Febrianto Fauzi, Daffa Naufalian Febryanto, Indra Gumay Fitriana, Yulia Rahma Go Un Yang Gunardi Djoko Winarno Gunawan, Rhezandy Gusri Akhyar Ibrahim Hadida, Ratu Husaina Hadiyane, Anne Handian Purwawangsa Hari Kaskoyo Hari Kaskoyo Harianto, Sugeng P. Hendra Prasetia Hendra Prasetia Hendra Prasetia Hokyung Choi Hyuk Im Indra G Febryano Indra Gumay Febryano Indra Gumay Febryano Intan F Suri Intan Fajar Suri Irma Thya Rani Irma Thya Rani Irma Thya Rani Irma Thya Rani Irwan Sukri Banuwa Ismayati, Maya Iswandaru, Dian Jacky Michael Pah Jiho Yoo Jiho Yoo Jiho Yoo Jiho Yoo Jong Ho Kim Kadek Wikan Nandini Karina Gracia Agatha Tambunan Karina Gracia Agatha Tambunan Karliati, Tati Kaskoyo, Hari Kuswanta Futas Hidayat Kuswanta Futas Hidayat Laksana, Raden Permana Budi Lia Mulyana Lina Nur Aminah Lina Nur Aminah Lisman Suryanegara Lubis, Muhammad Adly Rahandi Mareli Talaumbanua Marwanto Marwanto Marwanto Maulana, Sena Maulana, Sena Melya Riniarti Melya Riniarti Mhd Muhajir Hasibuan Mia Putri Utami Mia Putri Utami Mohamad I Sya&#039;bani Muhammad Adly Rahandi Lubis Muhammad Adly Rahandi Lubis Muhammad Adly Rahandi Lubis Muhammad Aldo Kurniansyah Muhammad Alfaridzi Muhammad Iqbal Adi Baskara Muhammad Iqbal Maulana Naili Rahmah Nam Hun Kim Nam Hun Kim Nindya Triya Puspita Nissa Nurfajrin Solihat Nugraha, Muhammad Dimaz Nurpine Nadeak Nurpine Nadeak Oktarine Melly Aminah Harum Pangestu Prasetyo Park, Byung Bae Park, Byung Dae Permana, Anom Tahta Prasetyo, Pangestu Putri, Mangifera Indica Dhaifullah Wangun Qori Maulani Rafical Cahaya Utama Rahmat Safe’i Rahmat Safe’i Rahmi Adi Bazenet Rahmi Adi Bazenet Rahmi Adi Bazenet Rani, Irma Tya Rara Diantari Rasyidah Amany Rianjanu, Aditya Rini Nurindarwati Rio Ardiansyah Murda Rita K Sari Rita Kartika Sari Rodiani Rodiani Rodiani Rommy Qurniati Rubiyanti, Tri Rudi Hilmanto Rudi Hilmanto Rudi Hilmanto Rynaldo Davinsy Safe’i, Rahmat Salsabila, Sahda Samsul Bakri Samsul Bakri Sandi Asmara Sanena, Tia Silvia Sangdo Kim Sangdo Kim Sangdo Kim Sangdo Kim Saputra, Bagus Sarah Augustina sari, nurika arum See P Hwee Seldi Prayoga Sena Maulana Seung Hwan Lee Shalehudin Denny Ma’ruf Sihyun Lee Sihyun Lee Sihyun Lee Sihyun Lee Silvia Uthari Nuzaverra Mayang Mangurai Siti Aisyah Siti Mutiara Ridjayanti Siti Mutiara Ridjayanti Slamet Budi Yuwono Slamet Budi Yuwono Sofiyan, Ade Soleh Muhamad Soleh Muhamad Soohyun Kim Sri Hidayati Sumaryo Gito Saputro Suri, Intan Fajar Susni Herwanti Susni Herwanti Tarmizi Taher Tengku Muhammad Renzy Hariz Tri Maryono Tri Putri Siadari Tri Putri Siadari Tri Yulianto Tri Yulianto Tri Yulianto Tsani, Machya Kartika Udin Hasanudin Udin Hasanudin Udin Hasanudin Udin Hasanudin Udin Hasanudin Udin Hasanudin Udin Hasanudin Udin Hasanudin Wahyu Abdul Rahman Widya FATRIASARI Wijaya, Bangun Adi Winarno, Gunardi Djoko Winarno, Gunardi Djoko Wisnu Satyajaya Wulandari, Christin Yadav, Sumit Manohar Yazid Bindar Yogi Sulistio Yoo, Jiho Yunita, Repha Sera Yusuf Sudo Hadi Zaini, Lukmanul Hakim